Pedang Jang Menggetarkan Sungai Telaga, Djilid 1
Pedang Jang Menggetarkan Sungai Telaga, Djilid 1
com/groups/Kolektorebook/) 0
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 1
PEDANG JANG
MENGGETARKAN
SUNGAI TELAGA
SADURAN : OKT
DJILID : 1
PENERBIT :
U.P. MATAHARI DJAKARTA
PEDANG JANG
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 2
Jilid 1
Pendahuluan
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 3
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 4
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 5
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 6
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 7
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 8
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 9
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 10
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 11
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 12
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 13
Satu
Pada suatu tengah hari, tiba-tiba sadja sebuah kereta kurung
muntjul didepan Restoran Hui Hong Kok. Jang aneh jalah tengah
matahari terik-panas demikian, kereta itu djusteru dikurung rapat
dan kain keretanjapun hitam-gelap, menambah panasnja hawa
udara.
Sang pengendara kereta adalah seorang jang berusia
tigapuluh tahun lebih, tubuhnja djangkung, kulit mukunja merah,
alisnja tebal. Alisnja jang berkernjit menandakan dia sedang
berduka. Ditangannja tertjekal sebatang tjambuk jang pandjang.
Kereta itu penuh debu dan dua ekor keledai jang menariknja
bermandikan keringat. Itu pula pertanda bahwa kereta itu datang
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 14
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 15
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 16
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 17
dan kalau ada sahabat jang datang berkundjung, kau pun harus
menampiknja. Di lain pihak, sebentar kau antarkan kami barang-
barang hidangan. Djikalau aku ada urusan apa-apa, aku akan
menjuruh Giok-djie datang padamu. Nah, ingatlah baik-baik!"
"Baik, tuan, baik," mendjawab kasir itu.
Beng Kauw mengulapkan tangan kepada orang-orang jang ia
kenal, lantas ia menarik. tangannja si kusir, buat diadjak
meninggalkan Hui Hong Kok,
"Aku menerka pasti telah terdjadi sesuatu," berbisik Beng
Kauw kepada si kusir selekasnja mereka sudah berada diluar
rumah makan. "Di dalam keretamu itu, bukankah dialah
saudaraku? Disini ada banjak mata, karena itu pergilah kau bawa
kereta kebejakang. Disana itulah rumahku! Disana baru kita akan
bitjara dengan bebas."
Kedua matanja sikusir telah mendjadi merah. Dia menahan
mengalirnja airmatanja. Tjuma mengangguk, lantas dia lari
kekeretanja. Tak lagi dia naik keatas keretanja itu, dia tjuma
meraba tali keledainja, buat terus dituntun menjusul kepada si
pemilik restoran.
Runahnja Beng Kauw berada ditempat djauhnja sepanahan,
maka lekas djuga sampailah mereka disana. Djalanan disitu
diteduhi dengan pohon-pohon yangliu dan pekyang, sedangkan
rumahnja sendiri terkurung dengan pagar bambu hidup dan
pekarangannja hidjau dengan rumput-rumput jang tebal.
Beng Kauw mengetuk pintu dengan perlahan, lantas daun
pintu terpentang lebar, dibuka oleh seorang pemuda usia kira
duapuluh tahun, anak muda mana bermuka hitam manis dan
ramah-tamah. Dia menjambut sambil berdiri membungkuk di-
pinggiran.
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 18
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 19
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 20
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 21
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 22
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 23
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 24
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 25
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 26
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 27
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 28
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 29
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 30
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 31
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 32
Hui Tjie terpeladjar tetapi iapun tak tahu, tak kenal, kemala
itu kemala apa.
"Simpan sadja baik-baik, adikku," demiki kata isteri tua ini.
"Nanti, setelah It Hiong tambah usianja, kau berikan padanja
untuk dia pakai!”
Kemala itu merupakan sebuah gantilan, jang biasa dipakai
meriaskan ikat pinggang.
Kemudian Lan Sim menanjakan lebih djauh halnja sang tamu
malam.
Hui Tjie tertawa dan berkata: "Dialah Beng Kee Eng, orang
Kang Ouw jang luar biasa, jang liehay ilmu silatnja, jang sangat
pesat gerak-geriknja. Suami kita bersahabat dengannja semendjak
enam tahun jang lampau."
Madu ini tak mendjelaskan bagaimana Siu Pok sebagai
seorang tjendekiawan jang tak mengenal silat dapat bersahabat
dengan seorang Kangou djago Sungai Telaga, ia tjuma kata
bahwa Siu Pui dan Kee Eng hidup rukun bagaikan saudara-
saudara kandung, bahwa dahulu harinja, berdua mereka sering
bertemu buat makan-makan, minum arak da mengobrol dengan
gembira dan asjik, sampai-sampai djarang Kee Eng bermalam
dan tidur bersama Siu Pok, untuk melandjutkan obrolan mereka.
"Kami tidak terpengaruhkan adat-peradat yang kukuh maka
djuga aku sering turut memasa omong bersama," Hui Tjie
mendjelaskan terlebih djauh. "Bahkan kami bertiga dapat djuga
mengobrol didalam kamar. Itulah jang menjebabkan pergaulan
kita djadi sangat bebas, erat dan akrab. Maka djuga kau, adikku,
selandjutnja kau dapat menjambut dan bergaul dengannja dengan
sama bebas. Kee Eng gagah dan nampak kasar tetapi ia
sebenarnja berbudi-pekerti halus."
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 33
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 34
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 35
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 36
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 37
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 38
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 39
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 40
Dua
Gui Too Tjong gusar sekali. Segera dia pergi kepada Gui
Tiong Hian, untuk menuturkan "kedjahatannja" Tio Sunbu itu
sambil memohon nasihat bagaimana harus bertindak guna
mengekang dan menindas gubernur dari Ouwpak itu.
Bagi dorna Gui Tiong Hian, seorang perdani menteri, mudah
sadja tindakan diambil. Dengan berani, dengan lantjang. dia
membuat firman palsu, terus dia mengirim seorang
kepertjajaannja bersama tiga-ratus djiwa tentara berkuda pergi ke
Ouwpak, untuk menangkap Tio Siu Pok, untuk menghukum nati
ditempat. Bahkan perintah itu diberikutkan perintah menghukum
mati djuga semua anggauta keluarga Tio, tak peduli laki-laki dan
perempuan, maka anaknja dan para budjang!
Pasukan berkuda itu berangkat segera dan tjepat, kesempatan
pada suatu hari mereka tiba di ibukota propinsi Ouwpak,
langsung mereka menghamipiri gedung gubernur, untuk
mengurungnja.
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 41
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 42
djiehudjin dan Tio Ko tju keluar dari gedung jang terkurung rapat
Dia berhasil mendjoblos kurungan bagian belakang, lantas dia
lari kabur. Sedjumlah serdadu berkuda mengadjar terus, mereka
itu djuga sambil melepaskan anak-anakpanah!
Adalah sangat sulit buat kabur bersama seorang wanita, apa
lagi wanita itu sambii membawa anak. Demikian sudah terdjadi,
ada anak panah jang mengenai tubuhnja djiehudjin, hingga njonja
gubernur itu roboh terkulai ditanah.
Lie Gie gusar dan kalap, dengan nekat dia menjerang belasan
serdadu pengedjarnja, setelah membinasakan mereka itu. hingga
serdadu-serdadu jang lainnja mendjadi djeri. dia memondong It
Hiong dan dengan susah-pajah dia melindungi djiehudjin
melarikan diri terus-terusan. Sebebasnja mereka dari kepungan,
dia lantas mentjari sebuah kereta, untuk dipakai mengangkut
madjikannja itu ibu dan anak menudju langsung ke kota
Kayhong. Hingga mereka tiba dengan selamat dirumahnja Beug
kee Eng!
Hatinja Kee Eng terasakan hantjur mendengar penuturan
djiehudjin, jang bertjeritera sambil menangis tak hentinja dan
airmatanja mengutiur tak putusnja. Karena penderitaannya njonja
gubernur itu memang bukan main hebatnja. Dengan
menguburkan airmata, ia menengadah langit, kemudian ia
mendjatuhkan diri, berlutut kearah selatan, sambil berkata
seorang diri: "Toako, arwahmu mengetahui, terimalah hormatnja
adikmu ini!" Demikian ia memberi hormat kepada toakonja itu,
sang kakak.
Djiehudjin terharu sekali. Didalam luka, tak dapat dia
bergerak, maka ia tjuma membungkuk diatas pembaringannja,
mengutjapkan terima kasih kepada paman-angkat itu.
Kee Eng membalas hormatnja ipar itu sambil terus dia
berkata: "Sekarang, enso, kau tinggallah disini bersamaku.
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 43
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 44
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 45
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 46
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 47
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 48
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 49
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 50
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 51
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 52
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 53
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 54
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 55
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 56
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 57
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 58
Ouw, maka itu tak dapat aku menghina dan memperdajakan kau.
Saudara, datangku dari Utara ke Selatan ini adalah istimewa buat
urusan buronnja Keluarga Tio bekas gubernur dari Ouwpak ....."
Belum habis kata-kata djago tua itu, parasnja Kee Eng sudah
berubnh mendjadi putjat, dengan lantas dia menjela: "Saudara
Ngo, tak usahlah kau pelandjutkan kata-katamu ini! Sungguh
diluar terkaanku jang seorang djago dari Utara sekarang tapinja
telah makan gadji negara! Djanganlah kau menjebutkan bahwa
kedatanganmu ini buat urusan pemuron Keluarga Tio, hanja
bilang sadja terus-terang bahwa kau telah menerima firman untuk
membekuk aku si orang she Beng! Bukankah itu terlebih tepat?
Tak salah! Memang Njonja djanda Tio dan puteranja berada
didalam rumahku ini! Karena aku berani melindugi keluarga
pemburon, aku juga berani bertanggung djawab, buat itu bersedia
aku akan mempertaruhkan seutas djiwaku! Saudara Ngo, tentang
siapa adanja Tio Taydjin, kau telah dengar dan mengetahuinja!
Dialah pembesar jang djudjur dan setia, jang bekerdja benar-
benar untuk rakjat! Menolongi djanda bidjak dan anak berbakti,
itulah tugas kita kaum Kang Ouw sedjati! Aku tidak berani
membilang bahwa aku si orang she Beng dengan sebatang pit-ku
dapat melindungi ibu dan anak jang bersengsara akan tetapi
hendak aku tegaskan, siapa jang memikir akan menowel sadja
sang ibu dan anaknja, mesti merampas dahulu djiwanja Beng Kee
Eng. Saudara, beginilah kata-kataku! Saudara, kau lagi berdinas,
tak dapat aku membiarkan kau berlebih lama pula disini! Kita
akan djadi sahabat terus atau musuh, terserah kepada kau!"
Hebat utjapan Beng Kauw, akan tetapi Pak San
menjambutnja dengan gelak tawa.
Lantas djago dari Utara ini berkata: " Tayhiap, tak usahlah
kau mendesak aku sampai begini! Djikalau aku bukannja
mengingat persahabatan kita dahulu hari, tak nanti aku sampai
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 59
terhina begini! Memang, polisi dan tentara Kayhong ini tidak ada
dalam matanja Beng hiap, akan tetapi baikiah kau ketahui bahwa
tentang kebutannja Tjui Hoa Tootiang dari kuil Hee Kiong dari
puntjak Ngo Im Heng dari gunung Kauw Louw San dari Lenglam
tjukup buat djadi lawanmu jang tangguh! Aku pun mau berterus-
terang! Aku tetap adalah Ngo Pak San. Belum pernah aku
merubah wadjah-mukaku, aku bukanlah orang jang makan gadji
negar perti katamu barusan! Jang benar adalah ketiga orang tadi,
jang mendjadi murid-muridku jang tak berliarga, mereka benar
telah gegaras nasi negara! jadi mereka telah diberi hadjaran
olehmu, tayhiap, aku kira itu sudah tjukup buat mereka menebus
dosa terhadapmu jang mereka tidak kenal! Saudara, bitjara lebih
banjak tentulah kau tidak sudi dengar, karena itu disini sadja aku
pamitan!"
Selekasnja suaranja berhenti, Pak San berjingkrak bangun,
terus dia ngelojor pergi.
Tanpa membuka suara, Lim Pek Houw djuga segera
mengangkat kaki, untuk bersama-sama djago dari Utara itu
meninggalkan rumah keluarga Beng.
Kee Eng berdiri melengak mengawai orang terlalu itu. Inilah
sebab ia terperandjat mendengar disebutnja nama kuil Kim Hee
Kiong dari gunung Kauw Louw San itu. Sebab adalah diluar
sangkaannja jang para "siluman" dari Lenglam Mo Kut (Gua
Iblis, atau Sarang Hantu), dari Lenglam telah bekerdja sama
dengan kawanan dorna. llmu-Silat pihak Kim Hee Kiong
mendjadi suatu tjabang tersendiri. Sedangkan she dan nama
pemimpinnja jang utama, tak seorang djua jang mengetahuinja.
Apa jang umum tahu jalah, sekalipun, seorang too-tong,
katjung dari kuil itu, memiliki kepandaian ilat jang luar biasa.
Biasanja rombongan Kim Hee Kiong tidak bergaul dengan pihak
luar, bahkan mereka itu tidak mengidjinkan orang luar menginjak
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 60
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 61
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 62
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 63
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 64
Djusteru itu Ngo Pak San, jang telah melompat turun dari
kudanja, sudah melompat lebih djauh kepada si tjabang atas,
segera dia menjerang bahu kiri Koay-tju. Dia ini berkelit sambil
membatjok lengan kiri penjerangnja itu.
Pak San tertawa njaring, lengannja dikebawahkan, dilain
pihak, tangan kanannja menindju.
Koay tju kaget, dia mengeluarkan djeritan tahan, kepalanja
pusing, matanja berkunang-kunang lagi punggungnja terasa
sangat njeri, tubuhnja telah roboh. Karena itu,mudah sadja dia
ditubruk dan diringkus kelima orang polisi.
Selagi si tjabang atas tertawan itu, Hoay Gie tengah melajani
Pek Houw. Dia masih sangat muda, lengan kirinjapun belum
sembuh, akan tetapi dia dapat membuat perlawanan baik sekali.
Sajangnja buat dia, jalah dia belum berpengalaman berkelahi,
sedangkan sekarang, selain lagi menghadapi banjak lawan,
keadaannja pun terdesak. Melihat Koay-tju tertawan, dia gusar.
Maka sambi! mengertak gigi, dia lantas menjerang hebat kepada
lawannja. Tiga djurus dikeluarkan saling susul.
Mau atau tidak, Lim Pek Houw kena te sak mundur.
Djusteru orang mundur, Hoay Giok la lompat mundur djuga,
selekasnja dia menginjak tanah, dia menjerang dengan dua batang
panahnya dengan Pek-ie-tjian, mengarah kerongkongan lawan.
Dia tahu, mesti dia menjingkir, tak dapat dia menolong Koay-tju,
sementara keadaannja Lie masih belum diketahui. Lie Gie adalah
jang mengendarai kereta kurung.
Lim Pek Houw terkedjut atas datangnja rangan anak-panah
itu. Dia memang lagi berlompat menjusul. Repot dia menangkis
dan berkelit, tak urung bahu kirinja kena tertantjapkan sebatang
anak panah. Dia merasakan njeri hingga tubuhnja menggigil.
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 65
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 66
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 67
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 68
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 69
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 70
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 71
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 72
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 73
djuga tidak perlu berdiam lebih lama lagi disini. Disana itu telah
kusiapkan seekor kuda. Nah, pergilah kau dengan lekas!"
Hoay Giok menoleh, maka ia melihat seekor kuda jang
lengkap dengan pelananja. Bukan main ia bersjukur, hingga ia
mendelong mengawasi penolongnja itu, airmatanja menguijur
keluar tanpa merasa.
"Sudah, anak, djangan kau bersedih," kata pula Pak San, jang
tersenjum. "Lekas kau pergi!. Jikalau nanti kau bertemu gurumu,
kau bilangi dia bahwa sahabatnja dari Yan San bukanlah satu
manusia tak berbudi jang hina-dina!"
Seteiah mengutjap begitu, tanpa menanti djawaban si anak,
djago dari Utara itu terus memutar tubuhnja buat berlalu dengan
tjepat, hingga tak sempat Hoay Giok memberi hormat atau
menghaturkan terima kasih pula, ia tjuma bisa mengawasi dengan
mendelong. Setelah ia mendusin, ia menarik napas pandjang,
lantas ia menghampiri kuda jang disediakan itu, untuk lompat
naik keatasnja, buat iapun terus pergi meninggalkan tempat itu.
Ia menggeprak membuat kuda lari keras, guna menjusul dan
mentjari gurunja.
Hari itu Lim Pek Houw dan Tjui Hoa Too-djin menjesal
bukan main. Mereka sudah gagal walaupun mereka sudah
berpikir sempurna dan bekerdja keras. Kawanan pemburon lolos
sedangkan pihaknja ada sepuluh orang polisi jang mati dan
terluka.
Ngo Pak San pun nampak masgul tetapi itu hanja pada
wadjahnja, sedangkan hatinja puas, sebab ia telah berbuat baik
terhadap Whie Hoay Giok dan tidak membuat ketjewa pada Beng
Kee Eng jang menjangka ialah orang Kang Ouw busuk jang sudi
bekerdja sama dengan pembesar negeri, dengan dorna.
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan
Kolektor E-book (https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/) 74
Hari itu Kee Eng kaget sekali mendapat tahu Ngo Pak San
bekerdja pada Lim Pek Houw. Ia menganggap dirinja terantjam
bahaja sebab ia tahu liehaynja Yan San It Tiauw si Radjawali
Tunggal dari Yan San. Maka untuk menjelamatkan diri, ia
menggunakan akal "Kim Siam Toat Kok," (Tonggeret emas
melepaskan kerangka). Ia menjuruh Lie Gie mengendarai kereta
kurung kosong dan Hoay Giok bersama Koay-tju sebagai
pengantar. Itulah untuk memperdajai polisi, supaja polisi
mengedjar kereta itu. Ia sendiri bersiap untuk menjingkir dan
waktu malam menjingkir sambil melindungi djiehudjin dan It
Hiong. Tidak disangka sekali, Tjui Hoa Toodjin sangat liehay, dia
dapat memikir mungkin pihak pemburon litjik dan mengunakan
akal, maka diapun memetjah diri.
(Bersambung ke Jilid 2)
Background :
https://www.facebook.com/kiraranpya/
Please click ‘like’.
Sumber Pustaka : Aditya Indra Jaya Distribusi & arsip : Yon Setiyono
Scan & Djvu : Mukhdan