Kemoterapi
Kemoterapi
150 Menit
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum dan Petunjuk Belajar
Deskripsi Singkat
Kanker atau keganasan dibedakan dari tumor jinak lewat sifat-
sifat sel kanker yang tumbuh pesat, tidak terbatas dan tidak
terkoordinasi dengan sifat-sifat:
a. Tumbuh cepat dan infiltrat yaitu tumbuh bercabang-cabang
menyusup ke dalam jaringan sehat disekitarnya, menyerupai
kepiting (cancer).
b. Bersifat ekspansif yaitu mendesak jaringan sehat di sekitarnya.
c. Bersifat residif yaitu mudah kambuh.
d. Berkemmpuan untuk bermetastase yaitu mampu mengadakan
anak sebar di bagian tubuh lain lewat peredaran darah dan
cairan getah bening (Himawan, 1998).
Kanker adalah penyakit yang menakutkan dan mengerikan
ditinjau dari beberapa sebab, muncul di stadium lanjut tanpa tanda
dan gejala sebelumnya. Kadang pengobatan yang diberikan hasilnya
sama sekali memiliki angka kekambuhan yang tinggi dan pola hidup
yang sehat tidak menjadi jaminan untuk bebas dari penyakit ini (Mc.
Bee, 1993).
Kanker bukanlah sekedar penyakit kronik, penyakit ini mampu
membuat rasa takut pada umat manusia (Weisman, 1979).Kanker
1
Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 2 1
memberikan dampak pada seluruh tingkatan fungsional yang dimiliki
pasien. Fungsi intelektual akan menurun karena tekanan fisik dan
psikologis, efek dari pengobatan dan perkembangan kanker itu
sendiri (Petty, 1996).
Pada pertemuan ini akan membahas terkait konsep dasar
gangguan imunologi yang berbasis pada pelaksanakan tindakan
mandiri keperawatan pemberian kemoterapi.
Relevansi
Materi yang telah dipelajari sebelumnya terkait dengan sistem
imunologi meliputi anatomi, fisiologi dan patofisiologi menjadi dasar
pemahaman pada materi ini yang akan mempelajari gangguan atau
penyakit pada sistem imunologi yang di kenal dengan keganasan
atau malignansi. Konsep dasar dalam fundamental of nursing juga
menjadi bagian dari hal yang relevan terkait tindakan pemberian obat
kemoterapi.
Petunjuk Belajar
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa melakukan discovery learning terkiat skill irigasi
telinga
b. Mahasiswa melakukan pre test
c. Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
(pra iteraksi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
d. Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah
diajarkan
e. Mahasiswa melaksanakan post test
TINJAUAN TEORI
Pengertian
Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan
memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.
Seluruh petugas kesehatan harus memiliki pengetahuan tentang
prosedur penanganan agent kemoterapeutik secara aman. Hal ini penting
bagi seluruh petugas kesehatan (perawat dan apoteker) untuk memahami
potensial karsinogenik dan bahaya yang ditimbulkan dari obat kemoterapi.
Individu yang beresiko tinggi (mis. Penderita Immunodefisiensi atau
wanita hamil) harus secara khusus di pertimbangkan kemungkinan
paparan dan konsekuensi efek obat kemoterapi dari mulai penanganan
(penyiapan obat dan pemberian) pada pasien dan pilihan (standar) untuk
menghindari paparan.
Tujuan Kemoterapi:
Kebijakan (Policy)
1. Agent (obat ) kemoterapi, diberikan hanya oleh perawat yang
memiliki keahlian pemberian kemoterapi yang tersertifikasi.
2. Semua instruksi kemoterapi harus di tandatangani dokter
3. Seluruh intruksi kemoterapi harus diperiksa secara mandiri oleh dua
orang perawat dengan metode Double Check.
4. Sampah kemoterapi harus di buang ke tempat sampah khusus yang
di gunakan untuk membuang sampah kemoterapi
5
Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 2 5
Desain Area Kerja (Designated Work Area)
Desain tempat seharusnya seperti di lab sehingga pengelolaan obat
(dari mulai penyiapan hingga pemberian) dapat ditangani dengan baik.
Seluruh persiapan obat harus dilakukan didalam ruang khusus seperti
fume hood atau biosafety cabinet. Penggunaan plastic-backed
absorbent sekali pakai yang dimasukan kedalam pakaian digunakan untuk
melindungi permukaaan tubuh pekerja dari kontaminasi obat. Antara fume
hood dan biosafety cabinet harus memiliki tanda seperti setiker yang
menunjukan alat tersebut telah sertifikasi dalam 12 bulan terakhir (layak
pakai).
Biosafety cabinet
Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment)
1. Selalu menggunakan sarung tangan nitrile rangkap (double), atau
sarung tangan yang khusus di desain untuk kemoterapi, ketika
menangani (menyiapkan atau memberikan) agent kemoterapeutik.
Sarung tangan tebal, panjang yang menutup bagian lengan gaun,
direkomendasikan. Pastikan sarung tangan tidak tertusuk, terobek
atau terpotong. Sarung tangan harus harus dibuang setiap kali
penggunaan, ketika penyiapan agent kemoterapeutik atau
kontaminasi dengan produk (agent kemoterapeutik).
7
Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 2 7
pakai, harus digunakan untuk memaksimal keamanan (maximum
safety). Dan Hanya menggunakan spuit dengan jarum yang otomatis
dapat masuk kedalam spuit (retractable needles) sehingga
menghindari resiko perawat tertusuk jarum.
Gaun panjang
Pelindung wajah
Keamanan Peraktek kerja (Safe Work Practices)
1. Pelaksanaan pemberian dan penyiapan obat harus dan wajib di
area yang telah didesain khusus untuk pelaksanaan kemoterapi.
Pastikan telah memperhatikan label obat, nama dan kandungan
serta label peringatan khusus seperti “Toxic, Special Handling
Required” (“ Racun, di butuhkan penanganan khusus”).
2. Hanya menggunakan suntikan dengan jarum yang otomatis
dapat ditarik kembali (retractable needles) dan letakan pada
bak injeksi.
9
Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 2 9
3. Kehati-hatian dibutuhkan pada saat obat dalam bentuk ampul
dengan bahan obat kering harus secara perlahan diketuk terlebih
dahulu ke bawah.
Pembuangan (Disposal)
Sampah kemoterpeutik meliputi vial kosong, labu cairan, selang
kateter IV, jarum, alat suntik, sarung tangan, dan barang-barang lain yang
mengandung residu (sisa) obat. Dan semuanya di buang ketempat
sampah khusus untuk kemoterapi.
Terpapar Obat (Spills/Accidental Exposure)
1. Laporkan semua kecelakaan pada petugas khusus rumah sakit.
Berikan perhatian khusus pada setiap kecelakaan akibat kontak
dengan obat di bagian mata, terhirup (ingestion), atau termakan
(inhalation).
2. accidental spill ”kecelakaan akibat terkena tumpahan obat
kemoterapi”harus ditangani secara tepat dan hati-hati. Buang baju
yang terkontaminasi tumpahan obat. Jika kulit yang terkontaminasi
tumpahan obat, cuci secara menyeruluh dengan sabun dan air. Jika
mata terkena percikan obat kemoterapai, bilas mata terus menerus
selam 15 menit dengan air mengalir dan hubungi petugas khusus
rumah sakit yang menangani kecelakaan kerja.
Membersihkan Tumpahan Obat
1. Membersihkan tumpahan obat yang volumenya < dari 5 ml :
a. Jika cair (Liquids) harus dibersihkan menggunakan kasa
penyerap kering. Jika bentuknya padat (solids) harus diusap
menggunakan kasa penyerap yang basah. Lalu dekontaminasi
area menggunakan cairan khusus obat kemoterapeutik
misalnya sodium carbonate selama 30 menit atau methanolic
potassium hydroxide (30% 1N KOH and 70% methanol) selama
5 menit.
11
Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 2 11
1. Obat sitostatika
2. Cairan NaCl 0,9 %, D5% atau intralit
3. Pengalas plastik dengan kertas absorbsi atau kain diatasnya
4. Gaun lengan panjang, masker, topi, kaca mata, sarung tangan,
sepatu
5. Spuit disposible (5cc, 10cc, 20cc, 50cc)
6. Infus set dan vena kateter kecil
7. Alkohol 70% dengan kapas steril
8. Bak spuit besar
9. Label obat
10. Plasttik tempat pembuangan bekas
11. Kardex (catatan khusus)
12. Standard Infus
13. Bengkok
14. Siapkan emergency kit
PROSEDUR KETERAMPILAN
BO SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
BOT 0 1 2
Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi 1
2. Mencuci tangan 1
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar 1
4. Mendekatkan alat ke pasien 1
Tahap Orientasi
1. Salam, sapa, perkenalkan diri 1
2. Melakukan kontrak 1
3. Menjelaskan tujuan 1
4. Menjelaskan prosedur 1
5. Menanyakan kesiapan pasien 1
Tahap Kerja
Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis
1. cairan, volume cairan, cara pemberian, 4
waktu pemberian dan akhir pemberian
Pakai proteksi: gaun lengan panjang, topi,
2. masker, kacamata, sarung tangan dan 3
sepatu.
3. Lakukan teknik aseptik dan antiseptic 3
Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas
4. 2
absorbsi dibawah daerah tusukan infuse.
Berikan anti emetic (premedikasi) ½ jam
5. sebelum pemberian anti neoplastik 3
(primperan, zofran, kitril secara intra vena)
6. Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9% 2
Beri obat kanker secara perlahan-lahan
7. (kalau perlu dengan syringe pump) sesuai 3
program
15
Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 2 15
Monitor dan awasi efek samping selama &
8. setelah pemberian sitostatika, serta 3
perhatikan jika terjadi ekstravasasi.
9. Bilas kembali dengan NaCl 0,9% 2
Semua alat yang sudah di pakai dimasukkan
10. ke dalam kantong plastik dan di ikat serta 2
diberi etiket
Buka gaun, topi, masker, kacamata
11. 2
kemudian rendam dengan detergent
Disposible, masukkan dalam kantong plastik
12. kemudian di ikat dan diberi etiket, kirim ke 2
incinerator.
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang dilakukan 1
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut (RTL) 1
3. Mengajak pasien membaca Hamdalah 1
4. Berpamitan dan menyampaikan kontrak 1
5. Membereskan dan mengembalikan alat 1
6. Mencuci tangan 1
7. Mencatat kegiatan 1
Penampilan selama tindakan
1. Ketenangan selama tindakan 1
2. Melakukan komunikasi yang terapeutik 1
3. Menjaga keamanan dan kenyamanan 1
TOTAL SCORE
DAFTAR PUSTAKA
Black, J.M. & Hawks, J.H. (2014). Keperawatan medikal bedah manajemen klinis
untuk hasil yang diharapkan ed.8. Singapura: Elsevier.
Craven, R.& Hirnle, C. (2000). Fundamental of nursing, 3rd edition, Philadelphia:
Lippincott
Depkes RI (1994), Pedoman perawatan psikiatri, Depkes RI, Jakarta.
Groenwald, et.al (1995), A clinical to cancer nursing, 3rd edition, London,
England : Jones Bartlet Publisher International.
Pusdiknakes (1999), Modul pengajaran keperawatan, Jakarta
Otto, S (1996), Oncology nursing, 2nd edition, St. Louis.Misouri : Mosby year
Book Inc