Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN JIWA
PADA KALIEN DENGAN DIAGNOSA ANSIETAS

NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN SKOR
NO URAIAN KEGIATAN
0 1 2
I FASE PRE – INTERAKSI
1. Mengenal diri sendiri
a. Menyatakan tujuan dan harapan yang ingin
dicapai
b. Menyatakan kekuatan dan kelemahan diri,
meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan
professional yang dimiliki dalam mengatasi
masalah keperawatan diri
c. Menyatakan usaha untuk mengatasi
kelemahan program antisipasi
2. Mengenali perasaan sendiri
a. Menyatakan perasaan yang dialami saat ini
b. Menyebutkan timbulnya perasaan tersebut
c. Menyebutkan usaha untuk mengatasi perasaan
negatif
3. Menyatakan waktu dan lamanya interaksi
4. Menyatakan rencana setting dan tempat interaksi
II FASE PERKENALAN ATAU ORIENTASI
1. Menciptakan hubungan saling percaya antara
perawat dan klien
a. Mengucapkan salam dengan senyum dan
ramah
b. Mengingatkan nama perawat dan panggilan
klien
c. Menjelaskan peran perawat dan klien
d. Menjelaskan kerahasiaan
e. Evaluasi tindakan yang lalu
2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Menyatakan tujuan tindakan yang akan dilakukan
4. Menyepakati bersama klien tentang tindakan yang
akan dilakukan
5. Menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan tindakan
6. Mengatur posisi dan ciptakan lingkungan aman
bagi klien dan perawat
a. Berhadapan atau sedikit menyamping
b. Stimulus minimal bagi klien
c. Menjaga privasi klien
7. Menunjukkan sikap empati, tenang dan
bersahabat serta menatap klien
8. Membuka pembicaraan dengan topic netral :
a. Menanyakan perasaan klien dan aktivitas yang
telah dilakukan
b. Memberikan respon yang sesuai
III FASE KERJA
A. Strategi pelaksanaan (SP) 1:
Menanyakan pada klien tentang aspek positif dan
kemampuan yang dimiliki klien :
a. Menanyakan aspek positif dan kemampuan
yang dimiliki klien
b. Menanyakan aspek positif keluarga
c. Menanyakan aspek positif lingkungan
d. Perawat bersama klien membuat daftar
tentang aspek positif dan kemampuan yang
dimiliki klien
e. Memberikan pujian yang realistis
B. Strategi Pelaksanaan (SP) 2 :
1. Membantu klien menilai kemampuan yang
dapat dilaksanakan di rumah dan di rumah
sakit
2. Membantu klien menentukan kegiatan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan kemampuan
di rumah sakit dan di rumah
C. Strategi Pelaksanaan (SP) 3 :
1. Bersama klien membuat daftar rencana
kegiatan dan jadwal harian yang dapat
dilakukan setiap hari sesuai dengan
kemampuan klien
2. Memasukkan daftar rencana kedalam jadwal
kegiatan sehari – hari
D. Strategi Pelaksanaan (SP) 4 :
1. Menganjurkan klien untuk melaksanaan
kegiatan yang telah direncanakan
2. Memantau kegiatan yang telah dilaksanakan
klien
3. Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan
klien
4. Mendiskusikan rencana pelaksanaan kegiatan
setelah klien pulang
E. Strategi Pelaksanaan (SP) 5 :
1. Melibatkan klien dalam kegiatan kelompok
(TAK) :
a. Menjelaskan tujuan TAK
b. Menjelaskan kegunaan TAK
c. Menjelaskan prosedur pelaksanaan TAK
d. Memotivasi klien untuk mengikuti TAK
e. Membuat kontrak dengan klien (waktu,
tempat dan topic) TAK
f. Melakukan evaluasi selama klien mengikuti
TAK
g. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan TAK
F. Strategi Pelaksanaan (SP) 6 :
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat klien di rumah
2. Menjelaskan pengertian, tanda, gejala dan
proses terjadinya ansietas
3. Menjelaskan cara – cara merawat klien
ansietas
a. Menerima klien apa adanya
b. Mengenali aspek positif dan kemampuan
yang dimiliki klien
c. Menilai kemampuan yang dapat
dikembangkan da nada kemungkinan
keberhasilannya
d. Memberikan kesempatan klien untuk
mengembangkan kemampuan dengan
melibatkan klien dalam kegiatan sehari –
hari sesuai kemampuan
e. Memberikan pujian setiap tindakan yang
dilakukan dan tidak mencela
f. Memberikan kesempatan klien untuk
berhubungan dengan orang lain
4. Bersama keluarga membuat jadwal aktivitas
klien di rumah
a. Memotivasi keluarga agar menganjurkan
klien melakukan kegiatan sesuai jadwal
b. Memotivasi keluarga agar memonitor
kegiatan klien disesuaikan dengan jadwal
harian
c. Memotivasi keluarga agar memberikan
pujian saat klien dapat melakukan kegiatan
sesuai jadwal
5. Menjelaskan cara minum obat yang benar, cara
mempertahankan kontinuitas minum obat dan
membuat jadwal minum obat
6. Menjelaskan follow up klien setelah pulang
7. Tidak memberikan penilaian negative selama
interaksi dengan klien
IV FASE TERMINASI
1. Mengingatkan waktu interaksi akan segera
berakhir
2. Menanyakan perasaan klien tentang berakhirnya
interaksi
3. Meminta klien menceritakan kembali apa yang
telah dibahas selama interaksi
4. Membuat rencana tindak lanjut
5. Menyepakati kontrak baru untuk pertemuan
berikutnya
6. Mengucapkan salam dengan ramah, sopan dan
bersahabat

Anda mungkin juga menyukai