BAB I
LANDASAN TEORI
pemusnahan yaitu Permenkes 269 tahun 2008 tentang rekam medis dan surat edaran
direktorat jendral pelayanan medik No. HK. 00. 06. 1. 5. 01160 tahun 1995 tentang petunjuk
teknis pengadaan formulir dasar rekam medis dan pemusnahan rekam medis di rumah sakit.
Tujuan utamanya yaitu mengurangi beban penyimpanan dokumen rekam medis dan
mengabadikan formulir-formulir rekam medis yang memiliki niklai guna. Untuk itu,
dilakukan kegiatan penyisiran dokumen rekam medis, retensi dokumen rekam medis,
penilaian nilai guna rekam medis, pengabadian dan pemusnahan formulir-formulir rekam
medis.
Penyisiran dokumen rekam medis yaitu suatu kegiatan pengawasan rutin terhadap
kemungkinan kesalahan letak dokumen rekam medis dan mengembalikannya pada letaknya
sesuai dengan sistem penjajaran yang digunakan. Ketika kegiatan ini dilakukan, bersama itu
pula dilakukan pencatatan dokumen rekam medis yang sudah saatnya diretensi.
Retensi atau penyusutan dokumen rekam medis yaitu suatu kegiatan memisahkan
antara dokumen rekam medis yang masih aktif dan yang non aktif atau in-aktif. Tujuannya
adalah mengurangi beban penyimpanan dokumen rekam medis dan menyiapkan kegiatan
penilaian nilai guna rekam medis untuk kemudian diabadikan atau dimusnahkan. Kegiatan
retensi dilakukan oleh petugas penyimpanan (filing) secara periodik. Dan dokumen yang
sudah diretensi harus disimpan pada ruang terpisah dari dokumen rekam medis aktif dengan
Sebelum melakukan retensi perlu disusun jadwal retensi berdasarkan surat edaran
direktorat jendral pelayanan medik tentang pemusnahan rekam medis. Jadwal rekam medis
Aktif In-aktif
No. Kelompok
Rawat Rawat Rawat Rawat
jalan inap jalan inap
1 Umum 5 Tahun 5 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
2 Mata 5 Tahun 10 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
3 Jiwa 10 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun
4 Orthopaedi 10 Tahun 10 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
5 Kusta 15 Tahun 15 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
6 Ketergantungan obat 15 Tahun 15 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
7 Jantung 10 Tahun 10 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
8 Paru 5 Tahun 10 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
Untuk dokumen rekam medis anak-anak rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan
lain dapat membuat ketentuan tersendiri. Selain itu, sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
atau sarana pelayanan kesehatan yang bersangkutan dapat pula membuat ketentuan lain untuk
kepentingan:
3. Perkosaan
4. HIV
5. Penyesuaian kelamin
7. Kasus adopsi
8. Bayi tabung
9. Cangkok organ
Penilaian nilai guna rekam medis yaitu suatu kegiatan penilaian terhadap formulir-
formulir rekam medis yang masih perlu diabadikan atau sudah boleh dimusnahkan. Penilaian
nilai guna ini dilakukan oleh tim pemusnah dokumen rekam medis yang ditetapkan oleh
direktur rumah sakit atau pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Tim pemusnah mempunyai
tugas membantu direktur rumah sakit dalam penyelenggaraan pemusnahan rekam medis
dengan memperhatikan nilai guna sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tim tersebut terdiri
dari:
3. Anggotanya seperti unsur tata-usaha, perawat senior, dan tenaga lain yang terkait
Tata cara penilaian formulir rekam medis dengan cara berkas rekam medis yang dinilai
adalah berkas rekam medis yang telah 2 tahun in-aktif. Indikator yang digunakan untuk
a. Primer yaitu:
1) Administrasi
2) Hukum
3) Keuangan
4) Iptek
b. Sekunder yaitu:
1) Pembuktian
2) Sejarah
b. Resume penyakit
f. Lembar kematian (laporan sebab kematian, biasanya sudah menyatu pada formulir ringkasan
masuk keluar)
1) Index
2) Register
3) Formulir rekam medis tertentu yang ditetapkan oleh direktur rumah sakit
2. Mengumpulkan formulir-formulir rekam medis sisanya termasuk rekam medis rusak tidak
Setelah dilakukan penilaian terhadap nilai guna rekam medis dari dokumen rekam medis
in-aktif, Tim pemusnah kemudian mengabadikan formulir rekam medis yang harus
1. Membuat daftar penelaahan yaitu suatu daftar telaah nilai guna rekam medis dengan
kepentingan khusus (tertentu) sesuai dengan kasusnya dan kebijakan rumah sakit.
2. Membuat acara pemusnahan rekam medis yang ditandatangani ketua dan sekretaris dan
diketahui direktur rumah sakit. Berita acara pemusnahan rekam medis yang asli disimpan di
3. Melaksanakan pemusnahan dengan cara: dibakar, dicacah, dibuat bubur. Bila dilaksanakan
oleh pihak ke-3 harus disaksikan Tim pemusnah dengan membuat berita acara tersendiri.
4. Khusus untuk formulir rekam medis yang sudah rusak atau sudah tidak terbaca dapat
langsung dimusnahkan dengan terlebih dahulu membuat pernyataan diatas kertas segel oleh
Pasal 7 ayat 1 : Lama Penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5
(lima) tahun sejak tanggal terakhir pasien berkunjung.
Pasal 7 ayat 2 : Lama Penyimpanan rekam medis yg berkaitan dengan hal-hal khusus, dapat
diterapkan sendiri .
Pasal 8 ayat 1 : Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pasal 7 dilampoi, dapat
dimusnahkan .
Pasal 8 ayat 2 :Tata cara pemusnahan sebagaimana dimaksud ayat 1 , ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik .
Surat Edaran DIRJEN Yanmed No.HK.00.05.1.5.10.373/ 1993 : Petunjuk Teknis Pengadaan
Formulir RM dasar dan Pemusnahan arsip RM di rumah sakit.
Surat Edaran DIRJEN Yanmed no.HK.00.05.1.5.01160 tahun 1995 : Petunjuk Teknis
Pengadaan Formulir RM dasar dan Pemusnahan arsip RM di rumah sakit.
1. Kep.DIRJEN Yanmed no.78 /RS / Umdik / Ymu /I/ tahun 1991 : Petunjuk Pelaksanaan Rekam
Medis di Rumah Sakit .
2. UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
Tata Cara Pemindahan Berkas Rekam Medis Aktif Menjadi Berkas Rekam Medis In Aktif
Tata cara penilaian rekam medis yakni melakukan penyusutan rekam medis dengan
melakukan pemindahan yakni menjadikan berkas rekam medis aktif menjadi berkas medis in
aktif, dengan cara :
1. Berkas rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam medis yang telah 2 tahun inaktif.
2. Indikator yang digunakan untuk menilai rekam medis inaktif , yaitu :
3. Seringnya rekam medis digunakan untuk pendidikan dan penelitian.
4. Memperhatikan nilai gunanya, yaitu :
Tabel Retensi
1. Umum
1 Umum 5 th 5 th 2 th 2 th
2 Mata 5 th 5 th 2 th 2 th
3 Jiwa 10 th 5 th 5 th 5 th
4 Orthopaeda 10 th 10 th 2 th 2 th
5 Kusta 16 th 15 th 2 th 2 th
6 Ketergantungan Obat 15 th 15 th 2 th 2 th
7 Jantung 10 th 10 th 2 th 2 th
8 Paru 5 th 10 th 2 th 2 th
Rumah Sakit harus membuat ketentuan sendiri bila retensinya lebih lama dari ketentuan
umum yang ada, antara lain untuk :
Masing-masing Rumah Sakit berdasarkan keputusan Komite Rekam Medis/ Komite Medis
menetapkan jadual Retensi dari diagnosis tertentu, bila lebih dari ketentuan umum dengan
pertimbangan nilai guna.
Indikator Nilai Guna
Tabel 2.2
Format Daftar Pertelaan Arsip Rekam Medis In Aktif Yang Akan Dimusnahkan
1 2 3 4 5
Tim yang melakukan tahapan penilaian rekam medis yaitu tim penilai yang dibentuk dengan
SK Direktur yang beranggotakan komite rekam medis atau komite medis, petugas rekam
medis senior, perawat senior dan tenaga lain yang terkait. Sedangkan tim yang melakukan
tahapan pemusnahan rekam medis yaitu komite medis sebagai ketua, kepala rekam medis
sebagai sekretaris dan beranggotakan petugas filing.
TUGAS KELOMPOK
Identitas pasien
Tanggal dan waktu
Hasil anamesis
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medic
Diagnosis
Rencana penatalaksanaan
Pengobatan atau tindakan
Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
Persetujuan tindakan bila perlu
Retensi atau penyusutan dokumen rekam medis yaitu suatu kegiatan memisahkan antara
dokumen yang dinyatakan aktif dan non aktif, tujuannya adalah mengurangi beban
penyimpanan dokumen rekam medis dan menyiapkan kegiatan penilaian untuk kemudian
diabadikan atau dimusnahkan, setelah dilakukan penilaian kemudian memusnahkan dokumen
yang dinyatakan non aktif sedangkan yang masih aktif di simpan di rak kembali yang sudah
disediakan. Rangkaian kegiatan retensi dan pemusnahan meliputi :
1. Membuat daftar telaah nilai guna rekam medis dengan mengelompokan dokumen rekam
medis berdasar jenis penyakit dan kepentingan khusus sesuai dengan kasusnya dan
kebijakan yang telah ditentukan.
2. Membuat berita acara pemusnahan dokumen rekam medis yang ditandatangani ketua dan
sekretaris dan diketahui direktur.
3. Melakukan pemusnahan dengan cara dibakar dan dicacah atau dihaluskan mengunakan
mesin penghancur kertas.
4. Khusus untuk formulir rekam medis yang sudah rusak atau sudah tidak terbaca dapat
langsung dimusnahkan dengan terlebih dahulu membuat pernyataan diatas kertas oleh
direktur.
2. Sebutkan pentahapan yang harus dilakukan sebelum dilakukan pemusnahan
1. Tahap I, melakukan pemilahan dokumen rekam medis kemudian dipindahkan ke
dalam ruang rekam medis in aktif.
2. Tahap II, melakukan penilaian
3. Tahap III, melakukan pemusnahan
1. Umum
1 Umum 5 th 5 th 2 th 2 th
2 Mata 5 th 5 th 2 th 2 th
3 Jiwa 10 th 5 th 5 th 5 th
4 Orthopaeda 10 th 10 th 2 th 2 th
5 Kusta 16 th 15 th 2 th 2 th
6 Ketergantungan Obat 15 th 15 th 2 th 2 th
7 Jantung 10 th 10 th 2 th 2 th
8 Paru 5 th 10 th 2 th th
Rumah Sakit harus membuat ketentuan sendiri bila retensinya lebih lama dari ketentuan
umum yang ada, antara lain untuk :
Riset dan edukasi
Kasus-kasus terlibat hukum ( legal aspek) minimal 23 tahun setelah ada ketetapan hukum
Untuk kepentingan tertentu
Penyakit jiwa, ketergantungan obat, Orthopaedi, kusta,
Mata
Perkosaan
HIV
Penyesuaian kelamin
Pasien orang asing
Kasus adopsi
Bayi Tabung
Cangkok Organ
Plastik Rekontruksi
Retensi berdasarkan diagnosa
Masing-masing Rumah Sakit berdasarkan keputusan Komite Rekam Medis/ Komite Medis
menetapkan jadual Retensi dari diagnosis tertentu, bila lebih dari ketentuan umum dengan
pertimbangan nilai guna.
Indikator Nilai Guna
Lembar rekam medis sisa dan berkas rekam medis rusak tidak terbaca disiapkan untuk
dimusnahkan
4. TATA CARA PEMUSNAHAN
a. Pembentukan Tim Pemusnah dari unsur Rekam Medis dan Tata Usaha dengan
SK Direktur RS
b. Tim pembuat pertelaan
c. Pelaksanaan pemusnahan :
Dibakar :
- menggunakan incenerator
- dibakar biasa
d. Tim Pemusnah membuat Berita Acara Pemusnahan yang ditandatangani Ketua dan
Sekretaris dan diketahui Direktur Rumah Sakit
e. Berita Acara Pemusnahan RM, yang asli disimpan di Rumah Sakit, lembar
ke 2 dikirim kepada pemilik RS (RS, Vertikal kepada Dirjen. Pelayanan Medik)
f. Khusus untuk arsip Rekam Medis yang sudah rusak/tidak terbaca dapat
langsung dimusnahkan dengan terlebih dahulu membuat pernyataan diatas kertas segel
oleh Direktur Rumah Sakit.
Contoh berita acara pemusnahan :
BERITA ACARA PEMUSNAHAN REKAM MEDIS
RUMAH-SAKIT __________________________
No. :
(terlampir)
Pemusnah Rumah-sakit
Sekretaris
Tim Pemusnah
Berita acara pemusnahan dilampiri dengan daftar DRM yang dimusbahkan.
YA TIDAK
Rumah-sakit______________