Anda di halaman 1dari 44

Materi Inti 7.

Promosi Kesehatan di Puskesmas

MATERI INTI 7
PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS

I. DESKRIPSI SINGKAT

Dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


ditetapkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI, Nomor


HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan tahun 2015-2019, ditetapkan bahwa tujuan Kementerian
Kesehatan RI tahun 2015-2019 ada dua, salah satunya adalah
meningkatkan status kesehatan masyarakat. Indikator keberhasilannya
adalah menurunnya AKI dan AKB; meningkatnya upaya peningkatan
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta pembiayaan
kegiatan promosi kesehatan promotif dan preventif; meningkatnya
upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Perilaku merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi


derajat kesehatan. Promosi kesehatan merupakan intervensi strategis
dalam memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat, terkait dengan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas dijelaskan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas
adalah pusat kesehatan masyarakat terdepan yang berfungsi sebagai
Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di
tingkat Kecamatan.

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 318


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas


bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat
yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;
mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; hidup dalam
lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta mampu
melakukan pengelolaan promosi kesehatan di Puskesmas

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mempelajari materi ini peserta mampu
1. Menjelaskan upaya promosi kesehatan di Puskesmas
2. Melakukan pengembangan kegiatan promosi kesehatan di
Puskesmas

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN


Pokok bahasan materi ini terdiri atas :
1. Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas
a. Konsep Dasar Promosi Kesehatan
b. Pengelolaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
2. Pengembangan kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas

IV. BAHAN BELAJAR


1) Modul TOT Pelatihan Promosi Kesehatan bagi Petugas Puskesmas,
Kemenkes, Tahun 2015
2) Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga, Kemenkes RI, Tahun 2016
3) Petunjuk Teknis Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga, Kemenkes RI, Tahun 2016

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 319


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

V. URAIAN MATERI

POKOK BAHASAN 1.
UPAYA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS

A. Konsep Dasar Promosi Kesehatan


Kebijakan nasional promosi kesehatan ditujukan untuk mendukung
tujuan pembangunan jangka panjang bidang kesehatan 2005-2025
yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan


masyarakat adalah perilaku. Upaya pemberdayaan masyarakat agar
mau dan mampu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat adalah
melalui promosi kesehatan. Upaya promosi kesehatan pada
prinsipnya adalah memberdayakan masyarakat agar mampu secara
mandiri meningkatkan kesehatannya serta mencegah terjadinya
masalah kesehatan, melalui penerapan perilaku hidup bersih dan
sehat.

1. Pengertian
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan adalah suatu peraturan
perundang-undangan yang diberlakukan sebagai landasan dalam
penyelenggaraan upaya promosi kesehatan yang dilakukan oleh
berbagai pihak terkait dalam meningkatkan kemampuan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk hidup sehat dan
mengembnagkan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat,
serta terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mendorong
terbentuknya kemampuan tersebut.

Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan


masyarakat ber-perilaku hidup bersih dan sehat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan
kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan (SK Menkes No. 1193/Menkes/SK/X/2004). Mengacu
pada pengertian promosi kesehatan masyarakat tersebut, maka

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 320


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

upaya promosi kesehatan pada prinsipnya adalah


memberdayakan masyarakat agar mampu secara mandiri
meningkatkan kesehatannya serta mencegah terjadinya masalah
kesehatan, melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan


perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan-aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatnya PHBS individu, keluarga, kelompok-kelompok
dan masyarakat serta berperan aktif dalam setiap gerakan
kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang
terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan
masyarakat.

b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan
kesehatan dari para penentu kebijakan dari berbagai pihak.
2) Meningkatkan kerjasama antar masyarakat, antar
kelompok, serta antar lembaga dalam rangka
pembangunan berwawasan kesehatan.
3) Meningkatkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai
subjek atau penyelenggara upaya pemberdayaan
masyarakat dan promosi kesehatan.
4) Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan
promosi kesehatan yang efektif dengan mempertimbangan
kearifan lokal.
5) Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan seluruh
program dan sektor terkait, di pusat, provinsi dan
kabupaten/kota dengan mengacu kepada rencana strategis
kementerian kesehatan

3. Strategi Promosi Kesehatan


Pengembangan strategi dasar promosi kesehatan secara
nasional mengacu pada strategi health promotion yang ada di

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 321


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

dalam the Ottawa Charter tahun 1986, yaitu. Advokasi


(advocacy), memampukan atau memperkuat (empower) dan
mediasi (mediate). Selanjutnya, ada lima ruang lingkup promosi
kesehatan berdasarkan Ottawa Charter (1986) tersebut, yaitu:
a. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (bulid
healthy public policy), artinya mengupayakan para penentu
kebijakan di berbagai sector di setiap tingkatan administrasi
agar menetapkan kebijakan yang terkait dengan dampak
kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam
pembangunan nasional.
b. Menciptakan lingkungan sehat (create supportive environment
for health), artinya setiap sector dalam melaksanakan
kegiatannya/program kerjanya merealisasikan terwujudnya
lingkungan sehat yang meliputi lingkungan fisik, sosial –
budaya, pendidikan, politik maupun keamanan. Sehingga
masyarakat termotivasi untuk melakukan upaya-upaya yang
positif bagi kesehatannya
c. Memperkuat gerakan masyarakat (strengthen community
actionfor health), artinya memberikan dukungan terhadap
kegiatan masyarakat agar lebih berdaya (tahu, mau dan
mampu) mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan
d. Mengembangkan keterampilan individu (develop personal
skills), artinya mengupayakan agar masyarakat tahu, mampu
dan mau membuat keputusan yang efektif dalam upaya
memelihara, meningkatkan serta mewujudkan kesehatannya
melalui pemberian informasi, pendidikan dan pelatihan yang
memadai.
e. Reorientasi sistem pelayanan kesehatan (reorient health
services), artinya mengubah pola pikir serta sistem pelayanan
kesehatan masyarakat agar lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif yang didukung upaya kuratif dan
rehabilitatif. Promosi kesehatan, menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas, yakni seperti dua sisi mata uang yang tidak
terpisahkan yaitu sisi pelayanan medis teknis dan sisi promosi
kesehatan.

Sesuai dengan Permenkes No. 74 tahun 2015, ada empat


strategi nasional promosi kesehatan, yaitu :

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 322


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

a. Advokasi (advocacy) lebih diarahkan pada sasaran tersier


yang mempunyai potensi memberikan dukungan kebijakan
dan sumberdaya dalam upaya pemberdayaan masyarakat
adalah RT, RW, Kepala Desa, Lurah, Camat, Bupati/Walikota,
BPD, DPRD
b. Gerakan pemberdayaan masyarakat (empowerment) lebih
diarahkan pada sasaran primer yaitu individu, keluarga dan
kelompok masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan
suatu strategi efektif untuk meningkatkan pengetahuan,
kemauan, kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam
meningkatkan status kesehatannya, melalui pemberian
pengalaman proses belajar secara bertahap, pemberian
pendelegasian wewenang, sesuai sosial budaya setempat
dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki masyarakat
setempat
c. Kemitraan, merupakan strategi yang memperkuat ketiga
strategi tersebut diatas, sehingga penerapan strategi promosi
kesehatan lebih efektif dan efisien dengan menggunaan
metode dan media yang sesuai.

Strategi merupakan suatu taktik untuk mencapai tujuan yang akan


dicapaisehubungan dengan itu penerapan strategi dalam
pelaksanaan promosi kesehatan di daerah terutama di
puskesmas, harus mengacu pada situasi dan kondisi setempat
(kearifan lokal).

B. Pengelolaan Promosi Kesehatan di Puskesmas


Penyelenggaraan upaya promosi kesehatan di puskesmas
memegang peranan penting dalam mendukung pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja puskesmas atau
mewujudkan Kecamatan Sehat. Karena promosi kesehatan
merupakan upaya strategis dalam melakukan intervensi perilaku
masyarakat agar berdaya menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat.

Semua program atau upaya pelayanan kesehatan yang


diselenggarakan puskesmas, akan berhasil apabila dilakukan
intervensi perubahan perilaku atau intervensi pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan. Misalnya saja, dalam
meningkatkan cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 323


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

maka upaya yang harus dilakukan adalah promosi kesehatan ibu,


selanjutnya pelayanan kesehatan ibu bagi sasarannya. Oleh sebab
itu, penyelenggaraan upaya promosi kesehatan dalam mendukung
tujuan puskesmas harus dilaksanakan bukan saja oleh petugas
promosi kesehatan di puskesmas saja, melainkan oleh semua
petugas pengelola program kesehatan di puskesmas. Kepala
Puskesmas sebagai penanggung jawab pelayanan kesehatan di
puskesmas, mempunyai tugas dan tanggung jawab menggerakkan,
mengkoordinir serta mengoptimalkan penyelenggaraan upaya
promosi kesehatan.

1. Tujuan Penyelenggaraan Promosi Kesehatan di Puskesmas


a. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan individu, keluarga dan masyarakat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif
dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat dalam mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatannya secara mandiri
melalui pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan dukungan kebijakan berwawasan kesehatan
di wilayah kerja puskemas
2) Meningkatkan peran serta lintas sektor, organisasi
kemasyarakatan, tokoh masyarakat, swasta serta seluruh
masyarakat yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam
upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
3) Meningkatnya peran serta individu, keluarga dan
masyarakat dalam pengembangan upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat di wilayah kerja puskesmas
4) Meningkatnya kemauan serta kemampuan individu,
keluarga serta masyarakat di wilayah kerja puskesmas
dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
5) Mendukung peningkatan pencapaian cakupan program
kesehatan di puskesmas
c. Sasaran Promosi Kesehatan di Puskesmas
Sasaran promosi kesehatan adalah individu, keluarga dan
masyarakat yang ada di wilayah kerja puskesmas beserta
stakeholder potensial, yang akan di intervensi melalui kegiatan
promosi kesehatan, meliputi: sasaran primer, sekunder dan
tersier.

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 324


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

1) Sasaran primer adalah individu, keluarga serta kelompok


masyarakat rentan yang mengalami masalah kesehatan
2) Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang
mempunyai potensi mendukung penyelenggaraan promosi
kesehatan di puskesmas, yaitu lintas program/petugas
kesehatan, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
adat, TP. PKK, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi
Keagamaan, Pramuka, Organisasi Pemuda, Organisasi
Profesi, Kelompok-kelompok Peduli Kesehatan, Media
Massa, Lintas Sektor, Swasta/Dunia Usaha, dll
3) Sasaran tersier adalah pengambil keputusan atau penentu
kebijakan yang mempunyai potensi memberikan dukungan
kebijakan dan sumberdaya terhadap penyelenggaraan
promosi kesehatan di puskesmas, yaitu: RT, RW, Kepala
Desa/Lurah, Camat, Ketua TP. PKK Kecamatan, Ketua
TP.PKK Desa/Kelurahan, dll

2. Peran Promosi Kesehatan dalam Mendukung Tujuan


Pembangunan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Upaya promosi kesehatan di puskesmas, bukan sekedar
melakukan penyuluhan atau menyebar luaskan informasi
kesehatan saja, melainkan melakukan upaya pemberdayaan
masyarakat yang didukung oleh kegiatan advokasi dan KIE
(komunikasi Informasi dan Edukasi) serta kemitraan. Kepala
Puskesmas, beserta staf harus mempunyai kesamaan tentang
penyelenggaraan upaya promosi kesehatan di puskesmas.
Selanjutnya, agar penyelenggaraan upaya promosi kesehatan di
puskesmas optimal, maka Kepala Puskesmas, Petugas Promosi
Kesehatan serta Petugas Lintas Program yang ada di
Puskesmas, harus memahami tentang penyelenggaraan dan
pengelolaan upaya promosi kesehatan di puskesmas secara
komprehensif dan optimal.

Penyelenggaraan upaya promosi kesehatan secara komprehensif


artinya pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dilakukan
terintegrasi atau menyatu dengan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan. Sedangkan upaya promosi
kesehatan yang optimal, adalah pelaksanaan promosi kesehatan
yang dilakukan di dalam dan di luar gedung puskesmas, meliputi :
KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) , advokasi, memperkuat

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 325


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

gerakan pemberdayaan masyarakat, kemitraan serta peningkatan


kapasitas sumberdaya promosi kesehatan. Untuk lebih jelasnya,
lihat gambar berikut ini :

Penyelenggaraan Promosi Kesehatan


Di Puskesmas

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROMOSI KESEHATAN, PERMENKES NO: 65/2013


TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN

Optimalisasi •Peningkatan jumlah dan


•Menyatu sumberdaya kualitas UKBM
pelaksanaan
Upaya Promosi Dengan Upaya
Promosi •Peningkatan PHBS Tujuan
Kesehatan Kesehatan Kesehatan Di Individu, Keluarga, pembang-
Dilakukan Oleh Masyarakat dan dalam dan di luar Kelompok dan ngunan
Petugas Upaya gedung Masyarakat
Puskesmas
kes. di
Promkes dan Kesehatan
dengan puskesmas
Lintas Perorangan •Peningkatan Cakupan
menerapkan Program Upaya Kes. yi: Masy
Program •Mengutamakan
strategi dan Hidup
Puskesmas upaya promotif- ruang lingkup •Peningkatan kinerja Sehat
preventif promosi Puskesmas mendukung
kesehatan SPM Kab/Kota

PERMENKES NO:75/2014 TENTANG PUSKEMAS, MANAJEMEN PUSKESMAS,


SPM KAB/KOTA

Pada gambar tersebut, dapat diketahui bahwa penyelenggaraan


promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya kesehatan
yang dilakukan bukan saja oleh petugas promosi kesehatan,
namun oleh semua petugas lintas program puskesmas.
Penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas menyatu
dengan UKM dan UKP serta lebih mengutamakan upaya promosi
kesehatan mendukung upaya kesehatan promotif dan preventif.
Hal ini merupakan upaya penting, untuk mendukung keberhasilan
upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif. Selain itu, upaya promosi kesehatan di puskesmas
juga diarahkan untuk mendukung peningkatan jumlah dan
kualitas UKBM, PHBS individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, cakupan program upaya kesehatan serta kinerja
puskesmas yang terkait dengan pencapaian SPM
Kabupaten/Kota. Melalui optimalisasi upaya promosi kesehatan di
puskesmas, diharapkan dapat berdampak terhadap tercapainya

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 326


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

tujuan pembangunan kesehatan di puskesmas yaitu kemandirian


masyarakat untuk hidup sehat.

Kunci keberhasilan pelaksanaan promosi kesehatan dan


pemberdayaan masyarakat di puskesmas terletak pada kemauan
serta kemampuan Kepala Puskesmas dalam mengelola dan
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Keterbatasan
sumberdaya yang ada di puskesmas, hendaknya tidak menjadi
kendala dalam penyelenggaraan upaya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat di puskesmas. Kepala Puskesmas
beserta staf dapat memobilisasi potensi masyarakat atau
stakeholder potensial untuk mendukung upaya kesehatan yang
dilakukan oleh puskesmas. Selanjutnya, gambaran tentang
pengelolaan upaya promosi kesehatan di puskesmas.

Gambar : Pengelolaan Promosi Kesehatan Di Puskesmas

Stategi Promosi Kesehatan, Manajemen Puskesmas,


Penerapan Pelayanan UKM-UKP

Proses: Output: Dampak:


Input: • Lokakarya mini Meningkatnya: Terwujudnya
• Program Puskesmas. • Dukungan kebijakan masy arakat
yankes puskes • Setiap pengelola publik berwawasan yang memiliki
program UKM –UKP kesehatan
• SDM, dana perilaku sehat ,
melakukan Analisis • Jumlah dan kualitas
dan sarana Masalah Kesehatan, UKBM mampu
yankes Perilaku Sasaran • Cakupan yankes di menjangkau
Puskesmas Promkes, Potensi Puskesmas pelayanan kes
Masyarakat • Cakupan PHBS bermutu; hidup
• Promkes • Perencanaan Promkes individu, keluarga, dalam
Upaya • Pelaksanaan Promkes masyarakat. lingkungan
Kesehatan • Pemantauan dan • Kinerja Puskesmas
sehat; dan
penilaian.Promkes dan mendukung SPM
Esensial cakupan program Kab/Kota memiliki derajat
kes yang optimal

Permenkes 75/2014 tentang Puskesmas, Kebijakan Promosi


Kesehatan Di Puskesmas, Akreditasi Puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 327


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

Pada gambar diatas, dapat diketahui bahwa pengelolaan promosi


kesehatan di puskesmas, harus mengacu pada beberapa hal yaitu:
a. Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, hal ini
menyangkut beberapa ketentuan yang berkaitan dengan program
atau upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas;
Sumberdaya manusia yaitu tenaga kesehatan, dana serta sarana-
prasarana yang dimiliki/ dikelola puskesmas; Promosi Kesehatan
di Puskesmas merupakan upaya kesehatan masyarakat esensial
artinya harus dilaksanakan oleh puskesmas
b. Tenaga kesehatan memegang peranan penting untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan promosi kesehatan di
puskesmas. Sehubungan dengan itu, tenaga kesehatan yang
terlibat dalam pengelolaan upaya promosi kesehatan di
puskesmas harus mempunyai kompetensi yang memadai,
berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional
untuk dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini,
sesuai dengan ketetapan yang tertera pada Undang Undang
Nomor 26 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Pada pasal
13, dijelaskan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, baik dalam jumlah, jenis
maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin
keberlangsungan pembangunan kesehatan.
c. Kebijakan promosi kesehatan yaitu mengutamakan upaya
pemberdayaan masyarakat untuk ber-perilaku hidup bersih dan
sehat dan berperan aktif dalam upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat yang didukung oleh kebijakan publik berwawasan
kesehatan. Upaya promosi kesehatan di puskesmas dilakukan
secara komprehensif, yaitu di dalam dan di luar gedung
puskesmas, penyelenggaraannya terintegrasi dengan upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menerapkan
strategi / ruang lingkup upaya promosi kesehatan yaitu advokasi,
KIE, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas
sumberdaya promosi kesehatan serta melakukan penggalangan
kemitraan. Sasaran promosi kesehatan meliputi individu, keluarga
dan masyarakat yang rentan terhadap masalah kesehatan,
kemudian tokoh-tokoh masyarakat yang menjadi panutan
masyarakat, lintas sektor, organisasi kemasyarakatan, penentu
kebijakan serta berbagai mitra potensial pendukung upaya
promosi kesehatan di puskesmas .
d. Kegiatan promosi kesehatan, menjadi salah satu indikator
akreditasi puskesmas.
e. Pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas, diharapkan dapat
menerapkan ke lima ruang lingkup promosi kesehatan tersebut
menjadi suatu kesatuan yang saling memperkuat untuk mencapai
tujuan promosi kesehatan.

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 328


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

f. Pengelolaan promosi kesehatan di puskesmas mengacu pada


manajemen puskesmas dengan menerapkan langkah-langkah
P1= persiapan, P2=Perencanaan, P3= Pelaksanaan serta P4=
Pemantauan dan Penilaian.
g. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dilakukan
oleh semua pengelola program kesehatan yang ada di
puskesmas serta menyatu dengan UKM dan UKP.
h. Pengelolaan promosi kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
dukungan kebijakan publik berwawasan kesehatan dalam upaya
meningkatkan jumlah serta kualitas UKBM, cakupan program
termasuk capaian PHBS di Rumah Tangga dan tatanan lainnya,
serta kinerja puskesmas dalam mendukung pencapaian SPM
Kabupaten/Kota.
i. Dampak dari pelaksanaan promosi kesehatan yang dikelola
dengan baik dan optimal akan mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan di puskesmas yaitu terwujudnya
masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; mampu
menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; hidup dalam
lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang optimal,
baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, sehingga
menjadi Kecamatan Sehat

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 329


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

POKOK BAHASAN 2.
PENGEMBANGAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
DI PUSKESMAS

Upaya promosi kesehatan di Puskesmas mengacu pada langkah-


langkah tersebut diatas, yang telah dijelaskan secara umum.
Selanjutnya, pada pokok bahasan pengembangan kegiatan promosi
kesehatan di Puskesmas ini akan dibahas lebih rinci tentang langkah-
langkah pengembangan kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas.

A. Tahap Persiapan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Peningkatan kapasitas atau kompetensi petugas pengelola
program kesehatan yang ada di puskesmas dalam penyususnan
perencanaan promosi kesehatan
2. Pembentukan Tim Perencanaan Promosi Kesehatan, yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Tim tersebut terdiri dari
Petugas Promosi Kesehatan selaku Koordinator serta seluruh
Pengelola Program Kesehatan yang ada di Puskesmas. Apabila
di Puskesmas telah terbentuk Tim Perencanaan Puskesmas,
maka Kepala Puskesmas tidak perlu membentuk Tim, melainkan
dapat memanfaatkan Tim Perencanaan Puskesmas tersebut
3. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan atau penugasan
kepada Tim tersebut untuk menyusun perencanaan promosi
kesehatan yang mengacu pada ciri-ciri serta langkah-langkah
penyusunan perencanaan promosi kesehatan yang baik
4. Melakukan analisis situasi.
Penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas, harus
berdasarkan kondisi serta permasalahan kesehatan yang ada di
masyarakat. Kemampuan puskesmas dalam melakukan promosi
kesehatan mempunyai keterbatasan, untuk itu penyelenggaraan
promosi kesehatan di puskesmas, dilaksanakan secara bertahap
dengan mengutamakan masalah kesehatan prioritas. Pada tahap
persiapan ini, Tim melakukan kegiatan analisis situasi. Kegiatan
tersebut, meliputi :
a. Analisis keadaan geografi dan demografi di wilayah kerja
puskemas
Analisis keadaan geografi dan demografi ini, diawali dengan
mengumpulkan data, kemudian melakukan analisa.
Data/informasi tersebut dapat diperoleh dari laporan tahunan

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 330


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

puskesmas, atau data yang ada di Desa/Kelurahan. Dari data


tersebut, petugas puskemas dapat mengenali kondisi geografi
di wilayah kerja puskesmas, apakah merupakan daerah
pengunungan, pesisir, tanah berbatu, daerah pertambangan,
perkebunan, daerah terpencil dengan akses transportasi yang
sulit, daerah banjir, sering terjadi gempa, dll. Pentingnya
mengenali kondisi geografi ini, karena secara epidemologis
dapat mempengaruhi masalah kesehatan yang ada di wilayah
tersebut. Misalnya: daerah pesisir pada umumnya merupakan
daerah endemis malaria, daerah pegunungan merupakan
daerah yang rawan longsor, gempa, dll.

Selanjutnya, petugas puskemas juga harus mengenali kondisi


demografi di wilayah kerjanya. Mengenali kondisi demografi
suatu wilayah juga merupakan upaya yang penting. Data
tentang demografi, diantaranya meliputi jumlah kecamatan,
jumlah desa, jumlah dusun/RW/RT, jumlah kepala
keluarga/rumah tangga, jumlah penduduk, jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin, umur, status ekonomi, dll serta
kepadatan penduduk yang ada di suatu wilayah. Data ini
menjadi dasar untuk melakukan pemetaan terjadinya masalah
kesehatan serta sebagai dasar dalam merancang intervensi
promosi kesehatan yang sesuai situasi dan kondisi serta
kebutuhan masyarakat setempat.

b. Analisis masalah kesehatan masyarakat


Analisis masalah kesehatan serta cakupan program yang ada
di dalam Laporan Tahunan Puskesmas. Kegiatan analisis ini
sebaiknya dilakukan oleh setiap program kesehatan atau
upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan lainnya yang
dilakukan puskesmas. Masalah kesehatan masyarakat di
puskemas yang perlu dianalisis, meliputi:
1) Data tentang sepuluh penyakit terbanyak di puskesmas baik
yang menyerang bayi, anak balita maupun orang dewasa
2) Data tentang cakupan upaya kesehatan esensial, termasuk
data tentang target cakupan program serta pencapaiannya,
meliputi :
a) Data terkait dengan pelayanan promosi kesehatan dan
peningkatan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan, diantaranya meliputi pencapaian PHBS di

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 331


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

Rumah Tangga, PHBS di Institusi Pendidikan/Sekolah,


PHBS di Tempat-tempat umum/ tempat ibadah, PHBS di
Tempat Kerja, Pengembangan Desa dan Kelurahan
Desa Siaga Aktif, Jumlah Poskesdes yang aktif
beroperasi, Jumlah UKBM lainnya yang ada di wilayah
kerja puskemas: Posyandu, Pokmair, Pos TB Desa,
Posmaldes, Kelompok Pengendalian Bencana, Tabulin,
Ambulan Desa, Donor Darah, Kelompok Obat
Tradisional, Kelompok Pengendalian Rabies, Kelompok
Pengendalian Flu Burung, Kelompok Pengendalian DBD,
Kelompok Senam Sehat, Kelompok Masyarakat Peduli
Tidak Merokok, dll. Selain itu juga data tentang kebijakan
publik berwawasan kesehatan yang ada di wilayah
puskesmas (kecamatan, desa/kelurahan, di lingkungan
RW maupun RT).
b) Data tentang cakupan yang terkait dengan kesehatan
lingkungan, diantaranya meliputi jumlah rumah tangga
yang mempunyai jamban sehat, yang mendapat
/menggunakan air bersih, yang memiliki tempat
pembuangan sampah, memiliki saluran pembuangan air
limbah rumah tangga yang sehat, memiliki/tinggal di
rumah sehat, kesehatan / kebersihan di tempat-tempat
umum, tempat-tempat pengelola makanan dan minuman,
restoran/rumah makan, dll
c) Data tentang pelayanan kesehatan ibu di puskemas,
diantaranya adalah kunjungan/pelayanan kesehatan ibu
hamil yaitu data K1 dan K4, pemberian tablet tambah
darah (Fe), imunisasi TT, angka kejadian gawat darurat
pada ibu hamil, dll Selain itu, jumlah persalinan yang
ditolong oleh petugas kesehatan, kunjungan nifas (KN),
serta kepesertaan KB, jumlah Pasangan Usia Subur, dll.
d) Data tentang cakupan program kesehatan anak di
puskemas, diantaranya meliputi cakupan pemeriksaan
bayi baru lahir (neonatal), cakupan imunisasi dasar
lengkap pada bayi, pemberian ASI Eksklusif, kasus
kegawat daruratan pada bayi/anak serta
penanganannya, dll.
e) Data tentang upaya perbaikan gizi balita maupun gizi
keluarga, diantaranya adalah jumlah anak balita yang
ada di suatu wilayah, jumlah balita yang secara rutin

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 332


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

ditimbang, jumlah anal balita yang mempunyai gizi baik,


jumlah anak balita yang obesitas/kegemukan, jumlah
anak balita yang menderita gizi kurang/gizi buruk, jumlah
anak balita yang diberi Vitamin A setahun 2 kali, jumlah
anak balita yang datang ke posyandu, jumlah posyandu,
jumlah keluarga sadar gizi (Kadarzi), serta permasalahan
gizi masyarakat yang ada di wilayah kerja puskemas.
f) Data tentang masalah penyakit menular termasuk
penyakit endemis, penyakit yang menimbulkan KLB
(kejadian luar biasa), misalnya : jumlah penderita diare,
DBD, malaria, TB Paru, dll.
g) Data tentang masalah penyakit tidak menular :
hipertensi, diabetes militus, jantung, dll
3) Data cakupan program serta target cakupan program yang
ditetapkan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
lainnya yang ada di puskesmas, meliputi program:
a) Pelayanan kesehatan anak sekolah/ UKS
b) Pelayanan keperawatan kesehatan
c) Pelayanan kesehatan jiwa
d) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
e) Pelayanan kesehatan usia lanjut
f) Pelayanan kesehatan mata
g) Pembinaan pengobatan tradisional
h) dll

Tujuan melakukan analisis masalah kesehatan tersebut,


adalah untuk mendapatkan kejelasan tentang besarnya
masalah kesehatan yang ada di wilayah puskemas termasuk
pencapaian cakupan program. Hasil dari penetapan masalah
kesehatan ini, dipergunakan sebagai dasar untuk penetapkan
masalah prioritas.

Contoh matrik identifikasi masalah kesehatan


Nama program : Upaya Kesehatan : ................
Program/Masalah Jenis Target Pencapaian Masalah
Kesehatan pelayanan Cakupan Cakupan

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 333


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

Catatan cara pengisian :


 Kolom program/ masalah kesehatan diisi dengan program
Kesehatan Ibu, meliputi: layanan kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, dll
 Kolom jenis pelayanan diisi: jenis layanan yang dilakukan,
misalnya Kunjungan ibu hamil K1, K4, dll
 Kolom target diisi : target cakupan yang telah ditetapkan
selama satu tahun
 Kolom pencapaian diisi cakupan program yang telah
terealisasi atau dicapai selama satu tahun
 Kolom masalah diisi : masalah yang dihadapi

Atau :
 Kolom program/ masalah kesehatan diisi dengan program
pengendalian penyakit menular atau penyakit tidak menular
yang ada di puskesmas. misalnya : penyakit tidak menular :
hipertensi, diabetes militus, jantung, sakit persendian, dll
 Kolom jenis pelayanan diisi dengan jenis pelayanan yang
dilakukan di puskesmas.
 Kolom target diisi diisi target cakupan yang ditetapkan
 Kolom pencapaian diisi diisi apabila ada target cakupan
yang ditetapkan
 Kolom masalah diisi dapat dengan jumlah kasus dari
penyakit PTM yang ada di puskesmas, apabila tersedia
data dapat juga diisi dengan peningkatan jumlah kasus
PTM dari waktu sebelumnya

c. Penetapan Masalah Kesehatan Prioritas


Dari hasil analisis situasi tersebut, maka langkah selanjutnya
adalah menetapkan prioritas masalah kesehatan. Prioritas
masalah kesehatan tersebut yang akan di intervensi melalui
kegiatan promosi kesehatan. Dalam kegiatan ini, setiap
pengelola program kesehatan puskesmas, melakukan
penetapan prioritas masalah terkait dengan permasalahannya.
Contoh: untuk program kesehatan lingkungan, banyak
permasalahan yang harus diselesaikan, misalnya masalah
penggunaan jamban keluarga yang sehat, kurangnya
ketersediaan air bersih, banyaknya tempat berkembang
biaknya vektor, dll. Karena adanya keterbatasan sumberdaya
dalam melakukan intervensi promosi kesehatan, maka

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 334


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

ditetapkannya masalah prioritasnya adalah memberdayakan


masyarakat untuk menggunakan jamban yang sehat.

Penetapan prioritas masalah kesehatan dapat dilakukan


melalui Lokakarya Mini di Puskemas atau melalui pertemuan
lainnya.

Pada tahap awal , sebaiknya setiap pengelola program


menetapkan satu masalah utama saja. Hal ini, dimaksudkan
agar pelaksanaan promosi kesehatan yang dirancang oleh
setiap program kesehatan dapat lebih fokus dan dilakukan
secara rinci. Tahap selanjutnya, setiap pengelola program
dapat merancang intervensi promosi kesehatan untuk program
prioritas yang ke dua, demikian seterusnya, sehingga
penyelenggaraan promosi kesehatan yang ada di puskesmas
dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.

Cara menetapkan masalah yang prioritas bisa dilakukan


melalui berbagai pertimbangan, diantaranya dengan cara
menetapkan skoring dari beberapa parameter sebagai berikut
yaitu berdasarkan:
 Penetapan urutan prioritas masalah dapat juga dilakukan
dengan memberikan nilai skoring pada parameter / kriteria :
tingkat urgensinya (U), tingkat keseriusannya (S) serta
tingkat perkembangannya (G). Nilai skoring mulai 1-5, Nilai
semakin besar diberikan jika tingkat urgensinya sangat
besar, atau tingkat keseriusan dan perkembangannya
semakin memprihatinkan apabila tidak segera diatasi.
Masalah prioritas adalah masalah yang mempunyai total
nilai paling besar

Contoh : matrik penetapan urutan prioritas masalah,


dengan parameter USG
Nama program : Upaya Kesehatan : .......................................
Parameter Masalah Masalah Masalah Masalah
A B C D
Tingkat Urgensi (U)
Tingkat Keseriusan
(S)

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 335


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

Tingkat
Perkembangan (G)
Total nilai : U x S x
G

d. Analisis / Kajian Perilaku


Kajian perilaku kesehatan ditujukan untuk menemukenali
perilaku penyebab terjadinya masalah kesehatan prioritas.
Kajian perilaku dilakukan pada setiap segmen sasaran yaitu
sasaran primer, sekunder maupun tersier. Kegiatan yang
dilakukan dalam kajian perilaku adalah mengidentifikasi
perilaku setiap segmentasi sasaran saat ini dibandingkan
dengan perilaku yang diharapkan. Apabila terjadi kesenjangan
antara perilaku saat ini dengan perilaku yang diharapkan maka
hal ini merupakan masalah yang perlu diintervensi melalui
upaya promosi kesehatan untuk mengatasinya.

Langkah awal dalam melakukan analisis/kajian perilaku adalah


menetapkan sasaran primer, sekunder maupun sekunder yang
terkait dengan terjadinya masalah kesehatan prioritas.
Selanjutnya, setiap segmentasi sasaran di-identifikasi perilaku
kesehatan saat ini dan perilaku kesehatan yang diharapkan.

Perilaku sasaran primer pada prinsipnya terfokus kepada


tindakan atau perilaku sasaran utama yang menderita atau
terkena masalah kesehatan. Sedangkan, identifikasi perilaku
sasaran sekunder diarahkan pada perilaku sasaran yang
mempunyai potensi untuk berperan serta dalam mencegah
atau mendukung mengatasi masalah kesehatan prioritas.
Untuk identifikasi perilaku sasaran tersier pada prinsipnya
diutamakan pada perilaku sasaran yang mempunyai potensi
memberikan dukungan sumberdaya maupun kebijakan publik
berwawasan kesehatan dalam mencegah atau mengatasi
terjadinya masalah kesehatan prioritas tersebut.

Adanya kesejangan antara perilaku saat ini dengan perilaku


yang diharapkan dari setiap segmentasi sasaran, merupakan
dasar untuk melakukan intervensi promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat. Langkah selanjutnya, petugas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 336


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

puskesmas mencari penyebab mengapa sasaran berperilaku


demikian, apakah karena faktor pengetahuan, sikap,
ketersediaan sarana, dll.

Contoh : matrik analisis / kajian perilaku sasaran promosi


kesehatan.
Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Masalah Sasaran Kajian Perilaku Perilaku Penyebab


kesehatan Perilaku Saat Ini yang Masalah
prioritas diharapkan

1. Sasaran Primer

 ...........................
 ..........................
2. Sasaran Sekunder

 ..........................
 .........................
3. Sasaran Tersier

 .........................
 ........................

e. Analisis Potensi dan Peran Masyarakat


Dari hasil kajian analisis perilaku dapat diketahui adanya
perilaku yang menjadi penyebab terjadinya masalah, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Apabila petugas
puskesmas sudah mempunyai gambaran tentang perilaku
sasaran yang menyebabkan masalah kesehatan, selanjutnya
petugas puskemas bersama masyarakat membahas upaya
promosi kesehatan yang sesuai untuk mengatasi masalah
kesehatan tersebut.

Perlu diketahui oleh petugas puskesmas, bahwa masyarakat


mendambakan hidup sehat serta terhindar dari masalah
kesehatan. Oleh sebab itu, mereka akan berupaya serta
menggunakan potensi yang dimikinya untuk menjaga
kesehatannya dalam mempertahankan kehidupannya. Potensi
yang ada di masyarakat tersebut, beraneka ragam dan pasti
ada yang dapat mendukung upaya promosi kesehatan,

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 337


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

diantaranya adalah dana, ide/pemikiran, tenaga, kemampuan


menggerakan masyarakat, menjadi pelopor, membuat
kebijakan publik di bidang kesehatan, dll. Dalam upaya
meningkatkan sumberdaya dalam penyelenggaraan promosi
kesehatan, maka petugas puskesmas diharapkan dapat
melakukan mobilisasi atau menggerakkan potensi masyarakat
agar mereka mau berperan dalam upaya promosi kesehatan
untuk mengatasi masalah kesehatan prioritas yang ada.

Tanpa dukungan potensi serta peran masyarakat,


penyelenggaraan promosi kesehatan tidak akan optimal.
Karena potensi puskesmas dalam penyelenggaraan promosi
kesehatan sangat terbatas. Kegiatan yang dilakukan oleh
petugas puskesmas adalah melakukan identifikasi potensi
serta peran / dukungan masyarakat dalam pelaksanaan
promosi kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada. Hasil dari identifikasi potensi serta peran tersebut, dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengoptimalkan sumberdaya
melakukan kegiatan promosi kesehatan dalam mengatasi
masalah kesehatan prioritas yang ada di wilayah kerja
puskesmas.

Matrik analisis potensi dan peran masyarakat dalam


melakukan upaya promosi kesehatan.
Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Penyebab Perilaku Upaya Potensi dan peran


Sasaran promosi masyarakat yang dapat
kesehatan mendukung upaya
untuk promosi kesehatan dalam
mengatasi mengatasi masalah
perilaku kesehatan
sasaran yang
menjadi Potensi Peran /
penyebab dukungan
masalah yang
kesehatan diharapkan

1. Sasaran Primer

 ...........................
 ..........................

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 338


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

2. Sasaran Sekunder

 ..........................
 .........................
 .........................
A. Sasaran Tersier
 .........................
 ........................
 ........................

B. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Promosi


Kesehatan di Puskesmas
1. Merumuskan Upaya atau Kegiatan Promosi Kesehatan
Setiap pengelola program melihat kembali hasil kegiatan yang
telah dilakukan pada tahap persiapan. Hasil tersebut digunakan
sebagai bahan untuk menyusun rencana usulan kegiatan (RUK)
promosi kesehatan. Dalam RUK berisi rumusan upaya atau
kegiatan promosi kesehatan yang merupakan intervensi promosi
kesehatan untuk satu program prioritas yang telah ditetapkannya.
Intervensi promosi kesehatan yang akan dilakukan, harus
mengacu pada kegiatan yang terkait dengan penerapan strategi
promosi kesehatan. Ruang lingkup kegiatan dalam merumuskan
intervensi promosi kesehatan, meliputi: penetapan tujuan, jenis
kegiatan, sasaran, metode, petugas pelaksana, media
KIE/Promosi Kesehatan yang digunakan, alokasi dana, waktu
pelaksanaannya serta indikator keberhasilannya.

Untuk dapat merumuskan upaya atau kegiatan promosi


kesehatan, petugas puskesmas terlebih dahulu harus memahami
ruang lingkup jenis kegiatan promosi kesehatan di puskesmas.
Secara umum ada beberapa jenis kegiatan promosi kesehatan
dalam mengatasi masalah kesehatan prioritas yaitu:
a. Promosi Kesehatan di Dalam Gedung
1) Penyuluhan individu atau kelompok kecil melalui
komunikasi interpersonal dan konseling pada pasien,
keluarga pasien dan pengunjung puskesmas. Kegiatan ini
dapat dilakukan terkait dengan pelayanan rawat jalan
maupun rawat inap, sesuai dengan jenis layanan kesehatan
yang ada di puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 339


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

2) Penyuluhan kelompok, terutama pada kelompok-kelompok


tertentu misalnya: kelompok “Kelas Ibu Hamil”, “Kelompok
Ibu Menyusui”, Kelompok Kesehatan Lansia, Kelompok
Kesehatan Bayi, Kelompok Kesehatan Balita, Kelompok
Kesehatan Remaja, dll
3) Penyuluhan kesehatan melalui pemasangan media
informasi kesehatan: di dalam gedung puskesmas,
misalnya: pemasangan poster, standing banner, leaflet/
brosur, buku-buku bacaan kesehatan dll
4) Pemasangan berbagai jenis media informasi kesehatan di
halaman puskesmas, misalnya: spanduk, billboard, neon-
box, dll
b. Promosi Kesehatan di Luar Gedung
1) Penyuluhan kesehatan / KIE di sekolah.
2) Penyuluhan kesehatan / KIE melalui siaran radio,
pemutaran film, pameran, dll
3) Penyuluhan kesehatan/ KIE melalui kunjungan rumah.
4) Penyuluhan kesehatan secara individu, kelompok dan
massa yang melibatkan tokoh masyarakat, misalnya:
penyuluhan kesehatan oleh tokoh masyarakat, diskusi
kelompok bersama tokoh masyarakat, kunjungan lapangan
ke UKBM oleh tokoh masyarakat, dll
5) Kampanye kesehatan
6) Pembuatan dan penggunaan media KIE
c. Advokasi Kesehatan
1) Penyusunan rencana kegiatan advokasi kesehatan.
2) Pengembangan media advokasi kesehatan
3) Pelaksanaan kegiatan advokasi kesehatan, termasuk
mengawal komitmen penentu kebijakan sampai
terealisasinya dukungan yang diberikan oleh sasaran
advokasi. Kegiatan advokasi kesehatan di puskesmas yang
terutama adalah mendapatkan dukungan Camat dan
Kepala Desa/Lurah dalam mengatasi masalah kesehatan.
Salah satu kegiatannya adalah melalui musyawarah
kecamatan dan musyawarah desa/kelurahan.
4) Pemantauan dan penilaian kegiatan advokasi kesehatan
5) Sosialisasi hasil advokasi kesehatan
d. Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
1) Pelatihan kader atau tokoh masyarakat dalam
pemberdayaan masyarakat
2) Pelaksanaan pengorganisasi masyarakat, melalui kegiatan
Survei Mawas Diri, Musyawarah Masyarakat Desa,

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 340


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan secara


individu, kelompok dan massa, mengembangkan dan
mengaktifkan berbagai jenis UKBM ( Posyandu, Polindes,
Pos TB Desa, Pos KB Desa, Posmaldes, Pokmair, Pos
Pengendalian Bencana, Pengendalian DBD, Gerakan
Jumat Bersih, Gerakan Sayang Ibu melalui Dasolin,
Ambulan Desa, Donor Darah, Gerakan Anti Miras dan
Narkoba, Gerakan Jantung Sehat, Gerakan Hidup Sehat,
dll).
3) Pembuatan dan penggunaan media KIE untuk mendukung
kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
4) Melakukan kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader
dalam upaya mencegah penyakit dan mengatasi masalah
kesehatan.
5) Pelaksanaan advokasi kesehatan oleh masyarakat.
6) Kegiatan komunikasi kesehatan yang dibangun secara
intensif, terutama untuk penanganan kegawat daruratan
dan konsultasi
e. Pengembangan Jejaring Kemitraan
1) Identifikasi mitra potensial dalam mendukung upaya
promosi kesehatan.
2) Penyamaan pemahaman tentang peran mitra dalam
mendukung upaya promosi kesehatan.
3) Pembuatan media KIE dalam mendukung kegiatan
kemitraan.
4) Membangun komitmen serta dukungan untuk pelaksanaan
promosi kesehatan dari para mitra potensial / lintas sektor,
dunia usaha/swasta, organisasi kemasyarakatan, dll,
melalui pertemuan secara individu maupun kelompok.
5) Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan (advokasi, bina
suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat) oleh
para mitra potensial, mulai dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan penilaian, upaya promosi
kesehatan

Setelah petugas kesehatan yang terlibat dalam upaya promosi


kesehatan tersebut, memahami berbagai jenis kegiatan promosi
kesehatan tersebut (advokasi, bina suasana, gerakan
pemberdayaan masyarakat serta kemitraan), langkah selanjutnya
adalah menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) promosi
kesehatan dengan menggunakan matrik yang meliputi:
a. Jenis kegiatan
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Metode atau cara melakukan kegiatan tersebut

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 341


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

e. Petugas pelaksana/ petugas yang terlibat


f. Media yang digunakan
g. Dana yang dibutuhkan
h. Waktu pelaksanaan kegiatan

Matrik rencana usulan kegiatan promosi kesehatan


Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Jenis Tujuan Sasaran Metode Petugas Media dana Waktu


kegiatan pelaksana
dalam
mengatasi
masalah
kesehatan
terkait
dengan
perilaku
sasaran

1. Sasaran Primer

2. Sasaran Sekunder

3. Sasaran Tersier

Rumusan kegiatan promosi kesehatan yang telah dibuat oleh


setiap program dalam bentuk RUK promosi kesehatan, kemudian
dibahas dan dikaji kembali oleh Kepala Puskesmas bersama Tim
Perencanaan Puskesmas. Setelah itu, Kepala Puskesmas
bersama Tim menetapkan RUK Promosi Kesehatan yang dapat
ditampung atau dimasukan dalam daftar usulan proyek (DUP)

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 342


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

atau Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Kabupaten/Kota,


untuk diproses lebih lanjut.

C. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Promosi Kesehatan di Puskesmas
Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK), merupakan
penetapan rincian rencana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
berdasarkan RUK yang disertai dengan jadwal kegiatan yaitu:
1. Jenis kegiatan
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Penanggung jawab
5. Petugas pelaksana/ petugas yang terlibat
6. Sumber dana
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan. bisa ditulis bulan atau minggu
keberapa, bisa juga dengan “gant-chart”

Contoh: matrik RPK upaya promosi kesehatan di puskesmas.


Nama program: Upaya Kesehatan : ................................
Jenis Tujuan Sasaran Penangung Petugas Sumber Jadwal Ket
Kegiatan jawab yang dana pelaksanaan
terlibat
Sasaran
primer

Sasaran
sekunder

Sasaran
tersier

D. Pemantauan dan Penilaian Upaya Promosi Kesehatan


1. Pengertian Pemantauan dan Penilaian Upaya Promosi Kesehatan
a. Pemantauan atau monitoring merupakan dasar dari adaptasi
dan pembelajaran yang akan memberikan informasi terhadap
permasalahan dalam implementasi

Pemantauan upaya promosi kesehatan adalah serangkaian


kegiatan yang dilakukan secara periodik terhadap sejumlah

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 343


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

indikator terpilih dalam pelaksanaan kegiatan promosi


kesehatan.

Pemantauan upaya promosi kesehatan merupakan upaya


supervisi dan review kegiatan yang dilaksanakan secara
sistematis oleh pengelola program, untuk melihat apakah
pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang
direncanakan. Pemantauan atau monitoring seringkali disebut
sebagai "evaluasi proses". Pemantauan juga merupakan
upaya untuk mengamati kegiatan promosi kesehatan yang
terintegrasi dengan upaya kesehatan yang diselenggarakan
puskesmas yang terarah pada upaya peningkatan cakupan
program. Mengamati upaya promosi kesehatan artinya melihat
apakah pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan
perencanaan atau seperti yang diharapkan. Melalui
pemantauan/monitoring dimaksudkan agar seawal mungkin
dapat ditemukan adanya penyimpangan atau permasalahan
dan dapat segera diatasi atau diperbaiki.

Pengkajian terhadap desain dari program monitoring biasanya


meliputi :
1) Mengidentifikasi informasi tentang pijakan program,
aktivitas program atau kondisi pinggiran
2) Menentukan siapa lembaga yang akan menggunakan
informasi yang dimonitor
3) Mengkaji efektivitas prosedur untuk pengumpulan, penyimp
anan dan pengambilan dan analisis data monitoring

b. Penilaian atau evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai


atau besamya sukses dalam mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.

Klineberg mendefinisikan evaluasi sebagai "suatu proses yang


memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya,
dan berdasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian
untuk mencapai tujuan secara efektif . Jadi menurut definisi
Klinerberg ini, maka evaluasi itu tidak sekedar menentukan
keberhasilan atau kegagalan, tetapi juga mengetahui mengapa
keberhasilan atau kegagalan itu terjadi dan apa yang dapat
dilakukan terhadap hasil-hasil tersebut. Hal ini tercermin dalam
pertanyaanpertanyaan berikut yang diusulkan oleh Herzog :
1) Perubahan macam apa yang diinginkan ?
2) Apa cara yang dipakai untuk menciptakan perubahan
tersebut ?
3) Apa buktinya bahwa perubahan yang terjadi disebabkan

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 344


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

oleh cara yang dipakai ?


4) Apa arti dari perubahan yang terjadi ?
5) Adakah pengaruh-pengaruh yang tidak diharapkan yang
terjadi akibat adanya perubahan tersebut ?

Penilaian upaya promosi kesehatan adalah serangkaian


kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui hasil kegiatan
promosi kesehatan serta sejauhmana indikator kinerja promosi
kesehatan di puskesmas dapat tercapai. Kegiatan penilaian
diarahkan untuk melihat dan mengetahui pencapaian indikator
out-put.

Ada berbagai macam pendekatan untuk evaluasi. Pendekatan-


pendekatan tersebut berbeda sesuai dengan tujuan, fokus,
perhatian, campuran metoda penelitian analisis dan validitas
terhadap kesimpulan yang akan diambil.

Dalam melaksanakan evaluasi program, sangatlah berguna


apabila untuk menguji tipe kajian evaluasi. Tipe-tipe
evaluasi dapat digolongkan menjadi: (Olsen, et.al. 1997):
1) Evaluasi kinerja (Performance Evaluation), didesain untuk
mengakses kualitas
dari eksekusi proyek/program dan tingkatan dimana evaluas
i sesuai dengan komitmen.
2) Kajian Kapasitas Pengelolaan (Management Capacity
Assessment) didesain
untuk menentukan kecukupan struktur pengelolaan dan pro
ses governance sesuai dengan standar dan pengalaman.
3) Evaluasi Hasil (Outcome evaluation), mengkaji dampak dari
program terhadap sumber daya daerah pinggiran dan
lingkungan sosialnya

2. Tujuan Pemantauan dan Penilaian Upaya Promosi Kesehatan


a. Tujuan Pemantauan
Secara umum tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui
proses pelaksanaan kegiatan dan permasalahannya agar
dapat segera dilakukan upaya mengatasinya apabila terjadi
suatu penyimpangan.

Selanjutnya, secara khusus tujuan pemantauan upaya


promosi kesehatan adalah :
1) Diperolehnya informasi tentang kegiatan promosi kesehatan
yang sedang dilakukan, apakah telah sesuai dengan
rencana kegiatan yang telah ditetapkan atau belum

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 345


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

2) Diperolehnya informasi tentang adanya hambatan dan


permasalahan yang ada dilapangan, serta upaya apa yang
dilakukan untuk mengatasinya. Idealnya pemantauan telah
dilakukan pada tahap awal pengembangan program,
sehingga apabila ada permasalahan dapat langsung
dilakukan upaya mengatasinya sedini dan secepat mungkin
3) Diperolehnya informasi tentang penggunaan alokasi
anggaran atau dana untuk kegiatan promosi kesehatan,
serta adanya permasalahan/hambatan yang ada dilapangan
4) Diketahuinya apakah perencanaan promosi kesehatan yang
telah ditetapkan, dapat dilaksanakan dengan baik, atau
perlu dilakukan revisi atau perbaikan perencanaan
5) Diketahuinya jumlah dan jenis media promosi kesehatan
yang dipergunakan dalam mendukung kegiatan promosi
kesehatan di puskesmas, beserta permasalahannya
6) Diperolehnya informasi tentang peran mitra dalam
pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di puskesmas
7) Diperolehnya informasi tentang optimalisasi penggunaan
alokasi waktu yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan
promosi kesehatan di puskemas, beserta permasalahannya
b. Tujuan Penilaian
Secara umum tujuan penilaian upaya promosi kesehatan
adalah untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan terhadap peningkatan cakupan program kesehatan
di puskesmas

Selanjutnya, secara khusus tujuan penilaian upaya promosi


kesehatan adalah :
1) Diperolehnya informasi tentang hasil kegiatan promosi
kesehatan dalam bentuk peningkatan cakupan rumah
tangga yang ber-PHBS
2) Diperolehnya informasi tentang hasil kegiatan promosi
kesehatan dalam bentuk peningkatan jumlah UKBM di
Desa/Kelurahan Siaga Aktif
3) Diperolehnya informasi tentang hasil kegiatan promosi
kesehatan dalam bentuk meningkatnya akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas
4) Diperolehnya informasi tentang adanya peningkatan jumlah
kebijakan publik berwawasan kesehatan yang bersifat lokal

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 346


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

spesifik dan mengakomodir kearifan lokal yang dikeluarkan


oleh penentu kebijakan di wilayah kerja puskesmas
5) Diperolehnya informasi tentang jumlah kebijakan publik
berwawasan kesehatan yang ada di wilayah puskesmas
yang telah disosialisasikan dan diterapkan
6) Diperolehnya informasi tentang adanya peningkatan
dukungan dana, tenaga serta sarana untuk kegiatan
promosi kesehatan di wilayah kerja puskesmas

3. Manfaat Pemantauan dan Penilaian Upaya Promosi Kesehatan


a. Manfaat Pemantauan Upaya Promosi Kesehatan
1) Manfaat bagi pengelola lintas program kesehatan di
puskesmas adalah agar proses pelaksanaan kegiatan
promosi kesehatan dapat berjalan dengan baik mengarah
pada tujuan yang telah ditetapkan. Apabila ada
permasalahan atau hambatan yang ditemukan dapat
segera ditemukan dan diatasi, bila perlu bisa dilakukan
revisi atau penyempurnaan perancanaan. Selain itu, untuk
menghindari pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan oleh
lintas program di puskesmas tumpang tindih, sehingga
upaya promosi kesehatan di puskesmas dapat berjalan
lebih efektif dan efisien
2) Manfaat bagi Kepala Puskesmas adalah selaku
penanggung jawab kinerja puskesmas bisa mendapatkan
informasi yang up to date tentang kegiatan promosi
kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas. Hasil
pemantauan dapat dipergunakan sebagai acuan untuk
memberikan arahan dan melakukan pengawasan agar
upaya promosi kesehatan dapat berjalan dengan baik dan
bila ada permasalahan dapat segera diatasi atau dicarikan
jalan keluarnya

b. Manfaat Penilaian Upaya Promosi Kesehatan


1) Manfaat bagi pengelola lintas program kesehatan di
puskesmas serta Kepala Puskesmas adalah dapat
mengetahui pengaruh promosi kesehatan terhadap
peningkatan sumberdaya terhadap upaya kesehatan di
puskesmas yang berdampak pada peningkatan cakupan
program kesehatan dan upaya pemberdayaan masyarakat
di puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 347


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

2) Hasil penilaian upaya promosi kesehatan bisa digunakan


sebagai dasar atau acuan dalam menyusun perencanaan
kegiatan di puskesmas pada tahun berikutnya yang
berbasis evidensi
3) Kepala puskesmas dapat menilai kemajuan dan tingkat
keberhasilan upaya promosi kesehatan di puskesmas,
efektivitas dan efisiensi upaya promosi kesehatan di
puskesmas serta menganalisis kekuatan upaya promosi
kesehatan dalam mempercepat proses perubahan perilaku
masyarakat dan petugas menuju Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat

4. Metode Pemantauan dan Penilaian Upaya Promosi Kesehatan di


Puskesmas
a. Metode Pemantauan
1) Menganalisa laporan tribulanan kegiatan promosi
kesehatan /data sekunder
2) Wawancara mendalam (indepth individual interview)
dengan petugas kesehatan (Bidan di Puskesmas
Pembantu/ Polindes/ Poskesdes) atau dengan kader, tokoh
masyarakat yang ada di lapangan
3) Focus group discussion dengan provider dan masyarakat
sasaran
4) Observasi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di
lapangan
5) Rapat kerja, Lokakarya Mini, meninjau kegiatan di lapangan
untuk mengetahui progres pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan yang dilakukan oleh lintas program beserta
temuan permasalahannya.

b. Metode Penilaian
1) Melakukan kajian terhadap adanya peningkatan cakupan
program termasuk PHBS di RT, peran serta masyarakat
melalui peningkatan jumlah UKBM yang ada di
Desa/Kelurahan Siaga serta peningkatan jumlah kebijakan
public berwawasan kesehatan yang ditetapkan oleh Camat,
Kepala di Desa/Lurah, RW/RT
2) Temu kerja dengan pengelola upaya promosi kesehatan di
puskesmas, yang berasal dari lintas program maupun lintas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 348


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

sector atau jejaring kemitraan promosi kesehatan di


puskesmas

5. Ruang Lingkup Substansi Pemantauan dan Penilaian Upaya


Promosi Kesehatan di Puskesmas
Ruang lingkup substansi pemantauan dan penilaian upaya
promosi kesehatan di puskesmas, mengacu pada ruang lingkup
kegiatan promosi kesehatan yang diselenggarakan puskesmas,
yaitu:
a. Ruang lingkup substansi pemantauan promosi kesehatan
meliputi pelaksanaan kegiatan:
1) Analisis situasi tentang masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerja puskesmas, penetapan masalah kesehatan
prioritas.
2) Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan
oleh lintas program di puskesmas.
3) Kajian kebijakan publik berwawasan kesehatan yang
sudah ada maupun yang perlu dibuat dalam mengatasi
masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskemas.
4) Penyusunan perencanaan promosi kesehatan yang dibuat
oleh lintas program puskesmas, yang mengakomodir hasil
kajian perilaku dan kebijakan tersebut serta berdasarkan
strategi promosi kesehatan.
5) Lokakarya mini di puskemas yang membahas upaya
promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas program
maupun lintas sektor.
6) Pengembangan jejaring kemitraan dengan individu,
kelompok, serta berbagai pihak potensial dalam
pelaksanaan promosi kesehatan/program kesehatan di
puskemas.
7) Promosi kesehatan yang dilakukan oleh lintas program
maupun lintas sektor/ jejaring kemitraan yang terintegrasi
dengan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan puskesmas.
8) Peningkatan kapasitas dan peran serta organisasi
kemasyarakatan, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama,
dll dalam upaya promosi kesehatan / komunikasi informasi
dan edukasi (KIE) dalam membudayakan perilaku hidup
bersih dan sehat dan meningkatkan peran serta
masyarakat.
9) Pengembangan pesan dan media promosi kesehatan,
sesuai dengan penerapan metode dan teknik promosi
kesehatan.

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 349


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

10) Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang


kesehatan di masyarakat , melalui kegiatan di dalam dan
di luar gedung puskemas dalam upaya meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan status
kesehatannya.
11) Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat
kecamatan untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik
berwawasan kesehatan dalam mengatasi masalah
kesehatan termasuk penanganan kejadian luar biasa,
dengan mengoptimalkan potensi dan peran jejaring
kemitraan.
12) Penggerakan dan pengorganisasian peran serta
masyarakat, melalui upaya pemberdayaan masyarakat
dalam pengembangan dan peningkatan kualitas Desa/
Kelurahan Siaga Aktif, peningkatan pencapaian PHBS di
Rumah Tangga, PHBS di Institusi Pendidikan serta PHBS
di Tempat-Tempat Umum yang ada di wilayah kerja
puskemas.
13) Pengembangan berbagai jenis upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) di tingkat
Desa/Kelurahan dalam mengatasi masalah kesehatan
serta meningkatkan status kesehatan masyarakat yang
ada di wilayah Desa/Kelurahan

b. Ruang lingkup substansi penilaian upaya promosi kesehatan,


meliputi:
1) Jumlah kebijakan publik berwawasan kesehatan
2) Jumlah mitra yang berperan aktif dalam upaya promosi
kesehatan
3) Peningkatan dana promosi kesehatan
4) Cakupan PHBS di RT
5) Cakupan PHBS di Sekolah
6) Jumlah UKBM di Desa/Kelurahan
7) Cakupan rumah sehat
8) Cakupan kepesertaan KB
9) Cakupan imunisasi bayi
10) Cakupan pemberian Vit A pada bayi dan balita
11) Cakupan keluarga sadar gizi (Kadarzi)
12) Cakupan pengobatan penderita TB –BTA Positif
13) Cakupan penanganan kasus diare

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 350


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

6. Indikator Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas


Ada empat indikator upaya promosi kesehatan di puskesmas,
yaitu indikator input, proses, output dan dampak. Indikator
dampak dari promosi kesehatan adalah meningkatnya kinerja
puskesmas.
a. Indikator Input
1) Tim Penyusun Perencanaan Upaya Promosi Kesehatan di
puskesmas
2) Hasil analisis situasi : masalah kesehatan, penetapan
prioritas masalah, penyebab masalah terkait dengan
perilaku sasaran primer, sekunder dan tersier
3) Hasil kajian kebijakan publik yang mendukung upaya
pemecahan masalah kesehatan prioritas
4) Hasil identifikasi mitra serta potensi dan perannya
5) Perencanaan promosi kesehatan yang terintegrasi dengan
pelayanan kesehatan esensial dan pelayanan kesehatan
pilihan/pengembangan di puskesmas. Perencanaan
promosi kesehatan, meliputi kegiatan advokasi, bina
suasana, gerakan pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan
6) Peralatan/ sarana promosi kesehatan yang dapat berfungsi
dengan baik, cukup memadai
7) Jumlah tenaga kesehatan yang terlatih di bidang promosi
kesehatan, cukup memadai
8) Ketersediaan dana promosi kesehatan meliputi : untuk
kegiatan advokasi, bina suasana, gerakan pemberdayaan
masyarakat serta kemitraan

b. Indikator Proses
1) Lokakarya mini di puskemas membahas upaya promosi
kesehatan yang terintegrasi secara lintas program maupun
lintas sektor
2) Ada pertemuan dengan jejaring kemitraan untuk
membahas peran mitra dalam mendukung kegiatan
advokasi/ bina suasana/ gerakan pemberdayaan
masyarakat .
3) Kegiatan promosi kesehatan dilakukan oleh lintas
program, lintas sektor, Organisasi Kemasyarakatan /
Kelompok Peduli Kesehatan serta Swsata/Dunia Usaha

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 351


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

4) Kegiatan promosi kesehatan di puskesmas dilaksanakan


secara terintegrasi dengan pelayanan kesehatan esensial
dan pelayanan kesehatan pilihan/ pengembangan
puskesmas.
5) Kegiatan peningkatan kapasitas dan peran serta
organisasi kemasyarakatan, kader, tokoh masyarakat,
tokoh agama, dll dalam upaya promosi kesehatan /
komunikasi informasi dan edukasi (KIE) dan
pemberdayaan masyarakat.
6) Kegiatan pengembangan pesan dan media promosi
kesehatan, meliputi media yang mendukung kegiatan
advokasi kesehatan , pemberdayaan masyarakat,
kemitraan serta KIE Kesehatan lainnya.
7) Tersedia media promosi kesehatan/KIE dari setiap
program kesehatan esensial puskesmas
8) Pelaksanaan kegiatan Komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) tentang kesehatan di masyarakat , melalui kegiatan
di dalam dan di luar gedung puskemas
9) Kegiatan advokasi kesehatan yang dilakukan di tingkat
kecamatan / desa/ kelurahan
10) Kegiatan pengembangan dan peningkatan kualitas Desa/
Kelurahan Siaga Aktif
11) Kegiatan promosi kesehatan dalam meningkatkan
pencapaian PHBS di Rumah Tangga
12) Kegiatan promosi kesehatan dalam peningkatan PHBS di
Institusi Pendidikan
13) Kegiatan promosi kesehatan dalam peningkatan PHBS di
Tempat-Tempat Umum.
14) Kegiatan pengembangan berbagai jenis upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) di tingkat
Desa/Kelurahan.
15) Kegiatan inovasi di bidang promosi kesehatan

c. Indikator Output
1) Jumlah Kebijakan publik berwawasan kesehatan (cukup
memadai)
2) Jumlah mitra yang berperan aktif dalam upaya promosi
kesehatan (cukup memadai)
3) Peningkatan dana kegiatan promosi kesehatan di
puskesmas.
4) Cakupan PHBS di RT

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 352


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

5) Cakupan PHBS di Sekolah


6) Jumlah UKBM di Desa/Kelurahan
7) Cakupan rumah sehat
8) Cakupan kepesertaan KB
9) Cakupan imunisasi bayi
10) Cakupan pemberian Vit A pada bayi dan balita
11) Cakupan keluarga sadar gizi (Kadarzi)
12) Cakupan pengobatan penderita TB –BTA Positif
13) Cakupan penanganan kasus diare.

7. Waktu Pelaksanaan serta Jenis Kegiatan Pemantauan dan


Penilaian Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas
Waktu pelaksanaan pemantauan upaya promosi kesehatan di
puskesmas, dimulai segera setelah kegiatan promosi kesehatan
itu dikerjakan/diimplementasikan dan berlanjut selama intervensi
dilakukan. Pemantauan kegiatan di puskesmas umumnya
dilakukan secara periodik selama tiga bulanan atau dilaksanakan
secara berkala, dan seringkali jarak waktunya sudah ditetapkan
atau bila ada kesempatan yang memungkinkan. Pemantauan
biasanya dilakukan oleh petugas pelaksana program.

Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan penilaian terhadap


upaya promosi kesehatan dilakukan pada pertengahan atau akhir
tahun, biasanya pada akhir kegiatan. Penilaian biasanya
dilakukan bukan oleh petugas pelaksana program, melainkan
oleh pihak lain yang berkompeten, misalnya: petugas dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota atau pihak independen lainnya.

Jenis Penilaian
 Deskriptif: melakukan kajian secara sistematis atas perubahan
perilaku yang terjadi setelah upaya promosi kesehatan
dilancarkan dan mendeskripsikannya secara rinci.
 Studi kasus: mengkaji secara intensif tingkat perubahan
perilaku yang ditimbulkan oleh upaya promosi kesehatan dan
interaksinya di lingkungan, baik pada tingkat perorangan,
maupun masyarakat dan pranata sosialnya.
 Historikal: membandingkan tingkat perubahan perilaku
sebelum dan sesudah upaya promosi kesehatan dilancarkan

Selain dari pada itu, berdasarkan beberapa istilah berkaitan


dengan penilaian/evaluasi yang sering dipergunakan, ada
beberapa jenis penilaian yaitu:

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 353


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

a. Evaluasi Formatif
Suatu evaluasi yang dilakukan pada tahap pengembangan
program, jadi sebelum program dimulai. Evaluasi formatif ini
menghasilkan informasi yang akan dipergunakan untuk
mengembangkan program, agar program itu dapat lebih sesuai
dengan situasi dan kondisi sasaran
b. Evaluasi Proses
Adalah evaluasi terhadap suatu proses kegiatan sedang
berjalan sehingga dapat memberikan gambaran tentang
kegiatan apa yang sedang berlangsung dalam suatu program
dan memastikan butir-butir kegiatan yang sudah direncanakan
mulai atau sudah dikerjakan . Evaluasi proses mencakup
pencatatan dan penggambaran kegiatan-kegiatan program
tertentu yaitu tentang apa, seberapa banyak, untuk siapa,
kapan, dan oleh siapa
c. Evaluasi Summatif
Adalah suatu evaluasi yang memberikan pernyataan efektifitas
suatu program selama kurun waktu tertentu. Ini memungkinkan
pengambil keputusan merencanakan dan mengalokasikan
sumber daya
d. Evaluasi Dampak Program
Adalah suatu evaluasi yang menilai keseluruhan efektifitas
program dalam menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap
dan perilaku pada target sasaran. Evaluasi ini mengukur
efektifitas relatif dari berbagai tipe program dalam mencapai
tujuan, misalnya menurunnya kebiasaan merokok oleh remaja
atau meningkatnya penggunaan pelayanan kesehatan untuk
ibu oleh wanita hamil. Maksud utama evaluasi ini menentukan
perubahan yang telah terjadi pada dependen variable selama
kurun waktu tertentu. Selanjutnya menentukan pula apakah
perubahan tersebut disebabkan oleh program promosi
kesehatan yang dilancarkan
e. Evaluasi Hasil
Adalah suatu evaluasi yang menilai perubahan-perubahan
atau perbaikan dalam hal menurunnya angka kesakitan, angka
kematian, atau indikator status kesehatan lainnya untuk
sekelompok penduduk tertentu

8. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan


Penilaian Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas
a. Perencanaan
Membuat rencana kegiatan pemantauan dan penilaian,
meliputi penetapan :
1) Tujuan pemantauan dan penilaian kegiatan promosi
kesehatan

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 354


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

2) Metode pelaksanaan pemantauan dan penilaian kegiatan


promosi kesehatan
3) Sasaran/ lokasi pelaksanaan pemantauan dan penilaian
kegiatan promosi kesehatan.
4) Petugas pelaksana pemantauan dan penilaian kegiatan
promosi kesehatan.
5) Waktu pelaksanaan pemantauan dan penilaian kegiatan
promosi kesehatan.
6) Indikator pemantauan dan penilaian kegiatan promosi
kesehatan.
7) Instrumen pemantauan dan penilaian kegiatan promosi
kesehatan (apabila intrumen belum ada, harus
dikembangkan terlebih dahulu).
8) Pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas petugas
pelaksana pemantauan dan penilaian kegiatan promosi
kesehatan.
9) Format pencatatan atau sistematika laporan kegiatan
pemantauan dan penilaian kegiatan promosi kesehatan.
10) Alokasi dana yang akan digunakan untuk pelaksanaan
pemantauan dan penilaian kegiatan promosi kesehatan

b. Pelaksanaan
1) Melaksanaan kegiatan pemantauan dan penilaian promosi
kesehatan, sesuai rencana yang telah dibuat
2) Menganalisa hasil kegiatan pemantauan dan penilaian
promosi kesehatan. Membandingkan hasil dengan target.
3) Membuat kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil
analisa kegiatan pemantauan dan penilaian kegiatan
promosi kesehatan.
4) Penyusunan laporan kegiatan pemantauan dan penilaian
promosi kesehatan

c. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut atau program kerja


kegiatan promosi kesehatan selanjutnya berdasarkan evidensi
(hasil pemantauan dan penilaian).
Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan penilaian mengacu
pada langkah-langkah kegiatan pemantauan dan penilaian
promosi kesehatan tersebut diatas, yaitu:
1) Menyusun perencanaan pemantauan dan penilaian upaya
promosi kesehatan di puskesmas

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 355


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

Dalam menyusun rencana kegiatan pemantauan dan


penilaian, meliputi penetapan :
a) Tujuan pemantauan dan penilaian kegiatan promosi
kesehatan.
b) Jenis kegiatan pemantuan dan penilaian ( pertemuan
persiapan, penyusunan instrumen, standarisasi petugas
pelaksana, penyelesaian administrasi, penyiapan
lapangan, pelaksanaan, pengolahan data, penyusunan
rekomendasi dan rencana tindak lanjut, pembuatan
laporan, dll).
c) Metode pelaksanaan pemantauan dan penilaian kegiatan
promosi kesehatan.
d) Sasaran/ lokasi pelaksanaan pemantauan dan penilaian
kegiatan promosi kesehatan.
e) Petugas pelaksana pemantauan dan penilaian kegiatan
promosi kesehatan.
f) Waktu pelaksanaan pemantauan dan penilaian kegiatan
promosi kesehatan

Contoh matrik rencana kegiatan pemantauan dan penilaian


upaya promosi kesehatan di puskesmas

Rancangan kegiatan pemantauan dan penilaian upaya promosi kesehatan


di Puskesmas.............., Tahun…………..
Jenis Tujuan Sasaran Metode Lokasi PJ/Petugas Dana Waktu
kegiatan pelaksana

Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan penilaian upaya


promosi kesehatan dapat menggunakan instrumen
pemantauan atau intrumen penilaian. Berikut ini, contoh
instrumen pemantauan dan penilaian upaya promosi
kesehatan di puskesmas.

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 356


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

Instrumen pemantauan dan penilaian kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas

Indikator Hasil pemantauan/ Sumber data/ Nilai


penilaian informasi Ya=1
ya tidak Tidak=0

Input
1) Tim Penyusun Perencanaan Upaya
Promosi Kesehatan di puskesmas
2) Hasil analisis situasi : masalah
kesehatan, penetapan prioritas
masalah, penyebab masalah terkait
dengan perilaku sasaran primer,
sekunder dan tersier
3) Hasil kajian kebijakan publik yang
mendukung upaya pemecahan
masalah kesehatan prioritas.
4) Hasil identifikasi mitra serta potensi
dan perannya
5) Perencanaan promosi kesehatan
yang terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan esensial dan pelayanan
kesehatan pilihan/pengembangan di
puskesmas. Perencanaan promosi
kesehatan, meliputi kegiatan
advokasi, bina suasana, gerakan
pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan.
6) Peralatan/ sarana promosi
kesehatan yang dapat berfungsi
dengan baik, cukup memadai.
7) Jumlah tenaga kesehatan yang
terlatih di bidang promosi
kesehatan, cukup memadai.
8) Ketersediaan dana promosi
kesehatan meliputi : untuk kegiatan
advokasi, bina suasana, gerakan
pemberdayaan masyarakat serta
kemitraan.

Proses
1) Lokakarya mini di puskemas
membahas upaya promosi
kesehatan yang terintegrasi secara
lintas program maupun lintas sektor.
2) Ada pertemuan promosi kesehatan
dengan jejaring kemitraan untuk
membahas peran mitra dalam
mendukung kegiatan advokasi
kesehatan, pemberdayaan

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 357


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

masyarakat, KIE.
3) Kegiatan promosi kesehatan
dilakukan oleh lintas program,
lintas sektor, Organisasi
Kemasyarakatan / Kelompok Peduli
Kesehatan serta Swsata/Dunia
Usaha
4) Kegiatan promosi kesehatan di
puskesmas dilaksanakan secara
terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan esensial dan pelayanan
kesehatan pilihan/ pengembangan
puskesmas.
5) Kegiatan peningkatan kapasitas dan
peran serta organisasi
kemasyarakatan, kader, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dll dalam
upaya promosi kesehatan /
komunikasi informasi dan edukasi
(KIE) dan pemberdayaan
masyarakat.
6) Kegiatan pengembangan pesan dan
media promosi kesehatan, meliputi
media advokasi, media bina
suasana/KIE, media pemberdayaan
masyarakat .
7) Tersedia media promosi
kesehatan/KIE dari setiap program
kesehatan esensial puskesmas
8) Pelaksanaan kegiatan Komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) tentang
kesehatan di masyarakat , melalui
kegiatan di dalam dan di luar
gedung puskemas
9) Kegiatan advokasi kesehatan yang
dilakukan di tingkat kecamatan /
desa/ kelurahan
10) Kegiatan pengembangan dan
peningkatan kualitas Desa/
Kelurahan Siaga Aktif
11) Kegiatan promosi kesehatan dalam
meningkatkan pencapaian PHBS di
Rumah Tangga
12) Kegiatan promosi kesehatan dalam
peningkatan PHBS di Institusi
Pendidikan
13) Kegiatan promosi kesehatan dalam
peningkatan PHBS di Tempat-
Tempat Umum.
14) Kegiatan pengembangan berbagai

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 358


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

jenis upaya kesehatan


bersumberdaya masyarakat
(UKBM) di tingkat Desa/Kelurahan.
15) Kegiatan inovasi di bidang promosi
kesehatan
Out-put
1) Jumlah Kebijakan publik
berwawasan kesehatan (cukup
memadai)
2) Jumlah mitra yang berperan aktif
dalam upaya promosi kesehatan
(cukup memadai)
3) Peningkatan dana kegiatan promosi
kesehatan di puskesmas.
4) Cakupan PHBS di RT
5) Cakupan PHBS di Sekolah
6) Jumlah UKBM di Desa/Kelurahan
7) Cakupan rumah sehat
8) Cakupan kepesertaan KB
9) Cakupan imunisasi bayi
10) Cakupan pemberian Vit A pada bayi
dan balita
11) Cakupan keluarga sadar gizi
(Kadarzi)
12) Cakupan pengobatan penderita TB
–BTA Positif
13) Cakupan penanganan kasus diare.

Cakupan yang sudah tercapai


mendapat nilai 1, yang belum mendapat
nilai 0

 Masalah yang ditemukan:………………………………………………..


 Saran pemecahan masalah : …………………….……………………
………………………………, …………………………….20…..

Pemantau
:
2) Mempelajari instrumen pemantauan dan penilaian upaya
promosi kesehatan di puskesmas
Salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan
pemantauan dan penilaian adalah pemahaman serta
kemampuan petugas pelaksana dalam menggunakan
instrumen pemantauan dan penilaian. Dalam instrumen
pemantauan dan penilaian upaya promosi kesehatan

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 359


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

tersebut, telah mengakomodir indikator advokasi kesehatan,


KIE, Pemberdayaan Masyarakat serta Kemitraan.

Kegiatan mempelajari instrumen dapat dilakukan melalui


pertemuan standarisasi petugas pelaksana pemantauan
dan penilaian.

3) Menggunakan instrumen pemantauan dan penilaian upaya


promosi kesehatan di puskesmas
Instrumen pemnatuan dan penilaian upaya promosi
kesehatan tersebut, hanya merupakan alat bantu petugas
dalam melaksanakan kegiatannya. Dalam instrumen
tersebut telah tercantum cara pengisiannya, diantaranya
adalah bila ada kegiatannya diberi nilai 1, apabila tidak ada
kegiatannya diberi nilai 0. Yang penting adalah pengisian
tersebut harus berdasar pada sumber data yang akurat..

Selanjutnya, dalam menggunakan instrumen tersebut,


petugas harus dapat menemukan permasalahan yang ada,
serta kegiatan inovasi-inovasi di bidang promosi kesehatan.

Hasil pemantauan dan penilaian yang berasal dari


instrumen tersebut, selanjutnya diolah sehingga menjadi
informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan untuk
menetapkan kebijakan atau kegiatan promosi kesehatan di
waktu mendatang.

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 360


Materi Inti 7. Promosi Kesehatan di Puskesmas

REFERENSI
 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta, 2006.
 Linda Ewles, Promosi Kesehatan, Gajah Mada, 2006
 Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan, 2006.
 Jalaludin Rakhmat, manajemen Kampanye, Bandung, 2007.
 Kemenkes, Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga, 2016
 Kemenkes, Petunjuk Teknis Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga, 2016

Modul Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual 361

Anda mungkin juga menyukai