Anda di halaman 1dari 13

SOSIOLOGI KESEHATAN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


dalam Mata Kuliah Indikator dan pengukuran promosi kesehatan/ social
determinan health

Disusun Oleh :

Marlita NIM 2017.D.01.014

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Ini Yang Berjudul sosialogi
kesehatan pada waktunya tanpa hambatan yang berarti.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini sehingga dapat bermanfaat, akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.

Palangka raya, April 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 2
1.3 Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sosiologi.............................................................................................. 3
2.2 Ruang lingkup sosiologi........................................................................................ 3
2.3 Sosiologi kesehatan............................................................................................... 4
2.4 Tujuan Penerapan  Sosiologi Kesehatan............................................................... 4
2.5 Sosial  Budaya  dan Kesehatan............................................................................. 5
2.6 Peran Petugas Kesehatan  menghadapai Sosila Budaya yang ada di Masyarakat 7
 2.7 Jaringan Sosial dan Dukungan Sosial................................................................... 7
2.8 Faktor yang mempengaruhi  Dukungan Sosial..................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.............................................................................................................. 9
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sosiologi merupakan ilmu pengetahuanyang mempelajari tentang pergaulan
hidup antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan, atau
golongan dengan golongan. Ada dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia
dan hubungan sosial (masyarakat). Sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang
dahulunya berinduk pada ilmu filsafat. Sehingga pokok-pokok pikiran sosiologi
tidak bisa terlepas dari pemikiran para ahli filsafat  yang mengkaji tentang
masyarakat. Sosiologi mempunyai bidang kajian yang sangat luas, antara lain
Sosiologi industri, Sosiologi Hukum, Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Perkotaan,
Sosiologi Pedesaan, Sosiologi Kesehatan, dan lain-lain.
Sosiologi kesehatan merupakan cabang sosiologi yang relatif baru. Di masa
lalu dalam sosiologi telah lama dikenal cabang sosiologi, sosiologi medis, yang
merupakan pendahulu sosiologi kesehatan dan terkait erat dengannya. Menurut
Mechanic tugas medis hanya dapat dilaksanakan secara efektif manakala yang
dipertimbangkan baik faktor biologis maupun faktor sosial dan psikologis. Mulai
dikajinya peran faktor sosial-budaya dalam keberhasilan pelaksanaan tugas medis
menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya sosiologi medis. Straus
membedakan antara sosiologi mengenai bidang medis dan sosiologi dalam bidang
medis. Menurutnya sosiologi mengenai bidang medis terdiri atas kajian sosiologis
terhadap faktor di bidang medis yang dilaksanakan oleh ahli sosiologi yang
menempati posisi mandiri di luar bidang medis dan bertujuan mengembangkan
sosiologi serta untuk menguji prinsip dan teori sosiologi. Menurut Kendall dan
Reader, sosiologi mengenai bidang medis mengulas masalah yang menjadi
perhatian sosiologi profesi dan sosiologi organisasi.
Menurut Straus sosiologi dalam bidang medis merupakan penelitian dan
pengajaran bersama yang sering melibatkan pengintegrasian konsep, teknik dan
personalia dari berbagai disiplin, dalam mana sosiologi digunakan sebagai
pelengkap bidang medis. Dalam perkembangan selanjutnya perhatian sosiologi
medis meluas ke berbagai masalah kesehatan di luar bidang medis. Dengan
demikian, berkembanglah bidang sosiologi kesehatan.
Perkembangan  ilmu sosiologi kesehatan dimulai sejak manusia itu sadar
bahwa kesehatan tidak hanya sebatas fisik, melainkan juga mental serta kondisi
sosial seseorang
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang nantinya akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.  Pengertian Sosiologi.
2.  Pengertian Sosiologi Kesehatan.
3.  Ruang Lingkup Sosiologi.
4.  Tujuan Penerapan  Sosiologi Kesehatan.
5.  Sosial  Budaya  dan Kesehatan.
6.  Peran Petugas Kesehatan  menghadapai Sosila Budaya yang ada di Masyarakat
7.  Jaringan Sosial dan Dukungan Sosial
8.  Faktor yang mempengaruhi  Dukungan Sosial
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:  Untuk Mengetahui hal-hal yang
berhubungan Sosiologi Kesehatan.
1.    Sosiologi.
2.    Sosiologi Kesehatan.
3.    Ruang Lingkup Sosiologi.
4.    Tujuan Penerapan  Sosiologi Kesehatan.
5.    Sosial  Budaya  dan Kesehatan.
6.    Peran Petugas Kesehatan  menghadapai Sosila Budaya yang ada di Masyarakat
7.    Jaringan Sosial dan Dukungan Sosial
8.    Faktor yang mempengaruhi  Dukungan Sosial

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan
diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie
Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang
sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang
masyarakat.
1. (Roucek & Warren, 1962)
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam
kelompoknya .
Maksud dari pernyataan (Roucek & Warren, 1962) adalah Kelompok sebagai
tempat interaksi tindakan-tindakan individu di mana tindakan tersebut dapat
mempengaruhi kelompoknya
2. (Selo Sumardjan & Soeleman Soemardi, 1990)
Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial
dan proses sosial termasuk perubahan sosial
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur – unsur sosial yang pokok.
Proses sosial adalah pengarah timbal balik antara berbagai segi kehidupan.
Inti dari definisi diatas mempunyai kesamaan yaitu sosiologi adalah hubungan /
interaksi antar manusia dalam masyarakat
3. Mayor Polak
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat secara
keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia satu dengan manusia lain, manusia
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik kelompok formal maupun
kelompok informal atau baik kelompok statis maupun kelompok dinamis.
2.2 Ruang Lingkup Sosiologi
1. Sosiologi keluarga
2. Sosiologi pendidikan
3. Sosiologi kesehatan
4. Sosiologi ekonomi
5. Sosiologi politik
6. Sosiologi agama
7. Sosiologi kriminal
8. Sosiologi pedesaan dan perkotaan
2.3 Pengertian Sosiologi kesehatan
Sosiologi kesehatan adalah studi tentang perawatan kesehatan sebagai suatu
sistem yang telah terlembaga dalam masyarakat, kesehatan (health) dan kondisi
rasa sakit (illness) hubungannya dengan faktor-faktor sosial (Ruderman : 1981).
Menurut ASA (American Sociological Association; 1986) Sosiologi
kesehatan : merupakan sub bidang yang mengaplikasikan perspektif, konsep-
konsep dan teori-teori serta metodologi di bidang sosiologi untuk melakukan kajian
terhadap fenomena yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan manusia.
Penerapan teori-teori sosiologi terhadap masalah-masalah kesehatan
(Soeryono soekanto, 1990)
Dapat disimpulkan bahwa :
Sosiologi Kesehatan adalah Sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada
masalah kesehatan yang merupakan problem & terjadi pada semua lapisan
masyarakat
2.4 Tujuan Penerapan Sosiologi kesehatan
Tujuan penerapan sosiologi dalam bidang kesehatan adalah :
1. Menambah kemampuan Petugas Kesehatan untuk mengatasi persoalan-
persoalan kesehatan yang dialami di Kelompok masyarakat.
2. Menambah kemampuan dan keyakinan tenaga Medis dalam menangani
kebutuhan sosial dan emosional pasien,sebaik kemampuan yang mereka miliki
dalam menangani gangguan penyakit yang diderita pasien.
3. Mempelajari cara orang mencari pertolongan medis.
4. Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi penyakit.
5. Bermanfaat bagi praktek medis bahwa sakit dan cacat fisik selain sebagai
kenyataan sosial sekaligus juga sebagai kenyataan medis.
6. Sosiologi kesehatan juga memberikan analisis tentang hubungan dokter-pasien
2.5 Sosial Budaya dan Kesehatan
Sosial berasal dari kata ”socius” yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh
dan berkembang dalam kehidupan secara bersama-sama.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) di artikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia atau dengan kata lain Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Definisi Sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh manusia
dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk dan/atau dalam kehidupan
bermasyarakat. Atau lebih singkatnya manusia membuat sesuatu berdasar budi dan
pikirannya yang diperuntukkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Nilai-nilai sosial budaya memiliki arti penting bagi manusia dan masyarakat
penganutnya. Didalamnya tercakup segala sesuatu yang mengatur hidup mereka
terasuk tatacara mencari pengobatan bila sakit. Kekurangan ilmu pengetahuan
khususnya ilmu kesehatan disertai pengalaman hidup sehari-hari yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya membuat mereka mencari pemecahan
timbulnya penyakit, penyebaran dan cara pengobatan menuju ke arah percaya akan
adanya pengaruh roh halus dan tahyul.
Perilaku manusia dalam menghadapi masalah kesehatan merupakan suatu
tingkah laku yang selektif, terencana, dan tanda dalam suatu sistem kesehatan yang
merupakan bagian dari budaya masyarakat yang bersangkutan. Perilaku tersebut
terpola dalam kehidupan nilai sosial budaya yang ditujukan bagi masyarakat
tersebut. Perilaku merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan
sekelompok orang untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan tertentu
berdasarkan pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma kelompok yang
bersangkutan. Kebudayaan kesehatan masyarakat membentuk, mengatur, dan
mempengaruhi tindakan atau kegiatan individu-individu suatu kelompok sosial
dalam memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan baik yang berupa upaya mencegah
penyakit maupun menyembuhkan diri dari penyakit (Kalangi, 1994). Oleh karena
itu dalam memahami suatu masalah perilaku kesehatan harus dilihat dalam
hubungannya dengan kebudayaan, organisasi sosial, dan kepribadian individu-
individunya.
Setiap masyarakat memiliki pola budaya, latar belakang pendidikan, sosial
ekonomi dan lapisan-lapisan sosial yang berpengaruh terahadap penentuan
penyakit, penanggulangan serta penyembuhannya , contoh :
- Pusar bayi yang puput di simpan dan jika bayi sudah besar,pusat tersebut bisa
jadi obat untuk bayi,caranya tali pusat di rendam dan di minum kan kepada si bayi.
Mitos seperti ini malah merugikan karna jika sampai terminum oleh bayi maka
akan membiarkan mikroorganisme yang ada di plasenta akan masuk ke tubuh bayi.
- Wanita- wanita Hausa yang tinggal di sekitar Zaria Nigeria utara, secara tradisi
memakan garam kurang selama priode nifas, untuk meningkatkan produksi air
susunya. Merka juga menganggap bahwa hawa dingin adalah penyebab penyakit.
Oleh sebab itu mereka memanasi tubuhnya paling kurang selama 40 hari setelah
melahirkan. Diet garam yang berlebihan dan hawa panas, merupakan penyebab
timbulnya kegagalan jantung. Faktor budaya disini adalah kebiasaan makan garam
yang berlebihan dan memanasi tubuh adalah faktor pencetus terjadinya kegagalan
jantung.
- kepercayaan masyarakat tradisional Banjar adalah bila digigit ular, yang dalam
bahasa Banjarnya di sebut dengan dipatuk ular atau dipatuk tadung.
Berdasarkan kepercayaan, orang yang terkena gigitan ular tidak boleh memasuki
rumah sebelum dilakukan pengobatan. Karena apabila si sakit melewati talang
rumah, bisa ular yang telah berada dalam tubuhnya akan membawa pada kematian.
2.6 Peran Petugas Kesehatan Menghadapi Sosial Budaya yang ada di masyarakat.
- Memberikan KIE (Komunikasi Informasi Dan Edukasi) perlu memperhatkn aspek
sosial budaya masyarakat
- Ras, suku, tata nilai, pekerjaan dan ststus sosial prlu dipertimbangkan
- Memberikan pelayanan terkait dengan bio, psiko, sosio, kultural & spiritual
2.7 Jaringan Sosial dan Dukungan Sosial
1. Pengertian Jaringan sosial
Jaringan Sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-
simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu
atau lebih type relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan dan lain-
lain.
2. Pengertian Dukungan Sosial
Pierce (dalam Kail and Cavanaug , 2000) mendefinisikan dukungan sosial
sebagai sumber emosional, informasional atau pendampingan yang diberikan
oleh orang- orang disekitar individu untuk menghadapi setiap permasalahan dan
krisis yang terjadi sehari- hari dalam kehidupan.
Diamtteo (1991) mendefinisikan dukungan sosial sebagai dukungan atau
bantuan yang berasal dari orang lain seperti teman, tetangga, teman kerja dan
orang- orang lainnya. Gottlieb (dalam Smet, 1994) menyatakan dukungan sosial
terdiri dari informasi atau nasehat verbal maupun non verbal, bantuan nyata,
atau tindakan yang didapatkan karena kehadiran orang lain dan mempunyai
manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihah penerima. Sarafino (2006)
menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan
pada orang lain, merawatnya atau menghargainya.
Dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yangh berasal dari orang
yang memiliki hubungan sosial akrab dengan individu yang menerima bantuan.
Bentuk dukungan ini dapat berupa infomasi, tingkah laku tertentu, ataupun
materi yang dapat menjadikan individu yang menerima bantuan merasa
disayangi, diperhatikan dan bernilai.
2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Sosial
Menurut stanley (2007), faktor- faktor yang mempengaruhi dukungan sosial
adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisik
Kebutuhan fisik dapat mempengaruhi dukungan sosial. Adapun kebutuhan fisik
meliputi sandang, pangan dan papan. Apabila seseorang tidak tercukupi kebutuhan
fisiknya maka seseorang tersebut kurang mendapat dukungan sosial.
b. Kebutuhan sosial
Dengan aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih kenal oleh masyarakat
daripada orang yang tidak pernah bersosialisasi di masyarakat. Orang yang
mempunyai aktualisasi diri yang baik cenderung selalu ingin mendapatkan
pengakuan di dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu pengakuan sangat diperlukan
untuk memberikan penghargaan.
c. Kebutuhan psikis
Dalam kebutuhan psikis pasien pre operasi di dalamnya termasuk rasa ingin
tahu, rasa aman, perasaan religius, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang
lain. Apalagi jika orang tersebut sedang menghadapi masalah baik ringan maupun
berat, maka orang tersebut akan cenderung mencari dukungan sosial dari orang-
orang sekitar sehingga dirinya merasa dihargai, diperhatikan dan dicintai.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari / dikaji interaksi manusia dengan
manusia lain dalam kelompok (keluarga, kelas sosial masyarakat) dan produk –
produk yang timbul dari interaksi tersebut seperti nilai, norma serta kebiasaan –
kebiasaan yang dianut oleh kelompok / masyarakat tersebut.
Sosiologi Kesehatan adalah Sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada
masalah kesehatan yang merupakan problem & terjadi pada semua lapisan
masyarakat
Setiap masyarakat memiliki pola budaya, latar belakang pendidikan, sosial
ekonomi dan lapisan-lapisan sosial yang berpengaruh terahadap penentuan
penyakit, penanggulangan serta penyembuhannya.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2011. Definisi Sosiologi, http://id.wikipedia.org/wiki/Definisi_Sosiologi
(diakses 1 April 2020 )
Ragil Setiyabudi. 2011. Sosiologi dan Antropologi Kesehatan, http://ajago.
/2011/08/sosiologi-dan-antropologi-kesehatan.html (diakses 1 April 2020 )
Wikipedia. 2013. Budaya, http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya (di akses 1 April 2020 )
Tatik Bahar. 2011. Hubungan Aspek Sosial Budaya, http://tatikbahar.
/2011/02/hubungan-aspek-sosial-budaya-dan.html (diakses 1 april 2020 )
Ahmad Adam Julidar. 2012. Sosial Budaya, http://ahmadadamjulidar. /2012/03/sosial-
budaya.html (diakses 1 April 2020 )
Kartika Sari. 2011. Arti dukungan sosial, http://artidukungansosial.com/ (diakses 1
April 2020 )

Anda mungkin juga menyukai