Anda di halaman 1dari 81

PENERAPAN KOMUNIKASI ORGANISASI PADA BAGIAN

HUMAN RESOURCES DEPARTMENT (HRD)


DI PAPYRUS TROPICAL HOTEL BOGOR

TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma III

Program Studi Manajemen Industri

Disusun Oleh :

MUHAMAD EMAN SULAEMAN

NPM. 13.461.018

AKADEMI TELEKOMUNIKASI BOGOR


2016
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENERAPAN KOMUNIKASI ORGANISASI PADA


BAGIAN HUMAN RESOURCES DEPARTMENT (HRD)
DI PAPYRUS TROPICAL HOTEL BOGOR
Penulis / NPM : MUHAMAD EMAN SULAEMAN / NPM 13.461.018
Program : Diploma III
Program Studi : Manajemen Industri
Lulus Ujian : 03 Oktober 2016

Ketua Program Studi, Pembimbing,

Ismail Mustaqim, S.E., M.Pd. Ismail Taufik Rusfien, S.Sos., M.Si.


NIDN. 0426127105 NIDN. 0404018204

Mengetahui
Direktur
Akademi Telekomunikasi Bogor,

Ismail Mustaqim, S.E., M.Pd.


NIDN. 0426127105
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : PENERAPAN KOMUNIKASI ORGANISASI PADA


BAGIAN HUMAN RESOURCES DEPARTMENT (HRD)
DI PAPYRUS TROPICAL HOTEL BOGOR
Penulis / NPM : MUHAMAD EMAN SULAEMAN / NPM 13.461.018
Program : Diploma III
Program Studi : Manajemen Industri

Diterima dan Disetujui Dipertahankan


Dalam Ujian Sidang

Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

ISMAIL TAUFIK RUSFIEN, S.SOS., M.SI. WIKU HALDOKO YS


NIDN. 0404018204
LEMBAR TIM PENGUJI

Judul : PENERAPAN KOMUNIKASI ORGANISASI PADA


BAGIAN HUMAN RESOURCES DEPARTMENT (HRD)
DI PAPYRUS TROPICAL HOTEL BOGOR
Penulis / NPM : MUHAMAD EMAN SULAEMAN / NPM 13.461.018
Program : Diploma III
Program Studi : Manajemen Industri

Telah Dinyatakan Lulus Ujian Dalam Ujian Sidang


Pada Tanggal 03 Oktober 2016 di Bogor

Ketua Merangkap Anggota,

ISMAIL TAUFIK RUSFIEN, S.SOS., M.SI.


NIDN. 0404018204

Sekretaris Merangkap Anggota,

IR. LILIS CUCU SUMARTINI, M.M.

Anggota,

DEWI SARTIKA, S.P.


PERNYATAAN PENULIS

Judul Tugas Akhir:

PENERAPAN KOMUNIKASI ORGANISASI PADA BAGIAN HUMAN


RESOURCES DEPARTMENT (HRD) DI PAPYRUS TROPICAL HOTEL
BOGOR

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Tugas akhir ini asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
professional Ahli Madya (A.Md) baik di Akademi Telekomunikasi Bogor
maupun perguruan tinggi lainnya.
2. Tugas akhir ini adalahkarya ilmiah yang murni dan bukan hasil
plagiat/jiplakan serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan
pihak lain kecuali dari arahan pembimbing.
Demikian pernyatan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan yang tidak etis, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta
sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.

Bogor, 03 Oktober 2016


Yang Membuat Pernyataan,

MUHAMAD EMAN SULAEMAN


NPM. 13461018
LEMBAR MOTTO

“Kemarin sudah berlalu, hari ini milik kita, esok hari belum tentu”

Jadikanlah masa lalu mu menjadi pengalaman berharga untuk mu,


Kerjakanlah sesuatu yang terbaik hari ini untuk mu,
Karena esok hari kita belum tahu, apa yang akan terjadi pada mu.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. dan Rosulnya
Muhammad SAW atas rahmat dan hidayah-Nya, maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini yang berjudul “Penerapan
Komunikasi Organisasi Pada Bagian Human Resources Department (HRD) di
Papyrus Tropical Hotel Bogor”.

Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam mengikuti sidang akhir untuk mencapai gelar Ahli Madya (A.Md) Jurusan
Komunikasi dan Program Studi Manajemen Industri di Akademi Telekomunikasi
Bogor.
Dalam penyusunan tugas akhir ini banyak hambatan yang penulis alami,
baik dalam pelaksanaan penelitian maupun pada saat pengerjaannya, namun
berkat doa yang telah diberikan oleh berbagai pihak serta kesabaran penulis
sendiri, sehingga semua hambatan dapat teratasi.
Melalui tugas akhir ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. K. Prihartono AH, Drs., S.Kom., S.Sos., M.M. selaku pembina
Konsorsium Kerjasama Perguruan Tinggi.
2. Bapak Ismail Mustaqim, S.E., M.Pd. selaku direktur Akademi
Telekomunikasi Bogor.
3. Bapak Bloko Budi Rijadi, S.T., M.T. selaku pembina Korps Taruna
Akademi Telekomunikasi Bogor.
4. Bapak Ismail Taufik Rusfien, S.Sos., M.Si. selaku pembimbing kampus
yang telah meluangkan waktu dan banyak memberikan saran atas
penyelesaian tugas akhir ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Akademi Telekomunikasi Bogor yang telah
memberikan dedikasinya sebagai pengajar yang memberikan berbagai
pengarahan, pengalaman, serta bimbingan kepada penulis selama dalam
masa perkuliahan.

i
6. Bapak Hari Wijayanto selaku pimpinan atau general manager dan seluruh
karyawan Papyrus Tropical Hotel Bogor khususnya Human Resources
Department (HRD) Bapak Wiku Haldoko YS yang telah membantu penulis
dalam memberikan bantuan, suport, masukan, data, dan informasi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Kedua orangtua yang telah memberikan doa dan dorongannya baik moril
maupun materil.
8. Rekan-rekan Korps Taruna Akademi Telekomunikasi Bogor yang juga telah
banyak membantu.
9. Kepada semua pihak yang telah terlibat membantu dalam penulisan tugas
akhir ini.
Semoga semua kebaikan dan apa yang telah diberikan mendapatkan ridho

dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna, baik
dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
konstruktif sangat diharapkan dalam penyempurnaan tugas akhir ini. Terakhir
penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat memberikan hal yang bermanfaat
dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.

Bogor, 03 Oktober 2016

Penulis

ii
ABSTRAK

MUHAMAD EMAN SULAEMAN, NPM. 13461018. “Penerapan Komunikasi


Organisasi Pada Bagian Human Resources Department (HRD) di Papyrus
Tropical Hotel Bogor”.

Di bawah bimbingan Ismail Taufik Rusfien S.Sos,. M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan komunikasi organisasi


di Papyrus Tropical Hotel Bogor serta hambatan yang terjadi dalam penerapan
komunikasi organisasi khususnya pada bagian Human Resources Department
(HRD).
Komunikasi dalam organisasi merupakan hal terpenting dalam suatu
organisasi perusahaan untuk saling melakukan koordinasi antar divisi atau
departemen, seperti yang terjadi di Papyrus Tropical Hotel Bogor, penerapan
komunikasi organisasi khususnya pada bagian Human Resources Department
(HRD) berjalan aktif, namun masih belum optimal serta memiliki hambatan dalam
penyampaian dan penerimaan informasi atau koordinasi antara Human Resources
Department (HRD) dengan manajemen maupun dengan seluruh karyawan. Oleh
karena itu, perlunya pemanfaatan jaringan komunikasi dalam penyampaian dan
penerimaan informasi, dengan pemilihan saluran komunikasi yang lebih efektif
berupa interpersonal maupun media massa, sehingga dapat meminialisir terjadinya
hambatan komunikasi di Papyrus Tropical Hotel Bogor.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data
kualitatif yaitu, penelitian yang diarahkan untuk memberikan fakta-fakta atau
kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat yang diperoleh dari berbagai
sumber, dengan memanfaatkan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam
serta dilakukan analisis secara deskriptif, dimana penulis melaporkan data dengan
menerangkan dan memberi gambaran mengenai data yang terkumpul sesuai fakta,
kemudian data tersebut disimpulkan. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan teknik wawancara dengan mewawancarai 5 (lima) narasumber,
serta observasi yang dilakukan di lingkungan perusahaan khususnya pada bagian
Human Resources Department (HRD) dan studi pustaka dengan mencari buku-
buku yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu komunikasi organisasi.
Penilitan ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi hambatan
komunikasi serta memberikan hasil yang optimal pada penyampaian dan
penerimaan informasi dalam meningkatkan produktivitas perusahaan.

Kata Kunci: Organisasi, Komunikasi, Papyrus, HRD

iii
ABSTRACT

MUHAMAD EMAN SULAEMAN, NPM. 13461018. “The application of organization


communication on the Human Resources Department (HRD) in Papyrus The
Tropical Hotel Bogor”.

Under the guidance of Ismail Taufik Rusfien, S.Sos., M.Si.

This research aims to determine the application of organizational


communication at Papyrus Tropical Bogor Hotel and obstacles that occured in
the application of organizational communication, especially in the Human
Resources Department (HRD).
Communication in organization is the most important things in a
organization to an enterprise for mutual do coordination between division or
department, as happened in Papyrus the Tropical Hotel Bogor, the application of
communication organization especially on the Human Resources Department
(HRD) walk active, but it was not optimally and also having the obstacles in
submission and revenue information or coordination between Human Resources
Department (HRD) with management and all the employees. Therefore, the need
for the use of communications networks in communicating and acceptance of
information, by selecting communication channels more effective of interpersonal
and mass media, so as to minimize the obstacles communication on Papyrus
Tropical Hotel Bogor.
The methodology used in this research is the qualitative method data
analysis, namely research directed to give facts or events systematically and
accurate obtained from various sources, by using technique data collection of
various and done analysis a sort of descriptive set, where the writer reported data
to make clear and provides an illustration with the collected to suit facts, then the
data to be concluded. Technique data collection with using a technique interview
from interviews with 5 (five) speakers, and observation that done in the
neighborhood company especially on the Human Resources Department (HRD)
and the literature study by seeking books pertaining to the title of research
organization that is communication.
This research is expected to be a solution in constraints communication and
provide optimal results on submission and acceptance information in increase
productivity company.

Keywords: Organization, Communication, Papyrus, HRD

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR TIM PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS
LEMBAR MOTTO
KATA PENGANTAR ............................................................................................. I

ABSTRAK (INDONESIA) ..................................................................................... III

ABSTRACT (ENGLISH) ....................................................................................... IV

DAFTAR ISI ............................................................................................................


V

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... VIII

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan .................................................... 1
1.2. Pokok Permasalahan ................................................................... 4
1.3. Pertanyaan Penelitian ................................................................. 4
1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.5. Batasan Permasalahan ................................................................ 5
1.6. Kegunaan Penelitian ................................................................... 5
1.7. Sistematika Penulisan ................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Komunikasi .............................................................. 8
2.2. Proses Komunikasi ..................................................................... 10
2.3. Pengertian Organisasi ................................................................. 11
2.4. Komunikasi Organisasi .............................................................. 12
2.5. Fungsi Komunikasi Organisasi .................................................. 12
2.5.1. Fungsi Informatif ............................................................ 13
2.5.2. Fungsi Regulatif ............................................................. 13
2.5.3. Fungsi Persuasif .............................................................. 14
2.5.4. Fungsi Integratif ............................................................. 14

v
2.6. Jaringan Komunikasi .................................................................. 14
2.6.1. Jaringan Komunikasi Formal .......................................... 15
2.7. Arus Komunikasi Organisasi ...................................................... 16
2.7.1. KomunikasidariAtaskeBawah(Downward
Communication) ............................................................. 16
2.7.2. KomunikasidariBawahkeAtas (Upward
Communication) ............................................................. 17
2.7.3. Komunikasi Horizontal ................................................... 18
2.7.4. Komunikasi Lintas Saluran (Interline communication) . 18
2.8. Saluran Komunikasi Organisasi ................................................. 19
2.9. Hambatan dalam Komunikasi .................................................... 20
2.10. Kerangka Pemikiran ………………………………………… 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian ......................................................................... 24
3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 24
3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 24
3.3.1. Data Primer ..................................................................... 24
3.3.2. Data Sekunder ................................................................. 25
3.4. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 25
3.4.1. Wawancara ..................................................................... 25
3.4.2. Observasi ........................................................................ 25
3.4.3. Studi Pustaka .................................................................. 25
3.5. Metode Analisis Data .................................................................. 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Papyrus Tropical Hotel Bogor ....................................... 27
4.2. Logo Papyrus Tropical Hotel Bogor .......................................... 27
4.3. Visi dan Misi Papyrus Tropical Hotel Bogor ............................. 28
4.4. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Human Resources
Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor ................... 28
4.5. Hasil dan Pembahasan ................................................................ 31

vi
4.5.1. Hubungan Komunikasi dan Peran Human Resources
Department (HRD) di Papyrus Tropical Hotel Bogor .... 32
4.5.2. Arus Komunikasi Organisasi Pada Bagian Human
Resources Department (HRD) di Papyrus Tropical
Hotel Bogor.................................................................................................................36
4.5.3. Saluran Komunikasi di Papyrus Tropical Hotel Bogor .. 46
4.5.4. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam
Berkomunikasi............................................................................................................50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................54
5.2 Saran-saran...........................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model Komunikasi Lasswell.................................................................9


Gambar 2.2. Empat Arah Komunikasi Organisasi......................................................19
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran...............................................................................21
Gambar 4.1. Logo Papyrus Tropical Hotel Bogor......................................................28
Gambar 4.2. Komunikasi dari Atas ke Bawah............................................................38
Gambar 4.3. Komunikasi dari Bawah ke Atas............................................................40
Gambar 4.4. Komunikasi Horizontal..........................................................................42
Gambar 4.5. Komunikasi Lintas Saluran....................................................................45
viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan


berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam
kehidupan sehari-hari di rumah, ditempat kerja, pasar, masyarakat, atau
dimanapun manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam
komunikasi (Muhammad, 2011: 1). Komunikasi begitu sangat penting
dalam kehidupan manusia, karena harus diakui bahwa manusia tidak bisa
hidup tanpa komunikasi, karena manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan satu sama lain. Dengan berkomunikasi secara efektif maka,
aktivitas yang sering dilakukan manusia dapat berjalan dengan baik. Tanpa
adanya komunikasi dengan baik mengakibatkan ketidakteraturan dalam
melakukan kegiatan sehari-hari baik itu di rumah maupun dalam suatu
organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada (miss
communication).

Komunikasi sangat penting bagi kehidupan bisnis dan organisasi serta


untuk menjalin hubungan kerja sama antar individu serta untuk saling
membantu dan mengadakan interaksi. Komunikasi dalam suatu organisasi
merupakan aktivitas yang selalu hadir, karena komunikasi adalah sarana
yang digunakan para pegawai, baik secara formal maupun informal, untuk
berdiskusi, bertukar pikiran, membuat laporan kepada pimpinan,
memberikan arahan kepada bawahan dan sebagainya. Komunikasi dapat
diibaratkan sebagai sebuah jembatan makna di antara orang-orang sehingga
mereka dapat berbagi hal-hal yang mereka rasakan dan ketahui. Apabila
tidak ada komunikasi, tidak mungkin ada koordinasi dan kerja sama.
Koordinasi dan kerjasama tidak mungkin dilakukan karena para pegawai
tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya, pimpinan
tidak dapat menerima informasi dan memberikan arahan serta instruksi.

I-1
2

Komunikasi dalam organisasi pada dasarnya merupakan kegiatan intern


didalam organisasi.
Organisasi merupakan tempat berkumpulnya sekelompok orang yang
melakukan kegiatan yang dilakukan bersama dengan tata cara yang diatur
sedemikian rupa, terarah, terkoodinir untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Salah satu perusahaan yang menerapkan komunikasi organisasi
dalam kegiatan bisnis bidang pariwisata adalah Papyrus Tropical Hotel
Bogor. Hotel bintang tiga ini yang berbentuk resort berlokasi di tengah Kota
Bogor menyajikan konsep hotel bernuansa tropis, dengan memadukan
antara unsur Bali dan Mesir. Papyrus Tropical Hotel Bogor merupakan suatu
perusahaan yang memilik struktur organisasi resmi, sehingga dalam
organisasi tersebut terbentuk jaringan komunikasi antar karyawan yang
terjadi di Papyrus Tropical Hotel Bogor. Jaringan komunikasi tersebut dapat
memengaruhi hubungan suatu departemen dengan departemen lain dan atau
seluruh karyawan di Papyrus Tropical Hotel Bogor.

Berdasarkan hasil observasi selama melaksanakan Praktek Kerja


Lapangan (PKL) dan wawancara dengan departemen Human Resources
Department (HRD) menjelaskan bahwa dalam kegiatan general meeting
yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan olahraga sabtu ceria yang
setiap bulannya mengalami ketidakstabilan dalam hal kehadiran atau
partisipasi karyawan saat kegiatan tersebut diselenggarakan (Sumber: Bapak
Wiku Haldoko YS, 2015).
Keberhasilan suatu organisasi sebagian besar tergantung pada
sumberdaya manusia yang terlibat di dalamnya. Hal ini dikarenakan
sumberdaya manusia merupakan modal utama dan mempunyai peran, serta
kedudukan yang sangat penting dalam organisasi. Dengan demikian, sumber
daya organisasi perlu dikelola sehingga mampu memberikan pengaruh yang
besar terhadap pelaksanaan organisasi, guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pencapaian tujuan organisasi merupakan hal penting, karena hal
ini dapat memengaruhi keberlangsungan organisasi yang baik secara
internal maupun eksternal.
3
Untuk mendukung tercapainya tujuan suatu perusahaan dalam
pengembangan bisnis dan peningkatan kualitas organisasi maka, dibutuhkan
sumberdaya manusia yang handal, terampil, serta loyal. Berbicara mengenai
sumber daya manusia ada salah satu bagian yang berperan penting dari
suatu organisasi yaitu Human Resource Department (HRD) yang bertugas
mengatur serta mengembangkan sumber daya atau kemampuan seluruh
pekerja yang ada dalam suatu perusahaan. Human Resource Department
(HRD) di perhotelan mempunyai posisi yang sangat penting dalam suatu
organisasi yaitu sebagai penengah atau mediator pada manajemen
perusahaan antara atasan (upward) dengan karyawan.
Hubungan antara Human Resource Department (HRD) dengan
karyawan memiliki hubungan erat dalam pelatihan atau pembinaan tenaga
kerja untuk meningkatkan kualitas kerja yang efektif, sehingga berpengaruh
terhadap mutu organisasi perusahaan. Sebagai mediator dalam suatu
organisasi Human Resource Department (HRD) berperan aktif dalam
menjaga hubungan komunikasi baik dengan karyawan maupun dengan
manajemen, tentunya dalam penyampaian dan penerimaan informasi atau
pesan penting pada jaringan komunikasi dalam organisasi tersebut serta
dengan menggunakan saluran komunikasi yang efektif agar informasi dapat
tersampaikan dangan mudah dan dimengerti sehingga dapat meminimalisir
terjadinya hambatan komunikasi.
Apabila komunikasi tidak berjalan dengan baik maka akan
menimbulkan hambatan serta dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan
dari suatu organisasi. Hambatan komunikasi baik secara fisik maupun
psikologis yang terjadi pada suatu organisasi akan memberikan pengaruh
terhadap kinerja serta persepsi karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Dengan demikian komunikasi dalam setiap organisasi
mempunyai peranan sentral.
4

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk


membuat penelitian dengan judul “PENERAPAN KOMUNIKASI
ORGANISASI PADA BAGIAN HUMAN RESOURCES
DEPARTMENT (HRD) DI PAPYRUS TROPICAL HOTEL BOGOR”.
1.2 Pokok Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis
menyimpulkan beberapa pokok permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut
yaitu :

1. Adanya hubungan koordinasi yang belum optimal pada jaringan


komunikasi antara Human Resources Department (HRD) dengan
karyawan.
2. Pemanfaatan saluran komunikasi yang belum diterapkan sepenuhnya
oleh Human Resources Department (HRD).
3. Adanya hambatan komunikasi yang terjadi dalam menerapkan
komunikasi organisasi khususnya pada bagian Human Resources
Department (HRD).
1.3 Pertanyaan Penelitian
Rumusan yang di dapat dari latar belakang dan pokok permasalahan
meliputi :

1. Bagaimana penerapan komunikasi organisasi pada bagian Human


Resources Department (HRD) di Papyrus Tropical Hotel Bogor ?
2. Bagaimana hambatan dalam penerapan komunikasi organisasi pada
bagian Human Resources Department (HRD) di Papyrus Tropical
Hotel Bogor ?
1.4 Tujuan Penelitian
Sebagaimana telah dipaparkan pada perumusan masalah, terdapat
beberapa tujuan yang ingin diketahui penulis dari hasil penelitian ini, antara
lain :

1. Mengetahui bagaimana Penerapan Komunikasi Organisasi pada


bagian Human Resources Department (HRD) di Papyrus Tropical
Hotel Bogor.
5

2. Mengetahui hambatan dan solusi dalam Penerapan Komunikasi


Organisasi pada bagian Human Resources Department (HRD) di
Papyrus Tropical Hotel Bogor.
1.5 Batasan Permasalahan

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas,


sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis melakukan batasan
masalah. Mengingat hampir luasnya aspek yang ada dalam organisasi
Papyrus Tropical Hotel Bogor yang terbagi menjadi beberapa departemen,
maka penulis membatasi pembahasan pada penerapan komunikasi
organisasi pada bagian Human Resources Department (HRD) di Papyrus
Tropical Bogor.
1.6 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat selain untuk penulis juga


memberikan manfaat yang sangat berguna sebagai informasi maupun acuan
bagi lembaga atau institusi tempat dilakukannya penelitian.
Manfaat penelitain mengenai komunikasi organisasi yang ditulis
dalam tugas akhir dibagi dalam 4 bagian yaitu :
1. Manfaat Bagi Penulis
a. Sebagai dasar untuk menambah ilmu pengetahuan.

b. Sebagai acuan untuk dapat berorganisasi secara cerdas dan


berkualitas.
c. Memahami peranan komunikasi organisasi dalam suatu
perusahaan industri perhotelan terutama di bagian Human
Resources Department (HRD).
2. Manfaat Akademis

a. Sebagai bahan perbandingan dari teori akademi dan segala


kemungkinan yang terjadi di tempat penelitian (hotel).
b. Sebagai bahan untuk menambah wawasan serta pengetahuan
mahasiswa tentang dunia industri perhotelan sekarang ini.
c. Sebagai bahan acuan Akademi dalam membimbing mahasiswa
pada proses pembuatan karya ilmiah.
6

3. Manfaat Bagi Perusahaan

a. Membantu pihak Perusahaan (hotel) untuk mengetahui seberapa


nilai-nilai kelebihan dan kekurangan hotel dalam hal
komunikasi organisasi khususnya pada bagian Human
Resources Department (HRD).
b. Sebagai masukan bagi karyawan hotel untuk meningkatkan
kualitas diri khususnya pada bagian Human Resources
Department (HRD).
c. Sebagai bahan referensi makalah untuk mendukung peran serta
Human Resources Department (HRD) di Papyrus Tropical Hotel
Bogor.
4. Manfaat Bagi Orang Lain

Memberikan beberapa informasi kepada masyarakat tentang


bekerja di dunia perhotelan pada umumnya dan berbagai sebab-akibat
yang timbul saat menjadi Human Resources Department (HRD) hotel
pada khususnya.
1.7 Sistematika Penulisan
Bab I PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang mengemukakan tentang latar


belakang permasalahan, pokok permasalahan, pertanyaan
penelitian, tujuan penelitian, batasan permasalahan, kegunaan
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI

Berisi tentang deskripsi secara rinci dan sistematis mengenai


teori-teori dan ruang lingkup teori yang terkait dan memiliki
hubungan erat dan perlu dituangkan dalam laporan.
Bab III METODOLOGI PENELITIAN
Merupakan metode penelitian yang meninjau dan
mengemukakan penerapan penelitian dengan mengaplikasikan
sumber-sumber teori.
7

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Merupakan pembahasan yang meninjau dan mengemukakan


tinjauan objek penelitian serta hasil permasalahan dan
penerapan yang dilakukan Human Resources Department
(HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor sesuai dengan penerapan
komunikasi organisasi.
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mencoba mengemukakan kesimpulan pembahasan yang
diperoleh dari penelitian ini. Selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini
penulis menyisipkan saran-saran agar menjadi bahan pertimbanagan tentang
bahasan penulis yang telah diangkat sebagai pokok permasalahannya.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu communication


yang berasal dari kata Latin, communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.
Sama makna berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan
antara dua orang atau lebih. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi
apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima
pesan baik secara verbal dan nonverbal (Ruliana, 2014: 2)
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seseorang yang melakukan
proses berkomunikasi selalu mengharapkan partisipasi dari orang lain atau
bertindak sama sesuai dengan tujuan dan harapan atau pesan yang
disampaikannya. Mengutip dari buku “Pengantar Komunikasi”
(Suryanto, 2015) Wilbur Schramm berpendapat,
“when we communicate, we are trying to establish a communess with

someone. That is we are trying to share information, an idea or an


attitude, ... Communication always requires at least three elements-the
sources, the message, and destination.”
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dijelaskan bahwa proses
komunikasi yang dilakukan manusia bertujuan merajut persamaan persepsi,
pandangan, ide, gagasan, pemikiran, dan lain-lain. Untuk itu harus
dilakukan dengan cara mengenali unsur-unsur yang ada didalamnya, yaitu:
a. Sumber (source);
b. Isi pesan (message);
c. Penerima (receiver);
d. Tujuan (destination).
Sumber yang dimaksudkan dalam hal ini adalah seseorang yang
mengambil inisiatif pertama untuk melakukan proses komunikasi. Pesan
II-8
9

(message) adalah ide, gagasan, atau pikiran yang disampaikan oleh sumber
kepada orang lain, yaitu penerima (receiver) dengan tujuan (destinition)
agar orang lain bertindak sama sesuai dengan harapan yang dituangkan
dalam pesan tersebut (Suryanto, 2015: 41).
Menurut Louis Forsdale, ahli komunikasi dan pendidikan
”communication is the process by which a system is established,
maintained, and altered by means of shared signals that operate according
to rules”. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut
aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan,
dipelihara, dan diubah (Muhammad, 2011: 2). Kata signal maksudnya
adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan
tertentu. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal
yang telah mengetahui aturannya akan dapat memahami maksud dari signal
yang diterimanya.

Sedangkan untuk memahami pengertian komunikasi yang lain, Harold


Lasswell, dalam “Pengantar Ilmu Komunikasi” (Suryanto, 2015)
menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who says what in which
channel to whom with what effect atau dalam bahasa Indonesia berarti siapa
mengatakan apa dengan medium apa kepada siapa dengan pengaruh apa.
Who menjadi pihak yang mengeluarkan dan menyelesaikan berita, says
what adalah bahan untuk menganalisis pesan. In which channel adalah
media. To whom adalah khalayak, dan with what effect adalah pengaruh
yang diciptakan pesan dari media massa kepada pembaca, pendengar, dan
pemirsa. Harold D. Lasswell menggambarkan model komunikasi yang
dibuatnya dalam gambar berikut.

Who? Says What? By Which To Whom? With What


Channel? Effect?

COMMUNICATIO MESSAGE CHANNEL RECEIVER EFFECT

Gambar 1.1 Model Komunikasi Lasswell


10

Lasswel mengemukakan 3 (tiga) fungsi komunikasi, yaitu:

1. Pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota masyarakat


akan bahaya dan peluang dalam lingkungan;
2. Korelasi pelbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons
lingkungan;
3. Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.

Model yang diutarakan Lasswell ini secara jelas mengelompokan


elemen-elemen mendasar dari komunikasi ke dalam lima elemen yang tidak
bisa dihilangkan salah satunya.
2.2 Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah proses peleburan makna dari lambang-


lambang komunikasi yang disampaikan komunikator dan komunikan.
Meninjau proses komunikasi dari peranan manusia dalam hal memberikan
interprestasi (penafsiran) terhadap lambang-lambang tertentu (message).
Proses komunikasi merupakan gambaran tentang arus informasi
mengalir dari sumber pesan (komunikator) kepada penerima (komunikan)
dengan menggunakan bahasa sebagai media/alat penyampai pesan, dan
dengan efek serta feedbaack tertentu. Komunikasi sebagai suatu proses
artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa
yang terjadi secara beruntunan ada tahapan satu sama lain dalam kurun
waktu tertentu. Sebagai suatu proses komunikasi tidak “statis” tetapi
“dinamis”, artinya akan selalu mengalami perubahan, perkembangan,
dan berlangsung terus-menerus (Suryanto, 2015: 203-204 dan 225)
Secara linier, proses komunikasi sedikitnya melibatkan empat elemen
atau komponen, yaitu sebagai berikut:
1. Sumber/pengirim pesan/komunikator, yaitu seseorang atau
sekelompok orang atau organisasi/institusi yang mengambil inisiatif
menyampaikan pesan.
2. Pesan, berupa lambang atau tanda seperti kata-kata tertulis atau secara
lisan, gambar, angka, gestura.
11

3. Saluran, yaitu sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian


pengiriman pesan (misalnya telepon, radio, surat, surat kabar, majalah,
televisi, gelombang udara dalam konteks komunikasi antarpribadi/
interpersonal secara tatap muka).
4. Penerima/komunikan, yaitu seseorang atau sekelompok orang atau
organisasi/institusi yang menjadi sasaran penerima pesan.
Di samping keempat elemen tersebut, ada faktor lainnya yang juga
penting dalam proses komunikasi, yaitu:
1. Akibat/dampak/hasil yang terjadi pada pihak penerima/komunikan.

2. Umpan balik/feedback, yaitu tanggapan balik dari pihak penerima/


komunikan atas pesan yang diterimanya.
3. Noice (gangguan), yaitu faktor-faktor fisik ataupun pisikologis yang
dapat mengganggu atau menghambat kelancaran proses komunikasi.
2.3 Pengertian Organisasi

Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang


untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian kerja dan fungsi
melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab, organisasi adalah sistem
hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok
orang untuk mencapai tujuan tertentu, selain itu organisasi juga berarti suatu
bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau
lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama (Muhammad, 2011: 23-24).
Menurut Goldhaber dalam “Komunikasi Organisasi” (Hardjana,
2016: 10) mengemukakan bahwa organisasi adalah sebuah sistem sosial
yang hidup dan terbuka dan dihubungkan oleh arus informasi antara orang
dan antara orang-orang yang menduduki berbagai peran dan posisi yang
berbeda-beda.
Dari pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
organisasi merupakan suatu sistem yang mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan yang dihubungkan oleh arus informasi untuk mencapai tujuan
bersama atau tujuan umum.
12

2.4 Komunikasi Organisasi


Komunikasi organisasi menurut Wiryanto dalam “Komunikasi
Organisasi Lengkap” (Khomsahrial, 2011: 2) adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang
di setujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan
organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan
berbagai pekerjaan yang harus di lakukan dalam organisasi. Adapun
komunikasi informal adalah komunikasi yang di setujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.
Redding dan Sanborn dalam “Komunikasi Organisasi” (Muhammad,
2011: 65) mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam
bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan pemersatu
pengelola, komunkasi downward atau komunikasi dari atasan ke bawahan,
komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi
horizontal dan komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatnya dalam
organisasi, keterampilan dalam berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan,
menulis dan komunikasi evaluasi program.
2.5 Fungsi Komunikasi Organisasi
Menurut Pace dan Faules dalam buku “Komunikasi Organisasi”
(Pace dan Faules, 2006: 113). Salah satu fungsi dari komunikasi organisasi
adalah: fungsi pengaruh dan persuasi atau motivasi. Komunikasi dapat
menumbuhkan motivasi dengan cara menjelaskan kepada karyawan apa
yang harus dilakukan, bagaimana motivasi kerja karyawan dinilai, dan apa
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja tersebut. Informasi yang
diberikan akan merangsang karyawan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya
dan dengan hasil yang maksimal. Pengarahan-pengarahan yang jelas dari
atasan akan mendorong karyawan untuk melakukan pekerjaannya dengan
baik karena dengan pengarahan tersebut maka karyawan mengetahui bagian
13

dari tanggung jawabnya serta cara untuk melakukan pekerjaannya.


Komunikasi organisasi sangat berkaitan dengan motivasi staf di dalamnya.
Motivasi adalah menyangkut alasan-alasan mengapa orang mencurahkan
tenaga untuk melakukan suatu pekerjaan.
Secara umum, fungsi komunikasi dalam organisasi menurut Sendjaja
dalam buku “Komunikasi Organisasi” (Khomsahrial, 2011: 3) adalah
sebagai berikut:
2.5.1 Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemerosesan


informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi
berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik
dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap
anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih
pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi
untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi
konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan
(bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di
samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial
dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
2.5.2 Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku


dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap
fungsi regulatif, yaitu:
1. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran
manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga
memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana semestinya.
2. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan
14

kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak


boleh untuk dilaksanakan.
2.5.3 Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan


tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk
mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan
menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan
sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
2.5.4 Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang


memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan
dengan baik. Mengutip dari buku “Sosiologi Komunikasi” (Burhan
Bungin, 2007: 276) bahwa ada dua saluran komunikasi yaitu formal,
seperti penerbitan khusus dalam organisasi (newsletter) dan laporan
kemajuan organisasi, juga saluran informal, seperti perbincangan antar
pribadi dalam masa istirahat kerja, perandingan olahraga dan lain-lain.

2.6 Jaringan Komunikasi

Organisasi adalah komposisi sejumlah orang-orang yang menduduki


posisi atau peranan tertentu. Diantara orang-orang ini saling terjadi
pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu melalui jalan tertentu yang
dinamakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi berbeda dalam
besar dan strukturnya misalnya mungkin hanya diantara dua orang, tiga atau
lebih dan mungkin juga diantara keseluruhan orang dalam organisasi.
Secara umum, jaringan komunikasi ini dapat dibedakan atas jaringan
komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal. Jaringan komunikasi
formal salurannya ditentukan oleh struktur yang telah direncanakan yang
tidak dapat dipungkiri oleh organisasi. Komunikasi formal ini menyangkut
tingkah laku organisasi, pembagian departemen maupun tanggung jawab
15

tertentu, posisi jabatan, dan distribusi pekerjaan yang ditetapkan bagi


anggota organisasi yang berbeda. Sedangkan jaringan komunikasi informal
tidaklah direncanakan dan biasanya tidaklah mengikuti struktur formal
organisasi, tetapi timbul dari interaksi sosial yang wajar diantara anggota
organisasi.
2.6.1 Jaringan Komunikasi Formal

Bila pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh


herarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan maka pesan itu
menurut jaringan komunikasi formal. Aliran komunikasi dapat
membantu menentukan iklim dan moral organisasi, yang pada
gilirannya akan berpengaruh pada aliran informasi. Tantangan dalam
komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan informasi ke
seluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari
seluruh bagian organisasi. Untuk menjalankan dan mencapai tujuan
tersebut, dalam organisasi terdapat empat arah formal aliran informasi
dalam organisasi (Daryanto, 2011). Ke empat aliran informasi itu,
yaitu:
1. Komunikasi ke Bawah (Downward communication).
2. Komunikasi ke Atas (Upward communication).
3. Komunikasi Horizontal (Horizontal communication).
4. Komunikasi Lintas Saluran (Interline communication).
Selain komunikasi formal, dalam organisasi biasanya juga

mengemukakan komunikasi informal, yakni bila karyawan


berkomunikasi dengan yang lainnya tanpa memperhatikan posisi
mereka dalam organisasi, maka pengarahan arus informasi bersifat
pribadi. Informasi informal mengalir ke atas ke bawah atau horizontal
tanpa memperhatikan hubungan posisi, kalaupun ada mungkin sedikit.
Jaringan komunikasi ini lebih dikenal dengan desas-desus (grapevine)
atau kabar angin. Informasi yang mengalir dalam jaringan grapevine
ini, kelihatannya berubah-ubah dan tersembunyi. Dalam istilah
komunikasi grapevine dikatakan sebagai metode untuk
16

menyampaikan rahasia dari orang ke orang, yang tidak dapat


diperoleh melalui jaringan komunikasi formal. Dalam buku
“Komuniaksi Organisasi” (Komsahrial, 2014: 190) menjelaskan

bahwa dibalik hubungan struktural yang formal, ada sistem hubungan


sosial yang lebih kompleks yaitu sistem informal atau jaringan.
Jaringan informal justru memiliki peranan yang cukup penting. Salah
satu penemuan klasik dari studi yang dilakukan oleh Hawthorne
adalah betapa peningnya hubungan informal dalam menentukan
produktivitas kerja.
2.7 Arus Komunikasi Organisasi

Pola komunikasi dan aktivitas organisasi sangat bergantung pada


tujuan, gaya manajemen, dan iklim organisasi yang bersangkutan. Artinya,
komunikasi bergantung pada kekuatan yang bekerja dalam organisasi, yang
ditunjukan oleh orang yang melakukan pengiriman dan penerimaan pesan.
Berdasarkan fungsionalnya, arus komunikasi yang terjadi dalam organisasi
formal terdiri atas arus vertikal (dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas)
dan arus horizontal ( lateral atau silang).
2.7.1 Komunikasi dari Atas ke Bawah (downward communication)

Komunikasi dari atas kebawah merupakan saluran yang paling


sering digunakan dalam organisasi. Arus komunikasi ini adalah
pengiriman pesan dari pimpinan (supervisi) kebawah (subordinat).
Arus ini digunakan untuk mengirim perintah, petunjuk, tujuan,
kebijakan, memorandum untuk karyawan pada tingkat yang lebih
rendah dalam organisasi. Salah satu kelemahan komunikasi dari atas
ke bawah adalah ketidaakuratan informasi karena harus melewati
beberapa tingkatan. Pesan yang disampaikan dengan suatu bahasa
yang tepat untuk suatu tingkat, tetapi tidak tepat, untuk tingkat paling
bawah yang menjadi sasaran dari informasi tersebut. Mengutip dari
buku “Manajemen dan Perilaku Organisasi” (Saputra, 2014: 127)
Informasi dari atasan ke bawahan meliputi:
17

1. Informasi tentang dasar pemikiran untuk melakukan


pekerjaannya.
2. Informasi tentang bagaimana melakukan pekerjaan.
3. Informasi tentang kebijakan dan praktik organisasi.
4. Informasi tentang kinerja pegawai.
5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas.
2.7.2 Komunikasi dari Bawah ke Atas (upward communication)

Komunikasi ini adalah komunikasi yang berasal dari bawahan


(subordinat) kepada atasan (supervisi) dalam rangka menyediakan
feedback (umpan balik) bagi manajemen. Para bawahan menggunakan
saluran komunikasi ini sebagai kesempatan untuk mengungkapkan
ide-ide atau gagasan yang mereka ketahui. Asumsi dasar dari
komunikasi upward adalah bawahan harus diperlakukan sebagai
partner dalam mencari jalan terbaik untuk mencapai tujuan. Menurut
Smith dalam buku “Komunikasi Organisasi” (Muhammda, 2011: 117)

Komunikasi kepada atasan dalam organisasi menjadi penting sebagai


balikan pimpinan memberikan petunjuk tentang keberhasilan suatu
pesan yang disampaikan kepada bawahan dan dapat memberikan
stimulus kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam merumuskan
kebijaksanaan dalam organisasinya.
Masmuh dalam buku “Komunikasi Organisasi dalam Perspektif

Teori dan Praktek” (Masmuh, 2008: 11) menyederhanakan bentuk-


bentuk pesan yang dikomunikasikan oleh bawahan kepada atasan
seperti dibawah ini:
1. Laporan prestasi kerja (performance report)
2. Saran-saran dan rekomendasi
3. Usulan anggaran
4. Pendapat atau opini
5. Keluhan
6. Permohonan bantuan
18

2.7.3 Komunikasi Horizontal

Komunikasi ini merupakan arus pengiriman dan penerimaan


pesan yang terjadi antarpimpinan/supervisi ataupun antar bawahan/
karyawan. Hasil dari beberapa studi mengungkapkan bahwa sekitar
2/3 dari organisasi yang ada menggunakan arus organisasi ini.
Komunikasi organisasi horizontal dikenal sebagai komunikasi lateral
atau silang dan merupakan arus dan pemahaman yang paling kuat
dalam komunikasi. Komunikasi ini berfokus pada koordinasi tugas
penyelesaian masalah, pembagian informasi, dan resolusi konflik.
Banyak pesan akan mengalir pada semua lini/garis tanpa melalui
penyaringan. Komunikasi horizontal sangat penting bagi karyawan
pada tingkat bawah untuk selalu berkomunikasi antara supervisi/
atasan ataupun antara bawahan.
2.7.4 Komunikasi Lintas Saluran (Interline Communication)

Interline communication adalah tindakan komunikasi untuk


berbagai informasi melalui batas-batas fungsional. Spesialisasi staf
biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena
tanggung jawabnya berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena
terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialisasi
staf dan orang lain yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai
perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing
komunikasi lintas-saluran (Suryanto, 2015: 325-332).
Fuyol dalam buku “ Komunikasi Organisasi (Ruliana, 2014: 98-
99) menunjukan bahwa komunikasi lintas-saluran merupakan hal yang
pantas dan perlu ada, terutama bagi karyawan tingkat lebih rendah dalam
suatu saluran. Mengutip dari buku “Komunikasi Orgsnisasi”
(Hardjana, 2016: 156) komunikasi diagonal dapat memperkokoh
keterbukaan komunikasi. Penerapan komunikasi diagonal dapat
meningkatkan peran struktur keahlian (expert structure) dan
mengurangi struktur kewewenangan (authority structure) yang kaku
serta dapat memperlancar pelaksanaan koordinasi antar departemen.
19

Dari paparan mengenai arus komunikasi vertikal (dari atas


kebawah atau dari bawah ke atas), horizontal dan lintas-saluran
tersebut, dapat dijelaskan dalam bentuk gambar berikut:

Gambar 1.2 Empat Arah Komunikasi Organisasi


2.8 Saluran Komunikasi Organisasi

Saluran komunikasi adalah alat yang digunakan oleh komunikator


untuk menyebarluaskan (mendistribusikan) suatu pesan dengan tujuan
memperoleh respons atau timbal balik. Saluran komunikasi terdiri dari
saluran interpersonal dan saluran massa. Saluran interpersonal dapat bersifat
langsung seperti komunikasi tatapan muka dan saluran tidak langsung,
seperti telepon, SMS, BBM, Line, WhatsApp, dan sebagainya. Saluran massa
yaitu media massa, berupa media cetak dan elektronik. Masing-masing
media ini memiliki pengaruh yang berbeda tergantung pada tujuan
komunikasi yang hendak dicapai oleh organisasi.
Brent dsan Stwart (2013) merangkum saluran komunikasi organisasi
dengan mengutip sebagian dari pendapat R. Wayne Pace. Beberapa
diantaranya adalah a. Memo, b. Telepon, c. Laporan berkala, d. Email, e.
Buku petunjuk, f. Makan siang bersama, g. Sesi pelatihan, h. Buku data
20

karyawan, i. Pamflet pengumuman, j. Rapat, k. Poster, l. Kotak saran, m.


Kotak antar pribadi, n. Wawancara konsultasi.
Saluran komunikasi organisasi tersebut memperlihatkan adanya
variasi metode dan media komunikasi yang digunakan dalam organiasi.
Metode komunikasi yang digunakan dapat berbentuk tulisan, lisan, ataupun
kombinasi tulisan dan lisan (Pace dan Faules, 2006: 186) yang sifatnya two
way communication (komunikasi dua arah) secara timbal balik. Sedangkan
media komunikasi yang digunakan bersifat khusus (special media) seperti
internet, DVD, faksimile pamflet, poster dan lain sebagainya (Ruliana,
2014: 32-33).
2.9 Hambatan dalam Berkomunikasi

Komunikasi dalam organisasi tidak selamanya berjalan dengan mulus


dan lancar seperti yang diharapkan. Seringkali dijumpai dalam suatu
organisasi terjadi salah pengertian antara satu anggota dengan anggota
lainnya atau antara atasan dengan bawahannya mengenai pesan yang
mereka sampaikan dalam berkomunikasi. (Wursanto, 2005: 171) meringkas
hambatan komunikasi terdiri dari tiga macam, yaitu :
1. Hambatan yang bersifat teknis

Hambatan yang bersifat teknis adalah hambatan yang disebabkan oleh


berbagai faktor, seperti :
a. Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses
komunikasi.
b. Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak sesuai.

c. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya proses


komunikasi yang dibagi menjadi kondisi fisik manusia, kondisi
fisik yang berhubungan dengan waktu atau situasi/ keadaan, dan
kondisi peralatan.
2. Hambatan semantik

Hambatan yang disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan dalam


memberikan pengertian terhadap bahasa (kata-kata, kalimat, kode-kode) yang
dipergunakan dalam proses komunikasi.
21

3. Hambatan perilaku

Hambatan perilaku disebut juga hambatan kemanusiaan.


Hambatan yang disebabkan berbagai bentuk sikap atau perilaku, baik
dari komunikator maupun komunikan. Hambatan perilaku tampak
dalam berbagai bentuk, seperti :
a. Pandangan yang sifatnya apriori.
b. Prasangka yang didasarkan pada emosi.
c. Suasana otoriter.
d. Ketidakmauan untuk berubah.
e. Sifat yang egosentris.
2.10 Kerangka Pemikiran

Papyrus Tropical Hotel Bogor

Human Resources Department

Komunikasi Organisasi

Jaringan Komunikasi

Formal

Komunikasi Komunikasi Komunikasi Komunikasi


Ke Atas Ke Bawah Ke Horizontal Lintas Saluran

Saluran Komunikasi
Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran
22

Papyrus Tropical Hotel Bogor merupakan perusahaan yang memiliki


struktur organisasi resmi yang menjadi wewenang dan tanggungjawab
dalam menjalankan aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam
struktur organisasi terdiri dari beberapa bagian atau divisi yang memiliki
deskripsi pekerjaan (job description) dengan kedudukan atau posisi yang
berbeda. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan hal penting dari
kehidupan internal suatu organisasi terutama dalam hal komunikasi, karena
komunikasi sangat penting bagi kehidupan bisnis dan organisasi serta untuk
menjalin hubungan kerja sama antar individu untuk saling membantu dan
mengadakan interaksi juga dalam penyampaian pesan atau informasi kepada
karyawan perusahaan.
Human Resources Department (HRD) merupakan bagian yang
berperan penting dalam pembinaan tenaga kerja untuk meningkatkan
kualitas kerja yang efektif. Dalam pembinaan tenaga kerja, Human
Resources Department (HRD) akan terlibat dalam komunikasi organisasi
pada saat penyampaian informasi.
Komunikasi organisai adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi didalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi. Setiap organisasi memiliki jaringan komunikasi sebagai jalur
penyampaian informasi kepada anggotanya. Jaringan komunikasi formal
merupakan jalur resmi yang dilalui pesan pada saat proses penyampaian
informasi dengan mengutamakan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Jaringan komunikasi formal salurannya ditentukan oleh struktur yang telah
direncanakan yang tidak dapat dipungkiri oleh organisasi. Komunikasi
formal ini menyangkut tingkah laku organisasi, pembagian departemen
maupun tanggung jawab tertentu, posisi jabatan, dan distribusi pekerjaan
yang ditetapkan bagi anggota organisasi yang berbeda. Dalam jaringan
komunikasi formal terdapat empat arus informasi. Ke empat arus informasi
itu, yaitu: komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horizontal
dan komunikasi lintas saluran.
23

Saat Human Resources Department (HRD) menyampaikan informasi


kepada karyawan maka diperlukannya saluran komunikasi yang efektif agar
informasi tersampaikan dengan baik, saluran komunikasi ini merupakan
perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke
komunikan. Saluran komunikasi pada umumnya dibedakan menjadi dua
yaitu saluran interpersonal dan saluran massa. Saluran interpersonal dapat
bersifat langsung seperti komunikasi tatapan muka dan saluran tidak
langsung, seperti penggunaan telepon, SMS, BBM, Line, WhatsApp, dan
sebagainya. Saluran massa yaitu media massa, berupa media cetak dan
elektronik. Masing-masing media ini memiliki pengaruh yang berbeda
tergantung pada tujuan komunikasi yang hendak dicapai oleh organisasi.
Hambatan dalam penyampaian informasi atau pesan pada jaringan
komunikasi dalam organisasi akan sangat berpengaruh terhadap persepsi
dan perilaku serta kinerja karyawan, oleh karena itu dibutuhkan pemilihan
saluran komunikasi yang tepat agar koordinasi dan informasi atau pesan
dapat tersampaikan serta diterima dengan mudah dan dimengerti oleh
karyawan, sehingga tercapainya tujuan perusahaan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian pada judul ini difokuskan oleh penulis pada divisi
bagian Human Resources Department (HRD) di Papyrus Tropical Hotel
Bogor. Human Resources Department (HRD) merupakan bagian terpenting
dalam suatu organisasi untuk pengembangan sumber daya manusia.
Komunikasi yang efektif diperlukan agar tidak terjadi miss communication
antara Human Resources Department (HRD), manajemen dan karyawan.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada :
Waktu penelitian : 02 November 2015 – 02 Februari 2016
Tempat penelitian : Papyrus Tropical Hotel Bogor
Alamat : Jl. Perdana Raya Kav. 12 Komp. Budi Agung-
Bogor
3.3 Jenis dan Sumber
Data 3.3.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data
pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa
responden atau subjek riset, dari hasil wawancara dan observasi
(Kriyantono, 2011: 41-42). Wawancara ini dilakukan dengan
mewawancarai Human Resources Department (HRD) dan beberapa
karyawan serta observasi yang dilakukan di Papyrus Tropical Hotel
Bogor. Sumber data yang diperoleh oleh penulis didapat dari
departemen yang berbeda antara lain:
1. Bapak Ahmad Hernawan selaku Direktur dan Accounting.
2. Hari Wijayanto selaku General Manager;
3. Wiku Haldoko YS selaku HRD Papyrus Tropical Hotel;
4. Bapak Anharudin selaku housekeeping supervisor;
III-24
25

5. Ibu Sifa selaku front office supervisor.


3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua


atau sumber sekunder. Data ini juga dapat diperoleh dari studi
kepustakaan dengan mencari bahan referensi yang relevan dengan
penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penulis melakukan teknik pengumpulan data dalam penulisan


proposal tugas akhir dengan menggunakan beberapa cara yang meliputi :
3.4.1 Wawancara
Menurut Kriyantono dalam bukunya “Teknik Praktis Riset

Komunikasi” (2011: 56), Wawancara adalah percakapan antara


periset-sesorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan-
seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang
suatu objek. Pengumpulan data tentang penerapan komunikasi
organisasi pada bagian Human Resources Department (HRD) di
Papyrus Tropical Hotel Bogor dilakukan dengan melakukan
wawancara dengan karyawan hotel pada tanggal 28 Juli sampai 02
Agustus 2016 mengenai hal-hal lain yang berkaitan dengan tema yang
dibahas tentang hasil dari penerapan komunikasi organisasi tersebut.
3.4.2 Observasi
Menurut Kriyantono dalam bukunya “Teknik Praktis Riset
Komunikasi” (2011: 110), Observasi adalah teknik pengumpulan data
dengan cara mengamati langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk
melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut.
Observasi dilakukan pada penerapan komunikasi organisasi pada
Human Resources Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor.
3.4.3 Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data dengan cara literatur yang di


sediakan, baik berupa buku-buku, melalui situs internet, dan catatan-
26

catatan untuk memperoleh data sekunder guna melengkapi


keseluruhan data sekundernya secara empiris.

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data kualitatif dalam penelitian komunikasi berangkat dari


sebuah fenomena. Pada penelitian ini data diperoleh dari berbagai sumber,
dengan memanfaatkan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam,
dan dilakukan terus menerus hingga tidak ditemukan data baru.
Melalui data yang diperoleh, penulis kemudian melakukan analisis
dan diinteprestasikan. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis
data adalah analisis deskriptif, dimana penulis melaporkan data dengan
menerangkan dan memberi gambaran mengenai data yang terkumpul sesuai
fakta kemudian data tersebut disimpulkan (Prastowo, 2011: 36).
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Papyrus Tropical Hotel Bogor

Papyrus Tropical Hotel Bogor adalah suatu hotel berbintang 3 (tiga)


yang berdiri di tengah kota Bogor berbentuk resort dengan menyajikan
konsep hotel bernuansa tropis, serta memadukan antara unsur Bali dan
Mesir. Papyrus Tropical Hotel Bogor berdiri sejak tanggal 8 Oktober 2006,
saat ini sudah berusia 9 tahun yang beralamat di jalan Perdana Raya kav. 12
komp. Budi Agung Kota Bogor, Jawa Barat Indonesia. Pemegang saham
dari Papyrus Tropical Hotel Bogor berjumlah 3 (tiga) orang yaitu Ibu Nita
Sihartini, Bapak Hardiyanto Tanudjaya dan Bapak Amin Suratmin
Hadiwijaya.

Papyrus Tropical Hotel Bogor mempersembahkan suasana dengan


atmosfir yang nyaman serta dengan nuansa alami Bali diantaranya untuk
relaksasi, acara meeting, pesta pernikahan, pesta ulang tahun, gathering dan
event-event lainnya di ballroom, restoran maupun ditaman dan kolam
renang.
Papyrus Tropical Hotel Bogor memiliki keutamaan dan fasilitas
sebagai berikut :
1. Memiliki 49 kamar dengan 3 type yaitu, superior room, deluxe room
dan suit room.
2. 1 ballroom dengan kapasitas sampai 500 pax.
3. 4 ruang meeting modern dengan kapasitas dari 10-250 pax.

4. Restoran, kolam renang outdoor, mini football, badminton, tenis meja,


dan outbound area.
5. Wifi, telepon PABX, dan safe deposit box.
4.2 Logo Papyrus Tropical Hotel Bogor

Nama dan logo Papyrus Tropical Hotel Bogor di buat oleh 3 (tiga)
owner PT Papyrus Trimitra. Papyrus Tropical Hotel asal kata dari Papyrus

IV-27
28

dan Tropical, Papyrus adalah bunga atau tanaman yang tumbuh di daerah
Tropis yang berasal dari Negara Mesir dan bunga Papyrus hidup ditanah
dengan asupan air yang banyak. Tropical yang berasal dari kata tropis
adalah tempat dengan cuaca panas. Sesuai dengan namanya Papyrus
Tropical memiliki konsep hotel bernuansa tropis, serta memadukan antara
unsur Bali dan Mesir.

Gambar 4.1 Logo Papyrus Tropical Hotel Bogor

Logo Papyrus Tropical melambangkan daun berwarna hijau dari


bunga Papyrus dengan dua garis cabang daunnya serta tulisan Papyrus
Tropical Hotel sebagai nama dari perusahaan.
4.3 Visi dan Misi Papyrus Tropical Hotel Bogor
Visi :

Menjadikan satu satunya hotel resort di tengah Kota Bogor yang


memiliki kesejukan, keindahan dan fasilitas-fasilitas yang baik serta indah
untuk diberikan kepada tamu tamu hotel dan penghijaun yang tertata untuk
menjadikan objek wisata hotel.
Misi :

Memberikan kesejahteraan serta fasilitas pendukung lainya untuk


karyawan dan warga sekitarnya, sehingga terbentuknya kedamaian di
sekitarnya.
4.4 Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Human Resources Department
(HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor
1. Area Tugas
Memastikan kepuasan pelanggan melalui kualitas prodak dan
konsistensi atau kestabilan serta menyajikan pengalaman pelayanan
29

terbaik serta memberikan pelayanan secara lebih pribadi dan


hubungan emosional kepada tamu.

2. Tugas Dan Tanggung Jawab


Standar :
a. Bekerja dengan kebijakan dan peraturan Papyrus Tropical Hotel
Bogor dengan asas keamanan dan keselamatan bekerja.
b. Memastikan area kerja sesuai dengan standar kesehatan dan
kemanan serta menjaga kebersihan dan sanitasi makanan.
c. Menerapkan kebijakan dan Standard Operational Procedure
(SOP) sesuai dengan standar perusahaan pada setiap bagian.
Prosedur :
a. Memakai seragam Papyrus Triopical Hotel Bogor sesuai dengan
peraturan perusahaan.
b. Menerapkan standar penampilan sesuai dengan peraturan
perusahaan.
Tugas Pokok :

a. Mengikuti Standard Operational Procedure (SOP) Papyrus


Tropical Hotel Bogor.
b. Memelihara kedisiplinan setiap saat sesuai dengan Standard
Operational Procedure (SOP)Papyrus Tropical Hotel Bogor.
c. Membina hubungan pembuat kebijakan dan peraturan, untuk
menselaraskan jalannya perusahaan.
d. Merekap absen dan menghitung gaji.

e. Bertanggung jawab pada proses perekapan absen dan


penghitungan gaji.
f. Mengarsipkan seluruh dokumen karyawan.
g. Mengkoordinasikan kebutuhan makan karyawan.
h. Mempersiapkan dan melaksanakan program pelatihan.
i. Mememastikan area bekerja bersih dan rapih setiap saat.

j. Bekerja tepat waktu dan memastikan berada pada posisinya


sesuai dengan jadwal bekerja yang ditentukan.
30

k. Memberikan laporan jika terjadi kecelakaan kerja dan


mengakibatkannya.
l. Mencegah kecelakanaa kerja lebih dini.
Pelayanan :
a. Aktif menanyakan feedback atas kepuasaan pelanggan.
b. Sebutkan nama tamu.
c. Hadir setiap apel harian.
d. Menginformasikan kepada tamu mengenai cabang dari
perusahaan.
Prosedur bagian :

a. Memastikan karyawan untuk bekerja sesuai dengan perintah


supervisor atau manager.
b. Memastikan karyawan untuk mengikuti training dan meeting
yang diadakan perusahaan.
c. Selalu mengkomunikasikan apabila ada permasalahan kepada
supervisor atau manager pada setiap bagian yang bersangkutan.
Keamana dan keselamatan kerja :

a. Mengurangi risiko kecelakaan pada karyawan dan kerusakan


pada properti.
b. Memastikan penanggulangan sesuai dengan kebijakan yang
mudah dimengerti dengan mudah.
c. Menyediakan konsultasi keselamatan kerja.

d. Mengembangkan dan melaksanankan keamana dan keselamatan


kerja.
e. Menyediakan standar informasi keselamatan, pelatihan dan
supervisi.
f. Mengikuti pelatihan keselamatan kerja petunjuk dan peraturan.

g. Secepatnya melaporkan jika terjadi kondisi area kerja tidak


sesuai dengan prosedur keamanan dan keselamatan kerja.
h. Menyediakan sarana P3K.
31

3. Tugas Sekunder
Hubungan dengan tamu :
a. Memastikan kenyamanan dan kehangatan pelayanan secara
konsisten sesuai dengna harapan tamu.
b. Memastikan tamu memiliki pengalaman pelayanan terbaik.
Hubungan dengan karyawan :
a. Percaya dan menghargai pada setiap karyawan pada semua
posisi dan latar belakang.
b. Turut berpartisipasasi pada acara pribadi karyawan.
c. Menyatukan visi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
d. Menghargai secara pribadi dan budaya yang berbeda.
e. Berhubungan secara positif dan propesional.
Menyampaikan Hasil :
a. Menyampaikan tanggng jawab kepada karyawan untuk hasil
kualitas pelayanan yang terbaik.
Perubahan dan Pengembanagan :

a. Menyimpulkan feedback dari karyawan tentang perubahan dan


perkembangan informasi serta keterampilan juga pengalaman
dan tantangan untuk kemajuan perusahaan.
b. Memastikan semua bagian berada pada fungsinya masing-
masing.
4.5 Hasil dan Pembahasan

Suatu perusahaan dengan kapasitas besar maupun kecil tentunya


memiliki organisasi yang terdiri dari beberapa kelompok dan individu yang
menduduki posisi atau jabatan tertentu. Interaksi yang terjadi dalam suatu
organisasi merupakan bentuk dari komunikasi organisasi baik secara formal
maupun informal. Komunikasi organisasi dibagi menjadi dua dimensi yaitu
komunikasi vertikal dan horizontal, komunikasi yang terjadi melibatkan
manusia yang ada pada organisasi tersebut.
Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam sebuah
oragnisasi karena aktivitas dan tujuan yang ingin dicapai organisasi, semua
32

tidak bisa lepas dari peran sumber daya manusia. Manusia selalu berperan
aktif dan dominan dalam setiap aktivitas organisasi, karena manusia menjadi
perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Oleh karena
itu diperlukannya pemeliharaan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam pemberdayaan sumber daya manusia Human Resources Department
(HRD) memiliki peranan penting untuk menjaga kualits sumber daya
manusia. Dalam menciptakan hubungan yang baik dan terintegrasi antara
Human Resources Department (HRD) karyawan maupun dengan
manajemen diperlukannya komunikasi yang efektif dalam penyampaian
serta penerimaan informasi di suatu organisasi untuk meminimalisir
terjadinya hambatan-hambatan komunikasi.

Dalam hal yang tertuang dalam paragraf pertama dan kedua pada sub
bab pembahasan dan hasil serta permasalahan yang terdapat dalam bab
pendahuluan, maka penulis mengemukakan dan membahas atas
permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Human Resources
Department (HRD) di Papyrus Tropical Hotel Bogor dengan mewawancarai
Human Resources Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor Bapak
Wiku Haldoko YS serta beberapa karyawan Papyrus Tropical Hotel Bogor,
pada tanggal 28 Juli sampai 02 Agustus 2016.
4.5.1 Hubungan Komunikasi dan Peran Human Resources Department
(HRD) di Papyrus Tropical Hotel Bogor
Papyrus Tropical Hotel Bogor merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang jasa perhotelan yang menyediakan penginapan
dengan fasilitas standar hotel, restoran dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Papyrus Tropical Hotel Bogor memiliki struktur organisasi resmi yang
terdiri dari beberapa kelompok dan individu yang saling berhubungan
satu sama lain dengan jumlah karyawan 44 orang. Pada jaringan
organisasi yang menduduki posisi atau jabatan pada setiap departemen
dan memiliki tanggung jawab serta menimbulkan interaksi antar
kelompok dan individu tersebut sehingga terjadinya kesamaan makna
antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan baik
33

secara verbal dan nonverbal. Menurut Bapak Wiku Haldoko YS selaku


Human Resources Department (HRD) menjelaskan bahwa komunikasi
antar karyawan dalam organisasi akan selalu terjadi baik itu berdiskusi
tentang pekerjaan (formal) maupun pribadi untuk saling bertukar
pikiran dan menyamakan persepsi atau ide pada saat melaksanakan
kewajibannya sebagai karyawan di Papyrus Tropical Hotel Bogor.
Komunikasi merupakan suatu proses memberikan signal
menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat
didirikan, dipelihara, dan diubah sehingga anak memberikan pengaruh
terhadap orang yang menerima pesan tersebut. Adanya komunikasi
antara Human Resources Department (HRD) baik dengan manajemen
maupun dengan karyawan memiliki saling ketergantungan satu sama
lain dalam hal pemberian signal, maksudnya signal disini berupa
informasi mengenai peraturan dan tata cara bekerja kepada karyawan
tentunya dalam menjaga kualitas dari sumber daya manusia di suatu
perusahaan. Bapak Wiku Haldoko YS menjelaskan, Human Resources
Department (HRD berhubungan langsung dengan seluruh departemen
yaitu, front office, housekeeping, food and beverage service, food and
beverage product, engeneering, accounting, sales and marketing, dan
security, karena setiap departemen memiliki karyawan sebagaimana
tanggung jawab dari seorang Human Resources Department (HRD)
untuk menjaga kualitas diri sebagai karyawan Papyrus Tropical Hotel
Bogor. Selain dengan karyawan, Human Resources Department

(HRD) Papyrus Tropical Hotel mempunyai hubungan penting dengan


manajemen perusahaan dimana manajemen perusahaan sebagai
pembuat peraturan perusahaan, job description, Standard Operational
Procedure (SOP) dan karyawan sebagai pelaksana, oleh karena itu
seorang karyawan diharapkan mampu mengetahui aturannya yang
akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya.
34

Karyawan dengan manajemen dalam perusahaan merupakan dua


unsur yang saling keterkaitan dan ketergantungan serta tidak bisa
dipisahkan untuk menjalankan perusahaan, perusahaan tidak akan
berjalan tanpa adanya karyawan dan manajemen, secara umum tugas
manajemen mengatur pekerjaan dalam perusahaan dan karyawan
melaksanakan pekerjaan dalam perusahaan, selain itu mengenai
pemberian dan penerimaan upah antara manajemem dengan
karyawan. Human Resources Department (HRD) merupakan sumber
informasi dari sebuah organisasi dalam menerima input (informasi)
dari karyawan atau sebaliknya, sedangkan dari manajemen menerima
input atau perintah dari atasan (general manager), hasil inputan
tersebut dapat berupa informasi atau pesan baik informasi formal
maupun informal mengenai berbagai hal. Oleh karena itu Human
Resources Department (HRD) sebagai penengah (mediator) antara
manajemen dengan karyawan tentunya di Papyrus Tropical Hotel
Bogor. Dalam hal ini Human Resources Department (HRD) Papyrus
Tropical Hotel Bogor dapat menjaga keseimbangan antara manajemen
dan karyawan baik berupa hak dan kewajibannya secara adil.
Human Resources Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel
Bogor memiliki 3 (tiga) peran utama yang sangat penting pada
perusahaan yaitu antara lain:
1. Menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas.

2. Menjaga dan memelihara (maintanance) kualitas dari sumber


daya manusia.
3. Menjaga keseimbangan antara manajemen dan karyawan
baik berupa hak dan kewajibannya secara adil.
Dari ketiga peran tersebut merupakan hal pokok yang menjadi
tugas Human Resources Department (HRD) dalam mendukung
operasional hotel tentunya dengan memberikan pelatihan-pelatihan
atau training dan kegiatan kepada karyawan.
35

Selain sebagai penengah dalam organisasi Human Resources


Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor memiliki tugas
pokok yang hubungannya sangat erat dalam meningkatkan kualitas
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yaitu training. Training
merupakan bentuk pelatihan mengenai prosedur atau tata cara kerja
yang berfungsi untuk pengembangan pengetahuan serta wawasan
karyawan dalam hal pekerjaan. Training dapat memeberikan pengaruh
besar terhadap tingkahlaku dan karakter dari masing-masing karyawan
dalam meningkatkan pelayanan karyawan terhadap tamu. Menurut
Accounting Papyrus Tropical Hotel Bogor Bapak Ahmad Hermawan,
selama beberapa periode dan pergantian Human Resources
Department (HRD) belum terlaksananya training untuk para
karyawan yang seharusnya menjadi tugas dari Human Resources
Department (HRD) sendiri, dalam meningkatkan kualitas pelayanan
yang baik.
Sebagai Human Resources Department (HRD) dalam mengatur
administrasi karyawan serta sumber daya manusia di hotel, ada
beberapa tugas yang tidak tertulis pada job description yang di
perintahkan oleh general manager kepada Human Resources
Department (HRD) seperti marketing sales, public relation,
menghandle kegiatan wedding tamu, pemasangan internet hotel,
pembuatan brosur hotel dan lain sebagainya. Dilihat dari presentase
bahwa pekerjaan yang dilaksanakan hanya 20-30% dari job
description Human Resources Department (HRD) di Papyrus Tropical
Hotel Bogor. Dengan kesibukan Human Resources Department
(HRD) tersebut, maka hal ini yang akan dapat mengakibatkan
pekerjan pokok Human Resources Department (HRD) yang
terbengkalai dan tidak fokusnya Human Resources Department
(HRD) dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
di organisasi Papyrus Tropical Hotel Bogor dan dapat berpengaruh
36

terhadap jaringan komunikasi setiap departemen dalam menjaga


kualitas kinerja karyawan.
Organisasi sebagai sebuah sistem sosial yang hidup dan terbuka
tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dalam
memeberikan pelayanan terhadap pelanggan atau tamu dengan
tanggung jawab dan melakukan pekerjaan sesuai dengan job
description departemen masing-masing. Selain itu, komunikasi yang
efektif diperlukan dalam organisasi karena komunikasi yang terjadi
menjadi sebuah sarana bagi para anggota organisasi sehingga dapat
memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan untuk mencapai tujuan
suatu perusahaan.

4.5.2 Arus Komunikasi Organisasi Pada Bagian Human Resources


Department (HRD) di Papyrus Tropical Hotel Bogor
Jaringan komunikasi dalam organisasi merupakan proses
pertukaran pesan dari orang-orang yang menduduki posisi atau jabatan
tertentu dalam organsasi yang melalui jalur tertentu yaitu jaringan
komunikasi formal dan informal. Jaringan komunikasi formal
merupakan komunikasi yang melalui jalur resmi organisasi yang
sifatnya berorientasi kepada kepentingan organisasi. Isinya dapat
berupa prosedur pekerjaan, produktivitas dan peraturan perusahan.
Pada jaringan komunikasi formal ada empat arus komunikasi formal,
yaitu, komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah, komunikasi
horizontal, komunikasi lintas saluran. Sedangkan jaringan komunikasi
informal ini berorientasi kepada kepentingan pribadi bukan pada
organisasi, komunikasi informal memiliki peranan cukup penting
dalam menentukan produktivitas pekerjaan, komunikasi ini dapat
berupa perbincangan antar karyawan.
Seperti hal yang telah dijelaskan diatas, arus komunikasi yang
terjadi pada jaringan organisasi khususnya pada bagian Human
Resources Department (HRD) di Papyrus Tropical Hotel Bogor juga
demikian, dalam peraktiknya jaringan komunikasi formal yang terbagi
37

menjadi 4 (empat) arus komunikasi sangat mempengaruhi


produktivitas perusahaan yang dilakukan oleh Human Resources
Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor dan komunikasi
informal memiliki peran penting dalam setiap pelaksanaan komunikasi
formal.
1. Komunikasi Dari Atas Ke Bawah

Komunikasi antara atasan dengan bawahan adalah


komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan kepada karyawan
atau komunikasi dari yang jabatannya lebih tinggi kepada
jabatannya yang lebih rendah. Komunikasi ini dapat dilakukan
secara langsung maupun secara tidak langsung dengan
menggunakan media dan komunikasi ini juga yang sering
digunakan untuk mengirim informasi perintah, petunjuk, tujuan,
kebijakan, memorendum, aturan perusahaan serta kinerja
karyawan.
Sesuai dengan hal yang telah disebut diatas, komunikasi
kebawah yang terjadi di Papyrus Tropical Hotel Bogor pada
bagian Human Resources Department (HRD) secara tidak
langsung memberikan intruksi kepada bawahan yaitu karyawan,
atas perintah dari atasan yaitu general manager. Artinya general
manager selaku atasan memberikan perintah kepada karyawan
melalui Human Resources Department (HRD). Menurut Bapak
Hari Wijayanto selaku general manager menjelaskan bahwa
Human Resources Department (HRD) dengan general manager
mempunyai hubungan erat dalam hal operasional hotel, perintah
atau informasi yang akan disampaikan kepada karyawan yaitu,
melalui Human Resources Department (HRD) dengan perintah
atau informasi yang sifatnya menyeluruh untuk seluruh
karyawan.
Sesuai dengan penjelasan dari general manager pesan
berupa instruksi dari atas ke bawah yang berorientasi terhadap
38

perusahaan untuk pengembangan kualitas kinerja sumber daya


manusia. Komunikasi dari atas ke bawah tersebut yang terjadi di
Papyrus Tropical Hotel Bogor khususnya pada bagian Human
Resources Department (HRD) dapat digambarkan pada gambar
tersebut:

General Manager

Human Resources Department (HRD)

Karyawan

Gambar 4.2 Komunikasi dari atas ke bawah

Seperti yang di ilustrasikan pada gambar di atas general


manager memberikan informasi berupa peraturan perusahaan,
tatatertib perusahaan, kinerja karyawan, kegiatan karyawan serta
kebijakan manajemen kepada karyawan. Penyampaian informasi
tersebut Human Resources Department (HRD) menggunakan
saluran komunikasi massa secara tertulis yaitu internal memo yang
ditempatkan di mading pengumuman depan gerbang hotel.

Human Resources Department (HRD) menyampaikan instruksi


kepada karyawan atas perintah dari general manager serta
terlihat pada gambar tersebut peran Human Resources
Department (HRD) sebagai penengah (mediator) sangat penting
antara atasan atau manajemen dan karyawan.
Selain itu, penyampaian instruksi yang disampaikan
kepada karyawan tidak hanya mengenai peraturan perusahaan,
penilaian karyawan dan kegiatan karyawan, tetapi ada instruksi
yang berupa perintah kerja sesuai dengan job description atau
39

Standard Operational Procedure (SOP) masing-masing


departemen. Hal ini disampiakan langsung oleh general
manager terhadap karyawan terutama kepada kepala per setiap
departemen.
General manager merupakan pemegang perintah tertinggi
operasional hotel, baik atau tidaknya sistem operasional hotel
yang berjalan tergantung dari cara memimpin general manager
sedangkan Human Resources Department (HRD) merupakan
pemegang manajerial administrasi karyawan, jadi antara
general manager dengan Human Resources Department (HRD)
merupakan satu kesinambungan dalam mengoperasikan
sumberdaya manusia. Oleh karena itu koordinasi antara general
manager dan Human Resources Department (HRD) agar tidak
terjadinya hambatan komunikasi dalam organisasi, jaringan
komunikasi dari atas ke bawah secara tidak langsung merupakan
bentuk dari fungsi komunikasi regularif dari suatu organisasi.
2. Komunikasi dari bawah ke atas

Komunikasi dari bawah ke atas adalah penyampaian pesan


dari bawahan kepada atasan atau mengalirnya informasi dari
tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi dan
merupakan feedback dari karyawan kepada atasan. Komunikasi
ini dapat berupa laporan kerja, saran-saran, pendapat atau opini,
keluhan ataupun permohonan bantuan.
Pada bagian Human Resources Department (HRD) di
Papyrus Tropical Hotel Bogor komunikasi dari bawahan kepada
atasan merupakan hubungan komunikasi yang dilakukan antara
Human Resources Department (HRD) dengan atasan (general
manager) dalam menjaga kualitas human resources dari masing-
masing departemen.
Human Resources Department (HRD) Papyrus Tropical
Hotel Bogor mengatakan bahwa Human Resources Department
40

(HRD) memiliki job description yang berhubungan langsung


dengan general manager berupa laporan payroll absensi
karyawan, pelaporan jaminan kesehatan karyawan, mengenai
kontrak kerja atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
karyawan, pembuatan job description dan Standard Operational
Procedure (SOP), dan laporan penilaian karyawan setiap
bulannya. Laporan pekerjaan tersebut disampaikan secara lisan
dengan tatap muka dan melalui media telepon serta tulisan
berupa internal memo atau berkas yang diarsipkan. Komunikasi
dari bawah ke atas yang terjadi di Papyrus Tropical Hotel Bogor
khususnya pada bagian Human Resources Department (HRD)
dapat digambarkan pada gambar tersebut:

General Manager

Human Resources Department (HRD)

Gambar 4.3 Komunikasi dari bawah keatas

Selain itu koordinasi antara Human Resources


Department

(HRD) dengan general manager tidak hanya berupa laporan


pekerjaan, tetapi pada saat Human Resources Department
(HRD) memiliki kendala dalam pekerjaan dalam menjaga
sumber daya manusia di Papyrus Tropical Hotel Bogor, maka
Human Resources Department (HRD) bertanya dan meminta
saran untuk membantu dan memberikan arahan mengenai
pekerjaan tersebut dan atau sebaliknya Human Resources
Department (HRD) memberikan saran atau usulan ide untuk
kemajuan operasional hotel. Selain itu, menyampaikan dan
mendiskusikan keluhan dan saran atau ide karyawan kepada
41

atasan, sebelumnya informasi tersebut di filter terlebih dahulu


oleh Human Resources Department (HRD) yang kemudian akan
disampaiakan kepada atasan. Hal ini merupakan feedback hasil
penyampaian informasi dari atas ke bawah. Bapak Anharudin
housekeeping supervisor menambahkan bahwa sarana untuk
menyampaikan ide atau keluhan karyawan masih dengan cara
face to face secara langsung dengan Human Resources
Department (HRD) tanpa adanya media yang digunakan seperti
kotak saran karyawan dan sebagainya. Human Resources
Department (HRD) menjelaskan sarana yang di sediakan oleh
perusahaan untuk menampung feedback dari karyawan yaitu
pada saat acara general meeting yang dilaksanakan tiga bulan
sekali, semua karyawan disarankan untuk menyampaikan ide,
gagasan ataupun keluhan terhadap perusahaan, walaupun tidak
semua karyawan yang memberikan ide, gagasan maupun
keluhan.
Komunikasi dari bawah ke atas khususnya pada bagian

Human Resources Department (HRD) merupakan hal penting


dalam organisasi untuk melakukan laporan mengenai
perkembangan dari sumber daya manusia mengenai hak dan
kewajibannya dalam perusahaan. Komunikasi dari bawah ke
atas dalam organisasi menjadi penting, sebagai balikan
pimpinan memberikan petunjuk tentang keberhasilan suatu
pesan yang disampaikan kepada bawahan dan dapat
memberikan stimulus kepada karyawan untuk berpartisipasi
dalam merumuskan kebijaksanaan dalam organisasinya. Selain
itu, keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan
merupakan hal yang sangat penting untuk proses kerja. Sebab
apabila komunikasi ini tidak berjalan akan berpengaruh terhadap
individu karyawan dan kemajuan suatu organisasi secara
keseluruhan dalam mencapai tujuan dari suatu organisasi.
42

3. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal atau komunikasi kesamping adalah


proses pengiriman atau penyampaian pesan yang terjadi antara
dua pihak yang berbeda dalam tingkatan hirarki wewenang yang
sama atau antar pimpinan ataupun antar bawahan. Komunkasi
ini merupakan arus dan pemahaman yang paling kuat dalam
organisasi yang meliputi koordinasi tugas penyelesaian masalah,
pembagian informasi, dan resolusi konflik.

Dalam organisasi Papyrus Tropical Hotel Bogor


khususnya pada bagian Human Resources Department (HRD),
adanya koordinasi antara posisi atau jabatan pada tingkat yang
sama. Dalam hal ini Human Resources Department (HRD)
manager memiliki posisi sejajar dengan para manager dan
supervisor, tentunya banyak mengenai koordinasi pekerjaan.
Komunikasi horizontal tersebut yang terjadi di Papyrus Tropical
Hotel Bogor khususnya pada bagian Human Resources
Department (HRD) dapat digambarkan sebagai berikut:

Manager/Superviso HRD Manager/Supervisor

Gambar 4.4 Komunikasi Horizontal

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa komunikasi


horizontal dilakukan Human Resources Department (HRD)
kepada manager dan supervisor untuk saling memberikan
informasi serta penyelesaian masalah secara bersama. Menurut
Human Resources Department (HRD) menjelaskan bahwa
untuk mengetahui kinerja masing-masing karyawan selain
melakukan pengamatan langsung terhadap karyawan, Human
Resources Department (HRD) juga melakukan koordinasi
dengan para manager ataupun supervisor setiap departemen.
Koordinasi ini berupa laporan dari kepala bagian departemen
43

kepada Human Resources Department (HRD) terhadap stafnya


baik berupa reward ataupun pelanggaran untuk karyawan.
Koordinasi antara Human Resources Department (HRD) dengan
manager dan supervisor dilakukan secara personal tanpa adanya
pertemuan atau rapat khusus untuk melakukan musyawarah atau
diskusi bersama. Menurut Bapak Anharudin selaku
housekeeping supervisor menjelaskan, bahwa laporan penilaian
karyawan khususnya pada departemen housekeeping dilakukan
tiga bulan sekali secara tertulis, namun selama ini belum
dilaksanakan meeting supervisor dan manager per departemen
dengan Human Resources Department (HRD) untuk membahas
permasalahan dan juga informasi tentang rencana perusahaan
selanjutnya secara berkal.

Pentingnya komunikasi horizontal untuk menyatukan


pemahaman anggota organisasi baik antar pimpinan maupun
antar karyawan tingkat bawah. Dengan adanya komunikasi
horizontal pertukaran informasi antar bagian dan antar karyawan
dalam suatu organisasi akan mempermudah kerjasama dalam
melaksanakan pekerjaan. Dalam organisasi khususnya pada
bagian Human Resources Department (HRD) arus komunikasi
ini adalah arus dan pemahaman yang paling kuat untuk
mengetahui kinerja karyawan pada masing-masing departemen
dan untuk menselaraskan tujuan suatu organisasi, oleh karena
itu perlunya koordinasi yang berkala dengan department head
yang memiliki posisi atau jabatan yang sama dalam struktur
organisasi serta dibutuhkan saluran komunikasi yang efektif
agar informasi dapat disampaikan dan diterima dengan baik,
seperti pertemuan atau rapat secara berkala.
44

4. Komunikasi Lintas Saluran

Komunikasi lintas saluran atau diagonal adalah


komunikasi yang berlangsung antara pegawai pada tingkat
kedudukan yang berbeda serta pada tugas dan fungsi yang
berbeda. Komunikasi ini dapat membuat karyawan
berkomunikasi dengan karyawan yang berbeda departemen
untuk saling bekerjasama.
Dalam organisasi Papyrus Tropical Hotel Bogor
khususnya pada bagian Human Resources Department (HRD),
komunikasi lintas saluran ini memberikan keterbukaan dari
masing-masing karyawan terhadap Human Resources
Department (HRD) untuk melakukan komunikasi interpersonal.
Menurut Bapak Wiku Haldoko YS, bahwa Human Resources
Department (HRD) selalu melakukan kontak langsung dengan
karyawan secara individu, sehingga karyawan dapat terbuka dan
nyaman saat bekerja.
Komunikasi diagonal ini dalam organisasi sangat
dipengaruhi oleh komunikasi informal, oleh karenanya
komunikasi diagonal dapat dilakukan ke seluruh departemen
organisasi, khususnya pada posisi Human Resources
Department (HRD) komunikasi ini menjadi hal yang sangat
penting dalam menyampaikan dan menerima informasi
mengenai diri karyawan tingkat tinggi maupun pada tingkat
rendah. Komunikasi lintas saluran yang terjadi di Papyrus
Tropical Hotel Bogor khususnya pada bagian Human Resources
Department (HRD) dapat digambarkan pada gambar tersebut:
45

Human Resources Department Manager/Supervisor

Komunikasi Lintas Saluran

Karyawan

Gambar 4.5 Komunikasi Lintas Saluran

Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa karyawan


dapat langsung berkomunikasi dengan Human Resources
Department (HRD) tanpa melalui manager atau supervisor
sebagai atasannya. Menurut Bapak Wiku Haldoko YS
menjelaskan, bahwa ada beberapa karyawan yang
berkomunikasi langsung dengan Human Resources Department
(HRD) secara face to face mengenai pekerjaan seperti absensi,
jaminan sosial, cuti karyawan ataupun tentang sharing pribadi
karyawan.
Selain sebagai Human Resources Department (HRD) yang
menjaga kualitas karyawan, diperlukannya pendekatan dengan
karyawan untuk mengetahui pribadi dan karakter setiap karyawan.
Human Resources Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel
Bogor menjelaskan, dalam pendekatan kepada karyawan Human
Resources Department (HRD) melakukan personal touch
(sentuhan) mengenai pekerjaan secara pribadi dengan masing-
masing karyawan melalui pemberian motivasi kepada karyawan
dengan cara menanyakan kabar, tegur sapa dan kata-kata motivasi
yang disisipkan pada saat berkomunikasi. Dengan adanya personal
touch (sentuhan) diharapkan karyawan dapat meningkatkan kinerja
karyawan dengan hasil yang maksimal dan menjadi terbuka dengan
Human Resources
46

Department (HRD). Menurut front office supervisor Ibu Sifa,

Human Resources Department (HRD) bukan orang yang harus


di takuti oleh karyawan, tetapi Human Resources Department
(HRD) harus dapat di ajak komunikasi dengan baik, tidak hanya
formal saja tetapi secara informal juga, seperti bercanda tawa
agar tidak terlalu kaku dalam bekerja. Dari penjelasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa komunikasi informal atau secara
pribadi dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan untuk
mencairkan suasana dan menghilangkan penat dari pekerjaan
yaitu dengan berbincang-bincang pada saat waktu istirahat
bekerja.
Komunikasi lintas saluran atau diagonal walaupun tidak
sering digunakan dalam organisasi, karena diperlukan kebijakan
organisasi untuk membimbing komunikasi ini, tetapi khususnya
pada bagian Human Resources Department (HRD) yang memiliki
peran untuk menjaga serta meningkatkan kualitas kinerja karyawan
komunikasi ini menjadi penting dan sarana untuk melakukan
pendekatan terhadap setiap karyawan sehingga

Human Resources Department (HRD) mengetahui sifat dan


karakter dari masing-masing karyawan. Selain penyampaian dan
penerimaan informasi secara formal mengenai pekerjaan,
komunikasi lintas saluran dapat menimbulkan komunikasi
informal yang memiliki peran yang cukup penting bagi Human
Resources Department (HRD), karyawan untuk menjadi terbuka
kepada Human Resources Department (HRD).
4.5.3 Saluran Komunikasi di Papyrus Tropical Hotel Bogor

Penyampaian pesan atau informasi dalam organisasi sangatlah


penting, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, akurat dan tepat waktu, karena
informasi yang didapat akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan
anggota dalam organisasi. Informasi tersebut dapat berupa
47

peraturan perusahaan, kebijakan perusahaan, kegiatan karyawan dan


sebagainya.
Selain itu, penyampaian pesan atau informasi dalam suatu
organisasi tentunya membutuhkan saluran komunikasi yang tepat agar
pesan tersampikan dengan baik serta mudah dipahami oleh penerima.
Saluran komunikasi adalah media yang digunakan oleh pengirim
pesan untuk menyebarluaskan suatu pesan atau informasi kepada
komunikan dengan feedback dan efek tertentu. Media yang digunakan
untuk penyampaian pesan memiliki macam yang beraneka ragam, ada
yang dapat digunakan untuk berkomunikasi secara lisan ataupun
tulisan.
Saluran komunikasi dalam organisasi terdiri dari saluran
interpersonal dapat secara langsung tatap muka dan tidak langsung
seperti telepon, SMS, BBM, WhatsApp dan lain sebagainya, serta
saluran massa berupa media cetak dan elektronik seperti internal
memo, email, group online dan lain sebagainya.
Saluran komunikasi menjadi media atau perantara untuk
menyampaikan informasi kepada seluruh karyawan dalam organisasi.
Khususnya pada bagian Human Resources Department (HRD),
pemilihan saluran komunikasi sangatlah penting untuk menyebarkan
informasi yang berorientasi kepada organisasi. Papyrus Tropical Hotel
Bogor memberikan sarana media komunikasi telepon, internet dan
mading pengumuman sebagai alat untuk menyampaikan informasi
mengenai pekerjaan, informasi mengenai karyawan dalam organisasi,
juga untuk mendapatkan informasi mengenai semua hal yang
berkaitan dengan organisasi. Menurut Human Resources Department
(HRD) menjelaskan, bahwa dalam penyampaian informasi, saluran
komunikasi yang biasa digunakan oleh Human Resources Department
(HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor adalah saluran komunikasi
massa yaitu pengumuman atau mading yang terletak di depan gerbang
hotel, tempat karyawan melaporkan kehadiran (absensi) finger print,
48

informasi ini berupa tulisan dalam bentuk internal memo yang bersifat
formal. Menurut housekeeping supervisor Bapak Anharudin selama
ini pemberitahuan kegiatan hotel hanya menggunakan pengumuman
mading yang berjumlah 2 (dua) buah mading di gerbang hotel dan
tempat makan karyawan atau Employee Dinning Room (EDR), tetapi
yang berfungsi hanya satu tempat yaitu di depan gerbang hotel,
informasi yang disampaikan biasanya berupa peraturan atau tata tertib
baru perusahaan, kebijakan manajemen, memorendum, instruksi
pekerjaan dan informasi kegiatan karyawan. Pemberitahuan yang
disampaikan dilakukan secara serentak untuk seluruh karyawan dan
langsung tanpa melalui department head terlebih dahulu.
Setelah pemberitahuan disampaikan secara tertulis, Human
Resources Department (HRD) melakukan penyampaian informasi
secara langsung face to face hanya kepada karyawan yang dilakukan
secara informal saat waktu istirahat bekerja atau jam makan siang.
Menurut accounting Papyrus Tripical Hotel Bogor menjelaskan
informasi yang disampaikan oleh Human Resources Department
(HRD) cukup efektif dengan menggunakan media mading
pengumuman tersebut, dengan jumlah karyawan yang tidak terlalu
banyak 44 orang cukup terjangkau.
Selain mading pengumuman, Human Resources Department

(HRD) berkomunikasi dengan menggunakan telepon dan internet.


Menurut Human Resources Department (HRD), telepon merupakan
media yang sering digunakan untuk menghubungi karyawan, karena
dengan telepon komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dua arah
(two way communication) secara timbal balik. Setiap ruangan kerja
terpasang telepon dengan nomor extensi yang berbeda tanpa prabayar.
Kemudian internet digunakan untuk menggunakan media sosial
seperti mail list, group WhatsApp, BBM (Blackberry Messanger).
Menurut Human Resources Department (HRD), internet digunakan
untuk melakukan pengiriman email dan media sosial dalam
49

menyebarkan informasi yang sifatnya tidak formal. Selama ini belum


ada group media sosial Papyrus Tropical Hotel Bogor yang resmi
digunakan. Menurut Ibu Sifa selaku front office supervisor
menjelaskan, group media sosial yang sudah digunakan yaitu group
WhatsApp, tetapi group ini dibuat hanya untuk general manager,
marketing and sales team, Human Resources Department (HRD) dan
front office supervisor Papyrus Tropical Hotel Bogor saja yang
tergabung di group tersebut yang berfungsi untuk pekerjaan di
bidangnya. Dengan media sosial informasi dapat tersampaikan secara
cepat dan singkat. Menurut Bapak Anharudin menjelaskan, bahwa
untuk informasi lebih cepat dan efektif tersampaikan dengan
menggunakan media sosial, tetapi karyawan Papyrus Tropical Hotel
Bogor tidak semua karyawan mempunyai media sosial bahkan
handphone yang berfasilitas media sosial tersebut. Bapak Ahmad
Hernawan menambahkan bahwa media sosial akan membuat tidak
nyaman dengan group media sosial seperti group facebook, BBM
(Blackberry Messanger) dan line, karena media sosial tersebut
merupakan privacy pribadi dan apabila pembahasan dalam group tidak
sedang membahas pekerjaan seperti “gosip” akan mengganggu

kenyamanan pribadi karyawan.

Penyampaian informasi melalui saluran komunikasi


interpersonal dan saluran komunikasi massa dapat berbentuk lisan dan
tulisan atau bersifat satu arah dan dua arah. Penggunaan saluran
komunikasi sebagai perantara informasi khususnya pada bagian
Human Resources Department (HRD) dapat menggunakan saluran
komunkasi apa saja, tetapi untuk setiap saluran memiliki kekurangan
masing-masing baik itu dari media yang digunakan ataupun pesonal
dari karyawannya. Oleh karena itu agar penyampaian informasi dapat
diterima dan mudah dipahami oleh karyawan yang akan memengaruhi
pekerjaannya, maka diperlukannya pemilihan saluran komunikasi
yang tepat, sehingga tercapaianya tujuan dari suatu organisasi.
50

4.5.4 Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Berkomunikasi

Dalam berkomunikasi pasti memiliki faktor pendukung dan


penghambat yang sudah biasa terjadi. Dalam berkomunikasi memang
diperlukan faktor pendukung untuk memudahkan pesan diterima
dengan baik. Selain saluran komunikasi tentunya yang harus disiapkan
adalah pardigma atau pola pikir antara komunikan dan komunikator
harus sama. Kesamaan tersebut dapat menyebabkan pesan atau
informasi dapat diterima. Khususnya pada bagian Human Resources
Department (HRD) di Papyrus Tropical Hotel Bogor, Human
Resources Department (HRD) memanfaatkan beberapa sarana saluran
komunikasi yang tersedia, seperti secara langsung face to face, mading
pengumuman, telepon dan internet. Selain saluran komunikasi,
diperlukannya kesamaan paradigma atau pola pikir antara
Human Resources Department (HRD) dengan karyawan sehingga
tercapainya tujuan dari komunikasi yang disampaikan.
Selain itu, disamping faktor pendukung juga memiliki faktor
penghambat dalam berkomunikasi, organisasi merupakan kumpulan
sekelompok orang dengan tanggung jawab pada setiap posisi atau
jabatannya yang terkoordinasi satu sama lain. Koordinasi tersebut
merupakan bentuk dari komunikasi yang saling berhubungan satu
sama lain, tentunya tidak terlepas dari noice atau hambatan
komunikasi. Khususnya pada bagian Human Resources Department
(HRD) komunikasi sanagtlah penting untuk berkomunukasi dengan
seluruh karyawan. Komunikasi tidak selalu berjalan dengan mulus dan
lancar seperti yang diharapkan. Hambatan akan selalu terjadi pada saat
penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi Human Resources
Department (HRD) kepada karyawan.
Penyampaian pesan atau informasi kepada karyawan akan
memengaruhi perilaku karyawan dalam penerimaan pesan. Menurut
general manager Bapak Hari Wijayanto ada beberapa faktor yang
dapat memengaruhi karyawan dalam menerima informasi yaitu, faktor
51

pendidikan atau pengetahuan, sosial ekonomi, dan kebudayaan.


Dengan adanya faktor-faktor tersebut karyawan mempunyai persepsi
masing-masing dalam menyikapi informasi dan hal ini akan
berdampak terhadap pekerjaan dan kehadiran karyawan dalam suatu
kegiatan di Papyrus Tropical Hotel Bogor. Oleh karena itu seperti
yang dijelaskan oleh general manager hambatan komunikasi dalam
penyampaian dan penerimaan informasi oleh Human Resources
Department (HRD) kepada karyawan atau sebaliknya, tidak hanya
dipengaruhi oleh saluran komunikasi yang digunakan, tetapi personal
dari karyawan dalam menerima informasi yang disampaikan. Human
Resources Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor
menjelaskan bahwa terkadang informasi yang disampaikan di acuhkan
oleh karyawan yang dapat menimbulkan miss communication,
sebenarnya hal ini disebabkan karena ketidakpedulian karyawan
terhadap perusahaan, diri sendiri dan keluarga. Hal ini merupakan
hambatan perilaku dari seseorang yang memiliki sifat egosentris serta
ketidakmauan untuk berubah.

Selain penyampai pesan dan penerima pesan serta saluran yang


digunakan dalam menyebarkan informasi, isi pesan juga merupakan
hal terpenting dalam proses terjadinya komunikasi. Pengemesan
bahasa yang tinggi (height class) dan rumit dapat menimbulkan
hambatan dalam berkomunikasi yaitu hambatan semantik, sehingga
dapat memengaruhi persepsi karyawan dalam menyerap informasi
atau pesan yang disampaikan. Menurut general manager Bapak Hari
Wijayanto menjelaskan bahwa bahasa yang digunakan dalam
menyampaian informasi selalu menyesuaikan dengan lingkungan
hotel dan pengetahuan para karyawannya, sehingga mudah dimengerti
dan dipahami. Hambatan komunikasi akan selalu terjadi dalam suatu
perusahaan baik berupa fisik maupun psikologis. Bapak Ahmad
Hernawan menambahkan bahwa karyawan Papyrus Tropical Hotel
Bogor memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami
52

informasi, seperti halnya kegiatan karyawan general meeting atau


olahraga sabtu ceria yang setiap bulannya tidak stabil dalam hal
kehadiran karyawan atau dapat dikatakan mengalami penurunan,
informasi di sebarluaskan dengan tulisan bahwa karyawan Papyrus
Tropical Hotel Bogor diwajibkan hadir di acara tersebut. Human
Resources Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor
menjelaskan bahwa karyawan di Papyrus Tropical Hotel Bogor dibagi
menjadi tiga golongan, karywan tetap, karyawan kontrak dan daily
worker. Perbedaan status tersebut membuat kesalahpahaman dalam
mengertikan bahasa pada informasi yang disampaikan sehingga dapat
memengaruhi kehadiran karyawan dan tanggung jawab serta loyalitas
sebagai karyawan Papyrus Tropical Hotel Bogor terhadap suatu
kegiatan yang diselenggarakan. Tentunya ini merupakan hamabatan
dari semantik dengan faktor sosial ekonomi dari masing-masing
karyawan. Housekeeping supervisor Bapak Anharudin menambahkan,
hal ini sering terjadi di Papyrus Tropical Hotel Bogor mengenai
peraturan perusahaan dan ketidak hadiran karyawan dalam kegiatan,
apabila kegiatan tersebut bersifat wajib untuk seluruh karyawan
perlunya penindakan sanksi oleh Human Resources Department
(HRD) baik teguran lisan atau tulisan, sehingga karyawan dapat tertib
dan disiplin terhadap peraturan perusahaan dan ketidak hadiran
karyawan dalam kegiatan, serta tidak ada pengulangan pelanggaran.

Faktor pendukung dapat pula menjadi penghambat dalam


berkomunikasi. Itulah yang perlu di minimalisir. Menurut
housekeeping supervisor Bapak Anharudin menjelaskan bahwa setiap
karyawan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memahami
pesan atau informasi yang disampaikan untuk karyawan, karena
terkadang ada karyawan yang bertanya mengenai informasi yang
disampaikan baik dari isi pesan maupun bahasa yang kurang
dimengerti. Untuk mengatasi hambatan komunkasi tersebut
53

diperlukannya peningkatan kemampuan dari karyawan, baik dalam


wawasan, struktur berfikirnya dan lain-lain. Hal ini merupakan tugas
terbesar Human Resources Department (HRD) dalam memberikan
training atau pelatihan-pelatihan yang dapat menambah wawasan dan
pengetahuan karyawan khususnya terhadap pekerjaan dan diri pribadi
karyawan. Sehingga komunikasi antara anggota organisasi, khususnya
Human Resources Department (HRD) dengan karyawan memiliki
pola pikir yang sama dalam menyampaikan dan menerima informasi,
serta dapat tercapainya tujuan dari suatu organisasi.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan maka,
dapat disimpulkan bahwa:

1. Human Resources Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor


memiliki peran penting sebagai penengah (mediator) antara
manajemen dengan karyawan dalam menjaga keseimbangan baik
berupa hak dan kewajibannya secara adil, serta menyediakan dan
menjaga kualitas kinerja dari setiap karyawan. Adanya Koordinasi
yang belum optimal antara Human Resources Department (HRD)
dengan karyawan dikarenakan kesibukan Human Resources
Department (HRD) dengan tugas atau pekerjaan yang tidak tertulis
pada job description mengakibatkan terbengkalainya dan tidak
fokusnya Human Resources Department (HRD) terhadap pokok
pekerjaannya, dalam menerapkan komunikasi organisasi di Papyrus
Tropical Hotel Bogor.
2. Dalam penyampaian dan penerimaan informasi Human Resources
Department (HRD) Papyrus Tropical Hotel Bogor memanfaatkan
beberapa saluran komunikasi yang tersedia di Papyrus Tropical Hotel
Bogor yaitu berupa interaksi secara langsung, telepon, mading
pengumuman dan internet. Penggunaan saluran komunikasi yang
belum optimal seperti mading pengumuman yang terletak di tempat
raung makan karyawan atau Employee Dinning Room (EDR) sudah
tidak berfungsi sebagai media penyebaran informasi dan media sosial
yang digunakan hanya group WhatsApp group ini dibuat hanya untuk
internal beberapa divisi termasuk Human Resources Department
(HRD) sebagai anggotanya, tetapi tidak untuk seluruh karyawan.

V-54
55

3. Hambatan komunikasi yang terjadi pada jaringan komunikasi


khususnya pada bagian Human Resources Department (HRD) masih
banyak mengalami hambatan terutama dalam hal koordinasi atau
penyampaian dan penerimaan informasi kepada setiap departemen
maupun seluruh karyawan. Seperti hambatan dalam penyampaian
informasi pengemasan bahasa yang rancu dan tidak menyeluruh,
penyediaan sarana feedback yang minim dan beberapa faktor yang
menjadi hambatan dalam kemampuan karyawan untuk menerima atau
memahami informasi yang disampaikan yaitu faktor pendidikan atau
pengetahuan, sosial ekonomi, dan kebudayaan.
5.2 Saran-saran
Dari uraian yang dikemukakan dan fakta yang ditemukan. Maka
saran-saran penulis sebagai berikut:

1. Disarankan kepada department head khususnya Human Resources


Department (HRD) untuk fokus terhadap job description dan
Standard Operational Procedure (SOP) dalam menjalankan
pekerjaannya, agar pekerjaan dan peran utama sebagai Human
Resources Department (HRD) tidak terbengkalai dalam menjaga
kualitas sumber daya manusia di Papyrus Tropical Hotel Bogor.
2. Dalam penyebaran informasi kepada seluruh karyawan disarankan
kepada Papyrus Tropical Hotel Bogor, agar memanfaatkan saluran
komunikasi yang teleh tersedia dengan mengembalikan fungsi dua
buah mading pengumuman yang bertempat di gerbang hotel dan
tempat makan karyawan atau Employee Dinning Room (EDR) secara
optimal, dan menambahkan saluran komunikasi yang lebih efektif
seperti, menggunakan media sosial dan SMS, karena dengan media
tersebut pastinya pesan atau informasi akan langsung kepada
komunikan.
3. Disarankan juga agar Papyrus Tropical Hotel Bogor menyediakan
sarana feedback untuk menampung saran dan kritik dari para
56

karyawan. Karena tidak semua karyawan berani berbicara kepada


Human Resources Department (HRD) ataupun atasan.

4. Mengadakan training atau pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan


kualitas diri karyawan sesuai dengan job description yang berlaku dan
pelatihan yang berorientasi kepada pola pikir karyawan agar dapat
meminimalisir hambatan yang terjadi dalam menerima informasi.
Sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan setiap
karyawan dalam bidang perhotelan.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU ILMIAH

Bungin Burhan, 2007, Sosiologi Kounikasi, Kencana Persada Media Group,


Jakarta.

Daryanto, 2011, Ilmu Komunikasi, PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Bandung,

Hardjana, Andre, 2016, Komunikasi Organisasi Strategi dan Kompetensi, PT


Kompas Media Nusantara, Jakarta.

Khomsahrial, Romli, 2014, Komunikasi Organisasi Lengkap, Grasindo. Jakarta.

Kriyantono, Rachmat, 2011, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana. Jakarta.

Masmuh, Abdullah, 2008, Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan


Praktek, Universitas Muhammadiyah Malang Press, Malang.

Muhammad, Arni, Dr. 2011, Komunikasi Organisasi, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Prastowo Andi, 2011, Memahami Metode-Metode Penelitian (Suatu Tinjauan


Teoritis dan Praktis), Ar-Ruzz Media, Jogjakarya.

Ruliana, Poppy, Dr. 2014, Komunikasi Organisasi Teori dan Studi Kasus, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

Suryanto, 2015, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pustaka Setia, Jakarta.

Wursanto, I, 2005, Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, CV Andi Offset, Yogyakarta.

Wayne, R. Pace dan Don F. Faules, 2006, Komunikasi Organisasi, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.

Saputra Yulius Eka Agung, 2014, Manajemen dan Perilaku Organisasi, Graha
Ilmu, Jogjakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai