Ppi Kewaspadaan Standar Keskerjaor 050620 PDF
Ppi Kewaspadaan Standar Keskerjaor 050620 PDF
Ppi Kewaspadaan Standar Keskerjaor 050620 PDF
• PENDAHULUAN
• KEWASPADAAN ISOLASI
• KEWASPADAAN STANDAR
• KEWASPADAA TRANSMISI
• KESIMPULAN
WHO menganjurkan strategi-strategi Pencegahan Pengendalian
Infeksi (PPI) untuk mencegah atau membatasi penyebaran
COVID-19
1. Menjalankan langkah-langkah kewaspadaan standar untuk semua
pasien.
2. Memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal, dan
pengendalian sumber.
3. Menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan empiris atas
kasus-kasus suspek infeksi COVID-19.
4. Menerapkan pengendalian administrasi.
5. Menggunakan pengendalian lingkungan dan rekayasa.
PPI bertujuan untuk memutus
Rantai Penularan Infeksi
• Agen infeksi: virus corona
• Reservoir: manusia terinfeksi
• Tempat keluar: saluran nafas
• Cara penularan: kontak dan droplet atau
aerosol sewaktu melakukan prosedur
• Tempat masuk: saluran nafas
• Pejamu rentan:manusia rentas
• PENDAHULUAN
• KEWASPADAAN ISOLASI
• KEWASPADAAN STANDAR
• KEWASPADAA TRANSMISI
• KESIMPULAN
SEJARAH PERKEMBANGAN
KEWASPADAAN ISOLASI #1
Tahun Teknik Isolasi Perlakuan
1985 Universal Epidemik HIV petugas kesehatan waspada
Precaution terhadap darah dan cairan tubuh, tangani
dengan menggunakan sarung tangan,
gaun,masker , pelindung mata
1988 Universal Darah , cairan tubuh sumber HIV, HBV, waspada
Precaution terhadap darah , cairan tubuh (semen, vagina,
peritonial, perikardial sinovial, cairan amnion,
cerebrospinal), bukan feces, urine, muntah,
sputum, sekret hidung, keringat, kecuali terkena
darah.
Setelah melepas sarung tangan harus cuci
tangan
SEJARAH PERKEMBANGAN
KEWASPADAAN ISOLASI #2
Tahun Teknik Isolasi Perlakuan
1987 Body Substance Waspada terhadap darah, feses, urin,
Isolation (BSI) di Seatle, sputum, saliva, drainase luka, cairan
Washington, San Diego, tubuh lainnya, permukaan tubuh yang
California basah dan lembab. Gunakan sarung
tangan, setelah melepas tidak perlu cuci
tangan
pernapasan akut serta harus sering membersihkan tangan, terutama setelah kontak langsung
Analisis 75,465 COVID-19 kasus di China: tidak ada laporan airborne transmission.
Yang ada, akibat aerosol generating procedures (AGPs): tracheal intubation, non-invasive ventilation, tracheotomy,
cardiopulmonary resuscitation, manual ventilation before intubation, bronchoscopy.
Beberapa publikasi deteksi of COVID-19 RNA pada sampel udara
• Studi eksperimen tidak menemukan aerosol saat pasien batuk (e.g. van Doremalen N et al, NEJM 2020)
• Laporan dari pasien simtomatik COVID-19 yang dirawat yang tidak dilakukan AGPs
o Negative: Cheng V, et al. ICHE 2020; Ong SW, et al. JAMA 2020; Faridi S et al. Science of The Total
Environment 2020
o Sample udara posiitf berisi fragmen virus terdeteksi dengn RT-PCR dalam bentuk microdroplets: Liu Y et al,
2020, bioRxiv preprint; Santarpia JL et al, 2020, medRxiv preprint;
o RT-PCR positive respiratory droplet dan aerosol samples for coronaviruses: Leung et al. Nature Med
2020
• Deteksi COVID-19 RNA dalam konsentrasi sangat rendah (sehingga dianggap dibawah ambang infectious
inoculum)
• Deteksi RNA pada sampel udara berdasarkan pemeriksaan PCR tidak mengindikasikan kemampuan virus untuk di
transmisikan (Wölfel R, Nature 2020)
Minimalisir paparan langsung tanpa
perlindungan dengan darah dan cairan tubuh
SKENARIO KEBERSIHAN SARUNG JUBAH MASKER PERLINDUNGAN
TANGAN TANGAN MEDIS MATA
Selalu sebelum dan setelah
kontak pasien, dan setelah X
lingkungan terkontaminasi
Jika kontak langsung dengan
darah dan cairan tubuh,
X X
sekresi, ekskresi, selaput
mukosa, kulit terbuka
Jika ada risiko percikan ke
X X X
tubuh tenaga kesehat
Jika ada risiko percikan ke
X X X X X
tubuh dan wajah
APAKAH ADA TRANSMISI MELALUI TINJA ?
• Ada beberapa bukti menunjukkan bahwa infeksi COVID-19
dapat mengakibatkan infeksi saluran cerna sehingga dapat
ditemukan di tinja. Namun, sampai saat ini baru satu studi yang
menunjukkan adanaya hasil biakan virus COVID-19 dari satu
spesimen tinja. Belum ada laporan transmisi COVID-19 melalui
faecal-oral sampai saat ini.
WHO: Modes of transmission of virus causing COVID-19: implications for IPC precaution recommendations Scientific brief 29 March 2020
Gown dan Cover all/hasmat
COVID-19 adalah penyakit
pernapasan yang berbeda dari
Penyakit virus Ebola (EVD), yang
ditularkan melalui cairan tubuh
terinfeksi. Oleh karena terdapat
perbedaan dalam hal transmisi,
persyaratan APD untuk COVID-19
berbeda dari yang diperlukan untuk
EVD. Secara spesifik, coverall
(kadang disebut APD Ebola)
tidak dipersyaratkan saat
mengelola pasien COVID-19.
I. Gaun isolasi bedah (area A, B & C merupakan area kritikal tingkat tinggi)
II. Gaun bedah (area A & B merupakan area kritikal tingkat tinggi) (Rational use of personal protective
(Sumber CDC, 2020) equipment (PPE) for coronavirus
PENGGUNAAN APD
4 unsur yang harus dipatuhi :
1. Tetapkan indikasi penggunaan APD dgn mempertimbangkan :
1. APD yang digunakan antara lain :
a) Gaun/gown,
• APD digunakan oleh yg berisiko terpajan dgn
Risiko pasien / material infeksius
• Seperti; nakes, petugas kebersihan, petugas
b) Sarung tangan,
c) Masker N95/bedah,
d) Pelindung kepala
terpapar instalasi sterilisasi, petugas laundry & petugas
ambulans di Fasyankes
e) Pelindung mata(goggles)
f) Sepatu pelindung
Catatan: APD di atas bisa ditambah dengan penggunaan
pelindung wajah (face shield)
• Transmisi penularan COVID-19 : droplet &
kontak
• Transmisi airbone bisa digunakan pada 2. APD yang digunakan antara lain:
tindakan yg memicu terjadinya aerosol a) Gaun/gown,
Dinamika • - intubasi trakea, ventilasi non invasive,
trakeostomi, resusitasi jantung paru, ventilasi
b) Sarung tangan,
c) Masker N95,
transmisi manual sebeulm intubasi, nebulasi &
broskopi, pemerikasaan gigi seperti scaler
d) Pelindung kepala,
e) Pelindung mata(goggles)
f) Pelindung wajah (face shield)
ultrasonic & high & high-speed air driven, g) Sepatu pelindung
pemeriksaan hdung & tenggorokan, Catatan: APD di atas bisa ditambah dengan
pengambilan swab penggunaan apron
CARA PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD
Sumber: www.cdc.gov/coronavirus
UNSUR YANG HARUS DIPATUHI PADA PENGGUNAAN APD
Kenakan sepatu
Pasang masker pelintung (boots)
Pakai gaun bersih
bedah / Pelindung
Sepatu
desinfeksi
Berdiri di area Lepaskan Buka gown
tangan dgn
kotor Sarung tangan perlahan
hand sanitizer
desinfeksi
Buka pelindung Buka pelindung Buka pelindung
tangan dgn
sepatu mata (goggles) kepala
hand sanitizer
desinfeksi tangan
Lepas masker Buka pelindung
dgn hand
bedah mata (goggles)
sanitizer
Kesimpulan: Ventilasi yang baik, penggunaan dan disinfeksi toilet yang baik, dapat secara efektif membatasi transmisi
aerosol SARS-CoV-2. Kerumunan karier asimtomatik merupakan sumbert potensi SARS-CoV-2.
Aerosol virus di deposisi di : APD dan lantai serta merupakan cara transmisi potensial, untuk itu sanitasi yang efektif sangat
penting untuk meminimalisir transmisi aerosol SARS-CoV-2.
UNSUR YANG HARUS DIPATUHI PADA PENGGUNAAN APD
• Hindari melakukan hal-hal di bawah ini :
Cara mengumpulkan 1.Meletakkan APD di lantai atau di permukaan
(disposal) setelah benda lain (misal di atas loker atau di atas meja).
dipakai 2.Membongkar kembali APD yang
dimasukkan ke kantong plastik infeksius atau
sudah
tempat tertutup.
3.Mengisi kantong plastik infeksius atau tempat
APD yang dipakai untuk merawat tertutup berisikan APD terlalu penuh.
pasien terduga atau terkonfirmasi
Covid- 19 harus dikategorikan
sebagai material infeksius. Tidak
diperlukan prosedur khusus dan
penanganannya sama dengan linen
infeksius yang lain. Semua APD baik
disposable atau reuseable harus
dikemas secara terpisah
(dimasukkan ke dalam kantong
plastik infeksius atau tempat
tertutup) yang diberi label dan anti
bocor.
Kewaspadaan Standar
1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan pernapasan (etika batuk/bersin)
3. APD sesuai risiko (TRANSMISI KONTAK DAN DROPLET)
4. Praktik suntikan, manajemen benda tajam dan pencegahan luka dengan aman
5. Penanganan, pembersihan dan disinfeksi peralatan perawatan pasien dengan
aman
6. Membersihkan lingkungan
7. Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan aman
8. Pengelolaan limbah
9. Health-care worker safety
Apa itu dekontaminasi?
Dekontaminasi
Melepaskan kotoran dan mikroorganisme patogen
dari benda-benda sehingga aman dipegang, untuk
diproses lebih lanjut, digunakan atau dibuang.
Sumber: CDC dan ICAN. Best Practices for Environmental Cleaning in Healthcare Facilities in Resource-Limited Settings. Atlanta, GA: US Department of Health and Human Services, CDC; Cape Town,
South Africa: Infection Control Africa Network; 2019. https://www.cdc.gov/hai/pdfs/resource- limited/environmental-cleaning-508.pdf
Prinsip-prinsip Pembersihan (2)
• Selalu bergerak dari area paling bersih ke area paling kotor-
• Bersihkan dari area tinggi ke area rendah, dari luar ke dalam
• Area isolasi dibersihkan terakhir
• Disarankan menggunakan sapu lembab dan lap basah untuk
meminimalisasi debu
• Gunakan sistem 3 ember untuk pembersihan dan disinfeksi
• Air untuk pembersihan harus air bersih
• Penyemprotan disinfektan tidak disarankan
1.Sumber: CDC dan ICAN. Best Practices for Environmental Cleaning in Healthcare Facilities in Resource-Limited Settings. Atlanta, GA: US Department of Health and Human Services, CDC; Cape Town, South
Africa: Infection Control Africa Network; 2019. https://www.cdc.gov/hai/pdfs/resource- limited/environmental-cleaning-508.pdf
Spraying disinfektan
Disinfeksi spraying individual (seperti terowongan, mebel, kamar/
chamber) tidak direkomendasikan dalam keadaan apapun.
• Kenakan APD sesuai risiko ketika menangani linen terpakai atau kotor
• Pegang linen kotor dengan gerakan seminimal mungkin untuk
menghindari kontaminasi
• Tempatkan linen kotor di kantong/wadah di tempat perawatan
• Jika linen sangat kotor
• bersihkan kotoran (seperti feses, muntahan) dengan sarung tangan serta
menggunakan benda yang datar dan keras
• buang material padat ke toilet siram dan buang alat lap ke tempat sampah
• tempatkan linen kotor ke wadah antibocor yang diberi label jelas (seperti
kantong dan wadah tertutup) di area perawatan pasien.
Kewaspadaan Standar
1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan pernapasan (etika batuk/bersin)
3. APD sesuai risiko (TRANSMISI KONTAK DAN DROPLET)
4. Praktik suntikan, manajemen benda tajam dan pencegahan luka dengan aman
5. Penanganan, pembersihan dan disinfeksi peralatan perawatan pasien dengan
aman
6. Membersihkan lingkungan
7. Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan aman
8. Pengelolaan limbah
9. Health-care worker safety
PEMBERSIHAN DAN DISINFEKSI PERMUKAAAN LINGKUNGAN TERKAIT
COVID-19
WHO: Cleaning and disinfection of environmental COVID-19 Interim guidance 14 May 2020
Iradiasi ultraviolet (UV)
Faktor faktor yang memengaruhi efikasi alat UV
1,Jarak dari alat UV
2.Dosis radiasi
3.Panjang gelombang
4.Waktu paparan
5.Penempatan
6.Lama penggunaan
7.Arah secara direk atau indirek
8.Luas dan bentuk ruang
9.Intensitas
10.Refleksi
Teknologi ini digunakan saat terminal cleaning, jadi tidak
menggantikan kebutuhan prosedur pembersihan secara manual,
untuk itu apabila menggunakan no-touch disinfection technology,
lingkungan harus dibersihkan secara manual terlebih dahulu
dengan menggosok atau menyikat untuk melepas bahan organik.
WHO: Cleaning and disinfection of environmental COVID-19 Interim guidance 14 May 2020
• Spraying permukaan berpori, seperti trotoar
Spraying disinfektan dan tepi jalan tanpa aspal, juga kurang efektif.
dan no-touch methods Meski tidak ada bahan organik, spraying
kimiawi tidak mungkin menjangkau seluruh
lain permukaan dengan jangka waktu yang cukup
untuk menginaktivasi patogen.
• Jalan dan tepi jalan bukan merupakan
Spraying atau fumigation ruang sumber infeksi COVID-19. Oleh karena itu,
outdoor, seperti jalan atau pasar, spraying desinfektan, meski outdoor,
tidak direkomendasikan berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
untuk membunuh virus
COVID-19 atau patogen
lain,
karena disinfektan akan
diinaktivasi oleh kotoran dan
debu, dan tidak mungkin untuk
membersihkan dan
menyingkirkan senyawa organik
pada keadaan ruang seperti ini.
WHO: Cleaning and disinfection of environmental COVID-19 Interim guidance 14 May 2020
Kewaspadaan Standar
1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan pernapasan (etika batuk/bersin)
3. APD sesuai risiko (TRANSMISI KONTAK DAN DROPLET)
4. Praktik suntikan, manajemen benda tajam dan pencegahan luka dengan aman
5. Penanganan, pembersihan dan disinfeksi peralatan perawatan pasien dengan
aman
6. Membersihkan lingkungan
7. Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan aman
8. Pengelolaan limbah
Proses pengelolaan limbah