Anda di halaman 1dari 4

MATERI AJAR

BESARAN TURUNAN

Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunaan satuan standar
(baku)
4.1 Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri, makhluk
hidup lain, dan benda-benda di sekitar dengan menggunakan satuan baku dan tak baku

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dengan aktif dan rasa ingin tahu dapat menjelaskan definisi besaran turunan
dengan benar setelah melakukan kegiatan pengukuran besaran turunan.
2. Peserta didik dengan aktif dan rasa ingin tahu dapat mengidentifikasi minimal 5 contoh
besaran turunan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar setelah
melakukan kegiatan pengukuran besaran turunan.
3. Peserta didik dengan aktif dan rasa ingin tahu dapat mengidentifikasi besaran pokok
penyusun besaran turunan dengan benar setelah melakukan kegiatan pengukuran besaran
turunan.
4. Peserta didik dengan aktif dan rasa ingin tahu dapat menghitung nilai dari besaran turunan
konsentrasi larutan dan laju pertumbuhan tanaman setelah melakukan kegiatan pengukuran
besaran turunan.
5. Peserta didik dengan kerjasama dapat mengukur besaran turunan luas dan volume
menggunakan alat ukur yang sesuai dengan benar melalui kegiatan pengukuran besaran
turunan.
6. Peserta didik dengan aktif dan percaya diri dapat menyajikan data hasil pengukuran besaran
turunan luas dan volume dengan benar melalui kegiatan pengukuran besaran turunan.

Pengantar
Besaran-besaran yang dapat diukur selain tujuh besaran pokok termasuk besaran turunan.
Disebut besaran turunan karena besaran-besaran tersebut dapat diturunkan dari besaran-
besaran pokoknya. Misalnya, luas ruang kelasmu. Jika ruang kelasmu berbentuk persegi, maka
luasnya merupakan hasil perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar
merupakan besaran pokok panjang. Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter (m). Luas
dalam SI memiliki satuan meter x meter, atau meter persegi (m2). Contoh besaran turunan yang
lainnya adalah volume, konsentrasi larutan, dan laju pertumbuhan.
Pada mata pelajaran IPA, kamu akan sering menemukan besaran-besaran turunan yang
lain. Seluruhnya akan kamu pelajari pada bab-bab selanjutnya. Besaran turunan yag dimaksud
dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1: Besaran Turunan dalam IPA
Penjabaran dari
No Besaran Turunan Satuan Sistem MKS
Besaran Pokok
1 Luas panjang x lebar m2
2 Volume panjang x lebar x tinggi m3
3 Massa Jenis massa / volume kg/m3
4 Kecepatan perpindahan / waktu m/s
5 Percepatan kecepatan / waktu m/s2
6 Gaya massa x percepatan newton (N) = kg m/s2
7 Usaha gaya x perpindahan joule (J) = kg m2/s2
8 Daya usaha / waktu watt (W) = kg m2/s3
9 Tekanan gaya / luas pascal (Pa) = N/m2
10 Momentum massa x kecepatan kg m/s

Besaran Turunan Luas pada Objek Simetris


Luas benda bangun datar dapat ditentukan melalui pengukuran tidak langsung. Caranya,
dengan mengukur panjang unsur-unsur yang diperlukan, kemudian menghitung luasnya
berdasarkan persamaan Matematis yang telah diketahui. Beberapa contoh persamaan
Matematis untuk menghitung luas bidang datar dijelaskan oleh Tabel 2.
Tabel 2: Luas Bidang Datar
Bidang Datar Gambar Persamaan Matematis

persegi luas = sisi x sisi

persegi panjang luas = panjang x lebar

jajar genjang luas = alas x tinggi

segitiga luas = ½ x alas x tinggi

lingkaran luas = π x jari-jari x jari-jari

2
Besaran Turunan Volume pada Objek Simetris
Volume merupakan besaran turunan yang disusun dari besaran pokok panjang. Volume
berkaitan dengan besarnya ruangan yang terisi oleh materi. Volume benda simetris dapat
ditentukan melalui pengukuran tidak langsung. Caranya, dengan mengukur panjang unsur-unsur
yang diperlukan, kemudian menghitung volumenya berdasarkan persamaan Matematis yang
telah diketahui. Beberapa contoh persamaan Matematis untuk menghitung volume bidang ruang
dijelaskan oleh Tabel 3.
Tabel 3: …

Bidang Ruang Gambar Persamaan Matematis

kubus volume = sisi x sisi x sisi

balok volume = panjang x lebar x tinggi

silinder volume = π x jari-jari x jari-jari x tinggi

bola volume = 4/3 x jari-jari x jari-jari x jari-jari

kerucut volume = 1/3 x π x jari-jari x jari-jari x tinggi

Besaran Turunan Volume Benda Asimetris


Mengukur volume benda yang bentuknya asimetris (tidak
teratur) dapat menggunakan gelas ukur. Langkah-langkah
pengukurannya sebagai berikut:
1. Mengisi gelas ukur dengan air dengan volume tertentu
2. Mengukur volume mula-mula air
3. Memasukkan objek ke dalam gelas ukur
4. Mengukur volume akhir air setelah dimasukkan objek
5. Menghitung perubahan volume menggunakan persamaan

Volume Objek = Volume akhir – Volume Mula-mula

3
Daftar Pustaka
Arahim, Zaipudin, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional

Blaustein. D.. Butler, L.. Matthias. W. & Hixson. B. 1999. Science. An Introduction to the Life. Earth.
and Physical Sciences. New York: GLENCOE/McGraw-Hill.

Cloethingh, S., Jorg Negendank. 2010. New Frontiers in Integrated Solid Earth Sciences. New York:
Springer

Hastuti, Pera Tri, Suhardi & Suratno. 2009. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan
Kontekstual untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Nurachmandani, Setya & Samsulhadi, Samson. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) untuk
SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Sugiyarto, Teguh & Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VII SMP/MTs. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional

Wasis & Irianto, Sugeng Yuli. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 1 untuk SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Widodo, Wahono, dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Winarsih, Anni, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai