Pendekatan ordinal diperkenalkan oleh J. Hicks dan R. J. Allen. Dalam pendekatan ini, daya
guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat
urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengonsumsi sekelompok barang.
Sir John R. Hicks telah mengembangkan satu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip
pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas, analisis
ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasaan yang sama, yang meliputi penggambaran dua
macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.
Kurva kepuasan sama (indifference curve) dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya.
Sir John R. Hicks mengembangkan pendekatan baru, yang dikenal dengan pendekatan kurve
kepuasan sama (Indifference Curve). Dalam pendekatan ini digunakan anggapan:
Perubahan konsumsi atas suatu barang tertentu harus dilakukan dengan memberi perubahan pula
pada konsumsi atas barang yang lain. Perubahan ini menggambarkan besarnya pengorbanan
yang dilakukan dalam mengonsumsi suatu barang tertentu untuk menambah konsumsi barang
lain. Perubahan inilah yang disebut Marginal Rate of Substitution (MRS). Jadi MRS dapat
didefenisikan sebagai suatu teori yang mengungkapkan tingkat substitusi dari seuatu barang yang
dikonsumsinya berkurang dan diganti oleh barang lain dengan substitusi yang meningkat.
Secara matematis, MRS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Hasil perhitungan dari MRS yang bernilai negatif menunjukkan bahwa MRS berslop negatif,
berarti setiap adanya pertambahan konsumsi ke atas suatu barang tertentu akan mengurangi
konsumsi ke atas barang lain. Semakin kecil nilai MRS, maka indifference curve semakin
cembung ke arah titik origin (titik nol).