Anda di halaman 1dari 9

1

Khutbah Idul Fitri


1440.H/2019.M
Mari Perkuat Persaudaraan dan Perdamaian

Khutbah I

‫اﻟﺴﻼم ﻠﯿﲂ ورﲪﺔ ﷲ وﺮﰷﺗﻪ‬


‫ﷲ اﻛﱪ ﷲ اﻛﱪ ﷲ اﻛﱪ ﷲ اﻛﱪ ﷲ اﻛﱪ ﷲ اﻛﱪ ﷲ اﻛﱪ ﷲ اﻛﱪ ﷲ اﻛﱪ ﷲ‬
‫ﷲ اﻛﱪ‬. ‫ﻻ ا ﷲ وﷲ اﻛﱪ‬. ‫اﻛﱪﺒﲑا واﶵﺪ ﻛﺜﲑا وﺳﺒ ﺎن ﷲ ﻜﺮة واﺻﯿﻼ‬
‫و اﶵﺪ‬
‫ اﺷﻬﺪ ان ﻻ ا‬،‫ و َﺎ َد َﻠﯿﻨﺎ ﺑﻌِﯿ ِﺪ اﻟﻔِﻄْ ِﺮ اﻟﻌﻈﺎم‬،‫اﶵﺪ ﻧْ َﻌ َﻤﻨَﺎ ِﲞ ْ َِﱲ رَ ﻣَﻀَ ﺎن اﻟ َﻜﺮام‬
. ‫ ﺷﻬﺎ دة ﺗﻨﺠﻲ ﻗﺎ ﺋﻠﻬﺎ ﻣﻦ ﺬاب اﺧﺮ م‬، ‫ﷲ و ﺪﻩ ﻻ ﴍﯾﻚ‬
. ‫ ا ي ل رﺳﻮل اﳋﺘﺎم‬، ‫واﺷﻬﺪ ان ﶊﺪا ﻋﺒﺪﻩ ورﺳﻮ‬
‫ و ﲆ ا‬،‫اﻠﻬﻢ ﺻﻞ وﺳﲅ و رك ﲆ ﺳﯿﺪ ﶊﺪ ﺎء اﻟﺮﲪﺔ وﻣﲓ اﳌ ودال ا وام‬
. ‫وﲱﺒﻪ وﺳﲅ‬
. ‫ﷲ اﻛﱪ ﷲ اﻛﱪ و اﶵﺪ‬
. ‫ اﺗﻘﻮ ﷲ وا ﻠﻤﻮا ان ﯾﻮﻣﲂ ﻫﺬا ﯾﻮم ﻋﯿﺪ وﴎور‬،‫ﻓ ﺎ ﻣﻌﺎﴍ اﳌﺴﻠﻤﲔ رﲪﲂ ﷲ‬
Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,

Marilah dalam kesempatan mengawali bulan Syawal 1440 H/2019 M ini,


kita bersama-sama meningkatkan taqwa kita kepada Allah ‫ ﷻ‬dengan
senantiasa melaksanakan segala perintahnya dan berusaha secara
maksimal meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan bekal taqwa inilah,
semoga kelak kita menjadi penghuni surga, amin ya rabbal ‘alamin.

Rasa sedih pagi ini kita sangat terasa dengan perginya bulan Ramadhan.
Begitu pula rasa bahagia itu hadir karena Allah masih memberikan kita
umur panjang sehingga mampu menyelesaikan ibadah selama Ramadhan
hingga menjumpai malam lailatul qadr. Hadirnya bulan Syawal kali ini
tentunya menjadi sebuah renungan bagi kita agar semangat ibadah
Ramadhan tidak hilang.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

2
Suasana kebatinan setiap kali Syawal hadir adalah kegembiraan,
kebersamaan, kekeluargaan dan kepedulian. Empat hal itu menyatu
menjadi pelajaran kehidupan sosial yang secara otomatis hadir saat
Ramadhan meninggalkan kita semua. Sebab Idul Fitri kali ini menjadi
identitas kemenangan umat Islam setelah berhasil lulus dari ujian
pengekangan hawa nafsu.

Maka wajar sekali jika umat Islam merasa bergembira. Setelah itu, umat
Islam menjalin kebersamaan dalam suasana kefitrian atau kesucian diri
dan kemudian berkumpul bersama keluarga. Di situlah lahir suasana
kekeluargaan yang sangat akrab. Berdasar pada pola semangat beridul fitri
juga lahir jiwa kepedulian karena sebelumnya umat Islam diwajibkan
menunaikan zakat fitrah—sebagai amalan kepedulian sosial.

Allah ‫ ﷻ‬telah memberikan peringatan yang cukup tegas dalam Surat al-
Hujurat ayat 10, sebagaimana berikut:

َ‫َﻠﲂ َُﺮْﲪُﻮن‬
ْ ُ ‫اﻧﻤَﺎ اﻟْﻤُﺆْ ِﻣ ُﻮنَ ا ﺧْﻮَ ٌة ﻓَ ْﺻ ِﻠ ُﺤﻮا ﺑ ْ ََﲔ ﺧَﻮَ ُ ْْﲂ ۚ وَاﺗ ُﻘﻮا ا َ ﻟَﻌ‬
Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (QS Al Hujurat:
10)

Dalam Tafsir Fathul Qadir, Imam Asy Syaukani menjelaskan bahwa ayat ini
menjadi penegasan pentingnya hidup damai yang dititikberatkan pada asal
usul keimanan. Jika pun ada perselisihan, maka harus dicari solusi terbaik
mendamaikan keduanya. Jangan sampai ada darah yang mengalir atau
pembunuhan, sebab orang Islam membunuh orang Islam itu dilarang.

Imam Fahruddin Ar Razi dalam Tafsir Mafatihul Ghaib juga memberikan


penjelasan bahwa ayat di atas sebagai penyempurna atas petunjuk
kehidupan damai. Yang paling utama dalam hidup adalah persaudaraan,
bukan dengan saling membunuh dan perang. Sebab awal mula dari perang
adalah fitnah dan tidak saling memahami perbedaan. Maka kehidupan
damai itu menjadi sebuah jalan hidup yang paling baik.

Untuk dapat meraih persaudaraan dan perdamaian, dibutuhkan jiwa


taqwa. Melatih taqwa selama bulan Ramadhan kemarin seakan sangat
mudah. Dan hari ini tugas kita ditinggal Ramadhan adalah dengan tetap
mempertahankan pola hidup penuh taqwa itu.

Dalam kitab Taisirul Khallaq fi Ilmil Akhlaq disebutkan ada empat hal yang
dapat menjadikan landasan hidup taqwa: menjadi hamba Allah yang tidak
sombong, menetapkan ihsandalam kehidupan, mengingat kematian dan

3
selalu beramal baik. Maka bagi orang yang bertaqwa sangat mudah
baginya berbagi kasih sayang dan menebar rasa persaudaraan.

Buah dari taqwa, di dunia akan menjadi hamba Allah yang menerima
ketetapan Allah, selalu mengingat Allah, berjiwa baik dan berusaha
memanusiakan manusia dengan kasih sayang. Sebab taqwa yang
dimilikinya akan mudah mendorong memuliakan anak kecil dan
menghormati orang dewasa. Bekal taqwa juga ikut mengetahui posisinya
sebagai orang yang berakal (‘aqil) yang harus mengedepankan kebaikan
dan kebijaksanaan.

Sedangkan buah dari taqwa di akhirat kelak akan selamat dari siksa api
neraka dan bahagia hidup di surga dengan penuh kemuliaan, sebagaimana
firman Allah ‫ ﷻ‬Surat An Nahl ayat 128:

َ‫ان ا َ َﻣ َﻊ ا ِ ﻦَ اﺗ َﻘﻮا وَا ِ ﻦَ ﱒُ ُﻣﺤ ِْﺴ ﻨُﻮن‬


Artinya: “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan
orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS an-Nahl: 128)

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Hikmah dari hari raya Idul Fitri ini tentunya dapat dijadikan sebuah ‘ibrah
bersama tentang pentingnya persaudaraan. Saat takbir berkumandang,
manusia sadar betul bahwa dirinya tidak berdaya. Manusia mengakui
bahwa dirinya maha kecil dan hanya Allah yang Maha Besar. Takbir dapat
menghapus kesombongan dan keangkuhan manusia.

Jika dihayati secara baik, ada dua pesan Rasulullah ‫ ﷻ‬kepada Sayyidina
Ali karramallahu wajhah saat bulan suci Ramadhan dan Syawal
sebagaimana termaktub dalam kitab Washiyyatul Musthafa:

Pertama, saat Ramadhan Nabi meminta agar bepuasa dengan


meninggalkan semua keharamannya. Hasilnya adalah surga. Dan kedua,
ketika memasuki bulan Syawal, disunnahkan berpuasa enam hari sebagai
ibadah terusan Ramadhan. Dan hasil dari pahalanya sama dengan puasa
selama satu tahun.

Dua nasihat Rasulullah ‫ ﷻ‬itu mengandung empat makna yang dapat kita
jalankan selama hidup:

Pertama, menghormati bulan suci Ramadhan dengan amalan


shalih. Kedua, tetap menjaga kesucian bulan Syawal dengan puasa
sunnah. Ketiga, selalu beramal shalih setiap saat. Dan keempat, tidak
merubah pola hidup di luar bulan Ramadhan.

4
Di antara amalan-amalan yang perlu dipertahankan setelah Ramadhan
adalah menjaga persaudaraan yang oleh masyarakat Indonesia disebut
dengan silaturahim. Banyak ragam acara yang bisa memperkuat tali
silaturahim, misalnya: mudik (pulang kampung), berkunjung ke rumah
keluarga, halal bi halal, reuni, sedekah, selametan, dan lain-lain.

Pentingnya silaturahim ini diabadikan oleh Rasulullah ‫ ﷻ‬dalah haditsnya:

‫ﻣﻦ ﰷن ﯾﺆﻣﻦ واﻟﯿﻮم ا ٓﺧﺮ ﻓَﻠْ ُﯿ ْﻜ ِﺮ ْم ﺿَ ْﯿ َﻔ ُﻪ‬


‫رَﲪ ُﻪ‬
َ ِ ْ‫وَ ﻣَﻦْ ﰷنَ ﯾُﺆْ ﻣِﻦُ ِ ِ واﻟْﯿﻮم ا ٓﺧِﺮ ﻓَﻠْﯿﺼﻞ‬
‫وَ ﻣَﻦْ ﰷنَ ﯾُﺆْ ﻣِﻦُ ِ ِ واﻟْﯿﻮم ا ٓﺧِﺮ ﻓﻠﯿﻘﻞ ﲑ ًا ٔوْ ِﻟﯿ َْﺼﻤ ُْﺖ‬
Dari hadits itu dapat diambil pelajaran bahwa untuk menjadi hamba Allah
yang beriman membutuhkan tiga komitmen hidup: menghormati keluarga,
menyambung tali silaturrahim dan selalu berbicara baik (atau lebih baik
diam).

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Bulan ini sangat istimewa bagi kita bangsa Indonesia, karena di bulan ini
kita telah menyelesaikan pesta demokrasi, yang dalam pelaksanaanya
tentu banyak pertentangan, intrik bahkan fitnah. Oleh karena itu,
momentum idul fitri ini, mari kita jadikan sebagai ajang rekonsiliasi dan
silatarahim diantara anak bangsa dan anggota masyarakat, agar
kedamaian, persaudaraan dan persatuan kita akan tetap terjaga dan lestari
sepanjang masa.
Sebentar lagi di kabupaten Blora akan ada pilkades serentak, tahun 2020
nanti akan ada pemilihan bupati, mari kita jadikan peristiwa pesta
demokrasi tersebut sebagai sesuatu yang biasa saja, tidak perlu sampai
menimbulkan permusuhan dan pertengkaran. kalau kita tidak mampu
menyikapi setiap event pesta demokrasi tersebut secara dewasa, alangkah
ruginya kita, karena persaudaraan dan persatuan jauh lebih penting dari
sekedar even pesta demokrasi tersebut.

Dalam rangka menguatkan hidup saling bersaudara, Islam mengingatkan


sebuah metode kehidupan sosial dengan menghormati lingkar masyarakat
terdekat, yaitu tetangga. Jika bulan Syawal seperti ini, sudah tentu
meminta maaf dan saling memberi maaf terpenting adalah kepada
tetangga. Kemudian dilanjutkan dengan menyambung persaudaraan
kepada semua lapisan masyarakat.

Dan indahnya, pesan Rasulullah ‫ ﷻ‬ditambahkan dengan perlunya menjaga


lisan agar selalu bertutur kata yang baik, agar tidak membuat orang lain
sakit hati. Ini senada dengan sebuah pesan akhlaq:

5
ِ‫ﺳَ َﻼ َﻣ ُﺔ ْا ٕﻻ ْﺴَ ﺎنِ ِﰲ ِﺣ ْﻔﻆِ ا ﻠِّﺴَ ﺎن‬
Artinya: “Keselamatan seseorang itu ada pada lisannya”

Maka doa Nabi Ibrahim meminta pada Allah agar terjaga dari tutur kata
yang baik—agar membuat orang semakin hidup sempurna, sebagai
berikut:

َ‫وَا ْﺟﻌَﻞْ ِﱄ ﻟِﺴَ ﺎنَ ﺻِ ﺪْ قٍ ِﰲ ا ْ ٓ ِﺧ ِﺮ ﻦ‬


Artinya: “Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang
datang) kemudian.” (QS. Asy Syu’ara’: 84)

Begitu pentingnya lisan manusia sebagai modal penguatan persaudaraan.


Dan hari ini lisan tidak hanya dimaknai mulut manusia saja, tetapi bisa
luas menjadi informasi media sosial. Jangan sampai membuat/
menyebarkan berita hoaks karena itu juga bagian dari kejahatan lisan.
Dan jangan sampai umat Islam menjadi agen pemutus tali persaudaraan
yang secara tegas dilarang oleh Rasulullah ‫ﷻ‬. Penegasan bahaya memutus
silaturahim ini juga ditulis oleh Syaikh Zainuddin Al Malibari dalam
kitab Irsyadul ‘Ibad.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,


Di akhir khutbah ini, perlu kita renungkan dua ayat yang menjadi penanda
penyambutan ‘idul fitri, yakni:

َ‫َﻠﲂ َﺸْ ﻜُﺮُ ون‬


ْ ُ ‫وَ ِﻟﺘُﳬْ ِﻠُﻮا اﻟْﻌِﺪ َة وَ ِﻟ ُﺘﻜ ِ َّﱪُوا ا َ َ َٰﲆ ﻣَﺎ ﻫَﺪَ اﰼُ ْ وَ ﻟَﻌ‬
Artinya: “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185)

ٰ ‫اﰟ رَ ِﺑ ّ ِﻪ ﻓ ََﺼﲆ‬
َ ْ َ‫ﻗَﺪْ ﻓْﻠَﺢَ ﻣَﻦ َﺰَ ﰽ ٰ وَ ﻛَذَﺮ‬
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri
(dengan beriman). Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang
(hari raya)” (QS. Al A’la: 14 – 15)

Allah ‫ ﷻ‬memberikan dorongan kepada umat Islam agar selalu mengingat


kebesaran Allah dengan bertakbir khusus menyambut ‘idul fitri dan ‘idul
adha. Orang bisa merasakan hakikat takbir jika sudah mendapat hidayah
dari Allah—sebagaimana penjelasan Ibnu Jarir At-Thabari dalam Tafir
Jami’ul Bayan.

Di sisi lain, hari raya umat Islam juga disambut dengan shalat ‘id yang
didahului dengan membersihkan diri dari perbuatan tercela, mengikuti

6
Nabi Muhammad dan melaksanakan zakat harta—sebagaimana dijelaskan
Ibnu Katsir dalam Tafsir Al Qur’anil Adzim.

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,


Berbekal intisari dari kalimat takbir dan amal baik inilah, penguatan hidup
dengan saling bersaudara akan mudah terwujud. Indonesia hari ini butuh
persaudaraan sejati yang dimulai dari lingkup tetangga hingga bernegara.
Dunia juga butuh persaudaraan dan perdamaian.
Umat Islam perlu menjadi duta-duta damai setelah sukses dari ujian
Ramadhan. Bulan Syawal juga menjadi waktu yang tepat untuk mengawali
perbaikan diri kita agar semakin bertaqwa dan baik terhadap sesama
manusia. Amin.

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,


Demikian khutbah singkat ini kami sampaikan. Dengan semangat ‘idul fitri,
mari kita tetap teguhkan semangat persaudaraan, persatuan dan kasih
sayang. Dan mari kita isi, 11 bulan ke depan dengan selalu berbuat baik
dan selalu menjaga bangsa Indonesia yang kita cintai ini dengan
kerukunan dan persatuan.

‫َﺟ َﻌﻠَﻨَﺎ ﷲُ وَ ٕا ﰼُ ﻣِﻦَ اﻟﻌَﺎﺋِ ِﺪ ْﻦَ وَاﻟﻔَﺎ ِ ِﺰْﻦَ وَاﳌ َ ْﻘ ُﻮْ ﻟ ْ َِﲔ ُﰻ َﺎ ٍم وَ ﻧ ُ ْْﱲ ِﲞ ْ ٍَﲑ ٓﻣﲔ‬
‫ٔﻋُﻮ ُذ ﻣﻦ اﻟﺸﯿﻄﺎنِ اﻟﺮﺟِ ﲓ‬
‫وﺳﺎرﻋﻮا اﱃ ﻣﻐﻔﺮة ﻣﻦ رﲂ وﺟ ﺔ ﻋﺮﺿﻬﺎ اﻟﺴﻤﻮات و رض ا ﺪت ﻠﻤﺘﻘﲔ‬
‫وﻗﻞ رب اﻏﻔﺮ وارﰘ واﻧﺖ ﲑ راﲪﲔ‬

7
‫‪Khutbah II‬‬

‫ﷲ وﷲ ٔﻛﱪ‪ ،‬ﷲ ٔﻛﱪ و‬ ‫ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﻻ ا‬


‫اﶵﺪ‬
‫اﶵﺪ ا ى و ﺪﻩ ﺻﺪق و ﺪﻩ واﻋﺰ ﺟ ﺪﻩ وﻫﺰم ﺣﺰاب و ﺪﻩ وﻻ ﺣﻮل وﻻ ﻗﻮة‬
‫‪.‬اﻠﻬﻢ ﻓﺼﻞ وﺳﲅ ﲆ ﺳﯿﺪ ﶊﺪ ﺻﺎﺣﺐ ﻛﲋ اﻟﺮﲪﺔ و ﲆ وﲱﺒﻪ وﻣﻦ و ﻩ ‪.‬‬
‫اﺷﻬﺪ ان ﻻ ا ﷲ واﺷﻬﺪ ان ﶊﺪا رﺳﻮل ﷲ‪.‬اﻣﺎ ﺑﻌﺪﻩ‪،‬‬
‫ﻓ ﺎ اﳞﺎ اﳊﺎﴐون اﺗﻘﻮا ﷲ‪ ،‬اﺗﻘﻮا ﷲ ﺣﻖ ﺗﻘﺎﺗﻪ وﻻ ﲤﻮﻦ واﻧﱲ ﻣﺴﻠﻤﻮن ‪.‬‬
‫ﻗﺎل ﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﰱ ﻛﺘﺎﺑﻪ اﻟﻜﺮﱘ واﻟﻌﴫ ان ﺴﺎن ﻟﻔﻰ ﺧﴪ ا ﻦ ٓﻣ ﻮا وﲻﻠﻮا‬
‫اﻟﺼﺎﳊﺎت وﺗﻮاﺻﻮا ﳊﻖ وﺗﻮاﺻﻮا ﻟﺼﱪ‬
‫اﻠﻬﻢ اﻏﻔﺮ ﻠﻤﺴﻠﻤﲔ واﳌﺴﻠﲈت واﳌﺆﻣ ﲔ واﳌﺆﻣ ﺎت ﺣ ﺎء ﻣﳯﻢ و ﻣﻮات‪ ،‬اﻠﻬﻢ اﻋﺰ‬
‫ﺳﻼم واﳌﺴﻠﻤﲔ واﻫ اﻟﻜﻔﺮة واﻟﻈﺎﳌﲔ ‪.‬اﻠﻬﻢ ﻻ ﺴﻠﻂ ﻠﯿﻨﺎ ﺑﺬﻧﻮﺑﻨﺎ ﻣﻦ ﻻ ﳜﺎﻓﻚ‬
‫وﻻ ﺮﲪﻨﺎ ‪.‬اﻠﻬﻢ اﺟﻌﻞ ﺑ ﺗﻨﺎ اﻧﺪوﻧ ﺴﯿﺎ ﺑ ة ﻃﯿﺒﺔ ﲡﺮى ﻓﳱﺎ اﺣﲀﻣﻚ ورﺳﻮ ‪ ،‬ﺮﲪﺘﻚ‬
‫ارﰘ‬
‫اﻟﺮاﲪﲔ ‪.‬‬
‫ﻓ ﺎ ﻋﺒﺎد ﷲ ان ﷲ ﯾ ٔﻣﺮ ﻟﻌﺪل و ﺣﺴﺎن واﯾﺘﺎء ذى اﻟﻘﺮﰉ وﳯ ﻰ ﻋﻦ اﻟﻔﺤﺸﺎء‬
‫واﳌﻨﻜﺮ و ﺮ ﷲ ٔﻛﱪ‬
‫واﻟﺴﻼم ﻠﯿﲂ ورﲪﺔ ﷲ وﺮﰷﺗﻪ‬

‫‪8‬‬
9

Anda mungkin juga menyukai