Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH CT SCAN DASAR

SEJARAH CT SCAN
Dosen Pengampu : Marido Bisra,S.Tr.rad

Disusun Oleh :
Ehlis Sri Ayuni
18002012

PROGRAM STUDI DIII RADIOLOGI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
AWAL BROS PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah Teknik CT-SCAN dasar ini telah saya
usahakan semaksimal mungkin, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini..
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka saya
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya saya mengharapkan semoga dari makalah Teknik CT
SCAN Dasar ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, 18 Maret 2020


Hormat saya,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 3
A. Pengertian CT – SCAN...............................................................................3
B. Sejarah Perkembangan CT - SCAN........................................................ 4
C. Perkembangan CT – SCAN dari generasi ke generasi..............................5
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 15
A. Kesimpulan.............................................................................................. 15
B. Saran........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA

ii
21

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi peralatan kedokteran dewasa ini berjalan sangat
pesat yang didukung oleh kemajuan ilmu teknik yang mencakup ilmu fisika,
elektronika, komputer, ilmu kedokteran, dan biologi. Teknologi peralatan
kedokteran merupakan perpaduan dari berbagai bidang ilmu yang kemudian
berkembang menjadi cabang ilmu baru yang dikenal dengan Teknologi Biomedis
(Biomedical Engineering). Teknologi Biomedis adalah penerapan rekayasa ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam memecahkan masalah medis guna meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Cakupan teknologi biomedis
dimulai dari peralatan instrumentasi medis termasuk sistem penunjang kehidupan,
peralatan pencitraan medis, peralatan terapi dan rehabilitasi medis, serta system
informasi medis.
Teknik Pencitraan Medis merupakan salah satu sarana dalam dunia kedokteran
yang digunakan untuk membantu dokter dalam melakukan diagnosis untuk
menentukan penyakit yang diderita oleh pasien. Pencitraan medis dalam dunia
kedokteran dikenal juga sebagai Pencitraan Diagnostik yang didefinisikan sebagai
cara-cara pemeriksaan yang menghasilkan gambar tubuh manusia untuk tujuan
diagnostik. Gambar yang dihasilkan dapat berupa gambar tampak luar, gambar
mikroskopis, maupun gambar organ-organ tubuh bagian dalam. Gambargambar ini
selanjutnya akan menjadi salah satu sarana bagi dokter untuk menentukan
diagnosis penyakit yang diderita pasien. Computed Tomography Scanner (CT
Scan) atau Pemindai Tomografi Komputer adalah sebuah produk teknologi
peralatan sinar-X yang dipadukan dengan komputer pengolah sinyal yang mampu
menghasilkan gambar potongan melintang dari tubuh. Computed Tomography
atau "CT" adalah sebuah proses radiologi untuk menghasilkan gambar 2 dimensi
dari potongan melintang (transaxial) tubuh pasien. Setiap irisan gambar tersusun
dari banyak elemen gambar kecilkecil (piksel atau pixel) yang memiliki ukuran
kurang lebih 0,5mm x 0,5mm.
32

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian CT Scan ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan CT Scan?
3. Bagaimana perkembangan CT Scan dari Generasi ke Generasi
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang  pengertian CT Scan
2. Mengetahui sejarah perkembangan CT Scan
3. Mengetahui Perkembangan CT Scan dari generasi ke generasi

D. Manfaat

Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk memperdalam pengetahuan penulis tentang makalah CT SCAN
2. Dapat dijadikan sebagai acuan literatur atau bacaan oleh mahasiswa
STIKes Awal Bros Pekanbaru
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian CT SCAN
Alat CT scan adalah generator pembangkit sinar-x yang bila dioperasikan
oleh operator akan mengeluarkan sinar-x dalam jumlah dan waktu tertentu.
CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran
dalam dari berbagai sudut kecil dari organ tulang tengkorak dan otak serta
dapat juga untuk seluruh tubuh. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu kelainan, yaitu :
a. Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.
b. Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan
infark.
c. Brain contusion.
d. Brain atrofi.
e. Hydrocephalus
f. Inflamasi

Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan.


Berat badan klien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien
dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan
tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan pada
klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk
diam tanpa mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini
berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang dibutuhkan.

Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan


pemeriksaan untuk menentukan apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab
pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT Scan disuntik dengan zat
kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila klien ada
riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka
pemberian zat kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi
zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam

3
21
keadaan normal. Berikut ini merupakan istilah-istilah lain dari CT-Scan
yang biasa digunakan, di antaranya :

a. Computed / Computerized Tomography (CT)


b. Computed Axial Tomography (CAT)
c. Computerized Aided Tomography
d. Computerize Transverse Axial Tomography (CTAT)
e. Recontructive Tomography (RT)
f. Computed Transmission Tomography (CAT)

Pada akhirnya, ditetapkan oleh "Radiology and American Journal of


Roentgenology" dengan istilah Computed Tomography (CT)

B. Sejarah Perkembangan CT-SCAN


a. Tahun 1917, J.H. Radon melakukan transformasi radon, gambar dari objek
yang tidak diketahui dapat digambarkan dari proyeksinya
b. Tahun 1963, A.M. Cormack mulai mengembangkan teknik untuk
menentukan distribusi penyerapan tubuh manusia
c. Tahun 1972, G.N. Hounsfield dan J. Ambrose menghasilkan gambaran CT
pertama kali untuk keperluan klinis
d. Tahun 1974, 60 unit CT terpasang untuk pemeriksaan kepala
e. Tahun 1975, First Whole Body scanner in clinical use. Untuk pertama
kalinya CT-Scan dapat digunakan untuk pemeriksaan seluruh tubuh
f. Tahun 1979, Hounsfield dan Cormack dianugerahi hadiah nobel
g. Tahun 1989, diperkenalkannya Spiral CT
h. Tahun 1998, diperkenalkannya Multislice CT
i. Tahun 2000, lebih dari 30000 clinical CT Installations

224
C. Perkembangan CT – SCAN dari generasi ke generasi
Perkembangan CT Scan sangat pesat.Dimulai dari generasi I yang hanya memiliki
satu detector dan menggunakan berkas Pencil Beam, sampai yang sekarang ini
sudah menggunakan Multi Slice Detector (MSCT) dan Dual Source CT (DSCT).

1. Generasi Pertama

Gambar 2.1 CT-SCAN Generasi pertama (A de Roos, Kroft L J M, Bax J J,


Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac applications of multislice computed
tomography)

a. Perintis       :  EMI, London, 1977


b. X-ray         :  pencil beam
c. Gerakan     :  translate – rotate
d. Detektor     :  single detector
e. Rotasi         :  180 derajat
f. Waktu         :  4,5 – 5,5 menit / scan slice
g. Applikasi    :  head scan

Pada generasi pertama prinsip pergerakan tabung menggunakan prinsip yang


dinamakan translation-rotation. Dimana pada generasi ini hanya memiliki satu

23
5
detektor dan untuk menghasilkan satu scanning lengkap memerlukan waktu
scanning 135-300s
Gambaran pergerakan tabung dan detektor pada generasi pertama :

Gambar 2.2 pergerakan tabung dan detektor pada generasi pertama (A de Roos,
Kroft L J M, Bax J J, Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac applications of
multislice computed tomography)

2. Generasi Kedua

Merupakan pengembangan dari generasi ke satu.

a. X-ray         :  narrow fan beam


b. Gerakan     :  translate – rotate
c. Detektor    :  multi detector ( 3-60)
d. linier array detector
e. Rotasi        :  180 derajat
f. Waktu       :  20 detik - 2 menit / scan slice
g. Aplikasi    :  head scanner

CT scan generasi kedua masih menggunakan prinsip translation-rotation tapi yang


membedakannya dengan generasi pertama pada generasi ini digunakan detektor

246
berjenis series.Pada generasi ini waktu yang diperlukan untuk satu kali scanning
paling cepat sebesar 5 – 150s.
Gambaran gerakan tabung dan detector pada alat CT Scan generasi kedua :

Gambar 2.3 gerakan tabung dan detector pada alat CT Scan generasi kedua (A de
Roos, Kroft L J M, Bax J J, Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac
applications of multislice computed tomography)

3. Generasi Ketiga

Pengembangan dari generasi kedua.

a. X-ray      :  wide fan beam


b. Gerakan :  rotate – rotate
c. Detektor :  multi detector (10-280) curve array detector
d. Rotasi    :  360 derajat
e. Waktu    :  1,4-14 detik / scan slice
f. App        :  whole body scanner

Generasi ketiga ini  antara pergerakan tabung dan detektornya menggunakan


prinsip rotation. Dimana  bentuk dari detektornya setengah lingkaran. Lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk satu kali scanning pada generasi ini paling cepat
sebesar 0,4 – 10s.

7
25
Gambaran gerakan tabung dan detector pada generasi ketiga :

Gambar 2.4 gerakan tabung dan detector pada generasi ketiga (A de Roos, Kroft
L J M, Bax J J, Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac applications of
multislice computed tomography)

4. Generasi Keempat

Pengembangan dari generasi III

a. X-ray      :  wide fan beam


b. Gerakan :  stationary-rotate system
c. Detektor :  multi detector (424-2400)
d. slip ring detector
e. Rotasi    :  360 derajat
f. Waktu    :  10 detik / scan slice
g. App        :  whole body scanner

CT Scan generasi ini detektornya berbentuk seperti cincin yang dinamakan  ring.
Sehingga hanya tabungnya saja yang berputar 360 derajat dan detektornya statis
(diam). Waktu yang diperlukan untuk satu kali scanning selama 1 – 5s
Gambaran pergerakan tabung sinar-x dan detector :

268
Gambar 2.5 gerakan tabung sinar x dan detector pada generasi keempat (A de
Roos, Kroft L J M, Bax J J, Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac
applications of multislice computed tomography)

5. Generasi Kelima (Electron Beam Technique)

Konstrukti CT Scan generasi ke-lima ini dikenal juga sebagai Electron


BeamTechnique. Pada pemindai CT konvensional, tabung sinar-X bergerak
berputarmengelilingi tubuh pasien, berkas sinar dilemahkan oleh pasien dan
perbedaan dariberkas yang diperoleh akan dideteksi oleh sistem detektor.
Informasi ini didigitalkandan diubah menjadi gambar potongan melintang.Waktu
pemaparan radiasi untuksetiap irisan dibatasi oleh waktu yang dibutuhkan
menggerakkan tabung sinar-Xsecara fisik.Pemindai CT buatan pabrik Imatron
tidak memiliki tabung sinar-X tapimemiliki senapan elektron yang menghasilkan
berkas elektron pada 130kV yangdipercepat di sepanjang tabung.Sinar elektron
difokuskan oleh kumparanelektromagnet, ke sebuah titik fokus kecil pada sebuah
cincin tungsten. Daerahtarget ini kemudian bergerak sepanjang cincin.

Sinar-X yang dihasilkan oleh proses perlambatan dan kolimator


membentukberkas sinar-X ini menjadi berkas kipas yang akan “menyapu” pasien.
Perbedaanintensitas sinar-X akan dideteksi oleh bank detektor solid-state dan
keluarannyaakan dibuah menjadi sinyal digital oleh Sistem Akuisisi Data. Data
disimpan dalammemori yang besar dan dipindahkan ke penyimpanan cakram
magnetik yangkemudian diubah menjadi gambar irisan penampang

27
9
melintang.Tidak ada bagianyang bergerak dalam sistem ini sehingga waktu
pemaparan dapat dikurangi menjadi 50 ms per irisan.Sampai dengan 17 irisan per
detik dapat diambil, memungkinkanunit pemindai CT ini untuk pencitraan obyek
yang bergerak seperti seperti jantung.

Gambar 2.6 CT SCAN Generasi kelima (A de Roos, Kroft L J M, Bax J J,


Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac applications of multislice computed
tomography)

6. Generasi Keenam (Spiral / Helical CT)

Akuisisi data dilakukan dengan meja bergerak sementara tabung sinar-x berputar,
sehingga gerakan tabung sinar-x membentuk pola spiral terhadap pasien ketika
dilakukan akuisisi data.
Pola spiral ini diterapkan pada konfigurasi rancangan CT generasi ketiga dan
keempat.
Pengembangan dari generasi III dan IV

a. X-ray      :  wide fan beam


b. Gerakan :  stationary-rotate system
c. Meja bergerak dalam  terowongan gantry selama scanning (spiral CT)
d. Detektor :  multi detector (424-2400)
e. slip ring detector

f. Rotasi    :  360 derajat

10
28
g. Waktu    :  10 detik / scan slice
h. App        :  whole body scanner (multi slice, 3D, 4D)

Gambaran pergerakan tabung sinar-x, detector dan meja pasien :

Gambar 2.7 CT-SCAN generasi keenam (A de Roos, Kroft L J M, Bax J J,


Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac applications of multislice computed
tomography)

Gambar 2.8 Detektor tabung CT-SCAN (A de Roos, Kroft L J M, Bax J J,


Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac applications of multislice computed
tomography)

7. Generasi Ketujuh (Multi Array Detector CT / Multi Slice CT)

Dengan menggunakan multi array detector, maka apabila kolimator dibuka


lebih lebar maka akan dapat diperoleh data proyeksi lebih banyak dan juga

29
11
diperoleh irisan yang lebih tebal sehingga penggunaan energy sinar-x menjadi
lebih efisien.

Gambar 2.9 multi array detector CT (A de Roos, Kroft L J M, Bax J J, Lamb H


J, and Geleijns J, 2006. Cardiac applications of multislice computed
tomography)

8. Generasi Kedelapan (Dual Source CT)

Dual Source CT (DSCT) menggunakan dua buah tabung sinar-x dan


terhubung pada dua buah detector.Masing-masing tabung sinar-x menggunakan
tegangan yang berbeda.Yang satu menggunakan tegangan tinggi (biasanya sekitar
140 KV) dan tabung yang lainnya menggunakan tegangan rendah (sekitar 80
KV).  DSCT berguna untuk menentukan jenis bahan atau zat.

12
30
Gambar 2.10 CT-SCAN generasi kedelapan (A de Roos, Kroft L J M, Bax J J,
Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac applications of multislice computed
tomography)

Gambar 2.11 detektor tabung generasi kedelapan (A de Roos, Kroft L J M, Bax


J J, Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac applications of multislice
computed tomography)

Dari perkembangan teknologi CT Scan dapat diperoleh indicator


perkembangannya sebagai berikut :

a. Makin compact / ringkas komponennya


b. Makin cepat scanning time nya

31
c. Makin halus resolusinya
d. Makin banyak slice nya
e. Makin luas dimensinya 13
f. Makin banyak manfatnya
g. Makin kecil radiasi yang diterima pasien

32
BAB IV
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian
dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam
radiografi dengan menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati
sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan pola
gambar bayangan yang didominasi oleh struktur jaringan yang tidak
diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa
organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi
yang lebih canggih yaitu CT-Scanner (Computed Tomography Scanner)
dengan menggunakan radiasi nuklir seperti neutron, sinar gamma dan sinar-
x. Sehingga dokter Radiologi bisa melihat dengan detail pada daerah tertentu.

B. Saran
       Diharapkan dalam bidang kedokteran, CT-Scanner (Computed
Tomography Scanner) dengan menggunakan radiasi nuklir seperti neutron,
sinar gamma dan sinar-x  untuk dapat  mengetahui bagian dalam dari organ
tubuh . CT scan sering digunakan untuk mengevaluasi otak, leher, tulang
belakang, dada, perut, panggul, dan sinus. Sehingga dokter Radiologi bisa
melihat dengan detail pada daerah tertentu.

33

15
DAFTAR PUSTAKA

A de Roos, Kroft L J M, Bax J J, Lamb H J, and Geleijns J, 2006. Cardiac


applications of multislice computed tomography

Agatston AS, Janowitz WR, Hildner FJ, Zusmer NR, Viamonte M, Detrano R,
1990. Quantification of coronary artery calsium using ultrafast
computed tomography. J. Am Coll Cardiol.

Ballinger, Philip; Eungene Frank. 2003. Merill’s Atlas of Radiographic positions


& Radiologic Procedures 10th Edition volume 1. St. Louis, Missouri:
Mosby.

Prokop, M.,dan Galanski, M., 2003, Spiral and Multislice Computed Tomography
of The Body, Thieme, Stuttgart New York

Bushong, Stewart C. Computed Tomography,2000.Computed Tomography;


Essentials of Medical Imaging Series. USA: The McGraw-Hill
Companies

Anda mungkin juga menyukai