Anda di halaman 1dari 1

Sistem Pengendapan untuk Mengurangi Dampak Scaling Silika pada Pipa

Injeksi Brine di Lapangan Panas Bumi Dieng dengan Studi Kasus PT. Geo Dipa
Energi
Farid Yuli Martin Adiyatma , Dana Fatadilla Rabbab, Mochamad Rafli Ramadhanc
a
a,b,c
Universitas Gadjah Mada
Abstrak Panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang sangat berpotensi
dikembangkan di indonesia. Tercatat cadangan energi panas bumi Indonesia
mencapai 40% di seluruh dunia. Salah satu lapangan panas bumi yang ada di
Indonesia adalah lapangan panas bumi Dieng. Permasalahan penting yang terjadi di
lapangan panas bumi Dieng adalah pengendapan silika yang terjadi di jalur pipa
injeksi brine. Pengendapan silika menyebabkan proses injeksi brine menjadi
terganggu, dimana proses tersebut bertujuan untuk menjaga volume reservoir panas
bumi dan menjaga kuantitas uap produksi dalam jangka panjang. Pengendapan silika
tersebut dipengaruhi oleh pH dan kadar silika dalam brine. Suatu sistem pengendapan
silika diperlukan guna mengurangi potensi scaling pada pipa injeksi brine. Sistem ini
mampu memisahkan silika tersebut sehingga tidak menempel dan mengendap pada
jalur pipa injeksi brine. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemodelan
sistem pengendapan silika pada lapangan panas bumi Dieng untuk meningkatkan
efisiensi dan jangka waktu komponen dari reservoir dan perpipaan sistem panas
bumi.  Melalui sistem tersebut, silika yang mengendap dapat dimurnikan dan
dimanfaatkan untuk menambah nilai jual dari silika. Silika sebagai bahan
semikonduktor memiliki banyak aplikasi terutama bahan panel surya dan komponen-
komponen elektronik yang memiliki nilai jual yang tinggi. Maka dari itu,
pemanfaatan silika dari buangan proses panas bumi Dieng sangat menjanjikan untuk
diaplikasikan. Selanjutnya diharapkan dapat dilakukan penelitian mendalam
mengenai pemurnian silika hasil endapan pada lapangan panas bumi Dieng sehingga
dapat diolah dalam skala industry.
Kata Kunci: Lapangan panas bumi Dieng, sistem pengendapan, silika

Anda mungkin juga menyukai