Anda di halaman 1dari 9

TANTANGAN, PELUANG, DAN WUJUD GLOBALISASI

Tantangan dan Peluang


Di zaman yang sudah sangat maju ini, remaja mana yang tidak mengenal makna dari
kata “Globalisasi”? Hampir 90% dari mereka yang sudah akrab bahkan menjadikan
globalisasi sebagai bagian dari kehidupan mereka. Adapun 10% yang tidak mengenal dan
tidak memahami kata globalisasi adalah remaja yang masih jauh tertinggal dari
modernisasi. Umumnya mereka yang tinggal di dalam suku pedalaman dan masih
memegang teguh adat istiadat yang sudah diturunkan turun-temurun dari nenek moyang
mereka. Sebagian besar dari mereka tidak menempuh jenjang pendidikan dan lebih memilih
tinggal di rumah dan membantu orang tua. Maka tidak heran jika mereka sama sekali tidak
mengenal makna globalisasi, bagaimana bisa mereka mengenal? Baca tulis pun mereka
tidak bisa.
Uraian pengaruh globaisasi terhadap nilai-nilai budaya diharapkan dapat
menunjukkan adanya lahan subur untuk penggalian nilai-nilai budaya di nusantara.
Luasnya budaya dan kemungkinan pengembangannya menjadi tantangan tersendiri. Di
samping itu perspektif perubahan yang terjadi juga menjadi peluang tersendiri untuk
menelusuri eksistensinya. Dari unsur internalnya sendiri sampai yang eksternal seperti
pengaruh lintas budaya dan globalisasi.
Ada banyak hal untuk menjelaskan bagaimana pengaruh hubungan lintas budaya
dan globalisasi mempengaruhi nilai-nilai budaya lokal. Dalam perspektif nilai hal tersebut
dapat dilihat misalnya dalam nilai etis, apa yang dianggap baik pada budaya masa lalu tidak
tentu demikian untuk masa sekarang. Apa yang dianggap wajar dan diterima pada budaya
masa lalu mungkin sekarang dianggap aneh, atau sebaliknya. Hal-hal tersebut menunjukkan
betapa kearifan lokal itu mendapat banyak tantangan dengan adanya pengaruh budaya
asing. Peluang penggalian dan analisis dapat juga dilihat dari aspek nilai lain dibawah ini.
Dalam konteks nilai religi, hubungan antara religi dan perkembangan budaya juga
menunjukkan hal serupa. Bagaimana keberagamaan (bereligi) orang Bali berubah akibat
pengaruh luar. Antara lain pergeseran ini menyebabkan penampilan budaya Bali menjadi
berbeda antara dulu dan sekarang dan yang akan datang. Bagaimana nilai tertentu
terkait dengan kehidupan religius lokal bertemu dengan budaya asing di Arab sendiri
dan di Indonesia dapat dilihat pada tulisan Islam dan akulturasi budaya lokal.
Dijelaskan bahwa dalam akulturasi budaya Arab dan Islam tidak ada pengharaman
untuk tidak memanfaatkan budaya asing dan sebaliknya..
Dalam konteks nilai intelektual misalnya masalah kesehatan dalam penyembuhan
penyakit, Nusantara sangat kaya dari pangalaman intelektual tentang pengobatan dengan
obat tradisional sampai yang memanfaatkan kekuatan supranatural. Ada banyak peluang
untuk pengembangan wacana nila-nilai budaya nusantara. Dari beragam bentuk dan
fungsinya dapat dilihat pada pemaparan di bagian depan tulisan ini.
Disamping itu kearifan lokal dapat didekati dari nilai-nilai yang berkembang
didalamnya seperti nilai religius, nilai etis, estetis, intelektual atau bahkan nilai lain seperti
ekonomi, teknologi dan lainnya. Maka kekayaan kearifan lokal menjadi lahan yang
cukup subur untuk digali, diwacanakan dan dianalisis mengingat faktor perkembangan
budaya terjadi dengan begitu pesatnya.
Uraian diatas menguraiakan tentang peluang dan tantangan globaisasi terkait
dengan nilai-nilai budaya, selain uraian tersebut globalisasi juga bisa menjadi peluang dan
tantangan pada semua sektor kehidupan baik itu ekonomi, politik, sosial budaya,
lingkungan, maupun pendidikan.

1. Ekonomi
Globalisasi yang hadir seiring dengan perkembangan peradaban manusia, yaitu
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak bisa dihindari oleh umat
manusia di dunia. Kemajuan teknologi transportasi dan telekomunikasi membuat dunia
terasa seolah tanpa batas dan sekat kemajuan teknologi membuat hubungan komunikasi
penduduk antar negara di berbagai belahan dunia semakin terbuka dan mudah.
Seolah dunia kecil, orang dapat berkomunikasi setiap saat walaupun di belahan
dunia lainnya yang amat jauh jaraknya. Dengan kecanggihan teknologi komunikasi
semuanya terasa dekat seolah tidak terpisahkan oleh tempat dan waktu.
Keadaan ini menimbulkan adanya peluang di bidang ekonomi yaitu mendorong
munculnya perdagangan bebas lintas negara. Perdagangan bebas adalah situasi di mana
arus lalu lintas barang, jasa, dan manusia dari dank e suatu negara tidak mengalami
hambatan yang berarti.
Peluang ini artinya makin mudahnya barang dan jasa produksi Indonesia untuk
memasuki pasar internasional, sedangkan hambatan non-tarif seperti kuota dan
sebagainya bagi produk Indonesia ke negara lain akan hilang atau tidak berarti.
Namun demikian globalisasi juga bisa menjadi tantangan bagi Bangsa Indonesia
karena barang, jasa, dan tenaga kerja akan mudah masuk Indonesia tanpa hambatan yang
berarti. Di sini akan terjadi persaingan kualitas barang, jasa dan tenaga kerja dalam negeri
dan luar negeri guna merebut pasar dalam negeri.
Barang, jasa, dan tenaga kerja yang berkualitas yang akan dipakai, oleh karena
apabila kita ingin bisa bersaing dengan produk dari luar negeri maka harus meningkatkan
kualitas dari produk kita supaya mampu bersaing dengan produk dari luar negeri.
Apabila kita mampu bersaing maka globalisasi berdampak positif karena hidupnya
pasr global dapat meningkatkan dan memperluas kerja sama internasional yang akan
menjadi sumber-sumber kemakmuran bagi Indonesia.

2. Politik
Globalisasi yang sering diartikan sebagai peruses mendunia kini member
kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Kemajuan kehidupan tersebut diharapkan dapat
menghubungkan seluruh bangsa dan negara di dunia karena mampu menghapus sekat-
sekat antar negara dan menempatkan negara-negar tersebut ke dalam tatanan kehidupa
yang lebih baik.
Politik merupakan salah satu bidang kehidupan yang tidak terepas dari globalisasi.
Dengan adanya globalisasi ada peluang untuk menjalankan politik yang baik karena satu
negara “dalam pengawasan dunia internasional” sehingga pemerintah tidak bisa
sewenang-wenang dalam menjalankan pemerintahannya.
Sedangkan tantangannya adalah adanya ideologi yang tidak sesuai dengan
kepribadian Bangsa Indonesia (Pancasila) karena ideology tersebut akan dengan mudah
masuk dan tidak ada yang bisa menangkalnya. Ideologi-ideologi yang tidak sesuai dengan
Pancasila tersebut perlu diwaspadai.
Akibat masuknya ideology yang tidak sesuai dengan Pancasila seperti komunis,
liberalism, kapitalisme, dan sebagainya bisa melunturkan rasa nasionalisme karena
ideology Pancasila tidak dijunjung tinggi sebagai pedoman sebuah negara. Selain itu
ideology asing tersebut dapat menjadi ancaman disintegrasi bangsa dan negara sehingga
menggoyahkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Sosial Budaya
Derasnya arus globalisasi yang masuk ke berbagai bidang kehidupan merupakan
hal yang tidak bisa dihindari dan tentunya sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial
budaya masyarakat Indonesia. Dalam hal ini ada beberapa peluang diantaranya
kemudahan dalam pertukaran budaya internasional sehingga budaya Indonesia dapat
dikenal oleh masyarakat dunia internasional.
Hanya dengan mengunggah suatu event budaya maka dapat dikenal oeh dunia
internasional sehingga menarik perhatian mereka untuk berkunjung pada event budaya
selanjutnya, hal ini dipermudah dengan mudahnya transportasi udara. Jadi internet bisa
dijadikan sebagai media untuk mempromosikan budaya kita pada masyarakat dunia
internasional yang mudah dan murah.
Selain itu globalisasi dapat memicu pembeharuan kesenian karena masyarakat
akan dengan mudah melihat budaya masyarakat di luar yang menjadi referensi untuk
membandingkan antara kebudayaan dirinya dengan budaya masyarakat lain. Dengan
demikian para seniman bisa mengembangkan seni yang dimilikinya untuk diperbarui.
Contoh pembaharuan kesenian misalnya perpaduan antara music gamelan dengan music
modern atau orchestra, tari tradisional yang dikemas ulang dengan pemangkasan cerita,
penyegaran kostum dan sebagainya.
Jadi perkembangan zaman harus dsikapi dengan dengan bijak oleh pelaku seni di
Indonesia agar kesenian tradisional masih ditonton oleh masyarakat yaitu dengan
menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan cara-cara seperti diatas. Generasi
milenial ini berbeda dengan generasi sebelumnya di mana generasi milenial hidup di era
serba digital sehingga memiliki imajinasi yang berbeda disbanding dengan generasi-
generasi sebelumnya.
Selain beberapa peluang yang ada pada bidang sosial budaya namun tantangan
globalisasi juga besar seperti hilangnya kesenian tradisiona apabila kesenian tradisiona
tersebut tidak diperbarui lagi seperti yang diulas diatas, oleh karena itu harapannya
banyak inovasi-inovasi dari para seniman guna melestarikan seni-seni tradisional yang
ada dengan memperbarui seni tersebut sehingga akan digemari oleh generasi muda.
Munculnya sikap individualism, konsumtif, dan materiais. Orang bisa bekerja di
rumah (di depan laptop atau computer) dapat menghasikan uang sehingga mereka merasa
kurang memerlukan orang lain untuk berinteraksi, sehingga muncullah sikap
individualisme yang dapat menggeser sikap gotong royong, dan bekerja sama.
Pada zaman digital ini, untuk belanja barang sangat mudah hanya bermodalkan
mobil phone (HP) kita bisa belanja apa yang kita mau sehingga apabila tidak hati-hati maka
keuangan kita bisa jebol. Apalagi andai kita memakai kartu kredit dari Bank, maka tagihan
akhir bulan akan meroket. Saat ini orang merasa akan dihargai apabila kita memiiki
benda-benda yang paling baru (up to date) entah itu mobil phone (HP), kendaraan,
perhiasan dan sebagainya.
Pengaruh Budaya Barat dapat mempengaruhi pudarnya nilai-nilai budaya loka
contoh tentang tata karma dan spoan santun yang menjadi nilai budaya Indonesia kini
sudah mulai terpinggirkan. Para pemuda kurang menghrmati guru dan orang tua. Kalau
kita perhatikan dulu anak melihat gurunya sebagai orang tua yang menjadi tauladan bagi
anak-anak. Namun sekarang tidak sedikit guru ditempatkan seperti temannya, sehingga
kurang menghormati.
Generasi muda terutama anak-anak usia belasan tahun yang sedang mencari jati
diri ini perluuntuk didampingi oleh orang tua karena mereka jangan samapi rusak
moralnya akibat pergaulan yang salah. Hal ini dikarenakan akses media internet yang
sangat mudah bisa menjerumuskan anak dalam pergaulan bebas, mabuk-mabukan,
menjadi korban narkoba, dan sebagainya. Oleh karena itu perlu peran dari guru di sekolah,
tokoh-tokoh masyarakat di masyarakat serta orang tua di keluarga untuk mengarahkan
anak supaya jangan sampai rusak moralnya.

4. Lingkungan
Globalisasi,yang ditandai oleh pergerakan ide, manusia, barang, dan
teknologi, mulai menjadi perbincangan global sejak dekade 1960-an (Scholte
2000:8) dan tetap menarik hingga hari ini. Salah satu agen utama globalisasi
adalah perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional sudah mulai
agresif melancarkan kegiatan ekonominya yang lintas batas wilayah sejak
dekade 1970-an.
Perusahaan multinasional ini kemudian dikenal dengan dua
ciri: ekspansif dan eksploitatif. Dua ciri ini sekaligus mengindikasikan abainya
perusahan tersebut atas dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas mereka.
Sebagai konsekuensi, muncullah beberapa persoalan lingkungan seperti
pencemaran tanah, air, udara, kerusakan hutan, dan tanaman. Lebih jauh,
persoalan lingkungan ini mengancam kehidupan manusia.
Perusahaan multinasioanl dalam melebarkan sayapnya dengan eksploratif dan
eksploitatif sumber daya alam harus berhati-hati banyak LSM (NGO) yang peduli terhadap
lingkungan hidup seperti Lestari, Green Peace dan sebagainya dimana Green Peace sering
kita dengar kiprahnya dalam membuka kasus-kasus perusakan lingkungan hidup yang
mengakibatkan perusahaan-perusahaan harus memperbaiki system pembuangan limbah.
LSM ini dengan jaringannya bisa memaksakan perusahaan-perusahaan besar untuk
memperbaiki saluran pembuangannya, apabila menolak maka mereka bisa melobi dunia
inernasional untuk memboikot hasil produksi dari perusahaan tersebut.
Oleh karena perusahaan tidak akan berani lagi main api dengan mengabaikan
pembuangan limbah industry. LSM juga akan mendesak pemerintah untuk memberikan
teguran atau tindakan tegas penutupan pabrik bila ia tetap membandel membuang limbah
berbahaya ke sungai.

5. Pendidikan
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
canggihnya perkembangan globalisasi dunia dimana ilmu pengetahuan semakin
berkembang pesat. Peluang yang bisa diambil dari para guru adalah media internet
menjadi sumber belajar yang up to date sehingga materi akan bersifat kekinian atau
relevan dengan saat ini. Guru juga bisa memanfaatkan media internet untuk pembelajaran
seperti pada pandemic covid 19 maka pembelajaran dapat dilakukan sexara daring
(virtual).
Tantangan dari guru saat ini sangat besar karena pengaruh internet bagi pelajar
bila menggunakan internet secara tidak sehat (membuka-buka situs porno, aliran sesat,
judi, togel, dan sebagai) bisa merusak moral para pelajar tersebut. Oleh karena itu antara
orang tua dan guru harus ada kerja sama dalam mengawasi pemanfaatan internet yang
dilakukan oleh para peserta didik.

Wujud Globalisasi

Wujud globalisasi dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali


diantaranya ada 16 wujud yaitu:
1. Produk asing
Banyaknya produk asing yang beredar di negara kita mulai dari busana, peralatan
elektronika, makanan dan sebagainya. Tidak sedikit perusahaan asing yang
membangun pabriknya di negara kita untuk memenuhi pasar Indonesia
2. Pasar swalayan dan supermarket
Dulu pasar tradisional adalah satu-satunya tempat jual beli, namun tahun 90an pasar
swalayan mulai merajalela dan saat ini mulai banyak yang tutup karena kalah
bersaing, salah satunya kalah bersaing dengan jual beli on line yang lagi marak saat
ini.

3. Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin


Banyak pabrik sudah menggunakan tenaga mesin yang bisa mengurangi penggunaan
tenaga manusia dalam pabrik, hal ini dinilai lebih efisien karena dapat menghasilkan
pruduksi yang lebih banyak dan kualitas lebih terjamin.
4. Bisnis on line berkembang cepat
Saat ini bisnis on line sudah berkembang sangat cepat bahkan dapat mengalahkan
bisnis konvensional seperti jual beli on line dapat mengalahkan supermarket
bertumbagan seperti Giant, Hero, dan sebagainya menutup cabang-cabangnya di
berbagai kota karena kalah bersaing. Namun demikianjual beli on line mampu
menggerakkan jasa ekspedisi pengiriman barang yang melonjak seperti Kantor Pos,
TIKI, JNE, JNT dan sebagainya.
Lain lagi dengan transportasi dengan adanya transportasi berbasis daring sempat
terjadi perselisihan antara transportasi konvensional dengan transportasi daring.
Begitu juga adanya penjualan tiket on line juga menghancurkan biro- biro perjalanan
yang dulunya menjual tiket pesawat, kereta api, kapal dan sebagainya
5. Meningkatnya penggunaan gadget
Meningkatnya penggunaan gadget sebagai salah satu wujud globalisasi adalah salah
satunya faktor bisnis on line berkembang. Selain itu maraknya penggunaan gadget
untuk aktif dalam media sosial seperti facebook, whatsapp, twiter, instagram dan
sebagainya.
6. Teknologi terbaru dapat diakses semua orang
Saat ini teknoogi bukanlah kemewahan lagi karena penggunaan teknologi informasi
dalam hal ini penggunaan gadget sudah dapat diakses berbagai lapisan masyarakat

7. Persebaran informasi yang sangat cepat


Cepatnya persebaran informasi sebagai perwujudan globalisasi tentu saja tidak lepas
dari teknologi informasi. Saat ini banyak suatu kejadian di belahan dunia lain bisa
langsung kita ketahui melalui dunia maya. Orang biasa bisa terkenal dalam sekejap,
semuanya ini wujud globalisasi.
8. Dibentuknya PBB
PBB menjadi contoh wujud globaisasi dalam bidang poitik, hal ini diarenakan PBB
menjadi wadah yang memungkinkan globalisasi berjalan lancar.
9. Pemerintah lebih terbuka dan demokratis
Saat ini pemerintahan di semua tingkatan menjadi lebih terbuka dan demokratis mulai
pemerintah desa hingga pemeruintah pusat
10. Masuknya ideologi-ideologi asing
Globalisasi memungkinkan ideology asing masuk Indonesia tanpa bisa dibendung
11. Banyaknya bahasa asing yang bisa dipelajari di Indonesia
Dahulu ada anggapan bahwa dengan mempelajari bahasa asing akan dianggap
mengkhianati bangsa kita sendiri, namun saat ini mempeajari bahasa asing untuk
mengikuti perkembangan jaman. Bahasa asing tidak hanya bahasa Inggris tapi ada
bahasa Jerman, Jepang, prancis, Korea, dan sebagainya.
12. Pandangan baru terhadap etos kerja yang lebih disiplin
Sering kita diminta untuk bertolak ukur pada etos kerja tenaga asing, seperti orang
Jepang yang bekerja keras layaknya robot demi kepentingan negara bukan hanya
kepentingan pribadi, mereka yakin jika negaranya maju maka rakyatnya akan ikut
menikmati hasilnya
13. Banyak tenaga ahli dalam dunia kerja Indonesia
Saat ini banyak lapanga kerja baru berkembang, banyak sekali bidang baru pekerjaan
yang muncul di Indonesia, namun sedikit tenaga kerja yang bisa memenuhi peluang
tersebut, sehingga perlu didatangkan tenaga kerja asing yang menguasainya
14. Mode busana terpengauh bangsa lain
Perkembangan dalam dunia fashion merupakan wujud globalisasi dimana beberapa
kota menjadi kiblat mode dunia seperti Paris, Milan, Tokyo, dan sebagainya. Dengan
adanya globalisasi mode busana masyarakat kita mengarah ke sana. Saat ini Jakarta
sedang berusaha untuk menjadi kiblat mode busana muslim dunia
15. Terjadi pertukaran budaya internasional
Pertukaran budaya menjadi wujud budaya dalam kehidupan sehari- hari seperti
budaya K POP, Hip-Hop, tidak sulit menemukan budaya- budaya asing yang
berkembang di Indonesia.
16. Peran wanita yang setara dengan pria
Dulu gerak wanita terbatas , kemudian adanya gerakan untuk kesetaraan antara pria
dan wanita dan pengaruhnya juga sampai ke Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai