Anda di halaman 1dari 1

Hope Enhancing

Tujuan dari hope enhancing adalah untuk meningkatkan pemikiran akan harapan dalam
diri klien pada klien yang mungkin kurang memiliki harapan dalam hidupnya secara umum
ataupun dalam hal spesifik. Terdapat dua teknik hope therapy yang berupaya untuk membantu
klien dalam hal pengembangan tujuan pada diri mereka. Bagi beberapa orang, mengembangkan
tujuan bukanlah hal yang mudah karena mereka tidak yakin harus memulai dari mana. Maka dari
itu, terapis dapat membantu dengan cara meminta klien untuk membuat daftar berbagai bagian
dalam kehidupan mereka, setelah itu memprioritaskannya mana yang paling penting dan
membuat rating akan kepuasan mereka dalam bagian-bagian kehidupan tersebut.

Dalam prosesnya, klien juga harus dibimbing dalam menyatakan tujuan mereka secara
positif, karena hal tersebut dapat membantu perencanaannya. Contohnya, daripada klien
berfokus dengan tujuannya menurunkan berat badan, klien dapat dibantu dengan membuat tujuan
untuk lebih sering berolahraga dan juga makan makanan yang sehat. Tujuan-tujuan yang lebih
terlihat positif ini dapat dibuat lebih jelas dan detail seperti menentukan seberapa sering klien
akan berolahraga dan juga makanan sehat apa yang diperlukan. Selain itu juga dapat membantu
klien menetapkan tujuan agar lebih spontan dan mencoba hal yang baru, hal ini membantu klien
dalam menyediakan alternative pilihan untuk mencapai tujuannya.

Lopez, dkk (2000) menyarankan untuk menggunakan teknik “making an internal movie”
untuk mengembangkan proses berpikir klien. Klien dapat diminta dengan cara menggambarkan
dalam benaknya langkah-langkah yang diperlukan untuk mendekati tujuannya seolah sedang
menonton dirinya sendiri di dalam film. Dengan proses ini, mereka dapat mengidentifikasi
sendiri apakah cara yang ia pilih cenderung mengarah ke keberhasilan atau tidak, apabila tidak
mereka dapat mundur dan memilih alternative lain. Selain itu juga mereka dapat membayangkan
sekiranya kesulitan apa yang mungkin muncul dan membuat cara untuk mengatasi hambatan
dalam mencapai tujuannya.

Setelah tujuan, proses, dan perencanaan selesai, maka klien didorong untuk
memvisualisasikannya dan benar-benar melakukan perencanaannya kedalam tindakan. Terapis
dapat terus memeriksa atau mem-follow up klien terkait kemajuannya atau membantu klien
dalam menyesuaikan dan memodifikasi masalah yang berkaitan dengan pencapaian tujuan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai