Anda di halaman 1dari 4

Jika Anda diminta berpidato di pesta pernikahan, upacara pemakaman, atau acara lain yang bersifat

kekerabatan, sampaikan hal-hal yang Anda ketahui, misalnya: menceritakan anekdot atau
menyampaikan kutipan dan sampaikan pidato singkat. Apabila Anda harus berpidato di lingkungan
profesional, gunakan metode "hipotesis-dan-pembuktian" sebagai cara cepat untuk menyusun draf
pidato yang lugas. Tarik napas dalam-dalam supaya Anda merasa lebih tenang dan percaya diri untuk
menyampaikan pidato yang baik meskipun tanpa persiapan yang matang.

Metode 1 dari 3:

Menggunakan Anekdot

Sampaikan cerita yang sudah Anda ketahui dengan baik. Anda tidak perlu mengarang sendiri teks pidato.
Agar lebih mudah dan cepat mempersiapkan diri, ceritakan pengalaman pribadi supaya Anda bisa
bercerita dengan lancar sebab Anda sendiri yang mengalaminya. Contohnya:[1]

Di pesta pernikahan: ceritakan kisah lucu yang pernah Anda alami semasa kecil bersama pengantin
wanita atau pria.

Di upacara pemakaman: ceritakan betapa murah hati dan baiknya almarhum atau betapa besar peran
almarhum dalam kehidupan Anda.

Mulailah berpidato dengan menyampaikan kutipan. Cara ini lebih mengandalkan informasi yang sudah
diketahui banyak orang, alih-alih merangkai sendiri kalimat yang harus disampaikan. Carilah kutipan, lirik
lagu, atau pepatah terkenal yang inspiratif dan sesuai dengan situasi saat Anda berpidato. Awali pidato
dengan menyampaikan hal-hal tersebut lalu bahaslah secara singkat.[2]

Contohnya: bayangkan Anda diminta berpidato di pesta ulang tahun ke-70 Frengki. Awali pidato dengan
pepatah: "Siapa bilang kita tidak bisa mengajarkan trik baru kepada anjing tua? Frengki mampu
membuktikan bahwa hal itu tidak benar. Saya baru bertemu 1 orang yang masih ikut lomba maraton
setelah pensiun."

Susunlah pidato yang singkat dan berkesan. Naskah yang terlalu panjang dan bertele-tele adalah
penyebab utama terjadinya kesalahan saat berpidato. Jangan terlalu banyak berbicara. Alih-alih,
sampaikan pidato singkat yang berfokus pada 2-5 hal penting atau fakta pendukung.[3]

Contohnya: jika Anda diminta berpidato di pesta pernikahan, ceritakan 2 pengalaman berkesan yang
pernah Anda alami sebagai teman pengantin pria.
Jika audiens mulai teralihkan, mengobrol, mengecek ponsel atau jam, dan terlihat gelisah, mungkin
mereka tidak berminat lagi karena pidato Anda bertele-tele.

Kalau Anda menangkap sinyal tersebut, segera sampaikan intinya lalu katakan "terima kasih" sebagai
kata penutup.

Berbicaralah dengan jelas dan tenang. Pembicara berpengalaman terkadang tetap merasa gugup apabila
diminta berpidato tanpa persiapan. Untuk mengatasi rasa gugup, tarik napas dalam-dalam sebelum
mulai berpidato dan sesekali diam sejenak selama berpidato. Ucapkan setiap kata dengan artikulasi yang
jelas dan jangan berbicara terlalu cepat.[4]

Tunjukkan kepercayaan diri. Banyak orang merasa gugup ketika diminta menyampaikan pidato,
terutama jika waktu untuk mempersiapkan diri sangat singkat. Walau demikian, audiens akan
memberikan aplaus jika Anda tampil penuh percaya diri. Selain itu, mereka akan sangat suportif karena
merasa senang sudah bebas dari tugas menyampaikan pidato![5]

Cara mudah untuk membangun kepercayaan diri sebelum berpidato adalah dengan bernapas dalam-
dalam dengan tenang beberapa kali atau memejamkan mata sambil membayangkan Anda berada di
tempat yang menyenangkan.

Lihatlah audiens sambil mencari beberapa orang yang Anda kenal atau terkesan suportif lalu berfokuslah
pada mereka.

Jika masih gugup, bayangkan Anda sedang berpidato di depan mikrofon di stasiun radio!

Bagaimanapun juga, ingatlah bahwa banyak orang akan mengagumi keberanian seseorang yang mampu
berdiri dan berbicara di depan audiens.

Advertisement

Metode 2 dari 3:

Menyusun Pidato Singkat

Siapkan garis besar pidato kalau masih sempat. Berpidato dengan naskah selalu lebih baik daripada tidak
sama sekali. Jika masih ada beberapa menit sebelum berpidato, tulislah beberapa kata penting berupa
daftar. Gunakan catatan ini untuk mengingatkan gagasan utama yang ingin Anda sampaikan agar pidato
lebih terarah.[6]

Kalau Anda sama sekali tidak sempat mencatat, buatlah kerangka pidato secara mental dengan
mengatakan dalam hati, misalnya: "Pertama-tama, aku akan mengatakan betapa baiknya Jim karena ia
mau mengganti ban mobilku yang bocor tengah malam. Kemudian, Jim pernah membuat sendiri kue
ulang tahun untukku saat aku terbaring sakit karena terserang flu."

Fokuskan pidato dengan menyampaikan kalimat pembuka dan penutup yang berkesan. Audiens akan
lebih ingat informasi yang disampaikan di awal dan akhir pidato, alih-alih di bagian tengah. Manfaatkan
hal tersebut untuk menyampaikan hal-hal penting di awal dan akhir pidato, misalnya:[7]

Kisah yang membangkitkan motivasi

Fakta atau data statistik yang menumbuhkan keyakinan

Kutipan inspiratif

Siapkan naskah pidato berikut pro dan kontra atas gagasan Anda. Cara ini membantu Anda menyusun
penjelasan secara terfokus. Mulailah dengan menyampaikan sisi positif dari gagasan yang Anda
sampaikan diikuti oleh kendalanya lalu sampaikan pendapat Anda. Contohnya: Anda diminta
menjelaskan manfaat busana kasual setiap hari Jumat:[8]

Mulailah berpidato dengan mengatakan bahwa hal tersebut akan meningkatkan semangat kerja,
produktivitas, dan membuat perusahaan terkesan mengikuti tren.

Lanjutkan dengan menjelaskan bahwa hal ini menciptakan suasana kerja yang tidak terlalu formal di
akhir pekan dan perlu diberikan pedoman seperti apa busana kasual yang diperbolehkan.

Sampaikan pendapat Anda dengan mengatakan bahwa hampir semua pertemuan dengan klien terjadi di
awal minggu sehingga busana kasual setiap hari Jumat akan bermanfaat bagi perusahaan dan tidak
mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sampaikan pidato dalam bentuk sesi tanya jawab. Jika Anda belum tahu apa yang harus dikatakan atau
sangat gugup untuk berpidato, posisikan diri lebih sebagai moderator diskusi, alih-alih sebagai
pembicara. Berikan kesempatan kepada audiens untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat.[9]

Contohnya: mulailah berpidato dengan mengatakan: "Kita semua sedang mempertimbangkan rencana
mengenakan busana kasual setiap hari Jumat dan tentunya banyak opini yang ingin disampaikan. Mari
kita memulai diskusi dengan membuka kesempatan jika ada ingin bertanya atau memberikan
pendapat."

Mintalah seseorang yang berperan penting berbicara, misalnya: "Frengki, pengalaman Anda paling
banyak di antara kita yang hadir di sini. Bagaimana kalau Anda membagikannya kepada kita?"

Advertisement
Metode 3 dari 3:

Menggunakan Metode "PREP" untuk Berpidato dengan Topik Tertentu

Sampaikan gagasan utama. PREP adalah singkatan dari "Point (gagasan), Reason (alasan), Example
(fakta), Point (gagasan)" yang bermanfaat membantu Anda menyusun materi pidato. Mulailah dengan
menyampaikan isu hangat yang ingin dibahas. Contohnya: bayangkan Anda diminta berpidato spontan
untuk mendukung rencana mengenakan busana kasual setiap hari Jumat:[10]

Mulailah dengan menyampaikan pendapat bahwa peraturan tersebut akan meningkatkan motivasi
karyawan.

Dukunglah pernyataan di atas dengan menjelaskan mengapa pendapat Anda perlu dijalankan. Ingatlah
bahwa Anda sedang berusaha meyakinkan audiens. Contohnya: tegaskan bahwa motivasi karyawan
berperan penting bagi kemajuan perusahaan sebab hal ini mampu meningkatkan produktivitas dan
menurunkan tingkat perputaran karyawan.

Sampaikan fakta untuk membuktikan kebenaran pendapat Anda. Agar layak dipercaya, Anda harus
memberikan bukti, penjelasan, atau contoh untuk mendukung pendapat Anda. Melanjutkan contoh di
atas, berikan bukti bahwa perusahaan pesaing semakin sukses setelah menerapkan peraturan tersebut.

Sampaikan lagi gagasan utama yang sudah Anda utarakan di awal pidato. Jelaskan kepada audiens
bahwa apa yang Anda sampaikan akan bermanfaat bagi mereka. Akhiri pidato dengan menyatakan
gagasan utama sekali lagi agar audiens mengingatnya. Contohnya: tutuplah pidato dengan menegaskan
bahwa mengenakan busana kasual setiap hari Jumat akan bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai