pengabadian dan pemusnahan yaitu Permenkes 269 tahun 2008 tentang rekam
medis dan surat edaran direktorat jendral pelayanan medik No. HK. 00. 06. 1. 5.
01160 tahun 1995 tentang petunjuk teknis pengadaan formulir dasar rekam medis
medis dan mengabadikan formulir-formulir rekam medis yang memiliki niklai guna.
Untuk itu, dilakukan kegiatan penyisiran dokumen rekam medis, retensi dokumen
rekam medis, penilaian nilai guna rekam medis, pengabadian dan pemusnahan
digunakan. Ketika kegiatan ini dilakukan, bersama itu pula dilakukan pencatatan
memisahkan antara dokumen rekam medis yang masih aktif dan yang non aktif atau
dan menyiapkan kegiatan penilaian nilai guna rekam medis untuk kemudian
penyimpanan (filing) secara periodik. Dan dokumen yang sudah diretensi harus
disimpan pada ruang terpisah dari dokumen rekam medis aktif dengan mengurutkan
Aktif In-aktif
No. Kelompok Rawat Rawat Rawat Rawat
jalan inap jalan inap
1 Umum 5 Tahun 5 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
2 Mata 5 Tahun 10 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
3 Jiwa 10 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun
4 Orthopaedi 10 Tahun 10 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
5 Kusta 15 Tahun 15 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
6 Ketergantungan
15 Tahun 15 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
obat
7 Jantung 10 Tahun 10 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
8 Paru 5 Tahun 10 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
Untuk dokumen rekam medis anak-anak rumah sakit atau sarana pelayanan
kesehatan lain dapat membuat ketentuan tersendiri. Selain itu, sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan yang bersangkutan dapat
2. Kasus-kasus terlibat hukum minimal 23 tahun setelah ada ketetapan hukum
3. Perkosaan
4. HIV
Penyusutan berkas
Rekam medis Berkas tertentu
Diabadikan
Penilaian nilai guna rekam medis yaitu suatu kegiatan penilaian terhadap
formulir-formulir rekam medis yang masih perlu diabadikan atau sudah boleh
dimusnahkan. Penilaian nilai guna ini dilakukan oleh tim pemusnah dokumen rekam
medis yang ditetapkan oleh direktur rumah sakit atau pimpinan sarana pelayanan
kesehatan. Tim pemusnah mempunyai tugas membantu direktur rumah sakit dalam
3. Anggotanya seperti unsur tata-usaha, perawat senior, dan tenaga lain yang terkait
Tata cara penilaian formulir rekam medis dengan cara berkas rekam medis yang
dinilai adalah berkas rekam medis yang telah 2 tahun in-aktif. Indikator yang
1) Administrasi
2) Hukum
3) Keuangan
4) Iptek
1) Pembuktian
2) Sejarah
f. Lembar kematian (laporan sebab kematian, biasanya sudah menyatu pada formulir
g. Berkas rekam medis tertentu, sesuai dengan kepentingan pelayanan meliputi:
1) Index
2) Register
3) Formulir rekam medis tertentu yang ditetapkan oleh direktur rumah sakit
2. Mengumpulkan formulir-formulir rekam medis sisanya termasuk rekam medis rusak
Setelah dilakukan penilaian terhadap nilai guna rekam medis dari dokumen
rekam medis in-aktif, Tim pemusnah kemudian mengabadikan formulir rekam medis
yang harus diabadikan sesuai dengan nilai gunanya. Rangkaian kegiatan tersebut
meliputi:
1. Membuat daftar penelaahan yaitu suatu daftar telaah nilai guna rekam medis
2. Membuat acara pemusnahan rekam medis yang ditandatangani ketua dan
sekretaris dan diketahui direktur rumah sakit. Berita acara pemusnahan rekam
medis yang asli disimpan di rumah sakit, lembar keduanya dikirim kepada pemilik
rumah sakit.
3. Melaksanakan pemusnahan dengan cara: dibakar, dicacah, dibuat bubur. Bila
dilaksanakan oleh pihak ke-3 harus disaksikan Tim pemusnah dengan membuat
1. Kep.DIRJEN Yanmed no.78 /RS / Umdik / Ymu /I/ tahun 1991 : Petunjuk
Pelaksanaan Rekam Medis di Rumah Sakit .
2. UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
Tata Cara Pemindahan Berkas Rekam Medis Aktif Menjadi Berkas Rekam Medis In
Aktif
Tata cara penilaian rekam medis yakni melakukan penyusutan rekam medis dengan
melakukan pemindahan yakni menjadikan berkas rekam medis aktif menjadi berkas
medis in aktif, dengan cara :
1. Dilihat dari kunjungan terakhir.
2. Setelah 5 tahun dari kunjungan terakhir tersebut berkas dipisahkan di ruang lain atau
terpisah dari berkas rekam medis aktif.
3. Berkas rekam medis in aktif dikelompokkan sesuai dengan tahun terakhir kunjungan.
1. Berkas rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam medis yang telah 2 tahun
inaktif.
2. Indikator yang digunakan untuk menilai rekam medis inaktif , yaitu :
3. Seringnya rekam medis digunakan untuk pendidikan dan penelitian.
4. Memperhatikan nilai gunanya, yaitu :
Tabel Retensi
1. Umum
Rawat Rawat
Rawat Inap Rawat Inap
Jalan Jalan
1 Umum 5 th 5 th 2 th 2 th
2 Mata 5 th 5 th 2 th 2 th
3 Jiwa 10 th 5 th 5 th 5 th
4 Orthopaeda 10 th 10 th 2 th 2 th
5 Kusta 16 th 15 th 2 th 2 th
6 Ketergantungan Obat 15 th 15 th 2 th 2 th
7 Jantung 10 th 10 th 2 th 2 th
8 Paru 5 th 10 th 2 th 2 th
Rumah Sakit harus membuat ketentuan sendiri bila retensinya lebih lama dari
ketentuan umum yang ada, antara lain untuk :
Tabel 2.2
Format Daftar Pertelaan Arsip Rekam Medis In Aktif Yang Akan Dimusnahkan
1 2 3 4 5
Tim yang melakukan tahapan penilaian rekam medis yaitu tim penilai yang dibentuk
dengan SK Direktur yang beranggotakan komite rekam medis atau komite medis,
petugas rekam medis senior, perawat senior dan tenaga lain yang terkait.
Sedangkan tim yang melakukan tahapan pemusnahan rekam medis yaitu komite
medis sebagai ketua, kepala rekam medis sebagai sekretaris dan beranggotakan
petugas filing.
TUGAS KELOMPOK
Identitas pasien
Tanggal dan waktu
Hasil anamesis
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medic
Diagnosis
Rencana penatalaksanaan
Pengobatan atau tindakan
Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
Persetujuan tindakan bila perlu
Retensi atau penyusutan dokumen rekam medis yaitu suatu kegiatan memisahkan
antara dokumen yang dinyatakan aktif dan non aktif, tujuannya adalah mengurangi
beban penyimpanan dokumen rekam medis dan menyiapkan kegiatan penilaian
untuk kemudian diabadikan atau dimusnahkan, setelah dilakukan penilaian
kemudian memusnahkan dokumen yang dinyatakan non aktif sedangkan yang
masih aktif di simpan di rak kembali yang sudah disediakan. Rangkaian kegiatan
retensi dan pemusnahan meliputi :
1. Membuat daftar telaah nilai guna rekam medis dengan mengelompokan dokumen
rekam medis berdasar jenis penyakit dan kepentingan khusus sesuai dengan
kasusnya dan kebijakan yang telah ditentukan.
2. Membuat berita acara pemusnahan dokumen rekam medis yang ditandatangani
ketua dan sekretaris dan diketahui direktur.
3. Melakukan pemusnahan dengan cara dibakar dan dicacah atau dihaluskan
mengunakan mesin penghancur kertas.
4. Khusus untuk formulir rekam medis yang sudah rusak atau sudah tidak terbaca
dapat langsung dimusnahkan dengan terlebih dahulu membuat pernyataan diatas
kertas oleh direktur.
2. Sebutkan pentahapan yang harus dilakukan sebelum dilakukan pemusnahan
1. Tahap I, melakukan pemilahan dokumen rekam medis kemudian dipindahkan
ke dalam ruang rekam medis in aktif.
2. Tahap II, melakukan penilaian
3. Tahap III, melakukan pemusnahan
1. Umum
Rawat Rawat
Rawat Inap Rawat Inap
Jalan Jalan
1 Umum 5 th 5 th 2 th 2 th
2 Mata 5 th 5 th 2 th 2 th
3 Jiwa 10 th 5 th 5 th 5 th
4 Orthopaeda 10 th 10 th 2 th 2 th
5 Kusta 16 th 15 th 2 th 2 th
6 Ketergantungan Obat 15 th 15 th 2 th 2 th
7 Jantung 10 th 10 th 2 th 2 th
8 Paru 5 th 10 th 2 th th
Rumah Sakit harus membuat ketentuan sendiri bila retensinya lebih lama dari
ketentuan umum yang ada, antara lain untuk :
Lembar rekam medis sisa dan berkas rekam medis rusak tidak terbaca disiapkan
untuk dimusnahkan
Sumber : http://aisanadiati.weblog.esaunggul.ac.id/2015/04/18/penyusutan-dan-
pemusnahan-rm/ (diunduh : 27 April 2017)