BAB I
LATAR BELAKANG
PT Semesta Centramas (SCM) adalah perusahaan tambang yang berdiri pada tahun 1993.
Pada tanggal 13 April 2007, SCM mendapatkan persetujuan dari Bupati Balangan atas
Pencadangan Wilayah Pertambangan berdasarkan surat Keputusan Bupati Balangan Nomor
188.45/075/Kum/TAHUN 2007 tanggal 13 April 2007 tentang Persetujuan Pencadangan
Wilayah Pertambangan PT Semesta Centramas.
Sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Balangan Nomor
188.45/131/Kum TAHUN 2009 tertanggal 21 Juli 2009 tentang Persetujuan Peningkatan
Kuasa Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
Kepada PT Semesta Centramas, maka pada tanggal 21 Januari 2010 telah diberikan surat
Izin Lokasi Untuk Keperluan Penambangan Batubara Seluas 1,092.7 Ha.
Kemudian pada tanggal 10 Februari 2015 melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Nomor : 0427 K/30/MEM/2015 tentang Penyesuaian Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi Dalam Rangka Penanaman Modal Asing Kepada PT
Semesta Centramas. Maka terjadi perlimpahan kewenangan pengawasan pertambangan
dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Balangan ke Direktorat Jenderal Mineral
dan Batubara dalam Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Secara geografis Wilayah Izin Usaha Pertambangan (”WIUP”) LSA terletak diantara 115° 36’
18.2” - 115° 38’ 46.0” Bujur Timur dan 02° 19’ 30” - 02° 22’ 25.5” Lintang Selatan yang secara
administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Juai dan Awayan, Kabupaten Balangan,
Propinsi Kalimantan Selatan dengan luas area 2.500 Ha (Gambar 1.2).
Untuk mencapai lokasi WIUP SCM dari Jakarta rutenya adalah sebagai berikut :
• Jakarta – Banjarmasin :
menggunakan penerbangan reguler dengan lama penerbangan 1.5 jam.
• Banjarmasin – Paringin :
dengan kendaraan roda 4, melewati jalan Trans Kalimantan sepanjang +/- 180 Km
dengan lama perjalanan darat 4 jam. Paringin adalah ibu kota Kabupaten Balangan.
Kegiatan penambangan di IUP SCM dimulai pertama kalinya pada bulan Maret 2014.
Kegiatan penambangan dimulai dari perencanaan penambangan dengan membuat design
penambangan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pembersihan lahan/land clearing,
pengupasan tanah penutup dan pengupasan batuan penutup untuk memperoleh batubara.
Sebelum dilakukan pengambilan batubara maka dilakukan pembersihan batubara agar
terbebas dari material pengotor yang dikhawatirkan akan meningkatkan kadar abu dan
menurunkan kualitas batubara tersebut. Setelah dinyatakan bersih dari material pengotor,
maka batubara SCM digali dengan eskavator sekelas PC400 dan dimuat menggunakan dump
truck dengan kapasitas antara 20 sampai 30 ton. Batubara kemudian diangkut dari pit
penambangan sampai ke stockpile antara di km 72 (ISP 72). Kemudian dari ISP KM 72
batubara di angkut ke stockpile dan crushing plan di pelabuhan Kelanis menggunakan
double trailer dengan kapasitas sekitar 120 – 140 ton.
Produk batubara PT SCM dipasarkan dengan merek dagang Balangan Coal, memiliki
karakteristik kandungan abu, nitrogen dan sulfur yang sangat rendah dengan nilai kalori
berkisar antara 4.200 kkal sampai dengan 4.400 kkal. Dengan rata-rata kandungan abu
Balangan Coal sebesar 1-3% dan rata-rata kandungan nitrogen sebesar 0,9%, serta rata-
rata kandungan sulfur Balangan Coal sebesar 0,2% sehingga proses pembakaran batubara
praktis tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Berbagai kebijakan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan yang telah diterapkan di
beberapa negara di dunia khususnya Eropa telah meningkatkan permintaan pasar dunia
atas batubara ramah lingkungan dan meningkatkan potensi penerimaan serta telah
memberikan tempat tersendiri bagi produk Balangan Coal di pasar global.
Sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan operasional PT SCM realisasi sampai
dengan periode April 2019 mencapai 505 orang yang terdiri dari tenaga kerja tetap dan
tenaga kerja dari kontraktor dan subkontraktor.
Salah satu komitmen PT SCM dalam menggunakan tenaga kerja adalah pemberdayaan
tenaga kerja lokal (sekitar wilayah PT SCM ). Hingga saat ini PT SCM bersama
kontraktor dan subkontraktornya merealisasikan untuk memperkerjakan tenaga kerja
lokal hingga 60% dari kebutuhan tenaga kerjanya, sedangkan 40% sisanya berasal dari luar
daerah Kalimantan
Barging KROM 2B
Crusher
Stockpile K1
BAB II
PENGEBORAN EKSPLORASI DAN GEOTEKNIK
Kegiatan eksplorasi di area SCM saat ini dilakukan di area bagian tengah sampai selatan.
Data titik bor sebelumnya masih dengan jarak spasi antar line pengeboran per 400 meter,
saat ini jarak antar titik dalam satu lintasan dirapatkan sampai jarak 200 meter. Hal ini
bertujuan untuk lebih meningkatkan keyakinan terhadap sumberdaya dan cadangan di
area SCM sebelum dilakukan penambangan. Kegiatan pengeboran sudah selesai
dilaksanakan di bulan Agustus dan saat ini dalam proses analisa conto batuan untuk
keperluan geoteknik dan kualitas batubara.
Rencana kegiatan eksplorasi di area SCM untuk bulan Mei 2019 adalah masih melanjutkan
review model geologi berdasarkan data-data yang dihasilkan dari kegiatan drilling
sebelumnya. Estimasi sumberdaya batubara diharapkan akan meningkat dari sumberdaya
tereka dan terkira menjadi sumberdaya terukur. Data cadangan batubara juga diharapkan
ada peningkatan dari cadangan terkira dan cadangan terbukti berdasarkan parameter
pengubah dan parameter lain yang mempengaruhi, selain itu untuk bulan Mei ada rencana
kegiatan pengeboran SPT di area rencana disposal SCM sebanyak 4 titik bor dengan jumlah
meteran 60 meter