Anda di halaman 1dari 10

J u r n a l N a s i o n a l K e s e h a t a n Li n g ku n g a n G l o b a l Volume 1, Issue 1

Februari 2020
Analisis Kadar Kadmium dan Beberapa Parameter
Kunci pada Air Lindi di Tempat Pengolahan Sampah
Terpadu (TPST) Bantar Gebang Tahun 2018
I na s Fad h il a h 1 , Lai la F it r ia 1 , * )
1
D e p a r t e m e n K e s e h a t a n Li n g ku n g a n , F a ku l t a s K e s e h a t a n M a s ya r a ka t U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a , D e p o k, 1 4 2 1 6 1
*)
Corresponding Author: lfitria0411@gmail.com

Artikel dikirim: Abstrak


Agustus, 2018
Latar belakang. Sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir dapat mengakibatkan
tercemarnya lingkungan dan berisiko terhadap kesehatan penduduk setempat. Salah satu
Artikel diterima:
penyebab tercemarnya adalah air lindi. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar
Desember, 2018 Gebang mengolah air lindi di Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS). Metode. Penelitian ini
dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui efisiensi pengolahan air lindi serta mengetahui
Artikel dipublikasi: kadar kadmium dan beberapa parameter lainnya. Penelitian dilakukan dengan pengambilan
Februari, 2020 sampel pada inlet, outlet dan air permukaan pada hari berbeda. Penelitian ini juga ditambah
data pengukuran yang dilakukan TPST Bantar Gebang. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan
baku mutu di Indonesia. Hasil. Pada penelitian menunjukkan kadar kadmium, suhu, pH, TSS,
TDS, BOD dan COD pada outlet tidak melebihi baku mutu. Namun pada air permukaan kadar
BOD dan COD tinggi. Tingkat efektivitas pada hari senin, TDS 87,76%; TSS 82,58%; BOD
98,28%; COD 98,24%. Pada hari rabu, TDS 77,84%; TSS 78,02%; BOD 95,61%; COD
95,92%. Pada hari jumat, TDS 85,47%; TSS 78,7%; BOD 97,43%; COD 97,58%. Hasil
pengukuran Bantar Gebang yang dilakukan pada September 2017 pada IPAS 1, IPAS 2 dan
IPAS 3, menunjukkan ada beberapa parameter yang kadar outletnya lebih tinggi dibandingkan
inlet, dan pada Oktober 2017 pada hulu, tengah dan hilir sungai Asem dan sungai Ciketing,
menunjukkan pada hulu dan hilir, parameter yang diukur kadarnya tinggi. Hasil pengukuran
Bantar Gebang yang dilakukan pada September 2017 pada air sumur masyarakat, pada
beberapa titik sampel, kadar TDS dan coliform tinggi. Kesimpulan. Pengolahan air lindi dil-
akukan menggunakan bak ekualisasi, bak fakultatif, bak aerasi, polishing pond, bak pengendap,
bak pengolahan kimia dan biologi, kolam lumpur dan sand filter.
Kata Kunci: Air lindi, Air Permukaan, Kadmium, TPST Bantar Gebang

Abstract
Background. Waste which accumulates in landfills can lead to contamination of the environ-
ment and risk to the health of the local population. One cause of contamination is leachate.
Integrated Waste Treatment Plant (TPST) Bantar Gebang treated leachate water in Waste Water
Management Site (IPAS). Method. This research was conducted to know leachate water
treatment efficiency and to know cadmium content and some key parameters. This study was
conducted by sampling on inlet, outlet and surface water on different days. This study also
added measurement data conducted by Bantar Gebang. The results were analyzed and
compared to the regulatory standards in Indonesia. Result. The results showed cadmium,
temperature, pH, TSS, TDS, BOD and COD at outlets do not exceed the quality standard.
However, in surface water whose high of BOD and COD. The effectiveness level on Monday,
TDS 87.76%; TSS 82.58%; BOD 98.28%; COD 98.24%. Effectiveness level on Wednesday,
TDS 77.84%; TSS 78.02%; BOD 95.61%; COD 95.92%. Effectiveness level on Friday, TDS
85.47%; TSS 78.7%; BOD 97.43%; COD 97.58%. The results of Bantar Gebang measurement
in September 2017 on IPAS 1, IPAS 2 and IPAS 3, indicate that there are some parameters
whose outlet content is higher than inlet. The results of Bantar Gebang measurement in October
2017 on upstream, middle and downstream of Asem and Ciketing rivers show upstream and
downstream, measured parameters are high. The results of Bantar Gebang measurement in
September 2017 on community clean water, at some sample points, TDS and coliform levels
are high. Conclusion. Leachate treatment is using equalization basin, facultative basin, aeration
basin, polishing pond, sedimentation basin, chemical and biological treatment basin, mud pool
and sand filter.
Keywords: Cadmium , Leachate, Surface Water, TPST Bantar Gebang
36
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 1
Februari 2020

Pendahuluan dapat berisiko atau tidak aman (RQ<1) bagi


masyarakat di sekitar TPA Namo Bintang (Delyna,
Kadmium adalah logam yang banyak 2017)
dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Kadmium
digunakan pada baterai, pigmen atau pewarna, Air lindi dapat mengandung zat berbahaya jika
pelapis dan plating, stabilizer untuk plastik, berasal dari sampah yang tercampur dengan B3
campuran logam, dan perangkat fotovoltaik. Di sisi (bahan berbahaya dan beracun). Jika tidak diolah
lain, pajanan kadmium dapat menimbulkan efek secara khusus, air lindi dapat mencemari sumur atau
merugikan bagi kesehatan manusia. Kadmium air tanah, air sungai, hingga air laut dan
bersifat toksik, efek toksisitas akibat pajanan menyebabkan kematian biota atau makhluk hidup
kadmium pada manusia meliputi kerusakan tubulus laut (Sedigul, 2011). Baterai bekas untuk senter,
ginjal, kerusakan glomerulus, penurunan kamera, sepatu menyala, dan jam tangan
mineralisasi tulang, peningkatan risiko patah tulang, mengandung merkuri dan kadmium (Cd), B3
penurunan fungsi paru-paru, dan emfisema (ATSDR, tersebut berbahaya bagi manusia, karena dapat
2012). menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada
bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal dan dapat
Sampah-sampah elektronik (electronic waste) meresap ke sumur penduduk, jika di buang di
atau biasa disingkat e-waste yang tercampur dengan sembarang tempat (Arifin, 2011). Air rembesan
sampah lainnya pada TPA akan menjadi sampah yang tidak dikelola dengan baik akan
penyumbang toksik khususnya toksik logam. Logam berdampak terhadap jangka pendek dan panjang
yang terkandung pada sampah elektronik seperti terhadap manusia dan lingkungan serta
kabel, baterai dan lain sebagainya dapat mempengaruhi kualitas air tanah di sekitarnya
membahayakan manusia. Pada pemulung yang (Arbain, 2011).
memilah sampah dapat terkena langsung sedangkan
pada masyarakat umum, salah satu potensi Metode
bahayanya dari air rembesan sampah, karena air
tersebut berpotensi mengandung logam berat, salah Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
satunya kadmium. Penelitian dilakukan dengan wawancara kepada
pengelola air lindi di TPST Bantar Gebang, untuk
Penelitian terdahulu memperlihatkan bahwa mengetahui proses pengolahan air lindi di IPAS.
kadar kadmium dalam air sumur masyarakat yang Penelitian ini membandingkan kualitas air lindi pada
tinggal di sekitar TPA sampah Desa Namo Bintang, inlet atau sebelum pengolahan dan pada outlet atau
Deli Serdang, sebesar 0,0079 mg/l. Hal ini setelah pengolahan serta di aliran sungai
menunjukkan kadar kadmium dalam air sumur masyarakat. Kualitas air lindi diukur dengan menguji
masyarakat sudah melewati nilai batas normal kadar kadmium (Cd), suhu, pH, TDS, TSS, BOD dan
kadmium dalam air sumur yaitu 0,005 mg/l (Ashar, COD sebelum dan setelah diolah di IPAS serta di air
2016). Dari penelitian tersebut juga diperoleh permukaan. Penelitian ini dilakukan di TPST
informasi bahwa sebagian dari masyarakat Desa (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Bantar
Namo Bintang memiliki densitas mineal tulang rata- Gebang yang beralamat di Kelurahan Ciketing Udik,
rata -2,439 yang berarti kepadatan tulangnya sudah Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat 17153.
termasuk pada kategori osteopenia dan berisiko Periode penelitian dilakukan pada bulan Februari
menuju osteoporosis. Nilai densitas tulang juga sampai April 2018.
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur,
kebiasaan merokok, IMT, aktivitas olahraga, Penelitian ini tidak mengambil manusia sebagai
konsumsi alkohol, dan pola konsumsi makanan subyek penelitian utama, sehingga tidak diuraikan
tinggi kalsium (Ginting, 2017). Didapatkan pula mengenai populasi dan sampel manusia. Pada
informasi kadar kadmium dalam urin masyarakat penelitian ini akan dilakukan pengambilan sampel,
yang tinggal di sekitar TPA Namo Bintang rata-rata yaitu sampel air lindi yang dihasilkan tempat
0,00348 mg/l yang menunjukkan sudah melewati Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang.
nilai batas normal kadmium dalam urin yaitu Sampel penelitian diambil tiga titik yakni inlet
0,000185 mg/l (Ashar, 2016). Masih terkait dengan (sebelum proses pengolahan), outlet (setelah proses
kondisi di lokasi yang sama, penelitian lainnya pengolahan) dan air permukaan. Penelitian ini dil-
memperlihatkan tingkat risiko pajanan kadmium akukan dengan grab sampling yakni teknik sampling
pada air minum dengan asupan rata-rata dan dengan cara mengambil sampel pada suatu waktu
minimum pada pajanan realtime maupun lifespan dan tempat tertentu. Penelitian ini juga dilakukan

37
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 1
Februari 2020

untuk mengetahui proses pengolahan air lindi di yang terbuat dari geomembran (karpet campuran
instalasi pengolahan air sampah TPST Bantar plastik HDPE yang konstruksi luarnya terbuat dari
Gebang, maka dari itu dilakukan wawancara dengan beton) kemudian dialirkan menggunakan pipa ke
petugas atau pengelola air lindi di TPST Bantar IPAS (Gambar 1). Setiap 24 jam sekali air dialirkan
Gebang. ke kolam ekualisasi 1 untuk menjalani proses
penyeragaman konsentrasi dan penghilangan
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan
amoniak.
data sekunder. Data primer diambil melalui sampel
air lindi di bagian inlet dan outlet pada hari yang Pada kolam ekualisasi, amoniak (NH4+) akan
berbeda, yang kemudian dilakukan uji Laboratorium berubah menjadi nitrat (NO3). Kolam ini berfungsi
Kesehatan Daerah (Labkesda). Data sekunder di- sebagai kolam pengumpul sementara air-air sampah
peroleh dari kantor TPST Bantar Gebang, data ter- yang berasal dari sampah yang dikumpulkan pada
sebut mengenai pengolahan limbah dan sampah di saluran air sampah. Air sampah bersifat tidak
instalasi pengolahan sampah TPST Bantar Gebang homogen karena campuran sampah yang banyak
serta profil TPST Bantar Gebang. Data sekunder mengandung berbagai pencemar seperti logam,
lainnya adalah data inlet dan outlet air lindi di IPAS sampah organik, dan zat kimia lain. Pada kolam ini,
1, IPAS 2 dan IPAS 3 pada September 2017; data campuran air sampah tersebut dihomogenkan.
kualitas upstream (hulu), midstream (tengah), down- Setelah itu, air dialirkan lagi ke dalam kolam
stream (hilir) sungai Asem dan sungai Ciketing pada ekualisasi 2. Pada kolam ekualisasi 2 digunakan
September 2017; data kualitas air sumur penduduk lebih banyak diffuser dibandingkan dengan kolam
di sekitar TPST pada September 2017. ekualisasi 1 agar penyebaran oksigen lebih merata.
Desain kolam memiliki panjang 20 meter, lebar 15
Penelitian yang telah dilaksanakan ini sudah
meter, dan kedalaman 40 meter.
melalui prosedur kaji etik dan disetujui untuk dil-
aksanakan oleh Komisi Ahli Riset dan Etik Riset Air kemudian dialirkan ke dalam kolam fakultatif.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indone- Pada kolam fakultatif terjadi proses pengolahan
sia, yang dinyatakan dalam Surat Keterangan Lolos untuk menurunkan kadar BOD dan COD secara
Kaji Etik dengan nomor surat: 62/UN2.F10/ biologis oleh mikroorganisme dan algae di dasar
PPM.00.02/2018. kolam. Setelah itu, air lindi yang mengandung bakteri
anaerob dipompa ke Rotating Biological
Hasil Denitrification (RBD). Di sini terjadi proses
denitrifikasi, yaitu berubahnya NO3 menjadi NO2
Air lindi dari sanitary landfill tertahan di atas liner kemudian menjadi N2. Pada proses ini, biasanya

Gambar 1. Proses di IPAS 3

38
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 1
Februari 2020

terjadi penurunan pH. Karena itulah air kemudian kolam ini dengan menggunakan pompa dimana
dialirkan secara gravitasi ke kolam aerasi untuk kolam ini telah berisi limbah yang aman dibuang ke
distabilkan pHnya dengan cara aerasi (penambahan lingkungan. Parameternya adalah ikan-ikan dapat
oksigen). Di kolam aerasi terlihat banyaknya buih hidup di kolam tersebut, seperti ikan lele dan mujair.
dipermukaan air. Adanya buih menunjukkan bahwa Air dari outlet akan dibuang langsung ke badan air
air lindi dijenuhkan dengan oksigen yang dapat dan sebagian digunakan untuk menyiram tanaman
menangkap kotoran dan bau dari air lindi. yang ada di dalam kawasan IPAS. Pada akhir
pengolahan warna air masih berwarna coklat namun
Air lindi ini kemudian dialirkan ke suatu tangki
kandungan bahan di dalam air sudah berubah dan
kimia untuk menjalani proses kimia. Proses kimia
sifatnya sudah tidak lagi berbahaya untuk
dilakukan dengan penambahan koagulan alumunium
lingkungan. Menurut PP No. 82 tahun 2001 tentang
sulfat dan polimer anionik. Dari proses kimia ini akan
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
dihasilkan flok yang mengendap menjadi lumpur.
Pencemaran Air, air yang dihasilkan dari instalasi
Lumpur akan dialirkan ke kolam lumpur (Rectangular
pengolahan air sampah ini termasuk dalam kelas 4
Clarifier) yang berfungsi sebagai tempat
yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pengendapan hasil proses kimia di atas dimana
mengairi pertanaman (Farida et al, 2014).
terjadi flok-flok yang membentuk lumpur. Lumpur
yang terbentuk akan diolah dengan cara dijemur Pengambilan sampel inlet, outlet dan air per-
sampai kering lalu dimasukkan ke dalam karung mukaan dilakukan pada tanggal 2,4, dan 6 April
untuk kemudian digunakan lagi untuk tanah penutup 2018 (Tabel 1). Keadaan cuaca cerah dari dua hari
pada landfill setiap 6 bulan sekali. Sedangkan air sebelumnya pada saat pengambilan sampel hari
dialirkan ke polishing pond atau kolam netralisasi Senin, 2 April 2018. Pada saat pengambilan sampel
untuk penstabilan pH dengan penyemprotan NaOH hari Rabu, 4 April 2018 cuaca cerah namun sehari
dengan debit yang sangat kecil agar tidak terjadi sebelumnya hujan. Pada saat pengambilan sampel
turbulensi aliran karena pada kolam ini juga terjadi hari Jumat, 6 April 2018 malam sebelumnya hujan,
proses pengendapan. Air yang keluar dari polishing dini hari gerimis namun saat mengambil sampel
pond masuk ke kolam clean water atau bak cuaca lumayan cerah. Kondisi TDS, TSS, BOD,
pengendap untuk diendapkan kembali. Air dari bak COD dan kadmium pada hari Senin cenderung lebih
pengendap akan masuk ke tangki pengolahan tinggi dibandingkan hari Rabu dan Jumat. Kondisi
biologi, setelah itu dilakukan penyaringan di sand parameter yang diuji pada outlet tidak melampaui
filter. Proses terakhir ditampung di outlet dan bisa baku mutu. Kondisi parameter BOD dan COD pada
dibuang ke badan air. Limbah dialirkan menuju air permukaan melampaui baku mutu (Tabel 2).
Tabel 1 Kualitas Inlet dan Outlet di IPAS 3
Hasil Pemeriksaan
Parameter Senin Rabu Jumat Baku mutu
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
Temperatur 25,6 ºC 27,8 ºC 28,6 ºC 28,0 ºC 26,0 ºC 27,6 ºC 40 ºC
pH 8,32 7,65 8,20 7,45 8,30 6,95 6-9
TDS (mg/l) 12000 1467 6364 1410 9853 1432 4000
TSS (mg/l) 132 23 91 20 108 23 100
BOD (mg/l) 2850 49 820 36 1400 36 150
COD (mg/l) 7500 132 2500 102 4000 97 300
Cd (mg/l) 0,0009 Tt tt tt tt tt 0,1
Sumber: Data primer; Keterangan: tt=tidak terdeteksi; baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 59 Tahun
2016, serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014
Tabel 2 Kualitas Air Permukaan di IPAS 3
Hasil Pemeriksaan Air Permukaan
Parameter Baku mutu
Senin Rabu Jumat
Temperatur 27,6 ºC 27,6 ºC 27,6 ºC ±5ºC dari keadaan alaminya
pH 8,15 7,60 7,90 5-9
TDS (mg/l) 1924 404 1149 2000
TSS (mg/l) 74 40 65 400
BOD (mg/l) 380 60 160 12
COD(mg/l) 619 147 315 100
Cd (mg/l) tt<0,0003 tt<0,0003 tt<0,0003 0,01
Sumber: Data primer; Keterangan: tt=tidak terdeteksi; baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

39
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 1
Februari 2020

Sampel inlet dan outlet IPAS 1, IPAS 2 dan dan hasil uji midstream cenderung lebih besar
IPAS 3 diambil oleh pengelola air lindi Bantar dibandingkan upstream (Tabel 4).
Gebang pada 5 September 2017. Parameter yang
Sampel air sumur diambil oleh pengelola air lindi
diuji Bantar oleh Gebang ada 8, yaitu: pH, BOD,
Bantar Gebang pada September 2017. Sampel yang
COD, TSS, Nitrogen Total (N), Air Raksa (Hg),
diambil adalah air tanah warga, yaitu Air Tanah Pak
Kadmium (Cd) dan Koliform. Peneliti memasukkan
K di Cikiwul; Air Tanah Pak H di Ciketing; Air Tanah
semua parameter tersebut. Berdasarkan hasil uji
Pak B di Sumur Batu; dan Air Tanah IPAS 3.
laboratorium, pada outlet IPAS 1 parameter pH,
Parameter yang diuji oleh Bantar Gebang ada 23,
COD, TSS, dan Nitrogen melampaui baku mutu.
parameter TSS, BOD dan COD tidak diuji, peneliti
Pada outlet IPAS 2 parameter TSS dan Koliform
memasukkan 4 parameter yang disesuaikan dengan
melampaui baku mutu. Pada outlet IPAS 3
bahasan peneliti yaitu: suhu, ph, TDS, Kadmium dan
parameter Nitrogen melampaui baku mutu (Tabel 3).
3 parameter tambahan yaitu kekeruhan, kesadahan
Sampel upstream, midstream dan downstream dan Bakteri Koli. Parameter suhu, pH, TDS,
sungai Asem dan sungai Ciketing diambil oleh Kadmium, Kesadahan dan Kekeruhan tergolong
pengelola air lindi Bantar Gebang pada September aman, tidak melampaui baku mutu. Akan tetapi, TDS
2017 di sungai Asem dan sungai Ciketing. Parame- pada IPAS 3 tinggi dan Bakteri Koli pada air tanah
ter yang diuji oleh Bantar Gebang ada 26, namun Pak K, Pak H dan IPAS 3 melebihi baku mutu (Tabel
yang dimasukkan peneliti hanya 7 parameter, yakni 5). Untuk mengetahui persen hitungan efektivitas air
parameter yang disesuaikan dengan bahasan limbah yaitu (Soeparman dan Suparmin, 2001):
peneliti. Pada sungai Asem, di bagian upstream dan
downstream parameter TDS, BOD dan COD
melampaui baku mutu, di bagian midstream parame-
ter BOD dan COD melampaui baku mutu.
Pada sungai Ciketing, di bagian upstream pa-
rameter tidak melampaui baku mutu, di bagian mid- Suatu pengolahan dapat dikatakan efektif, jika
stream dan downstream parameter BOD dan COD kadar outlet tidak melampaui baku mutu. Efektivitas
melampaui baku mutu. Bagian downstream cender- IPAL sebesar 95%, memiliki potensi yang besar
ung lebih besar hasil ujinya dibanding midstream untuk menurunkan kadar inlet yang tinggi agar tidak

Tabel 3 Kualitas Inlet dan Outlet di IPAS 1, IPAS 2, dan IPAS 3


Hasil Pemeriksaan
Parameter IPAS 1 IPAS 2 IPAS 3 Baku mutu
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
PH 8,6 9,4 8,7 7,5 8,4 6,8 6-9
BOD (mg/l) 87,75 29,03 62,58 22,32 133,72 36,17 150
COD (mg/l) 3280,4 458,29 3698,49 246,03 3923,62 196,18 300
TSS (mg/l) 1600 204 482 115 279 5 100
N (mg/l) 358 113,4 135,75 30,80 316,4 1720,2 60
Hg (mg/l) 0,0016 0,0025 0,0009 0,0026 0,0013 0,0032 0,005
Cd (mg/l) <0,01 <0,01 <0,001 <0,001 <0,01 <0,01 0,1
Koliform (jml/100 ml) 5000 2200 30000 11000 6000 0 10000
Sumber: Data Bantar Gebang 2017; Baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 59 Tahun 2016.
Tabel 4 Kualitas Sungai Asem dan Sungai Ciketing
Hasil Pemeriksaan Air Sungai
Parameter Upstream Midstream Downstream Baku mutu
Asem Ciketing Asem Ciketing Asem Ciketing
Temperatur 23,0ºC 23,4ºC 23,1 ºC 23,4 ºC 23,7ºC 24ºC ±5ºC dari
alaminya
pH 8,4 8,5 7,1 7,7 8,5 8 5-9
TDS (mg/l) 7670 199 348 587 6730 1470 2000
TSS (mg/l) 148 51 235 144 256 326 400
BOD (mg/l) 91,95 6,27 28,86 44,43 81,88 50,67 12
COD (mg/l) 2610 26,90 264 256 2090 630 100
Cd (mg/l) <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0,01
Sumber: Data Bantar Gebang 2017; Baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

40
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 1
Februari 2020

Tabel 5 Kualitas Sumur di Sekitar Bantar Gebang


Hasil Pemeriksaan Air Sumur
Parameter Baku Mutu
Pak K Pak H Pak B IPAS 3
Suhu 23,1ºC 23,1ºC 23,5 ºC 23,2ºC Suhu Udara ±3ºC
pH 6,5 7,8 6,9 7,7 6,5-9
TDS (mg/l) 131 182 258 1920 1500
Cd (mg/l) Tt tt tt tt 0,005
Kekeruhan (NTU) 1,05 0,56 0,23 3,48 25
Kesadahan (mg/l) 44,9 30,61 95,92 157,14 500
Bakteri Koli (jumlah/100 ml) 1500 100 0 1700 50
Sumber: Data Bantar Gebang 2017; Keterangan: tt = tidak terdeteksi, Baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990
Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih

melampaui baku mutu. Akan tetapi jika kadar inlet gubah senyawa nitrat menjadi nitrogen bebas. Pada
sedang atau tidak terlalu tinggi, maka efektivitas pengolahan kimia, terkadang flokulan atau koagulan
IPAL diatas 70% sudah mencukupi. Jadi, semakin habis, jadi hanya memakai salah satu saja. Sekitar
tinggi kadar inlet, efektivitas IPAL dalam mengolah tiga bulan atau enam bulan sekali, bak-bak di IPAS
air limbah harus semakin besar. Efektivitas dibersihkan atau dikuras.
pengolahan TDS air limbah sampah pada hari senin
Pada IPAS 2 metode yang digunakan adalah
87,76%; pada hari rabu 77,84% dan pada hari jumat
advanced oxidation process dengan ozon, UV dan
85,47%. Efektivitas pengolahan TSS pada hari senin
H2O2 sehingga IPAS 2 tidak menghasilkan lumpur.
82,58%; pada hari rabu 78,02% dan pada hari jumat
Pengolahan air lindi di IPAS 1 metodenya sama sep-
78,7%. Efektivitas pengolahan BOD pada hari senin
erti IPAS 3, hanya saja baru ada bak pengolahan
98,28%; pada hari rabu 95,61% dan pada hari jumat
kimia, jadi belum ada bak pengolahan biologi dan
97,43%. Efektivitas pengolahan COD pada hari
RBD. Kadar BOD dan COD pada inlet baik hari
senin 98,24%; pada hari rabu 95,92% dan pada hari
Senin, Rabu dan Jumat diatas baku mutu namun
jumat 97,58%. Kadar kadmium tidak terdeteksi pada
setelah diolah dan ditampung di outlet kadar BOD
outlet hari senin, rabu dan jumat.
dan COD tidak melebihi baku mutu Peraturan Men-
Pada data sekunder, data yang diambil oleh teri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 59 ta-
Bantar Gebang pada September 2017, Efektivitas hun 2016, BOD sebesar 150 mg/L dan COD sebesar
TSS pada IPAS 1 sebesar 87,25%; pada IPAS 2 300 mg/L.
sebesar 76,14% dan pada IPAS 3 sebesar 98,2%.
Pada air permukaan, air dari outlet bercampur
Efektivitas BOD pada IPAS 1 sebesar 66,92%; pada
dengan limbah lainnya yang berasal dari industri dan
IPAS 2 sebesar 64,3%; pada IPAS 3 sebesar
limbah rumah tangga. Sehingga kadar BOD dan
72,95%. Efektivitas COD IPAS 1 sebesar 86,03%;
COD pada air permukaan tinggi diatas baku mutu.
IPAS 2 sebesar 93,35% dan IPAS 3 sebesar 95%.
Hal ini menunjukkan perairan cukup tercemar, se-
Efektivitas pengolahan nitrogen pada IPAS 1 sebe-
hingga dibutuhkan perhatian dari industri untuk men-
sar 68,32% dan IPAS 2 sebesar 77,31%. IPAS 3 be-
golah limbahnya dan dibutuhkan pipa atau saluran
lum efektif menurunkan Nitrogen dari inlet ke outlet,
khusus untuk limbah rumah tangga yang kemudian
karena kadar outlet lebih besar dibandingkan inlet.
dapat diolah kembali untuk dijadikan air bersih untuk
Efektivitas pengolahan Koliform pada IPAS 1 sebe-
mencuci, jadi air limbah tidak langsung dibuang ke
sar 56%; pada IPAS 2 sebesar 63,3% dan pada
badan air.
IPAS 3 sebesar 100%. Kadmium pada outlet tidak
terdeteksi, sedangkan merkuri pengolahannya belum Kadar TDS dan TSS pada inlet tinggi baik hari
efektif karena kadar outlet lebih tinggi dari inlet, Senin, Rabu dan Jumat. Setelah diolah dan masuk
seharusnya kadar outlet lebih kecil dari inlet. ke outlet kadar TDS dan TSS menurun sehingga tid-
ak melebihi baku mutu. Pada badan air kadar TDS
Pembahasan dan TSS juga masih aman tidak melebihi baku mutu.
Parameter pada air lindi dan air permukaan di-
Pengolahan air lindi dilakukan setiap hari, na-
pengaruhi juga oleh cuaca seperti curah hujan, saat
mun belum 24 jam karena keterbatasan sumber
daya. Pada IPAS 3, RBD (Rotary Biological Denitrifi- atau setelah hujan, air lindi dan air permukaan lebih
cation) rusak sehingga pengolahan dari bak fakultatif encer, tidak terlalu pekat.
langsung dialirkan ke bak aerasi. RBD adalah se- Pada kualitas air lindi di IPAS 1, IPAS 2 dan
buah alat untuk melakukan denitrifikasi, yakni men- IPAS 3, data diperoleh dari Bantar Gebang yang di-

41
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 1
Februari 2020

ambil pada September 2017. Parameter suhu dan Kesimpulan


TDS tidak diukur namun ada tambahan beberapa Dapat diperoleh kesimpulan, proses pengolahan
parameter seperti Air Raksa (Hg) atau Merkuri, Nitro- air lindi di TPST Bantar Gebang dilakukan di
gen Total, dan Koliform. Kadar merkuri pada outlet Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS). Pada IPAS
lebih besar dibandingkan inlet baik itu di IPAS 1, 3, air sampah dari zona 3 masuk ke dalam inlet,
IPAS 2, dan IPAS 3. setelah itu dipompa menuju bak ekualisasi 1 dan 2
Seharusnya kadar di outlet lebih kecil daripada untuk penyeragaman zat kimia. Setelah itu masuk ke
inlet. Kadar nitrogen pada inlet di semua IPAS tinggi, bak fakultatif yang mengolah menggunakan
setelah diolah hanya IPAS 2 yang kadarnya di outlet mikroorganisme di dasar kolam. Kemudian dipompa
tidak melebihi baku mutu, pada IPAS 3 kadar di out- menuju RBD (Rotary Biological Denitrifiction) untuk
let justru lebih besar dibandingkan inlet sedangkan proses mengubah nitrat menjadi nitrogen bebas.
pada IPAS 1 kadar outlet menurun dibandingkan in- Setelah itu masuk kolam aerasi untuk penambahan
let tapi masih diatas baku mutu. Kadar coliform pada oksigen, kemudian menuju tangki kimia untuk diolah
outlet lebih kecil dibandingkan inlet, pengolahan su- dengan proses kimia. Setelah itu air masuk polishing
dah lumayan efektif namun pada IPAS 2 kadar coli- pond untuk penstabilan pH, pada proses ini terjadi
form pada outlet masih diatas baku mutu. pengendapan. Endapan masuk ke kolam lumpur,
sedangkan airnya masuk ke bak pengendap atau
Pada kualitas air sungai Asem dan sungai clean water. Kemudian air tersebut masuk ke tangki
Ciketing bagian upstream, midstream dan down- biologi, setelah diolah air masuk ke sand filter untuk
stream, data diperoleh dari Bantargebang yang di- penyaringan. Proses terakhir ditampung di outlet.
ambil pada Oktober 2017. Ada banyak parameter
yang diuji oleh Bantargebang namun peneliti hanya Pada pengukuran air lindi di inlet dan outlet
mengambil tujuh parameter seperti yang peneliti IPAS 3 pada hari senin, 2 April 2018; rabu, 4 April
lakukan pada data primer, yaitu: suhu, pH, 2018 dan jumat, 6 April 2018 kadar parameter yang
TDS,TSS, BOD, COD dan kadmium. diukur pada inlet yang tertinggi pada hari senin, 2
April 2018, dengan kadar TDS sebesar 12000 mg/l,
Kadar BOD dan COD pada sungai Asem dari TSS sebesar 132 mg/l, BOD sebesar 2850 mg/l,
hulu, tengah dan hilir semuanya melampaui baku COD sebesar 7500 mg/l dan kadmium sebesar
mutu dan kadar paling tinggi terdapat pada hulu dan 0,0009 mg/l. Baku mutu outlet berdasarkan
hilir dibandingkan bagian tengah. Sedangkan kadar Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
BOD dan COD di sungai Ciketing di bagian hulu tid- Nomor 59 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri
ak melebihi baku mutu, namun di bagian tengah dan Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2014, yaitu suhu
hilir sudah diatas baku mutu. COD yang tinggi 40°C, pH 6-9, TDS sebesar 4000 mg/l, TSS sebesar
menunjukkan perairan berisi sampah anorganik. 100 mg/l, BOD sebesar 150 mg/l, COD sebesar 300
BOD yang tinggi menyebabkan bau yang tidak mg/l dan kadmium sebesar 0,1 mg/l. Setelah diolah,
sedap karena perairan berisi sampah organik. Ting- kadar di outlet: TDS sebesar 1467 mg/l, TSS
ginya BOD dan COD menyebabkan hewan-hewan sebesar 23 mg/l, BOD sebesar 49 mg/l, COD
dan tumbuhan air tidak dapat berkembang dengan sebesar 132 mg/l dan kadmium <0,0003 mg/l atau
baik dan bahkan mati (Sudarmo, 2013). tidak terdeteksi. Tingkat efektivitas pada hari senin,
Pada hasil pengujian air sumur yang dilakukan TDS 87,76%; TSS 82,58%; BOD 98,28%; COD
Bantar Gebang pada September 2017, parameter 98,24%. Tingkat efektivitas pada hari rabu, TDS
suhu, pH, kadmium, kesadahan dan kekeruhan 77,84%; TSS 78,02%; BOD 95,61%; COD 95,92%.
masih aman, tidak melebihi baku mutu. Akan tetapi, Tingkat efektivitas pada hari jumat, TDS 85,47%;
kualitas TDS pada air tanah IPAS 3 sebesar 1920 TSS 78,7%; BOD 97,43%; COD 97,58%. Maka
mg/l melebihi baku mutu Peraturan Menteri dapat dikatakan pengolahan air lindi efektif karena
Kesehatan No 416 tahun 1990 sebesar 1500 mg/l. pada outlet aman, tidak melebihi baku mutu.
Kualitas Bakteri Koli pada air tanah Pak K di Cikiwul Pada pengukuran air permukaan di sekitar IPAS
sebesar 1500/100 ml, pada Pak H di Ciketing sebe- 3 pada hari senin, 2 April 2018; rabu, 4 April 2018
sar 100/100 ml dan pada air tanah IPAS 3 sebesar dan jumat, 6 April 2018 kadar parameter yang diukur
1700/100 ml, berarti kedua air tanah tersebut pada air permukaan yang tertinggi pada hari senin, 2
melampaui baku mutu PerMenKes No 416 tahun April 2018, dengan kadar TDS sebesar 1924 mg/l,
1990 sebesar 50/100 ml. Hanya air tanah Pak B TSS sebesar 74 mg/l, BOD sebesar 380 mg/l, COD
yang kandungan Koliformnya aman. sebesar 619 mg/l dan kadmium tidak terdeteksi.
Baku mutu outlet berdasarkan Peraturan Pemerintah

42
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 1
Februari 2020

Nomor 82 Tahun 2001, yaitu suhu ±5°C dari Ariawan, Putu Rusdi. Pengaruh pengelolaan
keadaan alaminya, pH 5-9, TDS sebesar 2000 mg/l, Sampah terhadap lingkungan. 2011.
TSS sebesar 400 mg/l, BOD sebesar 12 mg/l, COD Arifin, Munif. Pengelolaan sampah, Public health &
sebesar 100 mg/l dan kadmium sebesar 0,01 mg/l. Sanitarian tutorial; 2011. Diambil pada 26
Berdasarkan hasil pengujian laboratorium kadar Desember 2017 www.solar-aid.org.
BOD dan COD air permukaan pada hari senin, rabu Ashar, Yulia Khairina, 2016; Konsumsi Air Sumur
dan jumat melebihi baku mutu dan kadar tertinggi Tinggi Kadmium pada Masyarakat di Sekitar
pada hari senin. Sedangkan kadar parameter yang Tempat Pembuangan Akhir Sampah dan
diuji lainnya aman, tidak melampaui baku mutu. Hubungannya dengan Kadar Kadmium Urin.
Tesis, FKM UI, Depok
Daftar Pustaka ATSDR, 2012. Toxicological Profile for Cadmium.
(〈http://www.atsdr.cdc.gov/ toxprofiles/TP.asp?
Adriarani, 2011. TPA Bantar Gebang. Ansari, 2014. Id=48 & tid-15))
total zat padat terlarut (TDS) sebagai petunjuk Bank sampah Jakarta, 2013; Dampak Sampah
estetika karakteristik air minum Terhadap Sosial dan Ekonomi
Afifi Rahamdetiassani, 2011. Pencemaran Air oleh Barus, T. A. 2002. Pengantar Limnologi. Jakarta :
Kadmium (Cd), Efek dan Penanggulangannya. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Fakultas Biologi, Universitas Nasional Jakarta Depdiknas.
Agustia Ning Tias, Delyna, 2017; Analisis Risiko Brian Oram, tanpa tahun; Total Dissolved Solids and
Kesehatan Lingkungan Pajanan Kadmium dan Water Quality. Professional Geologist (PG)
Timbal melalui Air Minum pada Masyarakat di Water Research Center B.F. Environmental
Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Consultants Inc. 15 Hillcrest Drive, Dallas, PA
Sampah Namo Bintang Kabupaten Deli Serdang 18612
Sumatra Utara Tahun 2017. Skripsi, FKM UI, Budiono, A. 2003. Pengaruh Pencemaran Merkuri
Depok Terhadap Biota Air. Institut Pertanian Bogor.
Alamsyah, Sujana. Tanpa tahun; Merakit Sendiri Alat C. Lee, S.D. Cho, D.S. Chang, D.H. Shin, D.H. Oh,
Penjernih Air Untuk Rumah Tangga. E-book, I.K. Whang, K.S. Kwon, G.J. Woo, H.S. Chun,
amazon.com S.S. Oh, G.H. Kim, Food safety guidelines for
Aliyyah, Nurusysyarifah, 2015; Analisis Pajanan consumer, Safe Food 1 (4) (2006) 31–43.
Kadmium pada Air Minum dan Makanan dengan Cassaret & Doull’s. 2008; Toxicology-the Basic
Gangguan Kesehatan Penduduk di Kawasan Science of Poison. United States of America:
Industri dan Kawasan Non Industri Kabupaten McGraw-Hill Companies, Inc.
Gresik Jawa Timur. Tesis, FKM UI, Depok Connell, RW. 1995. Masculinities. Cambridge, Polity
Amirullah, Andi. 2002. Mengubah Sampah Jadi Press; Sydney, Allen & Unwin; Berkeley,
Pupuk, (Online). http://amiere.multiply.com/ University of California Press.
reviews/item/87(5). Diakses pada tanggal Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi
September 2017. Mahkluk Hidup. UI press. Jakarta.
Amsori, Mahmud, 2015. Lindi Sampah Dibuang Diana, Kadek H. 2007. Pencemaran air tanah akibat
Langsung ke Sungai, (online). http:// pembuangan Limbah domestik di lingkungan
jabar.pojoksatu.id/bekasi/2015/11/09/lindi- kumuh Studi kasus banjar ubung sari, kelurahan
sampah-dibuang-langsung-ke-sungai/. diakses Ubung. http://ejournal.unud.ac.id/.pdf. Diakses
pada 31 Januari 2018 pada September 2017.
Anwar, Mansurudin.2005. Aplikasi Metode Geolistrik Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta;
Resistivitas Untuk Menentukan Letak Akumulasi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu
Rembesan Polutan Sampah Di Tempat Bantargebang. Diambil pada Januari 2018 dari
Pembuangan Akhir (Tpa) Pakusari, Jember. https://upst.dlh.jakarta.go.id/tpst/index
Jurusan Fisika Universitas Jember. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi
AOAC International, 2005; Official Methods of Pengelolaan Sumber Daya dan
Analysis of AOAC International, 18th Edition, Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta :
Volume 1, AOAC International, USA, 9.46-50 Kanisius.
Arbain, NK Mardana, IB Sujana. Pengaruh lindi TPA Erni Mahluddin Yatim, Mukhlis. 2013. Pengaruh
sampah terhadap kualitas air tanah dangkal Lindi (Leachate) Sampah Terhadap Air Sumur
sekitar Denpasar, Journal of environmental Penduduk Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
Science; 2011 (TPA) Air Dingin. Jurnal Kesehatan Masyarakat,

43
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 1
Februari 2020

Maret 2013 - September 2013, Vol. 7, No. 2 Jaishankar, M., Tseten, T., Anbalagan, N., Mathew,
Fajarini, Srikandi. 2013; Analisis Kualitas Air Tanah B.B., Beeregowda, K.N., 2014. Toxicity,
Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan mechanism and health effects of some heavy
Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu, metals. Interdiscip. Toxicol. 7, 60e72. https://
Bantar Gebang, Bekasi Tahun 2013. Skripsi, doi.org/10.2478/intox
FKIK UIN Ju-Kun, S., Yuan, D.B., Rao, H.F., Chen, T.F., Luan,
Farida N.I.Yusriyani, Kunfachri Adhi, Nurul Ekawati B.S., Xu, X.M., et al., 2016. Association between
P. 2014; Laporan Kunjungan Lapangan ke TPA Cd exposure and risk of prostate cancer:
Bantar gebang dan Sumur Batu. Prodi Teknik aprisma compliant systematic review and meta-
Lingkungan, FTSL ITB analysis. Medicine 95, e2708.
Firmansyah, Wahab. 2015; Asal Muasal TPA Bantar Kusuma Wardani, Tri. 2012; Perbedaan Tingkat
Gebang. Diambil dari https:// Risiko Kesehatan oleh Pajanan PM10, SO2, dan
metro.sindonews.com/read/955291/31/asal- NO2 pada Hari Kerja, Hari Libur dan Hari Bebas
muasal-tpa-bantar-gebang-1422125286 pada Kendaraan Bermotor di Bundaran HI Jakarta.
20 Januari 2018 Skripsi, Universitas Indonesia
Gesitnd (Nurdaksina, Gesit), 2016; Tentang TPST Ma’ruf M. Noor. 2011; Studi Rembesan Polutan
Bantar Gebang. FTSL ITB. Sampah Berdasarkan Metode Geolistrik
Ghufron, Muhammad. 2011; Kali Bekasi Terindikasi Resistivitas di Sekitar Tempat Pembuangan
Tercemar Air Lindi Bantargebang. Diambil dari Akhir (TPA) Tamangapa Kota Makassar. UNM
http://www.republika.co.id/berita/regional/ Makassar.
jabodetabek/11/11/04/lu4alq-kali-bekasi- Machdar, I. 2008. Antisipasi Sanitasi Landfill. http://
terindikasi-tercemar-air-lindi-bantargebang www.serambinews.com. Diakses tanggal 3
Ginting, Petra Laurensia BR, 2017; Asosiasi Antara Oktober 2017.
Kadar Kadmium Urin dan Densitas Minelar Mahar, A., Wang, P., Ali, A., Awasthi, M.K., Lahori,
Tulang pada Masyarakat yang Tinggal di Sekitar A.H., Wang, Q., Li, R., Zhang, Z., 2016.
TPA Desa Namo Bintang Kabupaten Deli Challenges and opportunities in the
Serdang Sumatra Utara Tahun 2017, Tesis, phytoremediation of heavy metals contaminated
FKM UI, Depok soils: a review. Ecotoxicol. Environ. Safe 126,
Hafni Indriati Nasution, Saronom Silaban. Februari 111e121.
2017; Analisis Logam Berat Pb dan Cd dalam Mahvi, A.H. and Roodbari,A.A. (2011). Survey on
Air Sumur di Sekitar Lokasi Pembuangan the effect of landfill leachate of shahrood city of
Sampah Akhir. Jurnal ITEKIMA iran on ground water quality. Journal of Applied
Hamidi, 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Technology in Environmental Sanitation, 1(1),17
Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan -25.
Penelitian. Malang: UMM Press. Hal 14-16 Maramis, A, 2008. Pengelolaan Sampah dan
Hasanah, Uswatun; Susilahudin Putrawangsa. 2016; Turunannya di TPA, Alumni Program Pasca
Pemodelan Perubahan Dissolved Oxygen pada Sarjana Magister Biologi Terapan, Universitas
Polutan dan Sedimentasi di Pertemuan Dua Satyawacana, Salatiga.
Sungai melalui Pendekatan SEM. STMIK dan Muchlisin Riadi. Tidak ada tahun; Pengertian, Jenis
IAIN Mataram dan Dampak Sampah. Kajian pustaka. Diambil
Herly, Lelyani. 2015; Analisis Kandungan Logam As, dari http://Pengertian, Jenis dan Dampak
Cd, dan Pb dalam Minyak Sumbawa A, B, C, Sampah _ KajianPustaka.com.html. diakses
dan D. jurnal ilmiah mahasiswa Universitas pada September 2017
Surabaya Vol 4 No 1 Nurhayati, Nanik Dwi, 2009; Analisis BOD dan COD
Irmanto, Suyata dan Zusfahair. Tanpa tahun; di Sungai Sroyo sebagai Dampak Industri di
Optimasi Penurunan COD, BOD, dan TSS Kecamatan Jaten. FKIP UNS
Limbah Cair Industri Etanol (vinasse) PSA Palar, Heryando. 2004. Pencemaran dan toksikologi
Palimanan dengan Metode Multi Soil Layering logam berat. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
(MSL). Unsoed Paparan TPST. Tanpa tahun; TPST Bantargebang.
J.R. Satarug, S. Baker, P.E.B. Haswell-Elkins, D.J. Unit pengolahan sampah terpadu dinas
Reilly, M.R. Moore, A global perspective on lingkungan hidup DKI Jakarta
cadmium pollution and toxicity in non- Pehlivan E, Arslan G. Gode F, et al. 2008;
occupationally exposure population, Toxicol. Determination of Some Inorganic Metals in
Lett.137 (1-2) (2003) 65-83 Edible Vegetable Oils by Inductively Coupled

44
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 1
Februari 2020

Plasma Atomic Emission Spectroscopy (ICP- Upadhyay, V., Jethoo, A.S. and Poonia, M.P. (2012).
AES), Grasas Y Aceites, 59(3), 239-244 Solid Waste Collection and Segregation: A Case
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Study of MNIT Campus, Jaipur. International
Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2016 Journal of Engineering and Innovative
Tentang Baku Mutu Lindi bagi Usaha dan / atau Technology, 1 (3), 144-149.
Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Voogt, P. De., Hattum, V.B., Fenstra, J.F.,
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Peereboom, C J.W. 1980. Exposure and Health
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Effects of Cadmium. To. Enviro. Vhemist. rev.,
Mutu Air Limbah 3: 89-100.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Wardhana, 2000. Dampak Pencemaran Lingkungan,
Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Penerbit Andi, Yogyakarta.
dan Pengendalian Pencemaran Air Warith, M.A. (2003). Solid Waste management: New
PLH Spensa. Dampak sampah terhadap lingkungan; Trends In landfill Design. Emirates Journal for
2011 Engineering Research, 8 (1), 61-70.
Purba, Margareth Elisa Karina. 2009; Analisa Kadar WHO, Evaluation of Certain Food Additives and
Total Suspended Solid (TSS), Amonia (NH3), Contaminants (Sixty-first Report of The Joint
Sianida (CN+) dan Sulfida (S2-) pada limbah cair FAO/WHO Expert Committee on Food
Bapedaldasu. Prodi D3 Kimia Analis, FMIPA Additives). Technical Report Series, No. 922,
USU Geneva, 2004.
S. Indrasti, Nastiti; Aryanto, Angga Yuhistira; William Saitama. Tidak ada tahun. Sampah organik
Suprayogi, Yogi. 2017: Modul Praktikum dan non organik lengkap beserta contoh dan
Teknologi Limbah Padat dan B3. Institut cara mengolahnya. Diambil dari http:\\Sampah
Pertanian Bogor Organik dan Non Organik Beserta Perbedaan
Sedigul, Muhammad. Pencemaran air tanah dangkal dan Pengertian.html, diakses pada September
akibat lindi TPA sampah, Journal of 2017
environmental Science; 2011
Škultétyová, A. (2009). Water Source Protection
from Landfills Leachate. International
Symposium on Water Management and
Hydraulic Engineering Ohrid/Macedonia, 523-
532.
Soemirat, J, 2000. Kesehatan Lingkungan, Cetakan
Keempat, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Soo-Hwaun Kim, Young-Wook Lim, Kyung-su Park,
Ji-Yeon Yang. 2017; Relation of rice intake and
biomarkers of cadmium for general population in
Korea. Published by Elsevier GmbH
Sudarmo, U.(2013). KIMIA: Untuk SMA/MA Kelas XI,
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam. Erlangga: Jakarta
Suparmin, Soeparman, 2001. Pembuangan Tinja
dan Limbah Cair. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Szymezyk, K. and Zalewski. 2003. Copper, zinc, and
cadmium content in liver and muscles of
Mallards and other hunting Fowl spesies in
Warnia and Mazury in 1999 – 2000. J. Environ.
12 (3) : 382 – 386. Diakses Desember 2017
U.S. Environment Protection Agency.
(2009).Municipal Solid Waste Generation,
Recycling and Disposal in the United States
Detailed Tables and Figures for 2008, Available
from http://www.epa.gov/nscep

45

Anda mungkin juga menyukai