Oleh:
AKHMAD BUDI CAHYONO
Staff Pengajar Fakultas Hukum Universitas Indonusa Esa Unggul
ABSTRAK
merugikan pihak penjual ini sendiri. Hal Dengan pembuatan akta tersebut hak
tersebut pernah terjadi dan menjadi atas piutang beralih kepada pihak lain.
berita yang cukup hangat ketika itu pada Sebagai bagian dari cara
tahun 1999 dalam kasus “Cessie Bank penyerahan cessie selain tunduk
Bali.” Dalam perjanjian cessie tersebut terhadap hukum perjanjian juga tunduk
terdapat sejumlah kejangalan- terhadap hukum benda, khususnya yang
kejanggalan yang ditemukan secara mengatur tentang penyerahan piutang
yuridis. Akibat adanya kejangalan atas nama. Dalam hukum benda
tersebut, cessie Bank Bali dibatalkan pengertian benda (Zaak) mencakup
oleh BPPN atas nama undang-undang benda berwujud yang biasa dikenal
dan kepentingan umum di mana saat itu dengan barang (Goed) dan benda tidak
BPPN berposisi sebagai debitur atas berwujud atau biasa disebut dengan hak
tagihan cessie Bank Bali. BPPN (Recht). Baik benda berwujud maupun
berposisi sebagai debitur dalam tagihan yang tidak berwujud dalam terminologi
cessie Bank Bali disebabkan pihak hukum dibedakan lagi antara benda
BPPN mengambil alih kewajiban- bergerak dan benda tidak bergerak.
kewajiban bank-bank terlikuidasi. Pembedaan tersebut, khususnya
Diantara Bank-Bank yang dilikuidasi pembedaan antara benda bergerak dan
adalah Bank Umum Nasional (BUN) benda tidak bergerak memiliki beberapa
dan Bank Dagang Nasional Indonesia arti penting menurut hukum. Arti
(BDNI) yang memiliki kewajiban penting pembedaan benda tersebut
terhadap Bank Bali. adalah sebagai berikut:
a. Dalam hal bezit atau kedudukan
Pengertian Cessie berkuasa tidak berlaku terhadap
Istilah cessie berasal dari kata benda tidak bergerak, sehingga
“Cedere” yang artinya melepaskan suatu barang siapa yang menguasai
hak dan menyerahkannya pada orang benda tidak bergerak tidak dapat
lain (Kartono, 1977: 42). Selanjutnya dianggap sebagai pemilik sebelum
jika kita mengacu pada Pasal 613 terbukti berdasarkan bukti
KUHPerdata ayat (1) cessie merupakan kepemilikan yang sah. Hal ini
penyerahan piutang atas nama dan berbeda dengan benda bergerak di
kebendaan tak bertubuh lainnya, yang mana siapapun yang mengusai
dilakukan dengan jalan membuat sebuah benda bergerak harus dianggap
akta otentik atau dibawah tangan. sebagai pemilik tanpa harus