Abstrak
BBWS Pemali Juana saat ini mengelola ada 17 Bendungan dimana perioda
pembangunannya dibagi menjadi 3 tahapan yaitu 11 bendungan dibangun pada zaman
penjajahan belanda antara 1900 s.d 1945, 5 Bendungan dibangun pada era 1990 s.d 2010 dan 1
Bendungan tebaru dibangun pada era 2010 s.d 2014.Ke 17 Bendungan tersebut pasti punya
karakteristik tersendiri yang tidak bisa disamakan.
Bendungan selain mempunyai manfaat yang besar, namun sebenarnya menyimpan potensi
bahaya yang cukup besar yang dapat mengancam kehidupan yang ada di hilirnya. Sesuai dengan
amanah permen PUPR 27/PRT/M/2015 bahwa pengelolaan bendungan ditujukan untuk
Kelestarian fungsi dan manfaat bendungan beserta waduknya, Efektivitas dan efisiensi
pemanfaatan air dan Keamanan bendungan.
Salah satu Bendungan dengan Karakterisrik yang unik adalah Bendungan Simo,
Bendungan Simo dibangun pada tahun 1908, Berlokasi diDesa Simo, Kecamatan Kradenan,
Kabupaten Grobogan, koordinat 111o05’52.90” BT dan 7o12’05.5”LS.Bendungan ini unik
karena kalua dipandang dari segi data teknis tidak ada yang masuk dalam kategori Bendungan
tinggi < 15 m, panjang < 250 m, Volume < 500.000 m³ tapi dari segi bahaya yang ditimbulkan
kategori high risk dan dari segi manfaat Bendungan Simo merupakan Sumber air utama untuk air
baku untuk dua desa yang dibuktikan dengan adana 49 pompa liar yang ada disepanjang tubuh
bendungan.
Pada tanggl 8 Februari 2016 terjadi longsoran pada lereng hilir bagian kanan dan disusul
dengan longsoran lagi pada bulan februari 2018 pada lokasi sebelah kiri intake bagian lereng
hilir dan yang terakhir pada tanggal 3 desember 2018 terjadi longsoran tepat pada counterweight
yang berada dibawah longsoran I tahun 2016.menindaklanjuti kejadian tersebut maka dilakukan
survey dan studi untuk penanganan Bendungan Simo tersebut yang akar permasalahan dapat
disimpulkan sbb :
1. Longsor yang terjadi karena bahan timbunan di Bendungan Simo sifat Plastisnya
tinggi ato kembang susut tinggi sehingga pada saat kena panas dan hujan sudut geser
jadi rendah sehingga terjadi longsor.
2. Sedimentasi yang sangat tinggi sekali volume awal ±420.000m³, hasil pengukuran
terakhir volume tinggal ±74.000m³, hipotesa awal penyebabnya karena perubahan tata
guna lahan dan sawah pasang surut di area waduk
3. Drainase lingkungan yang sangat tidak bagus
4. Pemanfaatan daerah Bendungan yang harusnya steril tapi banyak warung
5. Banyaknya pengambilan air liar yang tidak terukur.
1
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
Dilema yang dihadapai untuk rehabilitasi adalah dengan jumlah air yang sangat minim
apakah layak untuk dilakukan rehabilitasi atau lebih baik dilakukan penghapusan fungsi
bendungan, dari segi manfaat Bendungan dengan tampngan kecil ini merupakan sumber utama
untuk air baku 1080 jiwa dan irigasi 240 Ha.
1. Pendahuluan
2
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
Bendungan Simo dibangun pada tahun 1908, selama Bendungan Simo terbangun sampai
dengan usia sekarang ± 110 tahun bendungan ini tidak memperlihatkan permasalahan yang
berarti, dari historis catatan bendungan Simo dapat kita lihat sbb :
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 1908 s.d 1998 selama 90 tahun tidak ada
permasalahan yang berarti di bendungan Simo, pada tahun 1998 dilakukan rehabilitasi
untuk mengoptimalkan lagi fungsi dari Bendungan Simo Lingkup rehabilitasi antara lain
adanya penambahan Counterweight disepanjang lereng hilir, adanya pemasangan batu Rip
Rap disepanjang lereng hulu dan pemindahan lokasi Bangunan Pengambilan serta
penambahan beberapa alat instrumentasi. Dari kurun 1998 s.d 2016, ±18 tahun Bendungan
Simo aman tidak ada kejadian yang dikhawatirkan.Pada Awal 2016 terjadilah longsor
permukaan di posisi lereng hilir sebelah kanan bangunan Pengambilan dengan luasan 26 x
9 m dan diikuti lagi longsoran pada awal 2018 dan akhir 2018 pada lokasi yang hampir
berdekatan dengan longsor pada tahun 2016.
3
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
Dari kejadian longsor maka dilakukan inventarisasi kondisi dari seluruh bagian yang ada
pada Bendungan Simo mulai dari tubuh Bendungan, Spillway, Bangunan pengambilan dll yang
didapatakan bahwa hampir seluruh bagian Bendungan mengalami permasalahan antara lain :
Dilemma yang dihadapi untuk rehab Simo apabila tidak dilakukan kegiatan apapun di Simo
dalam jangka waktu < 5 tahun Simo Sudah menjadi daratan lapangan, apabila dlaksanakan rehab
dengan biaya yang tidak sedikit adalah terkait dengan kelayakan karena dengan syarat teknis yang
tidak masuk kategori bendungan dan volume tampungan yang kecil bisa saja kegiatan ini tidak
4
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
layak untuk dilaksanakan.Tetapi dengan memandang asas manfaat yang masih sangat dibutuhkan
airnya untuk air baku 1080 jiwa dan Sawah 240 Ha maka Rehabilitasi Bendungan Simo harus
berlanjut dengan dana seefisien mungkin dan hasil yang seoptimal mungkin.
5
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
Setelah dilakukan investigasi dan penyelidikan baik dari segi topografi, geologi maupun
hidrologi maka permasalahan Bendungan Simo dirangkum menjadi 3 aspek besar yaitu :
1. Stabilitias Tubuh Bendungan beserta bangunan pelengkapnya
Dari segi stabilitas ada 3 aspek yang berpengaruh :
o Aspek Hidrolis
Dari 1998 dengan tampungan 420 ribu m³ dan dari perhitungan terbaru 2018 hanya
menampung 74 ribu m³, hal ini sangat berpengaruh terhada routing hidrolisnya
dimana hasil dari debit banjir pmf 57.35 m³/dt dan ½ pmf 28.68 m³/dt. Hasil
Routing Hidrolis dengan Qpmf maka bendungan dlm keadaan tidak aman karena
tidak ada waking (Jagaan).Karena ini Bendungan jaman Belanda diasumsikan
perencanaan menggunakan Q 1/2pmf dengan hasil routing sbb :
Untuk Q1/2pmf kondisi Bendungan masih aman karena ada parapet setinggi 0.75
m.
6
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
o Aspek Rembesan
Dari hasil pembacaan piezometer :
Dari pembacaan piezometer tidak dapat disimpulkan karena tidak ada yang sejalur jadi
direkomendasikan ada penambahan piezometer. Dari pembacaan V-notch tidak ada
bacaaan karena V-notch kondisi rusak dan aliran tidak terkumpul di toedrain.dari segi
visual pada elevasi muka air +80.00 terjadi rembesan antara tubuh bendungan dengan berm
(counterweight).
o Aspek struktur
hasil penyelidikan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
7
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
· LEMPUNG, kuning, teguh, nilai N-SPT 5 sampai 7, nilai kohesi 15 sampai 5,80 kPa
dan nilai sudut geser dalam 22 sampai 24 derajat.
· LEMPUNG, coklat, teguh sampai kau, nilai N-SPT 5 sampai 9, nilai kohesi 11 sampai
20 kPa dan nilai sudut geser dalam 24 sampai 27 derajat.
· LEMPUNG, abu-abu, teguh sampai keras, nilai N-SPT 7 sampai >60, nilai kohesi 9
sampai 11 kPa dan nilai sudut geser dalam 22 sampai 23 derajat.
8
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
Dari peta bisa terlihat bahwa didalam area greenbelt banyak sekali pemanfaatan2 liar sepeti
sawah pasut, bercocok tanam pasut dan semuanya sangat mempengaruhi volume sedimen
dala waduk.
1 1998 420.000,00
2 2012 178.769,06
3 2016 135.971,14
4 2018 74.009,41
Penurunan Tampungan
Tahun Penurunan Tampungan (m3) per Tahun (m3/tahun)
9
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
10
10
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
11
11
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
12
12
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
13
13
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
5. Kesimpulan
Rehabilitasi Bendungan Simo sangat diperlukan oleh masyarakat, dari segi teknis memang
bendungan Simo tidak ada yang masuk dalam syarat kategori bendungan, dari segi manfaat
bendungan ini merupakan sumber air utama bagi 1080 jiwa warga desa Simo Kecamatan
Kradenan Kabupaten Grobogan sehingga rehabilitasi harus tetap dilaksanakan tapi dengan
azas efektif dan tepat manfaat. Hasil dari Kegiatan ini dapat dikelompokkan sbb :
no Permasalahan solusi
1 Stabilitias Tubuh - Covering lereng hilir Tubuh Bendungan pada
Bendungan beserta bagian yang longsor dengan melandaikan lereng
bangunan pelengkapnya hilir 1 : 3
- Lereng Hulu diberikan Proteksi Geomembran
pada lokasi rembesan
- Perbaikan Spillway
- Perbaikan Bangunan Pengeluaran
- Perbaikan Toedrain dan seluruh bangunan
instrumentasi
14
14
Seminar Nasional Bendungan Besar 2019
15