Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KEPUTUSASAAN

PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi klien :
Ibu A (40 ), telah mengidap penyakit kanker payudara stadium lanjut dan klien baru mengetahui
kondisinya ini sejak 3 bulan yang lalu. Sebelum di vonis menderita penyakit kangker payudara ibu A
adalah karyawan di sebuah pabrik Rokok B. Dan setelah mengetahui ibu A sakit, maka pihak pabrik
memberhentikan ibu A dari pekerjaannya. Ibu A telah menikah dan mempunyai 3 orang anak (2
putri dan 1 laki – laki), suami ibu A bekerja sebagai satpam disebuah bank. Sejak mengetahui
istrinya menderita penyakit kangker payudara, menurut ibu A, Tn. C sikapnya berubah terhadap ibu
A. Bahkan saat ini Tn. C jarang menjenguk ibu A dengan alasan kesibukan pekerjaan. Ibu A merasa
gagal sebagai seorang istri
B. Diagnosa keperawatan : Keputusasaan

C. Tindakan Keperawatan Generalis


Tujuan:
1) Mampu mengenal masalah keputusasaannya
2) Mampu memberdayakan diri dalam aktivitas
3) Mampu menggunakan keluarga sebagai sumber daya
Tindakan Keperawatan
1) Diskusi tentang kejadian yang membuat putus asa, perasaan/pikiran/perilaku yang berubah
2) Latihan berfikir positif melalui penemuan harapan dan makna hidup

SP 1 Pasien : Assesment keputusasaan dan latihan berfikir positif melalui penemuan


harapan dan makna hidup
 Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai nama
panggilan yang disukai
b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian perasaan putis asa agar proses
penyembuhan lebih cepat
 Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian perasaan
putus asa
 Bantu pasien mengenal keputusasaan:
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan sedih/ kesendirian/
keputusasaannya.
b) Bantu pasien mengenal penyebab putus asa
c) Diskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran klien terhadap kondisinya dengan
kondisi real kondisi klien
d) Bantu pasien menyadari akibat putus asa
e) Dukung klien untuk mengungkapkan pengalaman yang mendukung pikiran, perasaan
dan perilaku positif
 Latih restrukturisasi pikiran melalui latihan berpikir positif dengan mengidentifikasi
harapan dan penemuan makna hidup

STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
Salam terapeutik
” Assalamualaikum ibu, Perkenalkan nama saya lia senang dipanggi suster lia Saya adalah
mahasiswa FIK UI bertugas merawat mbak selama 2 hari yaitu pagi ini dan besok mulai dari jam
8.00 Wib sampai dengan jam 14.00 WIB. Nama ibu siapa ? Suka di panggilnya apa ?”
Evaluasi/Validasi :
“Saya perhatikan ibu tampak murung dan melamun, apa yang sedang mengganggu pikiran ibu?”
Kontrak :
“ Bagaimana kalau sekarang kita bercakap-cakap tentang apa yang sedang mengganggu pikiran ibu?
Tidak lama, hanya sekitar 20 menit dari jam 08.00 s/d 08.20. Dimana tempatnya bu? Bagaimana
kalau di sini saja ya ?”

2. Fase Kerja
1. Coba ibu ceritakan tentang apa yang sedang mengganggu pikiran ibu saat ini..
2. Ketika pikiran itu muncul apa yang ibu rasakan?
3. Kapan pikiran – pikiran dan perasaan tersebut mulai muncul?
4. Kapan ibu tahu bahwa ibu ternyata mengidap penyakit kangker?
5. Seberapa sering ibu merasa seperti ini?
6. Bagaimana dengan dukungan keluarga ibu?
7. Sebelum sakit apa pekerjaan ibu? Suami ibu?
8. Apakah saat ini ibu masih bekerja?
9. Kalau ibu tidak lagi bekerja siapa yang membiayai biaya pengobatan ibu?
10. Apakah ibu pernah mengalami perasaan yang sama sebelumnya? Kapan?
11. Apa yang biasa ibu lakukan ketika ibu, ketika pikiran dan perasaan yang mengganggu ibu itu
datang? Apa lagi?
12. Apa harapan-harapan yang sangat ingin ibu wujudkan?
13. Menurut ibu, siapa saja yang dapat membantu ibu mewujudkan harapan atau cita-cita ibu?
14. Menurut ibu, kemampuan apa saja yang bapak miliki?
15. Hobi ibu apa saja?
16. Ada yang pernah ibu tekuni?
17. Wah..banyak ya kemampuan yang ibu miliki. Banyak sekali hal-hal positif yang bisa ibu
banggakan.
18. Bagaimana kalau kita pilih satu kegiatan yang ibu bisa untuk dikerjakan selama di Rumah? Ibu
mau melakukan kegiatan apa?
19. Wah memasak ya.., bagus sekali bu..bagaimana kalau kita melatihnya?
20. Wah bu, enak sekali masakannya. Keluarga ibu pasti senang kalau ibu memasakkan makan siang
untuk mereka,.. apalagi bapak,...
21. Ibu ternyata punya banyak sekali kemampuan yang bisa ibu latih
22. Keluarga ibu pasti akan sangat mendukung Ibu mau bercerita lebih lanjut tentang diri dan
keluarga ibu kepada saya? di keluarga ibu ada yang pernah mengalami gangguan seperti yang ibu
alami? Apakah ibu mempunyai riwayat penyakit misalnya terjatuh atau pernah diopname ,
tergantung kepada obat atau pernah keracunan?”
23. “Saat ini ibu tinggal dengan siapa? apakah ibu sudah menikah? ibu merasa cocok dengan tempat
tinggal ibu yang dulu dan sekarang?
24. “ Apakah ibu punya masa lalu yang tidak menyenangkan? Bagaimana ibu menanggapi jika ada
hal yang tidak menyenangkan dalam hidup? Bagaimana menurut ibu tentang diri ibu sendiri, apa
peran ibu dalam keluarga dan masyarakat?”
25. Menurut Ibu, apa yang ibu yakini tentang kondisi ibu saat ini. Siapa orang yang paling berarti
bagi diri Ibu? Bagaimana dukungan keluarga atau orang terdekat dengan ibu terkait kondisi ibu
saat ini? Bagaimana tanggapan ibu mengenai pelayanan kesehatan? Bagaimana dengan
pembiayaan rumah sakit dan biaya hidup ibu ? Bagaimana hubungan ibu dengan teman-teman di
kantor ataupun tetangga d rumah? Apakah ibu masih suka berkomunikasi dengan mereka?
Bagaimana dengan keluarga apakah mereka suka menjenguk? Oh jadi mereka tidak peduli? Apa
yang ibu rasakan dengan perlakuan keluarga ibu saat ini? Apa yang biasa ibu lakukan kalau
perasaan kesel dan merasa tidak berguna itu muncul? Apakah ibu pernah menyampaikan masalah
ini ke orang-orang terdekat ibu? Apa yang biasa ibu lakukan untuk mengatasi masalah yang ibu
hadapi?
26. Selanjutnya ibu tidak boleh patah semangat ya, karena ada banyak teman dan keluarga yang
menyayangi ibu dan menginginkan ibu agar terus berjuang untuk mewujudkan harapan ibu

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif : tidak terasa 20 menit sudah kita berbicara, bagaimana perasaan ibu
setelah kita ngobrol-ngobrol tadi?
Evaluasi objektif : Ternyata ibu punya banyak kemampuan yang dimiliki, dan ibu sangat
mahir memasak. Mari kita masukkan ke jadwal harian ibu, kapan ibu akan melatih kegiatan
memasak ini?
b. Tindak lanjut: Baik bu, selanjutnya ibu bisa melatih kemampuan ibu yang lain yang telah
ibu sebutkan tadi.
c. Kontrak yang akan datang: Pertemuan kita hari ini sudah cukup. Besok kita akan
berbincang-bincang lagi disini untuk membicarakan dan melatih kemampuan ibu yang lain
ya.... bagaimana ? jam berapa kira – kira besok ibu ada waktu? Dimana ibu ingin kita ngobrol
besok?Kalau begitu saya permisi dulu. Selamat pagi Bu...

Anda mungkin juga menyukai