Anda di halaman 1dari 7

Salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam peningkatan produksi pangan dan mengembalikan

swasembada pangan adalah penerapan teknologi alat dan mesin pertanian. Penggunaan alat dan mesin
pertanian dalam usaha produksi antara lain:

1. Menumbuhkembangkan budaya pola tanam yang tepat untuk mendukung pola tanam dan pola
panen yang serentak pada suatu hamparan tertentu sekaligus mendukung upaya terpadu.

2. Meningkatkan intensitas tanam dan panen dan sekaligus meningkatkan produksi.

3. Mengurangi susut dan meningkatkan sumbangan nyata terhadap produksi. Universitas Sumatera
Utara (Mangunwidjaja, 2005).

Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja,
meningkatkan produktifitas lahan dan menurunkan ongkos produksi. Penggunaan alat dan mesin pada
proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktivitas, kualitas hasil, dan
mengurangi beban kerja petani. Pada perkembangan awalnya penerapan teknologi mekanisasi
pertanian di Indonesia mengalami hambatan dalam hal teknis, ekonomis, dan sosial. Penggunaan traktor
sebagai salah satu teknologi mekanis mulai berkembang pesat mulai tahun 70-an. Traktor 2-roda yang
pada tahun 1973 berjumlah 1.914 unit meningkat menjadi 53.867 unit pada tahun 1995, sementara itu
traktor 4-roda hanya sedikit mengalami peningkatan dari dari 1.600 unit menjadi 6.124 unit (Lisyanto,
2002).

-------------------------------

Menurut Rukmana (2007), taksonomi tanaman kacang tanah adalah Kingdom: Plantae, Divisio:
Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Classis: Dicotyledoneae, Ordo: Rosales, Familia:
Leguminoceae, Genus: Arachis, Species: Arachis hypogaea L.

Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap. Helaian daun terdiri dari empat anak daun dengan
tangkai daun agak memanjang (Adisarwanto, 2000). Bunga berbentuk kupu-kupu berwarna kekuningan
dan bertangkai panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya 3-6 minggu setelah
tanam. Bunga kacang tanah menyerbuk sendiri (self pollination) pada malam hari dan hanya 70%-75%
yang membentuk bakal buah polong (ginofor). Bunga mekar bervariasi tergantung pada varietasnya.
Berat biji kacang tanah antara 25-40 gram per 100 biji untuk ukuran kecil sedangkan biji ukuran besar
lebih kurang 50 gram per 100 biji (Rukmana, 2007).

Varietas adalah sekelompok spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun,
bunga, buah, dan ekspresi karakteristik genotip yang dapat membedakan dari jenis yang sama dan
sekurang-kurangnya terdapat satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami
perubahan. Sifat unggul kacang tanah antara lain: potensi hasil tinggi, tipe spanish dan valensia, umur
pendek, tahan terhadap hama/penyakit, respon terhadap pemupukan, toleran kekeringan, toleran
naungan, dan toleran lahan masam, (Suhartina, 2005)

Kacang tanah termasuk tanaman hari pendek, sedangkan di Indonesia pembungaan tidak tergantung
pada fotoperiode. Terbukanya bunga dan jumlah bunga yang terbentuk sangat tergantung pada cahaya.
Intensitas cahaya yang rendah pada saat pembentukan ginofor akan mengurangi jumlah ginofor. Di
samping itu rendahnya intensitas penyinaran pada masa pengisian polong, menyebabkan pertambahan
jumlah polong hampa (Adisarwanto, 2000).

Kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup penting dalam pola menu
makanan penduduk. Di masyarakat, kacang tanah ini memiliki beberapa nama antara lain kacang cina,
kacang brol, dan kacang brudul (Jawa). Kacang tanah adalah komoditas agrobisnis yang bernilai
ekonomis cukup tinggi dan merupakan salah satu sumber protein dalam pola pangan penduduk
Indonesia. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ketahun terus meningkat, sejalan dengan bertambahnya
jumlah penduduk, kebutuhan gizi masyarakat, kapasitas industri pakan dan makanan Indonesia
(Fachruddin, 2000).

Daun kacang tanah adalah daun majemuk bersirip genap, terdiri atas empat anak daun yang bentuknya
bulat, elip atau agak lancip dan berbulu. Bunga kupu-kupu, tajuk 4 daun berjumlah 5 dan 2 diantaranya
bersatu berbentuk seperti perahu. Mahkota bunga berwarna kuning kekuningan. Buah berbentuk
polong berada di dalam tanah. Buah berisi sesuai varietas, kulit tipis ada yang berwarna putih dan ada
yang merah serta biji berkeping dua (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, 2006).

Polong kacang tanah berkulit keras dan berwarna putih kecoklatan dan setiap polong mempunyai 1-4
biji. Polong terbentuk setelah terjadi pembuahan. Bakal buah tersebut tumbuh memanjang, hal ini
disebut ginofor yang akan menjadi tangkai polong. Ginopor terbentuk diudara, sedangkan polong
terbentuk di dalam tanah. Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus kulit biji
tipis berwarna putih dan merah (Marzuki, 2007).

Kacang tanah menghendaki keadaan iklim yang panas tetapi sedikit lembab, yaitu rata-rata 65-75% dan
curah hujan tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 800-1300 mm/tahun dengan suhu harian 25-350C
(Somaatmadja, 1990). Tanaman kacang tanah tumbuh baik pada keadaan pH tanah sekitar 6-6,5
(Adisarwanto, 2000).

Kacang tanah memiliki bunga berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning, bertangkai panjang, dan tumbuh
di ketiak daun. Bunga muncul setelah tanaman berumur 4-6 minggu. Bunga menyerbuk sendiri self
polination pada pagi hari atau pada malam hari. Bunga tumbuh pada seluruh cabang dan setiap ruas
dapat membentuk bunga. Umumnya hanya sekitar 15-20% bunga mampu membentuk polong, tetapi
memungkinkan menghasilkan 200 polong per tanaman (Jones, 2007).

Jumlah polong isi dan jumlah polong hampa dipengaruhi secara nyata oleh pemupukan kalium. Hal ini
karena kalium berperan penting dalam pembentukan buah pada jenis kacang-kacangan. Kekurangan
kalium akan menyebabkan gagalnya pengisian polong kacang tanah atau terbentuknya polong hampa
(Haridi dan Zulhidiani, 2009).

Kacang tanah menghendaki keadaan iklim yang panas tetapi sedikit lembab, yaitu rata-rata 65-75% dan
curah hujan tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 800-1300 mm/tahun. Pada waktu berbunga tanaman
kacang tanah menghendaki Universitas Sumatera Utara 10 keadaan yang cukup lembab dan cukup
udara, sehingga kuncup buah dapat menembus tanah dengan baik dan pembentukan polong dapat
berjalan secara leluasa, sedangkan pada saat buah kacang tanah menjelang tua, tanah harus diupayakan
menjadi kering (Wijaya, 2011).
Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang
tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman. Penyinaran sinar matahari
secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan
perkembangan besarnya kacang. Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban
terlalu tinggi di sekitar pertanaman. Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi
tanaman kacang tanah, terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang
(Prihatman, 2000).

Kacang tanah dapat tumbuh pada lahan dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut. Tanaman ini
tidak terlalu memilih tanah khusus. Diperlukan iklim yang lembab. Kacang tanah termasuk tanaman yang
memerlukan sinar matahari penuh. Adanya keterbatasan cahaya matahari akibat naungan atau
halangan dan atau awan lebih dari 30% akan menurunkan hasil kacang tanah karena cahaya
mempengaruhi fotosintesis dan respirasi. Intensitas cahaya yang rendah pada saat pembentukan
ginofor akan mengurangi jumlah ginofor, sedangkan rendahnya intensitas cahaya pada masa pengisian
polong akan menurunkan jumlah dan berat polong serta akan menambah jumlah polong hampa
(Oentari, 2008).

Persyaratan mengenai tanah yang cocok bagi tumbuhnya kacang tidaklah istimewa. Syarat yang
terpenting bahwa keadaan tanah tidak terlalu kurus dan padat. Kondisi tanah yang mutlak diperlukan
adalah tanah yang gembur. Tanah yang gembur ini mempermudah ketika masa penanaman,
pemeliharaan tanaman, dan pasca panen berlangsung. Kacang tanah menghendaki tanah lempung
berpasir dan kaya akan bahan organik serta tanah gembur mampu mempercepat perkecambahan biji.
Pemberian mulsa pada permukaan tanah dapat meningkatkan kelembaban dan menjaga suhu tanah. pH
yang dikehendaki kacang tanah berkisar antara 6,0 – 6,5 (Beddes and Drost, 2010).

Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0 – 6,5.
Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan
tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase
dan beraerasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan
kacang tanah (Prihatman, 2000).

Faktor iklim mempengaruhi pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Suhu, cahaya dan curah hujan
mempengaruhi laju fotosintesis dan respirasi sehingga berimplikasi pada pertumbuhan dan
perkembangbiakan kacang tanah, yang berpengaruh pada komponen hasil. Intensitas cahaya yang
rendah mengurangi jumlah ginofor, jumlah polong dan berat polong (Andrianto dan Indarto, 2004).

Pemupukan adalah pemberian pupuk untuk menambah persediaan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman dalam meningkatkan produksi dan mutu hasil tanaman yang dihasilkan. Aplikasi pupuk
(pemupukan) sangat penting karena memperkaya tanah sehingga unsur-unsur hara makro dan mikro
yang dibutuhkan tanaman dapat tersedia dan dimanfaatkan oleh tanaman untuk menjalankan proses
pertumbuhan dan perkembangannya (Samekto, 2006).

pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik berupa kotoran padat (feses) yang
bercampur sisa makanan maupun air kencing (urine), seperti sapi, kambing ayam dan jangkrik. Pupuk
kandang tidak hanya mengandung unsur makro seperti nitrogen (N), fosfat (P) dan kalium (K), namun
pupuk kandang juga mengandung unsur mikro seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan mangan (Mn)
yang dibutuhkan tanaman serta berperan dalam memelihara keseimbangan hara dalam tanah, karena
pupuk kandang berpengaruh untuk jangka waktu yang lama dan merupakan gudang makanan bagi
tanaman (Samekto, 2006).

Pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah, menyediakan unsur makro (nitrogen,
fosfor, kalium, kalsium, dan belerang) dan mikro (besi, seng, boron, kobalt, dan molibdenium). Selain itu,
pupuk kandang berfungsi untuk meningkatkan daya menahan air, aktivitas mikrobiologi tanah, nilai
kapasitas tukar kation dan memperbaiki struktur tanah (Syekhfani, 2000).

Jenis pupuk kandang berdasarkan jenis ternak atau hewan yang menghasilkan kotoran antara lain
adalah pupuk kandang sapi, pupuk kandang kuda, pupuk kandang kambing atau domba, pupuk kandang
babi, dan pupuk kandang unggas (Hasibuan, 2006).

Intensitas cahaya berpengaruh secara nyata terhadap laju sintesis pada


pertumbuhan tanaman.laju fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya
intensitas cahaya sampai pada batas tertentu. Batas dimana peningkatan
intensitas
tidak lagi meningkatkan laju fotosintesis disebut titik jenuh cahaya. Intensitas cahaya
juga akan berpengaruh terhadap suhu udara, tanah dan tanaman dimana
perubahan
suhu kemudian akan mempengaruhi tanamannya (Yusuf, 2009).

Kacang tanah merupakan salah satu komoditas palawija yang


mempunyain i l a i   e k o n o m i   t i n g g i   d a l a m   u s a h a   p e r t a n i a n .   K e b u t u h a n   a k a n   k a c a n g   t
anah(
 Arachis hypogaea
L . )   s e b a g a i   s a l a h   s a t u p r o d u k   p e r t a n i a n   t a n a m a n   p a n g a n setahun, diduga masih perlu
ditingkatkan sejalan dengan kenaikan pendapatan
dana t a u   j u m l a h   p e n d u d u k .   K e m u n g k i n a n   t e r j a d i n y a   p e n i n g k a t a n   p e r m i n t
a a n dicerminkan dari adanya kecendrungan meningkatnya kebutuhan untuk memenuhikebutuhan
konsumsi langsung dan untuk memenuhi kebutuhan pasokan
bahan baku industri hilirnya, antara lain untuk industri kacang kering, industri produk olahan lain yang
siap dikonsumsi baik dalam bentuk asal olahan kacang,
dalamc a m p u r a n   m a k a n a n   d a n   d a l a m   b e n t u k   p a s t a .   ( a w a l   m e n u r u t   T a j i b u ,   T .   2 0 
! . Kacang Tanah).

Tajibu, T. 20!. Kacang Tanah.


 ,udidaya *anaman -acang *anah.
 $iakses padatanggal 0= 4ei 20*.

Kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup penting di Indonesia, luas
pertanamannya menempati urutan 4 setelah padi, jagung dan kedelai. Dalam meningkatkan
produksi juga dituntut untuk tetap menjaga lingkungan agar tidak rusak sehingga produksi bisa
lestari. Upaya untuk meningkatkan Kacang tanah dengan perluasan areal memanfaakan lahan
kering yang belum dikelolah secara optimal, memanfaatkan limbah. pertanian sebagai pupuk untuk
menekan biaya produksi serta pengelolaan tanaman secara baik (Arinong, 2008).
Pertumbuhan kacang tanah, secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe tegak dan
tipe menjalar. Pada umumnya percabangan tanaman kacang tanah tipe tegak sedikit banyak melurus
atau hanya agak miring keatas. Batang utama tanaman kacang tanah tipe menjalar tentu saja lebih
panjang daripada batang utama tipe tegak, biasanya panjang batang utama tipe tegak, biasanya panjang
batang utama antara 33-50cm. Kacang tanah tipe tegak lebih disukai karena umurnya genjah. Kacang
tanah tipe tegak lebih mudah dipungut hasilnya daripada kacang tanah tipe menjalar (Aak,2006).

Kacang tanah merupakan sumber nutrisi yang baik bagi manusia. Kacang tanah menyediakan
banyak protein yang dapt membantu pertumbuhan dan perkembangan manusia. Protein yang
terdapat di kacang tanah merupakan protein yang tidak terdapat pada hewan dan tidak di produksi
oleh tubuh manusia, sehingga mengkonsumsi kacang dapat membantu peyediaan nutrisi yang tidak
bisa di produksi oleh tubuh manusia (Atasie, 2009).
Dalam budidaya kacang tanah tidak hanya diperluakan peberian pupuk, tapi juga pengolahan lahan
sangat diperlukan. Saat lahan sudah mengalami pengolahan akan memudahkan ginofor pada kacang
tanah masuk kedalam tanah dan membentuk polong. Selain untuk memnudahkan ginofor masuk ke
dalam tanah, kondisi tanah gembur akan memudahkan akar untuk tumbuh sehingga serapan hara dan
air dapat maksimal. Pada saat pemanenan kondisi tanah yang gembur memberi kemudahan pada petani
untuk mencabut kacang dengan tingkat kehilangan polong kacang tanah yang kecil karena tertinggal
dalam tanah (Habiby, 2013).

 Kondisi lingkungan seperti suhu dan cuaca dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanamn
kacang tanah. Pada fase vegetatif dan generatif dibutuhkan suhu yang optimal daripada panjang hari
penyinaran matahari terhadap tanaman. Suhu optimal untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 25 o-
35o C. Pada fase pembungaan membutuhkan spesifikasi suhu yang bebrbeda lagi yaitu berkisar 24 o-27oC.
Pada dasarnya kacang tanah memerluakan iklim yang lebih panas dibandingakan dengan jagung dan
kedelai (Feronika, 2013).

 Kondisi lingkungan seperti suhu dan cuaca dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanamn
kacang tanah. Pada fase vegetatif dan generatif dibutuhkan suhu yang optimal daripada panjang hari
penyinaran matahari terhadap tanaman. Suhu optimal untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 25 o-
35o C. Pada fase pembungaan membutuhkan spesifikasi suhu yang bebrbeda lagi yaitu berkisar 24 o-27oC.
Pada dasarnya kacang tanah memerluakan iklim yang lebih panas dibandingakan dengan jagung dan
kedelai (Feronika, 2013).

-botani 

Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat
mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk dengan empat helai daun. Setelah
penyerbukan, ginofor akan tumbuh dari dasar bunga hingga 15 cm. Ginofor ini akan terus tumbuh
secara geotropisme. Setelah menembus tanah dan mencapai kedalaman 2 – 7 cm, ginoforakan tumbuh
mendatar, membengkak, dan membentuk polong (Purwono dan Purnamawati, 2007).

Pada akar tunggang tersebut tumbuh akar cabang dan diikuti oleh akar serabut. Akar kacang

berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman serta alat penyerap air dan zat-zat hara serta
mineral dari dalam tanah. Biji kacang tanah terdapat di dalam polong. Contoh biji kacang tanah

dapat dilihat pada kulit luar (testa) bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada

di dalamnya. Biji berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena

berhimpitan dengan butir biji yang lain selagi di dalam polong (Pitojo, 2005).

Pupuk organik merupakan sisa tanaman, hewan dan sampah organik lainnya yang biasa

ditambahkan kedalam tanah sebagai sumber hara tanaman dan juga untuk memperbaiki sifat fisik

tanah. Pupuk organik ini tidak mengandung unsur hara dalam jumlah yang besar namun

penambahan bahan organik kedalam tanah dapat menurunkan defisiensi Nitrogen pada tanaman

(Barbarick, 2006).

Pupuk organik cair merupakan hasil dari fermentasi bahan-bahan organik berbentuk cair. Pupuk

cair dapat diproduksi dari limbah industri perternakan (limbah cair dan setengah padat/slurry)

melalui proses pengomposan dan aerasi (Oman, 2003).

Pupuk anorganik pada umumnya mempunyai kandungan unsur hara yang tinggi, praktis dalam

pemakaian, dan mudah dalam menentukan dosisnya. Kekurangan dari pupuk ini yaitu dapat

menurunkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah apabila diberikan secara terus-menerus dengan

dosis yang berlebihan (Lingga dan Marsono, 2001).

Jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan kacang tanah adalah lempung berpasir, liat berpasir,

atau lempung liat berpasir. Keasaman (pH) tanah yang optimal untuk pertumbuhan kacang tanah

adalah sekitar 6.5 sampai 7.0. Apabila pH tanah lebih dari 7.0, maka daun akan berwarna kuning

akibat kekurangan suatu unsur hara (N, S, Fe, Mn) dan sering menimbulkan bercak hitam pada

polong (Adisarwanto, 2001).

Pada jenis tanah berstruktur berat seperti Vertisol, kacang tanah masih dapat tumbuh dengan

baik. Kendala yang sering dihadapi pada tanah jenis ini adalah banyaknya polong yang tertinggal
di dalam tanah sehingga menurunkan hasil. Kacang tanah memberikan hasil terbaik jika di tanam

pada tanah remah dan berdrainase baik, terutama di tanah berpasir. Tanah berstuktur ringan

memudahkan penembusan ginofor ke dalam tanah dan perkembangan polong (Rubatzky dan

Yamaguchi, 1998).

Suhu dan panjang hari (fotoperiode) mempunyai peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan

kacang tanah. Ketring (1979) melaporkan bahwa tanaman kacang tanah yang mengalami

fotoperiode yang panjang (16 jam) lebih meningkatkan pertumbuhan vegetatif daripada

pertumbuhan reproduktif. Kacang tanah dapat tumbuh baik pada suhu 28 sampai 32 0C. Suhu di

bawah 10 0C akan 4 4 menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan tanaman

menjadi kerdil yang disebabkan oleh pertumbuhan bunga yang kurang sempurna (Menegristek,

2011).

Anda mungkin juga menyukai