Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang
lanjut. Istilah makanan jajanan tidak jauh dari istilah junk food, fast food, dan
street food karena istilah tersebut merupakan bagian dari istilah makanan
Wirjatmadi, 2012).
makanan jajanan tidak dapat mengganti sarapan pagi atau makan siang.
merasa kenyang karena padatnya kalori yang masuk dalam tubuh. Sementara
gizi seperti protein, vitamin, dan mineral masih sangat kurang. Dampak positif
1
dari makanan jajanan itu sendiri dapat menggatinkan energi yang hilang saat
2006).
satu segi jajan mempunyai aspek positif dan dalam segi lainnya jajan juga
bisa bermakna negatif. Rentang antara makan pagi dan makan siang relatif
perwujudan perilaku yang mencerminkan ke arah perilaku baik dan tidak baik.
2006).
emosi, dan motivasi dari luar. Pendidikan dan pengetahuan merupakan faktor
Ibu yang mempunyai pengetahuan luas, maka dapat memilih dan memberi
Pengetahuan gizi juga sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam
2
seimbang dan memberikan dasar bagi perilaku gizi yang baik dan benar yang
Sediaoetama, 2000).
jajanan (nilai p= 0,185), dan tidak ada hubungan antara sikap anak mengenai
0,460).
Hasil survei yang dilakukan pada siswa dan siswi kelas V di Sekolah
gizi masih kurang sebesar 51,16% dari 43 siswa dan diketahui banyak penjual
makanan jajanan baik di dalam maupun di sekitar sekolah serta banyak siswa
B. Rumusan Masalah
makanan jajanan.
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
jajanan dan perilaku anak sekolah dasar dalam memilih makanan jajanan
2. Tujuan Khusus
SD.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para guru dalam
keamanan jajanan anak sekolah tidak lepas dari partisipasi pihak sekolah.
2. Bagi Puskesmas
4
pembinaan terhadap penjual jajanan agar lebih memperhatiakan