Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TERAPI CHIROPRACTIC

Untuk memenuhi Tugas Kelompok mata kuliah Terapi Komplementer


Dosen Pengampu : Koniasari, Sst.M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Arfan Dadi (130317452)


Athifah Fauziah Marjanah (130317453)
Bayu Tri Harryana (130317454)
Chatrine Carolline (130317455)
Devi Ayu Anggraeni (130317456)

PROGRAM STUDI NERS AKADEMIK


INSTITUT MEDIKA DRG SUHERMAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah
pengetahuan bagi mahasiswa/i Keperawatan  maupun para pembaca untuk bidang
Ilmu Pengetahuan. Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas
kuliah dari dosen mata kuliah Terapi Komplementer dengan judul “ Terapi
Chiropratic”. Dalam penulisan makalah ini penyusun berusaha menyajikan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karenanya, penyusun menerima kritik dan saran yang
positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah
ini. Penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.

Bekasi, 16 Mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan.........................................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7

A. Definisi Terapi Chiropractic.....................................................................7


B. Sejarah Terapi Chiropractic.....................................................................7
C. Manfaat Terapi Chiropractic..................................................................10
D. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika Chiropractic.............................
E. Dasar-dasar Hukum Chiropractic..............................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................22

A. Kesimpulan...............................................................................................22
B. Saran..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penggunaan terapi alternatif berupa preparat herbal, terapi
komplementer, dan terapi fisik nonmedis merupakan hal yang umum
dijumpai. Beberapa pihak mengklaim bahwa penggunaan obat tradisional
seringkali berhasil ketika dunia kedokteran telah angkat tangan. Beberapa
yang lain mengklaim bahwa penggunaan obat tradisional adalah bebas dari
efek samping yang merugikan pasien. Penggunaan obatobat herbal
merupakan bagian dari tradisi pengobatan yang turun-temurun di berbagai
kultur. Pengobatan tradisional Cina dan jamu merupakan hal yang umum
dijumpai.
Pengamatan menunjukkan bahwa ada peningkatan kecenderungan
penggunaan obat-obat herbal dan terapi alternatif dewasa ini. Media massa
berperan cukup besar dalam kegiatan promosi obat-obat herbal dan terapi
alternatif lainnya. Di beberapa media dapat dijumpai satu halaman penuh
iklan berisi promosi, kesaksian, atau klaim kemanjuran suatu tatacara
pengobatan alternatif (Pinzon dalam Satria, 2013).
Pengobatan dengan cara pijat tidak selalu dengan pijat refleksi.
Chiropractic merupakan pijat alternative, yang berasal dari Amerika
Serikat dan masuk ke Indonesia sejak tahun 1999. Jika pijat refleksi
bermain pada wilayah telapak tangan dan kaki, maka pijat ini menelusuri
wilayah tulang belakang. Chiropractic menjadi salah satu bentuk teknik
terapi alternative tulang belakang. Kelebihannya, tanpa menggunakan obat
dan tanpa pula melalui tindakan bedah. Bahkan ibu hamil, bayi, anak pun
dapat mengikuti terapi ini. Gerakan pada persendian sangat berpengaruh
pada seluruh syaraf dan struktur yang berhubungan dengan syaraf itu,
termasuk otot, organ tubuh, system kekebalan tubuh, dan system syaraf
keseluruhan. Para praktisi chiropactic adalah satu satunya profesional di
bidang kesehatan yang mampu menghilangkan dan mencegah sublukasi.
Chiropractic menggunakan teknik aman, lembut dan efektif (Muqarobbin
dan kawan kawan, 2017).
Palmer pada tahun 1895.Fokus chiropractic adalah melihat
hubungan antara sistem syaraf dengan semua sistem dalam
tubuh.Terutama persendian dan otot di sekitar tulang belakang.Gerakan
pada persendian sangat berpengaruh pada seluruh syaraf dan struktur yang
berhubungan dengan syaraf itu, termasuk otot, organ tubuh, sistem
kekebalan tubuh, dan sistem syaraf keseluruhan. Sistem syaraf merupakan
sistem pengontrol utama tubuh.Sistem ini mengirimkan dan menerima
informasi dari setiap sel, jaringan tissue, dan bagian tubuh
lainnya.Kesehatan optimal diperoleh dari sistem syaraf yang berfungsi dan
bekerja 100%.Namun, sesuatu hal dapat menghalangi dan mengganggu
sistem syaraf bekerja secara maksimum.Kondisi ini disebut
subluxation.Subluxation ini bisa disebabkan adanya trauma, stres
berkepanjangan, atau kebiasaan pada posisi/ postur tubuh yang
salah.Gejala yang biasanya muncul adalah rasa sakit (nyeri), mati rasa,
kesemutan, sakit kepala, dan otot yang tegang. Para praktisi chiropractic
(chiropractor, Red.) adalah satu-satunya profesional di bidang kesehatan
yang mampu menghilangkan dan mencegah subluxation.Chiropractor
menggunakan teknik aman, lembut, dan efektif.Teknik ini dikenal dengan
adjustment.Teknik ini bertujuan mengembalikan posisi tulang belakang
dan menghilangkan semua gejala atau rasa sakit yang muncul.Chiropractor
berusaha menyeimbangkan tubuh dan berusaha melepaskan berbagai
tekanan pada syaraf, sehingga tubuh mampu menyembuhkan dirinya
sendiri,
Berdasarkan Uraian di atas kelompok sebagai mahasiswa
Keperawatan tertarik membahas tentang “Terapi Chiropractic”

B. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep dasar teori dari Terapi Chiropractic atau Kiropraksi
dalam Terapi komplementer?

C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang terapi chiropactic
2. Mahasiswa mampu mengetahui sejarah terapi chiropractic
3. Mahasiswa mampu mengetahui apa saja manfaat dari chiropractic
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang teknik terapi chiropractic
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang hal-hal yang harus
diperhatikan ketika kiropraksi/chiropractic
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang dasar-dasar hukum
kiropraksi/chiropractic
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Terapi Chiropractic


Chiropractic (siropraktik) adalah suatu bentuk terapi koreksi
tulang baik menggunakan tangan saja atau menggunakan alat khusus, yang
berfokus pada hubungan antara struktur dan fungsi, khususnya pada tulang
belakang. Chiropractor (dokter Chiropractic) melakukan manipulasi
terhadap sistem muskuloskeletal untuk mengurangi rasa sakit dan
mendorong tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Chiropractic,
“Chiro” berasal dari kata Greek yang berarti “tangan” dan “practor” yg
berarti “dikerjakan dengan”. Chiropractor menggunakan manipulasi dgn
tangan atau alat untuk memperbaiki struktur tulang belakang.
Seluruh tubuh manusia, baik otot, organ dan sel sekalipun
dikontrol oleh sistem saraf. Sedangkan sistem saraf (otak dan saraf tulang
belakang) dilindungi oleh tengkorak dan tulang belakang. Sehingga jika
pada tengkorak dan tulang belakang terjadi “subluksasi” atau struktur
tulang yg tidak pada tempatnya akan menyebabkan gangguan pada system
saraf manusia. Jika terjadi subluksasi (partial dislocated yang
menyebabkan gerakan sendi tidak normal) pada tengkorak dan tulang
belakang, akan menyebabkan gangguan kinerja otot dan organ.
Fokus Chiropractic atau Kiropraski adalah melihat hubungan
antara sistem saraf dengan semua sistem dalam tubuh. Terutama
persendian dan otot di sekitar tulang belakang. Gerakan pada persendian
sangat berpengaruh pada seluruh saraf dan struktur yang berhubungan
dengan saraf itu, termasuk otot, organ tubuh, sistem kekebalan tubuh, dan
sistem saraf keseluruhan.
Kiropraksi merupakan sebuah kaedah perawatan atau pembetulan
tulang belakang dengan menggunakan manipulasi tangan. Dengan
berdasarkan ilmu pengetahuan yang membuktikan bahwa sistem saraf
mengontrol fungsi setiap sel tubuh, organ dan sistem tubuh, maka
kiropraksi memusatkan perhatian kepada sistem saraf secara menyeluruh.
Awalnya kiropraksi hanya dilakukan untuk memperbaiki postur dan
mengurangi sakit punggung, ternyata kiropraksi juga bisa mengurangi
keluhan penyakit di seluruh tubuh. Sehingga sejak beberapa tahun terahir
kiropraksi dipilih sebagai salah satu metode penyembuhan penyakit
a. Kelebihan chiropractic
a) Meningkatkan kesehatan badan secara keseluruhan
b) Meningkatkan tenaga
c) Tidur yang lebih selesa
d) Membantu baiki postur tubuh
e) Melambatkan penuaan
f) Natural
g) Tidak sakit
h) Tanpa obat-obatan.
b. Kegunaan chiropractic
a) Sakit leher dan bahu.
b) Sakit kepala, migrain dan kecederaan ”whiplash”.
c) Sakit tulang belakang, slip disc, sciatica.
d) Bentuk badan yang kurang tepat – bongkok dan ”round
shoulders”, scoliosis – tulang membengkok.
e) Cidera otot / radang pada tendon seperti Achilles
fendinitis.
f) Sakit sendi – pinggul, kaki, lutut, bahu, siku, pergelangan
tangan seperti kaki terseliuh.
g) “Flat foot, heel spur, trigger finger.”
h) “Frozen shoulders, tennis & golfer's elbow.”
i) Kebas, arthritis, rheumatism, bonespur.

Teknik tekanan Pakar Kiropraktik menggunakan


cara membetulkan tulang untuk merawat pasien mereka.
Pakar Kiropraktik memerlukan kemahiran yang tinggi,
lembut dan malakukan penekanan pada tulang untuk
menambahkan fungsi saraf dan pergerakan sendi.
c. Tahap Perawatan chiropractic
Terdiri dari 3 tahap yang berbeda, yaitu :
1. Tahap penjagaan intensif : Penjagaan semasa keadaan
pasien akut Dalam tahap ini, para kiropraktor akan
mencoba untuk menstabilkan keadaan pasien melalui
rawatan dengan " urut " atau memijat. Rawatan ini akan
dilakukan kerap kali agar dapat mengurangkan rasa
sakit pasien dengan cepat. Apabila keadaan tulang
belakang pasien beransur ansur membaik, peradangan
yang dialami pasien semakin berkurang maka pasien
akan merasa tidak terlalu sakit maka kiropraktor dapat
menganjurkan pasien untuk melakukan gerakan yang
semakin banyak.
2. Tahap Pemulihan : Menstabilkan keadaan pasien Tahap
ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi tulang
belakang yang normal kepada pasien.Senaman-
senaman khas untuk menguatkan otot-otot tulang
belakang dapat diajarkan kepada pasien agar dapat
diteruskan di rumah sendiri.selain itu, nasihat-nasihat
dari segi nutrisi makanan serta untuk menjaga tulang
belakang juga akan diberi kepada pasien.
3. Tahap Pemulihan : Langkah pencegahan / menjaga
kesehatan Tahap pemulihan ini diberikan dengan
memberikan motivasi kepada pasien agar melakukan
kebiasaan kebiasaan baik agar gangguan yang sama
tidak terulang kembali. Pasien disarankan untuk
mematuhi langkah langkah pencegahan seperti yang
diberi oleh para kiropraktor dan dinasihatkan untuk
meneruskan senaman yang telah diajarkan.Pada tahap
ini adalah tahap pemulihan sehingga fungsi fungsi
syaraf dapat kembali seperti fungsi semula secara
alaminya dengan terus melakukan gerakan gerakan
yang telah diajarkan.Tujuan utama tahap ini agar pasien
memiliki jaminan kesehatan yang lebih baik.
Diharapkan pasien dapat merasa lebih baik dalam
hidup dan menjalankan aktivitasnya tanpa dibayang
bayangi ketakutan dikarenakan penyakitnya akan
kambuh kembali.

d. Gejala-gejala bila tubuh memerlukan koreksi Chiropractic:


a) Forward Head Posture. Posisi kepala yang terlihat lebih
condong di depan dari badan anda. Anda bisa meminta
teman atau keluarga anda melihat apakah posisi kepala
(telinga) sejajar dengan pundak anda. Bila ada FHP
maka tidak heran pundak dan tengkuk anda kencang dan
tegang. Bayangkan saja kalo kepala anda itu seperti bola
bowling, dan badan anda setiap hari harus menahan
beban yang berat pada posisi condong ke depan. Bisa
bongkok! Menurut penelitian pada sebuah Institute di
Amerika, setiap inch kepala Anda maju dari pundak
maka tekanan pada syaraf anda adalah 5kg. Setiap 1 inch
= 5kg tekanan di syaraf. Tidak heran, system syaraf kita
mengalami gangguan, seperti Tangan ngilu dan
kesemutan, leher nyeri, kaki pegal dan nyeri, dll.
b) Head tilted. Kepala tertekuk miring ke satu sisi
c) High Shoulder or low hip. Pundak atau pinggang tinggi
sebelah
d) Asymmetry Posture. Postur tubuh yang tidak simetris
e) Tubuh yang sakit atau kaku, mungkin ketika melakukan
gerakan tertentu ataupun posisi tertentu.
f) One leg shorter. Kaki pendek sebelah.
g) Uneven Shoe wear. Hak sepatu yang habis sebelah.
e. Teknik Terapi Chiropractic
Langkah-langkah dalam melakukan chiropractic:

a) Kurangi rasa sakit


b) Membuat stabil tubuh
c) Perbaikan luxatio
d) Pemberian herbal / vitamin tertentu
e) Evaluasi posisi tulang belakang
f) Menanyakan kembali keluhan
g) Perhatikan fungsi saraf yang berasal dari ruas tulang
belakang tersebut

f. Indikasi/Kontraindikasi
Chiropractor selalu menyembuhkan penyakit langsung dari
tulang belakang sebagai sumbernya. Ada sejumlah tanda yang
menunjukkan kesehatan tulang belakang perlu diwaspadai,
diantaranya: sesak napas, tumit sepatu cepat aus dan tidak rata,
sering lesu dan mudah lelah, sulit konsentrasi, mudah terserang
penyakit, kaki mengarah keluar saat berjalan, kedua kaki tak
sama panjang, postur tubuh jelek, pegal pada otot dan sendi,
serta pegal di leher dan bagian belakang tubuh.  Chiropractic
dapat dilakukan kepada pasien yang mengalami:

a) Sakit kepala terutama di sekitar tengkuk dan dahi


b) Back Pain Sakit pinggang, baik yang menjalar sampai
ke kaki atau tidak
c) Sakit di tubuh anda yang tidak ada diagnosanya
d) Stiff Neck leher atau tengkuk yang kaku sehingga sulit
digerakkan ataupun nyeri apabila digerakkan.
e) Kesemutan dan baal (hilang rasa) yang berlangsung
lama dan terus menerus
f) Frozen Shoulder, nyeri di bahu dan tangan sulit
digerakkan
g) Migraine (sakit kepala sebelah)
h) Masalah di persendian tulang punggung
i) Nyeri di lengan dan kaki
j) Sciatica (nyeri/kaku di daerah pantat)
k) Perut kembung dan sembelit pada anak-anak
l) Kerusakan pada persendian
m) Bed Wet, masalah mengompol pada anak-anak atau
orang tua
n) Lutut sakit
o) Athletic Injury cedera Olah raga yang menyebabkan
nyeri dan bengkak
p) Pregnancy Back Fatigue Rasa pegal di pinggang ketika
hamil
q) DHD atau hyperactive. (More information visit
Neurology Rehab)
r) Autism (More information visit Neurology Rehab)
s) Scoliosis Tulang belakang yang bengkok biasanya
ditandai dengan bahu tinggi dan pinggul tinggi pada
sisi yang sama (More information visit Scoliosis
Rehab)

Sementara itu, pasien yang mengalami osteoporosis


tak dianjurkan untuk melakukan terapi ini. Begitu juga
anak di bawah 6 tahun dan orang tua di atas 65 tahun,
chiropractic merupakan suatu kontra indikasi.

B. Sejarah Terapi Chiropractic


Sejarah awal dari chiropractic tertulis dalam catatan kuno di
Yunani (1500 S.M.) dan di Cina (2700 S.M.), yang mencatat "spinal
manipulation" / koreksi pada tulang belakang untuk menyembuhkan sakit
pinggang. Hippocrates (460 - 367 B.C.), bapak kedokteran dunia, juga
mempublikasikan tulisan yang detail tentang pentingnya terapi
chiropractic. Di dalam tulisannya ia menulis : "Get Knowledge of the
spine, for this is the requisite for many diseases", dan bila
diterjemahkan : "Pelajarilah tentang tulang belakang, karena ini
penyebab dari banyak penyakit".  Pada tahun 1895, Daniel David Palmer
menemukan profesi Chiropractic di Davenport, Iowa. D.D. Palmer dalam
sepanjang masa hidupnya sudah mempelajari banyak jurnal kedokteran,
dan mempunyai pengetahuan yang sangat baik tentang anatomi dan faal
tubuh manusia.  Pada tahun 1897, D.D. Palmer membuka pendidikan
chiropratic yang dinamakan Palmer Scholl Of Chiropractic.  Dikemudian
hari Bartlett Joshua Palmer (B.J. Palmer) yang merupakan anak dari D.D.
Palmer, meneruskan sekolah yang didirikan oleh ayahnya. B.J. Palmer
mengembangkan, mempromosikan profesi chiropractic serta melakukan
penelitian-penelitian yang mendalam tentang chiropractic, sehingga B.J.
Palmer dikenal sebagai "Developer Of Chiropractic".  Pada abad ke 20,
profesi chiropractic berkembang sangat pesat, terutama di negara-negara
maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris dan Australia. Dikarenakan
profesi ini tidak hanya membantu untuk menyembuhkan sakit, tetapi
terlebih dari itu chiropractic juga membantu untuk meningkatkan kualitas
hidup, dengan memaksimalkan "innate intillegence" yang dimiliki oleh
tubuh manusia.
Chiropractic ditemukan pada tahun 1895, dan dengan berdasarkan
ilmu pengetahuan yang membuktikan bahwa sistem saraf mengontrol
fungsi setiap tubuh, organ dan sistem tubuh, maka chiropractor
memusatkan perhatian kepada sistem saraf secara menyeluruh. Otak dan
saraf tulang belakang (spinal cord) dilindungi oleh tengkorak dan tulang
belakang. Sehingga kalau pergerakan salah satu dari sendi tulang belakang
berkurang maka akan mengiritasi sistem saraf, iritasi ini akan
menyebabkan penurunan suplai neuron ke jaringan dan organ. Hal ini
mengakibatkan fungsi jaringan dan organ yang tidak optimal. Dengan
contoh otot yang berkembang tidak simetri, otot yang cepat lelah (fatigue).
“Penurunan fungsi saraf” ini dinamakan: “Vertebra Subluxation Complex”
(Subluksasi adalah dimana sendi tulang yang tidak bergerak dengan
normal).
Pada tahun 1993, penelitian Manga yang dipublikasikan di Kanada,
menyimpulkan bahwa, chiropractic dapat menurunkan pengeluaran biaya
yang signifikan karena disabiitas bila dibandingkan dengan perawatan
kesehatan konvensional. Hingga sekarang perawatan chiropractic sudah
menjangkau hampir diseluruh negara didunia.

C. Manfaat Terapi Chiropractic


a. Perbaiki kualitas tidur
Penyesuaian tulang belakang membantu memperbaiki kesehatan
sistem saraf. Jika sehat dari dalam, Anda juga cenderung bisa tidur
lebih baik. Perawatan chiropractic membantu tubuh mengatasi
tekanan berbeda dari lingkungan dengan lebih baik. Hal ini akan
membuat tubuh lebih bisa rileks dan beristirahat.

b. Tingkatkan kesuburan perempuan


Banyak perempuan yang mengalami kesulitan hamil beralih ke
perawatan chiropractic. Studi-studi, seperti dikutip situs
ezinearticles.com, menunjukkan adanya hubungan antara
ketidaksuburan perempuan di masa lalu dengan kemungkinan
segera hamil setelah mengunjungi chiropractor (praktisi
chiropractic).

c. Perbaiki respon imun


Banyak orang yang menjalani perawatan chiropractic melaporkan
mengalami penurunan frekuensi sakit. Dan saat mereka terserang
flu, gejala yang muncul lebih ringan.

d. Perbaiki pencernaan
Menjaga tulang belakang tetap sejajar akan memungkinkan
semua organ dan sistem tubuh berfungsi dengan benar. Banyak
orang yang menderita sakit perut, sensasi peningkatan jumlah asam
serta gangguan lainnya mengalami perbaikan setelah melakukan
penyesuaian chiropractic secara teratur.

e. Kurangi cedera dan percepat pemulihan


Tubuh Anda didisain untuk menyembuhkan diri sendiri.
Saat sistem saraf Anda berfungsi dengan benar dan tubuh Anda
sehat dengan perawatan chiropractic, olahraga dan diet tepat,
cedera cenderung berkurang dan pemulihan akan lebih cepat.

f. Pertahankan kesehatan persendian


Seiring waktu, persendian akan mengalami degenerasi,
khususnya jika tidak disejajarkan dengan benar. Hal ini bisa
menyebabkan banyak masalah serius seperti osteoarthritis,
kehilangan fungsi organ, dan gangguan lainnya. Mempertahankan
persendian dengan perawatan chiropractic secara berkelanjutan
bisa membantu mencegah gangguan kesehatan serius.

g. Perbaiki kualitas hidup


Bersamaan dengan diet bernutrisi dan rutinitas olahraga
sehat, perawatan chiropractic reguler memungkinkan Anda
melawan penyakit dengan lebih baik, pulih lebih cepat, mengontrol
stres lebih mudah dan menjaga kesehatan dari dalam. (Media
Indonesia&spiritofacupuncture)

D. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika Chiropractic


1. Berat tekanan yang dilakukan
2. Lokasi yang dipilih
3. Melakukan perenggangan terlebih dahulu
4. Dalam keadaan relax/santai
5. Tubuh pesakit tidak kering
6. Tidak ada besi dalam tulang
7. Tidak ada kecederaan berdarah yang masih baru
8. Menyediakan tempat yang sesuai
9. Jangan melakukan dengan kasar

E. Dasar-dasar Hukum Chiropractic


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1076/Menkes/SK/VII/2003, chiropractor  adalah seseorang yang
melakukan pengobatan kiropraksi (Chiropractie) dengan cara teknik
khusus untuk gangguan otot dan persendian. Kiropraksi sendiri
digolongkan dalam pengobatan tradisional komplementer. Ada perbedaan
antara pengobatan tradisional pada umumnya termasuk
akupunktur yang bisa dilakukan dengan menempuh pendidikan relatif
singkat, seorang chiropractor  sebelum praktik harus menempuh
pendidikan layaknya seorang dokter, seperti di negara Kanada, untuk
memperoleh gelar Doctorate in Chiropractic (D.C) atau Doctor of
Chiropractic minimal harus menempuh pendidikan 7 tahun. Hal ini juga
dijalankan di negara-negara Eropa seperti Amerika Serikat, Australia.
Seorang chiropractor harus benar-benar memahami tentang anatomi
manusia terutama tulang belakang artinya sangat memungkinkan seorang
dokter yang mengambil keahlian kiropraksi. Di Indonesia sendiri, ada
pendidikan kiropraksi Menurut WHO guidelines on basic training and
safety in chiropractic seorang chiropractor  harus mampu:
1. Menerapkan pengetahuan saintis fundamental mengenai tubuh
manusia;
2. Memahami sifat biomekanik dan postur normal atau abnormal,
serta patopisiologi dari sistem neuromuskulo-skeletal dan
hubungannya dengan struktur anatomi lainnya
3. Menjalin sebuah hubungan yang memuaskan dengan pasien
4. Mengumpulkan dan mencatat informasi klinis dan
mengkomunikasikan informasi tersebut
5. Secara akurat menafsirkan temuan laboratorium klinis dan
pencitraan diagnostik dari sistem neuromuskulo-skeletal
6. Membuat sebuah diagnosa klinis yang akurat
7. Menerapkan penilaian yang sehat dalam memutuskan perawatan
yang sesuai
8. Memberikan perawatan yang berkompeten
9. Memberikan perawatan kesehatan berlanjut yang kompeten
10. Memahami penerapan dari metode-metode dan teknik-teknik
kontemporer dalam bidang kesehatan
11. Menerima tanggungjawab dari seorang chiropraktor
12. Memahami keahlian dan cakupan chiropraktik dan profesi
perawatan kesehatan lainnya guna memfasilitasi kerjasama dan
penghormatan intra-disipliner dan interdisipliner
13. Memilih subyek-subyek riset, merancang proyek riset sederhana,
secara kritis menilai penelitian-penelitian klinis dan berpartisipasi
dalam program-program riset multi-disiplin
14. Berkomitmen terhadap kebutuhan pembelajaran seumur hidup dan
pengembangan profesional terus menerus. Di luar negeri ilmu
chiropractic merupakan bagian dari departemen ilmu kesehatan
(health science), yang lulusannya menyandang gelar doctor of
chiropractic chiropractor mengoreksi dengan kedua tangannya
melalui teknik- teknik tertentu, terkadang dibantu dengan peralatan
khusus. Kata chiropractic berarti "dikerjakan dengan tangan"
sehingga obat dan operasi bukanlah tindakan yang diambil
chiropractor.
Salah satu teknik yang digunakan-secara awam-tampak
seperti penekanan penekanan pada bagian-bagian tertentu tubuh.
Acap kali chiropractor memerlukan foto rontgen tulang belakang
untuk memperjelas kondisi pada tulang belakang yang bermasalah.
Chiropractor tidak menyembuhkan penyakit, melainkan sekadar
membantu dengan membuatnya dalam kondisi optimum untuk
menyembuhkan dirinya sendiri.
Penyelarasan tulang belakang itulah yang membuat tubuh
pada kondisi optimum karena saraf-saraf pusat yang keluar dari
susunan tulang belakang berfungsi maksimal untuk menyuplai
neuron ke jaringan dan organ tubuh. Masih menurut WHO, bila
digunakan secara trampil dan benar, perawatan chiropraktik adalah
aman dan efektif untuk pencegahan dan manajemen sejumlah
masalah kesehatan. Namun, terdapat risiko dan kontraindikasi yang
diketahui dari protokol perawatan manual dan lainnya yang
digunakan dalam praktek kiropraktik. Praktek kiropraktik
melibatkan suatu kisaran umum dan khusus dari metode-metode
diagnostik, termasuk pencitraan skeletal, uji laboratorium, evaluasi
ortopedik dan neurologis, serta penilaian observasional dan
penilaian taktil. Manajemen pasien melibatkan penyesuaian tulang
belakang dan terapi manual lainnya, latihan rehabilitatif, langkah-
langkah pendukung dan penguat, pendidikan dan bimbingan
pasien. Praktek kiropraktik menekankan manajemen konsertatif
dari neuromuskulo-skeletal, tanpa penggunaan obat-obatan dan
pembedahan. Ada banyak cara praktek-praktek kiropraktik yang
tidak benar seperti:
 Kebiasaan diagnostik yang tak memadai
 Evaluasi pencitraan diagnostik yang tak memadai
 Keterlambatan memberi rujukan

Penyebab-penyebab komplikasi dan reaksi-reaksi yang merugikan

 Kurangnya pengetahuan
 Kurangnya ketrampilan
 Kurangnya sikap rasional dan teknik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Chiropractic atau kiropraski merupakan sebuah kaedah perawatan
atau pembetulan tulang belakang dengan menggunakan manipulasi tangan.
Dengan berdasarkan pengetahuan yang membuktikan bahwa sistem saraf
mengontrol fungsi setiap tubuh, organ dan sistem tubuh, maka kiropraksi
memusatkan perhatian kepada sistem saraf secara menyeluruh.

B. Saran
Diharapkan dengan hadirnya makalah ini bisa menambah pengetahuan
mengenai salah satu bentuk terapi komplementer, yaitu Terapi
Chiropractic.
DAFTAR PUSTAKA

Beliveau, P. J. H., Wong, J. J., Sutton, D. A., Simon, N. B., Bussières, A.


E., Mior, S. A., & French, S. D. (2017). The chiropractic profession: a
scoping review of utilization rates, reasons for seeking care, patient
profiles, and care provided. Chiropractic & Manual Therapies, 25, 35.
http://doi.org/10.1186/s12998-017-0165-8

Chuang, A & Chiro, M. (2014). Chiropractic treatment of gastro-


esophageal reflux disease in a pediatric patient: a case report.  Journal of
Clinical Chiroprctic Pediatrics. Vol 14, No.2.

https://www.slideshare.net/yabniellitjingga/chiropractic1

http://charlotte.exoduschiropractic.com/wpcontent/uploads/2016/03/A_cas
e_Series_of_Reduced_Urinary_Incontinance_in_Elderly_Patients_Followi
ng_Chiropractic_Manipulation.pdf Wiryanatha, IB. 2013. Bahan Ajar
Mata Kuliah Asuhan Komplementer: Chiropraktic. Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai