Anda di halaman 1dari 2

DESTILASI MINYAK ATSIRI

Penyulingan (destilasi) merupakan proses pemisahan komponen berdasarkan titik


didih. Destilasi merupakan salah satu cara memperoleh minyak atsiri dari tanaman
(Linskens dan Jackson, 1997).
Prinsip pemisahan yang menggunakan metode distilasi ini adalah berdasarkan perbedaan
titik didih suatu zat. Titik didih yang lebih rendah akan menguap saat pemanasan dan
mengalir pada pipa kondensor untuk didinginkan kembali, sehingga senyawa yang telah
berwujud zat dapat diubah kembali menjadi cair (Guenther, 1987). Hidrodestilasi memiliki
3 jenis metode berdasarkan cara penanganan bahan yang diproses yaitu : destilasi air,
destilasi uap dan air serta destilasi uap langsung.

1. Destilasi air (Water distillation)


2. Destilasi uap dan air ( Steam and water distillation)
3. Destilasi uap (Steam distillation) (McCreath dan Delgoda, 2017).

Destilasi air (Water distillation)


Dengan tipe penyulingan air, bahan yang akan disuling berhubungan langsung dengan air
mendidih. Bahan yang akan disuling kemungkinan mengambang atau mengapung di atas air
atau terendam seluruhnya, tergantung pada berat jenis dan kuantitas bahan yang akan
diproses. Air dapat dididihkan dengan api secara langsung. Metode ini disebut juga metode
perebusan. Ketika bahan direbus, minyak atsiri akan menguap bersama uap air, kemudian
dilewatkan melalui kondensor untuk dikondensasi.

Gambar 1. Destilasi Air

Destilasi uap dan air ( Steam and water distillation)


Bahan tanaman yang akan diproses ditempatkan dalam wadah yang kontruksinya hampir
sama dengan dandang pegukus, sehingga metode ini disebut juga pengukusan. Air
dididihkan pada bagian bawah alat. Minyak atsiri akan ikur bersama aliran uap yang
kemudian dialirkan ke kondensor. Alat yang digunakan dalam metode ini disebut alat
suling pengukus. Temperatur steam harus dikontrol agar hanya cukup untuk memaksa
bahan melepas minyak atsirinya dan tidak membakar bahan. Uap yang dipakai bertekanan
>1 atm dan bersuhu >100℃, sehingga waktu distilasi bisa lebih cepat mengurangi
kemungkinan rusaknya minyak atsiri. Cara ini menghasilkan minyak atsiri dengan mutu
yang tinggi.

Gambar 2. Destilasi Uap dan Air

Destilasi uap (Steam distillation)


Bahan dialiri dengan uap yang berasal dari suatu pembangkit uap. Uap yang dihasilkan
lazimnya memiliki tekanan yang lebih besar daripada tekanan atmosfer. Uap yang
dihasilkan kemudian dialirkan kedalam alat penyulingan sehingga minyak atsiri akan
menguap terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan ke kondensor untuk dikondensasi. Alat
yang digunakan dalam metode ini disebut alat suling uap langsung.

Gambar 3. Destilasi Uap

Pada dasarnya menurut tidak ada perbedaan mencolok pada ketiga alat penyulingan
tersebut. Namun pemilihan tergantung pada metode yang digunakan, karena reaksi
tertentu dapat terjadi selama penyulingan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hidrodestilasi adalah Difusi atau perembesan minyak atsiri oleh air panas melalui selaput
tanaman yang disebut hidrodifusi (Sastrohamidjojo, 2004).

Anda mungkin juga menyukai