LAPORAN KASUS Peb
LAPORAN KASUS Peb
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. M
Umur : 36 Tahun
Pendidikan : SMA
Alamat : Teluk sasa
No.Rm : 048837
Tgl masuk : 17-1-20
Tgl pengkajian :18-02-20
Nama suami : Tn.A
Umur : 44 Tahun
Pendidikan : SMA
Alamat : Teluk sasa
Pekerjaan : Karyawan Swasta
E. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan jahitan luka post SC
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya mukus
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan post pembedahan sectio caesaria
F. ANALISA DATA
Resiko Infeksi
G. INTERVENSI
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Nyeri akut b.d jahitan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat intensitas nyeri
luka post SC tindakan perawatan pasien
DS: selama 3 x 24 jam tidak 2. Jelaskan penyebab nyerinya
- Ibu mengatakan nyeri terjadi nyeri atau ibu 3. Ajarkan ibu mengantisipasi
pada luka bekas SC dapat mengantisipasi nyeri
- Ibu mengatakan jika nyerinya 4. Bantu ibu dengan
batuk, nyeri pada Kriteria Hasil : mengusap/massage pada
bagian perut - Ibu mengerti bagian yang nyeri
- Ibu mengatakan penyebab nyerinya 5. Beri terapi farmakologis/
bergerak sedikit saja, - Ibu mampu medikamentosa analgetik
nyeri pada perlukaan beradaptasi terhadap
DO: nyerinya
- Ibu tampak meringis
- Terdapat luka jahitan
pada perut sepanjang
± 8-10 cm
- P : Nyeri di bagian
perut/epigastrium
bekas SC
Q : Nyeri berkurang
jika tidak miring
kanan-kiri
R : Nyeri berat
S : Skala 4
T : Nyeri hilang
timbul
Bersihan S:
jalan nafas 1. Menganjurkan pasien
- Ibu mengatakan
tidak efektif untuk istirahat dan napas
batuk belum juga Meity
b.d adanya dalam
hilang
mukus 2. Memposisikan pasien
O:
untuk memaksimalkan
- Ibu tampak
ventilasi
mengerti dengan
3. Mengeluarkan sekret
penjelasan perawat
dengan batuk efektif
A:
4. Memberikan
P4A0 Post SSTP ec
bronkodilator : Ambroxol
PPHD + PEB
5. Memberikan antibiotik :
P:
ceftriaxone
- Intervensi
6. Mempertahankan hidrasi
dilanjutkan
yang adekuat untuk
mengencerkan secret - Obat ambroxol
bary diresepkan
- Ceftriaxone sudah
di skin test pkl
11.30 hasil tidak
alergi
- Injeksi ceftriaxone
pkl 14:00
P:
- Intervensi
dilanjutkan
- Rencana masuk
farmadol flash jika
suhu tubuh naik
S:
Bersihan 1. Menganjurkan pasien
- Ibu mengatakan
jalan nafas untuk istirahat dan napas
batuk sudah Riky
tidak efektif dalam
berkurang.
b.d adanya 2. Memposisikan pasien
O:
mukus untuk memaksimalkan
- Ibu tampak
ventilasi
mengerti dengan
3. Mengeluarkan sekret
penjelasan perawat
dengan batuk efektif
A:
4. Memberikan
P4A0 Post SSTP ec
bronkodilator : Ambroxol
PPHD + PEB
5. Memberikan antibiotik :
P:
ceftriaxone
- Intervensi
7. Mempertahankan hidrasi
dilanjutkan
yang adekuat untuk
- Obat ambroxol
mengencerkan secret
bary diresepkan
- Ceftriaxone sudah
di skin test pkl
11.30 hasil tidak
alergi
- Injeksi ceftriaxone
pkl 14:00
1. Mempertahan S:
Resiko tinggi kan teknik aseptif - Ibu mengatakan
infeksi b.d 2. Membatasi Riky
pembalut sudah
post pengunjung bila diganti.
pembedahan perlu cuci tangan O:
SC setiap sebelum dan - Pembalut tampak
sesudah tindakan kurang darah
keperawatan - Ibu tampak kurang
3. Menggunakan nyaman
kateter intermiten - Ibu terpasang
untuk menurunkan kateter menetap 24
infeksi kandung jam dengan output
kencing di urine bag 600 cc
4. Memberikan
- TTV:
terapi antibiotic :
TD: 150/100
Ceftriaxone
mmHg
5. Memantau
N: 88 kali/menit
luka post SC
RR: 20 kali/menit
6. Mengajarkan
T: 36,2oC
pasien dan keluarga
A:
tanda dan gejala
- P4A0 Post SSTP ec
infeksi
PPHD + PEB
7. Mengkaji
TTV terutama suhu
P:
tubuh
- Intervensi
dilanjutkan
S:
Resiko tinggi
- Ibu mengatakan
infeksi b.d
pembalut sudah
post 8. Mempertahankan teknik
pembedahan aseptif diganti.
SC 9. Membatasi pengunjung O:
bila perlu cuci tangan - Pembalut tampak
setiap sebelum dan sedikit ada darah
sesudah tindakan - Ibu tampak sedikit
keperawatan nyaman
10. Menggunakan kateter - Ibu terpasang
intermiten untuk kateter menetap 24
menurunkan infeksi jam dengan output
kandung kencing di urine bag 500 cc
11. Memberikan terapi Riky
- TTV:
antibiotic : Ceftriaxone TD: 130/90 mmHg
12. Memantau luka post SC N: 88 kali/menit
13. Mengajarkan pasien dan RR: 20 kali/menit
keluarga tanda dan gejala T: 36,oC
infeksi A:
14. Mengkaji TTV terutama - P4A0 Post SSTP ec
suhu tubuh PPHD + PEB
P:
- Intervensi
dihentikan.
LAPORAN KASUS
SC DENGAN PEB
KEPERAWATAN MATERNITAS DI RUANGAN VK
RSUD ENGKU HAJI DAUD
RIKY SUTANI
NIM 00319015