Geriatri Skenario 1 PDF
Geriatri Skenario 1 PDF
KELOMPOK 6A
Tujuan Pembelajaran
2. Tht
3.gigi
4.gi tract
5.kardio
6.respirasi
7.syaraf(otak)
8.urogenital
9.kulit
Perubahan pada m.orbicularis menyebabkan perubahan kedudukan palbera yaitu terjadi entropion atau ekstro¬pion.
Entropion /Ekstropion yang terjadi pada usia lanjut disebut entropion/ektropion senilis/involusional. Ada¬pun proses
ter¬jadinya mirip, namun yang membedakan adalah perubahan pada m.orbicularis preseptal dimana pada entropion,
musculus tersebut berpindah posisi ke tepi bawah tarsus, sedangkan pada ektropion musculus tersebut relatif stabil.
Perubahan involusional juga mengenai tendon kantus media/lateral sehingga secara horizontal kekencangan palpebra
berkurang.
Perubahan pada jaringan palpebra juga di perberat dengan keadaan dimana bola mata pada usia lanjut lebih enoftalmus
karena proses atropi lemak peri orbita. Akibatnya keken¬cangan Palpebra secara horizontal relatif lebih nyata. Jadi
apakah proses involusional tersebut menyebabkan margo palpebra menjadi inversi atau eversi tergantung pada
peru¬bahan–perubahan yang terjadi pada m.orbicularisoculi, retraktor palpebra inferior dan tarsus.
Aponeurosis m.levator palpebra mengalami disinsersi dan terjadi penipisan, akibatnya terjadi blefaroptosis akuisita.
Kardio
Elastisitas dinding aorta menurun dengan bertambahnya usia. Disertai dengan bertambahnya
kaliber aorta. Perubahan ini terjadi akibat adanya perubahan pada dinding media aorta dan
bukan merupakan akibat dari perubahan intima karena aterosklerosis. Perubahan aorta ini
menjadi sebab apa yang disebut isolated aortic incompetence dan terdengarnya bising pada apex
cordis
Perubahan ini disebabkan degenerasi jaringan kalogen, pengecilan ukuran, penimbunan lemak
dan kalsifikasi. Kalsifikasi sering terjadi pada anulus katup mitral yang sering ditemukan pada
wanita. Perubahan pada katup aorta terjadi pada daun atau cincin katup. Katup menjadi kaku
dan terdengar bising sistolik ejeksi
St. Penapasan (Respirasi)
Dinding dada: Tulang-tulang mengalami osteoporosis, rawan mengalami osifikasi sehingga terjadi perubahan bentuk dan
ukuran dada. Sudut epigastrik relatif mengecil dan volume rongga dada mengecil.
Gerak pernafasan: adanya perubahan bentuk, ukuran dada, maupun volume rongga dada akan merubah
mekanika pernafasan menjadi dangkal, timbul gangguan sesak nafas, lebih-lebih apabila terdapat deformitas
rangka dada akibat penuaan
Distribusi gas: perubahan struktur anatomik saluran nafas akan menimbulkan penimbulkan penumpukan udara
dalam alveolus (air trapping) ataupun gangguan pendistribusian gangguan udara nafas dalam cabang bronkus.
Volume dan kapasitas paru menurun: hal ini disebabkan karena beberapa faktor: (1) kelemahan otot nafas, (2)
elastisitas jaringan parenkim paru menurun, (3) resistensi saluaran nafas (menurun sedikit). Secara umum
dikatakan bahwa pada usia lanjut terjadi pengurangan ventilasi paru. d. Gangguan transport gas: pada usia
lanjut terjadi penurunan PaO2 secara bertahap, penyebabnya terutama disebabkan oleh adanya
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi. Selain itu diketahui bahwa pengambilan O2 oleh darah dari alveoli (difusi)
dan transport O2 ke jaringan berkurang, terutama terjadi pada saat melakukan olahraga. Penurunan
pengambilan O2 maksimal disebabkan antara lain karena: (1) berbagi perubahan pada jaringan paru yang
menghambat difusi gas, dan (2) kerena bertkurangnya aliran darah ke paru akibat turunnyan curah jantung.
St Digestives
1. Gigi (Dentes)
2. Muskulus Koordinasi dan kekuatan muskulus menurun sehingga terjadi pergerakan yang tidak terkontrol
dari bibir, lidah dan rahang orafacial dyskinesis.
3. Mukosa Jaringan mukosa mengalami atrofi dengan tanda-tanda tipis, merah, mengkilap, dan kering.
4. Lidah (Lingua) Manifestasi yang sering terlihat adalah atrofi papil lidah dan terjadinya fisura-fisura
5. Kelenjar liur (Glandula Salivarius) Terjadi degenerasi kelenjar liur, yang mengakibatkan sekresi dan
viskositas saliva menurun
6.
Tulang
● Bertambahnya usia→ pembentukan tulang melambat (osteoblast) → kepadatan tulang
berkurang (osteoporosis)→ meningkatkan risiko fraktur (karena benturan
ringan/spontan).
● Penyebab lain:
○ Penurunan aktivitas fisik.
○ Penurunan hormon estrogen dan bbrp hormon lain (paratiroid, kalsitonin)
○ Penurunan penyerapan kalsium dan vit D.
○ Penurunan hormon testosteron pd laki-laki.
● Wanita → kehilangan 1,5-2 kali lebih banyak massa tulang per tahun.
○ Usia 80thn: memiliki ½ massa tulang yg dimiliki saat usia dewasa muda.
Tulang rawan
Tinggi badan
Pengecapan
Sensitivitas terhadap rasa (manis, asam, asin, dan
pahit) berkurang.
Penciuman
Kehilangan sensasi penciuman
• Perubahan sistem GIT pada lansia
• Rongga Mulut
- Kerusakan gigi dan Hilangnya tulang gigi→ sulit menggigit
- Perubahan persepsi rasa
- Kelenjar saliva menurun produksinya → Pelicin makanan berkurang
- Atrofi pada mukosa mulut. Implikasi dari hal ini adalah mukosa mulut
tampak lebih merah dan berkilat.
- Bibir dan gusi tampak tipis karena penyusutan epitelium dan
mengandung keratin.
• Faring
Kelemahan otot faring sehingga sukar menelan
Lambung dan Usus
-Ukuranlambung pada lansia menjadi lebih kecil → daya
tampung makanan berkurang
- Atrofi penurunan sekresi asam HCL mukosa lambung
sebesar 11% sampai 40% dari populasi → perlambatan
dalam mencerna makanan dan mempengaruhi penyerapan
vitamin B12, bakteri usus halus akan bertumbuh secara
berlebihan dan menyebabkan kurangnya penyerapan lemak.
- Peristaltik usus lemah → timbul konstipasi
- Fungsi absobsi melemah
• Pankreas dan hepar
- Pada hepar dan hati mengalami - Perubahan proporsi lemak
penurunan aliran darah sampai 35% empedu tanpa diikuti perubahan
pada usia lebih dari 80 tahun.
metabolisme asam empedu yang
signifikan → peningkatan sekresi
- Pengecilan ukuran hati dan pankreas.
kolesterol.
→ terjadi penurunan kapasitas dalam
- Penurunan kemampuan
menyimpan dan mensintesis protein
metabolisme obat
dan enzim-enzim pencernaan.
• Arcus senilis
• Atrofi
SISTEM PERNAFASAN
• Degenerasi epitel
• << Elastisitas alveoli
SALURAN CERNA
berkurang
• Taste buds berkurang
• << tonus otot lidah
Papil lidah
SALURAN CERNA
Trabekular Bone
TULAN & OTOT
• < massa otot (sarkopenia)
• Asbest Faserung
Muscle
Muscle
SISTEM IMON
Badan Hassel
Biokimia
“Berdasarkan Teori Error Catastrophe”
ROS MENINGKAT
Menyerang
membran sel yg
Ketidakseimbangan Produksi ROS Radikal bebas mengandung
meningkat asam lemak tak
Tidak ada sel baru jenuh (rentan
Peningkatan Jumlah radikal bebas)
Pembatasan jumlah mitosis
Telomer yg Hilang
sel
Memunculkan tanda penuaan
ex : Ketegangan kulit menurun (Keriput)
Radikal Bebas dapat diperoleh dari :
a. Internal ⇒ Oksigen yang kita hirup
Radikal bebas akan terbentuk saat proses sintesis dimitokondria dan proses detoksifikasi oleh
sitokrom P-450 di hati
Proses Metabolisme