BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
lingkungan rumah, tetapi hal ini tidak dapat menjamin keberhasilan apabila tidak
ada keinginan yang kuat dari dalam diri klien untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Karena banyak klien/ keluarga yang merasa putus asa atas kondisi
kesehatannya karena mereka merasa tidak bisa berbuat apa-apa, kondisinya tidak
motivasi terbesar dari perawatan diri pasien adalah berasal dari dalam dirinya
pilihan pasien mengenai apa yang menyeimbangkan kesehatannya. Ini berasal dari
banyak faktor motivasi pasien dan keluarga untuk perawatan diri, yang meliputi
locus of control, sistem pendukung, sumber daya yang tersedia, dan proses
penyakit. Hal ini dicapai melalui berbagai strategi perawatan diri yang memenuhi
diinginkan pasien). Ini adalah proses yang dinamis (satu subjek berubah) di mana
tujuannya adalah kesehatan yang optimal. Kesehatan optimal muncul dari tingkat
fungsi terbaik dan dapat dievaluasi dengan berbagai indikator, termasuk stabilitas
Self Care
manajemen kasus. Model beras penentuan nasib sendiri yang dinamis untuk
Strategi self-care
Proses penyakit Fisiologis
Usia, Harmonisme
perkembangan Intrapersonal
kognitif Partisipasi
Kebutuhan Kompetensi
perawatan Patient Motivational Patient indicators of
Factors for self-care CARING Optimal health manajemen
Budaya kesehatan mandiri
Persepsi Tujuan yang ingin
Otonomi dicapai
Pengembangan
status kesehatan
Home care nurse as
facilitator
optimal. Keseimbangan seperti itu tercapai ketika pikiran, tubuh, dan jiwa berjalan
Self Care
1. Ketergantungan.
2. Saling ketergantungan.
sesuai kebutuhan
11
3. Kemandirian.
motivasi).
lingkungan kerja yang saling percaya dan aman untuk semua yang
terlibat
sangat pribadi, dan kontemplatif. Ini muncul dari motivasi pasien untuk kesehatan
jalan otomatis untuk penyelesaian masalah kesehatan klien dan keluarga, apalagi
klien atau keluarga yang tidak berpartisipasi dalam perawatan. Sebaliknya, faktor
motivasi untuk perawatan diri dapat dinilai kembali oleh perawat untuk
dalam berbagai cara. Sebuah alat penelitian dapat tercermin dalam proses
1. Apa yang ingin Anda pelajari atau ketahui tentang kesehatan Anda?
2. Apa hal yang menurut Anda perlu Anda rasakan yang terbaik?
3. Apakah Anda bersedia bekerja sama dengan saya untuk menjadi sehat
Selain itu, model ini dapat dimasukkan ke dalam alat penilaian penerimaan
perawatan diri
jalur klinis atau rencana perawatan. Model ini memberikan konsep untuk
14
memberikan dasar bagi hal-hal yang belum kita bayangkan. Akhirnya, kekuatan
terbesar model ini adalah ia menawarkan pendekatan akal sehat untuk perawatan
kualitatif dan berasal dari 16 tahun pengalaman kerja praktis dalam perawatan di
rumah. Model ini telah didukung oleh komunikasi baik lisan maupun tertulis dari
bersama standar untuk kesehatan yang optimal di antara perawat, pasien, dan
keluarga. Ini diusulkan sebagai teori praktik klinis yang secara khusus ditujukan
dalam restrukturisasi sosial dan ekonomi negara ini, tujuan dan implementasinya
yang berkualitas
masyarakat atau keluarga yang sama. Secara khusus pengertian positive deviance
serta status gizi yang baik dari anak-anak yang hidup di dalam keluarga miskin
dan hidup di lingkungan miskin (kumuh) di mana sebagian besar anak lainnya
dari kebiasaan yang berlaku umum dan melakukan perilaku baru. Biasanya istilah
negatif atau positif karena merupakan suatu bentuk penyimpangan dari norma.
Perilaku atau Kebiasaan Pelaku PD adalah Perilaku yang tidak biasa dan
sehingga menghasilkan anak yang sehat dan bergizi baik. Makanan PD adalah
2.2.1. Pendekatan PD
masyarakat sudah ada di dalam masyarakat dan hanya perlu diketemukan. Karena
dapat lebih bertahan dibandingkan dengan solusi dari luar yang dibawa masuk ke
ke seluruh masyarakat
16
(“Pelaku PD”) yang mempunyai kebiasaan dan perilaku spesial, atau tidak umum
yang memungkinkan mereka dapat menemukan cara-cara yang lebih baik untuk
Inquiry, PDI), para staff program mengundang para anggota masyarakat untuk
anak yang lebih baik, mendemonstrasikan perilaku atau kebiasaan tertentu yang
deviance yang efektif akan diuraikan secara rinci pada pembahasan berikut:
bukan menjadi daerah rawan gizi dikhawatirkan solusi ini kurang efektif.
dan kondisi hasil pertanian yang ada serta pendapatan masyarakat. Perlu
makanan atau pun yang lainnya yang berhubungan dengan akses makanan
memilih program ini sebagai solusi kekurangan gizi adalah adanya faktor
program.
hanya dari keluarga peserta program, akan tetapi juga dari masyarakat
secara luas
18
atau dijajaki,
dan keluarga mana yang akan dijajaki sehingga penjajakan akan lebih
keluarga
anak, masuklah ke dalam dunia mereka, jangan bawa dunia baru kepada
makanan dan cara memasak, pola pemberian makanan terhadap anak, pola
pengasuhan anak dan penerapan prilaku sehat terhadap anak dan keluarga
anak dan penerapan prilaku sehat terhadap anak dan keluarga) yang sesuai
rancangan untuk jangka pendek dan jangka panjang secara bersama dan
terangkan tentang apa yang akan dimasak (tentu masakan lokal yang
pernah/sering dilakukan ibu yang berhasil) oleh ibu yang anaknya sehat.
Lalu uraikan komponen yang akan dimasak dan terangkan kadar gizi yang
kontribusi, sehingga pada hari selanjutnya prosesi ini bisa dilakukan tepat
waktu
21
serta yakinkan mereka bahwa yang mereka lakukan adalah benar dan
sangat baik untuk kesehatan anak mereka. Mendukung prilaku baru ini
tetapi juga akan lebih efektif dan mengena jika mendukung prilaku mereka
Seperti juga halnya dengan setiap kegiatan rutin, jika tidak ada suatu
kondisi yang membuat nyaman, maka semua orang akan mereasa jenuh.
Begitu juga halnya dengan kegiatan ini, peserta akan lebih cepat jenuh,
Setelah melalui seluruh tahapan kegiatan, akan ada terasa sesuatu hal yang
baru dan positif. Namun kegiatan Positive Deviance ini tidaklah seperti
22
langsung sehat, akan tetapi ada suatu proses sosial yang tidak bisa
dilakukan hanya sekali jalan. Banyak anak yang status gizinya meningkat
setelah mengikuti satu sesi hearth ini. Namun, ada beberapa kasus status
gizi anak tidak mengalami peningkatan yang berarti selama satu sesi itu.
Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya ada penyakit lain
sebagai penyebab. Jika ternyata setelah mengikuti satu kali sesi hearth
berikutnya
atau bisa dilakukan dalam komunitas lain. Suatu pekerjaan yang dimulai
2) Kebiasaan Pengasuhan
tersebut dan kebiasaan lain dalam hal pengasuhan anak, merupakan hal
seringkali terabaikan
3) Kebiasaan Kebersihan
dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air besar, telah
sehat yang preventif, tatalaksana rumah tangga ketika ada yang sakit
3) Variasi makanan
aktif)
25
anak.
yang baik)
1) Imunisasi lengkap
lainnya
2) Pemberian makanan dan cairan yang sesuai ketika anak sedang sakit
luka (pilek, batuk , demam, sakit kuping, mata merah, luka, terbakar,
2.3.1. Antecedence
bisa juga sebaliknya perilaku akan muncul kalau sudah terjadi peristiwa. Sehingga
2.3.2. Behaviour
2. Perilaku sasaran ada, tetapi tidak dalam jangka waktu yang mencukupi
yang kompleks
dibandingkan dengan apa yang sekilas terlihat untuk pertama kali. Dalam
2.2.3. Consequences
1. Pengertian
ulang kalau orang tersebut merasa bisa mengambil manfaat dari perilaku yang
mengulang perilaku sebelumnya karena merasa senang dengan apa yang pernah
dilakukan.
atau bahkan membuat trauma, bisa jadi akan membuat sesorang malas untuk
berperilaku ulang, yang lebih parah lagi dia bahkan akan berhenti sama sekali
untuk tidak berperilaku yang menurut dia tidak menyenangkan, atau bisa saja
Keadaan ini berlaku bagi semua perilaku awal baik yang bersifat negatip
ataupun yang bersifat positip. Artinya bisa saja seseorang diawalnya berperilaku
negatip, tetapi karena mereka merasa ada peristiwa yang tidak menyenangkan atau
bahkan merasa tidak bermanfaat membuat seseorang menjadi berhenti untuk tidak
berperilaku lagi. Atau sebaliknya sebuah perilaku awal positip karena kemudian
baru.
perilaku baru
a. Reinforcement positif
30
sebuah perilaku.
b. Reinforcement negatif
Peristiwa atau persepsi dari suatu peristiwa yang tidak menyenangkan dan
menyenangkan.
c. Hukuman (punishmentt).
Suatu hukuman akan selalu dianggap orang sebagai sesuatu peristiwa yang
2. Ciri-Ciri Consequence
1. Kekuatan Consequences
oleh antecedent (Miller, 1980).
A1 B1 C1
A2 B2 C2
seseorang, kalu ada motivasi makan akan segera merangsang seseorang tersebut
Peran tenaga kesehatan disini sangat diharapkan segera bereaksi secepat mungkin,
karena pada kondisi ini seseorang masih bimbang apakah akan mengulang
perilaku sebelumnya yang masih negatip atau bisa saja dia menghentikan perilaku
yang sudah positip tetapi karena merasa ada consequences negatip. Untuk itu
sudah positip tetapi ada peristiwa yang tidak menyenangkan sehingga dia
pikirannya goyah, untuk itu tenaga kesehatan tetap menamkan nilai kebenaran
seseorang, oleh karena itu kita juga harus hati-hati dalam memberi perlakukan
akan menjadikan mereka untuk tetap tertarik untuk menjalankan perilaku tersebut,
tetapi sebaliknya apabila apa yang dilakukan tenaga kesehatan dinilai tidak
Tenaga kesehatan diharapkan bisa menunjukan bahwa apa yang mereka dapatkan
33
menunjukan kepada masyarakat bahwa apa yang telah dijalankan dan dinilai tidak
ada suatu consequences, maka tenaga kesehatan harus jeli dan respon terhadap
peristiwa ini dan segera memberikan motivator kepada masyarakat untuk segera
mengubah perilaku mumpung masih hangat, karena kalau kejadiannya sudah lama
dampak untuk tertanamnya menjadi perilaku baru akan menjadi lemah. Selain itu
apabila kita atau meberi contoh sebuah consequences, sebaiknya yang lebih
konkrit atau nyata. Karena suatu konsequns yang lebih konkrit akan mudah
dipelajari
tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi
median standar pertumbuhan anak dari WHO. Balita stunting termasuk masalah
gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi,
34
gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam
Balita stunting adalah salah satu masalah utama pada status gizi balita di
kondisi balita yang pendek dan sangat pendek. Indikator stunting pada balita
2010).
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan
olehfaktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi
karenanya perlu dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak
balita. Secara lebih detil, beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat
pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan. Beberapa fakta dan
informasi yang ada menunjukkan bahwa 60% dari anak usia 0-6 bulan
tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif, dan 2 dari 3 anak
usia 0-24 bulan tidak menerima Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-
bulan. Selain berfungsi untuk mengenalkan jenis makanan baru pada bayi,
MP- ASI juga dapat mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh bayi yang tidak
35
lagi dapat disokong oleh ASI, serta membentuk daya tahan tubuh dan
minuman
dari 79% di 2007 menjadi 64% di 2013 dan anak belum mendapat akses
yang memadai ke layanan imunisasi. Fakta lain adalah 2 dari 3 ibu hamil
dengan di New Delhi, India. Harga buah dan sayuran di Indonesia lebih
Indonesia juga dicatat telah berkontribusi pada 1 dari 3 ibu hamil yang
mengalami anemia
tangga di Indonesia masih buang air besar (BAB) diruang terbuka, serta 1
terbagi menjadi dua, yaitu Intervensi Gizi Spesifik dan intervensi gizi sensitif.
ibu hamil untuk mengatasi kekurangan energi dan protein kronis, mengatasi
menanggulangi kecacingan pada ibu hamil serta melindungi ibu hamil dari
Malaria
1. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6
Bulan
2. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23
bulan
kedua adalah intervensi gizi sensitif. Ada 12 kegiatan yang dapat berkontribusi
(TNP2K, 2017)
(KB).
10. Memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada
remaja.
(2017)
3. Pemenuhan gizi
PDTT (2017)
Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik dalam
sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah
tambahan kepada ibu hamil tersebut. Setiap ibu hamil perlu mendapat
2. Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun Mulai usia 6 bulan, selain
terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap
kejadian sakit terutama penyakit infeksi yang dapat membuat energi untuk
5. Walaupun remaja putri secara eksplisit tidak disebutkan dalam 1.000 HPK
, namun status gizi remaja putri atau pra nikah memiliki kontribusi besar
“Jika anak lahir stunting dan pada usia 4-6 tahun tidak mengalami perbaikan
dari segi pemberian gizi maka anak akan tetap pendek saat memasuki usia
pra remaja. Namun ketika anak yang lahir stunting mendapatkan perbaikan
di usia 4-6 tahun, ia bisa tumbuh normal dan mengalami peningkatan tinggi
badan pada usia pra pubertas” (Aryastami, 2015).
2.5.1. Definisi
sementara pelaku dan pengelola kegiatan adalah masyarakat sendiri (Ii and
Pendampingan, 2005)
pemerintah dan lembaga non-profit dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas
bagian dari permasalahan yang dialami dan berupaya untuk mencari alternatif
dipengaruhi oleh keberdayaan dirinya sendiri. Oleh karena itu sangat dibutuhkan
apa yang dimiliki dan apa yang menjadi permasalahannya. Berkaitan dengan itu
pendampingan berarti bantuan dari pihak luar, baik perorangan maupun kelompok
kegiatan menolong yang karena sesuatu sebab butuh didampingi. Sebelum itu
istilah yang banyak dipakai adalah “Pembinaan”. Ketika istilah pembinaan ini
dipakai terkesan ada tingkatan yaitu ada pembina dan ada yang dibina, pembinaan
42
adalah orang atau lembaga yang melakukan pembinaan. Kesan lain yang muncul
adalah pembina adalah pihak yang aktif sedangkan yang dibina pasif atau
pembina adalah sebagai subyek dan yang dibina adalah obyek. Oleh karena itu
menunjukkan kesejajaran (tidak ada yang satu lebih dari yang lain), yang aktif
yang lebih baik dan layak. Selain itu pendampingan berarti bantuan dari pihak lain
maupun kelompok
upaya perbaikan kualitas hidup rakyat yang diukur dari peningkatan kesejahteraan
ekonomi, partisipasi
manusia yang ada pada diri manusia agar mampu membela dirinya sendiri.
Didalam kegiatan pendampingan Perlu memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan
dapat dilihat dari hasilnya. Menurut Juni Thamrin (1996: 89), yaitu banyak cara
dimasyarakat.
a) Konsultasi
b) Pembelajaran
Pembelajaran adalah alih pengetahuan dan sistem nilai yang dimiliki oleh
c) Konseling
2010)
a) Prinsip keswadayaan
b) Prinsip berkelompok
lebih mudah untuk diwujudkan. Selain itu sebuah kelompok dapat menjadi
untuk bernegosiasi
kepentingan antar kelompok. Jaringan kerja yang besar dan solid dengan
d) Prinsip keberlanjutan
dikemudian hari
mereka butuhkan dan apa yang akan mereka kembangkan. Termasuk untuk
lebih terarah dan dapat dipahami kapan program akan berakhir. Tahap-tahap ini
pada hakikatnya merupakan target atau sasaran yang ingin dicapai pada kurun
pemuka adat atau agama. Informasi dari sumber lain seperti dari
b) Rekruitmen pendamping
tenaga pendamping ini merupakan salah satu tahap yang menentukan bagi
dasar yaitu:
1. Penasehat kelompok
2. Trainer Participatoris
sebagainya
3. Link Person
kelembagaan
dan layanan bagi keluarga agar dapat mencegah dan mengatasi masalah gizi (gizi
tungku. Dengan caraini kontak antara ibu anak dengan pendamping lebih intensif.
Setiap masalah yangdihadapi oleh ibu dapat diteliti dan dibantu penyelesaiannya.
anak, praktek pengasuhan anak, praktek pencarian pengobatan dikala sakit dan
yang dilakukan oleh seorang pendamping kepada ibu, pengasuh anak dalam
bentuk kunjungan rumah, konseling, diskusi kelompok, dilakukan selama tiga sesi
pada setiap individu atau kelompok wilayah binaan yang telah ditentukan
(Sirajuddin, 2007)
yaitu:
pendaming guna membantu ibu menerapkan praktek asuhan gizi bagi anak
dan higiene anak, pengobatan sederhana bagi anak yang sakit, dengan metode
konsultasi. Bagi sasaran yang gizi buruk terutama gizi tingkat berat (disertai
(minggu kedua). Pada sesi ini, sasaran tidak lagi dikunjungi setiap hari,
penguatan atas apa yang dilakukan ibu atau pengasuh anak, sesuai dengan
rekomendasi dan yang dianjurkan oleh tenaga pendamping. Bagi ibu atau
didekati secara persuasif agar iamampu melakukan praktek asuhan gizi secara
sederhana.
50
3. Praktek mandiri. Setelah melakukan penguatan, ibu atau pengasuh anak diberi
kesempatan dua minggu (hari ke-15 sampai ke-28) untuk mempraktek secara
tidak lagi dikunjungi kecuali pada hari ke-28 dimana tenaga pendamping
dinilai pada akhir sesi ini adalah kenaikan berat badan anak dan kemampuan
ibu atau pengasuh dalam melaksanakan asuhan gizi anak . Sasaran yang
belum lulus harus didampingi kembali sebagai sasaran pada sesi intensif pada