OLEH :
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG
2020
1. Definisi perencanaan SDM menurut George Milkovich dan Paul
C. Nystrom .
Perencanaan SDM a d a l a h p r o s e s p e r a m a l a n , p e n g e m b a n g a n ,
pengimple mentas ia n dan pengo ntrola n ya ng me nja min perusahaan
memp unya i kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar,
waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat.
Perencanaan SDM dalam siklus manajemen SDM adalah fungsi dalam manajemen
SDM untuk memenuhi kebutuhan SDM organisasi/perusahaan untuk masa yang
akan dating, lazimnya untuk jangka waktu 1 – 5 tahun ke depan.
Perencanaan SDM yang strategic akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan
secara efektif dan efisien. Perencanaan SDM yang dilakukan secara tidak sistematis,
membawa dampak pada adanya kelebihan atau kekurangan SDM. Perencanaan
SDM yang tidak akurat juga berakibat perusahaan tidak mampu menyediakan SDM
pada saat yang tepat dan jumlah yang sesuai kebutuhan.
e. Analisis Tren
Dengan memahami kondisi pasar tenaga kerja yang ada saja tidak cukup. Anda
juga perlu melihat kecenderungan tren, misalnya bagaimana tren perekrutan
SDM di tahun depan. Memahami tren perekrutan bisa memaksimalkan Anda
dalam memanfaatkan SDM. Banyaknya pelamar kerja yang berkualitas di waktu
mendatang bisa memberikan Anda opsi untuk menyewa tenaga kerja
sebagai freelancer, bukan merekrut sebagai pegawai tetap. Dengan begitu, Anda
tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk menambah jumlah SDM.
f. Ambil Kesimpulan
Setelah mempertimbangkan kondisi dan kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi di masa mendatang, kini Anda bisa memutuskan apa yang perlu dilakukan
untuk pengembangan SDM selanjutnya. Apakah Anda akan merekrut karyawan
baru, haruskah mencari freelancer, perlukah mengadakan pelatihan, atau bahkan
mengurangi tenaga kerja, dan sebagainya.
b. Seleksi
Setelah mendapatkan dan melakukan kontak dengan para calon pekerja yang
memenuhi kualifikasi dasar, saatnya untuk melakukan seleksi. Tahap ini
termasuk proses wawancara dan evaluasi terhadap kemampuan yang dimiliki
calon tenaga kerja dan apakah kapasitas calon tersebut sesuai dengan apa
yang tengah dibutuhkan. Jika telah diperkirakan dan dipetakan dengan baik,
proses seleksi ini akan memiliki standar yang jelas antara mana yang sesuai
dan tidak.