Anda di halaman 1dari 4

Definisi Scabies

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. (Handoko, R, 2001)


Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei
yang termasuk dalam kelas Arachnida. Penyakit ini merupakan infeksi pada kulit yang disebabkan
oleh kutu, penetrasi pada kulit terlihat jelas berbentuk papula, vesikel atau berupa saluran kecil
berjejer, berisi kutu dan telurnya. Jika dapat terjadi komplikasi dengan kuman hemolytic
streptococcus bisa terjadi glomerulonephritis akut. Scabies merupakan penyakit yang menyebabkan
rasa gatal pada kulit seperti sela-sela jari, siku, dan perut bagian bawah. Penyakit scabies ini menular
dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam tindakan pengobatannya
harus dilakukan dengan cepat dan secara menyeluruh individu dan lingkungan yang terserang
scabies.


Penularan atau Transimisi Scabies
Secara umum, cara penularan scabies dibagi menjadi 2 yang didalamnya dapat dibagi-
bagi lagi, yaitu:
a. Penularan kontak langsung yaitu: penularan yang terjadi akibat kontak langsung antara
penderita scabies dengan orang sehat seperti melalui: hubungan seksual antara penderita
dengan orang sehat, kontak dengan hewan pembawa tungau seperti anjing, babi, kambing,
dan biri-biri, dan faktor fasilitas umum yang dipakai secara bersama-sama dengan lingkungan
padat penduduk, tidur bersama, dan berjabat tangan.
b. Penularan tanpa kontak langsung yaitu: penularan yang terjadi melalui kontak tidak langsung
antara penderita dengan orang sehat seperti: penggunaan handuk secara bergantian,
penggunaan pakaian dan tempat tidur, sprei, dan bantal secara bersamaan
Faktor Resiko Scabies
Faktor resiko scabies adalah:
a. Sistem imun tubuh
Semakin rendah imunitas seseorang maka, akan semakin besar kemungkinan orang
tersebut untuk terjangkit atau tertular penyakit scabies. Namun, diperkirakan terjadi
kekebalan setelah infeksi. Orang yang pernah terinfeksi akan lebih tahan terhadap infeksi
ulang walaupun tetap masih bisa terkena infeksi dibandingkan mereka (orang-orang) yang
sebelumnya belum pernah terinfeksi scabies.
b. Lingkungan dengan hygiene sanitasi yang kurang
Lingkungan yang dimungkinkan sangat mudah terjangkiti scabies adalah lingkungan
yng lembab, terlalu padat, dan dengan sanitasi buruk.
c. Semua kelompok umur
Semua kelompok umur, baik itu anak-anak, reaja, dewasa, dan tua mempunyai resiko
untuk terjangkiti penyakit scabies.
d. Kemiskinan
e. Seksual promiskuitas (berganti-ganti pasangan)
f. Diagnosis yang salah
g. Demografi
h. Ekologi
i. Derajat sensitasi individual
E. Klasifikasi Scabies
Penyakit scabies atipik memiliki beberapa jenis, yaitu:
a. Scabies pada orang bersih (scabies of cultivated)
Scabies pada orang bersih ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan yang
sedikit jumlahnya sehingga sangat sukar ditemukan.
b. Scabies inconigto
Scabies inconigto biasanya muncul pada scabies yang diobati dengan kortikosteroid
sehingga gejala dan tanda klinis membaik tetapi, tungau tetap ada dan tetap bisa terjadi
penularan. Scabies inconigto sering sering juga menunjukkan gejala klinis yang tidak biasa,
lesi yang luas dan mirip penyakit lain.
c. Scabies nodular
Pada scabies nodular terdapat lesi berupa nodus coklat kemerahan yang gatal. Nodus
biasanya terdapat di bagian tertutup, terutama pada genitalia laki-laki, inguinal, dan aksila.
Nodus ini timbul akibat reaksi hipersensitivitas terhadap tungau scabies. Pada nodus yang
berumur lebih dari 1 bulan tungau jarang ditemukan. Nodus mungkin dapat menetap selama
beberapa bulan sampai satu tahun meskipun sudah diberi pengobatan anti scabies dan
kortikosteroid.
d. Scabies yang ditularkan melalui hewan
Seperti di Amerika, sumber utama kejadian scabies biasanya ditularkan oleh hewan
yaitu anjing. Kelainan ini berbeda dengan scabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan,
tidak menyerang sela jari dan genitalia eksterna. Lesi biasanya terjadi di daerah dimana
orang-orang sering kontak/memeluk binatang kesayangannya, yaitu perut, dada, paha, dan
lengan. Masa inkubasi lebih pendek dan transmisi lebih mudah. Kelainan ini bersifat
sementara (4-8 minggu) dan dapat sembuh karena Sarcoptes scabiei var. binatang tidak dapat
melanjutkan siklus hidupnya pada tubuh manusia.
e. Scabies Norwegia
Scabies Norwegia atau biasa disebut dengan scabies krustosa ditandai dengan lesi
yang luas dengan krusta, skuama generalisata dan hyperkeratosis yang tebal. Tempat
predileksi biasanya kulit kepala yang berambut, telinga bokog, siku, lutut, telapak tangan dan
kaki yang dapat disertai distrofi kuku. Rasa gatal pada scabies Norwegia tidak menonjol tapi
scabies bentuk ini sangat menular karena jumlah tungau yang menginfestasi sangat banyak
(ribuan). Bentuk ini terjadi akibat defisiensi imunologik sehingga sistem imun tubuh gagal
membatasi proliferasi tungau sehingga dapat berkembang biak dengan mudah.
f. Scabies pada bayi dan anak
Lesi scabies pada anak dapat terjadi di seluruh tubuh, termasuk seluruh kepala, leher,
telapak tangan, telapak kaki, dan sering terjadi infeksi sekunder berupa impetigo, ektima
sehingga terowongan jarang ditemukan. Pada bayi, dapat terjadi lesi di muka.
g. Scabies terbaring di tempat tidur (bed ridden)
Pada penderita penyakit kronis atau orang tua yang terpaksa tinggal di tempat tidur
dapat menderita scabies yang lesinya terbatas.




http://ryan-koko.blogspot.com/2012/05/scabies.html

Anda mungkin juga menyukai