TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Strategi
1
J. Salusu. 2006. Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non
Profit. Grasindo. Jakarta. hlm 85
2
Bryson, J. M. 2001. Strategi Planing Publik and Non Provit Organization, Penerbit PT. Elekmedia
Jakarta hlm 25
8
9
3
Freddy, Rangkuti. 2006. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan.
Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Hlm 4
4
Salusu, J. 2015. Pengambilan keputusan Stratejik untuk organisasi publik dan organisasi non
profit.Jakarta:PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Hlm 71
10
stratejik.5
dalam sebuah negara, negara bagian, atau kota dan sebagainya. Bisa juga
5
Koteen, jack, 1991, Strategic Manajement in Public and Nonprofit Organizations, New York:
Praeger Publishers.
11
pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.
pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk
bersama. Cita-cita bersama ini ingin dicapai melalui usaha bersama, dan
dalam kebijakan (policies) oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini
authoritative policy adopted for a society and the way it is put into
7
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008)
Hal 20-21
8
Ibid
14
for a society).9
suatu organisasi terhadap suatu persoalan yang telah, sedang, atau akan
(karyawan).10
9
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008)
Hal 20-21
10
Rudi Salam Sinaga, Pengantar Ilmu Politik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) 55
11
Rudi Salam Sinaga, Pengantar Ilmu Politik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013)
12
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: PT Grasindo, 2010) 245
15
fake) to implement them, and the explanations they give for what
berikan oleh mereka mengenai apa yang telah terjadi (atau tidak
terjadi).14
situasi seperti itu, bisa saja menyebabkan seseorang tetap tidak dapat
Definisi lain yang tak kalah luasnya dikemukakan oleh Thomas R. Dye
dimiliki oleh kebijakan jenis lain.17 Ciri-ciri khusus yang melekat pada
para ketua adat atau pun ketua suku. Sedangkan di sistem politik atau
16
Ibid
17
Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijakan (Jakarta: PT Bumi Askara, 2015) 17
18
Ibid
18
oleh “people who have been authorized to act by popular consent and
Keindahan
sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia,
atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam kegiatan manusia
dan dibuang. Para ahli kesehatan Amerika membuat batasan sampah (waste)
adalah suatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya.21
19
Ibid
20
Karden E. Sontang Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup (Jakarta: Djambatan, 2009)
21
Soekidjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni (Jakarta: PT RinekaCipta, 2011)
19
truk sampah, penanaman pohon, perawatan pohan, dan penataan taman kota.
dengan adanya krisis pemerintahan pada tahun 1998 program Adipura ini
keteduhan kota
keindahan, serta tata kota yang indah dapat dilaksanakan sebagai bentuk
lingkungannya.
23
http://Kementerian Lingkungan Hidup Siaran Pres Rapat Koordinasi Nasional Program
Adipura.Htm, 07 Oktober 2019
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah,
tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan
pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis rasional berarti
kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga
itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
21
22
logis24
Metode penelitian berasal dari dua kata metode yang artinya cara
yang tapat untuk melakukan sesuatu, dan logos artinya ilmu atau
kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantatif Kualitatif R&D, (Alfabeta:Bandung, 2011) hal 2
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantatif Kualitatif R&D, (Alfabeta:Bandung, 2011) hal 2
21
23
atau obyek yang diteliti. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari
Jambi
igunakan
bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta
26
ibid. h. 145
24
lapangan adalah anggota yang dihubungi oleh peneliti dan yang menjelaskan
dapat menjadi seorang informan, tidak setiap orang menjadi informan yang
adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti jika peneliti
Sampling secara bahasa adalah kata purposive memiliki arti sengaja. Jadi
informan yaitu :
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012)
28
ibid
29
Asrof Syafi’i, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Elkaf, 2005) 134
25
data, maka data yang diperoleh juga akan meleset dari yang diharapkan. Oleh
karena itu, peneliti harus mampu memahami sumber data mana yang mesti
digunakan dalam penelitiannya. Ada dua jenis sumber data yang biasanya
gunakan dalam penelitian kualitatif yaitu sumber data primer dan sumber
primer. Data yang dihasilkan dari sumber data ini adalah data sekunder.
Sehingga dalam hal ini yang dimaksud data sekunder adalah Perda
terkumpul dalam penelitian ini, setelah memperoleh data yang berasal dari
lapangan dan disusun secara sistematis, maka penulis akan menganalisa data
tersebut, dalam hal ini penulis akan menganalisa dengan menggunakan teknik
Deskriftif kualitatif, yaitu dengan cara menggambarkan fakta dan gejala yang
30
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2005). h. 92
27
IMPLEMENTASI KENDLA
berikut:
29
jambi