Anda di halaman 1dari 17

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

“Kepemimpinan Dan Manajemen”

Dosen Pembimbing:
Nurmasdalifah, M.Pd

NAMA NIM
SITI ANISA SITANGGANG 0305171067
DAFFA RAMADHANI 0305173153
RISHA IRWANI LUBIS 0305173177

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA-3


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan kepada Allah SWT Tuhan Yang
Maha Pemurah, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kepemimpinan dan Manajemen.
Shalawat dan salam kami persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
membawa risalah islam sebagai pedoman hidup untuk meraih keselamatan hidup
di dunia dan juga di akhirat kelak.

Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Sebuah makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kepemimpinan.
Pendidikan Tugas ini disusun juga bertujuan sebagai alternative dalam memahami
dan mengetahui lebih dalam tentang salah satu materi daripada mata kuliah ini.

Dalam penyusunan tugas ini juga tidak luput dari adanya macam sumber
seperti mengenai sebagai referensi untuk memperkuat dan membuka cakrawala
kami dalam menganalisis tentang materi dalam karya tulis ini. Sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan mudah dan menyusunnya menjadi sebuah
makalah seperti ini. Semoga dengan kehadiran tugas ini dapat menambah
wawasan dan ilmu tentang hal tersebut.

Dengan segala keterbatasan yang ada, kami menyadari bahwa dalam


penulisan tugas ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, saran dan kritik
senantiasa kami harapkan.Semoga tugas yang kami kerjakan dapat bermanfaat
bagi kami pribadi dan pembacanya.Amin.

Medan, Maret 2020

Penyusun

i
Kelompok II

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................1

C. Tujuan Masalah.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

A. Pengertian Kepemimpinan....................................................................................2

B. Pengertian Manajemen..........................................................................................4

C. Perbedaan Antara Kepemimpinan dan Manajemen..............................................6

ii
D. Kepemimpinan Dalam Manajemen......................................................................7

E. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan............................................................................10

BAB III PENUTUP.....................................................................................................12

A. Kesimpulan.........................................................................................................12

B. Kritik/Saran.........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap manusia adalah pemimpin dan setiap manusia akan diminta
pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Manusia sebagai pemimpin
minimal mampu memimpin dirinya sendiri. Setiap organisasi harus ada
pemimpinnya, yang secara ideal dipatuhi dan disegani bawahannya. Organisasi
tanpa pemimpin akan kacau balau. Oleh karena itu, harus ada seorang pemimpin
yang memerintah dan mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan individu,
kelompok dan organisasi.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok
dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang
relative pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seseorang pemimpin dalam
mengambi keputusan agar masalah dapat terselesesaikan dengan baik.
Dalam makalah ini akan di bahas mengenai kepemimpinan dan
manajemen lebih mendalam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
3. Apa perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen?
4. Bagaimana kepemimpinan dalam manajemen?
5. Bagaimana fungsi-fungsi kepemimpin?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kepemimpinan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen
3. Untuk mengetahui apa perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen
4. Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan dalam manajemen
5. Untuk mengetahui bagaimana fungsi-fungsi kepemimpin

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan
Mendengar kata pemimpin kita sering membayangkan mereka adalah
bupati, gubernur, jenderal, atau pimpinan partai. Padahal sebagian besar kita dalah
pemimpin atau berpotensi menjadi pemimpin seperti sebagai kepala rumah
tangga, ketua kelompok arisan, mengorganisasi sebuah tim kecil, menjaga suasana
tenang dirumah dan sebagainya.1
Kepemimpinan berasal dari bahasa Inggris yaitu leader yang berarti
pemimpin, selanjutnya leadership berarti kepemimpinan. Pemimpin adalah orang
yang menempati posisi sebagai pimpinan sedangkan kepemimpinan adalah
kegiatan atau tugasnya sebagai pemimpin. Menurut accomplish some goals atau
sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi individu-individu menyelesaikan
beberapa tujuan.
Menurut KBBI kepemimpinan adalah cara memimpin.2 Kepemimpinan
(leadership) tidak lain adalah kegiatan memimpin dengan proses mempengaruhi
bawahan atau orang lain. Hendaknya seorang pemimpin itu mempunyai strategi
bagaimana membujuk dan mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan tujuan yang diinginkan pemimpin tersebut. Upaya ini akan lebih baik jika
“kepemimpinan kepala sekolah menghindari terciptanya pola hubungan dengan
guru yang hanya mengandalkan kekuasaan dan sebaliknya perlu mengedepankan
kerjasama fungsional”.
Beberapa pendapat ahli mengenai kepemimpinan, yaitu:
1. Pengertian kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono,
2003), yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerja
sama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk
membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan
kelompok.

1
Agustinus Johannes Johan, 5 Pilar Kepemimpinan Di Abad 21, (Malang: Media Nusa Kreatif,
2016) h. 3.
2
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1989)h. 769.

2
2. Pengertian kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003), yaitu
bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup
mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus
yang tepat bagi situasi yang khusus.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan


merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.3

Griffin menjelaskan bahwa dalam kepemimpinan dapat dilakukan dari dua


sudut pandang yaitu:
1. Suatu proses yang berarti penggunaan pengaruh yang tidak memiliki
kekuasaan memberikan sanksi untuk membentuk suatu tujuan kelompok-
kelompok atau organisasi, mengarahkan perilaku mereka untuk mencapai
tujuan dan membantu menciptakan budaya kelompok atau organisasi.
2. Sudut sifat yang dimiliki, yang diartikan sebagai seperangkat ciri-ciri yang
menjadi atribut seseorang yang dipersiapkan sebagai seorang pemimpin.
Pendapat dari ahli tersebut dapat dikatakan bahwa kepemimpinan dalam
hal ini kepala sekolah pada dasarnya memiliki dua unsur yakni pengaruh dan
pencapaian tujuan. Proses mempengaruhi dapat dimana saja selama tujuannya ada
dan tujuan tersebut merupakan tujuan bersama. Dengan demikian kepemimpinan
itu dapat terjadi setiap saat selama suatu kegiatan memiliki tujuan dan perilaku
manusianya diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.4

B. Pengertian Manajemen
3
Eko Purnomo dan Herlina JR Saragih, Teori Kepemimpinan Dalam Organisasi, (Yayasan
Nusantara Bangun Jaya, 2016)h. 24-25.
4
Novianty Djafri, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Deepublish, 2017) h.
1-3.

3
Manajemen pada dasarnya belum memiliki definisi yang baku dan tetap
serta disetujui secara universal. Meskipun demikian, istilah manajemen ini
dirtikan dalam definisi yang memiliki pokok pengertian yang sama satu dengan
yang lainnya, meskipun terdapat beberapa penambahan dan pengurangan. Sebagai
contoh, Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Perbedaan penafsiran kata manajemen ini hanya pada keluasan definisi semata,
sedangkan substansinya adalah sama, yaitu bagaimana mengatur atau mengelola
sesuatu agar berjalan atau mencapai tujuan yang diharapkan dengan cara yang
ditetapkan sedemikian rupa.

Dalam sejarahnya, akar kata manajemen mungkin berasal dari bahasa


Italia “managgiare” yang berarti mengendalikan, terutamanya “mengendalikan
kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan”. Kata ini
mendapat pengaruh dari bahasa Perancis “manege” yang berarti “kepemilikan
kuda” (yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda).
Sebagian ahli manajemen juga merujuk istilah manajemen ini dari bahasa
Perancis kuno menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Namun, sebagian yang lain menganggap bahwa bahasa Perancis tentang
manajemen tersebut mengadopsinya dari bahasa Inggris menjadi management.5

Dalam makna yang sederhana “management” diartikan sebagai


pengelolaan. Suatu proses menata atau mengelola organisasi dalam mencapai
tujuan yang diinginkan dipahami dengan manajemen.

Sedangkan secara terminologi, pengertian manajemen seperti yang


disampaikan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut:
5
Lilis Sulastri, Manajemen Sebuah Pengantar, (Bandung: La Goods Publishing, 2014) h. 9-10.

4
1. George Terry: manajemen adalah mencakup kegiatan untuk mencapai
tujuan, dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya
yang terbaik melalui tindakan-tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Stooner, dkk, sebagaimana dikutip oleh Wilson Bangun mendefinisikan
bahwa manajemen merupakan proses membuat perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan berbagai usaha dari
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai sasaran.
3. Harold Kontz dan Cril O’Donnel: manajemen adalah usaha mencapai
suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain, yaitu manajer
mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas dengan orang lain meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pergerakan dan
pengendalian.
4. R. C. Davis mendefinisikan manajemen sebagai fungsi dari pemimpin
eksekutif, dimanapun posisinya, yang mengandung pengertian bahwa
seluruh kegiatan yang dilakukan oleh seseorang melalui pengendalian
pimpinan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
5. Follet: manajemen merupakan seni melaksanakan suatu pekerjaan melalui
orang-orang “the art of getting things done through people”. Dan tugas
manajer adalah mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi.
6. Menurut Taylor “management is an art of knowing what is to be done and
seeing that it is done in the best possible” manajemen adalah seni dari
pengetahuan atas apa yang harus dikerjakan dan melihat bahwa hal
tersebut dikerjakan dengan kemungkinan terbaik.
7. Fayol mendefinisikan “management is to forecast, to plan, to organize, to
command, to coordinate, and control activities of others”. Manajemen
berfungsi sebagai prediksi, perencanaan, pengorganisasian, instruksi,
koordinasi, dan pengawasan atas orang lain.6
C. Perbedaan Antara Kepimpinanan Dan Manajemen

6
Muhammad Rifa’i, Manajemen Organisasi Pendidikan, (Malang: CV. Humanis, 2019) h. 1-2.

5
Kepemimpinan dan manajemen sering kali disamakan pengertiannya oleh
banyak orang. Pada hakikatnya kepemimpinan mempunyai pengertian agak luas
dibandingkan dengan manajemen.

Dalam arti yang luas kepemimpinan dapat digunakan setiap orang dan
tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu.
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau
seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Disini,
menurut kami ,kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata
karma birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi
tertentu. Melainkan kepemimpinan bisa terjadi di mana saja, asalkan seseorang
menunjukkan kemampuannya mempengaruhi orang-orang lain ke arah
tercapainya tujuan tertentu.

Seorang ulama dapat diikuti orang lain dan memiliki pengaruh yang besar
terhadap orang-orang di daerahnya, tidak harus terlebih dahulu diikat oleh aturan-
aturan atau ketentuan-ketentuan organisasi yang sering dinamakan birokrasi.
Konkretnya seorang kiai atau ulama, dengan pengaruhnya yang besar, mampu
mempengaruhi tingkah laku seorang Bupati Daerah, di dalam memimpin
daerahnya, sehingga tidak harus pegawai itu menjadi pegawai di Kabupaten.

Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan tidak harus


terjadi dalam suatu organisasi tertentu. Apabila kepemimpinan dibatasi oleh tata
krama birokrasi atau dikaitkan dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan
manajemen.

Dari penjelasan di atas, maka dapat saja terjadi seorang manajer


berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi
perilaku orang-orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang
pemimpin belum tentu menyandang manajer untuk mempengaruhi perilaku orang
lain. Dengan kata lain, seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang
manajer, tetapi seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau
pemimpin.7
7
Husaini usman, manajemen teori praktik dan riset pendidikan edisi 4, (jakarta timur: PT bumi
aksara,2013) hlm. 6

6
PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DAN
MANAJEMEN BERDASARKAN TUGAS
N0 Kepemimpinan Manajemen
Mengarahkan kepada
1 Mengarahkan kepada kemapuan individu
sistemdan mekanisme
Merupakan fungsi status
2 Merupakan kualitas hubungan
kewenangan
Diarahkan untuk
3 Diarahkan untuk mencapai keinginan
mencapai tujuan
Bersifat hubungan
4 Bersifat hubungan personal
inpersonal
Manggantungkan diri
Menggantungkan diri pada sumber yang ada
5 pada daya dan dana yang
pada dirinya
ada

D. Kepemimpinan Dalam Manajemen


Manajemen adalah bagian integral dari kepemimpinan. Sesungguhnya,
dapatlah dikatakan bahwa manajemen tidak bisa dipisahkan dari kepemimpinan,
dan sebaliknya. Dalam kaitan ini, berbicara tentang manajemen berarti berbicara
tentang kepemimpinan, karena pada saat pemimpin melaksanakan upaya
memimpin, ia memanejemeni. Uraian kali ini akan membahas pokok tentang
hubungan kepemimpinan dengan manajemen, sebagai upaya untuk menegaskan
mekanisme integral dari kepemimpinan dan manajemen seperti yang telah
tekankan di atas. Dalam upaya memperjelas mekanisme keterhubungan dimaksud,
di sini kami akan diulas tujuh hal penting seputar hubungan manajemen dan
kepemimpinan, yaitu antara lain:8

1. Tempat Manajemen Dalam Kepemimpinan


Manajemen seperti telah disinggung sebelumnya adalah fungsi umum
kepemimpinan. Sebagai fungsi umum, manajemen menjelaskan mengenai aspek
substansial dan praksis kepemimpinan, yang berhubungan dengan pelaksanaan
kepemimpinan secara nyata atau aktual. Dalam kaitan ini, manajemen dapat
disebut sebagai seni kepemimpinan. Sebagai seni kepemimpinan, ada tujuh aspek
dalam manajemen yang berhubungan langsung dengan kepemimpinan secara
praksis, yaitu antara lain:

a. Manajemen adalah seni bekerja sama


b. Manajemen adalah seni pemenuhan kebutuhan

8
Sutarto wijono, kepemimpinan dalam perspektif organisasi, (jakarta:prenadamedia group,
2018)hlm. 11

7
c. Manajemen adalah seni penggalangan
d. Manajemen adalah seni mempengaruhi
e. Manajemen adalah seni menyampaikan perintah atau komunikasi
f. Manajemen adalah seni membuat masa depan organisasi
g. Manajemen adalah seni mendayagunakan sumber-sumber

Menegaskan hubungan kepemimpinan dan manajemen ini, dapatlah


dikatakan bahwa kepemimpinan dalam kaitan ini mewadahkan manajemen, dan
manajemen adalah pembuktian bagi aktualisasi pelaksanaan kepemimpinan, atau
praksis kepemimpinan dari tujuh aspek seperti yang telah disinggung di atas.
Dengan ini dapatlah dikatakan bahwa manajemen membutikan bahwa
kepemimpinan sedang terlaksana, karena kepemimpinan hanya berjalan dengan
adanya pelaksanaan manajemen.

2. Pemimpin Dan Manajemen


Hubungan pemimpin dan manajemen dapat dilihat dari dua sudut pandang.
Pertama, Dari perspektif posisi tugas, seorang pemimpin puncak (top leader)
dapat disebut sebagai manajer puncak, atau manajer eksekutif (executive
manager). Penyebutan seperti ini menjelaskan tentang peran pemimpin sebagai
seorang manajer puncak, yang tidak berarti bahwa pemimpin ada pada posisi
manajerial. Kedua, Dari perspektif hubungan pelaksanaan kepemimpinan, telah
dikatakan bahwa pemimpin tatkala melaksanakan upaya memimpin sesungguhnya
ia sedang melaksanakan tindakan memanejemeni. Dalam perspektif
kepemimpinan ini tatkala pemimpin memanajemeni, ia sedang melaksanakan
“seni bekerja sama, seni pemenuhan kebutuhan, seni merangkum, seni
mempengaruhi, seni memerintah, seni membuat peta keinginan masa depan
organisasi, dan seni menggunakan sumber-sumber” yang dibuktikan dengan
melaksanakan upaya memimpin (actuating). Upaya memimpin ini adalah bukti
adanya kepemimpinan yang sedang telaksana.

3. Manajer Dan Manajemen


Manajer dalam hubungan dengan menajemen menjelaskan tentang
substansi tugas yang ada padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada posisi tugas
pelaksana kepemimpinan dengan membantu pemimpin memimpin pekerjaan yang
bersifat departemenal. Di sini manajer adalah kepala atau pemimpin suatu
departemen atau unit kerja dalam suatu organisasi. Pada sisi yang bersifat lebih
substansial, manajemen adalah tugas seorang manajer yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas kepemimpinan pada aras manajerial. Tentu tatkala
melaksanakan tugasnya, manajer memanejemeni, tetapi perbedaannya, ialah
bahwa ia memanejemeni tugasnya atas nama pemimpin yang mendelegasikan
tugas manajerial kepadanya.

8
4. Administrator Dan Manajemen Dalam Kepemimpinan.
Administrator yang telah dijelaskan sebagai pelaksana tugas-tugas khusus
kepemimpinan adalah ujung tombak dari tugas manajemen. Sebagai ujung tombak
kepemimpinan, administrator adalah pelaksana tugas kepemimpinan pada aras
operasional. Dalam hubungan penyebutan posisi tugas dan peran administrator,
hal ini tergantung pada besar kecilnya organisasi dimana kepemimpinan
dijalankan. Apabila organisasinya besar, administrator dapat disebut sebagai
manajer lapangan, dan sebaliknya bila organisasinya kecil, administrator dapat
menjadi pelaksana tugas langsung, baik sebagai sekretaris atau tugas lapangan
yang lainnya.

5. Bawahan Dan Manajemen.


Bawahan dan para bawahan adalah pelaksana tugas yang ditempatkan
pada unit kerja yang dipimpin oleh seorang administrator atau manajer tugas yang
menyentuh pekerjaan secara langsung di lapangan. Dalam hubungan dengan
manajemen, para bawahan akan selalu ditempatkan pada suatu unit tugas,yang
menyetuh pekerjaan secara langsung. Sifat pekerjaan langsung ini dapat berupa
tugas dasar, tugas utama mau pun tugas pendukung.

6. Manajemen Dalam Organisasi.


Dalam hubungan dengan organisasi, manajemen adalah istilah yang sering
identik atau idiom dengan kepemimpinan. Misalnya tatkala orang menyebut
manajemen sewaktu menjelaskan kata “manajemen dari organisasi ini atau itu”
sesungguhnya ia menunjuk kepada kepemimpinan dari organisasi atau pun sistem
kepemimpinan dalam suatu organisasi.

7. Manajemen Dalam Upaya Memimpin.


Pemimpin dalam menerapkan manajemen menyentuh upaya memimpin
seperti yang telah disinggung di atas. Dengan demikian, hubungan pemimpin
dalam memanejemeni kepemimpinan akan sangat terlihat dalam upaya memimpin
yang menyentuh bidang berikut:
a. Pemimpin memastikan bahwa ia mengkoordinir kepemimpinan dengan
menggerakkan unsur SDM dan mengelola semua sumber menggerakkan
semua kompenen untuk terlibat dalam kerja secara sinergis dan simultan.
b. Pemimpin memastikan bahwa ia mendasarkan semua upaya memimpin di
atas suatu perencanaan strategis yang lengkap.
c. Pemimpin harus memastikan adanya pengorganisasian tugas dan penempatan
SDM yang tepat bagi semua tugas yang dibuktikan dengan adanya delegasi
dan penugasan yang benar dan baik. Dalam hubungan ini, pemimpin harus

9
memastikan bahwa semua unsur pendukung tersedia dan dapat digunakan
dalam upaya memimpin. Pemimpin di sini juga harus memastikan adanya
komunikasi yang jelas dan lancar dalam seluruh sistem organisasinya.
d. Pemimpin harus memimpin dengan menggerakkan semua komponen SDM
terlibat dalam pelaksanaan yang bergerak kerja secara sinergis dan simutan
ke arah produktivitas optimal (pencapaian hasil kerja optimal) dengan
menggunakan strategi dan taktik yang andal.
e. Pemimpin harus memastikan pelaksanaan kerja dengan melaksanakan
supervisi atau pengawasan dan evalusi untuk refinesasi kerja dalam
kepemimpinan guna memperlancar upaya memimpin yang ditanganinya
secara bersinambung ke arah pencapaian tujuan organisasi.

E. Fungsi – Fungsi Kepemimpinan


Fungsi – fungsi kepemimpinan bagi seorang manajer adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi
organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan
organisasi. Manfaat – manfaat tersebut antara lain :
a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam
pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan.
b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan –
keputusan yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan
yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
2. Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan
mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap
kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke
arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami
hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin
harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar
organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik
yang kecil maupun yang besar.

10
3. Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk
para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai
kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam
pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan
kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan
menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana
mestinya.

4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti
kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan –
hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan
kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .

5. Fungsi mengambil keputusan


Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak
mudah dilakukan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan
usul tertulis dan lain sebagainya.

6. Fungsi memberi motivasi


Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak
buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat dan mempengaruhi anak
buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap
organisasi yang dipimpinnya. Pemberianhadiah, pujian atau ucapan terima kasih
sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih
payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

11
Kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain,
bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau
kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang
diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Sedangkan manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain, yaitu manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas
dengan orang lain meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan,
pergerakan dan pengendalian.
Adapun manajemen adalah bagian integral dari kepemimpinan.
Sesungguhnya, dapatlah dikatakan bahwa manajemen tidak bisa dipisahkan dari
kepemimpinan, dan sebaliknya.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber dan kritik yang membangun
dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Wijono, Sutarto. 2018. Kepemimpinan Dalam Perspektif Organisasi. Jakarta:


Prenadamedia Group.

12
Usman, Husaini. 2013. Manajemen Teori Praktik Dan Riset Pendidikan Edisi 4.
Jakarta Timur: PT Bumi Aksara.

Sulastri, Lilis. 2014. Manajemen Sebuah Pengantar. Bandung: La Goods


Publishing.

Johan, Agustinus Johannes. 2016. 5 Pilar Kepemimpinan di Abad 21. Malang:


Media Nusa Kreatif.

Djafri, Novianty. 2017. Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta:


Deepublish.

Rifa’i, Muhammad. 2019. Manajemen Organisasi Pendidikan. Malang: CV.


Humanis.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta: Balai Pustaka.

Purnomo, Eko dan Herlin JR Saragih. 2016. Teori Kepemimpinan Dalam


Organisasi. Yayasan Nusantara Bangun Jaya.

13

Anda mungkin juga menyukai