KEPERAWATAN GERONTIK
Disusun Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2022
0
A. Latar Belakang
Pada tanggal 10 Mei 2022 telah dilakukan pengkajian pada lansia bernama Ny.F
(93 tahun). Pada saat dikunjungi dan diwawancarai klien mengeluh sulit melakukan
aktivitas disebabkan karena gangguan pengelihatan, kondisi tersebut membuat klien
merasa tidakberdaya karena tidak dapat melakukan aktivitas seperti sebelumnya.
Dahulu klien berjualan dipasar namun sekarang menurutnya ia ketergantungan
kepada orang lain memerlukan bantuan mandi dan sulit melakukan aktivitas bahkan
pernah jatuh. Klien mengatakan di wisma dari 7 teman hanya dekat dengan 1 teman
di sebelah kanan bed pasien, ia akan menjalani masa tua dengan pasrah sampai ajal
menjemput, apabila stress klien mengungkapkannya dengan menangis dan istighfar
bedoa kepada Allah SWT.
Dari hasil pengkajian didapatkan hasil Morse Fall Scale : 90 (resiko tinggi) Barthel
Indeks : skore 85 (dependen sedang), SPSMQ : 5 (kerusakkan intelektual sedang),
MMSE : skore 17 (kerusakkan kognitif), Apgar keluarga (teman) : skore 1
(Disfungsi keluarga (teman) sangat tinggi), Skala depresi geriatric : skore 21
(depresi berat), TD : 110/80 mmhg, N : 68 ×/menit, RR : 18 × / menit, S : 36,50C.
Dari hasil pengkajian masalah utama pada klien yaitu ketidakberdayaan, intervensi
keperawatan yang dapat dilakukan dalam intervensi tersebut yaitu memotivasi klien
berpikir positif dan melatih kegiatan yang masih dapat dilakukan : makan sendiri,
menggerakkan tangan dan kaki, berikan klien pujian.
Sesuai dengan penelitian dari Nurul Jannah dkk tentang Penerapan Teknik Berpikir
Positif dan Afirmasi Positif pada Klien Ketidakberdayaan didapatkan hasil bahwa
teknik berpikir positif dan afirmasi positif terbukti menurunkan rasa
ketidakberdayaan pada klien (Jannah & Putri, 2015).
Sehingga dari permasalahan tersebut dan jurnal pendukung maka penulis tertarik
untuk mengambil intervensi keperawatan mengenai motivasi berpikir positif untuk
mengatasi ketidakberdayaan pada pasien gangguan pengelihatan.
1
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosis keperawatan yang muncul adalah ketidakberdayaan pada Ny.F
2. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan stategi pelaksanaan selama 30 menit diharapkan rasa
tidakberdaya klien menurun
3. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan:
a. Klien mampu memahami masalah yang dialami
b. Klien mampu berpikir positif
c. Klien mampu melakukan kegiatan bermanfaat yang masih bisa dilakukan
mandiri
2
5. Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu
3
6. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Laporan pendahuluan kegiatan telah dikonsulkan kepada supervisor
2) Waktu dan tempat kegiatan telah disepakati dengan Ny. F
3) Tersedia ruangan yang nyaman dan tenang
4) Media untuk kegiatan: Video Ceramah Motivasi tetang ikhlas menerima
takdir
b. Kriteria Proses
1) Ny.F berpartisipasi dalam melakukan diskusi mengungkapkan perasaan
dan berpikir positif
2) Ny.F dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Proses kegiatan berjalan sistematis
4) Tidak terdapat hambatan atau kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan
c. Kriteria Hasil
1) Ny.F mampu menyebutkan kembali pengertian ketidakberdayaan,
mengetahui cara berpikir positif dan ikhlas menerima takdir
2) Ny.F tampak lebih lega
3) Tn. S mampu melakukan rileksasi murotal Al-Qur’an sesuai tahapan
dengan tepat
4
FORMAT EVALUASI
LAPORAN PENDAHULUAN/PRE PLANNING
5
FORMAT EVALUASI SUPERVISI IMPLEMENTASI
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tindakan :
Nilai KETERANGAN
No Aspek Penilaian
1 2 3 4
Persiapan mahasiswa
dalam menyiapkan
1
kegiatan (implementasi
keperawatan)
Tujuan kegiatan
2
dikemukakan dengan jelas
Penggunaan media yang
3
sesuaidantepatguna
Lingkungan kondusif dan
4
menunjang proses kegiatan
5 Komunikasi terapeutik
6 Kemampuan inerja
7 Melakukanevaluasikegiatan
KeterkinianTindakan
8
(Evidence Based)
TOTAL
Natar …...............2022
Pembimbing,
( )