Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REPORT

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PENDIDIKAN KARAKTER

DOSEN PENGAMPU : Drs. Arifin Siregar,M.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : ERNAWATI LUBIS

NIM : 5192442006

KELAS : 2 A PEND.TATA BOGA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TATA BOGA

T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Kasih
dan karunia-Nya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Psikologi Pendidikan yang berjudul “Critical Book Report”.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen terkhusus untuk
Bapak Dosen Drs. Arifin Siregar,M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Psikologi Pendidikan yang telah memberikan banyak bimbingan kepada saya selama
proses pembelajaran mata kuliah ini.

Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan mungkin
sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, saya meminta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini kedepannya.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan kita semua. Amin.

Medan, Maret 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….…1

Daftar Isi……………………………………………………..…………………….…2

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang pembuatan CBR…………………………………………………..….3

Tujuan penulisan CBR…………………………………………………..…………….3

Manfaat CBR………………………………………………………………….....…....4

Identitas buku yang direview…………………………………………………..…...…4

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

Buku utama…………………………………………………..………..6

Buku pembanding..…………………………………………..……....10

BAB III PEMBAHASAN

Keunggulan buku…………………………………………………….13

Kekurangan buku…………………………………………………….14

BAB IV PENUTUP

Simpulan…………………………………………………..…………15

Saran............. ……………………………………………………......15

DAFTAR PUSTAKA.. …………………………………………..………………...16

LAMPIRAN.. …………………………………………………….………………...17
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penulisan CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisi sebuah buku, mengenal dan memberi nilai serta
mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.

Seringkali kita bingung memilih referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang
kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya belum memuaskan.
Misalnya dari segi tanda baca, analisis bahasa dan pembahasaan, oleh karena itu
penulis membuat CBR Psikologi Pendidikan ini untuk mempermudah pembaca
dalam memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasan tentang Pendidikan
Karakter.

Begitu banyak buku yang menawarkan materi tentang Pendidikan karakter tapi
tidak banyak yang memberikan materi secara lugas, tepat dan rimci. Banyak pihak
yang menulis tulisan tanpa melakukan penelitian. Hal ini melatar belakangi saya
untuk mereview buku tentang Pendidikan Karakter agar mempermudah pembaca
dalam memilih bacaan yang baik dan tepat sasaran.

2. Tujuan Penulisan CBR

Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku Pendidikan Karakter konsep dan


Implementasi Dan juga buku Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, dan Implementasi.
Menkritisi sebuah buku tentang Konsep dan Hakikat Pendidikan Karakter, yang
dikritik dalam buku tersebut yaitu tanda baca, kelengkapan pembahasannya,
keterkaitan antar babnya . Dan juga contoh yang mendukung penguatan materi.
3. Manfaat CBR

Beberapa manfaat yang didapatkan dalam melakukan critical book report


antara lain: Bagi penulis kiritik yang sampaikan dapat menjadi referensi dan
pertimbangan dalam memilih buku tentang Konsep dan Hakikat Pendidikan Karakter
.
Bagi mahasiswa atau masyarakat umum kritik buku menjadi sarana menambah
wawasan berfikir dan pembelajaran untuk mengemukakan pendapat secara ilmiah.
Bagi dosen atau pendidik, kegiatan critical book report dapat menjadi bahan penilaian
sejauh mana pemahan peserta didik terhadap materi suatu bahan bacaan dan agar
maha sisiawa terbiasa dengan tugas yang akan diberikan nantinya pada saat ingin
melakukan skripsi.

4. Identitas buku yang direview

Identitas buku yang akan saya analisis/review adalah:

a. Buku Utama

Judul buku : Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi

Pengarang : Heri Gunawan

Kota terbit : Bandung

Tahun terbit : 2017

Penerbit : ALFABETA

Tebal buku : 330 halaman

ISBN :978-602-9328-51-6

b. Buku Pembanding
Judul buku : Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, dan Implementasi

Pengarang : Muhammad Yaumi

Kota terbit : Jakarta

Tahun terbit : 2017

Penerbit : PRENADAMEDIA GROUP

Tebal buku : 226 halaman

ISBN : 978-602-1186-15-2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Buku Utama (Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi)

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona (1991) adalah pendidikan


untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang
hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur
bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya.
Menurut Elkind dan Sweet (2004) pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja
untuk membantu memahami manusia, peduli dan inti atas nilai -nilai etis/susila.
Menurut Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama
dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk
pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan
warga negara hang baik. Para pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentang
pendtingnya upaya peningkatan pendidikan karakter pada jalur pendidikan formal

Pengkategorian nilai didasarkan pada pertimbangan bahwa pada hakikatnya


perilaku seseorang berkarakter meruoakan perwujudan fungsi totalitas psikologis
yang mencakup seluruh potensi individu manusia (kognitif, efektif, dan
psikomotorik)dan fungsi totalitas sosial-kulutural dalam konteks interaksi (dalam
keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat.

Untuk mendukung perwujudan cita-cita pembangunan karakter sebagaimana


diamanatkan dalam oancasila dan Pembukaan UUD 1945 serta mengatasi
permasalahan kebngsaan saat ini, ,maka pemerintah menjjadikan pembangunan
karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional.
2. Urgensi, Tujuan, Fungsi dan media pendidikan karakter

pendidikan karakter saat ini merupakan topik yang banyak dibicarakan dikalangan
pendidik. Pendidikan karakter diyakini sebagai aspek penting dalam peningkatan
Sumber Daya Manusia (SDM), karena turut menentukan kemajuan satu bangsa.
Munculnya gagasan program pendidikan karakter di indonesia, bisa dimaklumi.
Sebab manusia, selama ini dirasakan, proses pendidikan dirasakan belum berhasil
membangun manusia indonesi yang berkarakter.

Pendidikan karakter pda initnya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh,


kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa
patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
Pancasila.

Pendidikan karakter berfungsi (1) membangunkan potensi dasar agar berhati baik,
dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang
multikultur; (3) meningkqtkan oeradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan
dunia.

Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagau media yang mencakup keluarga,


satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan
media massa.

3. Nilai-nilai karakter Yang Dikembangkan

Menurut Djahiri (1978:107) yang mengatakan bahwa nilai adalah suatu jenis
kepercayaan seseorang, tentang bagaimana seseorang sepatutnya, atau tidak
sepatutnya dalam melakukan sesuatu, atau tentang apa yang berharga dan yang tidak
berharga untuk dicapai.

Kejujuran dinyatakan sebagai sebuah nilai yang positif, karena perilaku ini
menguntungkan baik bagi yang melakukan maupun bagi orang lain yang terkena
akibatnya. Sama halnya dengan keadilan, tanggung jawab, hormat, kasih sayang,
peduli, keramaha, toleransi dan yang lainnya. Nilai-nilai ini walaupun diberikan
kepada oranglain, maka pesediaan perbendaharaan bagi yabg melakukannya phn
masih banyk, dan semakin banyak,orang memberikannya kepada yang lain, maka
akan semakin banhak pula dia menerima dari orang lain itu.

4. Prinsip-prinsip Pendidiakan Karakter

Pendidikan karakter disekolah akan terlaksan dengan lancar jika guru dan
pelaksanaannya memperhatikan beberapa prinsip pendidikan karakter.

Kemndiknas (2010) memberikan rekomendasi 11 prinsip untuk mewujudkan


pendidikan karakter yang efektif sbb:

a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter;

b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran,


perasaan dan perilaku ;

c. Menggunakan pendekatan yang tajam, produktif dan efektif untuk membangun


karakter;

d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian ;

e. Memberi lesempatab kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku yang baik;

f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang


menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan membantu
mereka untuk sukses ;

g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada peserta didik;

h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi


tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama;
i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan lias dalam membangun
inisiatif pendidikan karakter;

j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha


membangun karakter;

k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan
manifestasi karakter positif dalam kehidupanpeserta didik.

5. Ciri dasar Pendidikan Karakter

Foerster dalam Majid (2010) menyebutkan paling tidak ada empat ciri dasar
pendidikan karakter yaitu :

a. Keteraturan interior dimana setiao tindakan diukur berdasarkan hirarku nilai. Maka
nilai menjadi pedoman yang bersifat normative dalam setiap tindakan.

b. Koherensi yang memberi keberanian membuat seseorang teguh ada prinsip, dan
tidak modah terombang-ambing pada situasi baru atau takut risiko. Koherensi
meruoakan dasar membangun rasa percaya satu sama lain. Tidak adanya koherensu
dapat merunuhkan kredibilitas seseorang.

c. Otonomi. Disana seseorang menginternalisasikanaturan dari luar sampai menjadi


nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat dari penilaian atas keputusan pribadi
tanpaterpengaruh desakan pihak lain.

d. Keteguhan dan Kesetiaan. Ketguhan merpakan daya tahan seseorang guna


menginginkan apapun yang dipandang baik. Dan kesetiaan merupakan dasar bagi
oenghormatan wtas komitmen yang dipilih.

Lebih lanjut Majid menyebutkan bahwa kematangan keempat karakter tersebut


diatas, memungkinkan seseorang melewati tahap individualistis menuju personalitas.

6. Tahapan Pengembangan Karakter Siswa


Pengembangan atau pendidikan karakter diyakininperlu dan penting unuk dilakukan
disekolah dan stakeholders-nya untuk menjadi pijakan dalam penyelenggaraan
pendidikan karakter disekolah. Tujuan pendidikan karakter pada dasarnya adalah
mendorong lahirnya anak-anak baik (insan kamil).

Karakter dikembangkan melalui tahap pengetahuan (knowing), pelaksanaan (acting),


dan kebiasaan (habit). Pengembangan karakter dalam suatu siste, pendidikan adalah
keterkaitan dalam suatu siste, pendidikan adalah keterkaitan antara komponen-
komponen karakter mengadung nilai-nilai perilaku, yang dapat dilakukan atau
bertindak secara bertahap dan saling berhubungan antara pengetahuan nilai-nilai
perilaku dengan sikapnatau emosi yang kuat untuk melaksanakannya, baik terhadap
Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia
internasional. Dalam dunia pengembangan karakter juga perlu adanya aspek
perasaan.

B. Buku Pembanding (Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, dan


Implementasi)

1. Kondisi Aktual

Menguatnya istilah Pendidikan Karakter (character education) akhir-akhir ini


meruoakan suatu fenomena yang menarik untuk dikaji dan dianalisi baik ditinjau dari
perspektif politik dan birokrasi maupun ditinjau dari sisi akademik. Secara akademik,
gagasan untuk melaksanakan pendidikan karakter memberi inspirasi baru bagi para
ilmuwan pendidikan, akademisi, dan praktisi pendidikan di indonesia untuk menelaah
lebih jauh dari samoing mengkaji secara komperehensif tentang konsep dan teori
yang berkenaan dengan pendidikan karakter tersebut.

Pandangan bernada skeptis pun tak dapat dielakkan karena kemunculan


kebijakan pendidikan karakter dan budaya bangsa terkesan tidak melalui proses
kajian mendalam dan syarat kepentingan politik. Pendidikan seolah terjerambab
dalam suatu ranah politik, bukan terbangun dan terkonstruksi dari konsep yang
memiliki fondasi yang kuat dan mengakar. Bukan hanya itu perubahan kebijakan,
program, dan kurikulum selam ini dipandang identikdengan pergeseran
kepemimpinan nasional yang berimbas kepada perombakan kabinet, diikkuti dengan
perubahan fundamental pada program strategi nasional. Sebagai seorang akdemisi,
tentu penulis tidak tertarik untuk berpijak terlalu dalam pada pandangan skeptis.

2. Definisi Pendidikan Karakter

Menurut Stedje (2010:3) karakter merupakan kulminasi dari kebiasaan yang


dihasilkan dari pilihan etik, perilaku, dan sikap yang dimiliki individu yang
merupakan moral prima walaupun ketika tidak seorang pun yang melihatnya.
Karakter mencakuo keinginan seseornag untuk melakukan yang terbaik, kepedulian
terhadap kesejahteraan orang lain, kognisi dari pemikiran kritis dan alasan moral, dan
pengembangan keterampilan interpersonal dan emosional yang menyebabkan
kemampuan individi untuk bekerja secara efektif dengan orang lain dalam situasi
setiap saat.

Sesuatu kebenaran tidak akan terbangun dengan sendirinya tanpa melibatkan


kehadirsn karakter yang menopang segala upaya untuk mengakkan suatu kebenaran.
Miralitas dan kebenaran yang telah terbentuk merupakan perwujudan dari perbuatan
yang baik yang mendatangkan segala kemasalahatan bagi lingkungan.

Pendidikan karakter adalah suatu istilah yang luas yang digunakan untuk
menggambarkan kurikulum dan ciri-ciri organisasi sekolah yang mendorong
pengembangan nilai-nilai fundamental anak sekolah. Dikatakan istilah yang luas
karrna mencakup berbagai subkomponen yang menjadi bagian dari program
pendidikan karakter seoerti pembelajaran dan kurikulum tentang ketermpilan-
keteramoilan sosial, oengembangan moral, pendidikan nilai, pembinaan kepedulian
dan berbagai program pengembangan sekolah yang mencerminkan beraktivitas yang
menarah pendidikan karakter.

3. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter


Secara teoritis terdapat beberapa prinsip yang dapat digeneralisasi untuk
mengukur tingkat keberhasilan suatu pelaksanaan pendidikan karakter. Lickona,
Schaps, dan lewis (2010) dalam CEP's Eleven Principles of Effective Character
education menguraikan 11 prinsip dasar menunjang keberahsilan pelaksanaan
pendidikan karakter. Kesebelas prinsip yang dimaksud adalah :

a. Komunitas sekolah mengembangkan nilai-nilai etika dan kemampuan inti sebagai


landasan karakter yang baik;

b. Sekolah mendefinisikan karakter secara komprehensif untuk memasukkan


pemikiran, perasaan dan perbuatan ;

c. Sekolah menggunakan pendekatan komprehensif, sengaja, dan proaktif untuk


oengembangan Karakter;

d. sekolah menciptakan masyarakat peduli karakter;

e. Sekoalh memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan tindakan


moeal;

f. Sekolah menawarkan kurikulum akademik yang berartu dan menanang yang


menghargai semua peserta didik mengembangkan karakter, dan membantu mereka
untuk mencapai keberahasilan;

g. Sekolah mengembangkan motivasi diri peserta didik ;

h. Staf sekolag adalah masyarakat belajar etika yang membagu tanggung jawab untuk
melaksanakn pendidikan karakter dan memasukkan nilai-nilai yang mengarahkan
peserta didik;

i. Sekolag mengembangkan kepemimpinan bersama dan dukungan yang besar


terhadap permulaan atau perbaikan pendidikan karakter;

j. Sekolah melibatkan anggota keluarga dan masyarakat sebafai mitra dalam upaya
pembangunan karakter ;
k. Sekolah secara teratur menilai dan mengukur budaya dan iklim, fungsi-fungsi staf
sebagai pendidik karakter serta sejauh mana peserta didik mampu memanifestasikan
karakter yang baik dalam pergaulan sehari-hari.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Keuggulan buku

1. Buku utama

- Pembahasan dalam buku utama ini lengkap dan rinci, dimana setiap materi
dijelaskan secara bertahap dan berurut memudahkan pembaca dalam memahami
materi.

- Buku ini memiliki satu topik yaitu tentang Pendidikan Karakter namun pada setiap
bab memperdalam tentang kulit luar dari pendidikan Karakter

- Buku ini dilengkapi dengan tabel atau grafik contoh tentang materi yang sedan
dijelaskan, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami materi yang sedang
dijelaskan atau dibaca.

2. Buku pembanding

-Materi yang disampaikan mudah dimengerti karena menggunakan bahsa yang


mudah dan pembahasannya tidak berrbelit belit seperti penjelasan tentang kondisi
aktual pendidikan karakter dijelaskan secara singkat namun masih tergolong mudah
dimengerti.

- Penjelasan definisi pendidikan karakter juga dijelaskan dari berbagai aspek yang
lengkap.

- Penggunaan sampul yang menarik, menambah kesan menarik perhatian dan ingin
membaca dari para pembaca.
B. kekurangan buku

1. Buku utama

- Buku ini dijelaskan menggunakan Bahasa yang agak rumit untuk dimengerti dan
tanpa melengkapi penjelasan dari Bahasa yang rumit tersebut.

-Penjelasannya memang rinci namun tergolong monoton. Begitu juga penulisannya


tidak seperti buku pembanding yang memberikan penulisan dan contoh yang
menarik.

-Sampul buku terlalu memberikan kesan serius dan mengintimidasi.

2. Buku pembanding

-Meskipun melengkapi materi secara rinci namun buku ini masih terlalu singkat
penjelasannya, jika dibandingkan dengan buku utama.

-Buku pembanding ini hanya memberikan penjelasan saja tidak dengan tabel atau
grafik contoh untuk mendukung penguatan materi yang sedang dijelaskan.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Kesimpulan yang bisa saya ambil dari kedua buku ini adalah, Pendidikan
karakter memiliki banyak pengertian, baik menurut para ahli dalam bidangnya, dan
melalui sudut pandang sipemberi dan sipenerima pendidikan tersebut. Pendidikan
karakter lebih mengarah kepada sifat pribadi seseorang atau lebih yang dirangkum
menjadi suatu ilmu yang bermanfaat mengatasi segala pelajaran tentang karakter
yang menyimpang dari yang seharusnya. Karakter yang baik pastinya harus
dikembangkan dan dilestarikan, dan untuk hal itu perlu adanya cara dan atau aktivitas
yang dilakukan, seperti memberikan contoh, memotivasi dan lain sebagainya.

B. Saran

Saran yang bisa saya berikan adalah untuk para penulis supaya
memperbanyak informasi tentang Pendidikan karakter, dan juga saran saya untuk
membuat materi pendidikan karakter milenial karena tentunya, karakter setiap
generasi pasti berbeda beda. Dan juga melengkapi contoh, tabel atau grafik yang
berguna untuk penguatan materi yang dijelaskan pada buku. Dan memberikan kessan
menarik pada kesan pertama pembaca, contohnya melalui pembuatan sampul yang
menarik perhatian.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan,Heri.2017.Pendidikan Karakter Konsep Dan


Implementasi.Bandung:ALFABETA
Yaumi,Muhammad.2017.Pendidikan Karakter Landasan, Pilar dan
Implementasi.Jakarta:PRENAMEDIA GROUP
LAMPIRAN
A. Buku Utama
Cover

Daftar Isi
Bab Yang diringkas
B. Buku Pembanding
Cover
Daftar Isi
Bab Yang Diringkas

Anda mungkin juga menyukai