Anda di halaman 1dari 25

PSIKOFARMAKA

atau
PSIKOTERAPI
Dr. Marga M. Maramis dr. SpKJ(K)

SMF/ Bag. Psikiatri


RSU DR SOETOMO/FK UNAIR
SURABAYA

Pertemuan rutin IPK (Ikatan Psikologi Klinis) – PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) Surabaya
Surabaya, 23Maret 2016
Divisi Psikiatri Biologi
1. Psikofarmaka atau Psikoterapi? - Dr. Margarita M. Maramis, dr.
SpKJ(K)
2. Apakah psikofarmaka menyebabkan ketergantungan? - Soetjipto, dr.
SpKJ(K)
3. Tinjauan neurosains penanganan distres psikospiritual - IGN Gunadi,
dr. SpKJ(K)
4. Tinjauan neurosains kasus-kasus anak - Sasanti, dr. SpKJ(K)
5. Bentuk kerjasama penanganan pasien gangguan jiwa - Azimatul
Karimah, dr. SpKJ(K)
TUHAN

PIKIRAN SIKAP, PERKATAAN


PERASAAN &TINGKAH LAKU
Secara Umum Penyebab Gangguan Jiwa

SPIRITUAL
GENETIK
BIOLOGIS

SOSIAL
PENGASUHAN
LINGKUNGAN
PSIKOLOGIS
The Black Box of Pathophysiology

Aetiology Mechanisms Syndromes

Genetics
Depression

Childhood
trauma
Schizophrenia

Stress
Anxiety

Drug abuse
Plane of cleavage?
Fisiologis
• Setiap perilaku dan perkataan ada dasar biologis molekuler dari SSP (dari
genetik – protein/hormone/neurotransmitter – manifestasi psikis: pikiran,
perasaan dan perilaku)
• Tergantung area, jumlah neurotransmitter dan reseptor paska sinaps
• Proses metabolisme
• Hubungan antar area
• Kekuatan sinaps

• Keseimbangan: homeostatis / homeodynamic


• Kualitas ( isi)
Patofisiologis
• Salah kode protein
• Salah atau kurang sinaptogenesis
• Abnormalitas metabolism neurotransmitter/hormon
• Kelebihan/Peningkatan
• Kekurangan/Penurunan
• Perubahan atau Disfungsi
Penanganan
1. Medikasi

2. Berbagai modalitas psikoterapi: kognisi, mood, psikomotor, perilaku


dengan berbagai media: percakapan, arts, musik, dll.
Pembagian Psikofarmaka
• Secara indikasi klinis: antipsikotika, antidepresan, anticemas, dll.
• Secara rumus bangun trisiklik, tetrasiklik
• Secara kronologis penemuan: generasi I, II, III
• Secara cara kerja: tipikal dan atipikal
• Secara cara kerja: memblok reseptor tertentu, memblok pengambilan
kembali, menghambat enzim katabolosme, melepas neurotransmitter
presinaps, merangsang/agonis reseptor tertentu, dll.
Pembagian Psikofarmaka
• Antipsikotika: memblok reseptor DA paskasinaps
• Antidepresan: menghambat pengambilan kembali 5-HT
• Antiansietas: bekerja di GABA
• Antimania: bekerja di 3rd messenger di intrasel
• Anti obsesif kompulsif: menghambat pengambilan kembali 5-HT
• Anti insomnia: bekerja di GABA
• Penstabil mood: bekerja di GABA dan di 3rd messenger di intrasel
• Antidemensia: memblok enzim metabolism asetilkolin
• Anti ADHD: melepas berbagai neurotransmiter
HVA,
MHPG,5-
HIAA (Antidepressant---5-HT, NE)

DA,
NE, MAO
5-HT

MAO-(Antidepressant---DA, NE, 5-HT,


(Antipsikotik---dopamine) antidemensia)
Efek samping psikotropika

• Sangat Individual
• Kerja obat pada berbagai reseptor
• Karakteristik obat itu sendiri
• Perubahan sensitivitas reseptor
• Tergantung obatnya dan individu sendiri (sugesti, psychological
dependence)
Mekanisme obat n non-obat
Cognitive Therapy and Medications Affect the Brain in
Complementary Ways

ADM=Antidepressant medication; CT=Cognitive therapy; PFC=Prefrontal cortex. Red = increase activity; Blue = decrease activity
DeRubeis et al. Nature Rev Neurosci 2008;9(10):788–96.
Early increase in pCREB is related to treatment response, doesn’t depend on pharmacological intervention or BDNF
plasma levels

Koch JM et al. Changes in pCREB and BDNF plasma levels during psychotherapy of Depression. Psychother Psychosom 2009;78:187-192.
Efektivitas medikasi dan psikoterapi
• Usia
• Jenis gangguan
• Derajat intensitas gangguan
• Akut atau Kronis
• Situasional
• Faktor biologik/keturunan
• Faktor organik
Medikasi dan psikoterapi

Obat Psikoterapi
• Sama merubah aktivitas • Sama merubah aktivitas
neurotransmitter, BDNF neurotransmitter, BDNF
• Berguna bila psikoterapi tidak • Harus dilakukan bersama
ada kemajuan medikasi, paling tidak
• Tergantung kasus: akut, kronis, psikoedukasi
keparahan • Tergantung kasus: akut, kronis,
• Relatif lebih cepat keparahan
• Relatif lebih lama
Diskusi

• Pemberian medikasi saat psikoterapi


• Pemberian medikasi untuk gangguan kepribadian atau gejala
emosional
Penutup
• Penanganan kasus gangguan jiwa dengan medikasi dan psikoterapi
• Kepentingan pasien harus diutamakan
• Medikasi merubah metabolism neurotransmiter, reseptor, enzim
metabolism, dll. dan psikoterapi merubah aktivitas saraf di otak
• Psikoterapi relatif tidak ada efek samping sedangkan efek samping
medikasi individual dan perlu diperhatikan
• Hubungan pasien-dokter perlu ditingkatkan dan kepatuhan berobat
perlu diperhatikan
• Pada kasus tertentu kerjasama psikolog dan psikiater diperlukan

Anda mungkin juga menyukai