MI.7 Promosi Kesehatan Di Puskesmas-Pelatihan Tugsus PDF
MI.7 Promosi Kesehatan Di Puskesmas-Pelatihan Tugsus PDF
MATERI INTI 7
PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS
I. DESKRIPSI SINGKAT
V. URAIAN MATERI
POKOK BAHASAN 1.
UPAYA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS
1. Pengertian
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan adalah suatu peraturan
perundang-undangan yang diberlakukan sebagai landasan dalam
penyelenggaraan upaya promosi kesehatan yang dilakukan oleh
berbagai pihak terkait dalam meningkatkan kemampuan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk hidup sehat dan
mengembnagkan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat,
serta terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mendorong
terbentuknya kemampuan tersebut.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatnya PHBS individu, keluarga, kelompok-kelompok
dan masyarakat serta berperan aktif dalam setiap gerakan
kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang
terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan
masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan
kesehatan dari para penentu kebijakan dari berbagai pihak.
2) Meningkatkan kerjasama antar masyarakat, antar
kelompok, serta antar lembaga dalam rangka
pembangunan berwawasan kesehatan.
3) Meningkatkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai
subjek atau penyelenggara upaya pemberdayaan
masyarakat dan promosi kesehatan.
4) Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan
promosi kesehatan yang efektif dengan mempertimbangan
kearifan lokal.
5) Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan seluruh
program dan sektor terkait, di pusat, provinsi dan
kabupaten/kota dengan mengacu kepada rencana strategis
kementerian kesehatan
POKOK BAHASAN 2.
PENGEMBANGAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
DI PUSKESMAS
A. Tahap Persiapan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Peningkatan kapasitas atau kompetensi petugas pengelola
program kesehatan yang ada di puskesmas dalam penyususnan
perencanaan promosi kesehatan
2. Pembentukan Tim Perencanaan Promosi Kesehatan, yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Tim tersebut terdiri dari
Petugas Promosi Kesehatan selaku Koordinator serta seluruh
Pengelola Program Kesehatan yang ada di Puskesmas. Apabila
di Puskesmas telah terbentuk Tim Perencanaan Puskesmas,
maka Kepala Puskesmas tidak perlu membentuk Tim, melainkan
dapat memanfaatkan Tim Perencanaan Puskesmas tersebut
3. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan atau penugasan
kepada Tim tersebut untuk menyusun perencanaan promosi
kesehatan yang mengacu pada ciri-ciri serta langkah-langkah
penyusunan perencanaan promosi kesehatan yang baik
4. Melakukan analisis situasi.
Penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas, harus
berdasarkan kondisi serta permasalahan kesehatan yang ada di
masyarakat. Kemampuan puskesmas dalam melakukan promosi
kesehatan mempunyai keterbatasan, untuk itu penyelenggaraan
promosi kesehatan di puskesmas, dilaksanakan secara bertahap
dengan mengutamakan masalah kesehatan prioritas. Pada tahap
persiapan ini, Tim melakukan kegiatan analisis situasi. Kegiatan
tersebut, meliputi :
a. Analisis keadaan geografi dan demografi di wilayah kerja
puskemas
Analisis keadaan geografi dan demografi ini, diawali dengan
mengumpulkan data, kemudian melakukan analisa.
Data/informasi tersebut dapat diperoleh dari laporan tahunan
Atau :
Kolom program/ masalah kesehatan diisi dengan program
pengendalian penyakit menular atau penyakit tidak menular
yang ada di puskesmas. misalnya : penyakit tidak menular :
hipertensi, diabetes militus, jantung, sakit persendian, dll
Kolom jenis pelayanan diisi dengan jenis pelayanan yang
dilakukan di puskesmas.
Kolom target diisi diisi target cakupan yang ditetapkan
Kolom pencapaian diisi diisi apabila ada target cakupan
yang ditetapkan
Kolom masalah diisi dapat dengan jumlah kasus dari
penyakit PTM yang ada di puskesmas, apabila tersedia
data dapat juga diisi dengan peningkatan jumlah kasus
PTM dari waktu sebelumnya
Tingkat
Perkembangan (G)
Total nilai : U x S x
G
1. Sasaran Primer
...........................
..........................
2. Sasaran Sekunder
..........................
.........................
3. Sasaran Tersier
.........................
........................
1. Sasaran Primer
...........................
..........................
2. Sasaran Sekunder
..........................
.........................
.........................
A. Sasaran Tersier
.........................
........................
........................
1. Sasaran Primer
2. Sasaran Sekunder
3. Sasaran Tersier
Sasaran
sekunder
Sasaran
tersier
b. Metode Penilaian
1) Melakukan kajian terhadap adanya peningkatan cakupan
program termasuk PHBS di RT, peran serta masyarakat
melalui peningkatan jumlah UKBM yang ada di
Desa/Kelurahan Siaga serta peningkatan jumlah kebijakan
public berwawasan kesehatan yang ditetapkan oleh Camat,
Kepala di Desa/Lurah, RW/RT
2) Temu kerja dengan pengelola upaya promosi kesehatan di
puskesmas, yang berasal dari lintas program maupun lintas
b. Indikator Proses
1) Lokakarya mini di puskemas membahas upaya promosi
kesehatan yang terintegrasi secara lintas program maupun
lintas sektor
2) Ada pertemuan dengan jejaring kemitraan untuk
membahas peran mitra dalam mendukung kegiatan
advokasi/ bina suasana/ gerakan pemberdayaan
masyarakat .
3) Kegiatan promosi kesehatan dilakukan oleh lintas
program, lintas sektor, Organisasi Kemasyarakatan /
Kelompok Peduli Kesehatan serta Swsata/Dunia Usaha
c. Indikator Output
1) Jumlah Kebijakan publik berwawasan kesehatan (cukup
memadai)
2) Jumlah mitra yang berperan aktif dalam upaya promosi
kesehatan (cukup memadai)
3) Peningkatan dana kegiatan promosi kesehatan di
puskesmas.
4) Cakupan PHBS di RT
Jenis Penilaian
Deskriptif: melakukan kajian secara sistematis atas perubahan
perilaku yang terjadi setelah upaya promosi kesehatan
dilancarkan dan mendeskripsikannya secara rinci.
Studi kasus: mengkaji secara intensif tingkat perubahan
perilaku yang ditimbulkan oleh upaya promosi kesehatan dan
interaksinya di lingkungan, baik pada tingkat perorangan,
maupun masyarakat dan pranata sosialnya.
Historikal: membandingkan tingkat perubahan perilaku
sebelum dan sesudah upaya promosi kesehatan dilancarkan
a. Evaluasi Formatif
Suatu evaluasi yang dilakukan pada tahap pengembangan
program, jadi sebelum program dimulai. Evaluasi formatif ini
menghasilkan informasi yang akan dipergunakan untuk
mengembangkan program, agar program itu dapat lebih sesuai
dengan situasi dan kondisi sasaran
b. Evaluasi Proses
Adalah evaluasi terhadap suatu proses kegiatan sedang
berjalan sehingga dapat memberikan gambaran tentang
kegiatan apa yang sedang berlangsung dalam suatu program
dan memastikan butir-butir kegiatan yang sudah direncanakan
mulai atau sudah dikerjakan . Evaluasi proses mencakup
pencatatan dan penggambaran kegiatan-kegiatan program
tertentu yaitu tentang apa, seberapa banyak, untuk siapa,
kapan, dan oleh siapa
c. Evaluasi Summatif
Adalah suatu evaluasi yang memberikan pernyataan efektifitas
suatu program selama kurun waktu tertentu. Ini memungkinkan
pengambil keputusan merencanakan dan mengalokasikan
sumber daya
d. Evaluasi Dampak Program
Adalah suatu evaluasi yang menilai keseluruhan efektifitas
program dalam menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap
dan perilaku pada target sasaran. Evaluasi ini mengukur
efektifitas relatif dari berbagai tipe program dalam mencapai
tujuan, misalnya menurunnya kebiasaan merokok oleh remaja
atau meningkatnya penggunaan pelayanan kesehatan untuk
ibu oleh wanita hamil. Maksud utama evaluasi ini menentukan
perubahan yang telah terjadi pada dependen variable selama
kurun waktu tertentu. Selanjutnya menentukan pula apakah
perubahan tersebut disebabkan oleh program promosi
kesehatan yang dilancarkan
e. Evaluasi Hasil
Adalah suatu evaluasi yang menilai perubahan-perubahan
atau perbaikan dalam hal menurunnya angka kesakitan, angka
kematian, atau indikator status kesehatan lainnya untuk
sekelompok penduduk tertentu
b. Pelaksanaan
1) Melaksanaan kegiatan pemantauan dan penilaian promosi
kesehatan, sesuai rencana yang telah dibuat
2) Menganalisa hasil kegiatan pemantauan dan penilaian
promosi kesehatan. Membandingkan hasil dengan target.
3) Membuat kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil
analisa kegiatan pemantauan dan penilaian kegiatan
promosi kesehatan.
4) Penyusunan laporan kegiatan pemantauan dan penilaian
promosi kesehatan
Input
1) Tim Penyusun Perencanaan Upaya
Promosi Kesehatan di puskesmas
2) Hasil analisis situasi : masalah
kesehatan, penetapan prioritas
masalah, penyebab masalah terkait
dengan perilaku sasaran primer,
sekunder dan tersier
3) Hasil kajian kebijakan publik yang
mendukung upaya pemecahan
masalah kesehatan prioritas.
4) Hasil identifikasi mitra serta potensi
dan perannya
5) Perencanaan promosi kesehatan
yang terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan esensial dan pelayanan
kesehatan pilihan/pengembangan di
puskesmas. Perencanaan promosi
kesehatan, meliputi kegiatan
advokasi, bina suasana, gerakan
pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan.
6) Peralatan/ sarana promosi
kesehatan yang dapat berfungsi
dengan baik, cukup memadai.
7) Jumlah tenaga kesehatan yang
terlatih di bidang promosi
kesehatan, cukup memadai.
8) Ketersediaan dana promosi
kesehatan meliputi : untuk kegiatan
advokasi, bina suasana, gerakan
pemberdayaan masyarakat serta
kemitraan.
Proses
1) Lokakarya mini di puskemas
membahas upaya promosi
kesehatan yang terintegrasi secara
lintas program maupun lintas sektor.
2) Ada pertemuan promosi kesehatan
dengan jejaring kemitraan untuk
membahas peran mitra dalam
mendukung kegiatan advokasi
kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, KIE.
3) Kegiatan promosi kesehatan
dilakukan oleh lintas program,
lintas sektor, Organisasi
Kemasyarakatan / Kelompok Peduli
Kesehatan serta Swsata/Dunia
Usaha
4) Kegiatan promosi kesehatan di
puskesmas dilaksanakan secara
terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan esensial dan pelayanan
kesehatan pilihan/ pengembangan
puskesmas.
5) Kegiatan peningkatan kapasitas dan
peran serta organisasi
kemasyarakatan, kader, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dll dalam
upaya promosi kesehatan /
komunikasi informasi dan edukasi
(KIE) dan pemberdayaan
masyarakat.
6) Kegiatan pengembangan pesan dan
media promosi kesehatan, meliputi
media advokasi, media bina
suasana/KIE, media pemberdayaan
masyarakat .
7) Tersedia media promosi
kesehatan/KIE dari setiap program
kesehatan esensial puskesmas
8) Pelaksanaan kegiatan Komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) tentang
kesehatan di masyarakat , melalui
kegiatan di dalam dan di luar
gedung puskemas
9) Kegiatan advokasi kesehatan yang
dilakukan di tingkat kecamatan /
desa/ kelurahan
10) Kegiatan pengembangan dan
peningkatan kualitas Desa/
Kelurahan Siaga Aktif
11) Kegiatan promosi kesehatan dalam
meningkatkan pencapaian PHBS di
Rumah Tangga
12) Kegiatan promosi kesehatan dalam
peningkatan PHBS di Institusi
Pendidikan
13) Kegiatan promosi kesehatan dalam
peningkatan PHBS di Tempat-
Tempat Umum.
14) Kegiatan pengembangan berbagai
Pemantau
:
2) Mempelajari instrumen pemantauan dan penilaian upaya
promosi kesehatan di puskesmas
Salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan
pemantauan dan penilaian adalah pemahaman serta
kemampuan petugas pelaksana dalam menggunakan
instrumen pemantauan dan penilaian. Dalam instrumen
pemantauan dan penilaian upaya promosi kesehatan
REFERENSI
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta, 2006.
Linda Ewles, Promosi Kesehatan, Gajah Mada, 2006
Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan, 2006.
Jalaludin Rakhmat, manajemen Kampanye, Bandung, 2007.
Kemenkes, Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga, 2016
Kemenkes, Petunjuk Teknis Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga, 2016