1
Belajar dari 6 Penjuru
Mata Angin
2
Belajar dari 6 Penjuru
Mata Angin
3
Belajar dari 6 Penjuru Mata Angin
Copyright © by Pengabdi SMA Pradita Dirgantara
All right reserved including the rights of reproduction in whole or in
part in any form
smapraditadirgantara.sch.id
@smapraditadirgantara
4
Untuk Ketua Umum Yayasan Ardhya Garini,
Ny. Nanny Hadi Tjahjanto
Untuk Kepala Sekolah SMA Pradita Dirgantara dan juga Ibu kami,
Prof. Dr. Siswandari, M.Stat
Untuk seluruh pihak dari Yayasan Ardhya Garini, PIA Ardhya Garini,
Tim Hebat SMA Pradita Dirgantara, Keluarga kami tercinta, beserta
pihak lain yang hanya hati kami, yang tahu.
5
Daftar Isi
6
Bagian Pertama
Bertandang ke Ibu Kota
7
Perjalanan panjang dan berliku telah menanti
Kami, sang pengabdi
Tidak akan pernah lelah dan berhenti
Karena kami telah diutus untuk mencari
Sebuah kitab suci…
8
1. International school, kan?
9
banyak diminati oleh masyarakat di Ibukota bahkan di
Indonesia.
—ooo—
10
principal. Pilar academic excellence dan language berada
di bawah tanggung jawab vice principal 1, islamic studies
oleh vice principal 2 serta interpersonal skills dan overseas
program berada di bawah vice principal 3.
—ooo—
11
Selain itu, dengan menerapkan SKS, peserta didik dapat
menyelesaikan pendidikan hanya dalam 4 semester (2
tahun). Asyik, bukan? Tentunya ini menjadi daya tarik
tersendiri bagi calon peserta didik maupun orang tua
untuk memilih IIHS sebagai mitra menuntut ilmu.
—ooo—
12
“Could you please explain that table simply?”
—ooo—
13
Lapangan? Mungkinkah ada lapangan sepak bola dan
bola basket, yang luas di dalam sebuah gedung
perkantoran? Hm, pasti kalian mulai bersungut dan
berpikir. Kalau tidak ada fasilitas tersebut, mana mungkin
sekolah ini bisa tetap exist? Tapi kalau ada pun, rasanya
kok.
14
FYI, dalam satu kali praktikum, pihak SMA IIHS dapat
mengeluarkan biaya hingga Rp 6.000.000! Luar biasa.
15
Pun demikian, peserta didik diberikan jam santai
sepulang sekolah hingga menjelang maghrib di asrama,
sehingga mereka masih bisa melakukan beragam
aktivitas termasuk olah raga!
—ooo—
16
Mahalkah biaya tersebut? Belum tentu. Kembali lagi
kepada pembaca. Ingat, tidak baik loh berburuk sangka.
—ooo—
17
18
Canada (2011-2013, 2017), San Diego (2014-2015),
dan Australia (2016). Jordania dan Australia tidak lagi
dikunjungi karena masalah keamanan, Sedangkan, New
Zealand tidak lagi dikunjungi karena kurang terbukanya
penduduk setempat dengan wisatawan muslim.
Sebaliknya, negara terbaik yang pernah dikunjungi
adalah Canada. Canada adalah negara yang sangat
terbuka dan menawarkan banyak program menarik yang
selalu ditingkatkan kualitasnya di tiap tahun kunjungan.
19
khusus bagi guru, mereka diberi fasilitas untuk
menggunakan asrama sekolah.
Tidak hanya itu, para peserta didik SMA IIHS juga belajar
berbagai hal terkait kebudayaan dan pendidikan melalui
interaksi secara langsung dengan para peserta didik dari
school sister yang dikunjungi. School sister di berbagai
negara yang pernah dikunjungipun memiliki cara yang
berbeda-beda dalam menyambut dan memfasilitasi
mereka. Misal, saat berkunjung di salah satu sekolah di
Australia, peserta didik dari SMA IIHS dipecah menjadi
beberapa kelompok, masing-masing kelompok akan
mengikuti kelas yang berbeda-beda bersama peserta
didik asli dari school sister. Sedangkan guru pendamping
akan melakukan shadowing dengan guru native saat
mengajar di kelas. Jadi, baik guru maupun peserta didik
SMA IIHS, keduanya sama-sama belajar tentang sesuatu
yang baru. Cukup adil, bukan?
20
City Tour
Culture Festival
21
berlangsungnya culture festival” begitulah ungkapan dari
bapak kepala sekolah SMA IIHS, bapak Yoyok Sugiharto,
S.T, M. Pd.
—ooo—
Setiap kelas IPA Boys, IPA Girls, IPS Boys maupun IPS Girls,
sangat eksklusif yang mana hanya terdiri dari sepuluh
hingga lima belas peserta didik saja. Dengan terbatasnya
jumlah peserta didik, guru akan lebih mudah memonitor
aktivitas yang sedang berlangsung. Sebenarnya, selain
guru, ada juga beberapa kamera CCTV di pojok-pojok
kelas yang terhubung dengan ruang kepala sekolah juga
tentunya orang tua siswa sehingga mereka juga berperan
22
serta dalam mengawasi perkembangan peserta didik
selama di kelas. Heol, daebak!
23
dan tugas semua ada dalam IIEC Learning Center.
Pelaksanaan ujian akhir semester pun telah
menggunakan CBT. Keren, memang.
One more thing, saat ini SMA IIHS dan juga saudaranya
(yang akan dibahas di chapter berikutnya, lagi-lagi) juga
sedang merintis program Moodle! Apalagi Moodle itu?
Tunggu saja, barangkali masih ada sumur di ladang,
bolehlah kita menulis buku lagi.
—ooo—
24
Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Gadjah Mada
(UGM).
—ooo—
25
bersama seusai shubuh, tambahan pelajaran terkait pilar
Islamic studies setelah isya’, dan tentunya makan bersama
antara peserta didik dan guru. Berbagai kegiatan ini
dilakukan demi mencetak moral dan akhlak peserta didik,
sehingga mampu menjadi manusia yang tidak hanya
cerdas, tapi juga berakhlak mulia. Kenapa harus
demikian? Karena memang sesuai dengan visi sekolah,
yaitu membentuk khalifah fil ardh, yaitu pemimpin di
berbagai aspek kehidupan di dunia.
26
2. Saudara dan Tetangga
—ooo—
27
yang pasti kelima pilar tadi. Sudah tidak bisa dipungkiri,
sama!
28
dan nyaman. Secara lebih alami, tentu saja. Dan, di IIBS,
berkat lokasinya yang tidak terletak di Ibukota tersebut,
membuat sekolah ini tidak perlu menerapkan sistem
intermoda, seperti saudaranya.
—ooo—
29
30
Lingkungan boarding yang terintegrasi dengan sekolah
membuat siswa SMA IIBS terlihat lebih ramah dan murah
senyum, baik kepada bapak dan ibu guru, maupun
kepada kami selaku team tamu yang berkunjung.
—ooo—
31
siang, dan makan malam berada di sini. Peserta didik SD-
SMP-SMA semua makan bersama, namun secara
bergiliran, supaya tidak terlalu ramai tentu saja. Karena
SD-SMP tidak wajib berasrama, maka mereka hanya
mendapat makan siang saja.
—ooo—
32
3. Mengintip Penjuru Thamrin
33
berjalan lancar? Sesuaikah dengan penampakan yang
luar biasa? Mari kita simak kisahnya.
—ooo—
34
Tak kalah pula peserta didiknya. Melalui PPDB tiga jalur;
PPDB SMANU MHT, PPDB RSBI, dan PPDB sekolah
regular, peserta didik yang terseleksi lolos menjadi bagian
dari sekolah ini juga bukan hal yang dapat disepelekan.
Makhluk luar biasa, katanya. Mereka memiliki tingkat
kecerdasan tinggi serta background pendidikan dasar
yang memukau. Tak heran, membina makhluk luar biasa,
akan menghasilkan generasi yang luar biasa pula.
35
dimampatkan sedemikian rupa hingga hanya menjadi
tiga semester. Mencapai 58 jam per minggu, dari hari
Senin sampai Jumat, mulai pukul 7.00 hingga 15.45 dan
hari Sabtu, mulai pukul 7.00 hingga 14.30, bukanlah
perkara sederhana. Pasalnya, apakah benar mereka
hanya memiliki beban belajar dalam kurun waktu
tersebut? Tentu, tidak.
—ooo—
36
Dalam kamus SMANU MHT ada yang dinamakan hard
science. Unik, bukan? Bisa ditebak apa sajakah yang
dikategorikan hard science? Benar, pelajaran MIPA yang
meliputi Mathematics, Physics, Chemists, dan Biology. Of
course. Kok? Maaf, merubah haluan penulisan menjadi
berbahasa tidak membumi, efek dari kata hard tadi.
37
Ya, kalian benar. Maka pembahasan istilah ini berhenti,
sampai di sini.
—ooo—
38
39
Selain bimbingan belajar di luar sekolah, sekolah
sebenarnya telah memfasilitasi peserta didik dengan tutor
malam atau alumni sebagai pemateri untuk menemani
siswa belajar. Tutor malam ini dilaksanakan selama dua
minggu tiap bulan. Lain halnya dengan kelas olimpiade,
tutor malam dijadwalkan khusus pada hari Sabtu dengan
mendatangkan pembimbing dari dosen UI dan ITB.
Gratis? Tentu, tidak. Dibutuhkan dana sebesar 1.4 juta
dalam setiap pertemuan. Wah, cukup dalam ya merogoh
koceknya.
—ooo—
40
peserta didik dilarang memasuki asrama. Pintu asrama
tidak boleh dikunci dan kunci harus diserahkan kepada
pembina asrama. Lantas, emperan Masjid sekolah
menjadi sarang para jiwa yang lelah setelah
menghabiskan malam untuk belajar. Ya, banyak yang
tiduran di sana. Wajar, kan. Mereka masih saja murid
SMA biasa!
—ooo—
41
SMP maupun SMA, se-Indonesia. Tujuan dari acara ini
adalah sebagai wadah bagi para pelajar untuk
menyalurkan minat dan bakat mereka dalam bidang
akademik maupun non-akademik serta sebagai ajang
mempererat tali persaudaraan antarpelajar nasional dari
usia sekolah pertama sampai mahasiswa.
—ooo—
42
Kisah di penjuru Thamrin tidak begitu saja berakhir.
Meskipun sekilas semua rahasia telah terungkap, tidak
etis rasanya jika perasaan manusia diabaikan. Berikut
adalah beberapa cuplikan romantis yang terabadikan
melalui momen wawancara makhluk-makhluk super nan
luar biasa SMANU MHT.
43
44
4. Wah, Negeri Delapan!
“SMA N 8 Jakarta?”
“ Itu kan sekolah favorit! Benar?”
45
tahun pelajaran 2008/2009 terdapat 36 kunjungan studi
banding dari sekolah lain dan meningkat menjadi 45
pada tahun pelajaran 2009/2010. Ngeri ya?
—ooo—
46
adanya faktor bencana alam seperti banjir yang sering
menimpa SMA N 8 Jakarta. Maklumlah, Ibukota. Sering
banjir! Banyak yang meluap sungainya. Sama halnya
dengan antusiasme masyarakat yang ingin putra-putrinya
menjadi bagian dari sekolah ini, semakin meluap setiap
tahunnya.
47
siswa dan alumni akan memberikan materi terkait dengan
keprofesian mereka.
—ooo—
48
sebagai pelajar serta memperkenalkan cara-cara belajar
yang baik di tempat baru.
—ooo—
49
yang beragama Islam diselenggarakan dengan
bekerjasama dengan Emotional Spiritual Quotient (ESQ)
dan bagi siswa yang beragama kristen, katolik
diselenggarakan oleh guru agama atau pendeta yang
bersangkutan.
—ooo—
50
dan demokrasi. Dalam kegiatannya, OSIS membawahi
14 subseksi yang terdiri dari rohani islam (rohis), rohani
Kristen (rokris), rohani katolik (rokat), sie upacara (sierra),
puapala, pramuka, kemasyarakatan (kemas), koperasi
siswa, media siswa (mesis), sains dan penelitian (SP),
teksound (TX), olahraga, PMR, dan kesenian.
51
On Project (TOP), Kemas memiliki program bakti
sosial, Mesis memiliki program buku tahunan dan
majalah takitri, Kesenian memiliki program art school
clinic dan lain-lain. Di samping setiap subseksi
memiliki program masing-masing, mereka juga
bekerjasama dalam suatu program besar yang
bernama Schoolimpic sebuah acara lomba
akademis, olahraga dan seni budaya.
—ooo—
52
FYI, khusus bahasa Jepang, Jerman dan TI, sebenarnya
telah terintegrasi dalam intrakulikuler.
53
TESIS ini sudah dilakukan sejak tahun 2000 dengan lokasi
yang silih berganti. Desa Coblong (Bogor), Desa
Pasawahan (Kuningan), Desa Sukaraja (Sumedang), Desa
Tambak Mekar (Subang) dan Desa Rajapolah (Garut)
merupakan lokasi yang telah dijajaki keluarga besar SMA
N 8 Jakarta. Melalui kegiatan TESIS, peserta didik
dipersiapkan untuk dapat hidup mandiri jauh dari orang
tua, memiliki kepedulian sosial dan lingkungan,
memupuk semangat gotong royong dan tolong
menolong, mengasah keterampilan berinteraksi sosial
dan meneliti serta membangun kebersamaan satu
almamater. Jadi mirip KKN (Kuliah Kerja Nyata) waktu
kuliah, ya.
—ooo—
54
dipilih dibina secara mandiri oleh sekolah, bukan pihak
luar. Tapi, pada beberapa olimpiade dan perlombaan,
tak jarang pihak sekolah mendatangkah ahli dalam suatu
bidang untuk lebih mengembangkan potensi siswa.
Peserta didik juga sudah terbiasa belajar secara mandiri
seperti latihan-latihan soal.
—ooo—
55
kerjasama dengan perguruan tinggi baik dalam dan luar
negeri seperti UI, ITB, UGM, NTU, SMU (Singapura), Asia
Pasific University, Keio University, Nagoya University
(Jepang), Murdoch University, Curtain University of
Technology (Australia) dan lainnya. Kerjasama meliputi
penyediaan informasi masuk ke perguruan tinggi
tersebut, informasi beasiswa, informasi tempat tinggal
dan biaya hidup selama menempuh pendidikan.
—ooo—
56
57
Untuk saat ini seluruh ruangan sudah dilengkapi dengan
pendingin ruang (AC), seluruh ruang kelas sudah
dilengkapi dengan komputer, proyektor LCD dan koneksi
internet. Lumayan atau luar biasa, nih?
58
Untuk Sarana Kegiatan Ekstra Kurikuler nya meliputi
internet dan intranet, perangkat kolintang, gamelan,
rampak gendang, perangkat band, marching band.
—ooo—
59
siswa. Setelah selesai mengerjakan soal, beliau
menanyakan siapa yang sudah selesai dan salah seorang
peserta didik menyebutkan jawabannya. Kemudian,
beliau menanyakan apakah ada dari mereka yang masih
mengalami kesulitan. Inilah yang menjadi kunci
keterbukaan peserta didik terhadap gurunya. Interaction
habit!
—ooo—
60
Bagian KEDUA
Menjejaki Solo Tercinta
61
62
1. YANG PERTAMA,
YANG TERBAIK, KAH?
63
Besar memang tak selamanya indah. Namun yang besar,
akan lebih mudah dikenal. Yuk, bersama kita lebih lanjut
mengenal sekolah yang menyandang angka pertama di
kota Surakarta ini.
—ooo—
64
menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang
dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.”
65
matang harus benar-benar dipikirkan. Sekolah
menyadari, untuk meneruskan ke jenjang pendidikan
lanjut, peserta didik masih dituntut untuk memenuhi nilai
enam semester, bukan empat. Setidaknya, itu yang masih
berlaku di PDSS online.
—ooo—
66
jumlah tatap muka 1 jam pelajaran. Kok menarik?
Secara, pemerintah mungkin berfikir jika anak
#zamannow sudah pandai berteknologi sehingga
pelajaran TIK dihapuskan. Padahal, menurut kami,
pelajaran TIK masih sangat penting bagi peserta didik.
Peserta didik kita merupakan generasi Z yang akan
memasuki industri 4.0. Mereka akan sering
menggunakan agen-agen digital sehingga bimbingan
guru TIK sangat diperlukan agar mereka lebih terarah
dan tidak terperosok dalam jurang kecanggihan.
—ooo—
67
sekolah sebelah atau sekolah depan, belakang pun
kanan-kiri lainnya. Sekolah ini memiliki peserta didik
yang luar biasa dengan segudang prestasi. Didukung
dengan program pembinaan intensif untuk USBN, UNBK,
dan SBMPTN yang sudah dipersiapkan sejak awal
semester kelas XII, disertai dengan penyelenggaraan try
out bulanan, semakin menunjang keberhasilan para
peserta didiknya.
68
69
Dengan berbagai usaha yang dilakukan seluruh pihak,
SMAN 1 Surakarta mampu mengantarkan para lulusan
melanjutkan ke perguruan tinggi negeri seperti UNS,
UGM, ITB, UI dengan prosentase 90% diterima melalui
jalur SNMPTN, SBMPTN, maupun seleksi mandiri tiap
universitas.
70
—ooo—
71
bulannya, tanpa pungutan lain mengingat sekolah negeri
mendapatkan sumbangan dana dari APBN.
72
pelajaran pertama. Akhirnya? Peserta didik tersebut
belajar di perpustakaan.
—ooo—
73
berbagai tema yang meningkatkan soft skill dan hard skill
tenaga pendidik SMA N 1 Surakarta.
74
2. Antara Kerkoff dan Miri
75
Sekolah yang kami kunjungi kali ini adalah SMA Negeri 3
Surakarta atau lebih dikenal dengan SMAGA. Sekolah
dengan jargon Widya Karma Jaya yang berarti Cerdas,
Tangguh dan Sukses ini memiliki sejarah panjang dan
mengalir darah perjuangan mempertahankan NKRI
dalam nadinya.
—ooo—
76
Pada bulan Juni 1948, sekolah ditutup kembali karena
adanya Agresi Militer Belanda II. Kemudian terdapat
perintah dari Menteri Pendidikan untuk membuka kembali
sekolah dengan nama SMA A/B. Pada tanggal 15
Desember 1949 diresmikan pembukaan SMA Negeri A/B
Margoyudan yang terdiri dari SMA Negeri A/B I yang
masuk pagi dan SMA Negeri A/B II yang masuk siang
(untuk para pejuang).
77
W.Z. Yohanes 58 Surakarta yang merupakan lahan bekas
makam bernama Kerkoff sehingga disebut kampus
Kerkoff.
—ooo—
—ooo—
78
Walaupun terlihat berat, dua kelas istimewa tersebut
ternyata memiliki jadwal dan jumlah jam pelajaran yang
sama dengan kelas regular. Peserta didik masuk dari hari
Senin hingga Jumat (full day school) mulai dari pukul
06.45 sampai 15.10. Hampir sepuluh jam belajar setiap
hari! Namun begitu, terjadi percepatan dan pemadatan
materi yang luar biasa. Untung saja anaknya cerdas
istimewa, jadi tidak ada masalah.
79
tuntas seperti siswa lainnya. Program ini dilakukan di luar
jam sekolah. So sweet kali lah memang sekolah ini.
Memperhatikan seluruh lapisan masyarakat, eh peserta
didik maksudnya!
80
81
adalah kegiatan membaca dan menulis. Terakhir, Jumat
seni adalah kegiatan kesenian yang menyenangkan.
Seru, kan?
—ooo—
82
bersandar peserta didik saat mereka dihadapkan dengan
suatu masalah, yang tentunya berkenaan dengan proses
belajar mengajar. Selain bertindak sebagai wali kelas,
guru juga berperan sebagai pembina dalam kegiatan
ekstrakulikuler maupun olimpiade OSN.
—ooo—
83
mendapat ispirasi untuk mengikutsertakan frasa tersebut
setelah mengetikkan “Green School Quote” di mesin
pencarian andalan kita, Google. Namun, tidak begitu
halnya dengan SMA N 3 Surakarta, mereka mungkin
telah terinspirasi dengan frasa tersebut jauh sebelum
Google memuatnya. Mungkin.
84
diterapkan dalam event tertentu. Semisal untuk
diperlombakan, setiap kelas diwajibkan menghasilkan
karya burung garuda yang akan dipajang di kelas
masing-masing. Pun halnya dengan menghias kelas,
sebisa mungkin mereka memanfaatkan limbah kertas
dan plastic yang terkumpul di bank sampah. Keren dan
meningkatkan kreativitas!
85
86
Pengelolahan limbah tidak berhenti sebatas
pengelolahan limbah organic dan non-organik saja.
Pengelolahan limbah air sangat diperhatikan pula di
sekolah ini, terutama air wudhu. Pengolahan limbah air
(water cycle) difokuskan dalam pemanfaatan air bekas
wudhu untuk dialirkan ke kolam ikan yang ada di dalam
bank sampah. Air-air tersebut dialirkan melalui pipa-pipa
khusus yang menghubungkan buangan air wudhu
dengan kolam ikan dan beberapa tanaman yang berada
di taman, tepat di samping mushola.
—ooo—
“Apa lagi sih, apa? Yang tadi tuh sudah luar biasa.”
Ya, sudah luar biasa. Namun tetap saja, luar biasa belum
cukup untuk menjadikan sebuah sekolah menarik dan
menjadi yang utama. SMA N 3 Surakarta tidak akan
berdiri sekokoh dan sesolid ini tanpa dukungan dari para
alumni. Saat ini, alumni sekolah telah melanglang buana
menempati posisi-posisi strategis mulai lingkup lokal
sampai nasional. Tercatat, nama-nama seperti Iriana
Jokowi (Ibu Negara), Perry Warjiyo (Gubernur BI), Didik
Mardiyono (Direktur LPS), dan masih banyak lagi.
Applause dulu, dong!
87
menggunakan iuran alumninya. Selain itu, para alumni
juga selalu siap memberikan motivasi dan dukungan bagi
para peserta didik selaku juniornya. Kekuatan jaringan
alumni memang sangat menentukan perkembangan
sekolah, ya?
88
Tentang Penulis
89
Pernahkah kalian terbang? Belum, pasti.
Kecuali kalian naik pesawat. Atau naik
HERCULES, seperti kami. Menjelajah
sudut demi sudut dari barat ke timur lalu
COVER kembali ke barat dan pulang ke timur
lagi, adalah hal mengesankan dan
membuat kami belajar banyak hal, yang
tentu saja tak boleh disimpan sendiri.
Pelit namanya, jika itu sampai terjadi.
90