Anda di halaman 1dari 5

Perbedaan Antara Pendidik dan Pengajar

Posted: May 20, 2012 in Dunia Pendidikan


0

Pendidik dan pengajar sepertinya merupakan dua kata yang memiliki makna sama. Kalau
sepintas memang mirip, padahal di antara keduanya terdapat perbedaan yang membawa efek
yang luar biasa besar. Penasaran?! Mari kita simak bersama penjelasannya.

Pengajar berasal dari kata dasar ajar, dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya
petunjuk kepada orang supaya diketahui (dituruti). Dari sini dapat dipahami bahwa ajar;
mengajar adalah suatu tindakan untuk membuat orang lain mengerti, atau paham akan
sesuatu. Nah, jadi kalau Anda menjadi seorang pengajar, berarti Anda wajib membuat orang
lain mengerti akan hal yang Anda jelaskan pada mereka. Kalau belum, berarti Anda belum
berhasil sebagai seorang pengajar.

Sedangkan pendidik berasal dari kata dasar didik, dalam Kamus Besar bahasa Indonesia
(KBBI) artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan)
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Arti lain dari kata pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat kita tarik benang merah bahwa didik/ mendidik/
pendidikan adalah hal yang terkait dengan akhlak atau budi pekerti, bukan hanya melulu
mengenai sebuah materi pelajaran.

Nah, setelah mengetahui arti dan makna dari dua kata di atas, sekarang kita lihat arti kata
Guru yang dalam Bahasa Jawa, guru adalah akronim dari kata digugu dan ditiru. Digugu
artinya menjadi tempat menimba ilmu atau tempat bertanya, sedangkan ditiru artinya
diikuti seluruh tindak tanduknya. Ada pepatah kuno yang mengatakan bahwa kalau guru
kencing berdiri, murid kencing berlari. Hal ini mengandung makna bahwa setelah seorang
murid menduplikasi dari gurunya, maka dia akan senantiasa memodifikasi, sehingga dia akan
memiliki lebih dari gurunya. Tapi ingat, bagi kita para pelajar/ murid/ siswa/ peserta didik,
tirulah apa yang masih dalam ruang lingkup positif. Hindari hal-hal yang bersifat negatif dan
jangan pernah menirunya!

Pengertian guru dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya adalah orang yang
pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Menurut pengertian di atas,
tugas utama seorang guru adalah mengajar, yaitu membuat orang lain memahami sesuatu
yang belum dipahami sebelumnya. Pernahkah Anda berpikir, betapa besar jasa guru kita
semasa kelas 1 SD yang begitu telaten mengajari kita yang semula buta huruf hingga
akhirnya bisa membaca dan menulis? Yang semula tidak mengenal angka dan tidak bisa
berhitung menjadi bisa?

Ya, sungguh besar tanggung jawab yang dipikul oleh seorang guru. Selain sebagai pengajar,
sudah seharusnya dia juga menjadi seorang pendidik, yang artinya menanamkan nilai-nilai
budi pekerti dan akhlak yang baik. Jadi, menjadi guru tidak saja bertanggung jawab terhadap
permasalahan akademis, namun juga bertanggung jawab terhadap perkembangan psikologis
dan kepribadian seorang anak didiknya.
Sungguh indah apabila semua (atau sebagian besar) guru di Indonesia memiliki kedua hal
tersebut. Ditambah lagi mampu memberikan motivasi kepada peserta didiknya, sehingga
lebih percaya diri dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat ini. Saya
mengambil sosok pahlawan nasional yang mendekati ideal adalah seorang Ki Hajar
Dewantara. Beliau adalah pendiri Taman Siswa dan dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan.
Selain mengajarkan ilmu yang beliau kuasai, beliau juga kerap memberikan motivasi serta
inspirasi kepada kita supaya lebih maju, lebih menghargai jasa-jasa para pahlawan, lebih
dapat mengoptimalkan fasilitas internet dengan hal-hal yang positif. Karena sesungguhnya
potensi yang dimiliki seorang manusia itu sungguh besar asal dia tahu cara menggunakannya.

Jadi, buat para pengajar dan pendidik serta calon pengajar dan pendidik, sekarang sudah
bukan zamannya lagi Anda membaca buku dan mendiktekannya di depan kelas. Bukan
zamannya lagi memberikan punishment yang membuat peserta didik traumatis. Zaman sudah
berubah, zaman semakin maju dengan teknologi yang semakin berkembang setiap detiknya.
Di samping perkembangan teknologi yang sudah sedemikian pesat, para peserta didik ini juga
perlu diberikan sesuatu yang dapat membuat mereka tetap dalam koridor akhlak yang baik,
dan tidak terjerumus kepada hal-hal yang menyesatkan. Selain itu mereka juga harus bisa
survive di dalam persaingan global yang semakin gila ini. Karena itu bekalilah diri Anda
sebaik-baiknya, kuasailah standarisasi teknologi (minimal dapat mengoperasikan program
Microsfot Office), karena kita semua tidak tahu perubahan apa yang akan terjadi di kemudian
hari. Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Hal ini bukan hanya
buat para guru ataupun calon guru. Tapi juga kepada kita semua. Karena baik disengaja
ataupun tidak, pada suatu saat kita juga bisa menjadi guru bagi orang lain, minimal bagi buah
hati kita. Pesan saya, jadilah guru yang lengkap yaitu sebagai pengajar sekaligus pendidik.

Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan bangsa, khususnya generasi berikutnya


yang akan serta-merta menggantikan kita di kemudian hari. Sampaikanlah ilmu meski hanya
satu ayat, setelah kita membekali diri kita dengan moral agama dan Pancasila, maka
selanjutnya kita bekali para penerus bangsa. Kalau bukan kita, siapa lagi?!

Tamasya Musafir Kata

Salam SGB dan tengat berkarya

Semoga damai bersama, berkenan, bermanfaat dan menginspirasi


PERBEDAAN ANTARA PENDIDIK GURU PENGAJAR DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN

1.PENDIDIK

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi


sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Sedangkan pendidik berasal dari kata dasar didik, dalam Kamus Besar bahasa Indonesia
(KBBI) artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran. Arti lain dari kata pendidikan adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.

2.GURU

Guru berasal dari (bahasa Sanskerta: गुरू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya
adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya
merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus
mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang
mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu (vidya)
dan juga pembagi ilmu. Seorang guru adalah pemandu spiritual atau kejiwaan murid-
muridnya.

Dalam agama Buddha, guru adalah orang yang memandu muridnya dalam jalan menuju
kebenaran. Murid seorang guru memandang gurunya sebagai jelmaan Buddha atau
Bodhisattva.

Dalam agama Sikh, guru mempunyai makna yang mirip dengan agama Hindu dan Buddha,
namun posisinya lebih penting lagi dikarenakan salah satu inti ajaran agama Sikh adalah
kepercayaan terhadap ajaran sepuluh guru Sikh. Hanya ada sepuluh guru dalam agama Sikh.
Guru pertama, Guru Nanak Dev adalah pendiri agama ini.

Orang India, Cina, Mesir, dan Israel menerima pengajaran dari guru yang merupakan seorang
imam atau nabi. Oleh sebab itu, seorang guru sangat dihormati dan terkenal di masyarakat
serta menganggap guru sebagai pembimbing untuk mendapat keselamatan dan dihormati
bahkan lebih dari orang tua mereka.
Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki
kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan
telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan
dosen yang berlaku di Indonesia.
Guru tetap

Guru yang telah memiliki status minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan telah
ditugaskan di sekolah tertentu sebagai instansi induknya. Selaku guru di sekolah swasta, guru
tersebut dinyatakan guru tetap jika telah memiliki kewewenangan khusus yang tetap untuk
mengajar di suatu yayasan tertentu yang telah diakreditasi oleh pihak yang berwenang di
kepemerintahan Indonesia.
Guru honorer

Guru tidak tetap yang belum berstatus minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan
digaji per jam pelajaran. Seringkali mereka digaji secara sukarela, dan bahkan di bawah gaji
minimum yang telah ditetapkan secara resmi. Secara kasat mata, mereka sering nampak tidak
jauh berbeda dengan guru tetap, bahkan mengenakan seragam Pegawai Negeri Sipil layaknya
seorang guru tetap. Hal tersebut sebenarnya sangat menyalahi aturan yang telah ditetapkan
pemerintah. Secara fakta, mereka berstatus pengangguran terselubung. Pada umumnya,
mereka menjadi tenaga sukarela demi diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil melalui
jalur honorer, ataupun sebagai penunggu peluang untuk lulus tes Calon Pegawai Negeri Sipil
formasi umum.

Di Indonesia, sering terjadi honorer siluman. Mereka dianggap siluman karena diangkat
menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan prosedur yang menyalahi ketentuan hukum yang
berlaku. Hal ini disebabkan adanya rekayasa masa kerja selaku honorer, dan bidang pekerjaan
mereka selaku honorer yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang mereka
miliki. Bahkan, ada yang mengandalkan surat keputusan dari orang yang tidak memiliki
kewenangan yang benar dan tepat berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia.

3.PENGAJAR

Pengajar berasal dari kata dasar ajar, dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya
petunjuk kepada orang supaya diketahui (dituruti). Dari sini dapat dipahami bahwa ajar;
mengajar adalah suatu tindakan untuk membuat orang lain mengerti, atau paham akan
sesuatu. Nah, jadi kalau Anda menjadi seorang pengajar, berarti Anda wajib membuat orang
lain mengerti akan hal yang Anda jelaskan pada mereka. Kalau belum, berarti Anda belum
berhasil sebagai seorang pengajar.

4.TENAGA KEPENDIDIKAN

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penye-
lenggaraan pendidikan.Bisa seorang TU ( Tata Usaha ),Pustakawan,Operator sekolah,Penjaga
Sekolah,Laboran.

Nah, setelah mengetahui arti dan makna dari ketiga kata di atas, sekarang kita lihat arti kata
Guru yang dalam Bahasa Jawa, guru adalah akronim dari kata digugu dan ditiru. Digugu
artinya menjadi tempat menimba ilmu atau tempat bertanya, sedangkan ditiru artinya diikuti
seluruh tindak tanduknya. Ada pepatah kuno yang mengatakan bahwa kalau guru kencing
berdiri, murid kencing berlari. Hal ini mengandung makna bahwa setelah seorang murid
menduplikasi dari gurunya, maka dia akan senantiasa memodifikasi, sehingga dia akan
memiliki lebih dari gurunya. Tapi ingat, bagi kita para pelajar/ murid/ siswa/ peserta didik,
tirulah apa yang masih dalam ruang lingkup positif. Hindari hal-hal yang bersifat negatif dan
jangan pernah menirunya!

Sumber : Wikipedia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Glosarium

Suka ·

Anda mungkin juga menyukai