Anda di halaman 1dari 135

TESIS

PELAYANAN PAPERLESS KANTOR REGIONAL IV


BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MAKASSAR

GUNAWAN RALLANG
M012019029

PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI TERAPAN


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PEMBANGUNAN NEGARA

POLITEKNIK STIA LAN MAKASSAR


MAKASSAR
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

PELAYANAN PAPERLESS KANTOR REGIONAL IV


BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MAKASSAR

Disusun dan Diajukan oleh


GUNAWAN RALLANG
Nomor Pokok Mahasiswa : M012019029

Akan dipertahankan dalam


Ujian Akhir
Pada tanggal 2022
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Menyetujui
Komisi Pembimbing

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Prof. Amir Imbaruddin, M.DA, Ph.D Dr. Muttaqin, MBA

Mengetahui Menyetujui
Direktur Ketua
Politeknik STIA LAN Makassar Prodi Administrasi Pembangunan Negara
Program Magister Terapan

Prof. Amir Imbaruddin, M.DA, Ph.D Dr. Deasy Mauliana.,S.H.,M.H


NIP. 19640706 199303 1 001 NIP. 19841205 201001 2 001

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala

Rahmat dan Karunianya pada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tesis yang berjudul: PELAYANAN PAPERLESS KANTOR

REGIONAL IV BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA.

Penulis menyadari bahwa tesis dapat diselesaikan berkat dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada

Prof.Amir Imbaruddin, M.DA, Ph.D sebagai Direktur Politeknik STIA LAN

Makassar sekaligus selaku pembimbing 1, dan Dr.Muttaqin, MBA.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Deasy Mauliana, S.H.,MH Ketua Prodi Administrasi Pembangunan

Negara Program Magister Terapan

2. Ir. Agus Sutiadi, M.Si selaku Kepala Kantor Regional IV BKN Makassar

3. Sode Rallang dan Sitti Nurhayati selaku Kedua Orang Tua saya yang

selalu mendoakan dan memberi dukungan untuk menyelesaikan tesis ini.

4. Seluruh rekan-rekan Kantor Regional IV BKN dan teman teman Angkatan

Pasca Sarjana tahun 2019 yang telah memberikan sumbangan pemikiran

dan motivasi sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya pada bidang Manajemen Sumber Daya Manusia

maupun serta bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, 01 Agustus 2022


Penulis

Gunawan Rallang
NPM. M012019029

iii
INTISARI
LAYANAN PAPERLESS KANTOR REGIONAL IV BADAN KEPEGAWAIAN
NEGARA MAKASSAR

Penulis : Gunawan Rallang


Pembimbing : Prof. Amir Imbaruddin, M.DA, Ph.D
Dr. Muttaqin, M.BA

Perkembangan dan penerapan teknologi informasi sangat berperan


besar dalam perubahan pola pikir dan pola kerja instansi pemerintah. Instansi
pemerintah yang pada awalnya identik dengan birokrasi rumit, lambat, dan
berbelit perlahan berubah menjadi birokrasi yang simple dan online, yang
membawa dampak positif pada percepatan pelayanan publik dan terhadap
pegawai itu sendiri. Namun faktanya Kantor Regional IV Badan Kepegawaian
Negara Makassar dalam memberikan pelayanan kepada Aparatur Sipil Negara
selama ini terasa belum maksimal, dimana masih sering terjadi keterlambatan
dalam proses kenaikan pangkat dan pensiun Pegawai Negeri Sipil. Tujuan dan
manfaat dari Penelitian dari penelitian ini untuk mengetahui Pelayanan
Paperless terhadap pelayanan kepegawaian dan dapat memberikan
pemahaman terhadap Proses Pelayanan Paperless agar mempermudah
Pegawai dalam melakukan pengusulan kenaikan pangkat dan pensiun di Kantor
Regional IV Badan Kepegawaian Negara Makassar. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Tekhnik pengumpulan sampling dengan melibatkan pegawai yang
bekerja dikantor tersebut sebanyak tujuh puluh sembilan orang dan tiga orang
dari koresponden tersebut mewakili pendapat dari keseluruhan responden
sebagai informan kunci terhadap hasil penelitian. Adapun tekhnik pengumpulan
data dilakukan dengan empat cara melalui kuisioner, wawancara, observasi dan
telaah dokumen. Tekhnik analisis data dengan menggunakan tabulasi untuk
melihat frekuensi dan persentasi terhadap tanggapan responden kemudian
mengambil kesimpulan terhadap koresponden yang tertinggi sebagai acuan
bahan penelitian. Lebih lanjut hasil penelitian pelayanan Paperless terhadap
layanan kenaikan pangkat dan pensiun, menunjukkan bahwa dengan
menggunakan Aplikasi Ewako Penetapan kenaikan pangkat dan persetujuan
nota pensiun dapat ditetapkan sesuai waktu yang telah ditentukan, hal ini
dikarenakan mudahnya proses pengusulan berkas sampai pada proses
pelaksanaannya.

Kata kunci : Sistem Informasi, Perangkat Lunak, Aplikasi kepegawaian

iv
ABSTRACT
PAPERLESS SERVICE REGIONAL OFFICE IV PERSONNEL AGENCY
COUNTRY MAKASSAR

Author : Gunawan Rallang


Supervisors : Prof. Amir Imbaruddin, M.DA, Ph.D
Dr. Muttaqin, M.BA

The development and application of information technology plays a


major role in changing the mindset and work patterns of government agencies.
Government agencies that were originally synonymous with complicated, slow,
and convoluted bureaucracies slowly turned into simple and online
bureaucracies, which had a positive impact on the acceleration of public services
and on the employees themselves. However, the fact is that the Regional Office
IV of the Makassar State Personnel Agency in providing services to the State
Civil Apparatus has not been maximized, where there are still frequent delays in
the process of promotion and retirement of Civil Servants. The purpose and
benefits of this research are to find out Paperless Services for personnel
services and can provide an understanding of the Paperless Service Process in
order to make it easier for employees to propose promotions and retirements at
Regional Office IV of the Makassar State Personnel Agency.
The method used in this research is descriptive quantitative. Sampling
collection technique by involving employees who work in the office as many as
seventy-nine people and three of the correspondents represent the opinions of
all respondents as key informants of the research results. The data collection
techniques were carried out in four ways through questionnaires, interviews,
observation and document review. Data analysis techniques using tabulations to
see the frequency and percentage of respondents' responses and then draw
conclusions on the highest correspondent as a reference for research materials.
Furthermore, the results of the Paperless service research on promotion and
retirement services, show that by using the Ewako Application, the determination
of promotion and approval of pension notes can be determined according to a
predetermined time, this is due to the ease of the file proposal process until the
implementation process.

Keywords: Information Systems, Software, Personnel Applications

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
INTISARI .................................................................................................. v
ABSTRACK .............................................................................................vi
BIODATA ................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. Latar Belakang S .................................................................... 7
B. Rumusan Masalah ................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 7

BAB II STUDI PUSTAKA ........................................................................ 9


A. Pelayanan ............................................................................. 9
1. Defenisi Pelayanan ........................................................ 10
2. Jenis Pelayanan ............................................................. 10
3. Karasteristik Pelayanan .................................................. 11
B. Pelayanan Publik ................................................................. 11
1. Pegertian Pelayanan Publik............................................. 11
2. Prinsip Pelayanan Publik ................................................. 12
3. Pola-Pola Pelayanan Publik ............................................ 14
4. Sistem Pelayanan Publik ................................................. 15
5. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ............. 15
C. Pelayanan Terpadu di Bidang Kepegawaian ....................... 16
1. Pegertian ........................................................................ 17
2. Tujuan ............................................................................. 17
3. Dasar Hukum .................................................................. 17
D. Pelayanan Elektronik ........................................................... 18
1. Pegertian Layanan Elektronik ......................................... 20
2. Manfaat Elektronik ........................................................... 21
E. Manajemen ASN ................................................................. 21
1. Pegertian Manajemen ASN ............................................ 21
F. Layanan Digitalisasi Badan Kepegawaian Negara ............... 27
G. Layanan Digitalisasi Kanreg IV BKN Makassar .................... 28
1. Pegertian Digitalisasi ...................................................... 28

vi
H. Digitalisasi Kanreg IV BKN Makassar ................................... 29
I. Defenisi Operasional ............................................................ 30
1. Layanan Paperless terkait Layanan Kenaikan Pangkat .. 30
2. Layanan Paperless terkait Layanan Pensiun ................... 30
J. Model Kerangka Pikir ........................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 32


A. Metode Penelitian ................................................................ 32
B. Populasi Sampel ................................................................. 32
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 33
D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 34
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 39


A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................. 39
1. Letak Wilayah Kanreg IV BKN Makassar ........................ 39
2. Tugas Pokok dan Fungsi Kanreg IV BKN Makassar ....... 40
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja.................................. 41
4. Sumber Daya Manusia .................................................... 43
5. Beban Wilayah Kerja ....................................................... 45
6. Visi,Misi dan Tujuan Kanreg IV BKN Makassar ............... 47
B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................... 48
C. Analisis Hasil Penelitian ..................................................... 50
1. Layanan Kenaikan Pangkat ............................................ 50
2. Layanan Pensiun ............................................................. 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 101


A. Kesimpulan ........................................................................ 101
B. Rekomendasi ....................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 102


LAMPIRAN .......................................................................................... 103

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Pengeluaran ................................................................ 4


Tabel 2 Kategori Penilaian Kinerja Pelayanan Paperless .................... 37
Tabel 3 Komposisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin ........................... 42
Tabel 4 Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan ................... 43
Tabel 5 Komposisi Pegawai Menurut Golongan/Ruang ...................... 43
Tabel 6 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan ..................................... 44
Tabel 7 Wilayah dan Beban Kerja Kantor Regional IV BKN ................ 45
Tabel 8 Data Informan ......................................................................... 48
Tabel 9 Kemudahan Prosedur Pengusulan Kenaikan Pangat secara
Paperless ............................................................................... 51
Tabel 10 Kemudahan mendapatkan informasi terkait berkas tidak
lengkap (BTL) ......................................................................... 65
Tabel 11 Kemudahan mendapatkan Informasi terkait Berkas Tidak
memenuhi syarat .................................................................... 70
Tabel 12 Kemudahan Prosedur Pengusulan Pensiun secara Paperless..
............................................................................................... 84
Tabel 13 Kemudahan mendapatkan Informasi terkait berkas tidak
lengkap ................................................................................... 89
Tabel 14 Berkas yang di upload di BKN telah di scan oleh PNS yang
bersangkutan .......................................................................... 93
Tabel 15 PNS di wilayah kerja Bapak/Ibu telah mengetahui Aplikasi
Ewako .................................................................................... 95
Tabel 16 Diperlukan Sosialisasi atau Iklan kepada PNS Wilayah kerja
Bapak/Ibu terkait Aplikasi Ewako ............................................ 96
Tabel 17 Daftar penetapan Persetujuan Kenaikan Pangkat sebelum dan
sesudah menggunakan Aplikasi ewako ................................. 97
Tabel 18 Daftar penetapan Persetujuan Pensiun sebelum dan sesudah
menggunakan Aplikasi ewako ................................................ 98

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Desain Logo Aplikasi Ewako ............................................... 5


Gambar 2 Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kanreg IV BKN Makassar….
......................................................................................... 16
Gambar 3 Launching Aplikasi Ewako ................................................ 30
Gambar 4 Gedung Kantor Regional IV BKN ...................................... 38
Gambar 5 SOP Penerimaan usul berkas mutasi ............................... 54
Gambar 6 Proses Pengusulan Kenaikan Pangkat melalui Aplikasi
Ewako............................................................................... 55
Gambar 7 Proses Pengusulan dan Pengelolaan berkas kenaikan
pangkat secara manual .................................................... 56
Gambar 8 Arsip Dokumen Kenaikan Pangkat .................................... 57
Gambar 9 Proses Pengusulan dan Pengelolaan Kenaikan Pangat
secara Digital .................................................................... 58
Gambar 10 Tampilan Awal Aplikasi Ewako ......................................... 59
Gambar 11 Menu Fitur/Statistik Data................................................... 60
Gambar 12 Menu Agenda Berkas ....................................................... 61
Gambar 13 Menu data File Scan dan Upload Berkas .......................... 61
Gambar 14 Rekap Berkas ................................................................... 62
Gambar 15 Rekap Berkas Usul Masuk ............................................... 62
Gambar 16 Proses Pengusulan Kenaikan Pangkat Provinsi Sulawesi
Selatan ............................................................................. 63
Gambar 17 Tampilan Berkas Tidak Lengkap....................................... 67
Gambar 18 Berkas tidak lengkap Provinsi Sulawesi Selatan ............... 68
Gambar 19 SOP pengembalian berkas ............................................... 72
Gambar 20 Tampilan berkas tidak memenuhi syarat ........................... 73
Gambar 21 Contoh berkas tidak memenuhi syarat Provinsi Sulawesi
Selatan ............................................................................. 75
Gambar 22 Proses Pengusulan dan Pengelolaan berkas pensiun
secara manual ................................................................. 76
Gambar 23 Penyimpanan arsip pensiun .............................................. 77
Gambar 24 Pengusulan dan Pengelolaan Pensiun PNS secara Digital78
Gambar 25 Tampilan Awal Aplikasi Ewako ......................................... 79
Gambar 26 Menu Fitur Statistik Data................................................... 80
Gambar 27 Menu Tampilan Instansi .................................................... 81
Gambar 28 Menu Upload Berkas ........................................................ 81
Gambar 29 Rekap Berkas ................................................................... 82
Gambar 30 Berkas Masuk ................................................................... 83
Gambar 31 SOP Pengusulan Berkas Pensiun .................................... 86
Gambar 32 Pengusulan Berkas Pensiun Kabupaten Barru ................. 87
Gambar 33 Tampilan berkas masuk .................................................... 91
Gambar 34 Berkas Tidak Lengkap ...................................................... 92
Gambar 35 Berkas Tidak Lengkap Kabupaten Barru .......................... 92

ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Teknologi informasi merupakan istilah umum yang membantu

manusia dalam membuat, menubah, menyimpan, mengkomunikasikan,

serta menyebarkan informasi. Perkembangan teknologi merupakan

tuntutan zaman yang tidak bisa dipungkiri untuk diikuti oleh khalayak

publik. Teknologi yang dahulunya hanya angan-angan kini berubah

menjadi suatu ketergantungan yang sulit dihindarkan publik. Teknologi

memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan manusia, yang secara

langsung membuat ketergantungan pada teknologi. Kecanggihan

teknologi mempermudah semua semua aspek kehidupan manusia,

baikdalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Teknologi bukan

hanya memberikan manfaat secara fungsionalnya, namun juga

memberikan fleksibilitas bagi penggunanya. Penerapan teknologi dapat

memudahkan pekerjaan, mempersingkat jarak, serta menjalin komunikasi

tanpa batas ruang dan waktu.

Dalam sektor publik perkembangan teknologi informasi menjadi

kebutuhan dan tuntutan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Banyak instansi pemerintah menerapkan teknologi informasi dalam

memberikan pelayanan publik untuk mempermudah pelayanan menjadi

lebih cepat, tepat, dan akurat. Perkembangan dan penerapan teknologi

informasi sangat berperan besar dalam perubahan pola pikir dan pola

1
kerja instansi pemerintah. Instansi pemerintah yang pada awalnya identik

dengan birokrasi rumit, lambat, dan berbelit perlahan berubah menjadi

birokrasi yang simple dan online, yang membawa dampak positif pada

percepatan pelayanan publik. Selain itu dengan memanfaatkan teknologi

informasi kebutuhan komunikasi dan akomodasi antara pemerintah

dengan masyarakat menjadi lebih rasional dan murah. Hal ini

memungkinkan pemerintah dapat berinteraksi secara langsung dengan

masyarakat tanpa terkendala ruang dan waktu.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) merupakan salah satu instansi

pemerintah yang menerapkan manajemen ASN digital berbasis teknologi

informasi untuk menciptakan pelayanan ASN. Disamping untuk

mempermudah pelayanan ASN, penerapan teknologi informasi

manajemen ASN digunakan dalam rangka pengambilan keputusan

strategis. BKN sebagai instansi penyelenggara negara telah menerapkan

teknologi informasi untuk mendukung penyelenggaraan manajemen ASN

dalam mendukung peran, tugas pokok, dan fungsinya.

Kanreg IV BKN Makassar merupakan perpanjangan tangan dari

Badan Kepegawaian Negara adalah sebuah instansi pemerintah yang

memiliki tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen

kepegawaian negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Fungsinya adalah penyusunan dan penetapan kebijakan teknis di bidang

manajemen kepegawaian. Kanreg IV BKN Makassar memiliki 5 wilayah

kerja yaitu di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi

2
Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku. Kanreg IV BKN dalam

memberikan pelayanan kepada ASN selama ini terasa belum maksimal

dimana masih sering terjadi keterlambatan dalam proses kenaikan

pangkat dan pensiun PNS.

Salah satu contoh yang disampaikan oleh Budi Andayani Isman

Hadi yaitu terdapat Pegawai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai

Sulawesi Tengah atas nama Lili Trisnamurti Nursin

NIP.196905151993102003 mengalami penundaan kenaikan pangkatnya

untuk periode Oktober 2019 dikarenakan SK Kenaikan Pangkat Jabatan

AK 437.969 tidak terlampir, setelah dikonfirmasi ternyata berkas tersebut

tercecer pada saat pengiriman ke Kanreg IV BKN. (keterangan Kabid

Mutasi dan Status Kepegawaian).

Proses pengiriman berkas yang memakan waktu yang cukup lama

seperti yang dialami Lili Trisnamurti Nursin NIP.196905151993102003

pegawai dinas pendidilan di Kabupaten Banggai. Dalam pengiriman

berkas tersebut diperkirakan memakan waktu selama 3 hari dari daerah

tempat bertugasnya ke BKD Kabupaten Banggai, kemudian pengiriman

berkas dari BKD Banggai ke Kantor Regional IV BKN diperkirakan selama

5 hari, berkas yang diterima dan dikelola oleh bagian persuratan

kemudian dikirimkan ke bagian penerimaan berkas di bagian Mutasi.

Bagian TU membutuhkan waktu 10 jam (selama 2 hari) dalam merapikan

dan memilah berkas secara manual, berkas tersebut dikirim ke bagian

teknis.

3
Pengurusan berkas juga memakan biaya yang cukup banyak,

khususnya biaya transportasi ASN dari Kabupaten Banggai ke Kanreg IV

BKN Makassar, adapun rincian biaya yang dikeluarkan sebagai berikut :

Tabel 1
Rincian Pengeluaran

No Uraian Biaya Jumlah

1 Transportasi dari tempat asal ke Rp. 50.000


pelabuhan (ojek) PP
2 Tiket Pelabuhan ke Kabupaten Banggai Rp. 50.000
PP
3 Tiket Pesawat dari Banggai ke Makassar Rp. 2.578.000
PP (sesuai SBU karena harga tentative)
4 Taksi bandara ke kantor regional IV BKN Rp. 300.000
PP
5 Biaya Hotel ( selama 2 malam) Rp 1.464.000

6 Konsumsi dan akomodasi selama 2 hari Rp. 800.000

Total RP. 5.242.000


Sumber : Standar Biaya Umum, 2020

Sebelum menggunakan Aplikasi Ewako, Kantor Regional IV BKN

Makassar melakukan Pelayanan Kenaikan Pangkat dan Pensiun dengan

cara manual yaitu dengan menggunakan Berkas dari Instansi yang

mengusul. Hal ini dinilai cukup memakan waktu dan biaya yang cukup

banyak, dimana penguhubung dari Instansi harus mengantarkan Berkas

Kenaikan Pangkat/Pensiun ke BKN.

Atas permasalahan tersebut Kanreg IV BKN Makassar

menciptakan aplikasi Electronic Webservice Application of KPO and PPO

(EWAKO). Aplikasi EWAKO memudahkan urusan teknis kepegawaian.

Dengan Aplikasi EWAKO kenaikan pangkat dan pensiun PNS tidak lagi

4
menggunakan kertas (paperless) tetapi semua berkas discan berformat

PDF yang dikirim secara online dimana pengadministrasian kepegawaian

menggunakan digital.

Gambar I
Desain Logo Aplikasi Ewako

Sumber : Buku Petunjuk EWAKO v.2020.02 hlmn 1

Oleh karena itu sejak launching Aplikasi Ewako pada tanggal 02

Juli 2020 diwajibkan bagi seluruh BKD/BKPSDM/instansi vertikal se

wilayah Kerja Kanreg IV BKN Makassar mengusulkan berkas dengan

menggunakan Aplikasi Ewako, jadi tidak ada lagi berkas yang akan

diterima.

Digitalisasi sistem pemerintahan merupakan salah satu perwujudan

reformasi birokrasi melalui akselerasi pemanfaatan dukungan teknologi

informasi secara intensif dan masif.

Digital government menjadi sebuah solusi dan keniscayaan dalam

mengoptimalkan pelayanan publik. Transformasi digital dalam

penyelenggaraan pemerintahan juga mencakup bagaimana

5
mengintegrasikan seluruh area layanan sehingga mampu menciptakan

suatu nilai tambah yang memberikan kepuasan kepada masyarakat

sebagai pengguna layanan.

Kanreg IV BKN Makassar melakukan penerapan digitalisasi

manajemen ASN di era adaptasi kerja baru agar ASN dapat bekerja

secara profesional, berintegritas, netral dan mampu berkinerja tinggi

dalam menyelenggarakan pelayanan publik serta mampu menjalankan

peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Berdasarkan isu yang terjadi seperti di paparkan di atas, maka

bagaimana Layanan Paperless Kanreg IV BKN Makassar. Karena masih

terdapat beberapa Pegawai ASN yang masih mengumpulkan berkas

kertas ke intansi pengelola Kepegawaian di Instansi Pengusul Kenaikan

Pangkat dan Pensiun. Sejak Aplikasi Ewako di launching masih terdapat

beberapa BKD/BKPSDM yang membawa berkas ke Kanreg IV BKN akan

tetapi di Kantor BKN tidak bisa menerima berkas lagi, oleh karena itu

Kanreg IV BKN menyiapkan sarana dan prasarana untuk mengupload

berkas ke aplikasi Ewako yang dilakukan oleh instansi pengusul.

BKD/BPKPSDM menyampaikan keluhan ke Kantor Regional IV BKN

bahwa sebagian besar pegawai di wilayah kerjanya belum mengetahui

terkait Aplikasi Ewako sehingga pegawai masih menggunakan berkas

pada saat mengusulkan Kenaikan pangkat dan atau pengusulan Pensiun.

6
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka

rumusan masalah dalam tesis ini adalah “bagaimana Pelayanan

Paperless Kantor Regional IV BKN Makassar ?

C. TUJUAN

Tujuan Penelitian yaitu : untuk mengetahui tentang Pelayanan

Paperless Kantor Regional IV BKN Makassar.

D. MANFAAT

Adapun manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan

manfaat praktis

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan pemahaman Proses Pelayanan Paperless

terhadap pegawai di Kantor Regional IV BKN Makassar.

2. Manfaat Praktis

Mempermudah Pegawai ASN dalam melakukan Usul kenaikan

Pangkat dan Pensiun dengan menggunakan Pelayanan Paperles

Kantor Regional IV BKN Makassar.

7
BAB II

STUDI PUSTAKA

A. PELAYANAN

1. Definisi Pelayanan

Menurut Kotler (2008:83), pengertian pelayanan yaitu setiap tindakan

atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain

pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

apapun. Menurut Tjiptono (2012:4) pelayanan (service) bisa dipandang

sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yakni

service operations yang kerap kali tidak tampak atau tidak diketahui

keberadaannya oleh pelanggan (back office atau back stage) dan service

delivery yang biasanya tampak (visible) atau diketahui pelanggan (sering

disebut pula front office atau frontstage).

Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau

kegiatan yag bersifat jasa. Peranannya akan lebih besar dan bersifat

menentukan manakala kegiatan-kegiatan jasa di masyarakat itu terdapat

kompetisi dalam usaha merebut pasar dan langganan. Demikian pula di

bidang pemerintah, peranan pelayanan umum yang diselenggarakan oleh

pemerintah, belum dapat memenuhi harapan semua pihak sehingga

diperlukan system manajemen untuk penyelenggaraan pelayanan

umum.(Batinggi dan Badu, 2013:2).

Pengertian pelayanan menurut Sinambela (2008:5) adalah setiap

kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan

8
menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk

secara fisik.

Menurut Sudarmayanti (2009:234) pelayanan berarti melayani suatu

jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam segala bidang. Kegiatan

pelayanan kepada masyarakat merupaka salah satu tugas dan fungsi

administrasi Negara.

2. Jenis Pelayanan

Munir (2000 : 190) membagi pelayanan dalam tiga bentuk, yaitu;

a. Pelayanan Lisan
Pelayanan ini dilakukan oleh petugas-petugas di bidang
hubungan masyarakat (HUMAS), bidang layanan informasi dan
bidang- bidang lain yang tugasnya memberikan pelayanan atau
keterangan kepada siapapun yang memerlukanya.
b. Layanan dalam Tulisan
Layanan ini melalui tulisan merupakan bentuk yang paling
menonjol dalam pelasanaan tugas. Tidak hanya dari segi
jumlah tetapi juga dari segi perannya.
c. Layanan Perbuatan
Pada umumnya layanan dalam bentuk perbuatan 70-80%
dilakukan oleh petugas-petugas tingkat menengah dan bawah.
Karena itu faktor keahlian dan keterampilan petugas sangat
menentukan terhadap hasil perbuatan atau pekerjaan.

Sedangkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993),

mengemukakan bahwa pelayanan dalam bentuk barang dan jasa dalam

rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat (dalam harbani

Pasalong, 2010:128).

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 mendefenisikan

pelayanan publik adalah segala kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

ragkapemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas

9
barang dan jasa, dan/atau pelayanan administrastif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

3. Karakteristik Pelayanan

Pada dasarnya pelayanan adalah suatu kegiatan yang ditawarkan

kepada konsumen yang memiliki sifat tidak berwujud dan tidak dapat

dimiliki. Hal ini sejalan dengan pendapat (Noorman,1991: 14) yang

menyatakan tentang karakteristik pelayanan, yaitu:

a. Sifat pelayanan tidak dapat diraba dan pelayanan ini berlawanan


dengan sifat barang jadi.
b. Pelayanan secara real dapat terdiri dari tindakan yang nyata dan
pengaruh dari tindakan sosial.
c. Kegiatan produksi dan konsumsi pada pelayanan merupakan hal
yang tidak bisa dipisakan secara nyata karena keduanya terjadi
dalam waktu dan tempat yang bersamaan.

B. PELAYANAN PUBLIK

1. Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan publik diartikan, pemberian layanan (melayani) keperluan

orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu

sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan

(Kurniawan, 2005: 4). Selanjutnya Kotler (2008:83) mengatakan bahwa,

pengertian pelayanan yaitu setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Namun berbeda

yang dikatakan Batinggi dan Badu (2013:2) mengatakan bahwa, peranan

pelayanan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah, belum dapat

10
memenuhi harapan semua pihak sehingga diperlukan system manajemen

untuk penyelenggaraan pelayanan publik.

Pengertian “pelayanan publik” secara formal dirumuskan

sebagaimana dituangkan dalam Keputusan MENPAN Nomor 25 Tahun

2009, sebagai berikut: “Pelayanan Publik” adalah kegiatan atau rangkaian

kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk

atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

2. Prinsip Pelayanan Publik

Pelayanan publik harus memperhatikan asas-asas keadilan dan non

diskriminasi, seperti tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2009 tentang Pelayanan Publik. Pelayanan publik dikatakan baik jika

memenuhi beberapa asas-asas kepentingan umum, kepastian hukum,

kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, profesional, partisipatif,

persamaan perlakuan/tindak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas,

fasilitas dan perlakukan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu,

serta kecepatan kemudahan dan keterjangkauan. Dengan demikian, jelas

bahwa seharusnya pelayanan publik tetap memperhatikan keadilan dan

ramah terhadap masyarakat berkebutuhan khusus seperti penyandang

disabilitas sebagai salah satu kelompok rentan selain lanjut usia, wanita

dan anak-anak. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan

Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum

11
Penyelenggaraan Pelayanan Publik, terdapat 10 (sepuluh) prinsip

pelayanan umum yang diatur di dalamnya, yaitu :

1. Kesederhanaan prosedur Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-

belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.

2. Kejelasan Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik. Unit

kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam

memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/

sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik. Rincian biaya

pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

3. Kepastian waktu Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan

dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

4. Akurasi (Ketepatan) Produk pelayanan publik diterima dengan benar,

tepat dan sah.

5. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa

aman dan kepastian hukum.

6. Tanggung jawab Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau

pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan

pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan

pelayanan publik.

7. Kelengkapan sarana prasarana Tersedianya sarana dan prasarana

kerja, peralatan kerja, dan pendukung lainnya yang memadai,

termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika

(telematika).

12
8. Kemudahan akses (Aksesibilitas) Tempat dan lokasi serta sarana

pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan

dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

Aksesibilitas disini adalah kemudahan yang disediakan untuk

penyandang disabilitas guna mewujudkan kesamaan kesempatan.

9. Kedisplinan, kesopanan dan keramahan Pelaksana pelayanan harus

bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah.

10. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan

ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan

sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti

tempat parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.

3. Pola-Pola Pelayanan Publik

Pola atau model penyelenggaraan pelayanan umum adalah

kesatuan bentuk tata cara penyelenggaraan pelayanan yang didasarkan

pada suatu prosedur dan tata kerja atau rangka kegiatan tertentu yang

dilaksanakan secara sistematis dengan memperhatikan sendi atau

prinsip-prinsip pelayanan umum.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara

(Kep.MENPAN) Nomor 25 tahun 2009 dalam Mukrom dan Laksana

(2016:97) menyatakan bahwa Pola penyelenggaraan pelayanan publik

meliputi:

a. Fungsional, yaitu pola pelayanan publik diberikan oleh


Penyelenggara, sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya;

13
b. Terpusat, yaitu pola pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh
Penyelenggara berdasarkan pelimpahan wewenang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Terpadu , terdiri atas:
1. Terpadu satu atap, yaitu pola pelayanan terpadu satu atap
diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis
pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses dan dilayani
melalui beberapa pintu; dan
2. Terpadu satu pintu, yaitu pola pelayanan terpadu satu pintu
diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis
pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui
satu pintu.
d. Gugus tugas, yaitu petugas pelayanan publik secara perorangan
atau dalam bentuk gugus tugas yang ditempatkan pada instansi
pemberi pelayanan dan lokasi pemberian pelayanan tertentu.

4. Sistem Pelayanan Publik

Konsep pelayanan publik atau pelayanan umum pada dasarnya

merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau

birokrasi untuk memberikan bantuan dan kemudahan kepada masyarakat

dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Studi mengenai pelayanan publik

seringkali dikaitkan dengan manajemen publik, karena pelayanan publik

seharusnya dilaksanakan di bawah pengawasan manajer.

Secara teoretis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah

memuaskan masyarakat. Menurut (Sinambela, 2010;6), Keseimbangan

hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek

14
keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik. Untuk mencapai

kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari :

a. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan

dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan

disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

c. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap

berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas;

d. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan

memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat;

e. Kesamaan Hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi

dilihat dari aspek apa pun khususnya suku, ras, agama, golongan,

status sosial, dan lain-lain;

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima

pelayanan publik.

5. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Menciptakan suatu gaya manajemen dan lingkungan yang kondusif

bagi perusahaan jasa untuk memperbaiki kualitas, perusahaan harus

mampu memenuhi 6 (enam) prinsip utama yang berlaku baik bagi

15
perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Keenam prinsip

tersebut sangat bermanfaat dalam membentuk dan mempertahankan

lingkungan yang tepat untuk melaksanakan penyempurnaan kualitas

secara berkesinambungan dengan didukung oleh pemasok, karyawan,

dan pelanggan. Enam prinsip pokok dalam strategi pelayanan publik

tersebut meliputi (Wolkins dalam Scheuing dan Christopher (1993) dalam

Tjiptono, 1997: 45): 1. Kepemimpinan 2. Pendidikan 3. Perencanaan 4.

Review 5. Komunikasi 6. Penghargaan dan pengakuan (total human

reward).

C. PELAYANAN TERPADU DI BIDANG KEPEGAWAIAN

Gambar 2
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kanreg IV BKN Makassar

Sumber : PTSP Kantor Regional IV BKN Makassar

1. Pengertian

Seluruh pelayanan administrasi kepegawaian akan dilayani oleh

perwakilan dari petugas (front office). Semua pelayanan administrasi

16
kepegawaian terpusat di front office, baik mengurusi masalah administrasi

seperti penyerahan SK, pemasukan berkas, surat masuk/keluar maupun

hal-hal lain yang bersifat konsultasi. Semua Pelayanan tidak dipungut

biaya sama sekali.

2. Tujuan

Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan

terhadap Aparatur Sipil Negara di lingkungan Badan Kepegawaian

Negara, BKN mulai menerapkan Pelayanan Satu Pintu di Lobi Utama

Kantor BKN. Dengan demikian maka ASN yang ingin berkonsultasi atau

mengurus segala hal yang berhubungan dengan layanan BKN cukup

hanya diperkenankan menunggu di lobi.

Dengan pelayanan seperti ini, maka ASN tidak perlu capek-capek

menuju ruangan bidang yang dituju. Cukup menyampaikan maksud dan

tujuan dilobi, maka kami yang akan turun untuk menemui ASN yang

membutuhkan layanan. Konsultasi yang diberikan hanya yang bersifat

spesifik, sementara untuk mengantar berkas dalam rangka layananan

cukup disampaikan di Front Office.

3. Dasar Hukum

Praktek Pelayanan Publik saat ini menggunakan dasar hukum:

a. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara.

b. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik.

17
c. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Tahun 2020 nomor 17 tentang perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

d. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang

Pelaksanaan Undang –undang Nomor 25 tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik.

e. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2020

tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Negara

D. PELAYANAN ELEKTRONIK

Di era globalisasi seperti ini, teknologi digital berkembang sangat

pesat. Hampir semua lapisan masyarakat tidak bisa lepas dari pegawai.

Penggunaan komputer dan handphone tidak hanya sebatas untuk bekerja

dan berkomunikasi saja, namun digunakan dengan berbagai manfaat

lainnya. Dengan hanya duduk di depan Komputer, kita bisa menjelajah

dunia, mencari semua informasi hanya dengan ketukan jari.

Tidak terkecuali dengan dunia pemerintahan. Trend digital ini juga

ikut berkembang. Banyak instansi yang berlomba-lomba memberikan

pelayanan publik kepada masyarakat dengan memanfaatkan kecanggihan

teknologi informasi dan komunikasi. Harapannya, agar pelayanan publik

dapat lebih transparan dan masyarakat menjadi lebih mudah terhubung

dengan layanan pemerintah.

18
Sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 95 Tahun 2018

tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), SPBE

diperlukan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih,

efektif, transparan, akuntabel, serta berkualitas dan terpercaya. Maka

dari itu, diperlukan beberapa faktor agar tujuan SPBE dapat terwujud

yaitu:

a. Menempatkan Sumber Daya Manusia yang berintegritas dan

sesuai di bidangnya

b. Harus dilakukan secara berkesinambungan

Tujuan dari dibentuknya SPBE dalam Perpres Nomor 95 Tahun

2018 ini juga sejalan dengan tujuan dari dibentuknya Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 26

Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Dimana terdapat delapan area perubahan yang mewakili setiap program

perubahan. Salah satu yang berkaitan dengan SPBE adalah Penataan

Tatalaksana.

Dalam penataan Tatalaksana, penerapan SPBE diharapkan dapat

meningkatkan penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam

proses managemen pemerintah. Tidak hanya dalam pemberian pelayanan

publik kepada masyarakat, namun juga tata kelola internal didalam

pemerintahan. Agar efektif, efisien, dan kinerja pemerintahan meningkat.

Dalam Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020, penerapan SPBE

juga diukur dalam beberapa indikator. Beberapa diantaranya seperti:

19
apakah dalam kementerian/lembaga/pemerintah telah menerapkan

manajemen layanan SPBE, menerapkan layanan kepegawaian berbasis

elektronik, menerapkan layanan kearsipan berbasis elektronik, dan

menerapkan layanan publik berbasis elektronik. Keseluruhan indikator ini

harus terpenuhi, karena memberi pengaruh besar dalam pencapaian

Reformasi Birokrasi pada kementerian/lembaga/pemerintah tersebut.

Selain penerapan SPBE dalam aspek internal manajemen

pemerintahan, pengaruh SPBE ini juga membawa dampak besar kepada

masyarakat pengguna layanan. Dampak Positif dengan adanya inovasi

layanan publik berbasis teknologi informasi yaitu :

a. Penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik memberikan

kemudahan kepada pengguna layanan

b. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik

1. Pengertian Layanan Elektronik

Layanan elektronik (e-Service) adalah istilah yang sangat generik,

biasanya mengacu pada "Penyediaan layanan melalui Internet (awalan

berdiri 'e elektronik', seperti dalam penggunaan lain), sehingga layanan

elektronik bisa juga termasuk perdagangan internet, mungkin juga

termasuk layanan non-komersial (online), yang biasanya disediakan oleh

pemerintah. (Alexei Pavlichev & G. David Garson, 2004: 169-170;

Muhammad Rais & Nazariah, 2003: 59, 70-71).

Layanan elektronik merupakan layanan online yang tersedia di

Internet, dimana transaksi yang valid untuk membeli dan menjual

20
(pengadaan) adalah mungkin, sebagai lawan dari website tradisional, di

mana hanya informasi deskriptif yang tersedia, dan tidak ada transaksi

online adalah dimungkinkan.' (Jeong, 2007:5).

2. Manfaat Elektronik

Lu (2001:6) mengidentifikasi sejumlah manfaat untuk layanan

elektronik, beberapa di antaranya:

a. Mengakses basis pelanggan yang lebih besar


b. Memperluas jangkauan pasar
c. Menurunkan penghalang masuk ke pasar baru dan biaya
mendapatkan pelanggan baru
d. Alternatif saluran komunikasi ke pelanggan
e. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
f. Meningkatkan citra perusahaan
g. Mendapatkan keunggulan kompetitif
h. Potensi peningkatan pengetahuan pelanggan

E. MANAJEMEN ASN

1. Pengertian Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas

dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka

menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban

modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam

menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan

merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh

21
kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945.

Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh

bangsa Indonesia.

Berbagai tantangan yang dihadapi oleh aparatur sipil negara dalam

mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari

luar maupun dalam negeri yang menuntut aparatur sipil negara untuk

meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya

serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi menjadikan

aksesibilitas semakin mudah untuk berhubungan dari suatu negara ke

negara lain, globalisasi ekonomi menjadi semakin nyata yang ditandai

dengan persaingan yang tinggi di tingkat internasional. Ketentuan-

ketentuan yang berlaku secara internasional harus dapat diikuti oleh

birokrasi kita dengan baik jika kita ingin dapat memenangkan persaingan

tersebut.

Birokrasi kita masih dihadapkan kepada permasalahan-

permasalahan dalam negeri seperti pelayanan kepada masyarakat yang

kurang baik, politisasi birokrasi terutama terjadi semenjak era

desentralisasi dan otonomi daerah, yang kadang dapat mengancam

keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan kata lain birokrasi kita

belum professional untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan

baik.

22
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi

tantangan-tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola

aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini

merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan

untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional

dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,

serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi

masyarakat.

UU ASN mencoba meletakkan beberapa perubahan dasar dalam

manajemen SDM. Pertama, perubahan dari pendekatan personel

administration yang hanya berupa pencatatan administratif kepegawaian

kepada human resource management yang menganggap adalah sumber

daya manusia dan sebagai aset negara yang harus dikelola, dihargai, dan

dikembangkan dengan baik. Kedua, perubahan dari pendekatan closed

career system yang sangat berorientasi kepada senioritas dan

kepangkatan, kepada open career system yang mengedepankan

kompetisi dan kompetensi ASN dalam promosi dan pengisian jabatan.UU

ASN juga menempatkan pegawai ASN sebagai sebuah profesi yang harus

memiliki standar pelayanan profesi, nilai dasar, kode etik dan kode

perilaku profesi, pendidikan dan pengembangan profesi, serta memiliki

organisasi profesi yang dapat menjaga nilai-nilai dasar profesi.

23
Pemerintah pada tahun 2017 mengeluarkan sebuah produk hukum

yang berhubungan dengan Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).

Produk hukum ini adalah penjabaran dari Pasal-pasal yang ada pada

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Seperti halnya dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 yang memuat banyak

idiom-idiom baru dalam tata kelola pegawai negeri sipil, PP Nomor 11

Tahun 2017 juga menunjukkan beberapa perubahan yang signifikan

dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara. Dengan terbitnya PP Nomor 11

Tahun 2017, maka sudah ada dua PP pendukung UU nomor 5 Tahun

2014, yakni PP Nomor 70 Tahun 2015 mengenai Jaminan Kecelakaan

Kerja dan Jaminan Kematian ASN, serta PP Nomor 11 tahun 2017

tentang Manajemen PNS.

Adapun isi keseluruhan dari PP Manajemen PNS adalah sebagai

berikut:

1. Penyusunan dan penetapan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan

PNS dilakukan oleh setiap instansi pemerintah.

2. Pengadaan PNS merupakan kegiatan untuk mengisi kebutuhan

Jabatan Administrasi dan/atau Jabatan Fungsional dalam suatu

Instansi Pemerintah.

3. Pangkat dan jabatan PNS menurut PP Manajemen PNS ini,

pangkat merupakan kedudukan yang menunjukkan tingkatan

jabatan berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak,

24
dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai

dasar penggajian.

4. Manajemen karier PNS, pengembangan karier, pengembangan

kompetensi, pola karier, mutasi, dan promosi;

5. Penilaian kinerja dan disiplin PNS menjamin objektivitas pembinaan

PNS yang didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier.

6. Penghargaan PNS diberikan didasarkan atas kesetiaan,

pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja

dalam melaksanakan tugasnya.

7. Pemberhentian PNS;

Pemberhentian PNS didasari dari beberapa kondisi, dimana setiap

kondisi :

a. Pemberhentian atas permintaan sendiri.

b. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun.

c. Pemberhentian karena perampingan organisasi atau

kebijakan pemerintah

d. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan/ atau rohani

e. Pemberhentian karena meninggal dunia, tewas, atau hilang

f. Pemberhentian karena melakukan tindak pidana/

penyelewengan

g. Pemberhentian karena pelanggaran disiplin

h. Pemberhentian karena mencalonkan menjadi pejabat

negara yang dipilih

25
i. Pemberhentian karena menjadi anggota dan/atau pengurus

partai politik

j. Pemberhentian karena tidak menjabat lagi sebagai pejabat

negara

k. Pemberhentian karena hal lain.

8. Penggajian tunjangan dan fasilitas PNS PNS diberikan gaji,

tunjangan, dan fasilitas.

9. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS yang berhenti bekerja

berhak atas jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

10. Perlindungan PNS berupa jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan

kerja, jaminan kematian, dan bantuan hukum.

11. Cuti PNS;

Jenis Cuti yaitu:

a. Cuti Tahunan,

b. Cuti Besar

c. Cuti Sakit

d. Cuti Melahirkan

e. Cuti Karena Alasan Penting

f. Cuti Bersama

g. dan Cuti di Luar Tanggungan Negara

12. Ketentuan lain-lain

26
F. LAYANAN DIGITALISASI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Digitalisasi pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan

merupakan kebijakan strategis yang perlu dikembangkan seiring dengan

tuntutan masyarakat dan pesatnya perkembangan teknologi. Teknologi

informasi merupakan istilah umum yang membantu manusia dalam

membuat, menyimpan, mengkomunikasikan, serta menyebarkan

informasi. Teknologi informasi merupakan sarana dan prasarana

(hardware, software, useware) system serta metode untuk menafsirkan,

mengolah, menyimpan, menafsirkan, menggunakan dan

mengorganisasikan data secara bermakna. Bambang Warsita (2008:135).

Lebih lanjut menurut Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo

(2011:57) mengatakan bahwa, teknologi informasi adalah suatu teknologi

yang digunakan untuk mengolah data. Penerapan teknologi dapat

memudahkan pekerjaan, mempersingkat jarak, serta menjalin komunikasi

tanpa batas ruang dan waktu.

Berbagai inovasi dilakukan oleh pemerintah sebagai pelayanan

publik, guna merespon penilaian publik atas rendahnya tingkat kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan publik yang selama ini dilakukan oleh

pemerintah. Dalam penyelenggaraan manajemen Pegawai Negeri Sipil

(PNS), inovasi pelayanan pensiun PNS, Kenaikan Pangkat PNS dan

Pejabat Negara berbasis digital didorong oleh kebijakan pemerintah dalam

penerapan e-government guna memberikan pelayanan yang lebih efektif

dan efisien. Percepatan digitalisasi penyelenggaraan pemerintah pada

27
umumnya dipengaruhi oleh isu-isu sentral, harapan, kritik dan keluhan

publik terhadap rendahnya mutu pelayanan publik.

Pemberian Kenaikan Pangkat dan pensiun PNS serta Pejabat

Negara dalam manajemen PNS berbasis elektronik diperlukan untuk

mempermudah akses pelayanan dan sistem untuk memudahkan akses

dan informasi yang lebih profesional.

Guna Meningkatkan percepatan layanan kepegawiaan utama,

seperti Kenaikan Pangkat (KP) dan Pensiun, BKN menerapkan sistem

Pelayanan Kenaikan Pangkat Otomatis (KPO) dan Penetapan Pensiun

Otomatis (PPO), berbasis Paperless,

Sistem Layanan Kepegawaian KPO dan PPO sudah dilaksanakan

oleh BKN sejak tahun 2015 lalu yang mengacu pada Peraturan Kepala

BKN No:25 tahun 2013 tentang pedoman Pemberhentian Persetujuan

Teknis Kenaikan Pangkat Reguler PNS Tingkat I Golongan Ruang IV/b ke

bawah dan Perka BKN No 26 tahun 2013 tentang Pedoman

Pemberhentian dan Pemberian Pensiun PNS yang mencapai Bataus Usia

Pensiun (BUP) yang akan diberhentikan dalam pangkat Pembina Tingkat I

Golongan Ruang IV/b ke bawah.

Layanan KPO dan PPO berbasis Paperless dilakukan untuk

memangkas dokumen persyaratan administrativ yang harus dipenuhi

ketika mengajukan usulan KP dan Pensiun, sehingga proses pengusulan

hingga penetapan dapat berjalan singkat tanpa melewati alur yang

panjang dengan prosedur yang kompleks.

28
Hal ini merupakan komitmen BKN untuk terus melakukan terobosan

dalam mempermudah dan mempersingkat seluruh layanan kepegawaian,

serta mengoptimalkan seluruh sistem informasi kepegawaian yang cepat,

tepat, dan akurat.

G. LAYANAN DIGITALISASI KANREG IV BKN MAKASSAR

1. Pengertian Digitalisasi

Digitalisasi adalah proses membuat atau memperbaiki proses

bisnis dengan menggunakan teknologi dan data digital. istilah digitalisasi

mengacu pada penggunaan teknologi dan data digital untuk meningkatkan

bisnis, pendapatan, dan menciptakan budaya digital. Dalam praktiknya,

data digital dijadikan sebagai pendukung utama untuk seluruh proses

tersebut. Jika sudah ditahap digitalisasi, perusahaan sudah mampu

mengubah proses bisnis menjadi lebih efisien, produktif, dan

menguntungkan.

Menurut Lantip dan Rianto (2011:4) bahwa, teknologi informasi

dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan terhadap bidang suatu

informasi yang berbasis komputer dan perkembangan yang begitu pesat.

Transformasi digital dalam penyelenggaraan pemerintahan juga

mencakup bagaimana mengintegrasikan seluruh area layanan sehingga

mampu menciptakan suatu nilai tambah yang memberikan kepuasan

kepada masyarakat sebagai pengguna layanan. “Salah satu kunci

penting dalam transformasi digital adalah kesiapan SDM baik dari aspek

pengetahuan, keahlian, maupun budaya kerja ucap Wakil Presiden RI KH

29
Ma'ruf Amin saat membuka secara virtual Rapat Koordinasi Nasional

Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tahun 2020, Kamis

(17/12).

H. DIGITALISASI KANREG IV BKN MAKASSAR

Gambar 3
Launching Aplikasi Ewako

Sumber : Dokumentasi Launching Aplikasi Ewako,2020

Pada hari Rabu tanggal 02 Juli tahun 2020 bertempat di Aula

Lagaligo Kator Regional IV BKN Makassar JL. Paccerakkang No. 3 Daya

Makasar dilaksanakan rapat koordinasi kepegawaian dengan seluruh

BKD/BKPSDM di Wilayah Kerja Kantor Regional IV BKN Makassar

sekaligus dalam rangka launching Aplikasi EWAKO (electronic webservice

application of KPO and PPO). Layanan Kepegawaian Aplikasi EWAKO

yaitu Berkas Kenaikan Pangkat, Pertek Pesiun dan Penetapan NIP

dokumen Tidak Lagi Gunakan Kertas (paperless) karena dalam bentuk

digital.

30
I. DEFINISI OPERASIONAL

1. Layanan Paperless terkait Layanan Kenaikan Pangkat

adalah Layanan yang tidak menggunakan kertas sehingga

memberikan manfaat dalam hal: a). Kemudahan prosedur pengusulan

kenaikan pangkat, b). Kemudahan mendapatkan informasi berkas

kenaikan pangkat yang tidak lengkap, c). Kemudahan mendapatkan

informasi terkai berkas kenaikan pangkat yang tidak memenuhi syarat.

2. Layanan Paperless terkait Layanan Pensiun adalah Layanan yang

tidak menggunakan kertas sehingga memberikan manfaat dalam hal:

a). Kemudahan prosedur pengusulan Pensiun, b). Kemudahan

mendapatkan informasi berkas Pensiun yang tidak lengkap,

J. Model Kerangka Pikir

Layanan Kenaikan Pangkat


LAYANAN KENAIKAN PANGKAT
1) Kemudahan Prosedur Pengusulan
2) Kemudahan mendapatkan informasi
terkait berkas tidak lengkap (BTL).
3) Kemudahan mendapatkan informasi
terkait berkas yang tidak memenuhi
Layanan Paperless
syarat (TMS).
Kantor BKN
Makassar
Layanan Pensiun

1) Kemudahan Prosedur Pengusulan.


2) Kemudahan mendapatkan informasi
terkait berkas tidak lengkap

31
BAB III

METODE PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010:93).

B. POPULASI SAMPEL

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah 76 pegelola kepegawaian di

BKD/BKPSDM wilayah kerja Kanreg IV BKN Makassar.

2. Sampel

Besarnya responden yang dijadikan sampel sebanyak 76 orang

dari jumlah populasi penerima layanan.

3. Teknik Sampling

Berdasarkan teknik sampling ini jumalh responden dari 76 orang

ditambah jumlah yang diwawancarai sebanyak 11 orang yang akan diolah

menjadi data yang dapat menghasilkan penilaian yang mewakili pendapat

para responden.

32
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam peneliatan ini

dilakukan dengan cara yaitu :

1. Kuisioner

Teknik yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang

pandangan pengelola kepegawaian di BKD/BKPSDM terhadap Layanan

Paperless Kanreg IV BKN Makassar dengan menyiapkan terlebih dahulu

daftar pertanyaan kemudian dibagikan ke semua responden untuk diisi

dan dijawab sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2. Wawancara

Teknik yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari

responden untuk melengkapi data yang belum diperoleh melalui teknik

kusioner. Dengan informan sebanyak 3 orang seperti :Kepala Bidang

Mutasi dan Status Kepegawaian Kanreg IV BKN Makassar, Kepala

Bidang Pengangkatan dan Pensiun Kantor Regional IV BKN Makassar

dan sub koordinator mutasi kepegawaian Kantor Regional IV BKN

Makassar serta 7 orang Pengelola Kepegawaian dari BKD/BKPSDM

Wilayah Kerja Kantor Regional IV BKN Makassar.

3. Observasi

Teknik yang digunakan untuk melengkapidata yang diperlukan

melalui wawancara dan kusioner, dengan melihat dan melakukan

pengamatan secara langsung.

33
4. Telaah Dokumen

Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dengan

mengumpulkan data kunjungan Pengelola Kepegawaian di Kantor

Regional IV BKN, serta data-data permasalahan berkas kepegawaian.

D. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Kuisioner

Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah kusioner.

Kusioner penelitian kemudian dibagi kepada 76 orang responden dalam

bentuk rating scale sesuai dengan skala pengukuran yang dipakai.jumlah

responden ini adalah sesuai dengan jumlah responden pengelola

kepegawaian di wilayah Kerja Kantor Regional IV BKN Makassar

2. Pedoman Wawancara

Penggunaan pedoman Wawancara dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui langsung pendapat –pendapat pengelola kepegawaian

di Kantor Regional IV BKN terkait pemberkasan Mutasi dan Pensiun

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan sebagai pembanding data-data yang

diperoleh dengan pengamatan dengan melakukan tes. Tujuan tes ini pada

umumnya untuk mencari pengalaman pengelolaan dan untuk menguji

kulaitas intrumen itu sendiri. Tes yang dilakukan berupa perbandingan

penetapan KP dan Pensiun tepat waktu.

34
4. Pedoman Telaah Dokumen

Dokumen dokumen yang akan diteliti adalah data-data yang

berhubungan dengan data-data terkait penetapan Kenaikan Pangkat dan

Pensiun tepat waktu.

E. TEKNIK PENGELOLAAN DATA DAN ANALISIS DATA

1. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan

menggunakan tabulasi data yaitu dengan menggunakan tabel distribusi

frekuensi dan memberikan persentase terhadap setiap jumlah tanggapan

responden kemudian mengambil kesimpulan berdasarkan persentase

tertinggi dengan rumusan sebagai berikut:

𝒇
𝑷= 𝒙𝟏𝟎𝟎
𝒏
Keterangan :
= Persentase
= Frekuensi
= Jumlah Responden

Nilai Skor (Ns) = Bobot x Nilai

Keterangan : Bobot adalah Skor kategori, sedangkan Nilai adalah

frekuensi hasil jawaban responden.

35
Σ Nilai
Persentase Nilai Skor (%) = Skor X 100%
Jumlah Skor ideal
Pertanyaan
Keterangan :

1) Σ Persentase Nilai Skor (%) = Total Nilai Skor dari

pertanyaan.

2) Jumlah Skor ideal pertanyaan = Jumlah Skor tertinggi

responden berdasarkan.

2. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan yang penulis lakukan setelah

semua data terkumpul dan dan ditabulasi.data analisis dengan

mengkualifikasikan hasil analisis kuantitatif, yaitu dengan metode statistik

kemudian hasil analisis dideskripsikan. Metode ini dinilai peneliti akan

memudahkan dalam hal mendiskripsikan variabel-variabel yang diteliti

atau rangkuman atas hasil pengamatan yang telah dilakukan. Setiap

jawaban responden akan diberi skor atau nilai tertentu sesuai dengan

pilihan jawaban yang disediakan oleh peneliti, sebagaimana yang

dijelaskan di bawah ini:

Sangat setuju = diberi Skor 5

Setuju = diberi Skor 4

Cukup Setuju = diberi Skor 3

Kurang Setuju = diberi Skor 2

Tidak Setuju = diberi Skor 1

36
Jumlah Skor berdasarkan jumlah sampel penelitian yaitu:

Sangat setuju = 76 x 5 = 380

Setuju = 76 x 4 = 304

Cukup Setuju = 76 x 3 = 228

Kurang Setuju = 76 x 2 = 152

Tidak Setuju = 76 x 1 = 76

Jadi, berdasarkan jumlah skor di atas maka skor ideal untuk

tanggapan responden yaitu 380, sedangkan jumlah skor terendah dari

tanggapan responden yaitu 76. Untuk menganalisis data yang diperoleh

dalam survey ini, maka sebagai bahan acuan untuk mengetahui

pandangan pengelola kepegawaian di BKD/BKPSDM terkait pengelolaan

Kenaikan Pangkat dan Pensiun yaitu berdasarkan keuputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :25 tahun 2009 tentang

Pedoman pelaksanaan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat pada unit

pelayanan pemerintah, maka dapat digambarkan melalui Tabel Nilai

Persepsi, Interval IKM, interval konversi IKM, mutu pelayanan dan Kinerja

Unit Pelayanan adalah sebagai berikut :

Tabel 2
Kategori Penilaian Kinerja Pelayanan Paperless

Nilai Nilai Interval Mutu Kinerja Unit


Nilai Interval
Persepsi Konversi Pelayanan Pelayanan
1 1,00 – 1.75 15 – 33,75 E Tidak baik
2 1,76 – 2.75 33,76 – 52,50 D Kurang baik
3 2,76 – 3.25 52.51 – 71,25 C Cukup Baik
4 3,26 – 4.55 71.26 – 81,25 B Baik
5 4,56 – 5.00 81.26 – 100,00 A Sangat baik

37
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

1. Letak Wilayah Kantor Regional IV BKN Makassar

Penelitian ini dilakukan di Kantor Regional IV Badan Kepegawaian

Negara Makassar yang terletak Jl. Paccerakkang No.3, Paccerakkang,

Kec. Biringkanaya, Kota Makassar. Kantor Regional IV BKN Makassar

memiliki beban kerja sebayak 390.433 PNS yang berada di 5 (lima)

provinsi, yaitu: Provinsi Sulawesi Selatan; Provinsi Sulawesi Tenggara;

Provinsi Sulawesi tengah; Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Ambon

dan Instansi Vertikal.

Gambar 4
Gedung Kantor Regional IV BKN Makassar

Sumber : Gedung Kantor Regional IV BKN Makassar

38
2. Tugas Pokok dan Fungsi Kanreg IV BKN Makassar

Berdasarkan Peraturan BKN Nomor 31 Tahun 2020 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Regional BKN, maka tugas pokok

dan fungsi dari Kantor Regional IV BKN Makassar adalah sebagai

berikut:

a. Tugas

Menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi BKN di bidang

pembinaan dan penyelenggaraan manajemen Aparatur Sipil

Negara di wilayah kerjanya yang kewenangannya masih

melekat pada pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

b. Fungsi

1) Koordinasi bimbingan, pemberian petunjuk teknis dan

pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang-

undangan di bidang kepegawaian;

2) Pemberian pertimbangan, persetujuan dan atau penetapan

mutasi kepegawaian bagi PNS Instansi Pusat dan Instansi

daerah di wilayah kerjanya sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

3) Penetapan pensiun dan status kepegawaian PNS Instansi

Pusat di wilayah kerjanya;

4) Penetapan pensiun dan status kepegawaian PNS Instansi

Daerah di wilayah kerjanya.

39
5) Penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan informasi

data kepegawaian PNS Instansi Pusat dan Instansi Daerah di

wilayah kerjanya;

6) Pembinaan, fasilitasi, dan evaluasi penilaian kinerja dan

penyusunan standar kompetensi pegawai ASN di wilayah

kerjanya;

7) Pengelolaan teknologi informasi penilaian kinerja pegawai

ASN di wilayah kerjanya; dan

8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BKN.

3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Berdasarkan Peraturan BKN Nomor 31 Tahun 2020 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Regional BKN terdiri atas:

a. Kepala.

Kepala Kanreg BKN mempunyai tugas memimpin pelaksanaan

tugas dan fungsi Kanreg BKN Makassar di wilayah kerjanya.

b. Bagian TataUsaha.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan tugas

pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan organisasi

Kanreg BKN Makassar.

c. Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian.

Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian mempunyai tugas

melaksanakan pemberian persetujuan kenaikan pangkat dan

mutasi lainnya, serta pertimbangan teknis mutasi antar

40
kabupaten/kota dalam provinsi, antar kabupaten/kota antar

provinsi, dan antar provinsi, serta penyiapan pertimbangan status

kepegawaian di wilayah kerja Kanreg BKN Makassar.

d. Bidang Pengangkatan dan Pensiun.

Bidang Pengangkatan dan Pensiun mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan penetapan Nomor Induk Pegawai Negeri

Sipil penetapan kenaikan pangkat pengabdian dan anumerta,

pemberhentian dan pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil dan

Janda/Dudanya yang telah mencapai batas usia pensiun atau

meninggal dunia, Janda/Duda bagi Pensiunan yang meninggal

dunia serta pengelolaan tata naskah pensiun di wilayah kerja

Kanreg BKN Makassar.

e. Bidang Informasi Kepegawaian.

Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

dan memfasilitasi pengembangan sistem informasi kepegawaian

Aparatur Sipil Negara pada instansi di wilayah kerja Kanreg BKN

Makassar

f. Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian.

Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian mempunyai

tugas melaksanakan pengembangan kepegawian dan supervisi

pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara instansi di wilayah

kerja Kanreg BKN Makassar.

41
4. Sumber Daya Manusia

Adapun Sumber Daya Kantor Regional IV BKN Makassar

adalah sebagai berikut:

Pegawai Kantor Regional IV BKN Makassar merupakan sumber

daya utama penyelenggaraan tugas dan fungsi lembaga. Sampai

dengan saat ini jumlah pegawai sebanyak 131 orang (data per 31

Desember 2020), sebagaimana tabel di bawah ini. Kondisi SDM

Kantor Regional IV BKN Makassar.

Tabel 3
Komposisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin

No Pria/ Wanita Jumlah

Persentase

1. Pria 75 57.25 %

2. Wanita 56 42.75 %

Jumlah 131 100 %

Sumber : Subbagian Kepegawaian Kanreg IV BKN Makassar

42
Tabel 4
Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

1. SLTA 18 13.74 %

2. Sarjana Muda/ D-III 11 8.40 %

3. Sarjana/ S-1/ D-IV 82 62.60 %

4. Pasca Sarjana 19 14.50 %

5. S3 1 0.76 %

Jumlah 131 100 %

Sumber : Subbagian Kepegawaian Kanreg IV BKN Makassar

Tabel 5
Komposisi Pegawai Menurut Golongan / Ruang

No Golongan Jumlah Persentase

1. Golongan II 10 7.63 %

2. Golongan III 108 82.44 %

3. Golongan IV 13 9.93 %

Jumlah 131 100 %

Sumber : Subbagian Kepegawaian Kanreg IV BKN Makassar

43
Tabel 6
Komposisi Pegawai Menurut Jabatan

No Jabatan Jumlah Persentase

1. Eselon II 1 0.77 %

2. Eselon III 5 3.82 %

3. Eselon IV 22 16.79 %

4. Fungsional Umum 83 63.35 %

5. Fungsional 20 15.27 %

Jumlah 131 100 %

Sumber : Subbagian Kepegawaian Kanreg IV BKN Makassar

5. Beban Wilayah Kerja

Tugas, Tanggung jawab dan kewenangan Utama Kantor

Regional IV BKN Makassar adalah memberikan pelayanan

kepegawaian di wilayah kerjanya. Adapun wilayah dan beban kerja

Kantor Regional IV BKN Makassar adalah sebagaimana tabel di

bawah ini.

44
Tabel 7
Wilayah dan Beban Kerja Kantor Regional IV BKN Makassar

Jumlah Beban Kerja


No Wilayah Kerja
Instansi (Pegawai)

Pemprov/ Pemkab/
1. 14 72.925
Kota Sulawesi Tengah

Pemprov/ Pemkab/
2. 25 155.984
Kota Selawesi Selatan

Pemprov/ Pemkab/

3. Kota Sulawesi 18 70.618

Tenggara

Pemprov/ Pemkab/
4. 7 30.466
Kota Selawesi Barat

Pemprov/ Pemkab/
5. 12 53.440
Kota Maluku

Jumlah 76 390.433

Sumber : Subbagian Kepegawaian Kanreg IV BKN Makassar

Sebagai gambaran umum, layanan kepegawaian Kantor

Regional IV BKN Makassar di Wilayah kerja Kantor Regional IV

BKN Makassar yang terdiri dari 76 (tujuh puluh enam)

Prov/Kab/Kota, di 5 (lima) Provinsi Sulawesi Tengah, Propinsi

Sulawesi selatan, Provinsi Sulawesi tenggara, Provinsi maluku, dan

Provinsi Sulawesi Barat. Dengan beban kerja 390.433 pegawai.

45
6. Visi, Misi dan Tujuan Kantor Regional IV BKN Makassar

a. Visi

Sebagai perwakilan Badan Kepegawaian Negara (BKN) di wilayah

Sulawesi dan Maluku, Kantor Regional IV BKN Makassar memiliki

visi yang selaras dengan Badan Kepegawaian Negara Pusat. Visi

ditujukan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi

Kantor Regional IV BKN Makassar. Dalam hal ini visi yang diusung

oleh BKN adalah “Mewujudkan Pengelola ASN yang Profesional

dan Berintegritas untuk mendukung tercapainya Indonesia

Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan

gotong royong”.

b. Misi

Untuk merupakan kegiatan atau aktivitas yang dirancang untuk

mendukung tercapainya visi yang telah ditetapkan. Untuk

mewujudkan Visi BKN tersebut dirumuskan misi BKN dan Kantor

Regional IV BKN Makassar sebagai berikut:

1) Pembinaan Pembinaan penyelenggaraan manajemen ASN;

2) Penyelenggaraan manajemen ASN;

3) Penyimpanan informasi pegawai ASN;

4) Pengawasan dan pengendalian norma, standar, prosedur, dan

kriteria manajemen ASN;

5) Mengembangkan dan mengoptimalkan sistim manajemen

internal BKN.

46
c. Tujuan

Tujuan didefinisikan sebagai sesuatu yang akan dicapai atau

dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun dan tujuan

ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi BKN. Adapun

tujuan yang akan dicapai sebagai berikut:

1) Pembinaan Pembinaan penyelenggaraan manajemen ASN.

2) Mewujudkan penyelenggaraan manajemen ASN berkualitas

prima;

3) Mewujudkan peningkatan kualitas database dan sistem


informasi ASN (SI – ASN);
4) Mewujudkan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

NSPK Manajemen ASN;

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik purposive

sample terhadap 3 orang informan kunci yang dilakukan di lingkungan

Kantor Regional IV BKN Makassar dan 7 Orang dari Kantor Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)

Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kepulauan Tanimbar, Kota Palu,

Kabupaten Gowa, Kabupaten Buton Tengah dan Kota Tual. Data

Informan yang berhasil di wawancarai secara intensif adalah sebagai

berikut

47
Tabel 8
Data Informan

UMUR JENIS TANGGAL


NO NAMA KET.
(TAHUN) KELAMIN WAWANCARA

Kepala Bidang
Budi Andayani 10-Mei-2021 Mutasi dan Status
1 57 Laki -laki
Isman Hadi, S.H Kepegawaian (BKN
Makassar)

Laki -laki Kepala Bidang


Dr. Akhmad Pengangkatan dan
2 45 11-Mei-2021
Syauki, S.H.M.H Pensiun (BKN
Makassar)

Laki -laki Sub Koordinator


Basri Samad, Mutasi
3 45 17-Mar-2021
S.H.M.H Kepegawaian (BKN
Makassar)

Laki -laki Pengelola


Kepegawaian
Mughny Hamdani
4 29 12-April-2021 BKPSDM
Rasyid
Pangkajene
Kepulauan

Laki -laki Pengelola


Administrasi
5 Rezky Haryanto 39 12-April-2021
Kepegawaian (BKN
Makassar)

Laki -laki Pengelola


Kepegawaian
7 Arvson Parintak 42 03-Mei-2021
BKPSDM Kep.
Tanimbar

Pengelola
8 Febriyanti Fajrin 27 Perempuan 26-April-2021 Kepegawaian
BKPSDM Kota Palu

Pengelola
Kepegawaian
9 Dharmasari 32 Perempuan 20-April-2021
BKPSDM
Kab.Gowa

Laki -laki Kabid Pensiun kab.


10 La Ode Hermanto 44 03-Mei-2021 BKPSDM
Kab.Buton Tengah

Laki -laki Kepala Bidang


Moksen
11 45 20-April-2021 Mutasi BKPSDM
Renwaryn
Kota Tual
Sumber : Proses Kegiatan Wawancara

48
Data yang tidak terungkap melalui wawancara, dilengkapi dengan

data hasil observasi langsung secara partisipatif yang dilakukan dalam

rentang waktu pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2021. Untuk

memperkuat substansi data hasil wawancara dan observasi, maka

dilakukanlah penelusuran terhadap dokumen dan arsip yang ada.

C. Analisis Hasil Penelitian

Semua data hasil penelitian diuraikan berdasarkan fokus

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Layanan Kenaikan Pangkat

Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas

prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara,

serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih

meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiaannya. Agar kenaikan pangkat

dapat dirasakan sebagai penghargaan, maka kenaikan pangkat harus

diberikan tepat pada waktunya dan tepat pada orangnya.Masa Kenaikan

Pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan tanggal 1 April dan 1 Oktober

setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat

pengabdian. Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama Pegawai Negeri

Sipil dihitung sejak pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.

Pelayanan Kenaikan Pangkat dalam penelitian ini membahas tentang 3

(tiga) hal penting yaitu : 1) Kemudahan Prosedur Pengusulan Kenaikan

Pangkat, 2) Kemudahan mendapatkan informasi terkait berkas Kenaikan

49
Pangkat yang tidak lengkap, 3) Kemudahan mendapatkan informasi

terkait berkas Kenaikan Pangkat yang tidak memenuhi syarat.

a. Kemudahan Prosedur Pengusulan Kenaikan Pangkat.

Kantor Regional IV BKN Makassar merupakan instansi yang

melaksanakan tugas dibidang pembinaan dan penyelenggaraan

manajemen Aparatur Sipil Negara, salah satu tugas BKN yaitu di

bidang kenaikan pangkat. Dalam rangka peningkatan pelayanan

publik dan percepatan reformasi birokrasi di Kantor Regional IV BKN

Makassar semakin memacu pegawainya untuk melakukan

perubahan terhadap alur pengusulan kenaikan pangkat yang selama

ini dinilai masih terdapat beberapa permasalahan yaitu terkadang

penyelesaian tidak tepat waktu yang menyebabkan kerugian bagi

PNS karena kenaikan pangkat tertunda. Salah satu upaya yang

dilakukan Kantor Regional IV BKN Makassar yaitu dengan

menciptakan Aplikasi Ewako yaitu Aplikasi yang berbasis Teknologi,

dalam hal ini mempermudah pengelola kepegawaian untuk

melakukan pengusulan berkas kenaikan pangkat karena aplikasi

tersebut berbasis web dan dapat diakses dari perangkat mobile

ataupun menggunakan laptop.

50
Tabel 9
Kemudahan Prosedur Pengusulan Kenaikan Pangkat secara
Paperless

Nilai
Nilai Kinerja Nilai Total Jumlah
Interval
Pelayanan Persepsi Responden Responden
(b x d/c)

(a) (b) (c) (d) (e)

Tidak Baik 1 61 0 0

Kurang Baik 2 61 0 0

Cukup Baik 3 61 1 0.05

Baik 4 61 30 1.97

Sangat Baik 5 61 30 2.46

Nilai Kinerja 4.48

Nilai Kinerja Konversi 74.59

Kategori Kinerja (B) Baik

Hasil survei tentang kemudahan prosedur pengusulan kenaikan

pangkat secara Paperless menunjukkan nilai interval sebesar 4.48,

dengan nilai konversi sebesar 74.59 atau kategori baik. Hal ini

menggambarkan bahwa Pelayanan Pengusulan kenaikan pangkat

51
secara paperless di Kanreg IV BKN Makassar telah memberikan

kemudahan kepada pihak-pihak terkait baik Institusi yaitu

BKD/BKPSDM maupun individu PNS.

Dari hasil survei tersebut dapat dikemukakan bahwa dengan

menggunakan Aplikasi Ewako yaitu Aplikasi yang berbasis web

pengelola teknis yang ada di BKD/BKPSDM merasa sangat mudah

melakukan pengusulan berkas mutasi. Hal ini dikarenakan

pengelola teknis kepegawaian yang ada di BKD/BKPSDM dapat

mengupload berkas usulan dalam aplikasi Ewako melalui web.

Sebelum penggunaan aplikasi Ewako berkas diusulkan secara

manual dengan menggunakan berkas sehingga membutuhkan

waktu serta biaya untuk pengusulan proses Kenaikan pangkat.

Hasil penilaian ini telah dilakukan wawancara langsung dengan

Kepala Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian dengan penjelasan

sebagai berikut:

“Kami menciptakan aplikasi Ewako untuk menyelesaikan


permasalahan kenaikan pangkat yang selama ini dikelola
secara manual dengan menggunakan berkas yang dibawa
langsung ke BKN yang selama ini kami melihat memakan
waktu yang cukup lama sehingga sering terjadi keterlambatan
dalam penetapan KP yang akibatnya merugikan PNS
tersebut, dengan aplikasi ini semakin mempermudah proses
pengusulan Kenaikan pangkat karena dikelola secara digital
tanpa berkas hanya menggunakan file PDF dan dikirim secara
online tanpa harus datang secara fisik untuk menyetor berkas,
selain itu juga kondisi dunia sekarang yang dilanda Covid -19
memaksa kita untuk bekerja dari rumah untuk menghindari
kontak fisik guna memutus mata rantai Corona. (Budi
Andayani Isman Hadi, 15 April 2021)”

52
Selain itu juga kepala Sub Bidang Mutasi Kepegawaian

menceritakan proses Kenaikan pangkat sebelum dan setelah

menggunakan aplikasi Ewako, beliau menyatakan

“Sebelumnya proses kenaikan pangkat diusul dari BKD/BKPSM


oleh pengadministrasi kepegawaian kemudian mengirim atau
membawa Berkas usulan ke BKN. Kemudian BKN menerima
dan memetakan berdasarkan bagian setiap wilayah setelah itu
dibagikan ke bagian teknis. Setelah selesai diperiksa, petugas
teknis mengeluarkan hasil pemeriksaan berupa catatan kecil di
berkas setiap ada permasalahan. Petugas administrasi dari
BKD/BKPSDM menghubungi BKN terkait updating berkas
tersebut, apabila ada catatan petugas BKD/BKPSDM ke BKN
untuk mengambil berkas tersebut untuk dilengkapi. Kegiatan
seperti inilah yang mengakibatkan keterlambatan penetapan KP
bahkan menunda KP. Sedangkan setelah menggunakan Aplikasi
Ewako petugas admin mengusulkan List PNS yang akan KP
secara online kemudian Melakukan Scanning berkas
persyaratan. Mengirim secara online ke Aplikasi Ewako, setelah
itu dari Bagian TU BKN memeriksa usulan kemudian di kirim
secara online ke bagian teknis untuk diperiksa. Untuk
mengupdate petugas BKD/BKPSDM melihat di Aplikasi Ewako
kekurangan ataupun persetujuan dari data tersebut. (Basri
Samad, 26 April 2021)”.

Berdasarkan observasi dan keterangan dari petugas dan

pimpinan di bidang kepangkatan dan mutasi kepegawaian maka

penggunaan Aplikasi Ewako mempermudah dalam pengusulan

Kenaikan pangkat PNS.

53
Gambar 5
SOP Penerimaan Berkas Usul Mutasi Kepegawaian

Sumber : Alur Proses Penerimaan Berkas Mutasi Kepegawaian

SOP adalah serangkaian prosedur yang perlu dilakukan untuk

mendapat hasil yang diinginkan. Nantinya, hal ini akan menjadi panduan

bagi karyawan tentang apa yang harus mereka lakukan. SOP Penerimaan

54
Berkas Mutasi Kepegawaian seperti terdapat pada gambar di atas

menunjukkan serangkaian proses administrasi perkantoran yang berisi

cara melakukan pekerjaan,waktu pelaksanaan , tempat pelaksanaan, dan

juga siapa yang melaksanakan.

Gambar 6
Proses Pengusulan Kenaikan Pangkat melalui Aplikasi e-Wako

Sumber : Tampilan Proses Pengusulan Kenaikan Pangkat melalui Aplikasi Ewako

Aplikasi Ewako adalah Aplikasi berbasis web yang dibuat dan

digunakan sebagai pengganti berkas fisik usul Kenaikan Pangkat/Pensiun

Kepegawaian pada Kantor Regional IV BKN. Seperti yang terdapat pada

gambar 6 adalah merupakan tampilan menu di instansi BKD/BKPSDM

yang akan melakukan proses Pengusulan Kenaikan Pangkat. Dimana

pada menu tersebut di atas Pengelola Kepegawaian yang ada di

BKD/BKPSDM melakukan proses pengusulan sampai pada penyelesaian

55
berkas dengan mengikuti tahapan yang terdapat pada menu intansi dalam

Aplikasi Ewako.

Gambar 7
Proses Pengusulan dan Pengelolaan Berkas Kenaikan Pangkat
secara Manual

Sumber : Dokumentasi berkas usul kenaikan pangkat secara manual di Kanreg IV BKN

Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas

prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara,

serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih

meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya.

Pada gambar 7 menunjukkan Proses Pengusulan dan

Pengelolaan berkas Kenaikan Pangkat secara manual sebelum Aplikasi

Ewako diciptakan. Kondisi tersebut di atas terjadi di Kantor Regional IV

BKN pada saat Proses Pengusulan Berkas Kenaikan Pangkat periode

April dan Oktober setiap tahunnya. Proses pengusulan berkas secara

manual memakan waktu dan jumlah SDM yang banyak untuk melakukan

56
proses tersebut dikarenakan banyaknya berkas yang dikelola. Selain itu

bagian penerima berkas (TU) harus menyiapkan sarana dan prasarana

penyimpanan berkas yang masuk untuk diperiksa dan didistribusikan ke

teknis sesuai tugas dan tanggungjawabnya.

Gambar 8
Arsip Dokumen Kenaikan Pangkat

Sumber : Dokumentasi Arsip Dokumen Kenaikan Pangkat

Pengertian arsip adalah catatan rekaman kegiatan atau sumber

informasi dengan berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga,

organisasi maupun perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan.

Pada gambar 8 adalah merupakan tempat penyimpanan arsip dokumen

57
kenaikan pangkat dari BKD/BKPSDM di Wilayah Kantor Regional IV BKN

Makassar.

Gambar 9
Proses Pengusulan dan pengelolaan Kenaikan Pangkat secara
Digital

Sumber : Dokumentasi Proses Pengusulan Kenaikan Pangkat secara Digital Sumber

58
Digitalisasi adalah proses pengalihan informasi dalam bentuk analog

ke bentuk digital. Proses pengalihan dilakukan dengan menggunakan

teknologi digital, sehingga informasi bisa diperoleh dan ditransmisikan melalui

peralatan dan jaringan internet. Pada gambar 9 merupakan proses

Pengusulan Kenaikan Pangkat secara Digital yang dilakukan oleh salah satu

BKD/BKPSDM, dimana proses yang dilakukan sangat mudah karena hanya

menggunakan aplikasi berbasis web tanpa harus datang ke Kantor Regional

IV BKN dan tidak perlu menggunakan berkas.

Gambar 10
Tampilan Awal Aplikasi e-WAKO

Sumber : Dokumentasi Tampilan awal cara Login ke Aplikasi EWAKO

Pada gambar 10 merupakan tampilan halam awal Aplikasi Ewako

V.2020 dan dapat diakses melalui alamat https://apps-

makassar.bkn.go.id

59
Gambar 11
Menu Fitur/Statistik Data

Sumber : Dokumentasi Tampilan Proses Pengajuan Berkas melalui EWAKO

Pada gambar 11 merupakan halaman dashboard. Pada halaman

dashboard setiap user akan dapat melihat statistik data masing-masing

instansi. Statistik di halaman dashboard meliputi persentase jumlah

pegawai berdasarkan jenis kelamin dan jumlah pegawai berdasarkan

golongan.

60
Gambar 12
Menu Agenda Berkas

Sumber : Dokumentasi Agenda Berkas EWAKO v.2020.02

Pada gambar 12 merupakan halaman menu agenda berkas. Pada

halaman ini instansi membuat agenda pelayanan seperti nomor surat,

perihal, dan tanggal usul.

Gambar 13
Menu data file Scan dan Upload Berkas

Sumber : Dokumentasi Upload Berkas EWAKO v.2020.02

Pada gambar 13 merupakan halaman menu data file scan dan

upload berkas. Untuk Upload file scan pendukung cukup drag and drop

file ke dalam kolom upload, maka file akan otomatis ter-upload.

61
Gambar 14
Rekap Berkas

Sumber : Dokumentasi Berkas terkirim ke TU Bidang Mutasi Kanreg IV BKN

Pada gambar 14 merupakan halaman rekap berkas. Pada

prosedur ini Instansi akan mengupload listing / nominatif PNS yang akan

diajukan dalam proses pelayanan kepegawaian, Maka berkas secara

otomatis akan masuk ke pelayanan Kantor Regional IV BKN

Gambar 15
Rekap Berkas Usul Masuk

Sumber : Dokumentasi Penerimaan Usulan Berkas dai BKD/BKPSD

Pada gambar 15 merupakan halaman rekap berkas Usul masuk

dari BKD/BKPSDM . Pada prosedur ini, bagian penerimaan (TU) berkas

62
akan mengelola dan menditribusikan ke teknis untuk dikerjakan sesuai

tugas dan wilayah masing-masing

Gambar 16
Proses Pengusulan Kenaikan Pangkat Provinsi Sulawesi Selatan

63
Sumber : Dokumentasi Pengusulan berkas BKD/BKPSDM

Pada gambar 16 merupakan contoh pengusulan berkas Kenaikan

Pangkat yang dilakukan Oleh BKPSDM Provinsi Sulawesi Selatan mulai

dari tahap awal sampai berkas terkirim ke Kanreg IV BKN. Dalam hal ini

memberikan contoh kemudahan proses pengusulan Kenaikan Pangkat

yang dilakukan oleh BKPSDM Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Kemudahan Mendapatkan Informasi Terkait Berkas Tidak Lengkap

(BTL)

Pengusulan berkas kenaikan pangkat sering terjadi kekurangan

berkas atau Berkas Tidak Lengkap (BTL), sehingga Kenaikan pangkat

terkadang tidak selesai tepat waktu bahkan melewati batas yang telah

ditentukan sehingga harus menunggu periode selanjutnya atau bahkan

tidak menerima gaji bagi PNS yang akan pensiun. Salah satu upaya

yang dilakukan Kantor Regional IV BKN Makassar yaitu dengan

menciptakan Aplikasi Ewako yaitu Aplikasi yang berbasis Teknologi,

64
dalam hal ini mempermudah pengelola kepegawaian untuk

mendapatkan informasi terkait kekurangan berkas.

Tabel 10
Kemudahan Mendapatkan Informasi Terkait Berkas Tidak
Lengkap(BTL)

Nilai
Nilai Kinerja Nilai Total Jumlah
Interval
Pelayanan Persepsi Responden Responden
(b x d/c)
(a) (b) (c) (d) (e)
Tidak Baik 1 61 0 0
Kurang Baik 2 61 0 0
Cukup Baik 3 61 1 0.05
Baik 4 61 30 1.97
Sangat Baik 5 61 30 2.46
Nilai Kinerja 4.48
Nilai Kinerja Konversi 74.59
Kategori Kinerja (B) Baik

Hasil survei tentang kemudahan mendapatkan informasi terkait

berkas tidak lengkap menunjukkan nilai interval sebesar 4.48,

dengan nilai konversi sebesar 74.59 atau kategori baik. Hal ini

menggambarkan bahwa Pelayanan mendapatkan informasi terkait

berkas tidak lengkap secara paperless di Kanreg IV BKN telah

memberikan kemudahan kepada pihak-pihak terkait baik Intitusi yaitu

BKD/BKPSDM maupun individu PNS.

Dari hasil survei tersebut dapat dikemukakan bahwa dengan

menggunakan Aplikasi Ewako yaitu Aplikasi yang berbasis web

pengelola teknis yang ada di BKD/BKPSDM merasa sangat mudah

65
mendapatkan informasi terkait kekurangan berkas/dokumen. Hal ini

dikarenakan pengelola teknis kepegawaian yang ada di

BKD/BKPSDM dapat langsung melihat informasi tersebut dalam

aplikasi Ewako sesaat setelah verifikasi berkas oleh petugas yang

ada di Kanreg IV BKN, dimana sebelum menggunakan aplikasi

Ewako berkas diusul secara manual sehingga membutuhkan waktu

yang lama untuk memperoleh informasi terkait kekurangan berkas

yaitu petugas harus datang menjemput berkas yang masuk dalam

kategori belum ditetapkan karena ada kekurangan sebagai contoh

salah satu pegawai an.Ibu Lili dari BKD Banggai tertunda kenaikan

pangkatnya untuk periode Oktober 2019 dikarenakan berkas tercecer

dan waktu penerimaan informasi terkait kekurangan berkas

memakan waktu yang cukup lama.

Hal itu sejalan dengan apa yang ditemukan oleh peneliti dimana

melihat contoh berkas salah satu pegawai Lili dari BKD Kabupaten

Banggai yang tidak diterbitkan persetujuan teknis Kenaikan pangkat

periode April tahun 2020 dikarenakan berkas tidak lengkap. Menurut

kepala Sub bagian mutasi menyatakan bahwa

“Berkas dari ibu lili tercecer pada saat pengiriman ke Kanreg IV


BKN, pada saat dikonfirmasi ke pengelola teknis kepegawaian
di BKD Banggai pengiriman ulang berkas melewati batas waktu
kelengkapan berkas yang telah ditetapkan oleh Kantor Regional
IV BKN Makassar.( Basri Samad, 20 April 2021).

Selain itu Pengelola kepegawaian dari BKPSDM Pangkajene

Kepulauan menyatakan bahwa

66
“Dengan menggunkan aplikasi e-wako memberikan informasi
yang lengkap dan akurat, karena usulan dapat dilihat sampai
dimana progresnya dan kalau ada kekurangan juga bisa dilihat
di daftar apa yang kurang jadi bisa langsung diperbaiki dengan
tepat waktu.(Mughny Hamdani Rasyid, 12 April 2021).

Salah satu pengelola kepegawaian di kantor Regional IV BKN

makassar menyatakan bahwa :

“Dengan aplikasi Ewako informasinya lengkap, akurat, tepat


waktu.(Rezky Haryanto, 12 April 2021).

Berdasarkan observasi dan keterangan dari petugas dan

pimpinan di bidang kepangkatan dan mutasi kepegawaian maka

penggunaan Aplikasi Ewako mempermudah mendapatkan informasi

terkait kekurangan berkas.

Gambar 17
Tampilan Berkas Tidak Lengkap

Sumber : Dokumentasi Berkas KP Tidak Lengkapberkas.

67
Pada gambar 17 merupakan tampilan halaman berkas yang tidak

lengkap. Dalam halaman tersebut akan memberikan informasi pada saat

setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim teknis yang ada di Kanreg IV

BKN.

Gambar 18
Berkas Tidak Lengkap Prov. Sulawesi selatan

Sumber : Dokumentasi Berkas KP Tidak Lengkap Prov Sulawesi Selatan .

68
Pada gambar 18 merupakan contoh Berkas Tidak Lengkap (BTL)

yang telah diusulkan oleh Pengelola Kepegawaian BKPSDM Provinsi

Sulawesi Selatan, atas kekurangan berkas tersebut sesaat setelah tim

teknis BKN mengumumkan, maka Pengelola Kepegawaian Provinsi

Sulawesi Selatan bisa langsung melengkapi berkas tersebut melalui

upload data.

c. Kemudahan Mendapatkan Informasi Tentang Berkas yang Tidak

Memenuhi Syarat (TMS)

Kenaikan pangkat PNS merupakan penghargaan yang

diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian PNS terhadap negara,

serta sebagai dorongan kepada PNS untuk meningkatkan prestasi

kerja dan pengabdianya. Akan tetapi terkadang Kantor Regional IV

BKN Makassar menerima usul Kenaikan Pangkat dari pengelola

kepegawian yang tidak memenuhi syarat (TMS). Kantor Regional IV

BKN Makassar telah melakukan beberapa pembinaan kepada

pengelola kepegawaian instansi diwilayah kerja untuk meminimalisir

kesalahan dalam pengusulan kenaikan pangkat. PNS tersebut tetap

diusul untuk naik pangkat akan tetapi terdapat beberapa berkas usul

masuk yang belum memenuhi syarat.

69
Tabel 11
Kemudahan Mendapakan Informasi terkait Berkas Tidak
Memenuhi Syarat

Nilai
Nilai Total Jumlah Nilai Interval
Kinerja
Persepsi Responden Responden (b x d/c)
Pelayanan
(a) (b) (c) (d) (e)
Tidak Baik 1 61 0 0
Kurang
2 61 0 0
Baik
Cukup
3 61 2 0.10
Baik
Baik 4 61 38 2.49
Sangat
5 61 21 1.72
Baik
Nilai Kinerja 4.31
Nilai Kinerja Konversi 71.86
(B)
Kategori Kinerja
Baik

Hasil survei tentang kemudahan mendapatkan informasi

tentang berkas tidak memenuhi syarat (TMS) menunjukkan nilai

interval sebesar 4.31, dengan nilai konversi sebesar 71.86 atau

kategori baik. Hal ini menggambarkan bahwa pelayanan

mendapatkan informasi terkait Berkas tidak Lengkap secara

paperless oleh Kanreg IV BKN memberikan kemudahan kepada

pihak-pihak terkait baik Institusi yaitu BKD/BKPSDM maupun individu

PNS.

Dari hasil survei tersebut dapat dikemukakan bahwa dengan

menggunakan Aplikasi Ewako yaitu Aplikasi yang berbasis web,

pengelola teknis yang ada di BKD/BKPSDM merasa sangat mudah

70
mendapatkan informasi terkait berkas yang tidak memenuhi syarat.

Hal ini dikarenakan pengelola teknis kepegawaian yang ada di

BKD/BKPSDM dapat langsung melihat informasi tersebut dalam

aplikasi Ewako sesaat setelah verifikasi berkas oleh petugas yang

ada di Kanreg IV BKN sehingga Petugas Teknis yang ada di

BKD/BKPSDM bisa langsung menyampaikan informasi kepada PNS

yang TMS bahwa untuk periode tersebut belum bisa naik pangkat

dikarenakan belum memenuhi persyaratan, dimana sebelum

menggunakan aplikasi Ewako berkas usul yang tidak memenuhi

syarat akan diinformasikan setelah pengembalian berkas ke Instansi

Pengusul sehingga informasi dapat diperoleh setelah berkas

pengembalian diterima. Peneliti juga melakukan wawancara dengan

kepala bidang mutasi dan status kepegawaian dengan penjelasan

sebagai berikut :

“Sangat meminimalisir Penundaan Kenaikan Pangkat. Dimana


dengan menggunakan Aplikasi Ewako semua berkas tersimpan
dengan baik dalam aplikasi . permasalahan terlambat, tercecer
tidak ada lagi. Hanya saja tertunda kalau memang tidak
memenuhi syarat yang telah ditetapkan” (tanggal 02 mei 2021)”

Selain itu juga dari pengelola kepegawaian dari BKPSDM

Kepulauan Tanimbar mengungkapkan:

“Permasalahan berkas yang tidak memenuhi syarat sangat


mudah diakses karena dengan aplikasi Ewako langsung melihat
pemeritahuan terkait berkas yang TMS, sehimgga tidak perlu
melengkapi kekuranganberkas. (Arvson Parintak tanggal 03 mei
2021)”

71
Berdasarkan observasi dan wawancara maka penggunaan

Aplikasi Ewako mempermudah mendapatkan informasi terkait berkas

yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Gambar 19
SOP Pengembalian Produk yang tidak sesuai

Sumber : Alur Proses Pengembalian Produk kenaikan pangkat yang tidak sesuai

72
SOP adalah serangkaian prosedur yang perlu dilakukan untuk

mendapat hasil yang diinginkan. Nantinya, hal ini akan menjadi panduan

bagi karyawan tentang apa yang harus mereka lakukan. SOP

Pengembalian Produk/Berkas yang tidak sesuai seperti terdapat pada

gambar di atas menunjukkan serangkaian proses administrasi

perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan,waktu pelaksanaan ,

tempat pelaksanaan, dan juga siapa yang melaksanakan.

Gambar 20
Tampilan Berkas Tidak Memenuhi Syarat

Sumber : Dokumantasi Berkas yang TMS dalam Aplikasi Ewako

Pada gambar 20 merupakan contoh Tampilan Berkas Tidak

Memenuhi Syarat (TMS) yang telah diusulkan oleh Pengelola

Kepegawaian BKD/BKPSDM, oleh karena itu maka berkas akan

73
dikembalikan oleh Kanreg IV BKN karena tidaka memenuhi syarat untuk

naik pangkat.

Gambar 21
Contoh Berkas Tidak Memenuhi Syarat Provinsi Sulawesi Selatan

Sumber : Aplikasi Ewako

Pada gambar 21 merupakan contoh Tampilan Berkas Tidak

Memenuhi Syarat (TMS) yang telah diusulkan oleh Pengelola

Kepegawaian BKPSDM Provinsi Sulawesi Selatan, oleh karena itu maka

berkas akan dikembalikan oleh Kanreg IV BKN karena tidaka memenuhi

syarat untuk naik pangkat.

2. Layanan Pensiun

Pensiun adalah Jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap

Pegawai Negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada

Negara. Penyelenggaraan pembayaran pensiun dilakukan berdasarkan

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan

Pensiun Janda/Duda Pegawai. Pelayanan Pensiu dalam penelitian ini

membahas tentang 3 (tiga) hal penting yaitu : 1) Kemudahan Prosedur

74
Pengusulan Pensiun, 2) Kemudahan mendapatkan informasi terkait

berkas Pensiun yang tidak lengkap, 3) Kemudahan mendapatkan

informasi terkait berkas Pensiun yang tidak memenuhi syarat.

a. Kemudahan Prosedur Pengusulan Pensiun.

Gambar 22
Proses Pengusulan dan Pengelolan Berkas Pensiun Secara Manual

75
Sumber : Dokumentasi Usul Pensiun di Kanreg IV BKN Makassar secara Manual

Berdasar Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969, yang dimaksud

pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap PNS

yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada negara..

Pada gambar 22 menunjukkan Proses Pengusulan dan

Pengelolaan berkas Pensiun secara manual. Kondisi tersebut di atas

terjadi di Kantor Regional IV BKN pada saat Proses Pengusulan Berkas

Pensiun tahun 2020. Proses pengusulan berkas secara manual memakan

waktu dan jumlah SDM yang banyak untuk melakukan proses tersebut

dikarenakan banyaknya berkas yang dikelola. Selain itu bagian penerima

berkas (TU) harus menyiapkan sarana dan prasarana penyimpanan

berkas yang masuk untuk diperiksa dan didistribusikan ke teknis sesuai

tugas dan tanggungjawabnya.

76
Gambar 23
Penyimpanan Arsip Pensiun

Sumber : Dokumentasi Arsip Berkas/Dokumen Pensiun di Kanreg IV BKN

Pengertian arsip adalah catatan rekaman kegiatan atau sumber

informasi dengan berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga,

77
organisasi maupun perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan.

Pada gambar 23 adalah merupakan tempat penyimpanan arsip dokumen

Pensiun dari BKD/BKPSDM di Wilayah Kantor Regional IV BKN

Makassar.

Gambar 24
Pengsulan dan Pengelolaan Pensiun PNS secara Digital

Sumber : Dokumentasi Proses Pengusulan Pensiun secara Digital di BKN Makassar

78
Digitalisasi adalah proses pengalihan informasi dalam bentuk

analog ke bentuk digital. Proses pengalihan dilakukan dengan

menggunakan teknologi digital, sehingga informasi bisa diperoleh dan

ditransmisikan melalui peralatan dan jaringan internet. Pada gambar 9

merupakan proses Pengusulan dan Pengelolaan Berkas Pensiun secara

Digital yang dilakukan oleh salah satu BKD/BKPSDM, dimana proses

yang dilakukan sangat mudah karena hanya menggunakan aplikasi

berbasis web tanpa harus datang ke Kantor Regional IV BKN dan tidak

perlu menggunakan berkas.

Gambar 25
Tampilan Awal Aplikasi e-WAKO

Sumber : Dokumentasi Tampilan Awal Pengusulan Pensiun melalui Aplikasi Ewako

Aplikasi Ewako adalah Aplikasi berbasis web yang dibuat dan

digunakan sebagai pengganti berkas fisik usul Kenaikan Pangkat/Pensiun

79
Kepegawaian pada Kantor Regional IV BKN. Seperti yang terdapat pada

gambar 25 adalah merupakan tampilan menu di instansi BKD/BKPSDM

yang akan melakukan proses Pengusulan Pensiun PNS. Dimana pada

menu tersebut di atas Pengelola Kepegawaian yang ada di BKD/BKPSDM

melakukan proses pengusulan sampai pada penyelesaian berkas dengan

mengikuti tahapan yang terdapat pada menu intansi dalam Aplikasi

Ewako.

Gambar 26
Menu Fitur/Statistik Data

Sumber : Dokumentasi Agenda Pengusulan Berkas Pensiun

Pada Gambar 26 merupakan halaman dashboard. Pada halaman

dashboard setiap user akan dapat melihat statistik data masing-masing

instansi. Statistik di halaman dashboard meliputi persentase jumlah

pegawai berdasarkan jenis kelamin dan jumlah pegawai berdasarkan

golongan.

80
Gambar 27
Menu Tampilan Instansi

Sumber : Dokumentasi Proses Pengusulan Pensiun

Pada Gambar 27 merupakan halaman menu agenda berkas.

Pada halaman ini instansi membuat agenda pelayanan seperti nomor

surat, perihal, dan tanggal usul.

Gambar 28
Menu Upload Berkas

Sumber : Dokumentasi Upload Berkas Pensiun melalui Aplikasi Ewako

81
Pada Gambar 28 merupakan halaman menu data file scan dan

upload berkas. Untuk Upload file scan pendukung cukup drag and drop

file ke dalam kolom upload, maka file akan otomatis ter-upload.

Gambar 29
Rekap Berkas

Sumber : Dokumentasi Proses pengiriman berkas melalui aplikasi Ewako ke BKN

82
Pada Gambar 29 merupakan halaman rekap berkas. Pada

prosedur ini Instansi akan mengupload listing / nominatif PNS yang akan

diajukan dalam proses pengusulan Pensiun, Maka berkas secara otomatis

akan masuk ke pelayanan Pensiun Kantor Regional IV BKN.

Gambar 30
Berkas Masuk

Sumber : Dokumentasi berkas diterima oleh TU BKN

Pada Gambar 30 merupakan halaman rekap berkas Usul masuk

Pensiun dari BKD/BKPSDM . Pada prosedur ini, bagian penerimaan (TU)

berkas akan mengelola dan menditribusikan ke teknis untuk dikerjakan

sesuai tugas dan wilayah masing-masing

Kantor Regional IV BKN Makassar merupakan instansi yang

melaksanakan tugas dibidang pembinaan dan penyelenggaraan

manajemen Aparatur Sipil Negara, salah satu tugas BKN yaitu di

bidang pensiun. Dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan

percepatan reformasi birokrasi di Kantor Regional IV BKN Makassar

semakin memacu pegawainya untuk melakukan perubahan terhadap

83
alur pengusulan pensiun yang selama ini dinilai masih terdapat

beberapa permasalahan yaitu terkadang penyelesaian tidak tepat

waktu yang menyebabkan kerugian bagi PNS karena Nota

Persetujuan Pensiunnya tertunda. Salah satu upaya yang dilakukan

Kantor Regional IV BKN Makassar yaitu dengan menciptakan Aplikasi

Ewako yaitu Aplikasi yang berbasis Teknologi, dalam hal ini

mempermudah pengelola kepegawaian untuk melakukan pengusulan

berkas pensiun karena aplikasi tersebut berbasis web dan dapat

diakses dari perangkat mobile ataupun menggunakan laptop.

Tabel 12
Kemudahan Prosedur Pengusulan Pensiun secara Paperless

Nilai Kinerja Nilai Total Jumlah Nilai Interval


Pelayanan Persepsi Responden Responden (b x d/c)
(a) (b) (c) (d) (e)
Tidak Baik 1 61 0 0
Kurang Baik 2 61 0 0
Cukup Baik 3 61 1 0.05
Baik 4 61 30 1.97
Sangat Baik 5 61 30 2.46
Nilai Kinerja 4.48
Nilai Kinerja Konversi 74.59
Kategori Kinerja (B) Baik

Hasil survei tentang kemudahan prosedur pengusulan

pensiun secara Paperless menunjukkan nilai interval sebesar sebesar

4.48, dengan nilai konversi sebesar 74.59 atau kategori baik. Hal ini

menggambarkan bahwa Pelayanan Pengusulan Pensiun secara

84
Paperless di Kanreg IV BKN Makassar telah memberikan kemudahan

kepada pihak-pihak terkait baik institusi yaitu BKD/BKPSDM maupun

individu PNS.

Dari hasil survei tersebut dapat dikemukakan bahwa dengan

menggunakan Aplikasi Ewako yaitu Aplikasi yang berbasis web

pengelola teknis yang ada di BKD/BKPSDM merasa sangat mudah

melakukan pengusulan berkas pensiun. Hal ini dikarenakan pengelola

teknis kepegawaian yang ada di BKD/BKPSDM dapat mengupload

berkas usulan dalam aplikasi Ewako melalui web. Sebelum

penggunaan aplikasi Ewako berkas diusulkan secara manual dengan

menggunakan berkas sehingga membutuhkan waktu serta biaya untuk

pengusulan pensiun. Hasil penilaian ini telah dilakukan wawancara

langsung dengan Kepala Bidang Pengangkatan dan Pensiun dengan

penjelasan sebagai berikut:

“Kami menciptakan aplikasi Ewako ini karena saya melihat


permasalahan dalam Penetapan Pensiun dimana sering terjadi
penetapan Pensiun melebihi batas yang telah ditetapkan
sehingga pembayaran gaji yang bersangkutan terputus, dengan
aplikasi Ewako sangat mengurangi permasalahan tersebut.
(Akhmad Syauki, 26 April 2021)”

Selain itu dari Pengelola Pensiun BKPSDM Kota Palu mengatakan:

“Dengan aplikasi Ewako semakin baik karena telah menerapkan


prosedur paperless sehingga tidak ada lagi penumpukan
berkas. Sehingga dimanapun berada kita bisa membuka
aplikasi Ewako untuk mendapatkan informasi tentang proses
pensiun. (Febriyanti Fajrin, 26 April 2021)”

85
Berdasarkan observasi dan keterangan dari petugas dan

pimpinan di bidang Pengangkatan dan Pensiun maka penggunaan

Aplikasi Ewako mempermudah dalam Pengusulan Pensiun PNS.

Gambar 31
SOP Pengusulan Berkas Pensiun

Sumber : Alur Proses Pengusulan Pensiun di BKN Makassar

86
SOP adalah serangkaian prosedur yang perlu dilakukan untuk

mendapat hasil yang diinginkan. Nantinya, hal ini akan menjadi panduan

bagi karyawan tentang apa yang harus mereka lakukan. SOP Penerimaan

Berkas Usul Pensiun seperti pada gambar 31 menunjukkan serangkaian

proses administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan

pekerjaan,waktu pelaksanaan , tempat pelaksanaan, dan juga siapa yang

melaksanakan.

Gambar 32
Pengusulan Berkas Pensiun Kabupaten Barru

87
Sumber : Proses Pengusulan Berkas Pensiun melalui Aplikasi Ewako

Pada gambar 32 merupakan contoh pengusulan berkas Pensiun

yang dilakukan Oleh BKD Kabupaten Barru muaii dari tahap awal sampai

berkas terkirim ke Kanreg IV BKN. Dalam hal ini memberikan contoh

88
kemudahan proses pengusulan yang dilakukan oleh BKD Kabupaten

Barru dalam pengusulan berkas Pensiun melalui Aplikasi Ewako.

b. Kemudahan Mendapatkan Informasi Terkait Berkas Tidak Lengkap

(BTL)

Pengusulan berkas pensiun sering terjadi kekurangan berkas

atau Berkas Tidak Lengkap (BTL), sehingga Nota Persetujuan Pensiun

terkadang tidak selesai tepat waktu bahkan melewati batas yang telah

ditentukan sehingga tidak menerima gaji bagi PNS yang akan

pensiun. Salah satu upaya yang dilakukan Kantor Regional IV BKN

Makassar yaitu dengan menciptakan Aplikasi Ewako yaitu Aplikasi

yang berbasis Teknologi, dalam hal ini mempermudah pengelola

kepegawaian untuk mendapatkan informasi terkait kekurangan berkas.

Tabel 13
Kemudahan Mendapatkan Informasi terkait Berkas Tidak Lengkap
(BTL)

Nilai
Nilai Total Jumlah Nilai Interval
Kinerja
Persepsi Responden Responden (b x d/c)
Pelayanan
(a) (b) (c) (d) (e)
Tidak Baik 1 61 0 0
Kurang Baik 2 61 0 0
Cukup Baik 3 61 1 0.05
Baik 4 61 30 1.97
Sangat Baik 5 61 30 2.46
Nilai Kinerja 4.48
Nilai Kinerja Konversi 74.59
(B)
Kategori Kinerja
Baik

89
Hasil survei tentang kemudahan mendapatkan informasi terkait

berkas tidak lengkap menunjukkan nilai interval sebesar 4.48, dengan

nilai konversi sebesar 74.59 atau kategori baik. Hal ini

menggambarkan bahwa Pelayanaan mendapatkan informasi terkait

berkas tidak lengkap secara Paperless di Kantor Regional IV BKN

Makassar telah memberikan kemudahan kepada pihak-pihak terkait

baik institusi yaitu BKD/BKPSDM maupun individu PNS.

Dari hasil survei tersebut dapat dikemukakan bahwa dengan

menggunakan Aplikasi Ewako yaitu Aplikasi yang berbasis web

pengelola teknis yang ada di BKD/BKPSDM merasa sangat mudah

mendapatkan informasi terkait kekurangan berkas/dokumen. Hal ini

dikarenakan pengelola teknis kepegawaian yang ada di BKD/BKPSDM

dapat langsung dapat melihat informasi tersebut dalam aplikasi Ewako

sesaat setelah verifikasi berkas oleh petugas yang ada di Kanreg IV

BKN. Sebelum menggunakan aplikasi Ewako berkas diusul secara

manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh

informasi terkait kekurangan berkas yaitu petugas harus datang

menjemput berkas yang masuk dalam kategori belum ditetapkan

karena ada kekurangan sebagai contoh salah satu pegawai an. Tauhid

dari BKD Gowa Nota Persetujuan Pensiunnya melewati batas akhir

pensiunnya dikarenakan berkas tercecer dan waktu penerimaan

informasi terkait kekurangan berkas memakan waktu yang cukup lama.

90
Hal itu sejalan dengan apa yang ditemukan oleh peneliti dimana

melihat contoh berkas salah satu pegawai Tauhid dari BKD Kabupaten

Gowa yang tidak diterbitkan persetujuan teknis Pensiun pada bulan

juli 2020 dikarenakan berkas tidak lengkap. Menurut kepala Sub

bagian Pensiun menyatakan bahwa

“Berkas dari bapak tauhid tercecer pada saat pengiriman ke


Kanreg IV BKN, pada saat dikonfirmasi ke pengelola teknis
kepegawaian di BKD Gowa pengiriman ulang berkas memakan
waktu sehingga pegawai tersebut tidak menerima SK
Pensiunnya sesuai BUP. (Basri Samad, 20 April 2021).

Selain itu dari Pengelola pensiun dari BKPSDM Kabupaten

Gowa mengatakan bahwa:

“Sistem sudah baik, sangat mempermudah karena sistem ini


jadi membuat mudah mendapatkan info terkait berkas tidak
lengkap. (Dharmasari, 20 April 2021).

Berdasarkan observasi dan keterangan dari petugas dan

pimpinan di bidang Pengangkatan dan Pensiun maka penggunaan

Aplikasi Ewako mempermudah mendapatkan informasi terkait

kekurangan berkas.

Gambar 33
Tampilan Berkas Masuk

Sumber : Dokumentasi Berkas Pensiun yang tidak lengkap aplikasi Ewako

91
Pada gambar 33 merupakan halaman rekap berkas Usul masuk

Pensiun dari BKD/BKPSDM . Pada prosedur ini, bagian penerimaan (TU)

berkas akan mengelola dan menditribusikan ke teknis untuk dikerjakan

sesuai tugas dan wilayah masing-masing.

Gambar 34
Berkas Tidak Lengkap

Sumber : Dokumentasi Berkas Pensiun yang tidak lengkap aplikasi Ewako

Pada gambar 34 merupakan tampilan halaman berkas yang tidak

lengkap dalam pengusulan Pensiun. Dalam halaman tersebut akan

memberikan informasi pada saat setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim

teknis yang ada di Kanreg IV BKN.

Gambar 35
Berkas Tidak Lengkap Kab.Barru

Sumber : Dokumentasi Berkas Pensiun yang tidak lengkap aplikasi Ewako

92
Pada gambar 35 merupakan contoh Berkas Pensiun Tidak

Lengkap (BTL) yang telah diusulkan oleh Pengelola Kepegawaian BKD

Kabupaten Barru, atas kekurangan berkas tersebut sesaat setelah tim

teknis BKN mengumumkan, maka Pengelola Kepegawaian Kabupaten

Barru bisa langsung melengkapi berkas tersebut melalui upload data.

3. Berkas yang di upload di BKN telah di scan oleh PNS yang

Bersangkutan.

Kantor Regional IV BKN Makassar dalam menetapkan

Kenaikan pangkat dan Pensiun membutuhkan data serta kelengkapan

dokumen persyaratan. Oleh karena itu BKN akan menetapkan KP dan

pensiun apabila data dan persyaratan telah dipenuhi oleh PNS yang

akan KP dan Pensiun.

Tabel 14
Berkas yang di upload di BKN telah di scan oleh PNS yang
Bersangkutan

Nilai
Nilai Total Jumlah Nilai Interval
Kinerja
Persepsi Responden Responden (b x d/c)
Pelayanan
(a) (b) (c) (d) (e)
Tidak Baik 1 61 0 0
Kurang Baik 2 61 18 0.59
Cukup Baik 3 61 41 2.02
Baik 4 61 2 0.13
Sangat Baik 5 61 0 0
Nilai Kinerja 2.74
Nilai Kinerja Konversi 45.63
(D)
Kategori Kinerja
Kurang

93
Hasil survei tentang berkas yang Upload di BKN tersebut telah

di scan oleh PNS yang bersangkutan menunjukkan Nilai interval

sebesar 2.74, dengan nilai konversi sebesar 45.63 atau kategori

kurang. Hal ini menggambarkan bahwa berkas yang di upload di

Aplikasi Paperless Kantor Regional IV BKN Makassar sebagian besar

tidak discan oleh PNS yang akan naik pangkat/pensiun. Wawancara

dengan kepala subbagian mutasi memberikan penjelasan bahwa:

“Agar seluruh PNS diwilayah kerja BKD/BKPSDM melakukan scann


berkas untuk mengurangi penggunaan kertas, jangan hanya Instansi
pengusul saja.(Basri Samad, 03 Mei 2021)”.

Selain itu dari pengelola kepegawaian yang ada di BKPSDM

kab.Buton Tengah mengatakan :

“Agar seluruh PNS wajib melakukan scan berkas sebelum diusul


ke pengelola kepagawaian yang di BKPSDM.(La Ode Hermanto,
03 Mei 2021)”.

Berdasarkan observasi dan wawancara maka penggunaan

Aplikasi Ewako belum diketahui secara maksimal mafaatnya oleh PNS

sehingga sebagian besar PNS masih menggunakan berkas dalam

Pengusulan Kenaikan pangkat dan pensiun, sehingga scan berkas

dilakukan oleh pengelola kepegawaian di BKD/BKPSDM.

4. PNS di Wilayah Kerja Bapak/Ibu telah mengetahui Aplikasi Ewako

Aplikasi Ewako adalah aplikasi berbasis web yang dibuat dan

digunakan sebagai pengganti berkas fisik usul kenaikan pangkat dan

pensiun pada Kantor Regional IV BKN.

94
Tabel 15
PNS di Wilayah Kerja Bapak/Ibu telah Mengetahui Aplikasi
EWAKO.

Nilai
Nilai Total Jumlah Nilai Interval
Kinerja
Persepsi Responden Responden (b x d/c)
Pelayanan
(a) (b) (c) (d) (e)
Tidak Baik 1 61 0 0
Kurang Baik 2 61 19 0.62
Cukup Baik 3 61 41 2.02
Baik 4 61 1 0.07
Sangat Baik 5 61 0 0
Nilai Kinerja 2.70
Nilai Kinerja Konversi 45.08
(D)
Kategori Kinerja
Kurang

Hasil survei tentang PNS di Wilayah kerja Bapak/Ibu telah

mengetahui Aplikasi Ewako menunjukkan nilai interval sebesar 2.70,

dengan nilai konversi sebesar 45.08 atau kategori kurang. Hal ini

menggambarkan bahwa sebagian besar PNS di wilayah kerja Kantor

Regional IV BKN Makassar tidak mengetahui Aplikasi Paperless

Kanreg IV BKN.

Hal itu sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Pengelola

Kepegawaian dari BKPSDM Kota Tual yang menyatakan bahwa :

“Kami sangat kerepotan untuk melakukan scan berkas yang


diusul untuk kenaikan pangkat dan pensiun karena sebagian
besar berkas belum di scan oleh pegawai yang akan naik
pangkat/pensiun.masih terlalu banyak berkas yang menumpuk
karena sebagian besar pegawai masih membawa berkas selain
itu waktu kami habis apabila kami harus melakukan scan
dikarenakan sarana nya sangat sedikit( Moksen Renwarin, 20
April 2021).

95
5. Diperlukan Sosialisasi atau Iklan Kepada PNS diwilayah kerja

Bapak/Ibu terkait Aplikasi Ewako

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan

pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang

dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat

direkam atau ditransmisikan. Sosialisasi adalah usaha memasukkan

nilai-nilai kebudayaan terhadap individu sehingga individu tersebut

menjadi bagian masyarakat. Proses sosialisasi merupakan pendidikan

sepanjanghayar melalui pemahaman dan penerimaan individu atas

peranannya di dalam suatu kelompok.

Tabel 16
Diperlukan Sosialisasi atau Iklan kepada PNS di wilayah kerja
Bapak/Ibu terkait Aplikasi EWAKO

Nilai
Nilai Total Jumlah Nilai Interval
Kinerja
Persepsi Responden Responden (b x d/c)
Pelayanan
(a) (b) (c) (d) (e)
Tidak Baik 1 61 0 0
Kurang Baik 2 61 0 0
Cukup Baik 3 61 0 0
Baik 4 61 24 1.57
Sangat Baik 5 61 37 3.03
Nilai Kinerja 4.61
Nilai Kinerja Konversi 76.80
(B)
Kategori Kinerja
Baik

Hasil survei tentang diperlukan adanya Sosialisasi atau Iklan Kepada

PNS diwilayah kerja Kanreg IV BKN Makassar terkait Aplikasi Ewako

menunjukkan nilai interval sebesar 4.61, dengan nilai konversi 76.80 atau

96
kategori baik. Hal ini menggambarkan bahwa diperlukan sosialisasi atau

iklan kepada PNS di Wilayah Kerja Kanreg IV BKN Makassar terkait

Aplikasi Ewako. Dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi secara luas

PNS akan mengetahui kemudahan dalam Proses Pengusulan Kenaikan

Pangkat dan Pensiun, sehingga akan terwujud program BKN dan

pemerintah terkait Pelayanan berbasis elektronik dan pelayanan

Paperless.

Hal itu sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Pengelola

Kepegawaian dari BKD/BKPSDM Kota Ambon yang menyatakan

bahwa :

“Agar segera diiklankan atau disosialisasikan secara luas


kepada seluruh PNS di wilayah Janreg IV BKN Makassar agar
semua pegawai tau aplikasi Ewako.( Mahud Rahanyamtel, 20
April 2021).
Tabel 17
Daftar Penetapan Persetujuan Kenaikan Pangkat Sebelum dan
Sesudah Menggunakan Aplikasi Ewako

No NP April 2020 Realisasi NP April NP April 2021 Realisasi NP April

2020 (tepat waktu) 2021 (tepat waktu)

secara manual Aplikasi Ewako

1 35.000 22.500 38.000 37.900

Sumber : Laporan Penetapan Nota Persetujuan Kenaikan Pangkat

Berdasarkan tabel 17 dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan Aplikasi Ewako Penetapan Persetujuan Nota Kenaikan

Pangkat dapat ditetapkan sesuai waktu yang telah ditetapkan, hal ini

97
dikarenakan mudahnya proses pengusulan berkas sampai pada proses

pelaksanaannya.

Tabel 18
Daftar Penetapan Persetujuan Pensiun Sebelum dan Sesudah
Menggunakan Aplikasi Ewako

No NP 2019 Realisasi NP 2019 NP 2021 Realisasi NP 2021

(tepat waktu) (tepat waktu)

1 65.000 20.150 45.000 44.950

Sumber : Laporan Penetapan Nota Persetujuan Pensiun

Berdasarkan tabel 18 dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan Aplikasi Ewako Penetapan Persetujuan Nota Pensiun

dapat ditetapkan sesuai waktu yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan

mudahnya proses pengusulan berkas sampai pada proses

pelaksanaannya.

98
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terkait

Layanan Paperless Kantor Regional IV BKN Makassar, penulis menarik

kesimpulan yaitu :

1. Layanan Paperless Kanreg IV BKN memberikan kemudahan dalam

proses pengusulan Kenaikan Pangkat dan Pensiun

2. Layanan Paperless Kanreg IV BKN memberikan kemudahan

mendapatkan Informasi berkas yang tidak lengkap dan berkas yang

tidak memenuhi syarat.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti

dapat memberikan beberapa rekomendasi dan saran sebagai berikut :

1. Pelayanan Peperless Kantor Regional IV BKN Makassar

diharapkan selalu memberikan pembaharuan secara terus menerus

agar dapat digunakan secara lebih baik dan optimal sesuai dengan

kebutuhan;

2. Kantor Regional IV BKN Makassar dapat melakukan

pengembangan Pelayanan Paperless sehingga tidak hanya dapat

digunakan dalam proses pengusulan kenaikan pangkat dan

Pensiun tapi dapat juga digunakan untuk seluruh layanan di BKN

Makassar

99
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, H. M. Ma’ruf, 2017, Manajemen Komunikasi Periklanan,


Cetakan Pertama, Yogyakarta, Aswaja Pressindo.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan


Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bambang Warsita. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan dan


Aplikasinya. Rineka.

Cambel. 1989. Riset Dalam Efektivitas Organisasi Terjemahan Salut


Simamora. Jakarta: Erlangga.

Davis, G. 1985. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta.

Donni, Juni Priansa. Garnida, Agus. 2013. Manajemen Perkantoran


Efektif, Efisien dan Profesional. Bandung: Alfabeta.

Gibson, I. D. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Bina


Rupa Aksara.

Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo. (2011). Teknologi Komunikasi dan


Informasi Pembelajaran. PT. Bumi Aksara.

Imbaruddin, Amir, et.all, Pedoman Penyusunan Tesis, Program Magister


Administrasi Terapan, Program Studi Administrasi Pembangunan
Negara, Politeknik STIA LAN Makassar, Edisi Revisi, 2020.

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:


CV. Andi Offset.

Jogiyanto HM, P. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi.


Yogyakarta. CV Andi Offest.

Kotler, Philips dan Amstrong, G. (2012). Prinsip-Prinsip Manajemen. Edisi


14. Jilid 1. Erlangga.

100
Ladjamudin, Al-Bahrin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Laudon, K & Laudon, J. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:


Salemba Empat.

Mahmudi. 2015. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Unit


Penerbit Dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Prasojo, Lantip Diat. dan Riyatno. (2011). Teknologi Informasi Pendidikan.


Gava Media.

Sinambela, Lijan Poltak, dkk. (2010). Reformasi Pelayanan Publik. Bumi


Aksara.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Peraturan-Peraturan:

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang


Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Junto Peraturan Pemerintah


No.17 tahun 2020 tentang Manajemen ASN.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2018 tentang


Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

Republik Indonesia. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat


1 Tentang Pelayanan Publik.

101
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 38 tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
Jabatan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian
Kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan Publik

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo


Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil

Keputusan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Ketentuan


Pelaksanaan PP Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
PNS Sebagaimana Telah Diubah Dengan PP No 12 Tahun 2002.

Peraturan Kepala BKN Nomor 25 Tahun 2012 tentang Pedoman


Pemberian Persetujuan Teknis Kenaikan Pangkat Reguler Pegawai
Negeri Sipil Untuk Menjadi Pembina Tingkat I Golongan Ruang IV/b
Ke Bawah.

Peraturan Kepala BKN No. 31 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.

Website :

https://bkn.go.id

https://makassar.bkn.go.id

https://app-makassar.bkn.go.id

Sumber :https://forms.gle/6SW2LHd6wBV4cvfYA
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/
transformasi-digital-dalam-pelayananadalah-keharusan

102
ipsmfestival.com/2018/09/21/301 Pengertian Film Dokumenter dan jenis-
jenisnya tanggal 04 Januari 2021.
www.bkn.go.id/Rakornas 2020 Rakornas Badan Kepegawaian Negara
tanggal 01 Juli 2020.
https://id.wikipedia.org/wiki/Film dokumenter tanggal 04 Januari 2021

103
LAMPIRAN

104
1) Form Kuisioner Survey Pengguna Aplikasi EWAKO

2) Pertanyaan Kuisioner Survey

105
( Sumber :https://forms.gle/6SW2LHd6wBV4cvfYA)

3) Responden Kuisioner

106
4) Data Kuisioner Penggunaan Aplikasi Ewako

No Nama asal instansi Apakah mudah Apakah Apakah mudah Apakah berkas Apakah PNS di Apakah Perlu Ada Kritik dan Saran
melakukan mudah mendapatkan yang anda Wilayah kerja Sosialisasi atau Iklan
pengusulan mendapatk informasi upload di BKN Bapak/Ibu telah Kepada PNS
Kenaikan Pangkat an tentang berkas tersebut telah mengetahui diwilayah kerja
dan pensiun dengan informasi yang Tidak discan oleh PNS Aplikasi Ewako? Bapak terkait
menggunakan terkait memenuhi Syarat yang Aplikasi Ewako?
aplikasi Ewako? kekurangan (TMS)? Bersangkutan?
berkas?
Baik

1 4 4 4 4 4 4
Badan
kepegawaian
Grace daerah
Agar di pasang iklan

2 5 5 5 2 2 5
Bkd kota
Dewi palopo
Agar
Mensosialsasikan ke
Seluruh PNS
3 5 5 5 2 2 5
BKD Kota
Agus Sarman Makassar
Perlu ada sosialisasi
tambahan
4 4 4 3 4 3 5
BKD Maluku
Nurfalimsa Barat Daya
Agar di informasikan
ke seluruh PNS,
jangan hanya di
5 5 5 5 3 3 5
BKD
Andi BKPSDM
Zubaedah Provinsi Sulsel

107
Agar disebarluaskan

6 5 5 5 3 3 5
BKD
Kiki Kab.Bantaeng
Agar di Publikasikan
secara umum
7 4 4 4 3 3 5

Akbar BKD Soppeng


Agar di
sosialisasikan
secara luas
8 5 5 4 2 3 5
BKD
Hasbiah Kab.Gowa
agar dipublikasikan

9 4 4 4 3 2 5
BKPSDM
Andi Zaenab Kab.Barru
Agar
disosialisaskian ke
seluruh PNS
10 5 5 5 3 2 5
BKD
Irsal mahmud Kab.Bone
Agar
disosialisasikan
11 4 4 4 2 3 5
BKD
Kab.Bulukumb
Andi Ariadi a
Agar Disosilisasikan
supaya PNS
melakukan Scan
12 4 5 4 3 3 4
BKD
Murni Kab.Enrekang

108
sosialisasikan
secara luas
13 5 5 5 3 3 5
BKPSDM
Kab.Jenepont
Sirajuddin o
Agar diberikan
pengumuman
kepada PNS
14 5 4 4 3 3 4
BKPSDM
Bayu Kab.Selayar
Agar dikeluarkan
Pengumuman
Secara Resmi
15 5 5 4 3 3 5
BKPSDM
Rani Kab.Luwu
Agar
disosialisasikan
16 5 5 4 2 2 5
BKD
Kab.Luwu
Basaruddin Timur
agar diberiakan
pengumuman
kedaerah bahwa
17 4 4 4 2 2 5
BKN tidak lagi
menerima berkas
Arifuddin BKD Kota Tual
Agar tersampaikan
kepada seluruh PNS
18 5 5 4 3 3 4
BKD
Kabupaten
Arma Ira Luwu Utara
Agar Sosialisasikan
secara Luas
19 4 4 4 3 3 5
BKD
Kabupaten
Iqbal Maros

109
Agar di berikan
Pengumuman/pemb
eritahuan terkait
20 5 5 4 2 3 5
Aplikasi Ewako
BKPSDM Kota
Ramli Pare Pare
Agar dipublikasikan
secara luas
21 4 4 4 3 3 4
BKD Kota
Nurlia Palu
Sosialisasi dilakukan

22 4 4 4 2 3 5

Restu BKD Banggai


agar di
sosialisasikan lebih
Kabupaten luas
23 5 5 5 3 2 5
Pangkajene
dan
Baso Tenriwali Kepualaun
Agar disampaikan
secara luas kepada
seluruh PNS
24 5 5 4 3 2 5
BKD
Kabupaten
Andi Alfarabi Pinrang
Ada Sosialisasi
Secara Luas
BKD
25 5 5 5 3 3 4
Kabupaten
Sidenreng
Syahriani Rappang
Disosialisasikan

26 5 5 4 3 2 4
Kabupaten
Andi Ariadi Sinjai

110
Agar
Disosialisasikan ke
seluruh PNS
27 5 5 5 3 2 5
BKD
Armilawati Kabupaten
Abbas Takalar
Agar dipertegas ke
seluruh PNS tuk
menggunakan
28 4 4 5 3 2 4
Aplikasi Ewako
Kabupaten
Rony Tana Toraja
Agar dilakukakan
Sosialisasi
29 5 5 5 2 2 5
BKD Toraja
Mitha Utara
Agar Ada Sosialisasi

30 5 5 5 3 3 5
BKD
Kabupaten
Alfianti Wajo
sosialisasikan ke
seluruh PNS
31 4 4 4 2 2 5
BKD Banggai
Mizam Kepulauan
Agar Ada Publikasi
ke Seluruh PNS
32 4 4 4 3 3 4
BKd
Kabupaten
Nona Banggai Laut
Agar
disosialisasikan
kepada PNS supaya
33 4 4 4 2 2 5
BKD menjadi yakin
Kabupaten bahwa wajib di Scan
Badrun Buol

111
Agar
disosialisasikan
34 4 4 4 2 2 4
BKD
Kabupaten
Nur Asmah Donggala
Ada Permasalahan
Jaringan internet
diwilayah kami,
35 3 3 3 3 3 4
BKD sebaiknya
Kabupaten diperhatikan
Apertan Morowali
Agar
disosialisasikan
kepada seluruh
36 5 5 5 3 3 5
BKD Pegawai
Kabupaten
Nur Ijah Bau Bau
Sosialisasikan

37 5 5 5 3 3 5
BKD Kota
Nur Azizah Kendari
Sosialisasikan
kepada seluruh PNS
38 4 4 4 3 3 5
BKD
Kabupaten
Rullyah Poso
Agar Disampaikan
menyeluruh
39 5 5 5 3 3 5
BKD Provinsi
Muhammad Sulawesi
Hisyam Barat
Lakukan Sosialisasi

40 5 5 4 3 3 5
BKD
Kabupaten
Haris Sigi

112
Agar dilakukan
Sosialisasi
41 4 4 4 2 2 4
BKD Tojo Una
Abdullah -una
di informasikan ke
seluruh PNS
42 4 4 4 3 3 4
BKD
Kabupaten
Sofyan Toli-Toli
Agar Sosialisasi di
adakan
43 5 5 5 3 3 5
BKD Kota
Sherly Gomes Ambon
Agar lebih diperkecil
lagi ukuran File nya,
BKD dan segera lakukan
44 4 4 4 3 3 4
Kabupaten sosialisasi
Maluku menyeluruh
Retha Tengah
Agar
Disosialisasikan
45 4 4 4 2 3 5
BKD
La Ode Kabupaten
Alimuddin Buton Selatan
Diinfokan secara
luas ke PNS
46 5 5 5 3 3 5

Al Gofur BKD KOlaka


Agar
disosialisasikan
kepada PNS
47 4 4 4 3 3 5
BKD Buton
La Mai Minu selatan

113
Berikan Sosialisasi

48 5 5 5 3 3 5
Kabupaten
Imran Mamuju
Berikan Sosialisasi

49 4 4 4 2 3 4
Provinsi
Sunni Maluku
Kami kesusahan
Jaringan Internet,
agar lebih
50 5 5 4 3 2 4
diperhatikan
Maluku
Yanto Tenggara
Sosialisasikan
secara menyeluh
kepada PNS
51 4 4 4 3 2 4
BKD
Kabupaten
Andi Kartini Majene
Agar sosialisasi

52 4 4 4 2 2 5
BKD
La Ode Kabupaten
Samiun Buton Tegah
Informasikan secara
luas
53 4 4 4 3 3 4
BKD
kabupaten
Sadidu Buton utara
Perlu Sosialisasi

54 5 5 5 3 3 5
BKD Provinsi
La Ode Sulawesi
Alauddin Tenggara

114
sosialisasikan

55 4 4 4 2 3 4
BKD
Daud Kab.Bombana
Sosialisasi

56 5 5 5 3 3 4
BKD Kab
Asruddin Kolaka Timur
Sosialisasi

57 5 5 5 3 3 4
BKD
kabupaten
Didit Kolaka utara
Agar ada
Pemeritahuan dari
BKN ke PNS
58 4 4 4 2 3 5
BKD
Kabupaten
Satri Konawe
Informasi secara
Luas dan
Menyeluruh
59 4 4 4 3 3 4
BKD
Kabupaten
Hendrik Muna
diperlukan ada
sosialisasi
60 4 4 4 3 3 4
BKD
Kabupaten
Hermanto Wakatobi
terkadang jaringan
sulit, agar di
tingkatkan
61 4 4 4 3 3 4
BKD Maluku pelayanannya
Tenggara
Teffy Barat
( Sumber :https://forms.gle/6SW2LHd6wBV4cvf

115
A. FOTO KEGIATAN PENELITIAN
1. Kantor Regional IV BKN Makassar

116
2. Launching Aplikasi Ewako

117
118
3. Sosialisasi ke BKD/BKPSDM Tata Cara Pengusulan Kenaikan Pangkat
dengan Menggunakan Aplikasi Ewako

119
4. Sosialisasi Ke BKD/BKPSDM Tata Cara Pengusulan Pensiun dengan
Menggunakan Aplikasi Ewako

120
5. Sosialisasi Ke Instansi Vertikal Tata Cara Pengusulan Kenaikan
Pangkat dan Pensiun dengan Menggunakan Aplikasi Ewako

121
6. Kegiatan Penelitian

122
123
124
BIODATA PENULIS

A. DATA PRIBADI
Nama : Gunawan Rallang
NPM : M012019029
Konsentrasi : Manaj. Sumber Daya Aparatur
Tempat/Tanggal Lahir : Boneposi / 27 Mei 1984
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Ibu Kandung : Sitti Nurhayati
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tamalate VII Stpk 30 No.20
No. Hp : 08114160530

B. DATA PENDIDIKAN
1. Tahun 1991 – 1997 SDN 41 Boneposi
2. Tahun 1997 – 2000 SLTP Neg. I Bajo
3. Tahun 2000 – 2003 SMA Negeri I Bajo
4. Tahun 2003 – 2007 STIE YPUP Makassar
5. Tahun 2019 – 2022 Politknik STIA LAN Makassar

C. PENGALAMAN KERJA
1. Tahun 2007 – 2008 Tribun Timur Makassar
2. Tahun 2008 – 2010 RSUP Persahabatan
3. Tahun 2010 – 2011 Badan Kepegawaian Negara Pusat
4. Tahun 2011 – sekarang Kantor Regional IV BKN Makassar ( Bagian
Perencanaan dan Keuangan)

125

Anda mungkin juga menyukai