Kisi Kisi Uas Ai
Kisi Kisi Uas Ai
Penemuan auditor termasuk kondisi observasi yang sebenarnya, kriteria oleh kondisi yang dievaluasi,
efek (risiko) efek terkait dengan mengamati masalah, dan penyebab masalah. Rekomendasi ada empat
bentuk:
Step 7 – Reporting
Banyak auditor yang menganggap laporan audit adalah “produk”. Mereka menganggap proses audit
dibuat untuk memproduksi produk tersebut. Juga, reputasi auditor internal kebanyakan berdasarkan
laporan audit karena itu merupakan satu-satunya presentasi resmi dari keahlian profesional dan
kinerjanya. Laporan tersebut mengandung penjelasan dari audit objectives, scope, general procedures,
finding, dan recommendations.
Step 8 – Follow-Up
Setelah auditor menyampaikan dan presentasi kepada auditee, dan auditee telah memberi respons,
proses audit selesai. Ada follow-up terhadap audit.
a. Top Management konsultasi dengan auditee untuk memutuskan jika, kapan, dan bagaimana
rekomendasi auditor akan ditindaklanjuti.
b. Tindakan auditee terhadap keputusan tersebut.
c. Auditor, setelah menunggu waktu setelah selesai mengaudit, periksa kembali dengan auditee
untuk melihat apakah tindakan korektif telah dilakukan dan hasil yang diinginkan telah
tercapai, atau manajemen dan dewan menerima tanggung jawab dengan tidak mengambil
tindakan korektif.
Beberapa auditor menganggap bahwa semua pekerjaan follow-up harus dilakukan oleh manajemen
eksekutif dalam konjungsi dengan auditee.
Aktivitas terakhir berhubungan dengan audit adalah evaluasi yang dibuat oleh auditor sendiri.
Pemimpin tim, ditugaskan manajer, dan direktur audit sering menentukan adanya gong concern,
termasuk seberapa efektif audit, bagaimana akan bekerja lebih baik, dan bagaimana audit dimasa yang
akan datang akan diuntungkan dari yang baru saja diselesaikan. Laporan kinerja selesai di staf auditor
dan pemimpin tim. Tidak ada audit yang selesai sampai total proses selesai.
B Secara khusus survey pendahuluan, langkah apa saja yg ditempuh dan pemahaman setiap
langkah termasuk pengendalian internal. Perluasan pengujian, maknanya, risikonya, program
untuk ini dan kriteria untuk perluasan pengujian
Langkah Dasar Survei Pendahuluan
Auditor sebaiknya melakukan survey dengan delapan langkah dasar;
1. Melakukan Studi Awal
Studi awal yang dilakukan auditor mencakup penelaahan atas kertas kerjatahun sebelumnya,
temuan audit, bagan organisasi dan dokumen lain yangakan membantu untuk lebih memahami subjek
audit. Studi awal dilakukandikator pusat, meskipun banyak auditor internal saat ini dapat
mengaksesinformasi secara elektronik dari lokasi yang jauh. Kertas kerja penugasan sebelumya dapat
menunjukkan pendekatan yang dilakukan auditor lain ataspenugas tersebut, meskipun pendekatan ini
mingkin tidak lagi layak atau tidakdiinginkan untuk di audit tahun ini.
2. Pendokumentasian
Pendokumentasian mencakup beberapa langkah yang akan mengarah padapertemuan awal antara
auditor dengan manajer klien. Pembuatan daftarpengingat dan daftar isi awal untuk kertas kerja
merupakan beberapa hal yangdilakukan saat pendokumentasian. Auditor juga membuat kuesioner yang
akandigunakan dalam wawancara dan diskusi dengan manajer klien dan lainnya.
3. Bertemu Klien
Pertemuan auditor dengan manajer klien member peluang bagi auditor
untukmenjelaskan tujuan dan pendekatan audit yang akan dilakukan. Dalambeberapa situasi, auditor
justru ingn membahas keseluruhan peran auditinternal dan organisasi. Dalam pembahasan dengan
manajer dan supervisor,auditor menjelaskan tujuan, sasaran dan standar operasi serta resikobawaannya.
Auditor juga ingin mengenali gaya manajemen yang diterapkan.
4. Mendapatkan Informasi melalui :
Wawancara : Wawancara yang sukses didasarkan pada penerapan saksamaenam langkah penting;
persiapan, penjadwalan, pembukaan, pelaksanaan,penutupan dan pencatatan.Mengumpulkan bahan
bukti : Survei pendahuluan akan berlangsung lancer dansistematis jika auditor internal memiliki
pandangan yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai. Dalam kebanyakan audit informasi
penting dapat diklasifikasikan ke dalam empat fungsi dasar manajemen;Perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan control.
5. Pengamatan
Pengamatan dalam arti umum terus dilakukan selama survey pendahuluan.Melalui pengamatan yang
gigih dan Tanya jawab yang cerdas, auditor internalmampu untuk;
· Menemukan tujuan, sasaran dan standar
· Menilai control untuk mencapai tujuan-tujuan ini.
· Mengevaluasi risiko
· Menetukan control untuk meminimalkan risiko
· Membuat penentuan risiko secara sistematik
· Menilai gaya manajemen
6. Penentuan Resiko
7.Pembuatan Bagan Alir (Flowchart)
Bagan Alir memotret suatu proses. Meskipun pembuatan bagan alir mencakuphal-hal yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan dan seni, namun umumnyalebih bersifat seni. Pembuangan bagan alir yang
formal seharusnyadistandardisasi dalam departemen audit. Semua auditor harus menggunakanbentuk
yang sama dan mengikuti instruksi dasar yang sama. Tidak semuabagan alir terperinci, formal atau
ektensif.
8. Pelaporan.
Selama penelaahan hasil-hasil survey dengan manajemen, pelaporan temuanpositif dan negative bias
jadi kondusif bagi hubungan auditor-klien.Estimasiawal untuk waktu dan kebutuhan sumber daya harus
dilakukan, bersamadengan target tanggal pekerjaan lapangan dan fase pelaporan audit
Risiko
Risiko adalah ketidak pastian yang dihadapi oleh organisasi dalam mencapai tujuannya. Risiko
juga bisa dipandang sebagai potensi terjadinya kondisi-kondisi atau kejadian-kejadian yang dapat
menghambat organisasi untuk mencapai tujuannya. Berkaitan dengan audit, ada dua jenis risiko yaitu
risiko organisasi dan risiko audit. Risiko organisasi adalah potensi terjadinya kondisi-kondisi atau
kejadian-kejadian yang dihadapi oleh organisasi dalam mencapai tujuannya, sedangkan risiko audit
adalah risiko yang dihadapi oleh auditor yang menyebabkan audit tidak mencapai tujuannya.
Risiko Audit adalah istilah yang umum digunakan dalam kaitannya dengan audit atas laporan
keuangan suatu entitas. ”Tujuan utama dari audit tersebut adalah untuk memberikan suatu tindakan
untuk berpendapat, apakah atau tidak laporan keuangan yang diaudit menyajikan secara wajar
keuntungan keuangan, posisi / rugi dan arus kas entitas. Risiko Audit adalah risiko auditor memberikan
pendapat yang tidak pantas atas laporan keuangan, terutama ketika laporan keuangan tersebut
mengandung salah saji material.
C Pemahaman pentingnya posisi audit internal dalam organisasi, manfaat berbagai struktur
organisasi untuk fungsi audit internal, termasuk identifikasi peran dan tanggung jawab posisi
kunci dalam fungsi audit internal.
PENTINGNYA POSISI AI
Fungsi audit internal ditempatkan pada tingkat manajemen senior, memberikan fungsi visibilitas,
otoritas, dan tanggung jawab untuk secara bebas mengevaluasi penilaian manajemen sistem organisasi
pengendalian internal, dan menilai kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan bisnis dan
mengelola, memantau, dan mengurangi risiko yang terkait dengan pencapaian tujuan tersebut.
D. Memahami bukti audit dan prosedur untuk menghimpunnya serta pemahaman berbagai
jenis bukti serta berbagai pemahaman berbagai jenis bukti audit internal tersebut, termasuk
kertas kerja, isi dan tujuan kertas kerja
Makna bukti audit : Bukti Audit merupakan segala informasi yang mendukung angka - angka atau
informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai
dasar untuk menyatakan pendapatnya. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari data
akuntansi dan semua informasi penguat (corroborating information) yang tersedia bagi auditor.
2) Konfirmasi
Konfirmasi adalah jawaban atas permintaan auditor baik tertulis maupun lisan mengenai
keakuratan suatu informasi dari pihak ketiga yang independen (sebaiknya tertulis). Jawaban
tersebut seyogyanya langsung disampaikan kepada auditor. Proses konfirmasi adalah sebagai
berikut :
4) Dokumen
Menurut sumbernya, bukti dokumenter dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
a) Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang independen yang dikirimkan
langsung kepada auditor, misalnya konfirmasi yang merupakan penerimaan jawaban
tertulis dari pihak yang independen di luar klien yang berisi verifikasi ketelitian yang
diminta oleh auditor.
b) Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang independen yang disimpan
dalam arsip klien, misalnya rekening koran bank, faktur dari penjual, order
pembelian dari pelanggan, dan lain - lain. e. Tanya Jawab (wawancara,
interview, Inquiries)
5) Tanya jawab
Dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Tanya jawab dilakukan kepada personil atau
pihak perusahaan. Apa saja yang kurang jelas, boleh ditanyakan kepada pihak perusahaan,
misalnya mengenai metode pencatatan, proses produksi, proses pembayaran gaji/upah dan
sebagainya.
6) Observasi
Observasi adalah penggunaan penglihatan dan indera lain untuk menilai atau memeriksa
kegiatan – kegiatan tertentu, misalnya jika di catatan kepegawaian ada 15 personil di bagian
akuntansi, auditor dapat berkunjung ke bagian akuntansi untuk melihat apakah ada 15 orang
yang bekerja di bagian akuntansi.
7) Pengerjaan Kembali
Pengerjaan kembali adalah mengulangi apa yang telah dilakukan atas suatu data atau
informasi.
8) Bukti dari spesialis
Spesialis adalah seorang yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus dalam bidang
selain akuntansi dan auditing, misalnya pengacara, insinyur, geologist, ahli teknik dan lain –
lain. Pada umumnya spesialis yang digunakan auditor bukan orang yang mempunyai
hubungan dengan klien. Auditor harus membuat surat perjanjian kerja dengan spesialis, tetapi
tidak boleh menerima begitu saja hasil – hasil penemuan spesialis tersebut.
KERTAS KERJA :
Kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang
ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang
dibuatnya sehubungan dengan auditnya
E Penugasan asurans, bagaimana tujuan penugasan ini berdampak pada tujuan audit, serta
menentukan tujuan dan cakupan audit. Pertimbangan sumber-sumber yang harus dievaluasi
untuk menentukan staf dan skedul penugasan
1) Penugasan asurans
Penugasan asurans pemeriksaan obyektif bukti untuk tujuan memberikan tata kelola
independen, manajemen risiko, dan proses kontrol bagi organisasi.
2) Tujuan penugasan ini berdampak pada tujuan audit, serta menentukan tujuan dan
cakupan audit.
Penugasan diidentifikasi dalam rencana audit internal karena risiko yang melekat
diidentifikasi selama proses penilaian risiko bisnis, risiko terdeteksi terakhir kali
daerah itu diaudit, dan faktor-faktor lain yang relevan.
Penugasan merupakan bagian dari kebutuhan tahunan untuk mengevaluasi sistem
organisasi pengendalian internal untuk tujuan pelaporan eksternal, seperti as
sarbanes-oxley act of 2002 section 404 persyaratan dalam undang-undang pelaporan
keuangan serupa di negara lain amerika serikat dan.
Sebuah peristiwa baru-baru ini (misalnya, bencana alam, penipuan, atau
kebangkrutan pelanggan) telah menguji proses di bawah kondisi yang tidak biasa dan
manajemen menginginkan “post mortem” untuk menentukan di mana proses itu
efektif dan mana itu tidak.
Perubahan dalam bisnis atau industri membutuhkan modifikasi segera untuk proses
dan manajemen menginginkan validasi cepat yang modifikasi ini seperti ditampilkan
harus dirancang secara tepat untuk mengatasi perubahan.
3) Pertimbangan sumber-sumber yang harus dievaluasi untuk menentukan staf dan
skedul penugasan
Kebijakan yang berkaitan dengan proses.
Prosedur manual.
Bagan organisasi atau informasi yang serupa menguraikan jumlah karyawan dan
hubungan pelaporan kunci.
Deskripsi pekerjaan bagi orang-orang yang terlibat dalam proses.
Peta proses atau flowchart yang menggambarkan aliran keseluruhan proses.
Deskripsi narasi dari tugas utama atau bagian dari proses.
Salinan kontrak kunci dengan pelanggan, vendor, mitra melakukan outsourcing, dll
Informasi yang relevan mengenai hukum dan peraturan yang mempengaruhi proses.
Dokumentasi lainnya yang banyak telah dikembangkan untuk mendukung pelaporan
yang diperlukan pada efektivitas sistem pengendalian internal.
F Pemahaman perbedaan key control dan yg bukan key control dalam rangka penugasab
asurans, dan bagaimana mengevaluasi kememadaian pengendalian tingkat proses, dokumentasi
pengendalian
Perbedaan key control dengan bukan key kontrol dalam rangka penugasan asurans....?
1. key input
a. Dokumen atau komunikasi dari sumber luar (misalnya faktur atau cek)
b. Keluaran dari proses atau subproses lainnya
c. Informasi dari sumber luar
d. Data dari sistem internal
2. key step in the process
a. Tugas yang menangani, memeriksa, mengubah, atau memantau input
b. Analisis yang dihitung
c. Keputusan atau keputusan yang dibuat
d. Aplikasi komputer yang diperbarui
e. Dokumen atau informasi baru yang dibuat
F. Individu utama yang melakukan tugas
g. Waktu berlalu untuk tugas atau kelompok tugas
3. key output
a. Dokumen yang akan dikirim ke pihak luar (misalnya, tagihan, cek, atau pernyataan)
b. Laporan untuk penggunaan internal
c. Input ke proses atau subproses lain
d. Data yang akan disimpan secara elektronik
e. Hard copy dokumentasi disimpan secara internal
D. DOKUMENTASI PENGENDALIAN ?
Dokumentasi alur proses akan memudahkan review kertas kerja oleh supervisor internal auditor atau
yang lainya. Bentuk yang paling umum: Flowchart (High-level atau detail) dan narrative memoranda.
1) Process map – Menggambarkan luasnya input, aktivitas, workflow, dan hubunganya dengan
proses dan output lain. Framework untuk memahami aktivitas dan subproses.
Proses map berguna pada level bisnis, seddangkan flowchart dan hybrid documentation pada
detail proses.
2) Flowchart – mencakup tambahan informasi, biasanya menggambarkan sistem komputer dan
aplikasi, alur dokumen, detail risiko dan pengendalian, langkah manual atau otomatis, waktu
yang dibutuhkan daalam proses, pelaksana langkah kunci, dan informasi tambahan lain yang
dibutuhkan untuk membantu pereviu memahami proses dan alurnya.
High-level flowchart:
- Menggambarkan luasnya input, tugas, alur kerja, dan output.
- Membantu pereviu memahami keseluruhan proses, sistem, laporan, dan hubunganya
dengan proses dan subproses lain.
- Biasanya digambarkan seperti process map, dengan informasi yang ditambahkan.
Detailed Flowchart:
- Mendokumentasikan secara lebih spesifik input, tugas, actions, sistem, keputusan, dan
output.
- Contoh, dapat memasukan semua atau beberapa informasi berikut :Key risk, key
control, indiviudal/position performing, timing, elapsed time.
3) Narrative memoranda – Memberikan informasi tentang alur proses hanya menggunakan
kata tulis. Biasanya digabungkan dengan flowchart untuk membuat dokumentasi bentuk
hybrid.
Situasi yang tepat untuk menggunakan narrative memoranda:
- Prosesnya simpel, gambaran visual tidak bernilai penting.
- Langkahnya rumit, sulit untuk mendeskripsikan secara efektif dalam ruang yang
terbatas yang ada pada simbol2 flowchart.
- Process owner request.
- Lebih efisien dalam mendokumentasikan proses.
Observasi dan rekomendasi dapat mencakup (auditee) prestasi, isu-isu terkait, dan informasi
yang mendukung.
Kriteria, kondisi, penyebab, efek, dan rekomendasi dibahas secara lebih rinci di bawah ini.
1. Kriteria
Kriteria akan memaparkan apa yang seharusnya terjadi. Komponen observasi mengidentifikasi
standar kinerja yang harus dicapai. Kriteria mungkin sudah diuraikan dalam kebijakan, prosedur,
hukum, peraturan, dll., Atau mungkin perlu ditentukan oleh auditor internal berdasarkan standar
yang wajar untuk pencapaian tujuan organisasi.
2. Kondisi (Fakta)
Kondisi ini menggambarkan kontrol karena mereka ada dan berfungsi pada saat audit atau
evaluasi. Ini menggambarkan apa yang ditemukan melalui pengujian. Ini adalah jantung dari
observasi keterlibatan dan harus didukung oleh bukti-bukti yang sesuai (relevan dan dapat
diandalkan) yang cukup dan informasi.
3. Penyebab
Penyebab menjelaskan apa yang memungkinkan kondisi tersebut ada. Penyebabnya menjelaskan
unsur-unsur proses manajemen yang baik tidak ada atau yang gagal, sehingga memungkinkan
kondisi terjadi. Ini merupakan komponen penting karena kecuali diketahui, rekomendasi atau
tindakan perbaikan tidak mungkin, sehingga memungkinkan terulangnya kondisi.
4. Pengaruh
Pengaruh menjelaskan konsekuensi (baik masa lalu dan masa depan mungkin) dari observasi. Ini
menjelaskan apa yang dilakukan atau bisa terjadi sebagai akibat dari kondisi yang tidak
memenuhi kriteria (dengan kata lain, konsekuensi yang merugikan). Komponen ini diperlukan
untuk meyakinkan manajemen bahwa tindakan perbaikan yang diperlukan. Bila mungkin,
komponen ini harus diukur dengan menunjukkan jumlah dolar paparan, jumlah kejadian, dll
5. Rincian Rekomendasi
Rekomendasi menawarkan saran tentang bagaimana cara untuk memperbaiki kondisi tersebut. Ini
menggambarkan jalannya tindakan manajemen yang harus mempertimbangkan untuk
memperbaiki kondisi dan menghilangkan efek negatifnya. Tindakan yang direkomendasikan
harus mengatasi kondisi dan harus mencakup langkah-langkah untuk mencegah terulangnya
kembali.
Komunikasi penugasan akhir jaminan memastikan fungsi audit internal memenuhi kewajiban sebagai
berikut:
Komunikasi tepat waktu, informasi yang berkaitan dengan manajemen mengenai kekurangan
pengendalian (kurangnya kecukupan desain atau efektivitas operasi), kekuatan dalam
pengendalian, peluang untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya atau mengurangi biaya,
dan daerah untuk meningkatkan produktivitas atau efisiensi.
Lingkup dokumen, kesimpulan, observasi, rekomendasi, dan menghasilkan rencana kegiatan
pengelolaan penugasan.
Menjadi bagian dari catatan permanen dari pekerjaan yang dilakukan selama penugasan dan hasil
penugasan itu.
Tujuan dan ruang lingkup penugasan – (yaitu, apa penugasan itu dimaksudkan untuk dicapai) dan
ruang lingkup penugasan.
Waktu penugasan – Periode operasi termasuk dalam ruang lingkup penugasan biasanya pada
waktu tertentu atau untuk jangka waktu.
Observasi seperti yang dipersyaratkan oleh proses evaluasi dan eskalasi.
Kesimpulan penugasan dan rating (jika ada) penilaian fungsi audit internal dari kecukupan desain
dan efektivitas operasi pengendalian daerah itu tunduk audit, selain rating internal fungsi audit
daerah jika sistem rating yang digunakan.
Kualitas Komunikasi
Standar 2420: Kualitas Komunikasi menyatakan bahwa “komunikasi harus akurat, objektif, jelas,
singkat, berguna, lengkap, dan tepat waktu.” Interpretasi Standar 2420 mendefinisikan istilah-istilah ini
sebagai berikut:
Akurat yaitu bebas dari kesalahan dan didasarkan pada fakta-fakta yang mendasari.
Objektif yaitu adil, tidak memihak, dan berisi hasil penilaian yang adil dan seimbang dari semua
fakta dan keadaan yang relevan.
Jelas yaitu yang mudah dipahami dan logis, terhindar dari bahasa teknis yang tidak perlu dan
memberikan semua informasi yang signifikan dan relevan.
Singkat yaitu terhindar dari uraian panjang lebar yang tidak perlu, rincian yang berlebihan, dan
pengulangan kata.
Berguna (Constructive) yang diperlukan untuk membantu penugasan klien dan organisasi.
Lengkap yaitu mencakup semua informasi yang signifikan dan relevan untuk mendukung
rekomendasi dan pengambilan kesimpulan.
Tepat waktu yaitu memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan korektif yang tepat dan
dalam waktu yang tepat.
H Perbedaan penugasan asurans dan konsultasi, penugasan campuran serta berbagai jenis jasa
konsultasi. Proses advisory service, serta manfaat organisasi jika audit internal menyediakan
jasa konsultasi
Perbedaan jasa konsultasi dan asurans
Jasa Konsultasi: memberikan nasihat dengan hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas klien,
lingkupnya berdasarkanpersetujuan dengan klien, untuk menambah nilai dan meningkatkan tata kelola
organisasi, manajemen risiko, dan proses pengendalian tanpa mengambil alih tanggungjawab
manajemen. Contohnya adalah konseling, pemberian nasihat, fasilitasi, training.
Jasa Assurance: Penilaian objektif dari bukti bukti yang ada dengan tujuan menyediakan penilaian
independen atas tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian. Contohnya finansial, kinerja,
kepatuhan, sistem keamanan, dan kontrak due diligence
Blended Engagement
Merupakan kontrak campuran antara consulting dan assurance.Internal auditor harus lebih hati-hati
karena ada kemungkinan lebih berkompromi dengan independensi. Namun meskipun kontraknya satu,
hasil atau outcomenya terpisah karena tujuan dan lingkupnya beda.