Anda di halaman 1dari 10

Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil

Nutrisi selama kehamilan adalah salah satu faktor penting dalam


menentukan pertumbuhan janin. Dampaknya adalah berat badan lahir, status
nutrisi dari ibu yang sedang hamil juga mempengaruhi angka kematian
perimatal, keadaan kesehatan neonatal, dan pertumbuhan bayi setelah kelahiran.
Pengukuran anthropometri status gizi merupakan hal penting karena
menghasilkan informasi mengenai simpanan lemak atau persen lemak dalam
tubuh, dan aspek lain dari pengukuran badan selama kehamilan yang dapat
mempengaruhi outcome kehamilan. (Adair & Bisgrove, 1991)
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.
Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, pertambahan organ kandungan, perubahan komposisi dan
metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan
saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Menurut Alchadi (2007) pentingnya status gizi pada ibu perlu dilihat dari
berbagai aspek. Selain bahwa akses terhadap keamanan pangan dan terhadap
pelayanan kesehatan setinggi-tingginya merupakan hak asasi dasar setiap orang,
status gizi ibu juga mempunyai dampak secara sosial dan ekonomi. Berbagai
penelitian semakin menunjukkan bahwa status gizi ibu tidak hanya memberikan
dampak negatif terhadap status kesehatan dan resiko kematian dirinya, tetapi
juga terhadap kelangsungan hidup dan perkembangan janin yang dikandungnya
dan lebih jauh lagi terhadap pertumbuhan janin tersebut sampai usia dewasa.
Kehamilan haruslah direncanakan agar bayi yang dilahirkan dapat sehat
dan mengalami pertumbuhan yang optimal. Kebiasaan yang tidak baik harus
diubah seperti konsumsi alkohol, penggunaan obat tertentu, obat terlarang,
pekerjaan yang berat, merokok dan konsumsi zat gizi kurang dan kurangnya
perawatan medis (Wardlow, 1999)
Pola makan yang baik akan cukup menyediakan gizi yang dibutuhkan
untuk kesehatan kehamilan, dan mengurangi resiko lahirnya bayi cacat. Selain
itu, makanan yang baik akan membantu sistem pertahanan tubuh ibu hamil dari
akibat buruk zat-zat yang mungkin ditemui seperti obat-obatan, toksin dan
polutan. (Neil Rose, 2001). Seorang ibu yang memliki pola makan gizi eimbang
selama masa hidupnya, akan tetap sehat selama hamil dan dapat
mengoptimalkan potensi genetik anaknya. Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua
zat gizi memerlukan tambahan, namun yang sering kali menjadi kekurangan
adalah energi protein dan beberapa moneral seperti zat besi dan
kalsium (Sibagariang, 2011).
Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira
80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan
ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.Energi yang
tersembunyi dalam protein di taksir sebanyak 5180 kkal, dan lemak 36.337
kkal. Agar energi ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan energi sebanyak
26.244 kkal, yang digunakan untuk mengubah energi yang terkait dalam
makanan menjadi energi yang bisa di metabolisir. Dengan demikian jumlah
total energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 kkal dibulatkan
menjadi 80000 kkl (Sibagariang, 2011).
Solusi untuk makanan ibu hamil juga diperlukan agar kebutuhan gizi tetap
terpenuhi, ibu bisa menyiasati dengan makan sedikit-sedikit, tetapi intensitasnya
lebih sering. Makanannya pun harus dipilih yang segar dan tidak mengandung
lemak karena akan merangsang mual dan muntah. Dianjurkan untuk
mengkonsumsi buah segar atau dibuat jus, sayuran, kue kering dan seefood
(Wibisono, 2011).
Nutrisi & makanan sehat ibu hamil trimester 3
Kebutuhan nutrisi saat menjalani masa kehamilan sangat penting untuk
Bunda penuhi. Kebutuhan nutrisi ibu hamil yang terpenuhi mampu
meningkatkan kecerdasan si bayi dalam kandungan. Asupan nutrisi sangat
penting untuk dijaga karena berdampak langsung pada pertumbuhan janin, ini
juga penting untuk menjaga kesehatan wanita hamil, serta sebagai sumber
cadangan makanan selama masa laktasi.
Kebutuhan nutrisi setiap trimester kehamilan itu berbeda. Berikut ini
adalah kebutuhan nutrisi & makanan sehat ibu hamil trimester 3 yang harus
dipenuhi.
Trimester Ketiga Kehamilan
Pada saat usia kehamilan memasuki 6-9 bulan, di dalam memilih jenis
makanan, ibu hamil harus memperhatikan juga keadaan bobot tubuh. Jika
ibu hamil mempunyai berat badan yang berlebih, akan lebih baik jika ibu
hamil mengurangi makanan yang memiliki kandungan tinggi karbohidrat.
Perbanyaklah konsumsi buah & sayur. Makanan yang kaya dengan serat
akan membantu ibu hamil mengurangi sembelit.
Di usia kehamilan ini, sebagian ibu hamil seringkali mengalami
bengkak kaki, untuk dapat mengurangi risiko tersebut, sebaiknya Bunda
mengurangi konsumsi garam. Akan lebih baik jika ibu hamil tidak
menambahkan garam dalam masakan yang akan Bunda konsumsi.
(Aritonang, 2010)

2.3. Kebutuhan Zat Gizi Pada Ibu Hamil

Zat Gizi                 Kebutuhan   Fungsi Sumber Makanan

  Tak Hamil Hamil    


Protein 40 g 60 g -pertumbuhan janin -susu

      -cairan amnion -keju


- pertumbuhan dan
perkembangan
      plasenta -telur
-pertumbuhan
      jaringan -daging
-kenaikan sirkulasi
      ibu : -biji-bijian
-cadangan ibu
      untuk -kacang-kacangan
-kenaikan
Kalori 2.250 2.550 metabolisme -karbohidrat

      -keperluan tenaga -lemak


-penghematan
      protein -protein
-pembentukan
Kalsium 500 mg 900 mg rangka janin -susu
-pembentukan gigi
      janin -keju
-kenaikan
      metabolisme -bijian utuh
-pembentukan
Fosfor 450 mg 650 mg rangka janin -susu
-pembentukan gigi
      janin -keju
-kenaikan
      metabolisme -daging
-hati, daging, telur, beras
-kenaikan sirkulasi utuh, sayuran, kacang-
Zat besi 26 mg 56 mg darah kacangan, buah kering
-kenaikan
Iodium 150 ug 175 ug metabolisme -garam
-metabolisme
energi dan aktivator
Magnesium 250 mg 280 mg enzim -tahu

      -metabolisme sel -kakao

      -penguat otot -hasil laut, beras


-pertumbuhan sel &
Vitamin A 500RE 700RE jaringan -mentega

      -pertumbuhan gigi -krim


-pertumbuhan
      tulang -sayuran kuning dan hijau

Vitamin D <23 tahun   -penyerapan CI & P -susu


-Mineralisasi tulang
  =200 IU 400 IU dan gigi -margarin yang diperkaya

  >23 tahun   – –
-pertumbuhan
Vitamin E 12 IU 14 IU jaringan dan sel -minyak sayur
-Integrasi sel darah -sayuran, gandum,
      merah telur,susu
-pembentukan
Vitamin C 60 mg 70 mg jaringan ikat -tomat
-bahan semen
jaringan ikat & -selon, sayuran, lada,
      pembuluh darah brokoli, kentang
-kenaikan
310 metabolisme
Asam folat 160 ug ug+ selama hamil -hati
-pencegahan
  200-400mcg   anemia -sayuran
-kenaikan
pembentukan sel
      darah -daging, biji-bijian

      -produksi inti sel -kacang, beras utuh


-faktor untuk
metabolisme energi
Niasin 10 mg-11 mg   dan protein -daging, hati
-faktor untuk
metabolisme energi -daging, hati, beras utuh,
Riboflavin 1,0 mg 1,7 mg dan protein kacang
-faktor untuk
metabolisme
Piridoksin 2,0 mg 2,5 mg protein -gandum

      -pertumbuhan janin -jagung, hati, daging


-faktor pada
metabolisme
B12 1,0 ug 1,3 ug protein -susu
-pembentukan sel
      darah -telur, daging, keju, hati
Zat-zat gizi yang perlu mendapat perhatian dalam konsumsi ibu hamil adalah
sebagai berikut:
- Sumber tenaga/karbohidrat
Digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses perubahan biologis yang
terjadi dalam tubuh yang meliputi, pembentukan sel-sel baru, pemberian
makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan
hormon penunjang pertumbuhan janin. banyak terdapat pada beras, umbi-
umbian, kentang , jagung, roti dll..
- Protein
Diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan
protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir
dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan
tubuh dan jaringan pembentuk otak. Protein merupakan salah satu zat gizi
yang dibutuhkan seseorang karena fungsi utamanya sebagai zat pembangun
dan pengatur disamping sebagai bahan bakar tubuh. Bahan makanan yang
mengandung protein digolongkan menjadi dua golongan yaitu bahan makanan
sumber protein hewani dan bahan makanan sumber protein nabati. Bahan
makanan dari hewani nilai proteinnya lebih tinggi dari pada nabati, karena
kandungan asam amino sebagai molekul pembentuk protein lebih lengkap
susunannya. Oleh karena itu bahan makanan dari hewani merupakan sumber
protein yang baik dan sempurna. Contoh protein nabati adalah tempe, tahu.
Dan golongan kacang-kacangan serta biji-bijian. sedangkan protein hewani
contohnya ikan, telur, daging dll.
- Vitamin
Dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dalam
tubuh ibu dan janin. Misalnya, vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan,
vitamin B1 dan B2 sebagai penghasil energi, vitamin B6 sebagai pengatur
pemakaian protein tubuh, vitamin B12 membantu kelancaran pembentukan sel-
sel darah merah. Vitamin C membantu penyerapan zat besi guna mencegah
anemia, dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium. Biasa ditemukan
dalam sayur-sayuran segar dan buah-buahan segar
- Mineral, antara lain :
 Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta
persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan
kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan
mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu
mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium
yang dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas atau klinik.
 Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darah merah
sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan, yang
disebabkan oleh :
o    Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.
o    Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
o    Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita,
sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi dan
mengembalikan persediaan darah yang hilang akibat persalinan
sebelumnya.
(Tambunan, 2004).

2.4. Pedoman menu ibu hamil


Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil:
1. Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan hanya dalam jumlah porsi, namun
lebih ditekankan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang
dikonsumsi.
2. Makanan dapat diberikan 4 – 6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan
ibu. Jangan memaksa untuk menghabiskan makanan yang tersaji jika merasa
mual, pusing, dan ingin muntah.
3. Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan yang merangsang seperti cabe,
makanan bergas seperti nangka, nanas dan durian, serta yang beralkohol
semacam tape.
4. Usahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang, dengan
susunan yang meliputi 2 piring nasi @ 250 g, 90 g daging atau ikan, sebutir
telur, 60 g kacang-kacangan, 3 porsi sayur @ 100 g, 2 porsi buah-buahan @
100 g, segelas susu atau yoghurt, atau seiris keju sebagai ganti serta 1 sdm
minyak atau lemak.
5. Berikan minum 1/2 jam sehabis makan. Perbanyak minum air putih, sari buah
seperti air jeruk, air tomat, sari wortel, air rebusan kacang hijau sebagai
pengganti cairan yang keluar, karena ibu hamil lebih banyak berkeringat dan
sering buang air kecil karena kandung kemih yang terdesak oleh pertumbuhan
janin. Penting untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi, coklat,
dan soft drink (minuman ringan) pemicu hipertensi.
6. Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan
pewarna yang dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapat
membahayakan kesehatan dan pertumbuhan janin, yang sering dihubungkan
dengan cacat bawaaan dan kelainan bayi saat lahir. Waspadai tulisan pada
kemasan sepertiamaranth, potassium nitrit, sodium nitrit, sodium nitrat,
formalin, boraks, sianida, rodhamin B, dsb.
7. Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak
namun rendah kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat,
karena akan mengakibatkan mual dan muntah.
8. Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk kering, porsi
kecil dan frekuensi sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yang
lain, karena biasanya mereka tidak berselera makan.
9. Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak
sempurna karena besar risikonya tercemar kuman dan bakteri yang
membahayakan. Untuk menghindarinya, masaklah makanan sampai matang
benar, dan cuci makanan untuk menjaga kebersihan, terutama buah dan
sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi.
10. Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari.
(Atmarita, 2004).

2.5. Menu Sehat Pada Ibu Hamil


Menjadi seorang ibu adalah puncak dari peranan seorang wanita dalam
kehidupan ini. Kebutuhan makan untuk setiap orang berbeda, begitu pula untuk
ibu hamil dan menyusui. Seorang ibu hamil dan menyusui memerlukan zat-zat
gizi yang berkualitas dan jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Untuk itu
diperlukan pengaturan menu sehat selama masa kehamilan (Neil Rose, 2001).
Menu sehat pada ibu hamil adalah susunan atau daftar makanan yang
seimbang dan mengandung gizi serta bahan-bahan yang diperlukan seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang dikonsumsi
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan janin yang dikandungnya. Dalam
keadaan hamil, makanan yang dikonsumsi bukan untuk dirinya sendiri tetapi ada
individu lain yang ikut mengkonsumsi makanan yang dimakan. (Neil Rose, 2001).

2.6. Contoh Pengaturan Makan Sehari untuk Ibu Hamil


Bahan Makanan Trimester I Trimester II dan III
Nasi/ Penukar 3 ¼ gelas 3 ½ gelas
Daging/penukar 2 ½ potong 2 ½ potong
Tempe/ Penukar 5 potong 5 potong
Sayur 3 gelas 3 gelas
Buah 2 potong 2 potong
Minyak 2 sdm 2 sdm
Kacang Hijau 2 ½ sdm 2 ½ sdm
Susu 2 ½ sdm 2 ½ sdm
Tepung sari kedelai - 4 sdm
Gula 1 sdm 1 sdm
Nilai Gizi Trimester I Trimester II dan III
Energi 2095,8 kal 2164,5 kal
Protein 79,5 gram 82,5 gram
Lemak 57 gram 65 gram
Karbohidrat 273,8 gram 275 gram
Vitamin C 70 mg 70 mg
Zat Besi 31 mg 31 mg
sumber: Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil.
Kementrian Kesehatan RI.
2.7. Contoh Menu Sehari untuk Ibu Hamil
Berikut ini contoh menu makanan untuk ibu hamil dalam sehari
menurut Direktorat Bina Gizi, Kemenkes (2011)
Contoh 1:
Pagi:
 Nasi
 Ayam Goreng bumbu lengkuas
 Pepes Tahu
 Oseng-oseng jagung muda + wortel
 Susu
Jam 10.00: Bubur Kacang Hijau
Siang:
 Nasi
 Sop Sayuran
 Ikan balado
 Kripik Tempe
 Jeruk
Malam:
 Nasi
 Telur Balado
 Perkedel Tahu
 Tumis Tauge + Baso
 Pisang

Contoh 2 :
– Nasi Goreng bumbu kari (nasi, tauge, wortel, telur)
Makan Pagi – Sari buah jeruk
– Susu kedelai
         Selingan – Agar-agar
– Nasi
– Tahu goreng
– Cap cai
– Pepes ikan
Makan Siang – Buah-buahan
          Selingan – Asinan buah
– Nasi
– Lalapan
– Sup ayam
– Balado telur
Makan Malam – Pisang
   

Contoh 3 :
– Roti panggang selai kacang
Makan Pagi – Susu kedelai
– Puding
         Selingan – Juice alpukat
– Nasi
– Ikan bakar
– Perkedel tahu
– Gado-gado komplit
Makan Siang – Pepaya
– Bubur kacang hijau
          Selingan – Teh
– Nasi
– Tempe
– Daging
– Lalapan
Makan Malam – Melon
Aritonang, E. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor : IPB Press.
Atmarita, Fallah. (2004). Analisis situasi gizi dan kesehatan masyarakat. Jakarta :
LIPI.
Direktorat Bina Gizi. (2011). Makanan Sehat Ibu Hamil. Kementrian Kesehatan
RI.
Tambunan V. (2004). Angka kecukupan energi, protein, lemak dan serat makanan.
Prosiding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII.
Wardlaw, G.M. (1999). Protein. In Prespectives in nutrition. The McGraw-Hill.
San Fransisco.

Anda mungkin juga menyukai