Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Workshop Penyelamatan Ekosistem Danau Rawapening

DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN FOSFOR


UNTUK BUDIDAYA PERIKANAN DANAU RAWAPENING
Sesilia Rani Samudra*, Tri Retnaningsih Soeprobowati*, Munifatul Izzati*
*)
Magister Biologi Fakultas Sains & Matematika UNDIP
Email: sesiliarani@gmail.com

ABSTRAK

Danau Rawapening terbentuk secara semi alami dan memiliki fungsi untuk PLTA, perikanan, irigasi, dan
wisata. Rawapening merupakan salah satu dari 15 danau prioritas nasional yang perlu diselamatkan karena
kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan akibat eutrofikasi, sedimentasi dan penurunan kualitas air.
Eutrofikasi merupakan proses pengayaan unsur hara perairan yang mengakibatkan pertumbuhan tidak terkontrol
dari tumbuhan air. Sumber eutrofikasi berasal dari DTA (pertanian, peternakan, limbah domestik dan industri) dan
dari badan air itu sendiri (karamba). Budidaya ikan karamba menambah masukan unsur hara terutama fosfor dari
sisa pakan dan hasil ekskresi, sehingga semakin banyak karamba yang beroperasi maka unsur hara yang masuk
akan semakin banyak. Fosfor dapat mengindikasikan suatu perairan mengalami eutrofikasi karena keberadaannya
mampu memicu pertumbuhan tanaman air terutama enceng gondok dan fitoplankton dengan sangat cepat serta
menurunkan kualitas air. Saat ini kondisi Danau Rawapening sudah termasuk kategori eutrofik menuju
hipereutrofik, sehingga salah satu cara mengatasi permasalahannya adalah dengan pengembangan kebijakan untuk
membatasi fosfor yang masuk. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis daya tampung beban pencemaran fosfor
dan jumlah karamba ideal berdasarkan daya tampung beban pencemaran fosfor untuk budidaya perikanan.
Penelitian dimulai Juli 2012 pada tiga stasiun dengan tiga ulangan. Stasiun I daerah karamba, Stasiun II perairan
non karamba, dan Stasiun III muara inlet atau DTA. Daya tampung beban pencemaran fosfor Danau Rawapening
saat ini berdasarkan Permen LH No.28 Tahun 2009 adalah sebesar 6,93x10 6 g/th dengan jumlah unit karamba ideal
(1 unit = 4 petak, ukuran umum 6x6 m) yaitu 145 unit atau luasan 20.880 m2 (0,13% dari luas danau). Jumlah
karamba saat ini (452 unit) telah melebihi kriteria daya tampung beban pencemaran fosfor, sehingga perlu ada
tindakan pencegahan untuk mengurangi dampak eutrofikasi.

Kata Kunci : Danau Rawa Pening, Fitoplankton, Fosfor, Keramba, Daya Tampung Beban Pencemaran Fosfor

1. PENDAHULUAN permukaan perairan minimum 1.650 Ha


[3]. Berdasarkan data dari BPSDA
Rawapening merupakan salah satu Kabupaten Semarang sampai dengan bulan
danau dari 15 danau prioritas yang perlu Juli 2012, volume aktual Danau
diselamatkan karena kondisinya yang sudah Rawapening adalah 20,08 juta m3, debit air
sangat memprihatinkan. Hal tersebut terjadi outflow sebesar 4,89 m3/s, elevasi muka air
karena penurunan kualitas perairan, andalan 461,94 m dan elevasi muka air
penurunan debit air dan pendangkalan aktual 461,73 m. kedalaman air di
danau akibat sedimentasi [1]. Danau Rawapening bervariasi dari 0,75-10 m.
Rawapening terletak di Kabupaten Fungsi Danau Rawapening yang
Semarang Jawa Tengah dan wilayahnya dimanfaatkan oleh pemerintah dan
meliputi sebagian dari kecamatan Jambu, masyarakat diantaranya adalah untuk
Banyubiru, Ambarawa, Bawen, Tuntang, pembangkit listrik (PLTA), perikanan,
Getasan. Danau Rawapening dapat irigasi pertanian, penampung air saat
digolongkan sebagai ekosistem perairan musim hujan dan kegiatan wisata [4].
tertutup karena memiliki 9 inlet namun Kegiatan perikanan meliputi perikanan
hanya memiliki 1 outlet yaitu Sungai tangkap dan budidaya. Budidaya ikan
Tuntang, sehingga waktu tinggal air danau menggunakan karamba (Karamba Jaring
ini relatif lebih lama dibandingkan danau Apung atau KJA, dan Karamba Jaring
lainnya [2]. Rawapening memiliki luas Tancap, atau KJT) merupakan kegiatan
Kementerian Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Universitas Diponegoro

134
Prosiding Workshop Penyelamatan Ekosistem Danau Rawapening

yang paling banyak dilakukan di Danau menggunakan karamba diduga


Rawapening. Berdasarkan data Dinas menyebabkan masuknya bahan organik
Peternakan dan Perikanan Kabupaten terutama unsur fosfor yang cukup besar ke
Semarang tahun 2012, sampai dengan tahun badan perairan, sehingga semakin banyak
2011 jumlah karamba yang berada di jumlah karamba yang aktif beroperasi,
Danau Rawapening berjumlah 452 unit. maka jumlah bahan organik yang masuk
Berdasarkan beberapa penelitian yang juga akan semakin banyak.
telah dilakukan, Danau Rawapening, saat Tingginya konsentrasi total fosfor
ini telah mengalami masalah kesuburan (total-P) mengindikasikan bahwa bahan
perairan atau eutrofikasi dengan kategori organik yang masuk ke perairan juga tinggi.
perairan eutrofik menuju hipereutrofik. Fosfor yang ada di perairan danau menjadi
Eutrofikasi merupakan proses pengayaan elemen utama dalam penetapan status
unsur hara atau produktivitas perairan kualitas air danau karena keberadaannya
karena pasokan bahan organik yang berasal pada air danau sangat sedikit, sehingga
dari aktivitas manusia maupun secara sedikit penambahan fosfor ke perairan
alami, yang ditandai dengan tingginya danau akan langsung menyebabkan
konsentrasi total-P, total-N dan klorofil-a, terjadinya penyuburan tanaman perairan
sehingga memacu pertumbuhan yang tidak dan penurunan kualitas air [7]. Fosfor
terkontrol dari tumbuhan air [5]. Eutrofikasi merupakan unsur penentu pertumbuhan
pada perairan menggenang seperti danau bagi fitoplankton dan organisme lain di
akan menyebabkan terjadinya penurunan dalam perairan. Hal itu terjadi karena pada
kualitas air, ”blooming” alga atau kondisi kandungan fosfor yang rendah,
fitoplankton dan enceng gondok. Kondisi maka fitoplankton tidak dapat
eutrofikasi dapat dilihat secara visual yaitu memanfaatkan nitrogen dengan baik
permukaan perairan danau yang sebagian sehingga pertumbuhan dan
besar tertutup oleh tanaman air enceng kemelimpahannya akan menurun [8].
gondok (Eichornia crassipes (Mart.) Menurut [9], permasalahan fosfor di danau
Solms). dianggap lebih penting dibandingkan
Penurunan kualitas air karena dengan nitrogen karena nitrogen utamanya
eutrofikasi akan menurunkan fungsi terikat dalam bentuk bahan organik
perairan dan mengganggu ekosistem yang sedimental, sehingga nitrogen merupakan
ada didalamnya. Aktivitas manusia zat yang pertama harus terurai, sedangkan
merupakan faktor yang paling berpengaruh fosfor terikat dan terakumulasi dalam
terhadap peningkatan bahan organik. Bahan bentuk anorganik.
organik akan terdekomposisi dan Kandungan fosfor di perairan akan
meningkatkan unsur fosfor dan nitrogen di mempengaruhi kelimpahan fitoplankton.
perairan [6]. Unsur fosfor dan nitrogen Alga atau fitoplankton dapat berperan
yang masuk ke perairan danau akibat dari sebagai salah satu parameter ekologi yang
aktivitas manusia diantaranya berasal dari dapat menggambarkan kondisi suatu
kegiatan industri yang berasal dari limbah perairan dan juga merupakan komponen
sisa hasil produksi, rumah tangga yang biotik penting dalam metabolisme badan
berasal dari detergen, pertanian yang air, karena merupakan mata rantai primer di
berasal dari pupuk, dan budidaya perikanan dalam rantai makanan ekosistem perairan.
karamba yang berasal dari sisa ekskresi dan Perubahan ukuran, jenis dan jumlah
sisa pakan. populasi plankton di perairan dapat
Kegiatan budidaya perikanan menggambarkan keadaan struktur
menggunakan karamba adalah aktivitas komunitas perairan. [10]. Populasi
manusia yang paling banyak dilakukan di fitoplankton yang terlalu besar
Danau Rawapening. Budidaya ikan menunjukkan perairan yang mengalami
Kementerian Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Universitas Diponegoro

135
Prosiding Workshop Penyelamatan Ekosistem Danau Rawapening

eutrofikasi. Eutrofikasi yang terjadi di dilakukan ulangan tempat sebanyak tiga


danau akan mempengaruhi tingkat kali. Stasiun karamba, ulangan I karamba
produktivitas perikanan budidayanya. Desa Rowoboni (Sumenep), ulangan II
Pembatasan fosfor dapat dilakukan karamba Desa Bejalen (Selonder), dan
dengan cara mengurangi jumlah karamba ulangan III karamba Desa Asinan. Stasiun
yang telah melewati ambang batas serta Perairan non karamba, ulangan I perairan
manajemen pemberian pakan ikan yang Desa Banyubiru, ulangan II perairan Desa
baik dan tepat [11]. Pengelolaan budidaya Kebondowo (Puteran), dan ulangan III
perikanan menggunakan karamba yang baik perairan Desa Rowoboni (Segalok). Stasiun
dan tepat akan meningkatkan produktivitas muara inlet danau, ulangan I muara Sungai
perikanan itu sendiri. Oleh karena itu, Panjang, ulangan II muara Sungai Galeh,
kegiatan atau produksi budidaya perikanan dan ulangan III muara Sungai Ngaglik
di perairan danau harus ditentukan Bahan : Sampel air, 1 tetes indikator
berdasarkan daya tampung beban Phenolphtalein, 3 tetes H2SO4, K2S2O8 5%,
pencemaran fosfornya. Daya tampung NaOH, larutan standar fosfat, ammonium
beban pencemaran fosfor danau adalah molibdat (pengukuran total-P air), sampel
kemampuan air danau untuk menerima pakan, sampel ikan, 50 g Mg(NO3)2 dan
masukan beban pencemaran fosfor tanpa akuades (H2O), 80 ml HNO3, 3-5 ml HCl,
mengakibatkan air danau menjadi cemar 10-20 ml HClO4 70-72%, 40 g ammonium
berdasarkan karakteristik dan kondisi molibdat, 400 ml air panas dan dingin, 450
lingkungan disekitarnya yaitu morfologi ml HClO4 70%, 0,0767; 0,0959;
dan hidrologi danau meliputi luas, volume, 0,1151;0,1342, 0,1534; 0,1726; 0,1918 g
kedalaman dan debit air; kualitas dan status KH2PO4, 0,4-1 mg P2O5, (pengukuran total-
trofik; syarat baku mutu air dan alokasi P pakan dan ikan).
beban pencemaran dari berbagai sumber Alat : labu kjeldahl 500 ml, pipet
dan jenis air [12]. Daya tampung beban tetes, buret merk Whatman 50 ml dengan
pencemaran fosfor Danau Rawapening ketelitian 1 ml, labu erlenmeyer 100 ml,
perlu ditetapkan sebagai pengendalian gelas ukur 100 ml, spektrofotometer,
pencemaran fosfor di perairan terhadap aluminium foil, botol air mineral 600 ml,
kegiatan perikanan menggunakan karamba. water sampler, kertas label, ember plastik,
Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis ice box (pengukuran total-P air), tabung
kapasitas daya tampung beban pencemaran volumetric, pemenas, labu Kjeldahl,
fosfor untuk budidaya perikanan serta spektrofotometer, (pengukuran P-total
menentukan jumlah karamba ideal pakan dan ikan).
berdasarkan daya tampung beban Sampel air diambil dari ketiga
pencemaran fosfor untuk budidaya ulangan tempat pada tiga stasiun. Sampel
perikanan Danau Rawapening. air yang telah diambil kemudian
dimasukkan ke dalam botol air mineral 600
2. BAHAN DAN CARA KERJA ml. Seluruh sampel didinginkan di dalam
Penelitian ini dilakukan pada bulan ice box. Sampel pakan dan sampel ikan
Juli 2012. Penentuan lokasi penelitian diperoleh dari ketiga tempat budidaya
menggunakan metode Random Sampling karamba di Danau Rawapening.
dengan tiga stasiun utama dan tiga ulangan Pengukuran kadar fosfor (total-P)
tempat. Stasiun I adalah perairan danau dalam penelitian ini meliputi pengukuran
sekitar tempat budidaya karamba, stasiun II total-P air, total-P pakan ikan dan total-P
adalah perairan danau selain wilayah ikan budidaya. P-total air diukur dengan
budidaya karamba, stasiun III adalah menggunakan metode Spektrofotometri
perairan muara Daerah Tangkapan Air (APHA, 2005). Proses destruksi sampel
(DTA) danau. Masing-masing stasiun pakan dan ikan menggunakan metode
Kementerian Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Universitas Diponegoro

136
Prosiding Workshop Penyelamatan Ekosistem Danau Rawapening

AOAC 957.02 Preparation of Test


Solution. Proses pengukuran total-P pakan
dan ikan menggunakan metode AOAC
958.01 Spectrophotometric
Molybdovanado-phosphate Method.

St Perairan, Ul
III
St Karamba, Ul III
St Karamba, Ul
I

St Perairan, Ul II

St Perairan, Ul I

St Karamba, Ul II
St Muara, Ul III

St Muara, Ul I

St Muara, Ul II

Gambar 1 Titik Lokasi Pengambilan Sampel

Analisis daya dukung lingkungan Morfologi dan Hidrologi Danau


perairan Danau Rawapening dilakukan Z = 100 x V/A
berdasarkan Rumus Perhitungan Daya Z : Kedalaman rata-rata danau (m)
Tampung Danau dan/atau Waduk Untuk V : Volume air danau (juta m3)
Budidaya Perikanan, Peraturan Menteri A : Luas perairan danau (Ha)
Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun ρ = Q/V
2009 tentang Daya Tampung Beban ρ : Laju penggantian air danau (per tahun)
Pencemaran Air Danau dan/atau Waduk. Q : Jumlah debit air keluar danau (Juta
m3/tahun)

Kementerian Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Universitas Diponegoro

137
Prosiding Workshop Penyelamatan Ekosistem Danau Rawapening

Alokasi Beban Pencemaran Unsur Fosfor Penetapan Jumlah Karamba


(P) Jumlah ideal karamba = LI / jumlah
∆[P]d = [P]STD – [P]i – [P]DAS produksi ikan per tahun per unit karamba
∆[P]d : Alokasi beban Total-P budidaya Jumlah karamba yang harus dikurangi =
ikan (mg/m3) jumlah total eksisting karamba – jumlah
[P]STD : Syarat kadar Total-P maksimal ideal karamba
sesuai Baku Mutu Air atau Kelas
Air 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
(mg/m3) Daya tampung beban pencemaran
[P]i : Kadar parameter Total-P hasil fosfor menunjukkan jumlah konsentrasi
pemantauan danau (mg/m3) unsure fosfor maksimum yang mampu
[P]DAS : Alokasi beban Total-P dari DAS ditampung oleh Danau Rawapening
dan perairan danau selain budidaya berdasarkan morfologi dan hidrologi danau
ikan (mg/m3) selama kondisinya belum berubah. Daya
Daya Tampung Beban Pencemaran Air tampung beban pencemaran fosfor Danau
Limbah Budidaya Ikan Rawapening pada penelitian ini sesuai
Likan = ∆[P] Z ρ / (1-Rikan) dengan hasil perhitungan rumus daya
Rikan = x + [(1-x)R] tampung beban pencemaran air danau
R = 1 / (1+0,747 ρ0,507) menurut Peraturan Menteri Negara
Laikan = Likan x A Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2009.
Likan : Daya tampung Total-P limbah ikan Hasil kedalaman rata-rata danau
per satuan luas danau (g/m2.tahun) menurut rumus daya tampung beban
Laikan : Jumlah daya tampung Total-P pencemaran fosfor (Tabel 1) menunjukkan
limbah ikan pada perairan danau bahwa kedalaman rata-rata Danau
(g/tahun) Rawapening cukup dangkal yaitu 1,22 m.
R : Total-P yang ditinggal bersama kedalaman Danau Rawapening yang sangat
sedimen dangkal menurut rumus daya tampung
Rikan : Proporsi Total-P yang larut ke beban pencemaran fosfor dapat terjadi
sedimen setelah ada karamba terutama karena di bagian pinggir danau
x : Proporsi Total-P yang secara sudah banyak yang mengalami
permanen masuk ke dasar, 45-55% pendangkalan, bahkan menjadi daratan
Pakan dan Limbah P Budidaya Ikan KJA sebagai lahan pertanian. Pendangkalan
PLP = FCR x Ppakan - Pikan Danau Rawapening disebabkan karena
PLP : Total-P yang masuk danau dari degradasi kualitas air, sedimentasi yang
limbah ikan (kg/ton ikan) cukup tinggi dan “blooming” enceng
FCR : Feed Convertion Ratio (ton gondok. Apabila kondisinya tidak berubah,
pakan/ton ikan) maka diprediksi tahun 2012 Danau
Ppakan : Kadar Total-P dalam pakan (kg/ton Rawapening akan menjadi daratan [13].
pakan) Laju pergantian air Danau
Pikan : Kadar Total-P dalam ikan (kg/ton Rawapening berdasarkan daya tampung
ikan) beban pencemaran fosfor untuk budidaya
Jumlah Budidaya Perikanan perikanan adalah 7,68 per tahun. Hasil
LI = Laikan / PLP tersebut menunjukkan bahwa waktu tinggal
LP = LI x FCR air Rawapening cukup lama yang
LI : Jumlah produksi ikan karamba (ton disebabkan oleh debit air keluar danau
ikan/tahun) tersebut sangat kecil yaitu 4,89 m 3/s. Laju
LP : Jumlah pakan ikan karamba (ton pergantian air atau waktu tinggal air yang
pakan/tahun) lama akan berpengaruh terhadap kandungan
bahan organik di Danau Rawapening
sehingga bahan organik yang mempengaruhi

Kementerian Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Universitas Diponegoro


138
Prosiding Workshop Penyelamatan Ekosistem Danau Rawapening

pertumbuhan tanaman air akan terus mengingat inlet sungai yang masuk ke
terakumulasi, karena jumlah bahan organik Rawapening jauh lebih banyak
yang masuk lebih besar dibandingkan dibandingkan dengan outletnya yang hanya
dengan bahan organik yang keluar ada satu.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Fosfor Danau


Rawapening
No Keterangan Simbol Satuan Nilai
Morfologi dan Hidrologi
Kedalaman rata-rata danau Z m 1,22
Danau
1.
Morfologi dan Hidrologi
Laju penggantian air danau ρ per tahun 7,68
Danau
Alokasi Beban Pencemaran Alokasi beban Total-P budidaya
2. ∆[P]d mg/m3 15,67
Unsur Fosfor ikan
Daya Tampung Beban
Daya tampung Total-P limbah
Pencemaran Air Limbah Likan g/m2.tahun 0,42
ikan per satuan luas danau
Budidaya Ikan
Daya Tampung Beban
Jumlah daya tampung Total-P
Pencemaran Air Limbah Laikan g/tahun 6,93 x 106
3. limbah ikan pada danau
Budidaya Ikan
Total-P yang tinggal bersama
Daya Tampung Beban R - 0,23
sedimen
Pencemaran Air Limbah
Proporsi Total-P yang larut ke
Budidaya Ikan Rikan - 0,65
sedimen setelah ada karamba
Pakan dan Limbah Budidaya Total-P yang masuk danau dari
PLP kg/ton ikan 20
Ikan Karamba limbah ikan
4. ton
Pakan dan Limbah Budidaya
Feed Corvertion Ratio FCR pakan/ton 1,83
Ikan Karamba
ikan
ton
Jumlah Budidaya Perikanan Jumlah Produksi Ikan Karamba LI 346,50
ikan/tahun
5.
ton
Jumlah Budidaya Perikanan Jumlah Pakan Ikan Karamba LP 634,10
pakan/tahun

Fungsi Danau Rawapening yang jumlah unsur P yang masuk ke Rawapening


serbaguna sebagai wisata air atau rekreasi, cukup tinggi.
budidaya perikanan, PLTA, irigasi, serta Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pengendali air saat musim hujan menjadikan perhitungan rumus daya tampung beban
alokasi beban pencemaran limbah budidaya pencemaran fosfor maka diketahui bahwa
ikan di Rawapening tergantung pada syarat jumlah beban total-P maksimum yang
kadar P total pada air danau, alokasi beban mampu ditampung oleh Danau Rawapening
pencemaran total-P dari DAS, dan total-P adalah sebesar 6,93x106 gram per satuan
hasil pemantauan air danau (KLH, 2009). luas danau per tahun. Batasan jumlah beban
Besarnya kadar total-P maksimum pencemaran fosfor maksimal yang
berdasarkan baku mutu air kelas II PP No. diperbolehkan masuk ke Danau Rawapening
82 Tahun 2001 yaitu 0,20 mg/l, sehingga tersebut menjelaskan bahwa harus dilakukan
alokasi beban pencemaran unsur P Danau pembatasan beban pencemaran fosfor yang
Rawapening adalah nilai baku mutu total-P masuk ke perairan danau agar permasalahan
dikurangi nilai total P dari perairan karamba kesuburan perairan Rawapening dapat
dan perairan non karamba dan diperoleh diatasi.
hasil 15,67 mg/m3. Hal tersebut menunjukkan

Kementerian Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Universitas Diponegoro


139
Prosiding Workshop Penyelamatan Ekosistem Danau Rawapening

Nilai Feed Convertion Ratio (FCR) Tengah, umumnya pembatasan luasan


yang didapat dalam penelitian ini adalah karamba di danau atau waduk yang
1,83. Rasio konversi pakan ikan nila yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 1%
dibudidayakan umumnya adalah 1,50. Hal sampai 2% tergantung pada ketentuan
tersebut menunjukkan bahwa jumlah pakan pemerintah daerah setempat, namun
yang diberikan oleh petani ikan karamba di berdasarkan hasil penelitian ini diketahui
Danau Rawapening masih kurang efisien bahwa ketentuan pembatasan luasan
[14]. Pemberian pakan yang tidak efisien karamba tersebut sudah tidak sesuai lagi
dapat menyebabkan masuknya bahan apabila diterapkan di danau-danau yang
organik yang berlebihan ke perairan dan sudah mengalami masalah eutrofikasi yang
mengakibatkan terjadinya eutrofikasi. cukup parah terutama di Danau
Jumlah produksi perikanan budidaya Rawapening. Hal tersebut juga
menggunakan karamba maksimum Danau menunjukkan bahwa ketentuan penetapan
Rawapening adalah sebesar 346,50 ton luasan maksimum karamba di danau atau
ikan/tahun, dengan jumlah pakan maksimum waduk akan terus menurun setiap tahunnya
yang dapat diberikan adalah 634,10 ton seiring dengan proses pertambahan unsur
pakan/tahun. Apabila dibandingkan dengan hara perairan terutama unsur fosfor yang
jumlah produksi ikan budidaya mengakibatkan eutrofikasi.
menggunakan karamba pada saat ini yaitu Salah satu solusi alternatif untuk
sebesar 2,4 ton ikan per tahun x 452 unit mengurangi masuknya beban pencemar
karamba = 1.084,80 ton ikan/tahun, maka fosfor ke perairan adalah dengan
berarti jumlah produksi perikanan karamba pembatasan jumlah produksi perikanan per
pada saat ini telah melebihi batas yang unit karamba, serta pemberian pakan yang
ditentukan berdasarkan daya tampung beban seefisien mungkin karena tanpa pemberian
pencemaran fosfor. Hal yang sama juga pakan buatan (pellet) yang berlebihan, ikan
untuk jumlah pakan yang diberikan pada masih mendapatkan pakan alami yaitu
budidaya perikanan karamba yaitu 4,38 ton plankton, baik fitoplankton maupun
pakan x 452 unit karamba = 1.979,76 ton zooplankton, karena ketersediaannya sangat
pakan/tahun, jumlah tersebut lebih besar dua melimpah di perairan Rawapening. Hal
kali lipat dibandingkan ketentuan jumlah tersebut juga didasarkan pada jenis ikan
pakan budidaya karamba berdasarkan daya yang dibudidayakan pada karamba-karamba
tampung beban pencemaran fosfor. di Danau Rawapening yang umumnya
Jumlah karamba ideal untuk ukuran memelihara ikan nila. Ikan nila merupakan
petak 6 x 6 m yang sesuai dengan daya jenis ikan herbivora yang juga dapat
tampung beban pencemaran fosfor Danau memakan fitoplankton serta daun tanaman
Rawapening adalah sebesar 145 unit atau air yang tipis.
luasan 20.880 m2 (0,13% dari luas danau). 1 Masuknya jumlah beban pencemar
unit karamba yaitu 4 petak karamba yang fosfor yang berlebih ke badan perairan akan
umumnya berukuran 6 x 6 m. Jumlah mengakibatkan perairan mengalami
eksisting total karamba menurut Dinas kesuburan atau eutrofikasi, hal ini sudah
Peternakan dan Perikanan Kabupaten terbukti dari penilaian kriteria perairan
Semarang sampai pada data akhir tahun berdasarkan nilai total-P Danau Rawapening
2011 adalah 452 unit atau luasan 65.088 m 2 yaitu perairan tersebut sudah memasuki
(0,39% dari luas danau), menunjukkan kriteria eutrofik menuju hipereutrofik.
bahwa karamba yang ada di perairan Danau
Rawapening sudah melewati ambang batas,
sehingga perlu ada pengurangan jumlah
karamba yaitu sebesar 307 unit.
Menurut Balai Pengelolaan
Sumberdaya Air (BPSDA) Provinsi Jawa

Kementerian Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Universitas Diponegoro

140
134
Prosiding Workshop Penyelamatan Ekosistem Danau Rawapening

4. KESIMPULAN Presipitasi, Vol. 3 (2) : 58-66. Semarang :


Daya tampung beban pencemaran Departemen of Environmental Engineering,
fosfor untuk budidaya perikanan Danau Institutional Repository, UNDIP.
Rawapening tahun 2012 berdasarkan [5] Reddy, M. V. (ed). 2005. Restoration
perhitungan rumus Peraturan Menteri and Management of Tropical Eutrophic
Negara Lingkungan Hidup No. 28 Tahun lakes. USA : Science Publisher, Inc. 533
2009 adalah sebesar 6,93x106 gram per Hal.
tahun. Daya tampung tersebut menunjukkan [6] DES, New Hampshire. 2010. Lake
jumlah beban unsur fosfor maksimal yang Eutrophication. Environmental Fact Sheet.
mampu diterima oleh Danau Rawapening www.des.nh.gov.
saat ini. [7] Mylavarapu, R. 2011. Impact of
Jumlah unit karamba ideal (1 unit = 4 Phosphorus on Water Quality. University of
petak, ukuran 6x6 m) di Danau Rawapening Florida. IFAS Extension.
adalah 145 unit atau luasan 20.880 m2 (0,13 [8] Wardoyo, S.T.H. 1981. Kriteria Kualitas
% dari luas danau). Sampai dengan akhir Air untuk Keperluan Pertanian dan
tahun 2011 jumlah karamba yang ada di Perikanan. IPB Bogor : Training Analisa
Rawapening adalah 452 unit atau 65.088 m 2 Dampak Lingkungan PPLH-PSL.
(0,39 % dari luas danau), sehingga jumlah [9] Sondergaard, M. 2007. Nutrient
karamba saat ini sudah melebihi kriteria Dynamics in Lakes eith Emphasis on
daya tampung beban pencemaran fosfor dan Phosphoeus, Sediment and Lake
perlu ada pengurangan jumlah karamba Restoration. Doctor’s Dissertation (DSc).
sebesar 307 unit atau 44.208 m2. Denmark : National Environmental
Research Institute, University of Aarhus.
Daftar Pustaka Hal 41-74.
[1] Soeprobowati, T. R. 2011. Kajian [10] Umar, S. 2010. Struktur Komunitas dan
Perubahan Ekosistem Danau Rawapening Kelimpahan Plankton di Danau Sembuluh
Menggunakan Diatom sebagai Bioindikator. Kalimantan Tengah. Seminar Nasional
Prosiding. Semarang : Simposium Nasional Biologi 2010. Pusat Penelitian Pengelolaan
Penelitian Perubahan Iklim. Kementerian Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan
Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Jakarta. Yogyakarta : Fakultas Biologi
UNDIP. UGM.
[2] Sulistyawati, I, Soedarini, Bernadetha, [11] Rismawati. 2010. Analisis Daya
Widianarko, dan Budi. 2006. Degradation of Dukung Perairan Danau Toba terhadap
Tehe Rawa Pening Lake, Central Java and Its Kegiatan Perikanan sebagai Dasar dalam
Consequences On Freahwater Animal Pengendalian Pencemaran Karamba Jaring
Resources. A Research Proposal. 2nd Apung. Tesis (Dipublikasikan). Program
International Conference on Environment and Pascasarjana Program Studi Pengelolaan
Urban management. Semarang : Soegijapranata
Alam dan Lingkungan. Medan : Universitas
Chatolic University.
[3] Soeprobowati, T. R., S. D. Tandjung, Sumatera Utara.
Sutikno, S. Hadisusanto, dan P. Gell. 2010. [12] KLH. 2009. Peraturan Menteri Negara
Stratigrafi Diatom Danau Rawapening : Lingkungan Hidup No. 28 Tahun 2009
Kajian Paleolimnologi Sebagai Landasan tentang Daya Tampung Beban Pencemaran
Pengelolaan Danau. Prosiding Seminar Air Danau dan/atau Waduk.
Nasional Limnologi V Tahun 2010. [13] KLH. 2011. Gerakan Penyelamatan
[4] Budihardjo, M.A. dan H. S. Huboyo. Danau (GERMADAN) Danau Rawapening.
2007. Pola Persebaran Nitrat dan Phosphat Kementerian Lingkungan Hidup.
dengan Model Aquatox 2.2 serta Hubungan [14] Erlania, Rusmaedi, A. B. Prasetio, dan
terhadap Tanaman Enceng Gondok pada J. Haryadi. 2010. Dampak Manajemen
Permukaan Danau (Studi Kasus Danau Pakan dari Kegiatan Budidaya Ikan Nila
Rawapening Kabupaten Semarang). Jurnal (Oreochromis niloticus) di Karamba Jaring

Kementerian Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Universitas Diponegoro


141
Prosiding Workshop Penyelamatan Ekosistem Danau Rawapening

Apung terhadap kualitas Perairan Danau


Maninjau. Prosiding Forum Inovasi
Teknologi Akuakultur. Pusat Riset Perikanan
Budidaya, Jakarta. Hal. 621-631.

Kementerian Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Universitas Diponegoro


142

Anda mungkin juga menyukai