Makalah Guru
Makalah Guru
Para guru di indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat
dan mulia. guru mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
negara dan juga untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia seutuhnya, yaitu beriman,
bertakwa, dan berahlak mulia, serta menguasai iptek dalam mewujudkan masyarakat yang
berkualitas.
Senada dengan hal itu, maka menurut Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005, pasal 1
ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. selanjutnya pada pasal 1 ayat 2 disebutkan profesional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma
tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Namun, sebagian orang tua terkadang merasa cemas ketika menyaksikan anak-anak
mereka berangkat ke sekolah, karena masih ragu akan kemampuan guru mereka. di pihak lain
setelah beberapa bulan pertama mengajar, guru-guru pada umumnya sudah menyadari betapa
besar pengaruh terpendam yang mereka miliki terhadap pembinaan kepribadian peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN GURU
1. Pengertian
Guru (dari Sanskerta: गरू
ु yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat")
adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
b. Guru honorer
Guru tidak tetap yang belum berstatus minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil,
dan digaji per jam pelajaran. Seringkali mereka digaji secara sukarela, dan bahkan di bawah
gaji minimum yang telah ditetapkan secara resmi. Secara kasat mata, mereka sering nampak
tidak jauh berbeda dengan guru tetap, bahkan mengenakan seragam Pegawai Negeri
Sipil layaknya seorang guru tetap. Hal tersebut sebenarnya sangat menyalahi aturan yang
telah ditetapkan pemerintah. Secara fakta, mereka berstatus pengangguran terselubung. Pada
umumnya, mereka menjadi tenaga sukarela demi diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri
Sipil melalui jalur honorer, ataupun sebagai penunggu peluang untuk lulus tes Calon Pegawai
Negeri Sipil formasi umum.
Jenis-jenis guru honorer:
1. Guru honor daerah
guru honor daerah adalah guru honor yang kerjanya di sekolah negeri di gaji oleh pemerintah
daerah.
2. Guru honor swasta
Guru honor swasta adalah guru honor yang kerjanya di sekolah swasta yang mana di gaji oleh
sekaolah swasta itu sendiri.
3. Guru honor lepas.
Guru honor lepas adalah guru honor yang bekerja di sekolah negeri dan di gaji oleh sekolah
itu sndiri.
4. Guru PTT, adalah Pegawai tidak tetap sebagai guru yang berstatus “setengah” pegawai
negeri sipil ayng digaji oleh Pemerintah Daerah .
5. Guru bantu adalah guru yang berstatus honor yang digaji oleh Pemerintah RI.
6. Guru honor murni (GHM) atau GTT (Guru Tidak Tetap), adalah guru yang tidak digaji oleh
Pemerintah RI akan tetapi digaji berdasarkan swadaya dari sekolah. GHM termasuk yang
mendidik di sekolah negeri ataupun swasta.
2.2 PENGERTIAN GURU SEKOLAH DASAR DAN PERBEDAAN PROFESI
GURU SD,SMP DAN SMA
1.Pengertian Guru Sekolah Dasar
Guru Sekolah Dasar adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan dasar dari umur 6-12 tahun.
2.Pengertian guru Sekolah Menengah Pertama
Guru Sekolah Menengah Pertama adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
pendidikan menegah pertama dari umur 12-15 tahun.
Guru Sekolah Menengah atas adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
pendidikan menengah atas dari umur 15-18 tahun.
4.Perbedaan tugas guru Sekolah Dasar dengan Guru SMP dan SMA
Kewajiban guru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 52
ayat (1) mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Dalam
penjelasan Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yang dimaksud dengan “tugas tambahan”, misalnya
menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket.
Dalam melaksanakan tugas pokok yang terkait langsung dengan proses pembelajaran,
idealnya guru hanya melaksanakan tugas mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran saja sesuai
dengan kewenangan yang tercantum dalam sertifikat pendidiknya. Disamping itu, guru juga
akan terlibat dalam kegiatan manajerial sekolah/madrasah antara lain penerimaan siswa baru
(PSB), penyusunan kurikulum dan perangkatnya, Ujian Nasional (UN), ujian sekolah, dan
kegiatan lain. Tugas guru dalam manajemen sekolah/madrasah tersebut secara spesifik
ditentukan oleh manajemen sekolah/madrasah tempat guru bertugas.
b.Jam Kerja
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 52 ayat (2) menyatakan bahwa
beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling
banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan
pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Alokasi
waktu tatap muka pada tiap jenjang pendidikan berbeda, pada jenjang TK satu jam tatap
muka dilaksanakan selama 30 menit, pada jenjang SD 35 menit, pada jenjang SMP 40 menit,
sedangkan pada jenjang SMA dan SMK selama 45 menit. Beban kerja guru untuk
melaksanakan kegiatan tatap muka tersebut merupakan bagian dari jam kerja sebagai
pegawai yang secara keseluruhan paling sedikit 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja
(@ 60 menit) dalam 1 (satu) minggu. Lebih lanjut Pasal 52 ayat (3) menyatakan bahwa
pemenuhan beban kerja tersebut dilaksanakan dengan ketentuan paling sedikit 6 (enam) jam
tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu satuan pendidikan
tempat tugasnya sebagai guru tetap.
Kegiatan tatap muka guru dialokasikan dalam jadwal pelajaran mingguan yang
dilaksanakan secara terus-menerus selama paling sedikit 1 (satu) semester. Kegiatan tatap
muka dalam satu tahun dilakukan kurang lebih 38 minggu atau 19 minggu dalam 1 (satu)
semester. Khusus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada kalanya jadwal pelajaran tidak
disusun secara mingguan, tapi menggunakan sistem blok atau perpaduan antara sistem
mingguan dan blok. Pada kondisi ini, maka jadwal pelajaran disusun berbasis semesteran,
tahunan, atau bahkan dalam 3 (tiga) tahunan.
1.Hakekat Guru
Dalam peraturan pemerintah Bab I pasal I ayat I dijelaskan “Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” Guru merupakan suatu profesi,yang
berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataanya
masih terdapat hal – hal tersebut diluar bidang kependidikan. Untuk seorang guru perlu
mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan
tugas secara profesional,yaitu sebagai berikut :
a. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang
diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
b. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir serta
mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
c. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan penyesuian
dengan usia dan tahapan tugas peserta didik.
d. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi)agar peserta didik menjadi mudah dalam
memahami pelajaran yang diterimanya.
e. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran,diharapkan guru dapat unit
pelajaran secara berulang – ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.
f. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antar mata pelajaran dan
atau praktikan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
g. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan
kesempatan berupa pengalaman secara langsung ,menganati/meneliti,dan menyimpulkan
pengetahuan yang didapat.
h. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial baik dalam
kelas maupun luar kelas.
i. Guru harus menyelidiki dan mendalami peserta secara individual agar dapat melayani siswa
sesuai dengan perbedaan tersebut.