TSLS Larutan
TSLS Larutan
I. Teori Dasar
Sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat disebut larutan
(solution). Biasanya larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat
terlarut, misalnya padatan atau gas. Komponen utama biasanya disebut pelarut
(solvent), dan komponen minornya dinamakan zat terlarut (solute). Pelarut
dipandang sebagai ‘pembawa’ atau medium bagi zat terlarut, yang dapat berperan
serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan karena
pengendapan atau penguapan (Oxtoby, 2001 : 153).
Kebanyakan larutan mempunyai salah satu komponen yang besar jumlahnya.
Komponen yang besar itu disebut pelarut (solvent) dan yang lain disebut solute.
Contohnya satu gram gula dicampur dengan 100 ml air akan membentuk larutan
gula dalam air (Grolier, 2004: 200).
Dalam cairan dan padatan, molekul- molekul saling terikat akibat adanya
tarik-menarik antarmolekul. Gaya ini juga memainkan peranan penting dalam
pembentukan larutan. Bila suatu zat (zat terlarut) larut dalam zat lainnya (pelarut),
partikel zat terlarut akan menyebar ke seluruh pelarut. Partikel zat terlarut ini
menempati posisi yang biasanya ditempati oleh molekul pelarut. Kemudahan
partikel zat terlarut menggantikan molekul pelarut bergantung pada kekuatan
relative dari tiga jenis interaksi yaitu interaksi pelarut-pelarut, interaksi zat
terlarut-zat terlarut, dan interaksi pelarut-zat terlarut (Chang, 2005 : 4).
Dalam ilmu kimia pengertian larutan ini sangat penting karena hamper semua
reaksi kimia terjadi dalam larutan. Laruatn dapat didefinisikan sebagai campuran
serba sama dan berdiri sendiri. Disebut campuran karena terdapat
molekul,atom,ion dari dua zat atau lebih (Marratin,2008).
Larutan juga daapat digunakan sebagai bahan industry baik industry nuklir
maupaun lain sebagainya. Larutan sebagai bahan industry dapat dilakukan dengan
membuat umpan melalui metode re-ekstraksi, dimana hal ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kecepatan waktu terhadap efisiensi dan koefisien
distibusi(Mulyono, 2007).
Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol 90% yang berfungsi
sebagai kosolven (pelarut) dan untuk mempertinggi kelarutan obat. Kadar etanol
berkisar antara 3% dan 4% dan biasanya eliksir mengandung etanol 5-10%
(Syamsuni, 2006: 118).
Menurut Sulistyowati (2010: 7), eliksir adalah suatu larutan alkoholis dan
diberi pemanis, mengandung obat dan diberi bahan pembau. Sedangkan, menurut
Dirjen POM (1978: 313), eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai
rasa dan bau sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula atau
zat pemanis lainnya, zat pengawet, zat warna, dan zat wewangi, digunakan untuk
obat dalam.
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk
penggunaan vital dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan. Eliksir
bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi eliksir obat untuk efek terapi
dari senyawa obat yang dikandungnya (Ansel, 2008: 341).
Eliksir merupakan sediaan yang hidroalkohol maka dapat menjaga
obat baik yang larut dalam air etanol dalam larutan eliksir. Kadar etanol berkisar
antara 3% sampai 44% dan biasanya eliksir mengandung etanol 5-10% (Anief,
1993: 128).
tidak berbau
· Polimorfisme : -
· Ukuran partikel : -
· Kelarutan : praktis tidak larut dalam air
· Titik lebur : 109,50 dan 112,50
· pKa / pKb : -
· Bobot jenis : 271,4
· pH larutan : 5,2 dan 6,5
· Stabilitas : mudah terurai dengan adanya udara dari luar,
pada
suhu 400C mudah terdegradasi
· Inkompatibilitas : Obat-obat inhibitor MAO, Obat-obat
psikotropika,
depresan, SSP, Obat-oabat inhibitor selektif
II.2.3 Aqua Destilata (Dirjen POM, 1979: 96; Rowe et al, 2009: 766)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,02 g/mol
H–O–H
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak mempunyai
rasa, tidak berbau.
Khasiat : Pelarut.
Kegunaan : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
II.2.4 Gliserol (Dirjen POM, 1979: 271; Rowe, 2009: 283)
Nama resmi : GLYCEROLUM
Nama lain : Glicerol, Glycerine, Glycerolum.
Rumus molekul : C3H8O3
Berat molekul : 92,10 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan seperti sirup; jernih, tidak berwarna; tidak
berbau; manis diikuti rasa hangat. Higroskopik.
Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah
dapat memadat membentuk massa hablur tidak
berwarna yang tidak melebur hingga suhu
mencapai lebih kurang 200.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%)
P,67565 praktis tidak larut dalam kloroform P,
dalam eter P dan dalam minyak lemak.
Khasiat : Pelarut.
Kegunaan : Membantu meningkatkan kelarutan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
II.2.5 Methyl Paraben (Dirjen POM, 1995: 551; Rowe et al, 2009: 442; IAI,
2013: 93)
Nama resmi : METHYLIS PARABENUM
Nama lain : Metil paraben
Rumus molekul : C8H8O3
Berat molekul : 152,15 g/mol
Rumus struktur :
Perhitungan eliksir :
Penimbangan larutan :
No Nama zat Konsentrasi Vol. Untuk Vol. Untuk
100 ml 500 ml
1. Dextrometorphan HBr 10 mg/5 ml 0,2 g 0,2g x 5= 1 g
2. Metil paraben 0,18% 0,18 g 0,9 g
3. Sirupus simpleks 10% 10 ml 50 ml
-sukrosa 65 % - -
-aquadest 35% - -
4. Aquadest ad. 100 ml ad. 100 ml ad. 500 ml
Penimbangan eliksir :
No Nama zat Konsentras Vol. Untuk 100 ml Vol. Untuk
i 200 ml
1. Paracetamol 120 mg/5 120mg 2.4g x 2= 4,8
ml 5ml g
x 100 ml = 2,4 gram
2. Propilenglikol 44,4 44
100
44,4 x 2 =
x 100 = 44,4 ml
88,88
3. Aquadest Ad 100
VI. Prosedur
Prosedur larutan :
Ditimbang dekstrometrophan HBr 1 gram dan metil paraben 0,9 gram, kemudian
di didihkan air secukupnya untuk pelarut, disiapkan 5 botol lalu kalibrasi 100 ml
masing-masing botol, lalu dimasukan dextrometorphan sebanyak 200 mg/ml dan
larutkan di beker glass dengan air yg sudah dididihkan secukupnya sampai larut
kemudian dimasukan kedalam botol, lalu dimasukan metilparaben dengan cara
yang sama seperti dextrometorphan, kemudian dimasukan 10 ml sirupus simplex
dan genapkan dengan air sampai tanda kalibrasi. diulangi kepada setiap botol.
Prosedur eliksir :
Ditimbang paracetamol 2,4 gram sebanyak 2 kali. Ditimbang 600 mg untuk
dititrasi dengan etanol sampai larutan bening volume yang didapat 8,9 ml.
Disiapkan 2 botol lalu dikalibrasi 100 ml masing-masing botol, pada botol
pertama parecetamol digerus di mortir lalu dilarutkan di beker glass lalu
ditambahkan dengan gliserin kemudian dimasukkan ke dalam botol lalu
ditambahkan air sampai tanda kalibrasi. Pada botol kedua parecetamol digerus
dimortir lalu dilarutkan dengan pelarut campur ( air + gliserin) kemudian
dimasukan ke dalam botol lalu dimasukkan air sampai tanda kalibrasi.
VII. Hasil Pengamatan
hasil pengamatan larutan :
Sediaa Bau Warna Rasa pH kejernihan viskosit Bj Volume
n as terpindahk
larutan an