Anda di halaman 1dari 76

BUKU PANDUAN

PRAKTIK PROFESI

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MATERNITAS

PAS
FOTO
3X4

NAMA :
NIM :

PROGRAM PROFESI
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2020
PEDOMAN PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN MATERNITAS

A. DESKRIPSI MATA KULIAH


Praktik profesi keperawatan maternitas merupakan program
yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam
melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan
pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien,
membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil
penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan maternitas
dalam konteks keluarga.
Praktik profesi keperawatan maternitas dilakukan secara
bertahap dimulai dari prenatal, intranatal dan post natal baik yang
normal dan beresiko masalah-masalah pada sistem reproduksi dan
keluarganya.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti Praktek Profesi Keperawatan Maternitas,
mahasiswa diharapkan mampu mengelola ibu dan bayi dengan
masalah-masalah maternitas, membuat Asuhan keperawatan yang
diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak
menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang
dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan
melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah
kehamilan, persalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi
penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal
selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua
kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan,
pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan
menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi
baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk
kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut.

C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN


Setelah mengikuti Praktek Profesi Keperawatan Maternitas,
mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan
keperawatan pada ibu hamil, melahirkan dan paska
melahirkan serta yang mengalami masalah pada sistem
reproduksi dan pengaturan kehamilan dan keluarganya.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam
kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara
efektif dan bertanggung jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan pada ibu hamil,
melahirkan dan paska melahirkan serta yang
mengalami masalah pada system reproduksi dan
pengaturan kehamilan.
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis
dan legal merencanakan program keluarga berencana.
6. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik,
agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik.
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan ibu hamil, melahirkan, paska
melahirkan, masalah pada system reproduksi dan
pengaturan kehamilan.
8. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan
yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau
secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan
efisien dan efektif
9. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan keperawatan maternitas.
10. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu
dan konsisten.
11. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak
klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
12. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten
melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan
manajemen resiko.
13. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan
mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang
diberikan.
14. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
15. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan
kemampuan professional.
16. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
17. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam
pemberian asuhan keperawatan maternitas.

D. Daftar Kompetensi Kasus


Daftar kompetensi kasus setiap departemen disusun berdasarkan
penyakit atau problem kesehatan terbanyak di Indonesia. Kasus-kasus yang
diarsir adalah kasus-kasus minimal yang harus dikuasai mahasiswa.

Critical Illness
No. Cases (Daftar Kasus)
Kompetensi Wajib
1. Fisiologi Obstetri
Askep Ante Natal
Askep Intra Natal
Askep Post Natal
Manajemen Laktasi
KB
2. Komplikasi perdarahan pada awal Kehamilan
Abortus
Inkompetensia serviks
Kehamilan ektopik
Mola hidatidosa
3. Hiperemesis gravidarum
4. Komplikasi perdarahan pada akhir kehamilan
Plasenta previa
Abrupsio/solusio plasenta
5. Hipertensi pada kehamilan
6. Preeklamsia
7. Eklamsia
8. Kehamilan lewat waktu
9. Kehamilan ganda
10. Makrosomia
11. Hydramnion
12. Persalinan preterm
13. Persalinan lama
13. Malposisi, malpresentasi dan CPD
15. Distosia bahu
16. Prolaps tali pusat
17. Ketuban pecah dini
18. Perdarahan pasca persalinan
Atonia uteri
Robekan pada jalan lahir
Infeksi pascasalin
Mastitis

Kompetensi Tambahan
19. Penyakit pada sistem reproduksi
Infeksi pada organ reproduksi
Vulvitis, vaginitis, servikitis, salpingitis, PMS, HIV
Tumor
Mioma uteri, endometriosis, dan cyste ovary
Keganasan
Ca Serviks dan Ca Ovarium
Infertilitas
Perempuan dan pria
Gangguan Menstruasi
Amenorrhea, sindroma premenstruasi dan dysmenorrhea

E. Daftar Kompetensi Skill/Keterampilan


Daftar kompetensi skill merupakan keterampilan klinis yang harus
dikuasai disesuaikan dengan jenis keterampilan dan kompetensi
keterampilan bagi seorang ners. Adapun tingkat pencapaian kompetensi
keterampilan klinis dibagi dalam empat tingkat sebagai berikut:
1. Teori
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan yang meliputi prinsip,
indikasi, kontraindikasi, resiko dan komplikasi tentang suatu tindakan
atau ketrampilan klinis.
2. Melihat atau Mendemonstrasikan
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan
atau keterampilan klinis dan pernah melihat serta mampu
mendemonstrasikan.
3. Melakukan atau Menerapkan
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan
atau keterampilan klinis dan dapat melakukan tindakan tersebut
beberapa kali dengan bimbingan atau supervisi.

4. Rutin
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan
atau ketrampilan klinis dan berpengalaman (rutin) dalam melakukan
tindakan tersebut.

No. Keterampilan Klinik Level of expected


ability
1 2 3 4
Poliklinik KIA & KB di RS
Manuver leopold dan penghitungan
1.
denyut jantung janin
2. mengatur tinggi fundus uteri kehamilan
3. Menentukan usia kehamilan
4. Menghitung taksiran persalinan
5. Menghitung taksiran berat janin
6. Melakukan periksa dalam
Membantu melakukan pemeriksaan pap
7.
smear
Membantu melakukan pemeriksaan IV
8.
A
Membantu melakukan pemeriksaan
9.
kolposkopi
10. Membantu melakukan apus vagina
11. Analisis hasil laboratorium
12. Analisis hasil USG
13. Pemeriksaan refleks
14. Observasi cairan vagina
15. Observasi edema
16. Senam hamil
Melakukan perawatan payudara
Ruangan Kamar Bersalin RS, IGD Kebidanan RS,
& Kamar Bersalin PKM
17. Menolong partus normal, meliputi:
a. Melakukan observasi kemajuan
persalinan
b. Manajemen nyeri persalinan
c. Melakukan amniotomi
d. Melakukan episiotomi
e. Menolong kelahiran janin
f. Membersihkan jalan nafas bayi
segera setelah lahir
g. Menghitung nilai Apgar bayi
h. Melahirkan plasenta dan memeriksa
kelengkapannya
i. Mencegah perdarahan pada kala IV
j. Menjahit luka episiotomy (rupture
perineum) (perineorafi)
k. Memfasilitasi boanding &
attachment (inisiasi menyusui dini)
Ruangan Nifas di RS
18. Memasang CTG
19. Melakukan pemeriksaan umum nifas
20. Melakukan perawatan payudara
21. Melakukan perawatan perineal
22. Manajemen laktasi
Memandikan bayi baru lahir dan
23.
merawat tali pusat
24. Memberikan perawatan bayi sehari-hari
25. Memberikan edukasi kesehatan
26. KB (KIA)
a. Memberikan penyuluhan alat
kontrasepsi
b. Membantu memasang alat
kontrasepsi dalam Rahim (KIA)
c. Observasi tindakan kontap
d. Membantu memberikan injeksi
kontrasepsi
e. Pemasangan susuk
f. Pemasangan kondom
27. Postpartum

a. Pemeriksaan TFU
b. Pemeriksaan lochea
c. Senam nifas
d. Perawatan luka episiotomy
e. Menilai REEDA
f. Homan Sign
g. Breast care
h. Bladder training
i. Manajemen Laktasi
j. Vulva hygiene
28. Melakukan konseling keluarga

29. Klimakterium

a. Observasi tanda dan gejala


menopause
b. Observasi tanda dan gejala
osteoporosis
c. Terapi hormon
d. Nutrisi menopause
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN KLINIK
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran klinik pada departemen
maternitas berorientasi pada tahap pembelajaran sederhana ke kompleks
dengan memfokuskan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
mencapai kompetensi profesional seorang Ners
1. Metode Pembelajaran Klinik.
No Kegiatan Keterangan
1. Tutorial Tutorial dilaksanakan sekali dalam setiap ruangan
dimana mahasiswa berperan aktif dalam diskusi
kasus binaan. Preceptor akademik dan lahan
berperan sebagai tutor dalam membimbing dan
mengarahkan diskusi.
2. Pre dan Pre Dan Post Conference dilaksanakan pada saat
Post bimbingan dengan kasus binaan yang telah diberikan
Conference presptor rumah sakit.
3. Diskusi Diskusi kasus dilaksanakan setiap visite pagi dan
kasus malam bersama tim anggota kesehatan lainnya
(perawat, dokter dan tim kesehatan lainnya)
4. Case Setiap mahasiswa membuat dan menyampaikan
report dan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung
Operan jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang
dinas berbeda dalam kegiatan operant (pergantian antar
waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift sore, shift
sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi
5. Pendelega Mahasiswa diberikan kewenangan menjadi asisten
sian atas semua tindakan pemberian intervensi
kewenang keperawatan kepada klien secara langsung untuk
an mengelola klien secara mandiri dan menjadi bagian
dari tim kesehatan yang menangani klien dengan
bertahap
gangguan tertentu sesuai dengan kasus binaan.
6. PSBH Pemberian penugasan terstruktur kepada
(Problem mahasiswa yang dilakukan sesuai dengan kasus
Solving for binaan melalui penulisan referat sehingga
Better mahasiswa benar-benar dihadapkan pada
Health) bagaimana caranya memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan teori dan konsep
terbaru atau pemberian asuhan keperawatan
yang berbasis bukti (evidence-based learning)
7. BST Bedside Teaching dilaksanakan pada saat bimbingan
dengan materi yang sudah disepakati. Waktu untuk
melakukan bedside teaching maksimal 45 menit.
8. Ujian Akhir Ujian akhir stase dilaksanakan sekali pada akhir
Stase departemen/ stase.
9. Presentasi Presentasi kasus dilaksanakan pada akhir
kasus/Semi departemen. Kasus yang dipresentasikan adalah
nar kasus yang sudah disupervisi dan disetujui oleh
preseptor akademik dan lahan.

2. Metode Evaluasi Klinik


Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai
ketercapaian mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan adalah dengan beberapa metode penilaian berbasis
kompetensi, di antaranya:
No Kegiatan Keterangan
1. Objective OSCE merupakan suatu pengujian/penilaian
Structured berbasis kinerja (performance-based testing)
Clinical yang digunakan untuk mengukur kompetensi
Examinati klinik mahasiswa. Selama pelaksanaan ujian,
on (OSCE) mahasiswa diamati dan dievaluasi melalui
serangkaian station/stase yang terdiri dari
kegiatan anamnesis, pemeriksaan fisik,
penetapan diagnosis, pemberian tindakan
keperawatan, dan penyusunan dokumentasi
keperawatan. OSCE bisa dilaksanakan terhadap
pasien secara langsung. Setiap stasion harus
dilalui oleh mahasiswa dengan waktu yang telah
ditetapkan penguji (biasanya 7 – 15 menit).
2. Log BookLog book merupakan buku yang berisi catatan
tentang seluruh aktivitas yang dilakukan
mahasiswa peserta program pendidikan profesi
Ners selama bekerja dalam 1 (satu) shift di lahan
praktik.
3. Student SOCA atau dikenal juga dengan OSOCA
Oral Case merupakan metode analisis kasus yang
Analysis dilakukan melalui tes lisan dan diukur secara
(SOCA) objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai
kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
suatu kasus klinis berdasarkan konsep yang
komprehensif. Mahasiswa diharapkan untuk
menganalisis kasus dengan menjelaskan masalah
dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya
permasalahan tersebuut; membuat diagnosis
keperawatan yang rasional; dan menjelaskan
pemberian terapi dengan menerapkan berbagai
ilmu-lmu dasar. Biasanya diawali dengan
menggambarkan peta pikiran dari suatu kasus
klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan
situasi terkait atau mengidentifikasi hubungan
sebab-akibat dari munculnya suatu
permasalahan).
4. Direct Metode ini dilakukan melalui pengamatan
Observasi langsung yang dilakukan preseptor kepada
onal of mahasiswa saat melakukan tindakan
Preocedur keperawatan atau memberikan asuhan
e Skill keperawatan kepada klien di lahan praktik.
(DOPS) Biasanya penguji menggunakan daftar tilik atau
check list yang berisi urutan prosedur kerja
pelaksanaan tindakan keperawatan.
5. Kasus Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi
lengkap mahasiswa juga dilakukan melalui pemberian
deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap
dari satu klien dengan gangguan tertentu.
Pemberian kasus singkat dan lengkap ini dapat
dilakukan dalam sesi ujian atau sesi bimbingan
tutorial.
6. Mini Mini Cex adalah salah satu metode penilaian yang
Clinical dirancang untuk mengukur performa peserta didik
Evaluation
dalam pendidikan tahap klinik. Penilaian Mini Cex
Exercise
(MINI- dilakukan oleh seorang penilai yang sudah dilatih
CEX) terhadap peserta didik yang berinteraksi langsung
dengan pasien, yang terdiri dari Ketrampilan :
komunikasi teraupetik, pemeriksaan fisik,
Profesionalisme keperawatan, Pengetahuan, dan
Organisasi/efisiensi.
7. Portofolio Yaitu suatu koleksi atau kumpulan atas bukti
yang menunjukkan penguasaan keterampilan,
pengetahuan, sikap, pemahaman, dan prestasi
secara berkelanjutan, sebagai bagian dari proses
refleksi terhadap pembelajaran, pengembangan,
dan aktifitas individu.

3. Penilaian
Penilaian mahasiswa pada departemen Maternitas
menggabungkan dua komponen utama, yaitu: Komponen proses (80%)
dan Ujian Akhir Stase (20%) Yang termasuk dalam nilai proses adalah:
No Hasil
Nama Kegiatan Bobot (a) Skor Rata-Rata (b)
(a) x (b)
1. Log Book 10%
2. Direct 10%
Observasional of
Preocedure Skill
(DOPS)
3. Mini Clinical 10%
Evaluation
Exercise (MINI-
CEX)
4. Portofolio 5%
5. Objective 20%
Structured
Clinical
Examination
(OSCE)
6. Student Oral 10%
Case Analysis
(SOCA)
7. Kasus Lengkap 10%
8. Sikap 15%
9. Kehadiran 10%
Nilai Total adalah jumlah dari nilai proses dan nilai ujian akhir stase.
Sedangkan untuk menilai sikap dan perilaku mahasiswa maka dimasukkan
komentar dalam form catatan sikap professional yang akan diisi oleh
preseptor.

4. Hasil Penilaian
No. Nilai absolut Angka Mutu Huruf Mutu
1 86 – 100 4,00 A
2 82 – 85 3,75 A-
3 78 – 81 3,50 B+
4 74 – 77 3,00 B
5 70 – 73 2,75 B-
6 66 – 69 2,50 C+
7 62 – 65 2,00 C
8 58 – 61 1,50 C-
9 54 – 57 1,00 D
10 0 – 53 0,00 E

G. JUMLAH MAHASISWA
Jumlah Mahasiswa STIKes Widya Nusantara Palu Praktek Profesi
Keperawatan Maternitas (terlampir)

H. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat Mahasiswa STIKes Widya Nusantara Palu Praktik Profesi
Keperawatan Maternitas (terlampir)
2. Waktu Praktik
Pelaksanaan Praktik Profesi Keperawatan Maternitas STIKes Widya
Nusantara Palu (terlampir).

I. PEMBIMBING PRAKTIK
Daftar preceptor institusi STIKes Widya Nusantara Palu, Praktek Profesi
Keperawatan Maternitas (terlampir).

J. Tata Tertib
1. Kehadiran mahasiswa adalah 100%.
2. Mahasiswa yang datang terlambat maupun meninggalkan jam praktik
wajib memperpanjang jam praktik sesuai dengan jam keterlambatan
maupun kekurangan jam praktik.
3. Mahasiswa yang akan meninggalkan jam praktik wajib lapor kepada
pembimbing yang bersangkutan.
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan laporan sesuai jadwal, apabila
terlambat nilai akan dikurangi 1 poin nilai laporan setiap hari
keterlambatan.
5. Sanksi bagi mahasiswa yang tidak ikut praktik:
 Sakit mengganti 1 hari
 Izin mengganti 2 hari
 Alfa (tidak ada keterangan) mengganti 3 hari
6. Selama praktik mahasiswa wajib mengenakan seragam profesi, bersih,
rapi, sopan beserta identitasnya. Identitas diletakkan di mana orang
lain dengan mudah mengenalinya. Menggunakan sepatu tertutup
(pantofel dengan hak 2-3 cm atau kets). Tidak mengenakan perhiasan
yang berlebihan. Sanksi akan diberikan bila terjadi pelanggaran pada
poin-poin tersebut dengan meminta mahasiswa pulang dan menambah
waktu praktik di hari yang lain.
7. Membawa nursing kit selama praktik.
8. Mengisi presensi yang ada di buku panduan dengan diketahui oleh
pembimbing.
9. Berdiskusi dan atau berkonsultasi dengan pembimbing bila
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan praktik dapat dilakukan
selama dan di luar waktu praktik pada jam kerja.
10. Kontrak waktu dengan pembimbing paling lambat sehari sebelum
kegiatan agar kegiatan tersebut dapat dihadiri dan dinilai.
11. Selama praktik, perceptor stase berhak untuk menegur atau tidak
meluluskan mahasiswa yang bertindak tidak profesional dalam sikap,
kognitif, dan psikomotor.
DAFTAR LAMPIRAN

I. FORMAT PENULISAN LAPORAN PENDAHULUAN & ASKEP

A. KONSEP TEORITIS :
1. Defenisi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinik
5. Penatalaksanaan
6. Komplikasi
7. Prognosis

B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN :


1. Pengkajian
2. Pemeriksaan Penunjang
3. Patoflodiagram
4. Diagnosa Keperawatan
5. Intervensi Dan Rasional

C. ASUHAN KEPERAWATAN (KASUS)


1. Pengkajian (Lampiran)
a. Pengumpulan Dan Pengelompokan Data
b. Klasifikasi Data
c. Analis Data
2. Pathway Keperawatan Berdasarkan Masalah Keperawatan Yang
Muncul Pada Pasien
3. Diagnosa Keperawatan-Tulis Sesuai Prioritas
4. Perencanaan
No Waktu Tujuan & Perencanaan Rasional
(Tgl/Jam) Kriteria Hasil

5. Catatan Keperawatan (Implementasi)

No Waktu Tindakan Respon Ttd


(Tgl/Jam) Keperawatan Klien/Hasil
(S,O)

6. Catatan Perkembangan (Evaluasi)

Waktu CatatanPerkembangan
No Ttd
(Tgl/Jam) (S, O, A, P)

II. FORMAT PENULISAN RESUME (POLI KIA&KB)


1. Identitas (Nama,Umur, Jenis Kelamin, Alamat, No RM, Tgl
MRS, Dx Medis)
2. Pengkajian fokus – (DS, DO, Riwayat Kes)
3. Analisis data
4. Diagnosa keperawatan
5. Perencanaan keperawatan (prioritas diagnose keperawatan,
tujuan, dan criteria hasil dan rencana tindakan disertai
rasional sesuai kasus)
6. Implementasi keperawatan
7. Evaluasi (SOAP)

III. FORMAT PENULISAN PRESENTASI KASUS/SEMINAR KASUS


A.Halaman Judul
B. Halaman Pengesahan
C.Kata Pengantar
D.Daftar Isi
E. Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Identifikasi Masalah
3. TujuanPenulisan
4. Manfaat Penulisan
5. Metode Penulisan
F. Bab II Tinjauan Teori
1. Konsep Medis
a. Defenisi
b. Anatomi fisiologi
c. Etiologi
d. Patofisiologi
e. Pathway
f. Manifestasi Klinis
g. Komplikasi
h. Pemeriksaan Diagnostik
i. Penatalaksanaan
j. Pencegahan
2. Konsep Keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi

G. Bab III Tinjauan Kasus


1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Intervensi
4. Implementasi Dan Evaluasi
H. Bab IV Pembahasan
1. Pengkajian
2. Pathway Keperawatan Berdasarkan Masalah Keperawatan
Yang Muncul Pada Klien
3. Diagnosa Keperawatan
5. Intervensi (disertai rasional)
4. Implementasi
5. Evaluasi
I. Bab V Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan
2. Saran
J. Daftar Pustaka (5 tahun terakhir)

IV. FORMAT PENGKAJIAN


FORMAT PENGKAJIAN PADA IBU HAMIL
ANTE NATAL CARE (ANC)
No. Reg :
Tgl. Pemeriksaan :
Nama Mahasiswa :

I. Biodata
1. Klien 2.Identitas Penanggung Jawab
Nama : Nama :
Umur : Umur :
Agama : Agama :
Pekerjaan : Pekerjaan:
Pendidikan : Pendidikan:
Alamat : Alamat :

II. Riwayat Kesehatan


1. Latar belakang kunjungan :
2. Riwayat kesehatan keluarga :
3. Penyakit terdahulu yang mempengaruhi kehamilan :
4. Penyakit yang sedang dialami klien :
5. Riwayat haid
a. Haid terakhir (HT) :
b. Siklus haid :
c. Lamanya :
d. Banyaknya :
e. Masalah :
6. Riwayat kontrasepsi
a. Type :
b. Kapan menggunakan :
c. Tujuan :
d. Masalah :
e. Kapan berhenti :
f. Alasan berhenti :
g. Rencana KB yang akan digunakan :
7. Riwayat kehamilan terdahulu :
a. Gravid : Partus : Abortus :
b. Jumlah anak yang hidup : laki-laki orang ;
perempuan orang
c. Interval kelahiran :
d. Yang menolong kelahiran yang lalu :
e. Dimana melahirkan :
f. Komplikasi yang terjadi pada waktu kehamilan yang lalu :
□ Hypertensi □ Oedema □ Hyperemesis gravidarum
□ Perdarahan □ Persalinan premature □ Eklamsi
antepartum
□ Perdarahan □ Pre-eklamsi
antepartum □ Infeksi saluran kemih
□ Lain - Lain

g. Komplikasi waktu persalinan dan kelahiran yang lalu :


h. Masalah pada waktu masa nifas :
i. Masalah pada bayi yang dilahirkan :
8. Riwayat pengobatan/merokok/alcohol :
9. Masalah yang dirasakan klien/keluhan-keluhan :
10. Pola kegiatan sehari-hari :
11. Data psikologis :

III. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan umum :
BB sebelum hamil : Kg; BB sekarang : kg; TB:
cm, LLA: cm
Tekanan darah : mmHg
Nadi : kali/menit
Pemeriksaan kepala
a. muka :
b. mata :
c. gigi dan mulut:
1. Pemeriksaan payudara
a. Buah dada
b. Putting susu dan pengeluaran
2. Pemeriksaan abdomen
a. Inspseksi : Tinggi Fundus........Strie : (+) (-); Alba : (+) (-)
Palpasi
LI :
L II :
L III :
L IV :
b. Braxton hiks
c. Pemeriksaan panggul
3. Kesejahteraan janin
a. Auskultasi
b. Pergerakan janin (DJJ)
4. Ekstremitas
a. Oedem
b. Varises
c. Reflek patella
5. Pemeriksaan urogenital
a. Kebersihan
b. Pengeluaran
c. Rectum

IV. Pemeriksaan Khusus


Lab. Urin :
FORMAT PENGKAJIAN
INTRA NATAL CARE (INC)

Biodata Pasien
1. Nama : ..................................... No. Reg :...............................
2. Umur : ....................................................................................
3. Jenis Kelamin : ....................................................................................
4. Agama : ....................................................................................
5. Pendidikan :.....................................................................................
6. Pekerjaan : ....................................................................................
7. Golongan darah : ……………………………………………………
9. Alamat : ..................................................................................
10. Status : ...................................................................................
11. Keluarga terdekat : ..................................................................................
12. Tgl. MRS : ....................................................................................
13. Tgl Pengkajian : ................................................................................
14. Diagnosa Medis : ...............................................................................
Identitas Penanggung Jawab :
1. Nama : ...............................................................................
2. Umur : ................................................................................
3. Hubungan dengan pasien: ...................................................................................
4. Pendidikan : ............................................................................
5. Pekerjaan : ...............................................................................
6. Alamat : ....................................................................................
Riwayat Kesehatan
I. Keluhan Utama ( Alasan MRS ) :
Saat Masuk Rumah Sakit :……………………………....................................
Saat Pengkajian : ……………………………………………………………
Dibawah ini (a – f), Dipakai bila ada keluhan nyeri :
Kronologis dari penyakit yang diderita saat ini ( PQRST ) :

a. P = Provoking atau Paliatif ………………………………….....

b. Q = Quality
….…………………………………………………………………..
c. R = Regio
……………………………………………………………………….

d. S = Severity
……………………………………………………………………….

e. T = Time
……………………………………………………………………….

a. Status Nyeri :
1. Menurut Skala Intensitas Numerik
● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Menurut Agency for Health Care Policy and Research

No Intensitas Nyeri Diskripsi

1 □ Tidak Nyeri □ Pasien mengatakan tidak merasa nyeri


2 □ Nyeri Ringan □ Pasien mengatakan sedikit nyeri atau ringan.
□ Pasien nampak gelisah
3 □ Nyeri Sedang □ Pasien mengatakan nyeri masih bisa ditahan atau
sedang
□ Pasien nampak gelisah
□Pasien mampu sedikit berparsitipasi dalam
perawatan
4 □ Nyeri Berat □ Pasien mangatakan nyeri tidak dapat ditahan atau
berat.
□ Pasien sangat gelisah
□ Fungsi mobilitas dan perilaku pasien berubah
5 □ Nyeri Sangat □ Pasien mengatan nyeri tidak tertahankan atau
Berat sangat berat
□ Perubahan ADL yang mencolok
( Ketergantungan ), putus asa.

II. Riwayat Persalinan Sekarang,


......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
III. Pengkajian Status Obstetrik

1. Menarche : …………………………………………………
2. Lamanya Haid : …………………………………………………..
3. Siklus Haid : …………………………………………………..
4. HPHT : ………………………………………………….
5. Perkiraan partus / TP: …………………………………………………

6. Usia Kehamilan : ………………………………………………….


7. Riwayat Perkawinan :…… Jumlah Anak :……………………...
8. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu :

Anak Riwayat Jenis Penolong Penyulit Anak Jenis Berat


Ke- Kehamilan Persalinan hidup/mati Kelamin Badan

D. Riwayat Kontrasepsi :
……………………………………………………………………………
E. Riwayat Penyakit Yang Lalu :
………..…………………………………………………………
F. Riwayat Kesehatan Keluarga :
……..........................................................................................

2. POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN


a. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi :
No Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit
Makan/Minum

1 Jumlah / Waktu
Pagi : ……………… Pagi : …………….

Siang : ………………. Siang : …………….

Malam : …………….. Malam : …………

2 Jenis
Nasi : ……………….. Nasi : .......................

Lauk : ……………….. Lauk : ......................

Sayur : ……………… Sayur : .....................


Minum : …………….. Minum/Infus : .........

3 Pantangan
4 Kesulitan Makan
/ Minum
5 Usaha-usaha
mengatasi
masalah

b. Pola Eliminasi
No Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit
Eliminasi BAB /BAK

1 Jumlah / Waktu
Pagi : ………………. Pagi : ………..

Siang : Siang : ……………

……………… Malam : …………

Malam : ……………
2 Warna
3 Bau
4 Konsistensi
5 Masalah Eliminasi
6 Cara Mengatasi
Masalah

c. Pola Istirahat Tidur


No Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit
Istirahat Tidur

1 Jumlah / Waktu
Pagi : ……………….. Pagi : ………….....

Siang : ……………… Siang : …………...

Malam : …………… Malam : …………

2 Gangguan Tidur
3 Upaya Mengatasi
Gangguan tidur
4 Hal Yang Memper-
mudah Tidur
5 Hal Yang Memper-
mudah bangun
d. Pola Kebersihan Diri / Personal Hygiene

No Pemenuhan Personal Di Rumah Di Rumah Sakit


Hygiene
1 Frekuensi
MencuPerseptor Rambut
2 Frekuensi Mandi
3 Frekuensi Gosok Gigi
4 Keadaan Kuku

e. Aktivitas Lain

No Aktivitas Yang Di Rumah Di Rumah Sakit


Dilakukan

3. Riwayat Sosial Ekonomi


a. Latar belakang Perseptoral, budaya dan spiritual klien
Kegiatan kemasyarakatan:

……………………………………………………………………………
…………….
Konflik soPerseptoral yang dialami klien :
.....................................................................................................................
....................
Ketaatan klien dalam menjalankan agamanya :
.....................................................................................................................
...................
Teman dekat yang senantiasa siap membantu :
.....................................................................................................................
....................
b. Ekonomi
Siapa yang membiayai perawatan klien selama dirawat :

……………………………………………………………………………
……………
Apakah ada masalah keuangan dan bagaimana mengatasinya :

……………………………………………………………………………
……………

4. Pemeriksaan Fisik
I. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
a. Tensi : ………………………. e. BB : ..................................
b. Nadi : ………………………. f. TB : ...................................
c. RR : ……………………….
d. Suhu : ……………………….
II. Keadaan Umum
……………………………………………………………………………
……………
III. Pemeriksaan Integument, Rambut Dan Kuku
1. Integument
Inspeksi : Adakah lesi ( + / - ), Jaringan parut ( + / - )
Warna Kulit : ……………………………………
Bila ada luka bakar lokasi : ..................................................

............................................................., dengan luas : ............ %

Palpasi : Tekstur (halus/ kasar ), Turgor / Kelenturan ( baik / jelek


), Struktur ( keriput /tegang ), Lemak subcutan ( tebal / tipis ),
Nyeri tekan ( + / - ) pada
daerah .......................................

Identifikasi luka / lesi pada kulit


1. Tipe Primer
Makula ( + / - ), Papula ( + / - ) Nodule ( + / - ) Vesikula ( +
/-)
2. Tipe Sekunder
Pustula ( + / - ), Ulkus ( + / - ), Crusta ( + / - ), Exsoriasi ( +
/ - ),
Sear (+/-), Lichenifikasi ( + / - )
Kelainan- kelainan pada kulit :
Naevus Pigmentosus ( + / - ), Hiperpigmentasi ( + / - ),
Vitiligo/Hipopigmentasi ( + / - ), Tatto ( + / - ),
Haemangioma ( + / - ), Angioma/toh ( + / - ), Spider Naevi
( + / - ), Strie ( + / - )
2. Pemeriksaan Rambut
a. Ispeksi dan Palpasi :
Penyebaran (merata / tidak), Bau …………. rontok ( + / - ),
warna ...........
Alopesia ( + / - ), Hirsutisme ( + / - ), alopesia ( + / - )
3. Pemeriksaan Kuku
a. Inspeksi dan palpasi, warna …………. , bentuk………….
kebersihan …………
4. Keluhan yang dirasakan oleh klien yang berhubungan dengan Px.
Kulit :
........................................................................................................................
.....
IV. Pemeriksaan Kepala, Wajah Dan Leher
1. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi : bentuk kepala ( dolicephalus/ lonjong, Brakhiocephalus/
bulat ), kesimetrisan ( + / - ). Hidrochepalus ( + /
- ), Luka ( + / - ),
darah ( +/-), Trepanasi ( + / - ).
Palpasi : Nyeri tekan ( + / - ), fontanella / pada bayi (cekung /
tidak)
2. Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + / - )
b. Ekssoftalmus ( + / - ), Endofthalmus ( + / - )
c. Kelopak mata / palpebra : oedem ( + / - ), ptosis ( + / - ),
peradangan ( + / - ) luka ( + / - ), benjolan ( + / - )
d. Bulu mata : rontok atau tidak
e. Konjunctiva dan sclera : perubahan warna ……….
f. Warna iris ......................., reaksi pupil terhadap cahaya
(miosis / midriasis) isokor ( + / - )
Kornea : warna ..............
Nigtasmus ( + / - )
Strabismus ( + / - )
g. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD ............. OS .........................
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik /
Kurang )
h. Pemeriksaan lapang pandang
Normal / Haemi anoxia / Haemoxia
i. Pemeriksaan t ekanan bola mata
Dengan tonometri …………, dengan palpasi taraba
……………………….
3. Pemeriksaan Telinga
ii. Inspeksi dan palpasi
Amati bagian telinga luar: bentuk ……………………..
Ukuran …………………. Warna …………………… lesi ( + /
- ), nyeri tekan ( + / - ), peradangan ( + / - ), penumpukan
serumen ( + / - ).
Dengan otoskop periksa membran tympany amati,
warna ................, transparansi ............................, perdarahan ( +
/ - ), perforasi ( + / - ).
Uji kemampuan kepekaan telinga :
b. Tes bisik ........................................
c. Dengan arloji ..................................
d. Uji weber : seimbang / lateralisasi kanan /
lateralisasi kiri
e. Uji rinne : hantaran tulang lebih keras
/ lemah / sama dibanding dengan
hantaran udara
f. Uji swabach : memanjang / memendek / sama
4. Pemeriksaan Hidung
a. Inspeksi dan palpasi
Amati bentuk tulang hidung dan posis septum nasi ( adakah
pembengkokan
Atau tidak )
Amati meatus : perdarahan ( + / - ), Kotoran ( + / - ),
Pembengkakan ( + / - ), pembesaran / polip ( + / - )
4. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi dan Palpasi
Amati bibir : Kelainan konginetal ( labioseisis, palatoseisis,
atau labiopalatoseisis ), warna bibir …………………., lesi
( + / - ), Bibir pecah
(+ / - ), Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries ( + / - ), Kotoran
( + / - ),
Gigi palsu ( + / - ), Gingivitis ( + / - ), Warna lidah :
…………….Perdarahan ( + / - ) dan abses ( + / - ).
Amati orofaring atau rongga mulut : Bau mulut :
…………………………… uvula ( simetris / tidak ), Benda
asing : ( ada / tidak )
Adakah pembesaran tonsil, T 0 / T 1 / T 2 / T 3 / T 4
Perhatikan suara klien : ( Berubah atau tidak )
5. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah klien : tegang / rileks,
Warna dan kondisi wajah klien : ………………….., Struktur
wajah klien : ………………….Kelumpuhan otot-otot fasialis
(+/-)
6. Pemeriksaan Leher
Dengan inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
i. Bentuk leher (simetris atau asimetris), peradangan ( + / - ),
jaringan parut ( + / - ), perubahan warna ( + / - ), massa
(+/-)
ii. Kelenjar tiroid, pembesaran ( + / - )
iii. Vena jugularis, pembesaran ( + / - )
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe ( + / - ), kelenjar
tiroid ( + / - ),
posisi trakea (simetris/tidak simetris)
7. Keluhan yang dirasakan klien terkait dengan Px. Kepala,
wajah, leher :
........................................................................................................
8. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
a. Inspeksi
Ukuran payudara …., bentuk (simetris / asimetris),
pembengkakan (+/- ).
Kulit payudara : warna .............., lesi ( + / - ), Areola:
perubahan warna (+ - )
Putting : cairan yang keluar ( + / - ), ulkus ( + / - ),
pembengkakan ( + / - )
b. Palpasi
Nyeri tekan ( + / - ), dan kekenyalan (keras/kenyal/lunak),
benjolan massa ( + / - )

c. Keluhan lain yang terkait dengan Px. Payudara dan ketiak


: …………………………………………………
9. Pemeriksaan Torak dan Paru
a. Inspeksi
Bentuk torak (Normal chest / Pigeon chest / Funnel chest /
Barrel chest), susunan ruas tulang belakang (Kyposis /
Scoliosis / Lordosis), bentuk dada (simetris / asimetris),
keadaan kulit ..........................
Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta ( + / - ),
retraksi suprasternal ( + / - ), Sternomastoid ( + / - ),
pernafasan cuping hidung ( + /- ).
Pola nafas :
(Eupnea / Takipneu / Bradipnea / Apnea / Chene Stokes /
Biot’s / Kusmaul)
Amati : Perseptoranosis ( + / - ), batuk (produktif / kering /
darah ).
b. Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan
dan kiri teraba (sama / tidak sama). Lebih bergetar
sisi ............................
c. Perkusi
Area paru : ( sonor / Hipersonor / dullnes )
d. Auskultasi
1. Suara nafas
Area Vesikuler : ( bersih / halus / kasar ) , Area Bronchial
: ( bersih / halus / kasar ) Area Bronkovesikuler ( bersih /
halus / kasar )
2. Suara Ucapan
Terdengar : Bronkophoni ( + / - ), Egophoni ( + / - ),
Pectoriloqy ( + / - )
3. Suara tambahan
Terdengar : Rales ( + / - ), Ronchi ( + / - ), Wheezing ( + /
- ),
Pleural friPerseptoron rub ( + / - )
4. Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Torak dan
Paru :
...............................................................................
10. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi
Ictus cordis ( + / - ), pelebaran ........cm
b. Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Lemah / Kuat / Tidak
teraba )
c. Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ………………….. ( N = ICS II )
Batas bawah : …....................... ( N = ICS V)
Batas Kiri : …………………... ( N = ICS V Mid Clavikula
Sinistra)
Batas Kanan : ……………….. ( N = ICS IV Mid Sternalis
Dextra)
d. Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal / ganda, ( keras / lemah ), (reguler /
irreguler)

BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (keras / lemah), (reguler /


irreguler)

Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm


(+ / -), Murmur (+ / - )
e. Keluhan lain terkait dengan jantung :
...........................................................................................
11. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk abdomen : ( cembung / cekung / datar )
Massa/Benjolan ( + / - ), Kesimetrisan ( + / - ),
Bayangan pembuluh darah vena (+ /-)

b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus ........... x/menit ( N = 5 – 35
x/menit, Borborygmi ( + / - )
c. Palpasi
1) Palpasi Hepar :
Diskripsikan : Nyeri tekan ( + / - ), pembesaran ( + / - ),
perabaan (keras / lunak), permukaan (halus / berbenjol-
benjol), tepi hepar (tumpul / tajam) . ( N = hepar tidak
teraba).
a. Palpasi Lien :
Gambarkan garis bayangan Schuffner dan
pembesarannya ........
Tinggi Fundus Uteri :
Dengan Bimanual lakukan palpasi dan diskrisikan nyeri
tekan terletak pada garis Scuffner ke berapa ? .............
(menunjukan pembesaran lien)
b. Palpasi Appendik :
Buatlah garis bayangan untuk menentukan titik Mc.
Burney . nyeri tekan ( + / - ), nyeri lepas ( + / - ), nyeri
menjalar kontralateral ( + / - ).
c. Palpasi dan Perkusi :
Shiffing Dullnes ( + / - ) Undulasi ( + / - )
Normalnya hasil perkusi pada abdomen adalah tympani.
d. Palpasi Ginjal :
Bimanual diskripsikan : nyeri tekan( + / - ), pembesaran (
+ / - ).
(N = ginjal tidak teraba).
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Abdomen :
...............................................................................................
12. Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi
Kebersihan rambut pubis (bersih / kotor), lesi ( + / - ),eritema ( + /
- ), keputihan ( + / - ), peradangan ( + / - ).Lubang uretra : stenosis
/sumbatan ( + / - ), Lochea Jenis :……….. (warna :…..)
13. Pemeriksaan Anus
a. Inspeksi
Atresia ani ( + / - ), tumor ( + / - ), haemorroid ( + / - ),
perdarahan ( + / - )
Perineum : jahitan ( + / - ), benjolan ( + / - )
b. Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( + / - ) pemeriksaan Rectal
Toucher ……………
c. Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Anus :

......................................................................................................
..............................................................................................................

14. Pemeriksaan Muskuloskeletal (Ekstremitas)


a. Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas
(+ / -), fraktur (+ /-) lokasi fraktur ………………….., jenis
fraktur …………………… kebersihan
luka…………………….., terpasang Gib ( + / - ), Traksi ( + / - )

b.Palpasi
Oedem :

Lingkar lengan : ………………………………….

Lakukan uji kekuatan otat :

15. Pemeriksaan Neurologis

a. Menguji tingkat kesadaran dengan GCS ( Glasgow Coma


Scale )
1. Menilai respon membuka mata …………..
2. Menilai respon Verbal ………….
3. Menilai respon motorik …………..
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil
kesimpulan :
(Compos Mentis / Apatis / Somnolen / Delirium / Sporo
coma / Coma)
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh ( + / -), nyeri kepala ( + / -), kaku
kuduk ( + / -), mual –muntah ( + / -) kejang ( + / -) penurunan
tingkat kesadaran ( + / -)
c. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau) ……….......
Nervus II, Opticus (penglihatan)...............
Nervus III, Ocumulatorius ...........................
Nervus IV, Throclearis ……………….................
Nervus V, Thrigeminus : - Cabang optalmicus : ...........
- Cabang maxilaris : .................
Cabang Mandibularis : ..........................
Nervus VI, Abdusen ………………….........
Nervus VII, FaPerseptoralis ...............................
Nervus VIII, Auditorius ......................................
Nervus IX, Glosopharingeal .................................
Nervus X, Vagus …………………...
Nervus XI, Accessorius ........................................
Nervus XII, Hypoglosal ........................................
d. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris / asimetris), atropi ( + / -) gerakan-
gerakan yang tidak disadari oleh klien ( + / -)
e. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul ………………..,
benda tajam ………………. Menguji sensai panas / dingin
……………….kapas halus ……….. minyak wangi
……………………..
f. Memeriksa reflek kedalaman tendon
1. Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( + / -)
b. Reflek trisep ( + / -)
c. Reflek brachiradialis ( + / -)
d. Reflek patella ( + / -)
e. Reflek achiles ( + / -)
2. Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-
kasus tertentu.
a. Reflek babinski ( + / -)
b. Reflek chaddok ( + / -)
c. Reflek schaeffer ( + / -)
d. Reflek oppenheim ( + / -)
16. Reflek Gordon ( + / -)
f. Reflek bing ( + / -)
g. Reflek gonda ( + / -)
Keluhan lain yang terkait dengan Px. Neurologis :
........................................................................................................
17. Riwayat Psikologis
a. Status Emosi
Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien :
…………………………………….., Tingkah laku yang menonjol :
………………………………………………………… Suasana yang
membahagiakan klien : ………………………………………………
Stressing yang membuat perasaan klien tidak nyaman :
………………………………………..................................................
b. Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati-hati dalam berbicara ( ya / tdk ), apakah pola
komunikasinya ( spontan / lambat ), apakah klien menolak untuk diajak
komunikasi ( ya / tdk ), Apakah komunikasi klien jelas ( ya / tdk ),
apakah klien menggunakan bahasa isyarat ya / tdk ).
c. Pola Interaksi
Kepada siapa klien berspon :…………………………Siapa orang yang
dekat dan dipercaya klien : ……………………
Bagaimanakah klien dalam berinteraksi ( aktif / pasif ), Apakah tipe
kepribadian klien ( terbuka / tertutup ).
d. Pola Pertahanan
Bagaimana mekanisme kopping klien dalam mengatasi masalahnya :
……………………………
...........................................................................................................
e. Dampak di Rawat di Rumah Sakit
Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien di rawat
di RS : ................................................................................................

f. Kondisi emosi / perasaan klien


- Apa suasana hati yang menonjol pada klien ( sedih / gembira )
- Apakah emosinya sesuai dengan ekspresi wajahnya ( ya / tdk )
g. Kebutuhan Spiritual Klien :
- Kebutuhan untuk beribadah ( terpenuhi / tidak terpenuhi )
- Masalah- masalah dalam pemenuhan kebutuhan spiritual :
...........................................................................................................
- Upaya untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan spiritual :
...................................................................................................

h. Tingkat Kecemasan Klien :


No Komponen Cemas Cemas Cemas Panik
Yang dikaji Ringan Sedang Berat
Orintasi □ Baik □ Menurun □ Salah □ Tdk ada
terhadap reaksi
1
Orang,
tempat,waktu
Lapang □ Baik □ Menurun □ Menyempit □ Kacau
2
persepsi
Kemampuan □ Mampu □ Mampu dengan □Tidak □Tdk ada
3 menyelesaikan bantuan mampu tanggapan
masalah
Proses Berfikir □Mampu □ Kurang mampu □Tidak □ Alur fikiran
berkonse mengingat dan mampu kacau
ntrasi dan berkonsentrasi mengingat
4
menging dan
at dengan berkonsentr
baik asi
Motivasi □ Baik □ Menurun □ Kurang □ Putus asa
5

i. Konsep diri klien:


1. Identitas diri :..................................................................................
2. Ideal diri : ....................................................................................
3. Gambaran diri : ..............................................................................
4. Harga diri : ...................................................................................
5. Peran : ...............................................................................

18. Pemeriksaan Laboratorium


Seperti darah lengkap, kimia darah, analisa elektrolit
19. Pemeriksaan Penunjang :
Jika ada jelaskan gambaran hasil foto Rongent, USG, EEG, EKG, CT-Scan,
MRI, Endoscopy dll.
.............................................................................................................................
.....
20. Terapi Yang Telah Diberikan :
.........................................................................................................

Lembar 1 Partograf
P ARTOG RAF
No. Regester : ____________________ Nama Ibu : Umur : G: P: A:
No. Puskesmas : ____________________ Tanggal : Jam : HPHT : HTP :
Ketuban Pecah Sejak : Mules sejak jam : TBJ :

200
190
180
170
160
DJJ / mnt 150
140
130
120
110
100
90
80

Ketuban
Penyusupan

10
X

9
8
Pembukaan sevic (cm) beritanda

7
6
5
Θ

4
Turunnya kepala beritanda

3
2
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu( Jam)

5
Kontarksi / 10 mnt

< 20 4
20 - 40 3
> 40 2
detik 1

Oxytosin
IVFD tts/mnt

Obat dan cairan


180
170
160
150
140
• Nadi 130
120
110
100
Tekanan 90
Darah 80
70
60

Temperatur °C

Protein
Urin Aseton
Volume

Hidrasi
Hb
Lembar 2 Partograf

CATATAN PERSALINAN
1. Tanggal : - - -
Penolong Persalinan : _______________________________________
2. Tempat Persalinan : Rumah Ibu Polindes Klinik Swasta
Puskesmas Lainnya : ___________________________________
3. Alamat Tempat Persalinan :
__________________________________________________________________
_________________________

KALA I
4. Partograf melewati garis waspada
5. Lain-lain
sebutkan : ....................................................................................................................
....................................................................................................
6. Penalaksanaan yang dilakukan pada masalah
tersebut : .....................................................................................................................
...................................
7. Bagaimana
hasilnya : ....................................................................................................................
.....................................
KALA II

8. Lama Kala II ............... menit Epesiotomi : ya tidak,


Indikasi : ....................................................................................................................
9. Pendamping pada saat persalinan : suami keluarga teman dukun
tidak ada
10. Gawat Janin : miringkan ibu kesisi kiri minta ibu narik nafas
Episiotomi
11. Distosia bahu : Manuver Mc.Robert Ibu merangklak
Lainnya : .....................................................................................................................
......
12. Penalaksanaan yang dilakukan pada masalah
tersebut : .....................................................................................................................
......................................
13. Lain-lainnya,
sebutkan : ....................................................................................................................
.....................................
14. Bagaimana
hasilnya : ....................................................................................................................
.....................................
KALA III
15. Lama Kala III : ............... menit Jumlah perdarahan : ................... ml.
a. Pemberian Oxitosin 10 IU ( IM ) < 2 menit? ya tidak,
Alasan : ..............................................................................................................
....
Pemberian Oxitosin ( 2x )? ya,
Alasan : .............................................................................................................
.....
b. Penangana tali pusat terkendali : ya tidak,
Alasan : ............................................................................................................ .
...
c. Massage pundus uteri : ya tidak,
Alasan : ..............................................................................................................
...
16. Laserasi perineum derajat : .................................... Tindakan : penjahitan
dengan/ tanpa )* Anestesi
17. Atonia Uteri : Kompres Bimanual Interna Metal Ergotamin 0,2 mg/ml
Oxitosin drip
18. Lain-lainnya,
sebutkan : .................................................................................................................
.....................................
19. Penalaksanaan yang dilakukan pada masalah
tersebut : ..................................................................................................................
..........................
20. Bagaimana hasilnya :

BAYI BARU LAHIR


21. Berat Badan : .................... gram Panjang Badan : ................. cm. Jenis
Kelamin : L / P )* Nilai APGAR : ............. / ............
22. Pemberian ASI : 1 jam ya tidak :
alasan : .......................................................................................................
23. Bayi Lahir pucat/biru/lemas Mengeringkan Menghangatkan
Bebaskan Jalan nafas
Simulasi Rangsangan Taktil Lain-lain,
sebutkan : ..........................................................
24. Cacat bawaan : .........................................................................................
Hipotermia
25. Lain-lain,
sebutkan : .................................................................................................................
.....................................
26. Penalaksanaan yang dilakukan pada masalah
tersebut : ..................................................................................................................
.....................................
27. Bagaimana
hasilnya : ..................................................................................................................
....................................

PEMANTAUAN KALA IV PERSALIANAN


Jam Waktu TD Nadi Temp. Kontraksi Kandung Perdarahan
Uterus Kemih
1

Masalah Kala
IV : ...................................................................................................................................
......................................................................................................................
Penatalaksanaan yang dilakukan pada masalah
tersebut : ..........................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................
Bagaimana
Hasilnya : .........................................................................................................................
............................................................................................
FORMAT PENGKAJIAN POST PARTUM

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien.
Nama : Nama suami :
Umur : Umur :
Alamat : Pendidikan :
Pendidikan : Pekerjaan :
Suku :
Agama :
Dx. Medik :
Tgl masuk RS :
Tgl pengkajian :

2. Status obstetrik : Nifas hari ke..........., P :....................


A : ...................
No Tipe BB Lahir Keadaan Bayi Komplikasi Nifas Umur Sekarang
Persalinan Lahir

3. Masalah kehamilan sekarang :


4. Riwayat persalinan sekarang :
5. Riwayat KB :
6. Rencana KB :

DATA POSTNATAL
1. Tinjauan persistem
2. Pengkajian fisik
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
c. Payudara
1) Kesan umum :
2) putting susu :
d. Abdomen
1) Keadaan : lembek/distensi/dll
2) Diastasis rectus abdominalis: panjang…cm, lebar…cm
3) Kondisi luka (jika ada)
4) Fundus uteri: tinggi….., posisi…., kontraksi….
5) Kandung kemih
e. Lochea : jumlah…, warna…., konsistensi….bau…
f. Perineum
1) Keadaan : utuh/episiotomi/rupture tingkat
2) Tanda REEDA
3) Kebersihan
4) Hemoroid
g. Ekstremitas : Varises…, tanda human…
3. Psikososial
a. Perubahan Psikososial Ibu
b. Bonding Attachment
c. Adaptasi Perubahan Peran Ibu
4. Pemeriksaan Penunjang : ....................................................................................
5. Masalah / gangguan lainnya
V. DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria
sebagai berikut:
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan Tidak tepat
2: Dilakukan dengan tepat
NO LANGKAH NILAI
0 1 2
A SIKAP
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri
3 Merespon reaksi klien dengan tepat
4 Tanggap terhadap reaksi dan keluhan pasien
5 Sabar dan telliti
B KONTEN/ISI
6 Menyiapkan alat dan bahan:
Jenis alat jumlah
Stetoskop 1
Tensimeter 1
Thermometer 1
Spatel 1
Reflex hammer 1
Timbangan berat badan 1
Pita pengukur 1
Laenec 1
Pengukur tinggi badan 1
Pita Lila 1
Penlight 1
Pasien ibu hamil 1
trimester ke 2
7 Menanyakan pada pasien apakah ada keinginan untuk
berkemih, jika ya anjurkan untuk berkemih untuk
mengosongkan kandung kemih , serta anjurkan pasien
untuk membuka celana dalam nya dan berikan sarung.
8 Menutup sampiran
9 1. Memperhatikan penampilan ibu, keadaan
umum, emosi, dan postur tubuh selama
pemeriksaan.
2. Menjelaskan seluruh prosedur sambil
melakukan pemeriksaan.
3. Meminta ibu untuk melepaskan pakaian ibu, dan
menawarkan ibu untuk menutup tubuhnya (atau
meminta ibu untuk melonggarkan pakaian dan
menggunakannya sebagai penutup tubuh)
4. Membantu ibu berbaring ditempat tidur
pemeriksaan yang bersih.
5. Melakukan pemeriksaan mulai dari :
Inspeksi dan Palpasi :
a. Kepala
1) Warna rambut, kebersihan kulit kepela.
2) Meraba benjolan, nyeri tekan.
b. Wajah
1) Memeriksa apakah ada oedema
2) Simetris kiri dan kanan
3) Melihat apakah ada kloasma gravidarum
c. Mata
1) Conjungtiva
2) Sclera
d. Mulut
1) Keadaan gusi, karang gigi
2) Keadaan gigi, jumlah karies gigi, tonsil
dan faring
e. Hidung
1) Apakah ada polip atau massa
2) Apakah ada sumbatan lendir
f. Telinga
1) Kebersihan telinga
2) Periksa apakah ada cairan, oma (otitis
media akut)
g. Leher
1) Meraba pembesaran kelenjar tyroid,
kelenjar limfe, vena jugularis, dan
kelenjar sublingualis atau kelenjar air
liur.
h. Payudara
1) Dengan posisi tangan klien disamping
pemeriksa :
 Kesimetrisan, bentuk dan
ukuran
 Putting terbentuk, menonjol
atau masuk ke dalam
 Adanya kolostrum atau cairan
yang lain
 Adanya benjolan atau moduler
 Adanya nyeri tekan
2) Pada saat klien mengangkat tangan ke
atas kepala, memeriksa payudara untuk
mengetahui adanya retraksi atau
dimpling
3) Ibu berbaring dengan tangan kiri ke
atas lakukan palpasi secara sistematis
pada payudara sebelah kiri kemudian
sebelah kanan, dari arah payudara,
axial dan moduler apakah terdapat
 Massa
 Pembesaran pembuluh limfe
i. Perut
1) Menilai apakah pembesaran perut
sesuai umur kehamilan, keadaan
pusat/pusar, linea dan striae, serta luka
bekas operasi.
2) Melakukan palpasi secara Leopold
 Leopold I
Digunakan untuk menentukan
usia kehamilan dan bagian apa
yang ada dalam fundus, dengan
cara pemeriksaberdiri disebelah
kanan dan menghadap ke muka
ibu, kemudian kaki ibu
dibengkokkan pada lutut dan
lipat paha, lengkungkan jari-jari
kedua tangan untuk
mengelilingi atas fundus uterus,
bila kepala, sifatnya keras,
bundar dan melenting,
sedangkan bokong lunak,
kurang bundar dan tidak
melenting.
 Leopold II
Untuk menentukan letak
punggung janin dan letak
bagian-bagian kecil pada janin,
caranya letakkan kedua tangan
pada sisi uterus dan tentukan
dimana punggung janin dan
bagian-bagian terkecil janin,
bila punggung maka akan teraba
rata seperti papan dan jika
bagian terkecil janin akan teraba
benjolan-benjolan kecil, posisi
punggung janin menentukan
posisi mendengarkan DJJ.
 Leopold III
Untuk menentukan bagian apa
yang terdapat dibagian bawah
apakah bagian bawah janin
sudah masuk atau belum masuk
pintu atas panggul
(konvergen/divergen)
 Leopold IV
Untuk menentukan seberapa
masuknya bagian bawah
tersebut kedalam rongga
panggul.
3) Mengukur tinggi fundus uteri
Mengukur tinggi fundus uteri dengan
memakai pita centimeter, mulai dari
pinggir atas simpisis pubis menuju
kebatas tinggi fundus uteri.
4) Ukuran lingkar panggul
Jarak antara pinggir atas simpisis pubis
ke pertengahan SIAS dan trohanter
mayor sepihak dan kembali melalui
tempat-tempat yang sama di pihak
yang lain (80-90)
5) Auskultasi DJJ dengan stetoskop
monokuler atau fetescop (hitungan
normal 120-180 x/menit)
j. Ekstremitas
1) Tangan
Apakah ada oedema pada tangan, pucat
pada kuku dan telapak tangan.
2) Kaki
 Pucat pada kuku, oedema,
terutama pada trimester ke-III
 Memeriksa dan palpasi kaki
untuk memeriksa adanya varises
 Memeriksa adanya reflex
patella untuk melihat terjadinya
gerakan hypo atau hyperrefleks
C TEKNIK
10 Melaksanakan tindakan secara sistematis
11 Melakukan komunikasi yang baik dengan klien dan
merespon dengan baik setiap keluhannya
12 Dokumentasi
Total Score
Nilai= Total Score x 100%
Total Poin penilaian

Palu, ………………….. 2020

Preseptor

( )

PERAWATAN PAYUDARA PADA BENDUNGAN ASI


DAN PIJAT OKSITOSIN
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria
sebagai berikut:
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan Tidak tepat
2: Dilakukan dengan tepat’
NO LANGKAH NILAI
0 1 2
A SIKAP
1 Teruji menunjukkan rasa empati pada ibu
2 Teruji tanggap terhadap reaksi ibu
3 Teruji cekatan dan teliti
4 Teruji komunikatif
5 Teruji bersikap lembut
B KONTEN/ISI
6 Menyiapkan alat dan bahan:

Jenis Alat Jumlah


Phantom Payudara 1
Handuk 2
handscoon 2
Handuk good morning 3
Tempat sampah Medis Masing masing 1
dan non medis
Ember berisi larutan 1
Klorin
Kursi yang ada 1
sandaranya
Kom sedang berisi air 2
hangat dan dingin
waslap 2
Baby oil atau minyak 1
kelapa dalam kom kecil
7 Anjurkan ibu untuk masuk ruang tindakan , tutup
sampiran dan membuka pakaian ibu.
Posisikan ibu dengan posisi duduk
8 Cuci tangan di air yang mengalir dan pakai
handscoon
9 Pakaikan handuk di punggung dan taruh handuk
dipaha ibu
10 Mengompres air hangat payudara ibu untuk
mengurangi pembengkakan ±2 menit di masing
masing payudara kanan dan kiri
11 Mengompres dengan air dingin payudara ibu
untuk mengurangi nyeri ±2 menit di masing
masing payudara kanan dan kiri
12 Setelah itu keringkan payudara dan anjurkan ibu
posisi rileks atau bersandar pada meja dan
melipat lengan diatas meja didepannyadan
meletakkan kepala nya di atas lengannya
13 Ambil baby oil/minyak kelapa taruh ditelapak
tangan
14 lakukan pijatan oksitosin pada bagian punggung
atas ibu dengan menggunakan kepalan tinju
kedua tangan dan ibu jari menghadap keatas atau
kedepan.dan menekan dengan membentuk
lingkaran kecil dengan kedua ibu jarinya san pijat
sampai batas BH sejajar os vertebra , lakukan ±
2-3 menit
15 Setelah itu Bantu ibu untuk mengenakan pakaian
16 Lepaskan sarung tangan di klorin 0,5% dan cuci
tangan dengan sabun di air yang mengalir
17 Ajarkan ibu dan keluarga atau suami untuk
melakukan pijat oksitosin dirumah untuk merangsang
pengeluaran ASI dilakukan ± 2-3 menit
18 Anjurkan ibu untuk mengosongkan payudara secara
sempurna setelah menyusui, yakni jika payudara
belum kosong secara sempurna bisa dilakukan
breastpump untuk mengosongkan payudara.
Melakukan pijat Payudara kiri dan kanan
sebanyak 8 kali
Mengangkat payudara dan melakukan tepukan
sebanyak 8 kali
Melakukan Ketukan dgn Buku2 Jari di payudara
kiri dan kanan 8 x
Menarik puting susu kesamping dan keatasdgn
cara Hofman 8x
Menarik puting susu dgn spoid 10 cc untuk
mengeluarkan Asi
Mengompres dgn air Hangat selama 2-5 menit
Melap payudara dgn handuk
19 Anjurkan ibu untuk memakai BH yang menopang
payudara
20 Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, atau
tidur disaat bayi tidur
21 Anjurkan n ibu untuk makan yang cukup dan bergizi ,
seperti sayur,buah,ikan, sayur.
C TEKNIK
23 Melaksanakan tindakan secara sistematis
24 Melakukan komunikasi yang baik dengan klien
dan merespon dengan baik setiap keluhannya
25 Menjaga privasi klien
26 Percaya diri dan tidak gugup
27 Dokumentasi
Total Score
Nilai= Total Score x 100%
Total Poin penilaian

Palu, ………………….. 2020

Preseptor

( )

MENOLONG PARTUS NORMAL


Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Kategori Skore :

Skore 1 ( satu ) : Bantuan hampir seluruhnya, prosedur dilakukan


tapi tidak tepat. Skore 2 (dua) : Bantuan sebagian, prosedur
dilakukan kurang sempurna
Skore 3 (tiga) : Mandiri, langkah dilakukan degan benar

N Penilaian
Langkah Gambar
o 1 2 3

1 Mengamati tanda dan gejala kala II.


Ibu mempunyai keinginan
untuk meneran.
Ibu merasakan tekanan yang
semakin meningkat pada rektum
dan vaginanya.
Perineum menonjol.
Vulva dan vagina sphingter
anal membuka.
2 Memastikan perlengkapan, bahan dan
obat-obatan esensial siap digunakan.
Mematahkan ampul oksitosin 10 U
dan menempatkan spuit steril sekali
pakai kedalam partus set.
Gunakan standar mencuci tangan (7
langkah)
Keringkan dengan handuk yang
bersih.
3 Menggunakan.alat pelindung diri
(topi,
kacamata,masker, celemek, sepatu).
4 Menyiapkan Pertolongan Persalinan
Melepaskan semua perhiasan yang
dipakai dibawah siku.
Mencuci kedua tangan dengan
sabun dan air bersih yang mengalir
dan mengeringkan tangan dengan
handuk satu kali pakai / pribadi
yang bersih.
5 Memakai sarung tangan desinfeksi
tingkat tinggi atau steril untuk
pemeriksaan dalam.

6 Menghisap oksitosin 10 unit kedalam


spuit (dengan memakai sarung tangan
steril) dan meletakkan partus set steril
tanpa terkontaminasi tabung suntik.
Meletakan setengah kocher di tepi
partus set dan mendekatkan alat- alat
vulva hygiene dan pakai handscoen
yang kiri.
7 Memastikan Pembukaan lengkap dan
keadaan janin baik
Membersihkan vulva dan perineum,
menyeka dengan hati-hati dari depan
kebelakang dengan menggunakan
kapas yang sudah dibasahi air DTT.
a. Jika introitus vagina, perineum atau
anus terkontaminasi tinja,
bersihkan dengan seksama dari
arah depan kebelakang.
b. Buang kapas (terkontaminasi)
dalam wadah yang tersedia.
c. Ganti sarung tangan jika
terkontaminasi, lepas dan rendam
dalam larutan klorin 0,5%
8 Dengan menggunakan tehnik aseptik,
melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan bahwa pembukaan
serviks sudah lengkap.
Bila selaput belum pecah, sedangkan
pembukaan sudahlengkap, lakukan
amniotomi
9 Mendekontaminasi sarung tangan
dengan cara mencelupkan tangan yang
kotor serta merendamnya di
dalam larutan klorin 0,5 %, kemudian
lepaskan secara terbalik .
10 Memeriksa DJJ setelah kontraksi
berakhir untuk memastikan bahwa DJJ
dalam batas normal (120-160 x/i).
Mengambil tindakan yang
sesuai jika DJJ tidak normal.
Mendokumentasikan hasilhasil
pemeriksaan dalam, DJJ dan semua
hasil-hasil penilaian serta asuhan
yang diberikan.
11 Menyiapkan ibu dan keluarga untuk
membantu proses pimpinan.meneran
Memberitahu kepada ibu
pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin baik. Membantu ibu
dalam posisi yang nyaman sesuai
dengan keinginannya.
Menunggu hingga ibu mempunyai
keinginan untuk meneran.
Melanjutkan pemantauan keadaan
dan kenyamanan ibu serta janin
sesuai dengan pedoman persalinan
aktif dan mendokumentasian
temuan yang didapat.
Menjelaskan kepada semua
anggota keluarga bagaimana
mereka dapat mendukung dan
memberi semangat kepada ibu saat
ibu mulai meneran.
12 Meminta bantuan keluarga untuk
menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(Pada saat his, bantu ibu
dalam posisi setenga duduk dan
pastikan ia merasa nyaman ).

13 Melakukan pimpinan meneran saat ibu


mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran
Bimbing ibu agar dapat meneran
secara efektif.
Dukung dan beri semangat pada
saat meneran apabila caranya tidak
sesuai.
Membantu ibu untuk mengambil
posisi yang nyaman sesuai dengan
pilihannya (tidak meminta ibu
untuk berbaring telentang dalam
waktu yanglama).
Menganjurkan ibu untuk
beristirahat diantarakontraksi.
Menganjurkan keluarga untuk
mendukung dan memberi semangat
pada ibu.
Menganjurkan asupan cairan
peroral.
Menilai DJJ setiap 5 menit Jika
bayi belum lahir atau kelahiran
bayi akan terjadi segera dalam
waktu 120 menit ( 2 jam ) meneran
untuk primipara atau 60 menit ( 1
jam ) untuk multipara , merujuk
segera
14 Persiapan Pertolongan kelahiran
Letakkan handuk bersih (untuk
mengeringkan bayi) diperut jika
kepala bayi telah membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm.
15 Meletakkan alas bokong di bawah
bokong ibu
16 Membuka partus set dan perhatikan
kembali kelengkapan alat dan bahan
17 Memakai sarung tangan DTT atau
steril pada kedua tangan
18 Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3
bagian dibawah bokong ibu.
Lahirnya kepala
Setelah tampak di vulva lindungi
perineum dengan satu tangan yang
dilapisi dengan kain segitiga dan
kering. Tangan yang lain menahan
kepala bayi untuk menahan posisi
defleksi dan membantu lahirnya
kepala. Anjurkan ibu untuk meneran
perlahan atau bernafas cepat dan
dangkal, bersihkan mulut dan muka
janin dari lendir dan darah.
20 Memeriksa lilitan tali pusat dan
mengambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi dan kemudian
meneruskan segera proses
kelahiran bayi :
Jika tali pusat melilit leher janin
dengan longgar , lepaskan bagian
atas kepala bayi.
Jika tali pusat melilit leher janin
dengan erat, klem didua tempat dan
memotongnya.
21 Menunggu hingga kepala bayi
melakukan putar paksi luar secara
spontan.
22 Setelah kepala melakukan putar
paksi luar, tempatkan tangan
dikedua sisi muka bayi(biparietal).
Menganjurkan ibu untuk meneran
saat kontraksi berikutnya. Dengan
lembut menariknya kearah bawah
dan kearah luar hingga bahu
anterior muncul dibawah arkus pubis
dan kemudian dengan lembut menarik
kearah atas dan kearah luar untuk
melahirkan bahu posterior
23 Lahirnya badan dan tungkai
Setelah kedua bahu lahir, geser
kearah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan
siku sebelah bawah. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah
atas. Setelah tubuh dan lengan lahir,
penelusuran atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki.
Pegang kedua mata kaki (masukkan
telunjuk diantara kaki dan pegang
masing-masing mata kaki dengan ibu
jari dan jari-jari lainnya).
25 Penanganan bayi baru lahir
Lakukan penilaian Bugar bayi:
Apakah bayi menangis kuat /dan
atau bernafas tanpa kesulitan?
Apakah bayi bergerak dengan
aktif? Jika bayi tidak menangis,
tidak bernafas atau megapmegap,
lakukanlah langkah resusitasi (lanju
kelangkah resusitasi pada asfiksia
bayi baru lahir).
26 Keringkan tubuh bayi.Keringkan bayi
mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya kecuali bagian tangan
tanpa membersihkan verniks. Biarkan
bayi diatas perut ibu
27 Periksa kembali uterus untuk
memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus (hamil tunggal).
28 Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik
oksitosin agar uterus berkontraksi
baik.
29 Dalam waktu 1 menit setelah bayi
lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM,
di 1/3 paha bagian atas distal lateral
(lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin).
30 Setelah 2 menit pasca persalinan,
jepit tali pusat dengan klem kira-kira
3 cm dari tali pusat bayi. Mengurut
tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal
dari klem pertama.
Pemotongan dan Pengikatan tali
pusat
Dengan 1 tangan, pegang tali pusat
yang telah dijepit (lindungi perut
bayi) dan lakukan pengguntingan
tali pusat diantara kedua klem
tersebut.
Ikat tali pusat dengan benang DTT
atau steril pada 1 sisi, kemudian
melingkarkan kembali benang
tersebut dan mengikatnya dengan
simpul kunci pada sisi lainnya.
Lepaskan klem dan masukkan
dalam wadah yang telah disiapkan
32 Mengganti handuk dengan handuk
kedua lalu meletakkan bayi agar ada
kontak ibu dan bayi. Letakkan bayi
terungkap di dada ibu. Luruskan bahu
bayi sehingga bayi menempel didada /
perut ibu. Usahakan kepala bayi,
berada diantara payudara ibu dengan
posisi lebih rendah dari putting
payudara ibu.
33 Selimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat dan pasang topi dikepala
bayi.
34 Penatalaksanaan Manajemen
Aktif Kala III
Pindahkan klem pada tali pusat
hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva.
35 Letakkan 1 tangan diatas kain pada
perut ibu
ditepi atas simfisis, untuk mendeteksi
dan tangan lain
meregangkan tali pusat.
36 Setelah uterus berkontraksi,
tegangkan tali pusat kearah bawah
sambil tangan yang lain mendorong
uterus kearah belakang atas (dorso
kranial) secara hati-hati (untuk
mencegah inversion uteri ).
Jika plasenta tidak lahir setelah
30 - 40 detik, hentikan
peregangan tali pusat dan tunggu
hingga timbul kontraksi
berikutnya dan ulangi prosedur
diatas:
Jika uterus tidak segera
berkontraksi, minta ibu, suami
atau anggota keluarga lain untuk
melakukan stimulasi putting susu.
37 Lakukan peregangan dan dorongan
dorso kranial hinggga plasenta
terlepas, minta ibu meneran sambil
penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian
kearah atas mengikuti proses jalan
lahir (tetap melakukan tindakan
dorso kranial).
Jika tali pusat bertambah panjang,
pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan
lahirkan plasenta.
Jika plasenta tidak lepas setelah
15 menit meregangkan tali pusat
Beri dosis ulangan oksitosin 10
unit IM.
Lakukan kateterisasi (aseptik) jika
kandung kemih penuh.
Minta keluarga untuk
menyiapkan rujukan.
Ulangi peregangan tali pusat 15
menit berikutnya.
Jika plasenta tidak lahir dalam 30
menit setelah bayi lahir atau bila
terjadi perdarahan, segera lakukan
manual plasenta.
Saat plasenta muncul di introitus
vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan. Pegang dan putar
plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian lahirkan dan
tempatkan plasenta pada
wadahyang telah disediakan.
Jika selaput ketuban robek, pakai
sarung tangan DTT atau steril
untuk melakukan eksplorasi sisa
selaput kemudian gunakan jari-
jari tangan atau klem DTT atau
steril untuk mengeluarkan bagian
selaput yang tertinggal.
39 Rangsangan Taktil (masase)
Segera setelah plasenta dan selaput
ketuban lahir, lakukan masase uterus,
letakkan telapak tangan di fundus dan
lakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus teraba
keras)
Lakukan tindakan yang
diperlukan jika uterus tidak
berkontraksi setelah 15 detik
masase.
40 Periksa kedua sisi plasenta baik
bagian ibu maupun bayi dan
pastikan selaput ketuban lengkap
dan utuh. Masukkan plasenta ke
dalam kantung plastik atau tempat
khusus ( piring plasenta ), cuci
tangan di air larutan klorin 0,5% dan
air DTT
41 Evaluasi kemudian laserasi pada
vagina dan perineum . Lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan
perdarahan. Bila ad robekan yang
menimbulkan
perdarahan aktif, segera lakukan
penjahitan.
42 Pastikan uterus berkontraksi dengan
baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
43 Biarkan bayi tetap melakukan kontak
kulit didada ibu paling sedikit 1 jam
Sebagian besar bayi akan berhasil
melakukan inisiasi menyusui dini
dalam waktu 30 - 60 menit.
Menyusu pertama biasanya
berlangsung sekitar 10-15 menit.
Bayi akan menyusui dari satu
payudara.
Biarkan bayi berada didada ibu
selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu
44 Evaluasi menggunakan prosedur pasca
persalinan
Lanjutkan pemantauan kontraksi
dan mencegah perdarahan
pervaginam :
2-3 kali dalam 15 menit pertama
pasca persalinan.
Setiap 15 menit ada 1 jam pertama
pasca persalinan. Setiap 20-30
menit pada jam kedua pasca
persalinan.
Jika uterus tidak berkontraksi
dengan baik, lakukan yang sesuai
untuk penatalaksanaan atonia uteri.
45 Ajarkan ibu/ keluarga cara melakukan
masase uterus
46 Evaluasi dan estimasi jumlah
kehilangan darah.
47 Memeriksa denyut nadi ibu dan
keadaan kandung kemih setiap 15
menit selama 1 jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit
selama jam kedua pasca persalinan
Memeriksa temperatur tubuh sekali
setiap 1 jam selama 2 jam pertama
pasaca persalinan
Melakukan tindakan yang sesuai
untuk temuan yang tidak normal
48 Periksa kembali bayi untuk pastikan
bahwa bayi bernafas dengan baik (40
– 60 x/i ) serta suhu tubuh normal
( 36,5 – 37,5 )
49 Kebersihan dan keamanan
Bersihkan ibu dengan menggunakan
air DTT . Bersihkan sisa cairan air
ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu
memakai pakaian yang bersih kering
50 Dekontaminasi tempat bersalin
dengan larutan klorin 0,5 %.
51 Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu
ibu memberikan ASI. Anjurkan
keluarga untuk memberi ibu minuman
ASI. Anjurkan keluarga untuk
memberi ibu minuman dan makanan
yang diinginkannya.
52 Tempatkan semua peralatan bekas
pakai dalam larutan klorin 0,5 %
untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci
dan bilas peralatan setelah
dekontaminasi.
53 Buang bahan-bahan yang telah
terkontaminasi ketempat sampah
yang sesuai.
54 Celupkan sarung tangan kotor
kedalam larutan klorin 0,5 % balikkan
bagian dalam keluar dan rendam dalam
larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit.
55 Cuci kedua telapak tangan dengan
sabun dan air mengalir.
56 Setelah 1 jam, lakukan
penimbangan / pengukuran bayi,
beri tetes mata antibiotik profilaksis
dan Vit K 1 mg intra muskular dipaha
kiri anterolateral.
57 Setelah 1 jam pemberian
vitamin k , Berikan suntikan
imunisasi Hepatitis B di paha
kanan anterolateral :
Letakkan bayi didalam jangkauan
ibu agar sewaktu-waktu bisa
disusukan
Letakkan kembali bayi pada dada
ibu bila bayi berhasil menyusui
didalam 1 jam pertama dan biarkan
sampai bayi berhasil
menyusui.Periksa tanda vital dan
asuhan kala IV.
58 Lengkapi partograf (halaman depan
dan halaman belakang)

Palu, ………………….. 2020

Preseptor

( )
PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria
sebagai berikut:
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan Tidak tepat
2: Dilakukan dengan tepat’
NO LANGKAH NILAI
0 1 2
A SIKAP
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri
3 Merespon reaksi klien dengan tepat
4 Tanggap terhadap reaksi dan keluhan pasien
5 Sabar dan telliti
B KONTEN/ISI
6 Menyiapkan alat dan bahan:

Jenis Alat Jumlah


Phantom Vagina 1
Kapas sublimat dalam 1 set
kom berisi air DTT
Perlak 2
Handscoon dalam bak 2 pasang
instrumen
Handuk good morning 3
Tempat sampah Medis 1
Waskom berisi larutan 1
Klorin
Nierbeken 1
Tempat Tidur 1

7 Menanyakan pada pasien apakah ada keinginan untuk


berkemih, jika ya anjurkan untuk berkemih untuk
mengosongkan kandung kemih , serta anjurkan pasien
untuk membuka celana dalam nya dan berikan sarung.
8 Menutup sampiran
9 Pasang perlak dibawah bokong pasien
10 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
11 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan
dikeringkan dengan handuk bersih dan kering dan
pakai hansdscoon
12 Pemeriksaan Payuara
- Memeriksa payudara kiri dan kanan sampai bagian
aksila untuk melihat adakah pembengkakan
13 Pemeriksaan abdomen
- Melihat luka operasi
- Memeriksa TFU
- Palpasi massa abdomen
14 Pemeriksaan ekstremitas
- Oedem pada tangan dan kaki
- Periksa ada varise pada kaki
- Periksa tromboflebitis
- Refleks patela
15 Pemeriksaan Perineum
- Vulva hygiene
- Memperhatikan luka perineum, warna, bau dan
konsistensi lokhea
- Anjurkan ibu untuk memakai celana dalam
dengan doek nya
16 Anjurkan ibu untuk memakai celana dalam dengan
doek nya
17 Memberitahukan hasil pemeriksaan
18 Ajarkan kepada ibu bagaimana membersihkan kelamin
dengan sabun khusus vagina dan aiar
19 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut/kain
pemablut setidaknya 2 kali sehari. Kain dapat
digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan
dikeringkan dibawah matahari dan disterika
20 Sarankan iibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan
air sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelaminnya
21 Sarankan ibu untuk menghindari menyentuh luka
apabila ibu mempunyai luka laserasi atau luka
episiotomi
22 Sarankan ibu untuk melakukan kompres hangat
sesegera mungin dengan menggunakan sarung tangan
kain untuk mencegah edema
Mengajari pentingnya mebersihkan perineum dari arah
depan (Meatus urinarium) kebelakang (daerah anus)
untuk mencegah kontaminasi kearah episiotomi yang
berasal dari anus
C TEKNIK
23 Melaksanakan tindakan secara sistematis
24 Melakukan komunikasi yang baik dengan klien dan
merespon dengan baik setiap keluhannya
25 Dokumentasi
Total Score
Nilai= Total Score x 100%
Total Poin penilaian

Palu, ………………….. 2020

Preseptor

( )
PERINEUM DAN VULVA HYGIENE
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria
sebagai berikut:
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan Tidak tepat
2: Dilakukan dengan tepat’
N LANGKAH NILAI
O 0 1 2
A SIKAP
1 Menjelaskan prosedur yang dilakukan
2 Bersikap sopan
3 Memposisikan pasien dengan tepat
4 Tanggap terhadap reaksi pasien
5 Sabar dan telliti
B KONTEN/ISI
6 Menyiapkan alat dan bahan:

Jenis Alat Jumlah


Tempat tidur 1
Perlak 1
Sarung tangan DTT dalam Bak 1 pasang
instrumen
Nierbeken 1
Tempat sampah medis 1
Kapas sublimat berisi air DTT dalam @5 kapas
kom bertutup
Handuk good morning 1
Waskom berisi klorin 0,5% 1
Sarung 1
Phantom Vagina 1
7 Menanyakan pada pasien apakah ada keinginan untuk berkemih,
jika ya anjurkan untuk berkemih untuk mengosongkan kandung
kemih , serta anjurkan pasien untuk membuka celana dalam nya
dan berikan sarung.
8 Menutup sampiran
9 Pasang perlak dibawah bokong pasien
10 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (dorcal
recumbent)
11 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan
dikeringkan dengan handuk bersih dan kering dan pakai
hansdscoon
12 Mendekatkan bengkok dan kom berisi kapas sublimat
13 Membuka vulva dengan tangan kiri (tangan non dominan,
membersihkan vulva dari labia mayora kiri, labia mayora
kanan, labia minora kiri, labia minora kanan, dan
vestibulum sampai anus. (1 kapas untuk 1 usapan) dan
membuang kapas dalam nierbeken.
14 Memperhatikan warna, bau dan konsistensi lokhea
15 Anjurkan ibu untuk memakai celana dalam dengan doek
nya
16 Memberitahukan hasil pemeriksaan
17 Ajarkan kepada ibu bagaimana membersihkan kelamin
dengan sabun khusus vagina dan aiar
18 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut/kain pemablut
setidaknya 2 kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika
telah dicuci dengan baik dan dikeringkan dibawah
matahari dan disterika
19 Sarankan iibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya
20 Sarankan ibu untuk menghindari menyentuh luka apabila
ibu mempunyai luka laserasi atau luka episiotomi
21 Sarankan ibu untuk melakukan kompres hangat sesegera
mungin dengan menggunakan sarung tangan kain untuk
mencegah edema
22 Mengajari pentingnya mebersihkan perineum dari arah
depan (Meatus urinarium) kebelakang (daerah anus)
untuk mencegah kontaminasi kearah episiotomi yang
berasal dari anus
C TEKNIK
23 Melaksanakan tindakan secara sistematis
24 Melakukan komunikasi yang baik dengan klien dan
merespon dengan baik setiap keluhannya
25 Dokumentasi
Total Score
Nilai= Total Score x 100%
Total Poin penilaian

Palu, ………………….. 2020

Preseptor
( )
TEKNIK MENYUSUI POSISI BERBARING MIRING
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan Tetapi tidak tepat
2: Dilakukan tetapi tidak sistematis
3: Dilakukan dengan tepat dan sistematis
NO LANGKAH NILAI
0 1 2 3
A SIKAP
1 Menyapa pasien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri pada pasien
3 Memposisikan pasien senyaman mungkin
4 Menjelaskan maksud dan tujuan
5 Merespon keluhan pasien
B KONTEN/ISI
6 Menyiapkan alat dan bahan:

Jenis Alat Jumlah


Tempat tidur 1
Selimut 1
Bantal 3
Lembar balik teknik 1
menyusui
Phantom bayi yang 1
sudah dibedong
7 Ibu berbaring miring dengan nyaman
8 Meletakkan satu bantal dibawah kepala dan 1
bantal di belakang punggung dan meletakkan
bantal satu di bawah lutut kaki
9 Membaringkan bayi miring kearah payudara ibu,
mulut bayi sejajar dengan puting susu ibu
10 Menggunakan lengan ibu untuk mengatur posisi
bayi agar tetap miring atau sisipkan gulungan
selimut atau handuk di belakang punggung bayi
11 Menggunakan tangan ibu yang bebas untuk
memegang payudara yang paling dekat dengan
bayi kemudian susui bayi
12 Jika bayi berhenti menyusu tetapi bertahan
dipayudara jangan menariknya dengan kuat
karena akan meimbulkan lecet. Pertama-tama
hentikan isapan bayi dengan menekan payudara
atau meletakkan jari anda pada ujung mulut bayi
agar mudah melepaskan puting susu dari mulut
bayi
13 Selama menyusui tataplah bayi dengan penuh
kasih sayang
14 Jangan khawatir jika bayi belum terampil
menghisap karena baik ibu maupun bayi masih
belajar. Dibutuhkan kesabaran , ketenangan, dan
latihan agar proses menyusui lancar
15 Menyusukan pada payudara kiri dan kanan
masing masing 15-20 menit atau on demand
(sesuai kebutuhan bayi)
16 Mengajarkan cara menyendawakan bayi
dengan cara mengusap bagian punggung bayi
dengan cara digendong di bahu, dimiringkan
atau ditengkurapkan sam pai bayi bersendawa
C TEKNIK
17 Melaksanakan tindakan secara sistematis
18 Melakukan komunikasi yang baik dengan
klien dan merespon dengan baik setiap
keluhannya
19 Menjaga privasi klien
20 Percaya diri dan tidak gugup
21 Dokumentasi
Total Score
Nilai= Total Score x 100%
Total Poin penilaian

Palu, ………………….. 2020

Preseptor

( )
TEKNIK MENYUSUI POSISI MENGGENDONG
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan Tetapi tidak tepat
2: Dilakukan tetapi tidak sistematis
3: Dilakukan dengan tepat dan sistematis

NO LANGKAH NILAI
0 1 2 3
A SIKAP
1 Menyapa pasien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri pada pasien
3 Memposisikan pasien senyaman mungkin
4 Menjelaskan maksud dan tujuan
5 Merespon keluhan pasien
B KONTEN/ISI
6 Menyiapkan alat dan bahan:

Jenis Alat Jumlah


Tempat tidur 1
Selimut 1
Bantal besar 3
Kursi Kecil (Dingklik) 1
Lembar balik teknik 1
menyusui
Phantom bayi yang 1
sudah dibedong

7 Ibu duduk dengan santai dan nyaman


8 Menggunakan bantal atau selimut untuk
menyangga punggung dan lengan ibu
9 Bila perlu gunakan penopang kaki/kursi untuk
menyangga kaki i bu
10 Memposisikan bayi miring menghadap ibu, perut
bayi menempel pada perut ibu
11 Mengendong bayi setinggi payudara bila tubuh
bayi kecil gunakan bantal sebagai ganjal
12 Meletakkan kepala bayi pada siku ib u sangga
punggung ibu dengan lengan bawah ibu , tangan
ibu memegang bokong atau paha atas bayi
13 Tangan bayi diletakkkan melingkari tubuh ibu
14 Memegang payudara dengan tangan ibu yang satu
nya membentuk huruh C , arahkan dan masukkan
puting susu kemulut bayi
15 Menggunakan jari untuk menekan payudara dan
menjauhkan hidung bayi agar pernafasannya tidak
terganggu
16 Jika bayi berhenti menyusu tetapi bertahan
dipayudara jangan menariknya dengan kuat
karena akan meimbulkan lecet. Pertama-tama
hentikan isapan bayi dengan menekan payudara
atau meletakkan jari anda pada ujung mulut bayi
agar ada udara yang masuk
17 Selama menyusui tataplah bayi dengan penuh
kasih sayang
18 Jangan khawatir jika bayi belum terampil
menghisap karena baik i bu maupun bayi masih
belajar. Dibutuhkan kesabaran , ketenangan, dan
latihan agar proses menyusui lancar
19 Menyusukan pada payudara kiri dan kanan masing
masing 15-20 menit atau on demand (sesuai
kebutuhan bayi)
20 Setelah selesai menyusui keluarkan sedikit ASI
oleskan pada sekitar puting susu
21 Mengajarkan cara menyendawakan bayi dengan
cara mengusap bagian punggung bayi dengan cara
digendong di bahu, dimiringkan atau
ditengkurapkan sam pai bayi bersendawa
C TEKNIK
23 Melaksanakan tindakan secara sistematis
24 Melakukan komunikasi yang baik dengan klien
dan merespon dengan baik setiap keluhannya
25 Menjaga privasi klien
26 Percaya diri dan tidak gugup
27 Dokumentasi
Total Score
Nilai= Total Score x 100%
Total Poin penilaian

Palu, ………………….. 2020

Preseptor

( )

Anda mungkin juga menyukai