Anda di halaman 1dari 15

BAB III

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NY “W”


POST SC, DI RUANG KEBIDANANRUMAH SAKIT
Dr. AHMAD MOCTHAR BUKITTINGGI

Tanggal Masuk : 25 juli 2018


Tanggal Pengkajian :30 Juli 2018
Pukul :12.00 WIB

KUNJUNGAN I
A. PENGKAJIAN DATA
1. IDENTITAS/ BIODATA
Nama : Ny “W” Nama suami : Tn “R”
Umur : 30 Tahun Umur : 32 Tahun
Suku : Minang Suku : Minang
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bukittinggi Alamat : Bukittinggi
2.   Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama :
- Ibu mengatakan nyeri perut menjalar kepinggang
- Ibu mengatakan hamil saat ini kembar (gemeli).
b. Keluhan Sekarang :
- Kepala bayi U PAP,dilakukan VT servik (-), UK : 34-35 minggu.
- DJJ (+) 2, dan dilakukan pemeriksaan penunjang USG.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
a. Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, hypertensi, DM, infeksi alat
reproduksi
b. Ibu tidak ada riwayat operasi, transfusi darah dan alergi
c. Tidak ada ketergantungan obat, alkohol, rokok

23
24

4.   Riwayat keluarga
a. Tidak ada riwayat penyakit DM, jantung dan TBC
b. Tidak ada riwayat keluarga yang menderita tumor
c. Tidak ada riwayat penyaki menular seksual

5. Pola kegiatan sehari-hari


a. Kebutuhan nutrisi :
1) Sementara terpasang infus RL          
b. Kebutuhan eliminasi BAB dan BAK :
1) Masih terpasang cateter dengan urine bag ± 500 cc
2) Ibu belum BAB
c. Pola istirahat/tidur :
Ibu susah istirahat atau tidur karena adanya rasa nyeri luka operasi
6. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum              : tampak lemah
b. Kesadaran : komposmentis
c. Ekspresi wajah               : kadang meringis dan tegang
d. Tanda-tanda vital:
1) Tekanan darah           : 130/90 mmHg
2) Nadi                             : 84x/menit
3) Suhu                             : 36,6°C
4) Pernapasan                   : 20 x/menit    

e. Kepala :
Keadaan rambut cukup bersih, warna hitam, pendek lurus, tidak
berketombe dan tidak mudah rontok. Tidak teraba massa dan nyeri tekan
f. Muka :
1)  Ekspresi wajah kadang  meringis terutama bila bergerak
2)  Ekspresi wajah kadang-kadang tegang
g.  Mata :
1)  Sklera tidak ikterus
2)  Konjungtiva tidak pucat
h.  Mulut/gigi :
1)   Mulut/gigi cukup  bersih, tidak  berbau,  karies (+)
2)   Bibir kering 
i.  Hidung :
1)   Tidak ada pembesaran (polip)
2)   Tidak nampak adanya sekret
j.  Telinga :
             Simetris kiri dan kanan dan keadaan telinga bersih
k.  Leher :            
Tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limphe dan vena jugularis.
l.   Payudara :
Payudara simetris kiri dan kanan tidak teraba adanya benjolan
m.  Abdomen :
25

Ada nyeri tekan pada abdomen bekas operasi.


n.   Vulva, vagina dan anus
1)   Vagina terasa nyeri saat ditekan
2)   Vulva tampak bersih, terpasang cateter tetap urine ± 500 cc
3)   Nampak pengeluaran darah dari jalan lahir ±50 cc
4)   Tidak ada haemorhoid, oedema, dan varices
o.  Ekstremitas :
1)  Tampak pada tangan kanan terpasang infus  RL  28 tetes/menit
2)  Simetris kiri dan kanan, tidak ada  varices atau oedema

7. Data psikologis/sosial
a. Ibu merasa senang karena operasinya berjalan lancar
b. Ibu sering menanyakan keadaannya
c. Harapan ibu semoga cepat sembuh dan cepat pulang ke rumahnya.

8. Data spritual
a.  Ibu dan keluarga taat beribadah
b.  Selama di rumah sakit, tidak ada hal-hal yang bertentangan dengan keyakinan
pasien

9. Pengobatan dan perawatan yang telah diberikan


a. Infus RL terpasang drip Oxsitosin + metergyn
b. Inj Cefotaxime 
c. Pronalges suppose
10. Pemeriksaan laboratorium tanggal 30 Juli 2018  jam 17.00 Wib
     (Hb 2 jam Post Operasi)
a. Hb :  12 gr %       
B. ANAMNESA
Tanggal : 30 Juli 2018
Pukul : 12.00 WIB
1. Alasan Kunjungan
Pasien mengatakan post SC hari pertama atas indikasi gemeli janin
presentasikepala dan letak lintang.
2. Riwayat Persalinan
a. Tanggal persalinan : 30 Juli 2018
b. Ditolong oleh : Dokter SpOG
c. Cara persalinan : Sectio Caesaria
d. Komplikasi :Gemeli, PRM lama, preskep dan letak lintang.
e. Keadaan plasenta : Lengkap
26

f. Perineum
1) Terpasang :  Douwer cateter

2) Kebersihan vulva perineum :  Bersih


3) Pengeluaran lochea :  Lochea rubra
4) Warna :  Merah segar
5) Bau lochea :  Amis
6)  Jumlah lochea :  + 50 cc

3. Bayi
a. Lahir secara : Sc
b. BB : 2800 gr / 2000 gr
c. PB : 49 cm / 47 cm
d. JK :♂/♂
e. A/S : 9/10, 6/7
f. Cacat bawaan : tidak ada
g. Anus : +/+
h. Reflek Hisap : baik

4. Riwayat Post Partum


a. KU : sedang
b. Keadaan emosional : baik
c. Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
T : 36,5 ºC
d. Payudara
 Puting susu : menonjol
 Pengeluaran : kolostrum
e. Uterus
 TFU : 2 jari bawah pusat
 Kontraksi : baik, fundus uteri teraba keras
27

f. Pengeluaran Lochea
 Warna : merah segar
 Bau : amis
 Jumlah : 50 cc
g. Kandung kemih : kosong
h. Ekstremitas
 Oedema : tidak ada
 Reflek patela : Ka ±/ Ki ±
I. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa : Ny. “W” P2A0H3, nifas post Sc hari I indikasi gemeli, presentasi
kepala,letak lintang, hari pertama.
b. Diagnose dasar : Sekala nyesi sedang
c. Masalah : Nyeri luka post operasi
d. Kebutuhan : observasi keadaan umum, mobilisasi dini post Sc

II. Diagnosa Potensial


Diagnosa potensial : terjadi infeksi nosokomial
III. Tindakan Segera
Tindakan segera : kolaborasi medik untuk terapi
IV. Intervensi / Perencanaan
1. Observasi tanda-tanda vital setiap 15 menit
2. Lakukan pemantauan perdarahan
3. Informasikan keadaan ibu dan bayinya
4. Beritahu ibu untuk menyusui bayinya.
5. Beritahu pasien belum boleh makan dan minum apabila masih mual
muntah dan bising usus.
6. Kolaborasi medik tentang pemberian infus dan terapi injeksi
7. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
8. Kontrol cairan intake dan output
9. Tingkat nyeri sedang.
28

V. IMPLEMENTASI
1. Memberitahukan kepada ibu dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan
bahwa keadan ibu baik
2. Bayi menyusu dengan baik
3. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa pasien belum boleh makan
dan minum
4. Melaksanakan terapi medik melalui cairan intravena
1) Infus RL terpasang drip Oxytocin+ metergin
2) Pronalges suppose 2
3) Cek Hb 6 jam post SC pukul 17.00 WIB
4) Injeksi Cefriaxone 2x1 pukul 09.00 WIB dan 21.00 WIB
5. Menganjur ibu untuk makan dan minum
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
7. Mengontrol cairan intake dan output

VI. EVALUASI
1. Ibu sudah di beri tahu hasil pemeriksaan tanda vital dan hasilnya Tanda dalam
batas normal
2. Asi ibu masih kurang.
3. Pasien sudah mengerti dengan kondisi dirinya dan bayi yang satunya lagi
4. Pasien masih puasa dan ibu dapat istirahat dengan baik
5. Terapi medik sudah dilakukan sesuai instruksi dokter
6. Infus menetes 28 x/i dengan baik dan urin tampung terisi 150 cc
7. Ibu mengeluh lokasi bekas operasi terasa sakit
8. HB 12,5 gr%
9. Tingkat rasa nyeri berkurang.
KUNJUNGAN II

Hari/Tanggal : 31 Juli 2018


Pukul : 08.30 WIB
29

A. DATA SUBJEKTIF
 Ibu mengatakan masih nyeri bekas luka operasi
 Ibu mengatakan ASI nya masih sedikit

B. DATA OBJEKTIF
 Ibu terlihat lemas
TTV
 TD : 110/70 mmHg
 P : 24x/i
 N : 88 x/i
 S : 36,50C
 Kateter (-)
 Kolostrum (+)
 Luka Operasi tertutup verban
 Kesadaran ibu composmentis
 Fundus : 2 jari diatas simpisis
 Perdarahan : ± 50 cc
 IUFD RL 20 tts/i
 Bayi 1 : BB 2800 gram Rawat gabung dengan ibu

C. ASSESMENT
Ny “W” dengan P2A0H3, Gameli, Post Sc hari kedua
Kebutuhan :
 Observasi Keadaan umum
 Melanjutkan intervensi
 Pendidikan kesehatan
D. PENATALAKSANAAN
1. Inform consent melakukan pemeriksaan
2. Lakukan pemantauan KU, TTV, PPV, lokea, TFU
3. Lanjutkan terapi advis dokter
4. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan
30

5. beritahu kepada ibu untuk menyusui bayi sesering


mungkin
6. Anjurkan ibu untuk mobilisasi secara bertahap
7. Aff infus dan DC serta beritahu ibu untuk pindah
ruangan
8. Beritahu ibu untuk tetap memakan makanan yang
bergizi
9. Bersihkan badan ibu dengan lap dan air hangat
10. Beritahu ibu untuk tetap menjaga daerah operasi
agar tetap kering dan tertutup kassa steril
11. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
12. Pantau tanda-tanda infeksi
31

KUNJUNGAN III
Hari/Tanggal : 1 Agustus 2018
Pukul : 08. 00 WIB

A. DATA SUBJEKTIF
 Ibumengatakan perutnya masih sedikit nyeri
 Ibu mengatakan sudah merasa sehat kembali dan ingin pulang
B. DATA OBJEKTIF
 Ibu terlihat baik
TTV
 TD : 120/80 mmHg
 P : 24x/i
 N : 83x/i
 S : 36,50C
 Kateter : (-), aff infus
 Luka Operasi kering
 Kesadaran komposmentis
 Fundus : 2 jari di atas simpisis
 Perdarahan : ± 10 cc
 Bayi 1 : BB 2800 gram Rawat gabung dengan ibu

C. ASSESMENT
Ny “W” dengan P2A0H3, Post Sc hari ke 3
Kebutuhan :
 Observasi Keadaan umum

D. PENATALAKSANAAN
1. Inform consent sebelum melakukan tindakan
2. Lakukan pemantauan KU, TTV, PPV, Kontraksi uterus, TFU
3. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu
32

4. Lakukan aff infus


5. Anjurkan ibu sesering mungkin menyusui bayinya
6. Beritahu ibu untuk tidak melakukan aktivitas berat selama proses
penyembuhan
7. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga kehamilan minimal 2 tahun dengan
mengikuti program KB dan menjelaskan risiko kehamilan yang terlalu dekat
terhadap kondisi ibu dengan riwayat Sc
8. Beritahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas
9. Memberitahu ibu dan menganjurkan gara ibu rajin konsultasi pada dokter atau
unit kesehatan terdekat apabila ibu hamil kembali
10. Beritahu ibu untuk konsultasi ke unit kesehatan terdekat apabila ada keluhan
dengan bekas operasi tersebut
11. Bantu keluarga menyelesaikan administrasi
12. Bantu klien persiapan pulang
33

BAB IV
PEMBAHASAN

Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat
kandung kembali seperti semula sebelum hamil,yang berlangsung selama 6 minggu atau
kurang lebih 40 hari (Prawirohadjo,2002).
Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali,mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil (mochtar,1998).
sectio caesarea berasal dari kata latin “caedera” artinya memotong. Pengertian ini
sering dijumpai dalam roman law (lex regia) dan emporer’s law (lex caesare) yaitu
undang-undang yang menghendaki supaya janin dalam kandungan ibu-ibu yang
meninggal harus dikeluarkan dari dalam rahim (mochtar, 1998). Sectio caesaria adalah
suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan
dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500
gram (prawirohadjo, 2002)
Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih (Manuaba, 1998
: 265). Kehamilan ganda adalah bila proses fertilisasi menghasilkan janin lebih dari satu
(Saifuddin, 2001 : 311). Kehamilan ganda adalah satu kehamilan dengan dua janin atau
lebih. (Mochtar, 1990).
Kembar siam adalah keadaan anak kembar dimana tubuh keduanya bersatu yang
terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna.Kehamilan
ganda adalah suatu keadaan kehamilan dengan jumlah janin dua atau lebih.(Taber, 1994
: 282).
34

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny.”W”


dengan kehamilan Gameli dengan Post partum. Maka dalam bab ini akan dibahas
tentang perbandingan antara kosep teoritis dengan kenyataan yang ditemukan dan
diterapkan pada Ny.”W”.
1) Pada pengumpulan data, penulis menggunakan format pngkajian meliputi data
subjektif, data objektif, anamnesa, penatalaksanaan. Pengumpulan data sesuai
teori yang dipelajari.
2) Ny. W mengatakan pasien mengatakan post SC hari pertama atas indikasi gemeli
janin presentasi kepala dan letak lintang dan ibu datang ke rawatan kebidanan
pukul 12.00 WIB, dengan hasil pemeriksaan
a) Terpasang :  Douwer cateter
b) Kebersihan vulva perineum :  Bersih
c) Pengeluaran lochea :  Lochea rubra
d) Warna :  Merah segar
e) Bau lochea :  Amis
f) Jumlah lochea :  + 50 cc
g) Perdarahan : ± 300 cc
ibu merasa nyeri pada luka bekas operasi. Sehingga ditegakkan diagnosa
Ny. W umur 30 th P2A0H3, nifas post Sc hari I indikasi gemeli, PRM lama,
presentasi kepala letak lintang, hari pertama dengan tindakan :
a) Infus RL terpasang drip Oxytocin+ metergin
b) Pronalges suppose apabila ibu mengalami sakit perut tidak tertahankan
c) Cek Hb 17.00 WIB
d) Injeksi Cefriaxone 2x1 pukul 09.00 WIB dan 21.00.
Hal ini sesuai dengan teori Manuaba, (2001) Indikasi sectio caesarea
hanya pada :
a) Janin I letak lintang;
b) Terjadi prolaps talipusat;
c) Plasenta previa;
d) Terjadi interlocking pada letak kedua janin 69; anak I letak sungsang dan
anak II letak kepala.
3) Ny.W diberikan

24
35

a) Infus RL terpasang drip Oxytocin+ metergin


b) Pronalges suppose apabila ibu mengalami sakit perut tidak tertahankan
c) Cek Hb 17.00 WIB
d) Injeksi Cefriaxone 2x1 pukul 09.00 WIB dan 21.00.
4) Pada pukul 14.00 WIB Ny.W dipindahkan ke ruangan obsetrik untuk dilakukan
perawatan dikarenankan kondisi ibu sudah membaik. Hal ini telah sesuai dengan
protap kerja rumah sakit.
5) Perencanaan dilakukan sesuai dengan masalah yang ada, rencana yang disusun
berdasarkan teori yang ada.
6) Pelaksanaan menyesuaikan dengan rencana yang dibuat, sama dengan teori yang
dipelajari.
7) Evaluasi ditemukan jika pelaksanaan telah dilakukan. Di rumah sakit evaluasi
dilakukan setelah melakukan tindakan, hal ini sejalan dnegan teori.
Dalam melakukan asuahan kebidanan pada Ny. W umur 30 th P2A0H3, nifas post
Sc hari I indikasi gemeli, PRM lama, presentasi kepala letak lintang, hari pertama pada
tanggal 30-31 Juli 2018 telah sesuai dengan teori.
36

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. W yaitu di RSAM tahun
2018, penulis dapat mengambi kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada tanggal 3o juli 2018 pukul 10.30 WIB pelaksanaan dari rencana asuhan
yang didapat pada Ny. W post SC di pindah kan ke ruangan perawatan
intensif memeriksa TTV, menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya,
memberitahu keluarga untuk tidak memberi makan dan minum selama 6 jam
post SC.
a. KU : baik
b. TTV : TD :110/80mmHg, S:36,50C, N: 85x/m, P24x/m
c. BB bayi :3200 gr dirawat gabung /2300gr dirawat di perinatologi
2. Pada tangal 31 juli 2018 NY. W nifas hari ke 2
a. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi
b. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
c. Melakukan evaluasi rencana yang sudah dilakukan
3. Pada tanggal 1 agustus 2018 Ny.W nifas hari ke -3 di pindahkan keruangan
perawatan
a. Cek TTV
b. Cek HB
c. Anjurkan ibu untuk banyak bergerak
d. Anjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya
37

B. Saran
1. Bagi pihak Rumah Sakit
Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk RSAM agar dapat lebih
meningkatkan pelayanan terhadap pasien dan penunjang seperti pemberian
penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan mengadakan kelas
senam hamil di RSAM serta sebagai sumber informasi tentang asuhan
kebidanan pada ibu hamil.
2. Bagi Pihak Institusi
Diharapkan makalah ini dapat dijadikan bahan acuan/ informasi dan umpan
balik untuk proses pembelajaran dan
37 memberi sumbangan pemikiran terhadap
pembuatan makalah dimasa yang akan datang di STIKes FDK Bukittinggi

3. Bagi mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa dapat lebih meningkatkan asuhan kebidanan pada
ibu dengan gemeli serta dengan penulisan ini mahasiswa mendapat
pengalaman belajar dan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di kelas ke
lahan praktik

Anda mungkin juga menyukai