Anda di halaman 1dari 10

BAB WILAYAH KERJA PUSKESMAS

2
UPT Puskesmas Rawat Inap Tegineneng merupakan salah satu
Puskesmas yang berada di wilayah kerja Kecamatan Tegineneng.
Kecamatan Tegineneng merupakan wilayah yang paling utara dari
Kabupaten Pesawaran dengan. Kecamatan Tegineneng merupakan
pemekaran dari kecamatan Natar Lampung Selatan.
Kecamatan Tegineneng memiliki luas wilayah ± 142,63 KM dengan
batas wilayah, sebagai berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja Kecamatan
Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Kecamatan
Adiluwih Kabupaten Pringsewu dan wilayah kerja Kecamatan
Negeri Katon Kabupaten Pesawaran.
3) Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan.
4) Sebelah Barat berbatsan dengan wilayah kerja Kecamatan Kalirejo,
Kecamatan Bangun Rejo, Kecamatan Bekri dan Kecamatan Bumi
Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah.

2.1 GEOGRAFI

BAB 2 Gambaran Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ranap Tegineneng | 1


2.1.1 Luas Wilayah
UPT Puskesmas Rawat Inap Tegineneng memiliki luas wilayah kerja 74,7 KM
atau sekitar 52,4% (142,63 KM) dari luas wilayah kecamatan Tegineneng dan/atau
6,36% (1.173,77 KM) dari luas wilayah Kabupaten Pesawaran.

GAMBAR 2.01
LUAS WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS RAWAT INAP TEGINENENG

NEGARA RATU
G. SUGIH BARU
WATES
5,2 KM/HA
4,0 KM/HA

KOTA REJO
AGUNG AGUNG
10,5 KM/HA 10,9 KM/HA

B. HARI
OGAN
GEDUNG 9.6 KM/
GUMANTI
BUMI
19,4 KM/HA
AGUNG
14,7 KM/HA

KEJADIAN
3,2 KM/HA

Sumber : Data Diolah (2019)

Dari Gambar 2.01, tampak UPT Puskesmas Rawat Inap Tegineneng memiliki 8
(delapan) desa binaan, yaitu Bumi Agung, Rejo Agung, Kota Agung, Batang Hari
Ogan, Negara Ratu Wates, Gunung Sugih Baru, Kejadian dan Gedung Gumanti. Lebih
lanjut, diketahui bahwa desa Gedung Gumanti memiliki luas wilayah kerja yang
terbesar (19,4 KM) atau sekitar 00,0% luas wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap
Tegineneng. Sedangkan desa Kejadian memiliki luas wilayah kerja yang terkecil (3,2

BAB 2 Gambaran Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ranap Tegineneng | 2


KM atau sekitar 00,0%). Secara lengkap luas wilayah kerja per desa di UPT Puskesmas
Rawat Inap Tegineneng dapat dilihat pada Lampiran 1 Profil Kesehatan.

2.1.2 Batas Wilayah


Secara geofrafis wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Tegineneng terletak
pada koordinat 104,92o - 105,34o Bujur Timur dan 5,12o - 5,84o Lintang Selatan, dengan
batas-batas wilayah adalah sebagai berikut :  
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Trimurjo Kecamatan Trimurjo Kabupaten
Lampung Tengah.
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu dan
Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran.
3) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mandah Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan.
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kalirejo, Kecamatan Bangun Rejo,
Kecamatan Bekri dan Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah.

2.1.3 Topografi
Wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Tegineneng merupakan daerah dataran
rendah dan tidak berbukit, dengan ketinggian dari permukaan laut kurang dari 1000 m.
Karena itu wilayah kerja UPT Puskesmas Hajimena dapat dengan mudah dilalui
kendaraan bermotor baik Roda Dua maupun Roda Empat. Rata-rata jarak tempuh dari
desa (Kantor Desa) berkisar diantara 1.6 – 8,6 KM atau rata-rata waktu tempuh berkisar
dianatara 3.0 – 14.0 menit dengan kendaraan Roda 2

2.1.4 Iklim
Rata-rata suhu udara Wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Tegineneng
berkisar diantara 25,80C sampai dengan 28,20C dengan kelembaban diantara 70.0%
sampai dengan 80.0%. Sedangkan kecepatan angin rata-rata 9.00 sampai dengan 12.0
knot dengan rata-rata curah hujan 48,5 – 336,7 mm dengan curah hujan tertinggi di
bulan Maret (336,7 mm).

2.2 POTENSI DEMOGRAFI


2.2.1 Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk
Pertumbuhan dan persebaran penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat
Inap Tegineneng menunjukkan kecenderungan meningkat. Pertumbuhan penduduk
meningkat 361,8 per KM2 dari tahun sebelumnya. Berikut dibawah ini dapat dilihat
persebaran penduduk per desa tahun 2019.

GAMBAR 2.02

BAB 2 Gambaran Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ranap Tegineneng | 3


PERSEBARAN PENDUDUK MENURUT DESA
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP TEGINENENG TAHUN 2019

NEGARA RATU
G. SUGIH BARU
WATES
1.314 jiwa
738 jiwa
KOTA
AGUNG REJO
2.198 jiwa AGUNG
5.834 jiwa

B. HARI
OGAN
GEDUNG 2.711 jiwa
GUMANTI BUMI
4.742 Jiwa AGUNG
7.861 jiwa
KEJADIAN
1.636 jiwa

Sumber : Kantor Kecamatan Tegineneng(2019)


Dari Gambar 2.02, pertumbuhan penduduk terbesar berada di desa Bumi Agung
(7.861 jiwa) dan terkecil berada di desa Negara Ratu Wates (738 jiwa). Namun dilihat
dari tingkat kepadatan penduduk, desa Rejo Agung (537,7 per KM 2) yang tertinggi dan
Negara Ratu Wates (118,0 per KM2) yang terendah. (Lihat Lampiran 1).

2.2.2 Komposisi Penduduk menutu Umur


Komposisi penduduk adalah penyusunan atau pengelompokan penduduk
berdasarkan kriteria tertantu. Kriteria yang umumnya digunakan antara lain kriteria usia
dan jenis kelamin, angkatan kerja dan rasio ketergantungan.

GAMBAR 2.02
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP TEGINENENG TAHUN 2019

BAB 2 Gambaran Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ranap Tegineneng | 4


Sumber : Data Diolah (2019)

Dari hasil pengelompokan penduduk (piramida penduduk), diketahui bahwa


komposisi penduduk/piramida penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Hajimena
Tahun 2019 berbentuk Piramida Penduduk Muda. Piramida ini terbentuk jika mayoritas
penduduknya berusia 35-39 tahun

2.2.3 Rasio Jenis Kelamin


Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk
laki-laki dan jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dan pada waktu tertentu.
Sex Ratio berguna untuk melihat dinamika kepndudukan di suatu wilayah dalam kurun
waktu tertentu. Dengan mengetahui sebab-sebab nilai sex ratio dapat dicari solusi yang
tepat atas permasalahan kependudukan. Misalnya perubahan sex ratio diakrenakan
tingginya tingkat kematian pada penduduk perempun.

GAMBAR 2.03
RASIO JENIS KELAMIN (SEX RATIO)
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP TEGINENENG TAHUN 2019

BAB 2 Gambaran Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ranap Tegineneng | 5


13.841 Jiwa 13.193 Jiwa 27.034 Jiwa
Sumber :

Dari Gambar 2.03, dapat diketahui rasio jenis kelamin (sex rasio) penduduk di
wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Tegineneng tahun 2019 adalah 104,9. Angka
ini memberikan gambaran bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat 105
penduduk laki-laki. Dengan kata lain, penduduk lak-laki lebih banyak dibandingkan
terhadap penduduk perempuan. Sex Ratio per desa di wilayah kerja UPT Puskesmas
Rawat Inap Tegineneng dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.3 POTENSI EKONOMI


2.3.1 Mata Pencaharian Penduduk
Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk memperoleh taraf hidup
yang layak dimana antara daerah yang satu dengan daerah lainnya berbeda sesuai
dengan taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya.

GAMBAR 2.03
MATA PENCAHARAN PENDUDUK
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP TEGINENENG TAHUN 2019

BAB 2 Gambaran Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ranap Tegineneng | 6


PEDAGAN
29% G
PNS/ASN
3%
1% MONTIR
1%
3% TNI
POLRI
8% PENSIUNA
N
22% NOTARIS
JASA
DOSEN

1%
SWASTA
1%
3% 29% BUMN/BU
MD

Sumber : …………………

Dari Gambar 2.03, penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap 00.0%
………………………… diikuti kemudian ……………….. . . . .
………………………………………………………………………………………...

2.3.2 Depedency Ratio (Rasio Ketergantungan)


Defendency Ratio adalah perbandingan antara penduduk umur 0-14 tahun, ditambah
penduduk 65 tahun ke atas (disebut dengan bukan angkatan kerja) dibandingkan dengan
penduduk yang berusia 15-64 tahun (disebut dengan Angkatan Kerja).

TABEL 02.2
TABEL RASIO JENIS KELAMIN (SEX RATIO)
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP TEGINENENG TAHUN 2019

KELOMPOK UMUR DEPEDNC


NO DESA
0-14 TH 65 TH+ 15-64 TH Y RATIO
1 BUMI AGUNG
2 REJO AGUNG
3 KOTA AGUNG
4 BATANG HARI
OGAN
5 NEGARA RATU
WATES

BAB 2 Gambaran Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ranap Tegineneng | 7


6 GUNUNG SUGIH
BARU
7 KEJADIAN
8 GEDUNG
GUMANTI
PUSKESMAS
Sumber :

Dari Gambar 00.0, diperoleh bahwa jumlah penduduk yang berumur 0-14 tahun
dan penduduk berumur 65 tahun ke atas adalah sebesar 00.000 jiwa sedangkan
penduduk yang berumur 15-64 tahun adalah sebesar 00.000 jiwa. Dari data tersebut,
diketahui bahwa Depedency Ratio penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat
Inap Tegineneng pada tahun 2019 adalah ……….. Angka ini memberikan gambaran di
setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif/angkatan kerja) mempunyai
tanggungan sebanyak 000 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi
(bukan angkatan kerja). Lebih sederhananya, bahwa di setiap 100 orang penduduk yang
dianggap produktif (usia kerja) harus menanggung beban ekonomi sebanyak 000 orang
yang diasumsikan belum bekerja dan kelompok yang sudah tidak produktif.
Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sebaliknya, semakin rendah
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi

2.4 TINGKAT PENDIDIKAN


Pendidikan yang ditamatkan merupakan salah satu ukuran kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Tingkat pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan
menerima informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam
pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, pada
umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga lebih mudah
menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut berperan serta aktif dalam
mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya

GAMBAR 1.04
PERSENTASE PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT
PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DI WILAYAHYAH KERJA
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP TEGINENENG TAHUN 2019

BAB 2 Gambaran Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ranap Tegineneng | 8


Penduduk
Tamat SD/MI
25,0%

PT/Akademi 6.6

SMA/SMK/Sederajat 27.0

SMP/sederajat 36.0

SD/Sederajat 25.0

Tidak Sekolah 1.9

0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0

Sumber : KDA

. Gambaran kualitas SDM di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap


Tegineneng dilihat dari pendidikan yang ditamatkan disajikan pada Tabel 2.2 diatas.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa persentase tertinggi adalah penduduk yang tamat
SMP/Sederajat 36,0 persen, diikuti tamat SMA/SMK/Sederajat 27,0 persen dan tamat
SD/Sederajat 25,0 persen. Sedangkan untuk penduduk yang dapat menamatkan
Perguruan Tinggi/Akade hanya 6,7 persen. Namun juga tercatat 1.9 persen yang tidak
bersekolah atau menamatkan pendidikan pada tingkat dasar.

BAB 2 Gambaran Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ranap Tegineneng | 9


BAB 2 Gambaran Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ranap Tegineneng | 10

Anda mungkin juga menyukai