Webinar Jembatan Presentasi Sipil UBH Juli 2020 - Robby Permata PDF
Webinar Jembatan Presentasi Sipil UBH Juli 2020 - Robby Permata PDF
Robby Permata
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta – Padang
OUTLINE PRESENTASI
• PENDAHULUAN
• TIPE STRUKTUR JEMBATAN STANDAR DI INDONESIA
• ISU UTAMA TERKAIT KEAMANAN JEMBATAN
• Masalah aliran air
• Masalah beban berlebih/overload
• KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Kondisi jembatan di Indonesia
Data dari Subdit Teknik Jembatan, Direktorat Jembatan, Dirjen Bina Marga, KemenPU-PERA, 2016
b. Tahun dibangun
0.16%
0.19%
a. Panjang Bentang
0.53% 0.13% 1.83% c. Tipe Struktur Atas
7.03%
3.87% 0.58%
6.74% 4.92%
7.14% 2.17% 6.40% 4.67%
3.31%
13.31% 10.22%
64.32% 33.83
21.36%
22.55% % 50.18
34.55%
%
UNKNOWN 1900-1910
6 - 20 20 - 40 1911-1920 1921-1930
40 – 60 60 – 100 1931-1940 1941-1950
> 100 1951-1960 1961-1970
1971-1980 1981-1990 Culvert Plate Girder
1991-2000 2001-2010 Truss Others
2011-RECENT
Apa yang bisa dilihat dari data kondisi jembatan di Indonesia di atas?
1. Panjang bentang sebagian besar adalah bentang pendek di bawah 40 m ( > 75%)
2. Usia jembatan sebagian besar jembatan telah berusia lebih dari ‘paruh baya’: 34%
berusia 20-30 tahun, 22% berusia 30-40 tahun, 10% berusia 40-50 tahun dan 12%
bahkan telah melewati usia layan jembatan standar sesuai peraturan lama (50 tahun)
3. Tipe struktur atas 50% adalah tipe gelagar/girder dan 33% adalah tipe rangka baja
(truss)
Artinya:
Sebagian besar jembatan di Indonesia adalah tipe standar dengan bentang relatif
pendek
Sebagian besar jembatan di Indonesia sudah membutuhkan perhatian lebih pada
pemeliharaan
Apa itu jembatan standar?
Apa itu jembatan non-standar?
TIPE STRUKTUR
JEMBATAN STANDAR
DI INDONESIA
Box Culvert
Pengerjaan box
culvert 10 x 4 m di
Proyek Tol Padang-
Sicincin
Corrugated Steel Plate
Corrugated Steel Plate
Kondisi jembatan voided slab di lapangan saat ini menunjukkan banyaknya kerusakan
pada sambungan antar panel. Saat ini PUPR sedang membuat kajian deatil sambungan
yang bisa tahan lama untuk voided slab.
Gelagar Beton Bertulang Tipe T
Gelagar Beton Bertulang Tipe T
Salah satu tipikal
kesalahan konstruksi
gelagar beton
bertulang tipe T: tidak
memperhitungkan
camber
Gelagar Beton Pratekan Tipe I
Gelagar Beton Pratekan Tipe I
Gelagar Beton Pratekan Tipe I
Gelagar Beton Pratekan Tipe Tee
Gelagar Beton Pratekan Tipe Tee
Gelagar Beton Pratekan Tipe Tee
Gelagar Beton Pratekan Tipe Box
Gelagar Beton Pratekan Tipe Box
Gelagar Komposit Tipe I
Gelagar Komposit Tipe I
Gelagar Komposit Tipe I
Gelagar Komposit Tipe I
Shear connector pada
sayap atas gelagar I baja
untuk membentuk aksi
komposit dengan pelat
beton
Vaza, 2016
Jembatan dan
pelindung lereng
oleh Bina Marga
Normalisasi sungai
dilakukan oleh BWS
Sumatera V
Potongan memanjang jembatan baru
Kondisi Jembatan Batang Kalu (2020)
Jembatan di Ruas Sanenrejo – Bts Banyuwangi
Posisi sungai pada Tahun 2011 Posisi sungai pada Tahun 2014
Posisi sungai pada Tahun 2016 Posisi sungai pada Tahun 2019
Tidak direkomendasikan untuk menggunakankan Box Culvert dan Jembatan dengan bentang kecil
karena:
Debit sungai besar
Sungai mengalami perpindahan dan berpotensi untuk mengalami perubahan jalur sungai
secara alami.
Perubahan sungai
pernah terjadi di
tahun 2011
Plan
Potongan Memanjang
Persyaratan freeboard
1.5 m tidak tercapai
Usulan 2: PCI girder 25 m
Plan
Potongan Memanjang
Persyaratan freeboard
1.5 m tidak tercapai
Usulan 3: Box culvert 8x5 m 2 cell
Potongan Melintang
Potongan Memanjang
Persyaratan freeboard
1.5 m tidak tercapai
Usulan 4: Box culvert 8x5 m 3 cell
Potongan Melintang
Potongan Memanjang
Persyaratan freeboard
1.5 m tidak tercapai
Hasil analisis hidrologi/hidraulika
[Permodelan hecras tanpa struktur jembatan] [Permodelan hecras dengan struktur jembatan]
Elevation (m)
Elevation (m)
59 60
59
58
58
57
57
56 56
0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
Hasil analisis menunjukkan muka air banjir Dilakukan analisis pengaruh struktur
melebihi bantaran saluran yang ada jembatan terhadap muka air banjir
Harus dilakukan pelebaran penampang saluran
supaya tercapai persyaratan freeboard
Plan jembatan rencana
Proteksi lereng oprit
1. Jembatan bentang pendek dengan tipe standar masih sangat dominan di Indonesia
2. Sebagian besar jembatan di Indonesia sudah membutuhkan pemeliharaan yang
berkelanjutan untuk mencegah terjadinya kegagalan struktur
3. Penyebab kegagalan utama jembatan adalah masalah terkait aliran air: banjir dan
gerusan
4. Penanganan masalah terkait banjir dan gerusan ini membutuhkan pemahaman yang
baik terhadap sifat sungai, kondisi alam dan pengaruh struktur jembatan terhadap
perubahan pola aliran.
5. Permasalahan beban berlebih (overload) masih menjadi penyebab kegagalan utama
struktur jembatan di Indonesia
6. PU sudah mengeluarkan berbagai panduan teknis terkait pemeriksaan jembatan,
penentuan load rating, pemeliharaan dan perkuatan yang direkomendasikan untuk
mencegah kegagalan akibat beban berlebih.
TERIMA KASIH