Anda di halaman 1dari 4

Bintang Wijaya

452423

Analisis Perpanjangan Kontrak 20 Tahun Lapindo Bratas di Blok Brantas

PT Lapindo brantas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas.
Kepemilikan Lapindo Brantas saat ini dipegang oleh PT Energi Mega Persada Tbk dimana
perusahaan ini terafiliasi dengan Bakrie Group. Sampai saat ini semburan lumpur panas masih
terjadi tetapi dengan debit yang tidak sebanyak saat kejadian 13 tahun yang lalu. Semburan
lumpur panas menenggalamkan sebanyak empat desa, pertanian serta industry disekitaran
semburan lumpur. sebanyak 45ribu korban jiwa dampak dari lumpur terancam kehilangan
pemukimannya dan di alihkan untuk mengungsi ke tempat yang lain. Permasalahan yang
dihadapi oleh PT Lapindo disebabkan karena adanya kelalaian manusia dalam melakukan sistem
pengeboran. Pada permaslahan ini dapat di jelaskan bahwa lapindo brantas terdapat
permasalahan etika secara individu. Imbas dari Kesalahan pada level individu ini menyebabkan
lapindo brantas mengalami permaslahan etika secara korporasi.
pada level korporasi lapindo brantas dihadapakan dengan permasalahan dampak
lingkungan yang ditimbulkan oleh semburan lumpur panas, selain permasalahan lingkungan.
Lapindo brantas juga ikut bertanggungjawab terhadapa permaslahana social akibat adanya
semburan lumpur panas dimana sekitar 45ribu dari empat desa harus kehilangan tempat tinggal
dan pekerjaan. Lapindo Brantas pada kasus ini memiliki beberapa pertimbangan penalaran yang
dapat diterima dan tidak dapat diterima. Menurut penelitian Glover pada tahun 1997
menyebutkan bahwa penalaran adalah kewajiban atau standard yang mengikat pada individu
dalam melakukan tindakan atau sesuatu. Penalaran yang dapat ditermia pada kasus ini adalah
bahwa lapindo brantas mampu memberikan sejumlah ganti rugi terhadap masyarakat yang
terdampak oleh semburan lumpu panas walaupun dibantu sokongan dana dari pemerintah
republic Indonesia. Sementara penalaran yang tidak dapat diterima aadalah lapindo brantas
membiarkan semburan lumpur panas tanpa ada penangnggulangan yang pasti. Tidak adanya
usaha untuk menutup sumber semburan lumpur panas selama 13 tahun ini. Pihak lapindo brantas
hanya melakukan langkah pembendungan lumpur guna meninimalisisr dampak lingkungan yang
ditimbulkan oleh semburan lumpur panas.
Melihat daari sisi kebermanfaatan atau utilitarian, kasus semburan lumpur panas lapindo
brantas ini tidak memiliki hal yang bermanfaat bagi semua elemen. Kejadian ini menimbulkan
kerugian materiil dan non materiil terutama kerugian bagi lingkungan. Utilitarian atau
kebermanfaatan adalah teori etika yang mendasari bahwa tindakan yang patut adalah tindakan
yang memaksimalkan penggunaan atau teori yang memaksimalkan suatu kebahagian bagi orang
banyak (Velasques, 1970). Melihat dari kacamata individual right approach. Lapindo brantas
tidak menghargai masyarakat yang terdampak oleh semburan lumpur panas, aktivitas masyarakat
terhenti, rumah yang disinggahi telah tenggelam oleh lumpur dan kehilangan lahan untuk
bercocok tatanam. Sementara itu lapindo brantas tetap melakukan kegiatan operasional di blok
brantas karena sudah mendapatkab kontrak selama 20 tahun dari kementrian ESDM tanpa
mengindahkan dampak masyarakat yang terkena semburan lumpur panas.
Hak dalam etika bisnis adalah pendekatan bisnis dimana kita harus dapat menghargai dan
menghormati lingkungan serta mitra bisnis kita (Sukrisno, 2012). Selain pendekatan utilitarian
dan right, terdapat pendekatan keadilan dalam melakukan suatu bisnis. Pendekatan keadilan
adalah pendekatan diaman dalam melakukan kegiatan bisnis bertindak secara adil terhadapat
keputusan yang dibuat (Velasques, 1970). Pada kasus perusahaan mungkin memang bertindak
adil terhadap kompensasi yang telah diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak lumpur.
tetapi lapindo brantas tidak adil dalam perusakan lingkugan yang ditimbulkan oleh semburan

1
Bintang Wijaya
452423

lumpur panas, hal ini terbukti karena lapindo brantas tidak memulihkan lingkungan sekitar
semburan lumpur bahkan cenderung merusak ekosistem sungai porong akibat pembuangan
lumpur panas. Pendekatan yang terakhir adalah pendekatan kepedulian atau caring. Lapindo
brantas dalam hal ini tidak memperdulikan dampak yang disebabkan oleh semburan lumpur
panas, terutama dampak lingkungan yang ditimbulkan. Hal ini dipertegas dengan masih jalannya
operasional di blok brantas dan sudah memiliki kontrak 20 tahun untuk eksplorasi di blok
brantas.

2
Bintang Wijaya
452423

Referensi:
Agoes, Sukrisno. 2012. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Velasques, M. G. (1970). Business Ethics. In Journal of Chemical Information and Modeling


(Seventh, Vol. 53, Issue 9). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Glover, R. (1997). Relationship in Moral Reasoning and Religion Among Members of


Conservative, Moderate,
and Liberal Religious Group. The Journal Of Social Psychologi, 247-252

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190625172403-92-406332/menilik-kronologis-
tragedi-13-tahun-lumpur-lapindo

https://tirto.id/sejarah-lumpur-lapindo-dan-urusan-ganti-rugi-yang-belum-tuntas-ecn4

Screenshot:

3
Bintang Wijaya
452423

Anda mungkin juga menyukai