Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

DHF (DENGUE HEMORAGIC FEVER) PADA “Sdr. N”

RS. BHAYANGKARA SARTIKA ASIH BANDUNG

DISUSUN OLEH:

AYU WANDIRA MAKMUR

PO713201181157

KELAS 2D

KELOMPOK VIII

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

DIII KEPERAWATAN

2019/2020
NARASI KASUS

Tn. N masuk RS. Bhayangkara Sartika Asih Bandung MRS 26 September 2014 dengan
keluhan demam. Selama di rumah klien sudah mengalami demam selama 5 hari terutama
pada malam hari. klien merasa kelelahan akibat banyaknya aktivitas dari organisasi yang
diikutinya disekolah. klien mengalami mual ,diare. keluarga memutuskan untuk di bawa ke
RS. Hasil Observasi TTV yaitu TD: 100/60mmHg, N:78x/menitR: 20x/menit,S: 38,5˚C.Hasil
Laboratorium: Hb:15,5 g/dl, Leukosit: 3,500/mm, Pcv: 40%, Trombosit: 3,1000/mm.

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Sdr. N
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Kp.Cisaranten Rt03/01
Tanggal Masuk : 25 September 2014
Tanggal Pengkajian : 26 September 2014
Diagnosa Medis : DHF
a. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.W
Umur : 39 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Kp.Cisaranten Rt03/01
Hubungan Dengan Klien : Ayah

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan Utama : demam selama 5 hari terutama pada malam hari
2. Faktor pencetus : kecapean, makan tidak teratur
3. Lama keluhan : 5 hari
4. Timbul keluhan : hipertermi akut, berulang
5. Faktor yang memperberat : banyak beraktivitas
6. Upaya yang dilakukan untuk membuat rasa sakit atau keluhan berkurang
: Dengan cara membeli obat di apotek ( paracetamol, antibiotik)
7. Sesak napas : tidak
8. Batuk : tidak
9. Sputum : tidak
10. Nyeri dada : tidak
11. Riwayat penyakit : tidak
12. Riwayat merokok : tidak

b. Riwayat Kesehatan Lalu


1. Rawat inap yang pernah dialami : pertama kali opname
2. Alergi :-
3. Imunisasi(5-10 thterakhir) :-
4. Kebiasaan negatif :-
5. Penggunaan obat-obatan :-

c. Riwayat penyakit keluarga


1. Tipes
2. Maag
3. Hipertensi
3. POLA AKTIVITAS SEHARI - HARI
a. Persepsi Dan Manajemen Kesehatan
Subjektif
Riwayatjatuh Riwayatpenyakit kronik
Riwayattrauma Riwayatmerokok

Tidak patuh pada : □ Diet □ Aktivitas/Latihan □Pengobatan  TidakAda


 Kesulitan dalam program perawatan/ pengobatan yang di tetapkan
 keinginan untuk mengatasi penyakit
Objektif
Penggunaanalatbantu : saat masuk RS. Menggunakan kursi roda
Hb:15,5 g/dl(N: L: 14-17, P: 12-16 g/dl),Trombosit:31.000/mm (N: 150.000-
450.000 /mm),
Leukosit:3.500/mm (N: dewasa: 4.000-10.000/mm),Hematokrit:40% (N: 40-50%)

Instrumen Morse Fall


Scale
Parameter Status/Keadaan Skor
Riwayat Jatuh (baru-baru ini/dalam 3 bulan Tidak pernah 0
Pernah 25
terakhir)
Penyakit penyerta (diagnosis sekunder) Ada 15
Tidak ada 0
Alat bantu jalan Tanpa alat bantu, tidak dapat jalan,
0
kursi roda
Tongkat , walker 15
Pemakaian infuse IV Ya 20
Tidak 0
Cara berjalan Normal, tidak dapat berjalan 0
Lemah 10
Terganggu 20
Status mental Menyadari kelemahannya 0
Tidak menyadari kelemahannya 15
0-24: risiko rendah; 25-44: risiko sedang; ≥45 : risiko tinggi
Nilai Skor : 20

a. Pola Nutrisi Dan Metabolik


Subjektif
 Mual □ Muntah □Kesulitan Mengunyah  Anoreksia  Haus □ Kram

Abdomen □ Nyeri Epigastrium □ Cepat Kenyang □ Kurang Patuh Terhadap


Rencana Tindakan  penururnan BB : 3 Kg uji turniquet positif
Objectif
Tinggi Badan : 165 cm, BB :55 Kg, IMT : 20,2 Kg/M2, Gizi Normal ( 18,5-22,9 ),
CRT: >2 detik

□ Edema, Turgor Kulit :□Baik  Menurun, Membran Mukosa : □Lembab


 Kering  Pucat, □Muntah di bantal □Tersedak □Ngiler □Asites

Skala Total
Norton Skor
Kondisi fisik Status Aktivitas Mobilitas Inkontinensia
mental
Baik 4 Alert 4 Aktif berjalan 4 Penuh 4 Tidak ada 4 15
 
Cukup baik 3 Apatis 3 Jalan dgn 3 Sedkit 3 Kadangkala 3
 bantuan terbatas
Buruk 2 Kacau 2 Dengan kursi 2 Sangat 2 Biasanya urine 2
roda  terbatas 
Sangat buruk 1 Stupor 1 Selalu di 1 Immobilita 1 Urine dan feses 1
tempat tidur s
>18: risiko 14-18: risiko sedang 10-14: risiko <10: sangat
rendah tinggi berisiko tinggi

b. Pola Eliminasi

BAK :  Normal □ Distensi □ Nokturia □ Retensi □ Poliuria □ Inkontinensia

Frekuensi BAK : 5x/hari, Jumlah : 800 ml/hari (Sebelum sakit)


Frekuensi BAK : 5x/hari, Jumlah : 1000 ml/hari (Saat sakit)

BAB : □ Darah Dalam Feses □ Nyeri saat defekasi □ Defekasi tidak teratur

□ Mengabaikan keinginan untuk defekasi  Diare □ Konstipasi □Nokturia


□Retensi □ Poliuria □ Inkontinensia
Frekuensi BAB : 1x/hari, Konsistensi : Lunak, Warna : Kuning (Sebelum sakit)
Frekuensi BAB : 4x/hari, Konsistensi : Cair, Warna : Kuning (Saat sakit)

c. Pola Aktivitas dan Latihan


Subjektif
Aktifitas sehari- hari :

Sebelum sakit :  Mandiri □ Dibantu □ Merasa lelah □ Kurang energi □ Nyeri


saat beraktivitas, Pekerjaan : Mahasiswa, Olahraga Rutin : Futsal

Sebelum sakit :  Dibantu □ Mandiri □ Merasa lelah □ Kurang energi □ Nyeri


saat beraktivitas, Kemampuan melakukan ROM : Aktif, kemampuan melakukan
ambulasi : Di bantu.
Objektif
TD: 100/60 mmHg R: 20x/menit
S : 38,5 0C N : 78x/menit

b. Cairan dan Elektrolit Sebelum sakit Setelah sakit

Jenis Minuman Air Putih Air Putih

Frekwensi Minum Per Hari 7x/ Hari 4x/ Hari

Jumlah Minum Dalam 24 Jam 1000 ml 600 ml

Keluhan - Malas minum

c. Pola tidur dan istirahat Sebelum sakit Setelah sakit

Jumlah jam tidur siang - 1-2 jam

Jumlah jam tidur malam 8 jam 5jam

Kebiasaan pengantar tidur Mainan HP Mainan HP

Kesulitan tidur - Terjaga dalam tidur

4. KLASIFIKASI DATA

Nama (inisial) pasien: Sdr. N


Umur : 18 Thn

Nomor RM :-

RuangRawat :-

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Klien mengatakan Demam kurang lebih 5 1. Klien tampak lemah


hari 2. Klien tampak pucat
2. Klien mengatakan merasa lemas 3. Terdapat lingkaran hitam dibawah mata
3. Klien mengatakan Demamnya meningkat
4. Klien tampak mual
setelah beraktivitas terutama pada malam
5. Klien tampak Anoreksia
hari
6. Bising usus 14x/menit
4. Klien mengatakan demam berkurang dengan
7. Turgor kulit : menurun
meminum obat paracetamol di apotik
5. Klien mengatakan mual
8. Membran mukosa : Pucat dan kering

6. Klien mengatakan tidak nafsu makan 9. CRT : >2 detik


7. Klien mengatakan malas untuk minum 10. TD: 100/60 mmHg
8. Klien mengatakan BB turun 3 Kg 11. R: 20x/menit
9. Klien mengatakan BAB 4x kali sehari 12. S : 38,5 0C
10. Klien mengatakan kesulitan saat ingin tidur 13. N : 78x/menit
dan terjaga dalam tidurnya 14. Hb: 15,5 g/dl
11. Klien mengeluh kemampuan
15. Trombosit: 31.000/mm
beraktivitasnya menurun
16. Leukosit: 3.500/mm
12. Klien mengeluh pola tidurnya berubah
17. Hematokrit: 40%
18. TB: 165 cm
19. BB : 55 Kg
20. IMT : 20,2 Kg
21. Uji turniquet positif

5. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS:
 Klien mengatakan Demam Proses Perjalanan Penyakit HIPERTERMI
kurang lebih 5 hari
 Klien mengatakan Demamnya
meningkat setelah beraktivitas
terutama pada malam hari
 Klien mengatakan demam
berkurang dengan meminum
obat paracetamol di apotik
DO :
 TD: 100/60 mmHg
 R: 20x/menit
 S : 38,5 0C
 N : 78x/menit
2. DS: Kekurangan cairan dan HIPOVOLEMIA
 Klien mengatakan lemas elektrolit
 Klien mengatakan bab 4-
5x/hari
 Klien mengatakan malas untuk
minum

DO:
 Klien tampak lemah
 Klien tampak pucat
 Turgor kulit : menurun
 Membran mukosa : Pucat
dan kering
 CRT : >2 detik
 TD: 100/60 mmHg
R: 20x/menit
S : 38,5 0C
N : 78x/menit
3. DS:
 Klien mengatakan mual Kurangnya asupan DEFISIT NUTRISI
 Klien mengatakan tidak nafsu makanan
makan
 Klien mengatakan BB turun 3
Kg
 Klien mengatakan lemas
DO:
 Klien tampak lemas
 Klien tampak anoreksia
 Bising usus 14x/menit
 TD: 100/60 mmHg
 R: 20x/menit
 S : 38,5 0C
 N : 78x/menit
 BB : 55
4. DS:
 Klien mengatakan lemas Gangguan koagulasi RESIKO
DO: PERDARAHAN
 Uji turniquet positif
 Hb: 15,5 g/dl
 Trombosit: 49/µl
 Leukosit: 3.500/µl
 Hematokrit: 40%
5. DS: Kurangnya kontrol tidur GANGGUAN
Klien mengatakan kesulitan saat POLA TIDUR
ingin tidur dan terjaga dalam
tidurnya
Klien mengeluh kemampuan
beraktivitasnya menurun
Klien mengeluh pola tidurnya
berubah
DO:
 TD: 100/60 mmHg
 R: 20x/menit
 S : 38,5 0C
N : 78x/menit

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d Proses perjalanan penyakit d.d Klien mengatakan demam kurang lebih
5 hari, S: 38,5 0c
2. Hipovolemia b.d permeablitas jaringan karena virus dengue dan kehilangan cairan
aktif d.d diare dan turgor kulit menurun
3. Definisi nutrisi b.d Kurangnya asupan makanan d.d Klien mengatakan mual ,diare,
nafsu makan menurun dan BB turun 3 Kg
4. Gangguan pola tidur b.d Kurangnya kontrol tidur d.d Klien mengatakan kesulitan saat
ingin tidur dan terjaga dalam tidurnya.
5. Resiko perdarahan b.d Gangguan koagulasi d.d uji turniquet positif Trombosit:
31.000/mm, Leukosit: 3.500/mm, Hematokrit: 40%

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA
NO KEPERAWATA TUJUAN INTERVENSI
N
1. HIPERTERMI Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV
keperawatan selama 1 x 24 2. Identifikasi penyebab hipertermi

jam maka diharapkan 3. Monitor suhu tubuh


4. Monitor komplikasi akibat
termoregulasi membaik
hipertermi
dengan kriteria hasil :
5. Berikan kompres hangat
 Suhu tubuh membaik (N: 37
6. Anjurkan banyak minum
0
C)
7. Anjurkan tirah baring
 Suhu kulit membaik 8. Kolaborasi pemberian obat
 Tidak ada perubahan warna antipiretik
kulit 9. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrilit
Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV
keperawatan selama 1 x 24 2. Kaji tanda dan gejala

jam maka diharapkan hipovolemia


3. Monitor intake dan output cairan
kebutuhan cairan membaik
4. Hitung kebutuhan cairan
dengan kriteria hasil :
2. HIPOVOLEMIA 5. Berikan posisi modified
 BAB normal
trendeleburg
 Turgor kulit normal 6. Anjurkan memperbanyak asupan
 Tidak ada tanda-tanda oral
dehidrasi 7. Kolaborasi pemberian IV isotonis
 TTV dalam batas normal
Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV
keperawatan selama 2 x 24 2. Identifikasi status nutrisi
jam maka diharapkan status 3. Identifikasi alergi dan
nutrisi membaik dengan intoleransi makanan
kriteria hasil : 4. Identifikasi kebutuhan kalori
DEFISIT  Nafsu makan meningkat dan jenis nutrisi
3.
NUTRISI  BAB normal 5. Monitor asupan makanan

 Mual menurun 6. Sajikan makanan secara

 Asupan nutrisi meningkat menarik dan suhu yang sesuai


7. Anjurkan makan sedikit tapi
sering
8. Kolaborasidenganahligizi
4. RESIKO Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV
PERDARAHAN keperawatan selama 3 x 24 2. Identifikasi penyebab
jam maka diharapkan tingkat munculnya resiko perdarahan
perdarahan menurun dengan 3. Monitor tanda dan gejala
kriteria hasil : perdarahan
 Kelebapan membran 4. Monitor nilai Hb dan Ht
mukosa membaik 5. Monitor koangulasi
 Hb dan Ht membaik 6. Pertahankan bed rest
 TTV dalam batas normal 7. Batasi tindakan invasif, jika
perlu
8. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan dan nutrisi
9. Kolaborasi pemberian obat
pengontrol darah dan produk
darah, jika diperlukan.

Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV


keperawatan selama 3 x 24 2. Identifikasi penyebab
jam maka diharapkan Pola gangguan tidur
tidur membaik dengan kriteria 3. Modifikasi lingkungan (ex:
hasil : pencahayaan , kebisingan,
 Kemampuan beraktivitas suhu,dll)
meningkat 4. Fasilitasi penghilang stress
5. GANGGUAN  Keluhan sulit tidur sebelum tidur
POLA TIDUR menurun 5. Lakukan prosedur untuk
 Keluhan sering terjaga meningkatkan kenyamanan
menurun 6. Jelaskan pentingnya tidur yang

 Keluhan pola tidur berubah cukup selama sakit

menurun Ajarkan relaksasi otot

TTV dalam batas normal autogenik dan cana


nonfarmakologi lainnya

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

HARI/
JAM / IMPLEMENTASI JAM / EVALUASI
TANGGAL
DX : Jam 06.30 WIB 13.00 WIB
Hipertermi 1. Mengobservasi TTV S: Pasien mengatakan demam naik turun

2. Mengidentifikasi penyebab O: KU lemah

Jum’at, 26 hipertermi  TD: 100/70 mmHg


 R: 20x/menit
september 3. Memonitor suhu tubuh
 S : 38 0C
2014 4. Memonitor komplikasi akibat
 N : 80x/menit
hipertermi
A: Hipertermi
5. Memerikan kompres hangat
P: Lanjutkan intervensi
6. Menganjurkan banyak minum (2,3,4,7,8)
7. Menganjurkan tirah baring - Tingkatkan sirkulasi udara

8. Melakukan kolaborasi pemberian - Ganti linen setiap hari atau ketika di


butuhkan
obat antipiretik (pemberian injeksi
parasetamol)
9. Melakukan kolaborasi pemberian
infus asering 20 tpm
13:00 WIB
Jam 06:45 WIB
S :Klien mengatakan masih lemas
1. Mengobservasi TTV
Klien mengtakan masih diare
2. Mengkaji tanda dan gejala
O: KU lemah
DX: hipovolemia
 TD: 100/70 mmHg
Hipovolemia 3. Memonitoring intake dan output
 R: 20x/menit
cairan
 S : 38 0C
Jum”at 26 4. Mengitung kebutuhan cairan
 N : 80x/menit
september 5. Memerikan posisi modified
A: Hipovolemia
2014 trendeleburg
P:Lanjutkan intervensi
6. Menganjurkan memperbanyak asupan
(2,3,4,7)
oral
 Kolaborasi pemberian obat
7. Kolaborasi pemberian IV isotonis
antimotilitas

DX: Defisit 08:00 WIB 13:00 WIB


Nutrisi 1. Mengobservasi TTV S: Klien mengatakan mual dan muntah

2. Mengidentifikasi status nutrisi  Klien mengatakan nafsu makannya

Jum’at, 26 3. Mengidentifikasi alergi dan menurun


 Klien mengatakan lemas
september intoleransi makanan
O: KU: lemah
2014 4. Mengidentifikasi kebutuhan kalori
 Klien tampak kurang nafsu makan
dan jenis nutrisi
 TD: 100/60 mmHg
5. Memoonitor asupan makanan
 R: 20x/menit
6. Menyajikan makanan secara
 S : 38,5 0C
menarik dan suhu yang sesuai
 N : 78x/menit
7. Menganjurkan makan sedikit tapi
 BB : 53
sering
A: Defisit Nutrisi
8. Melakukan
P: Lanjutkan intervensi
kolaborasidenganahligizi (1,2,5,6)
 Identifikasi makanan yang disukai
 Berikan makanan tinggi kalori,
tinggi proterin dan tinggi serat
 Jika perlu berikan suplemen
makanan
13: 00 WIB Sabtu , 27 September 2014 jam 06:00
1. Mengobservasi TTV WIB

2. mengidentifikasi penyebab S: Klien mengatakan kesulitan saat tidur


dan terjaga dalam tidurnya
gangguan tidur
 Klien masih mengeluh
DX: 3. memodifikasi lingkungan (ex:
kemampuan beraktivitasnya
Gangguan pencahayaan, kebisingan, suhu,dll)
menurun
Pola Tidur 4. memfasilitasi penghilang stress
 Klien masih mengeluh pola
sebelum tidur
tidurnya berubah
Jum’at, 26 5. Melakukan prosedur untuk O: KU: lemah
september meningkatkan kenyamanan  TD: 110/80 mmHg
2014 6. Menjelaskan pentingnya tidur yang  R: 18x/menit
cukup selama sakit  S : 37,8 0C
7. Mengajarkan relaksasi otot  N : 86x/menit
autogenik dan cana
nonfarmakologi lainnya
DX: Resiko 13:30 WIB Sabtu , 27 september 2014 jam 10:00
Perdarahan 1. Mengobservasi TTV WIB

2. Mengidentifikasi penyebab S: Klien mengatakan masih merasa lemas


O: KU : lemah
Jum’at, 26 munculnya resiko perdarahan
 Uji turniquet positif
september 3. Memonitor tanda dan gejala
 Hb: 15,5 g/dl
2014 perdarahan
 Trombosit: 38µ/dl
4. Memonitor nilai Hb dan Ht
 Leukosit: 3.700/µl
5. Memoonitor koangulasi
 Hematokrit: 42%
6. Mempertahankan bed rest
 TD: 110/60 mmHg
7. Menganjurkan meningkatkan
 R: 20x/menit
asupan cairan dan nutrisi
 S : 38 0C
 N : 80x/menit
A: Resiko perdarahan
P: Lanjutkan Intervensi
(1,3,4,5,6)
 Anjurkan untuk meningkatkan
asupan vitamin K
 Anjurkan untuk segera melapor
bila terjadi perdarahan
 Gunakan kasur pencegah
dekubitus
REFERENSI

Hilda. Jumat, 17 April 2015

hildawildandianawati.blogspot.com/2015/04/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dhf.html?m=1

(Diakses pada 15 mei 2020)

Anda mungkin juga menyukai